You are on page 1of 4

Over view Bagaimana dan syarat apa yang dibutuhkan menjadi wartawan ?

Memutuskan menjadi seorang wartawan pada dasarnya harus dilandasi pada panggilan nurani untuk menyuarakan kebenaran. Mereka harus militan, memiliki hati nurani, selalu ingin tahu terhadap segala sesuatu, independen, dan memiliki integritas tinggi (reliable). Hasil tulisan harus ditujukan untuk publik yang dihadapi. Misalnya di negara ada masyarakat, di perusahaan ada buruh, dan di dunia pendidikan ada pelajar. Artinya, setiap jenis tulisan yang dibuat harus selalu ditujukan untuk kepentingan publik dan kebenaran. Selain itu, seorang jurnalis harus selalu memiliki disiplin verifikasi terhadap data yang dikumpulkan. Hal ini disebabkan, dalam berita tidak boleh ada jenis opini apapun. Berita harus selalu fakta dan fakta. Untuk memeroleh data faktual, diperlukan verifikasi data. News Berbagai pengertian berita banyak didefinisikan para pakar. Misal Assegaff: berita adalah laporan tentang fakta atau ide terkini yang ditulis wartawan untuk disiarkan dan dapat menarik perhatian pembaca. Jakob Oetama menganggap berita bukanlah fakta, tapi laporan tentang fakta itu sendiri. Dari berbagai pengertian tentang berita yang disampaikan para pakar, prinsip sebuah berita pada dasarnya harus: 1. Faktual, non opinion 2. Diterbitkan di media, timeliness. 3. Seimbang, objektif dan independen 4. Diarahkan pada kebenaran, keadilan dan kepentingan publik Jika telah menyadari beberapa syarat di atas, nilai berita (news value) harus diperhatikan untuk membuat berita yang menarik. Berikut adalah news value yang dapat dijadikan rujukan bagaimana menentukan angle. Assegaff menyebut news value sebagai berikut; aktual, jarak (proximity), penting (interest), extraordinary, dampak yang ditimbulkan (consequence), ketegangan (suspense), conflict, seks, progress, emosi, humor) Unsur Berita Berita yang sering kita temui di berbagai media merupakan struktur dari beberapa unsur berita. Berikut adalah unsur yang ada dalam berita: 1. Headline : cari yang paling menarik. Seringkali headline diperoleh dari lead berita. Hal ini karena lead merupakan bagian terpenting dari sebuah berita. Beberapa tips membuat headline adalah singkat dan menarik. Akan tetapi, beberapa media seringkali membuat headline dengan menjadikan sisi kontroversi menjadi patokan utama. Media seperti ini biasanya tipe media kuning yang banyak mengangkat isu-isu tabu dan kontroversi untuk mendapatkan perhatian pembaca. 2. Lead : merupakan bagian terpenting berita. Lead menjadi kepala sebuah cerita yang akan diuraikan dalam body berita. Dalam lead ini, unsur 5 W + H harus ada. Lead bisa terdiri dari satu atau dua kalimat dalam satu paragraf. Namun dalam berita depth dan feature, unsur 5W + H dapat tersebar dalam berbagai paragrafnya. 3. Body 4. Baris tanggal; berbagai media memiliki tipe penulisan baris tanggal secara berbeda. Misal harian Surya dengan (Surya, Jakarta.) 5. Inisial jurnalis Type of News Jika anda pernah mendengar hardnews dan softnews, keduanya adalah sifat berita. Pada dasarnya berita dapat dikategorikan menjadi straight news, depth news, Feature, dan investigatif. Namun di sini akan dibahas lebih lanjut tentang straight news, depth dan feature.

Tipe penulisan straight news 1. Inverted pyramid. Dalam piramida terbalik, posisi puncak menjadi tempat untuk lead. Hal ini disebabkan setiap orang memiliki kecenderungan tidak memiliki waktu banyak meluangkan waktu membaca berita. Akibatnya, mereka seringkali hanya membaca sekilas peristiwa lewat headline dan lead yang ditampilkan. Bagian body merupakan tubuh berita yang berfungsi untuk menjelaskan lead yang dipakai. Biasanya di dalamnya banyak diulas secara mendalam tentang bagaimana kronologis kejadian sebuah peristiwa. Sedangkan ekor merupakan bagian yang tidak terlalu penting dalam berita. jika dibuang, maka keberadaan ekor tidak akan berpengaruh pada makna peristiwa yang ingin disampaikan.

2. Kumpulkan data sebanyak-banyaknya. 3. Bahasa lugas, tidak bertele-tele, dan selalu berpatokan pada pola penulisan bahasa indonesia yang baik dan benar. News Gathering : 1. Pahami berita/peristiwa yang ingin diangkat. 2. Menentukan sudut pandang (angle) berita yang akan diangkat. 3. Tentukan siapa narasumber yang akan dicari. 4. Untuk mempermudah, gunakan list pertanyaan. Tapi jika terbiasa, akan berjalan dengan sendirinya. 5. Jika data telah lengkap, langsung tulis sebelum lupa. tulis sesuai pola nomor 1 & 2. Sumber berita 1. Sumber berita dapat terdiri dari siapapun, patokannya adalah seseorang yang paling tahu peristiwa yang kita angkat. 2. Jangan terpaku pada orang yang memiliki jabatan tertentu 3. Tipe narasumber: ahli/tokoh, saksi, birokrat, dokumen. 4. Terdapat narasumber anonim. 5. Jaga hubungan dengan mereka, jangan terkesan hanya ada butuhnya. 6. Sumber paling terpercaya adalah dokumen, sebaliknya sumber manusia lebih sering tidak terpercaya. Untuk itu, cari narasumber yang benar-benar kompeten dengan peristiwa yang kita angkat. 7. Jika berhadapan dengan narasumber, posisikan kita sebagai orang yang tidak tahu, selalu tanya, dan tidak menggurui/menasehati. 8. Perhatikan budaya sekitar, tetap sopan. 9. Rencanakan jadwal wawancara. Tapi jika menemukan narasumber berita yang kita cari secara tidak sengaja, langsung wawancara.

Bahasa Jurnalistik 1. Bahasa jurnalistik (diksi (sinonim, kata bernilai rasa, kata konkret, abstrack, etc), 2. Selalu berpedoman dengan EYD 3. Dalam satu kalimat hindari penggunaan kata yang sama 4. Satu, 12 ribu, 5. Hilangkan kata mubadir (yang, oleh, bagi, untuk, dll), patokannya, jika kata tersebut dihilangkan, maknanya tidak berubah. 6. Perluas kosakata 7. Kurangi bahasa ilmiah, kecuali memang untuk topik ilmiah 8. Gunakan bahasa sederhana, lugas, dan mudah dipahami Paragraf dan Kalimat jurnalistik 1. Satu paragraf maksimal 3-4 kalimat, atau 3 baris. 2. Kalimat pertama dalam paragraf adalah kalimat pokok, setelahnya penjelas. 3. Hindari kalimat bertingkat tingkat tingkat. 4. Jangan bertele tele, harus lugas. 5. Berpatokan pada EYD 6. Paragraf (satu ide pokok, satu bagian terkecil dari wacana, logis sistematis), transisi (misalnya, akan tetapi, walaupun, oleh sebab itu, jika, andaikata, secara garis besar. etc) kalimat penegas. 7. kalimat jurnalistik (benar logis, sederhana ringkas, menarik lugas, informatif), SPOK, kalimat aktif pasif, perhatikan EYD,) harus ada kesatuan, Depth news Time dimention (past, now, future) Always using background Beneath the surface Detail Consist of main story and min 2 sides story Bahasa: interpretatif Straight news vs depth news indikator Bahasa Jumlah Berita Straight news lugas Satu berita Depth news interpretatif Beberapa berita, min. Satu berita utama, dua berita pendukung Dalam lead dan paragraf Menyebar dalam beberapa pertama paragraf Bisa satu sumber, bisa Dari berbagai sumber beberapa sumber permukaan Di balik permukaan, mendalam Biasanya menekankan unsur Memadukan beberapa unsur aktual (now) waktu (past, now, future)

5w + h narasumber Tipe penulisan Time

Foto jurnalistik 1. Unsur foto jurnalistik (5W+H) 2. Perhatikan arah cahaya 3. Caption 4. Perhatikan moment 5. Kuasai kamera 6. Golden point, angle, komposisi 7. Kategori foto jurnalistik (world press photo foundation): spot news, general news, social environtment, people in the news, science & technology, sport, daily life, art & culture, portrait.

EDITING Berita Ingat, kualitas tulisan ada di tangan anda EYD harus nglontok Perhatikan penggunaan kata Hindari penggunaan kata mubadzir Pahami bahwa anda adalah gatekeeper Harus paham berita secara luar dalam Selalu kroscek ke penulis Perhatikan isu yang diangkat Pahami angle berita, dan sesuaikan dengan isu/tema yang diangkat

You might also like