You are on page 1of 5

Menyimak, Membaca, Berbicara, Menulis

Lompat ke isi BERANDA ABOUT

Situs Daring Yang Sering Dikunjungi oleh Para Jurnalis Bahasa Indonesia tidak sama dengan bahasa Inggris

Sekilas Tentang Pelafalan


Posted on 14/06/2010 | 3 Komentar

Picture from http://www.lerc.educ.ubc.ca/LERC/courses/489/worldlang/Croatian/tipsforteachers.htm

Menurut Kamus Besar Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008, fonem adalah satuan bunyi terkecil yang berfungsi membedakan arti. Sedangkan fonologi adalah ilmu tentang bunyi bahasa,fonemik adalah bagian ilmu

bahasa (linguistik) yang meneliti masalah fonem. Sedangkan artikulasi adalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran-saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa; pengucapan bunyi bahasa.Huruf adalah lambang bunyi-bunyi bahasa dalam tata tulis; aksara. Serta lafaladalah ucapan (tata bahasa). Pada halaman 5, buku Bahasa Indonesia SMK/ MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X, yang saya baca, diterangkan dengan rinci apa itu fonem, fonologi atau fonemik, artikulasi, huruf, lafal. Menurut buku tersebut bahwa di dalam Bahasa Indonesia terdapat lambang-lambang ujaran yang berbentuk huruf terbagi menjadi dua bagian, yaitu vokal dan konsonan. Dan cara mengucapkan lambang bunyi-bunyi tadi disebut dengan lafal, yang oleh seseorang atau sekelompok penutur bahasa diucapkan oleh alat ucapnya. Penulisan fonem vokal hanya terdiri dari lima, yakni a, i, u, e, o. Tapi terdapat delapan bunyi ujaran pada fonem lokal tersebut. Diantaranya adalah; fonem / a / dilafalkan [ a ] fonem / i / dilafalkan [ i ] fonem / u / dilafalkan [u ] fonem / e / dilafalkan tiga bunyi yaitu: [ e ] , [ ] atau e lemah, dan [] atau e lebar. Contoh pemakaian katanya; lafal [ e ] pada kata < sate > lafal [ ] pada kata < psan > lafal [ ] pada kata < n n k > fonem / o / terdiri atas lafal [ o ] biasa dan lafal [0] atau o bundar. Contoh pemakaian katanya: lafal [ o ] pada kata [ orang ] lafal [0] pada kata [ p h n ], saat mengucapkannya bibir lebih maju dan bundar. Variasi lafal fonerm / e / dan / o / ini memang tak begitu dirasakan, cenderung tersamar karena pengucapannya tidak mengubah arti kecuali pada kata-kata tertentu yang termasuk jenis homonim (= kata yang sama lafal atau ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda maknanya (seperti hak azasi manusia dan hak sepatu). Karena tidak adanya pedoman khusus yang mengatur ucapan atau lafal di atas seperti halnya sistem tata tulis atau ejaan dalam Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang harus dipatuhi oleh kita sebagai pemakai bahasa tulis bahasa Indonesia sebagai ukuran bakunya. Menurut buku Bahasa Indonesia SMK/ MAK Kelas X, lafal sering dipengaruhi oleh bahasa daerah. Sehingga tidak menutup kemungkinan ketika menggunakan bahasa Indonesia, sedikit banyak dalam pengucapan diwarnai oleh unsur bahasa daerah kita masing-masing, yang notabanenya adalah bahasa Ibu. Contoh: kata <apa> diucapkan oleh orang Betawi menjadi <ape>, <pOhOn) diucapkan <puun>. Pada bahasa Tapanuli (Batak), pengucapan e umumnya menjadi , seperti kata <benar> menjadi <bnar>, atau pada bahasa daerah Bali dan Aceh pengucapan huruf t dan d terasa kental sekali, misalnya ucapan kata teman seperti terdengar deman, di Jawa khusunya daerah Jawa Tengah pengucapan huruf b sering diiringi dengan bunyi /m / misalnya, <bali> menjadi [mBali], <besok> menjadi {mbesok] dan sebagainya.

Disamping dipengaruhi oleh bahasa daerah, pelafalan kata juga sering dipengaruhi oleh bahasa sehari-hari yang tidak baku. Contoh: telur > telor kursi > korsi lubang > lobang kantung > kant0ng senin > snn rabu > rebo kamis > kemis kerbau > kebo, dan lain sebagainya. (Dikutip dari Buku Bahasa Indonesia SMK/ MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X, halaman 5-6, dengan beberapa perubahan)
Share this:

StumbleUpon Digg Reddit

Like this: Suka Be the first to like this post.

This entry was posted in Berbicara, Membaca, Menyimak and tagged Intonasi,Jeda, Lafal, Menyimak, Pelafalan, Tekanan. Bookmark the permalink. 3 RESPONSES TO SEKILAS TENTANG PELAFALAN

1. Pingback: Bahasa Indonesia tidak sama dengan bahasa Inggris Menyimak, Membaca, Berbicara,
Menulis Menulis

2. Pingback: Tekanan, Intonasi, dan Jeda dalam bahasa Indonesia Menyimak, Membaca, Berbicara, 3. Pingback: Rangkuman Belajar Menyimak Menyimak, Membaca, Berbicara, Menulis
TINGGALKAN BALASAN
Top of Form

Enter your comment here...

Fill in your details below or click an icon to log in:

Email (wajib)(Belum diterbitkan)

Nama (wajib)

Situs web

Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik. Beritahu saya tulisan baru lewat surat elektronik.
Kirim Kom entar
Bottom of Form

LAMAN DARING JURNALIS

Aliansi Jurnalis Independen AJA IFEX SEAPA IFJ Global Information Portal CPJ

LAMAN DARING PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Kita Indonesia WWW Virtual Library Javanese Ceremonies Belajar Bahasa Indonesia Learn Indonesian Online For Free! Learning Bahasa Indonesia on the Internet Wikibooks Belajar Bahasa Indonesia

TAUTAN MENARIK

Laman Pusat Bahasa Penggiat Bahasa Sastra Polisi EYD Wikipedia Bahasa Indonesia Theme: Coraline by Automattic. Blog pada WordPress.com.

Ikuti

Follow Menyimak, Membaca, Berbicara, Menulis


Top of Form

Get every new post delivered to your Inbox.


Enter your e

Sign me up

Bottom of Form

Powered by WordPress.com

You might also like