You are on page 1of 12

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA DALAM NASKAH DRAMA LAKON KORAN KARYA AGUNG WIDODO 1 Oleh: Herawati Murti Gustiani 2

ABSTRAKSI Drama merupakan salahsatu bagian dari sastra. Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton (audience). Drama dapat dikaji melalui sosiologi sastra. Naskah Lakon Koran merupakan salahsatu karya sastra yang didalamnya mengungkapkan masalah masyarakat modern pada zaman globalisasi yang menarik jika ditinjau melalui pendekatan sosiologi sastra. Kata Kunci: Drama, Pendekatan sosiologi sastra, masyarakat modern.

PENDAHULUAN Sastra merupakan pencerminan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup di suatu zaman, sementara sastrawan sendiri adalah anggota masyarakat yang terikat status sosial tertentu dan tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya. Laporan ini merupakan hasil kajian mengenai naskah drama yang berjudul Koran karya Agung Widodo. Laporan ini mengkaji lebih pada naskah bukan pada pementasan dramanya. Kajian sastra berfungsi sebagai agar pembaca lebih paham dalam mengungkapkan sesuatu yang ada pada naskah dengan lebih teliti. Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action, (segala apa yang terlihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar/penonton. Naskah drama Koran ini sangatlah menarik jika dikaji dengan sosiologi sastra. Cerita yang diangkat oleh Agung Widodo memang sesuai dengan realita saat ini. Dimana, ia menceritakan kehidupan status sosial bagi orang-orang menengah kebawah yang bangunan atau warung tempat mereka mengais kehidupan akan digusur oleh satpol PP. Selain itu, skandal percintaan pun
1

Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik dalam menempuh perkuliahan dan kelulusan mata kuliah Kajian Drama yang diampuh oleh Drs.H. Mamur Saadie, M.Pd. yang diasisteni oleh Rudi Adi Nugroho, M.Pd Penulis adalah mahasiswa Prodi S1 Bahasa dan Sastra Indonesia UPI BHMN Angkatan 2010 dengan NIM.1003158 kelas dik-A

menjadi pemanis dimana banyak terjadinya sekandal perselingkuhan bagi kaum menengas atas. Kita pun dapat menemukan kasus tersebut pada kehidupan nyata. Naskah Koran ini memang pencerminan dari masyarakat modern saat ini khususnya bagi kota-kota besar. Agung Widodo, mengemas cerita tersebut dengan sangat menarik dan benar-benar apa adanya. Sosok Raken yang digambarkan sebagai orang kaya dan sudah tua namun ia masih saja mendekati seorang wanita yang sedang mengalami masalah rumah tangga. Parahnya lagi, Raken ini menutupi identitas aslinya dan mengaku sebagai duda. Sosok Raken tersebut merupakan gambaran masyarakat sekarang yang biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berekonomi menengah ke atas. Ini menurut informasi berita di televisi yang mengatakan bahwa banyaknya pejabat negara yang melakukan perselingkuhan. Pengkajian ini lebih mengupas pada permasalahan sosial yang terdapat dalam drama tersebut. Permasalahan yang akan dikaji secara sosiologi sastra dalam naskah drama Koran adalah mengenai kehidupan masyarakat yang modern di era globalisasi. Dimana terdapat kelebihan dan kekurangan dalam era goblalisasi saat ini. Kelebihannya yaitu, kita dapat mendapatkan informasi secara cepat dan up to date. Sedangkan kekurangannya yaitu akibat dari cepatnya informasi yang diberikan kepada masyarakat, secara tidak sengaja akan membongkar kebohongan yang telah ia simpan. Pengkajian ini mengkaji tentang realita kehidupan masyarakat modern saat ini. Kajian Teori Sesungguhnya sosiologi dan sastra berbagi masalah yang sama. Seperti halnya sosiologi, sastra juga berurusan dengan manusia dalam masyarakat sebagai usaha manusia untuk menyesuakan diri dan usahanya untuk mengubah masyarakat itu. Secara bahasa, Ratna Nyoman K (2003:1) menguraikan istilah sosiologi sastra sebagai berikut. Sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan sastra. Sosiologi berasal dari akar kata sosio (Yunani) (socius berarti bersama-sama, bersatu, kawan, teman) dan logi (logos berarti sabda, perkataan, perumpamaan). Perkembangan berikutnya mengalami perubahan makna, sosio/socius berarti masyarakat, logi/logos berarti ilmu. Jadi, sosiologi berarti ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan (evolusi) masyarakat, ilmu pengetahuan yang mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antar manusia dalam masyarakat, sifatnya umum, rasional, dan empiris. Sastra dari akar kata sas (Sansekerta) berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk dan instruksi. Akhiran tra berarti alat, sarana. Jadi, sastra berarti kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk atau buku pengajaran yang baik. Makna kata sastra bersifat lebih spesifik sesudah terbentuk menjadi kata jadian, yaitu kesusastraan, artinya kumpulan hasil karya yang baik.

Wellek dan Warren dalam (Semi, 1989 :178) mengatakan :Bahwa sosiologi sastra yakni mempermasalahkan suatu karya sastra yang menjadi pokok, alat tentang apa yang tersirat dalam karya sastra tersebut dan apa tujuan serta amanat yang hendak disampaikan. Damono (2003:1) mengungkapkan bahwa sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan antar masyarakat, antar masyarakat dengan orang-seorang, antarmanusia, dan antarperistiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Bagaimanapun juga, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang yang sering menjadi bahan sastra, adalah pantulan hubungan seseorang dengan orang lain atau dengan masyarakat dan menumbuhkan sikap sosial tertentu atau bahkan untuk mencetuskan peristiwa sosial tertentu. Pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan itu disebut sosiologi sastra dengan menggunakan analisis teks untuk mengetahui strukturnya, untuk kemudian dipergunakan memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang di luar sastra (Damono, 2003:3). Selain itu, tujuan studi sosiologis dalam kesusastraan adalah untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai hubungan antara pengarang, karya sastra, dan masyarakat. Pendekatan sosiologi sastra yang paling banyak dilakukan saat ini menaruh perhatian yang besar terhadap aspek dokumenter sastra dan landasannya adalah gagasan bahwa sastra merupakan cermin zamannya. Pandangan tersebut beranggapan bahwa sastra merupakan cermin langsung dari berbagai segi struktur sosial hubungan kekeluargaan, pertentangan kelas, dan lainlain. Dalam hal itu tugas sosiologi sastra adalah menghubungkan pengalaman tokoh-tokoh khayal dan situasi ciptaan pengarang itu dengan keadaan sejarah yang merupakan asal usulnya. Tema dan gaya yang ada dalam karya sastra yang bersifat pribadi itu harus diubah menjadi hal-hal yang bersifat sosial. Dalam kaitan ini, sosiologi sastra merupakan pendekatan yang bertolak dari orientasi kepada semesta, namun bisa juga bertolak dari orientasi kepada pengarang dan pembaca. Wilayah sosiologi sastra cukup luas. Rene Wellek dan dan Austin Warren membagi telaah sosiologis menjadi tiga klasifikasi, diantaranya sebagai berikut. 1) sosiologi pengarang, yakni yang mempermasalahkan tentang status sosial, ideologi politik, dan lain-lain yang menyangkut diri pengarang. 2) sosiologi karya sastra, yakni mempermasalahkan tentang suatu karya sastra. Yang menjadi pokok telaah adalah tentang apa yang tersirat dalam karya sastra tersebut dan apa tujuan atau amanat yang hendak disampaikannya. 3) sosiologi sastra yang mempermasalahkan tentang pembaca dan pengaruh sosialnya terhadap masyarakat.

Paradigma sosiologi sastra berakar dari latar belakang historis dua gejala, yaitu masyarakat dan sastra: karya sastra ada dalam masyarakat, dengan kata lain, tidak ada karya sastra tanpa masyarakat. Sosiologi sastra, meskipun belum menemukan pola analisis yang dianggap memuaskan, mulai memperhatikan karya seni sebagai bagian yang integral dari masyarakat. Tujuannya jelas untuk memberikan kualitas yang proposional bagi kedua gejala: sastra dan masyarakat. Demikianlah, pendekatan sosiologi sastra menaruh perhatian pada aspek dokumenter sastra, dengan landasan suatu pandangan bahwa sastra merupakan gambaran atau potret fenomena sosial. Deskripsi Data Data yang diambil dalam artikel ini adalah sebuah naskah drama Koran karya Agung Widodo yang dikaji melalui pendekatan sosiologi sastra dengan menganalisis masalah sosial masyarakat yang terdapat dalam naskah. Untuk mewakili permasalahan tersebut saya mengambil kutipan yang terdapat dalam naskah. Sinopsis Sanah seorang istri yang selingkuh dengan orang tua kaya raya yang bernama Mbah Raken. Suaminya sudah tidak mengurusinya lagi. Suatu saat dia ia dan Mbah Raken yang sedang pijit-pijitan di warung Sanah. Mereka tertangkap oleh kamera seorang wartawan yang sedang meliput berita tentang rencana penggusuran oleh Satpol PP dalam rangka acara promosi kota. Fotonya dimuat di headline sebuah koran harian kota. Akhirnya proses perselingkuhan Sanah dan Mbah Raken terbongkar oleh sebuah foto di koran. Kajian Sosiologi Sastra Naskah Lakon Koran karya Agung Widodo Naskah Lakon Koran ini, merupakan karya sastra yang di dalamnya mengungkapkan kehidupan masyarakat modern pada era globalisasi yang menarik apabila ditinjau dari sosiologi sastra. Adanya perselingkuhan, kelalaian seorang suami pada keluarga, penggusuran bangunan dan maraknya pemberitaan baik di koran maupun televisi diungkapkan pengarang dalam naskah ini. Dimana seorang suami meninggalkan kewajibannya sehingga sang istri pun harus berjualan untuk menghidupi hidupnya dan anaknya. Naasnya, warung tempat ia berjualan terkena penggusuran karena adanya promosi kota. Selain itu, adanya perselingkuhan dan pemalsuan identitas pun sudah tidak asing lagi pada zaman globalisasi saat ini. Adanya wartawan dan informasi yang up to date adalah suatu hal yang sangat positif namun apa jadinya jika berita yang dimuat di koran tidak sengaja membongkar perselingkuhan seseorang .

Penggusuran bangunan baik rumah maupun warung-warung yang ilegal oleh satpol PP, mungkin tidaklah asing lagi di telinga kita. Contohnya seperti yang terjadi di ibu kota Jakarta. Informasi berita tersebut akan cepat kita dapatkan melalui surat kabar ataupun televisi. Kejadian seperti itu terdapat dalam naskah drama Koran, adapun kutipan yang mendukung pernyataan tersebut. y MASDI DATANG MEMBAWA KORAN. TERGESA-GESA LANGSUNG MENUJU WARUNG SANAH. MEMBERITAHU KALAU WARUNGNYA AKAN DIEVAKUASI SATPOL PP LANTARAN ADA PROGRAM PROMOSI KOTA. MASDI (memberikan koran) di koran. di halaman pertama. pokoknya warung ini mau digusur. dievaluasi. mau ada promosi kota. mbak harus pindah. kalau nanti siang penggusurannya, berarti pagi ini mbak harus pindah.

Tingginya tingkat faktor ekonomi menyebabkan seseorang berselingkuh dan menutupi identitasnya. Seseorang mengaku sudah duda padahal sebenarnya ia masih mempunyai seorang istri. Pada zaman modern ini kita dapat menemukan peristiwa tersebut. Dalam naskah ini ada kutipan yang membuktikan peristiwa tersebut. y RAKEN kok bingung mau dibangun di mana. kamu maunya dibangunkan di mana? di depan kantor camat? di tengah alun-alun simpang lima? di belakang gedung dpr-mpr? atau di depan gedung istana merdeka sekalian? biar kalau ada orang demo warungmu juga ikut masuk tivi? RAKEN kalau sudah tipis, seharusnya ngomong sama saya. biar saya bawakan yang lebih besar dan lebih tebal. Tidak seperti wajan itu. SANAH ah, ndak tahu, jok. tadi sih mbah raken ngomong kalau saya akan dibangunkan warung pakai tembok. tapi ya saya masih belum tahu.

Kita mungkin pernah melihat acara di televisi tentang public figur dan pejabat negara berselingkuh, atau bahkan kita menemukan orang-orang yang berada di sekitar kita melakukan perselingkuhan. Namun, di era goblalisasi ini dimana informasi bergerak sangat cepat, mengakibatkan perselingkuhan itu mudah terbongkar. Wartawan-wartawan pun selalu bergerak cepat meliput peristiwa yang up to date dan yang sedang diminati masyarakat. Akibatnya, perselingkuhan pun terbongkar dan diketahui oleh semua orang. Adapun kutipan peristiwa tersebut dalam naskah ini.

MASDI pokoknya. terus di koran itu, foto mbak dan mbah raken pas pijet-pijetan juga dimuat. jangan-jangan istri mbah raken nanti nglabrak kamu, mbak. itu juga bahaya. JOKO begini saja, nah. kalau kamu dilabrak istrinya, biar saya saja yang tandangi. lagipula wajahmu di foto cuma kelihatan separo saja. ndak jelas. urusan warungmu, kamu pakai saja rumah saya. nanti biar saya sekat. yang separo kamu pakai untuk warung, yang separo saya yang pakai sendiri. jadi kalau malam saya kan bisa pesen Mie di warungmu. LANTAS PENI -ISTRI RAKEN- DATANG MARAH-MARAH DAN MENJEWER KUPING RAKEN GARA-GARA ELIHAT FOTO DI KORAN. PENI oh rupanya di sini? pamitnya beli obat. pantas setiap hari ngaku sakit. sakit mriang? sekarang sudah tidak bisa mengelak lagi. ini buktinya. MEMBANTING KORAN. PERGI.KORAN DIPUNGUT KARTA. KARTA rupanya dapurmu, mbah yang selama ini selingkuh dengan istri saya. pantas setiap hari kamu datang ke sini.

Saya pun telah menemukan bukti perselingkuhan yang terjadi di Indonesia. Agar lebih mudah, saya mengambil contoh perselingkuhan yang dilakukan pejabat dan public figure. Perselingkuhan yang dilakukan anggota DPR sebut saja Yahya Zini dan penyanyi dangdut Maria Eva sempat menjadi sorotan beberapa tahun lalu. Adapun bukti berupa artikel tentang perselingkuhan mereka, sebagai berikut. Kapanlagi.com - Kasus perselingkuhan anggota DPR RI, Yahya Zaini dengan Maria Eva yang berakhir antiklimaks dengan pengunduran diri Yahya dari DPR dan dari kepengurusan DPP Golkar serta pengunduran diri Maria Eva dari kepengurusan DPP AMPI telah memupuskan harapan bagi peran badan Kehormatan (BK) DPR untuk mengusut kasus itu. Menurut Ketua DPR RI Agung Laksono di Gedung DPR/MPR Senayan Jakarta, Jumat, dengan pengunduran diri Yahya dari DPR RI, maka tidak ada hak BK untuk memeriksa Yahya. Semula BK DPR telah menetapkan kasus perselingkungan Yahya menjadi prioritas untuk segera dituntaskan. Sejak kasus itu merebak, BK masih menelusuri bukti-bukti dan sedang membahas penetapan jadwal pemanggilan. Namun dengan pengunduran diri Yahya Zaini, maka langkah BK DPR pun terhenti.

"Mekanisme pergantian di DPR sedang diproses," kata Agung Laksono yang juga Wakil Ketua Umum DPP Golkar. Yahya Zaini akhirnya mengmbil keputusan mengundurkan diri dari keanggotaannya di DPR RI menyusul skandal seksnya dengan penyanyi dangdut dan pemain sinetron Maria Eva terbongkar. "Yang bersangkutan sudah mengajukan pengunduran diri melalui surat yang diajukan Kamis malam, kata Agung Laksono. Namun surat pengunduran diri itu tidak diajukan langsung oleh Yahya Zaini kepada pimpinan DPR atau pimpinan fraksi. Yahya mengajukan pengunduran diri melalui DPP Golkar dan diajukan melalui salah satu Ketua DPP Golkar. "Dia mengatakan mengundurkan diri secara `legowo` (ikhlas)," kata Agung yang juga Wakil Ketua DPP Golkar. Dalam surat pengunduran dirinya, Yahya meminta maaf kepada DPP Golkar dan pimpinan DPR RI. Yahya juga memohon maaf kepada masyarakat atas prilakunya yang tidak baik. Sebelumnya, Yahya telah mengajukan pengunduran diri sebagai salah satu Ketua DPP Golkar. Dalam kaitan skandal itu pula, Yahya telah dinonaktifkan oleh DPP Golkar dari jabatannya sebagai Sekretaris FPG DPR RI. Sedangkan Maria Eva telah pula mengundurkan diri dari jabatannya di DPP Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI), salah satu Ormas kepemudaan di bawah naungan Golkar. Artikel di atas adalah bukti yang saya ambil dari internet. Ini membuktikan bahwa betapa mudahnya kita untuk mencari informasi dari media apa pun. Selain itu, saya menemukan bukti perselingkuhan yang dilakukan Ariel Peterpan dan aktris Cut Tari. Berikut artikel yang saya dapat. Detik-detik Perselingkuhan Ariel dan Cut Tari Satu hal yang menarik dari skandal video asusila Ariel dan Cut Tari, yakni saat mereka melakukan hal itu, mereka masih resmi berstatus suami dan istri orang. Lalu bagaimana mereka berzina? pastinya perzinaan itu tak mungkin dilakukan satu kali saja, pastinya berkali-kali. Hubungan Ariel dan Cut Tari memang tidak pernah tercium oleh media, mereka nampak sangat pandai menyembunyikannya. Bahkan Cut Tari masih bisa eksis menjadi presenter gosip yang kerap membicarakan book parah artis, padahal dirinya sebenarnya menyimpan borok yang belum diketahui publik saat itu. Video skandal Ariel dan Cut Tari resmi beredar tanggal 8 Juni 2010 di youtube, tepat 4 hari setelah beredarnya video Luna Maya dan Ariel. Kemunculan video

Ariel dan Cut Tari ini tentu saja menghebohkan, ya sekali lagi karena saat itu mereka berumah tangga, tentu ini bisa disebut sebuah perselingkuhan. Ariel menikah dengan Sarah Amelia pada 30 juni 2005 dan baru bercerai pada 27 Mei 2008. Sementara Tari menikah dengan Johannes Yusuf Subrata pada 9 Januari 2004 hingga sekarang. Sementara dari metadata video porno mirip Ariel dan Cut Tari diperoleh keterangan, video tersebut berkapasitas 50,9 MB. Metadata video porno Ariel dan Cut Tari menunjukan 18 November 2006, pukul 08.18 sebagai waktu pembuatan video itu. Yang dilakukan Ariel dan Cut Tari ini bahkan bisa disebut lebih dari sebuah perselingkuhan, tapi sebuah skandal besar yang melibatkan orang banyak, Melibatkan tatanan sosial, budaya, dan religi. Tak cuma skandal, perbuatan itu sudah menjurus pada perzinahan (aksi porno) karena adegannya dilihat atau dipertontonkan kepada khalayak umum. Memang dalam video itu nampak jelas terlihat wajah pemeran wanita tersebut adalah Cut Tari. Di awal video dia nampak tersenyum, namun yang diajak senyum itu belum menampakkan wujudnya. Si pria mungkin saja sedang membetulkan letak video handphonenya. Dan tak lama kemudian muncullah si pria yang sangat mirip dengan Ariel tersebut tanpa mengenakan sehelai benang pun. Keduanya lantas memainkan adegan layaknya suami istri, tiada rasa bersalah pun yang nampak dalam kedua wajah mereka, yang ada hanya kesenangan dan suasana yang diliputi kebahagiaan. Kini Cut Tari sudah mengakui di depan publilk bahwa wanita yang ada dalam video tersebut adalah dirinya. Namun Ariel dan juga Luna Maya masih bersikukuh mempertahankan bahwa orang yang ada dalam video tersebut hanya mirip. Lantas sampai kapan Ariel dan Luna Maya ini akan mempertahankan egonya ini? Sampai saat ini, publik sudah bisa menilai, mana yang pantas mendapatkan apresiasi dan mana yang tidak. Dalam naskah ini pengarang menjelaskan apa penyebab terjadinya perselingkuhan. Yaitu terjadinya hubungan yang tidak harmonis dalam suatu keluarga dimana suami tidak melakukan kewajibannya yaitu memberi nafkah bagi istri dan anaknya. Selain faktor ekonomi dan ketidakharmonisan seorang pasangan, faktor perselingkuhan pun terjadi karena faktor jenuh atau pun sekedar iseng. Adapun kutipannya sebagai berikut. y RAKEN kalau sayang, kenapa dia meninggalkan kamu sendirian ngulek sambel sendiri di sini?

KARTA DATANG AMBIL MAKANAN SAMBIL MENANYAKAN KABAR SANAH KARTA bagaimana kabarmu, nah? SANAH kang, kamu itu setiap pagi datang cuma ngambil makanan terus pergi. koyok anake wae. setiap hari nyolong terus dagangan emaknya. bapak karo anak podo wae. nanti siang warung ini mau digusur, kang.

Adanya penggusuran bangunan yang ilegal atau tidak mendapat izin dari pemerintah sering kita lihat di berbagai tempat di Indonesia khususnya kota-kota besar. Di Jakarta pun sering kita melihat berbagai rumah dan warung yang ilegal digusur oleh satpol PP. Penggusuran bukanlah hal yang tabu lagi. Kekacauan saat penggusuran kerap terjadi antara korban dan satpol PP. Selain itu, ketidakadilan pun sering terjadi. Dimana biaya yang diberikan kepada korban penggusuran selalu tidak sesuai dengan kerugian yang mereka tanggung. Berikut adalah bukti sebuah artikel yang saya dapatkan dari internet. Pemerintah Mendukung Penggusuran di Jakarta 24/10/2003 20:14 Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah merestui penggusuran di beberapa daerah di Jakarta. Dan, untuk meringankan beban warga yang tergerus, pemerintah mengaku akan mengucurkan dana Rp 350 juta. "Kita [pemerintah] memahami sikap gubernur yang ingin menegakkan hukum. Tapi, kita salah paham bahwa mereka [korban gusuran] ini juga bangsa Indonesia," tutur Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, seusai pertemuan dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla serta Kepala Dinas Pembinaan Mental dan Kesra Pemda DKI, Jumat (24/10) siang. Menurut Bachtiar, dana tadi akan dikucurkan Ahad besok. Di samping duit, Depsos juga memberikan 39 ton beras, 1.500 kain sarung, 1.500 selimut, dan 1.000 buah tas sekolah. Bachtiar mengatakan, bantuan adalah bentuk kepedulian terhadap sekitar 1.300-an kepala keluarga korban gusuran. Selanjutnya mereka disarankan segera kembali ke kampung halaman masing-masing. Satu di antara daerah yang tergusur ialah wilayah Kali Adem, Muara Karang, Jakarta Utara, pada Oktober ini. Di daerah itu, sebagian warga suka rela merobohkan sendiri rumah mereka. Sedangkan sebagian lainnya masih memilih bertahan.(ICH/Syaiful Halim dan Jhoni Akbar) Dalam naskah Koran pun saya menemukan bukti tentang penggusuran yang dilakukan pemerintah. Berikut adalah bukti yang saya temukan. y SANAH

Tadi, Masdi kemari geger kalau warung saya mau digusur, kena tatib. Katanya akan ada acara promosi kota. Ah, ndak tahu acara apalagi itu, Jok? Padahal dulu sepertinya juga ada acara seperti itu. Nyatanya sekarang hasilnya mana? Acara apa to itu, Jok? y SANAH Kang, kamu itu setiap pagi datang Cuma ngambil makanan terus pergi. Koyok anake wae. Setiap hari nyolong terus dagangan emaknya. Bapak karo anak podo wae. Nanti siang warung ini mau digusur, Kang. Dalam zaman modern seperti saat ini, sangatlah sulit untuk mencari orang yang dapat kita percaya. Belum tentu, orang yang kita percaya itu menyimpan amanah kita dengan baik. Siapa tahu orang tersebutlah yang merusak hubungan kita dengan orang lain. Dalam naskah ini pun terdapat kutipan seperti peristiwa diatas. JOKO MERASA BERSALAH. JOKO PUN IKUT DIAM. LALU SANAH NYAMPERI JOKO. SANAH kamu yang selama ini saya percaya, ternyata kamu yang buat perkara. garagara kamu sekarang karta tahu kalau saya selingkuh dengan mbah raken. terus raken sekarang sedang dikejar karta, mau dibunuh. wah wis, jok. saya sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. saya sudah tidak percaya pada siapa pun. bahkan pada tuhan pun saya juga tidak percaya. kalau akhir ceritanya seperti ini, mending saya mati saja. Dalam masyarakat pun sering terjadi hal demikian. Agar lebih mudah dipahami, saya mengambil bukti yang dialami oleh public figure. Dia adalah seorang mantan Puteri Indonesia sekaligus pejabat pemerintahan. Berikut adalah bukti berupa artikel yang saya dapat dari internet. Angelina Sondakh Dikhianati Teman Sendiri Written By Redaction on Kamis, 19 Mei 2011 | 12:23 Kamis, 12 Mei 2011 Angelina Sondakh mengaku sedang mengalami cobaan besar. Angie dituding menerima suap uang senilai milyaran rupiah untuk pembangunan wisma atlet di Palembang. Angie memang sudah menjelaskan dan membantah keterlibatannya atas kasus ini kepada fraksi Partai Demokrat tempatnya bernaung. Namun, penjelasan gamblang belum diungkapkannya. Rencananya, Angie akan memberikan penjelasan seputar perkaranya tepat di malam peringatan 100 hari berpulangnya Adjie Massaid yang jatuh pada Minggu (15/5). Hal ini dibenarkan oleh Wawan, kerabat Angie di gedung MPR/DPR RI.

"Mbak Angie belum akan bicara panjang lebar sekarang, nanti beliau akan cerita tanggal 15 Mei pas 100 hari mas Adjie," kata Wawan kepada tabloidnova.com saat dihubungi, Kamis (12/5) siang. Sementara itu, Angie yang masih bungkam hanya mencurahkan kekesalan hatinya akibat dituduh menerima suap. Melalui akun Twitter pribadinya, @sondakhangelina, ibu satu anak itu menuding sahabatnya telah mengkhianati. "Skrg terlihat jelas siapa teman yg setia dan mn yg hanya berpura2. Teman setia tdk akan menjauh aplg meninggalkan kita pd saat kita susah ," tulis Angie. Kesedihan serta cobaan yang harus dilalui Angie seolah tak ada habisnya. Usai ditinggal suami dan menjadi orangtua tunggal, isu miring korupsi juga masih hangat diperbincangkan. "Ujian ini benar2 bertubi2....datangnya sekaligus, berbarengan.... Ya Allah, tunjukkan aku hikmat dr semua ini," kata Angie. "Dont try to stop the storm, just wait with patience and faith until the storm pass away and the rainbow come to bright your day ," ungkapnya. Peristiwa yang di jelaskan pengarang dalam naskah ini bisa dikatakan memang sesuai dengan realita yang terjadi masa sekarang, apalagi dengan adanya bukti-bukti yang memang terjadi dalam masyarakat Indonesia. Masalah perselingkuhan bukanlah hal yang tabu sebab banyak sekali kasus-kasus perselingkuhan yang dilakukan oleh para public figure maupun pejabat pemerintah. Misal, adanya penyebaran video mesum yang dilakukan mantan pejabat negara dengan seorang artis dangdut. Artinya, dengan adanya teknologi dan informasi yang semakin hari semakin canggih, berita perselingkuhan pun mudah tersebar dengan cepat di masyarakat. Oleh karena itu, sebagai public figure atau pun pejabat, harus mampu menjaga sikap. Sebab, seperti sebuah pepatah sepandai-pandainya kita menyimpan bangkai, suatu saat akan tercium juga. Bagi sebagian masyarakat, perselingkuhan selalu dianggap sebagai jalan keluar yang benar dalam sebuah hubungan yang rusak. Sebagian masyarakat menganggap bahwa dengan selingkuh, maka akan terbebas dari masalah yang tengah ia hadapi. Padahal dengan melakukan perselingkuhan, bukanlah memecahkan masalah tetapi makin menambah masalah. Tidak hanya dikucilkan oleh masyarakat sekitar, pun diajuhi oleh keluarga. Keluarga yang harmonis, kepercayaan, dan komitmen antar pasangan sangatlah penting dan harus dijaga agar terhindar dari perselingkuhan. Selain itu, intropeksi diri pun sangatlah dibutuhkan sebab merubah sikap menjadi lebih baik sesuai dengan yang diharapkan pasangan itu adalah kunci agar tetap harmonis dalam menjalin suatu hubungan. Simpulan Dalam naskah Lakon Koran ini, dimana pengarang menceritakan tentang masyarakat modern yang di dalamnya terdapat perselingkuhan, penipuan

identitas, mudahnya mendapatkan informasi, dan penggusuran bangunanbangunan akibat akan diadakannya promosi kota.Naskah ini memang sangatlah sesuai dengan kehidupan masyarakat Indonesia dan bukti-buktinya pun dapat kita peroleh baik dari media ataupun dari sekitar kita. Perselingkuhan yang sering kita temukan baik yang dilakukan public figur atau pun orang-orang disekitar kita bukanlah hal tabu lagi. Selain itu, penggusuran yang terjadi di kota-kota besar dengan mudah dapat kita ketahui dari media televisi, koran atau pun elektronik lainnya secara up to date. Dengan era yang serba modern ini kita dapat mencari informasi dengan cepat namun kita juga dituntut untuk menjaga sikap dan jangan sampai melakukan tindakan negatif seperti selingkuh. Intropeksi diri itu sangatlah penting demi menjalin keharmonisan dalam suatu hubungan. Daftar Pustaka Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Faruk.2001. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Damono, Sapardi.2005.Sosiologi Sastra.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia Wellek, Rene dan Austin Warren.1989.Teori Kesusastraan.Jakarta:P.T Gramedia
http://berita.liputan6.com/read/65121/Pemerintah.Mendukung.Penggusuran.di.Jakarta http://kampungtki.com/baca/16003 http://indonesiaindonesia.com/f/9238-pengunduran-yahya-zaini-pupuskan-pengusutanbk/ http://beritaonline1st.blogspot.com/2011/05/angelina-sondakh-dikhianati-teman.html

You might also like