You are on page 1of 4

Bab 1 Pendahuluan Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, termasuk di dalamnya

adalah peraturan tentang ciri-ciri atau sifat-sifat dari uang, pengaturan tentang jumlah uang yang beredar (uang logam maupun kertas), ekspor dan impor logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan demand deposit (simpanan yang setiap saat dapat diambil). Standar uang adalah alat mata uang yang dipergnakan sebagai dasar dari pada uang yang diedarkan dalam masyarakat. Standar uang dibedakan menjadi dua macam, yaitu: - Standar logam (metalisme/ metal standart) - Standat kertas (ametalizm/ paper standart?

1. Standar logam (metalisme) Pada standar logam uang yang beredar didasarkan pada suatu jumlah logam seperti emas, perak, dan kedua-duanya. Macam-macam standar logam: a) Monometalisme, berupa standar tunggal, yaitu susunan dimana peredaran uang suatu Negara didasarkan pada satu jenis logam mulia. Dikatakan standar tunggal karena hanya menggunakan logam emas atau perak saja. Bila yang digunakan emas maka disebut standar emas dan bila yang digunakan perak makanya disebut standar perak. Standar emas b) Bimetalisme, berupa standar kembar, yaitu standar uang yang menggunakan dua logam mulia (emas dan perak) secara bersama-sama sebagai standar uangnya. Dalam standar ini akan berlaku dua macam perbandingan emas dan perak. Misalnya harga perak sebesar $1,293 per gram dan emas sebesar $19,395 per gram maka perbandingan antara perak dan emas adalah 15:1.

c) Standar pincang, adalah sistem moneter yang menggunakan satu logam mulia mmisalnya emas, sebagai baku moneter. Tetapi pada saat yang sama beredar juga uang dari logam lain. Jika suatu negara menggunakan standar kembar atau bimetalisme, maka dalam negara tersebut akan berlaku Hukum Gresham, yang berbunyi: Bad money always drives out good money from circulation artinya: uang yang jelek akan mengusir uang yang baik dari peredaran. Syarat berlakunya Hukum Gresham: y Negara yang menggunakan standar kembar. y Bank Sentral memperjualbelikan logam mulia, baik itu berupa emas atau perak.

y y

Masyarakat diberi kebebasan untuk menempa maupun melebur uang emas maupun perak. Perbandingan emas dan perak menurut pemerintah dan pasar berbeda.

2. Standar Kertas (Ametalism) 3. Standar kertas, adalah sistem keuangan dimana uang kertas berlaku sebagai alat tukar atau alat pembayaran yang sah dan tak terbatas, akan tetapi tidak ditukarkan dengan emas dan perak pada bank sirkulasi. Uang kertas berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Di dalam suatu negara beredar uang kertas dalam jumlah yang tidak terbatas dan uang tersebut tidak bisa ditukar dengan emas. Kelebihan dan kekurangan dari sistem standar moneter 1. Sistem standar tunggal Kelebihan - memiliki nilai penuh (full bodied money) - adanya kebebasan untuk membuat dan melebur uang - tiap orang boleh menimbun emas/perak - uang yang beredar dapat langsung ditukar dengan emas yang dipakai sebagai jaminannya 2. Sistem standar kembar Kelebihan Kekurangan - ada dua logam yang dipergunakan sebagai - menghilangkan kepercayaan masyarakat standar keuangan negara terhadap uang - uang yang beredar dan bisa bergantian dan - berlakunya hukum Gresham, uang logam yang diatur undang-undang bermutu rendah ada di peredaran akan terdesak dengan uang logam yang bermutu tinggi - nilai uang tidak ditentukan oleh undang- uang logam yang bernilai tinggi susah diperoleh undang, tetapi ditentukan oleh nilai yang di ada di pasar peredaran kekurangan - sangat tergantung pada satu jenis logam saja - logam emas/perak jumlahnya terbatas - kesulitan dalam menentukan jumlah uang yang beredar secara pasti - di setiap daerah memiliki kadar emas/perak berbeda sehingga perlu disesuaikan

- tiap orang dapat membuat dan melebur uang - bila berlaku standar kembar alternatif, hanya salah satu standar logam yang berlaku 3. Sistem standar kertas Kelebihan - kepercayaan kepada pemerintah sangat besar - uang dipertanggungjawabkan oleh pemerintah melalui bank peredaran - uang yang beredar dapat dihitung secara kuantitatif dan kualitatif - penghematan terhadap logam mulia - biaya pembuatannya lebih murah dan lebih elastis dalam persediaan. Kekurangan - adanya kemudahan untuk pemalsuan - uang yang beredar tidak dapat ditukar dengan jaminan yang disimpan di bank peredaran - nilai uang selalu berubah-ubah - dari kualitas bahan, cepat rusak/robek ataupun lusuh - menuntut pemerintah selalu mengontrol stabilitas keuangan

Deskripsi standar moneter : dasar satuan uang dalam sistem moneter yang berfungsi sebagai alat pembayaran, pengukur nilai, dan pengendali jumlah uang beredar; dua jenis standar moneter yaitu standar komoditas dan standar rata-rata (monetary standard) Deskripsi standar perak : sistem moneter yang menggunakan perak sebagai dasar alat pembayaran yang sah, satuan dasar nltai uang dan sebagai dasar perbandingan nilai berbagal mata uang (silver standard) Deskripsi standar komoditas : sistem moneter yang menggunakan barang tertentu (bukan emas atau perak) sebagau standar; dalam sistem ini, uang dapat ditoloktukarkan dengan barang tertentu atas dasar harga atau kurs yang tetap (commodity standard) Deskripsi standar emas : sistem moneter yang menggunakan emas sebagai dasar alat pembayaran yang sah, satuan dasar nilai uang, dan dasar perbandingan nilai berbagai mata uang; sistem ini diperkenalkan di Inggris

pada tahun 1821 dan pernah, dipakal dl AS pada tahun 1870-an sampai dengan tahun 1971 (gold standard) Deskripsi standar kembar : sistem moneter yang menggunakan emas dan perak sebagai dasar alat pembayaran yang sah; satuan dasar nilai uang dan dasar perbandingan nilai berbagai mata uang; nilai tukar tetap antara emas dan perak diatur oleh pemerintah (bimetalism)

Deskripsi standar kertas : sistem moneter yang berdasarkan uang kertas sebagai dasar alat pembayaran yang sah yang tidak dapat ditukarkan dan tidak dapat dikaitkan dengan emas atau benda lainnya (paper standard) Deskripsi uang beredar : kewajiban moneter suatu sistem moneter terhadap masyarakat; di Indonesia uang tersebut terdiri atas jumlah uang kartal yang berada di luar sistem moneter dan saldo giro atas nama pihakpihak bukan anggota sistem moneter (money supply) Deskripsi titik emos : batas tertinggi dan terendah nilai tukar kurs mata uang dalam sis tem moneter standar emas (gold point)

Deskripsi demonetisasi : penghapusan atau penarikan kembali fungsi standar moneter dan alat pembayaran tertentu; sin. penarikan dalam peredaran (demonetization) Deskripsi unit moneter : satuan hitung dalam suatu sistem moneter untuk menyatakan nilai uang, seperti rupiah di Indonesia, dolar di Amerika Serikat, dan yen di Jepang (unit of value; monetary unit) Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2213706-sistem-standar-moneter-danpengertian/#ixzz1meKgNFAZ

You might also like