You are on page 1of 15

Osiloskop adalah sebuah perangkat atau alat bantu yang biasa digunakan untuk menganalisa frekuensi yang terdapat

didalam perangkat elektronika, dan biasanya yang sering digunakan oleh para teknisi pesawat televisi, namun Osiliscop ini juga dapat dipergunakan dalam menganalisa frekuensi handphon, walaupupun jika dilihat dari sisi fungsi kurang efisien dalam melakukan analisa pada perangkat ponsel, namun banyak para teknisi dan lembaga pelatihan teknisi handphone menggunakan perangkat osiloskop tersebut, akan tetapi untuk para teknisi yang memang tidak cukup dana untuk membelinya, maka tidak harus pesimis dengan kondisi tersebut, karena memang tanpa Osiloscop kita masih sangat dapat memperbaiki perangkat handphone.

Sedangkan untuk para pengguna perangkat Osiloskop, disini kami akan memberikan petunjuk dalam menggunakan perangkat tersebut : Fungsi dari tiap-tiap bagian: 1. POSITION : Untuk mengatur posisi berkas signal arah vertical untuk channel 1. 2. DC. BAL : Untuk menyeimbangkan DC vertical guna pemakaian channel 1 (atau Y ), Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar diam pada saat variabel diputar. 3. INPUT : Terminal masukan pada saat pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk Kalibrasi. 4. AC ? GND ? DC Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui Posisi ini, karena signal DC akan terblokir oleh kapasitor. Posisi GND = Terminal ini terbuka dan berkas merupakan garis nol/lived nol. Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC dan masukan-masukan yang lain. 5. VOLT/DIV : Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT, ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/div 6 VARIABLE : Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada CH 1 (Y). pada putaran maksimal Ke arah jarum jam (CAL) gunanya untuk mengkalibrasi mengecek apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar CRT.

7 MODE (CH 1, CH 2, DUAL, ADD, SUB) CH 1 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH 1 dan berkas yang nampak pada layar hanya ada satu. CH 2 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH 2 dan berkas yang nampak pada layar hanya satu. DUAL : Yaitu suatu posisi switch apabila hendak mengunakan CH 1 dan CH 2 Secara bersamaan, dan pada layar pun akan tampak dua berkas. ADD : Bentuk gelombang dari kedua channel masukan yang dapat dijumlahkan Secara aljabar dan penjumlahannya dapat dilihat dalam bentuk satu Gambar. SUB : Masukan dengan polaritas terbaik pada CH 2, ditambah masukan CH 1, Maka perbedaan secara aljabar akan tampak satu gambar pada layar. Apabila CH 1 tidak diberi signal masukan, maka bentuk gelombang Dengan polaritas terbaik dari channel 2 akan tampak. 8. LED PILOT LAMP : Lampu indicator untuk power masuk, apabila switch ILLUM diputar ke on. 9. ILLUM : Bila diputar berlawanan jarum jam maksimum, maka power AC akan mati dan jika Ke kanan, maka power AC akan masuk dengan ditandai LED pilot lampu menyala. 10. INTENSITY : Untuk mengatur gelap atau terangnya berkas sinar supaya enak pada penglihatan. Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan apabila diputar ke kanan akan membuat terang 11. FOCUS : Untuk memperkecil/menebalkan berkas sinar atau garis untuk mendapatkan Gambar yang lebih jelas. 12. ASTIG : Pengaturan astigmatisma adalah untuk memperoleh titik cahaya yang lebih baik Ketika menyetel FOCUS 13. EXT-TRIG : Terminal dari sinkronisasi eksternal tegangan eksternal yang lebih dari IV peak To peak harus menggunakan switch SOURCE di set pada posisi EXT. 14. SOURCE : Sakelar dengan tiga posisi untuk memilih tegangan sinkronisasi. CH 1 : Huruf akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 1. Jika menggunakan CH 1 hendaklah switch source ditetapkan pada CH 1. CH 2 : Sweep akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 2. apabila Menggunakan CH 2 hendaknya switch source diletakkan pada CH 2. Sweep CH 1 dan CH 2 akan sikron pula pada saat menggunakan DC/AC.

EXT : Sweep akan sikron dengan masukan signal dari luar melalui Terminal EXT + TR 16 (19). 15. SYNC : Sakelar pemisah sinkronisasi. 15. LEVEL; Meengontrol sync level adalah mengatur phase sync untuk menentukan bentuk titik awal gelombang signal. 16. PULL AUTO Dengan mencabut pemutar level sweep akan sedikit terganggu.bentuk gelombang tidak diam selama tidak menggunakan signal trigger,yang nampak hanyalah garis lurus dan ini akan terjadi bila signal teriger masuk. 17 POSITION. Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar ( posisi arah horizontal) Switch pelipat sweep dengan menarik knop ,bentuk gelombang dilipatkan 5 Kali lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin. 18. SWEEP TIME /DIV; Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun square trap Cm (div ) sekitar 19 tingkat besaranyang tersedia terdiri dari 0,5 s/d 0,5 second.pengoperasian X-Y didapatkan dengan memutar penuh kearah jarum jam.perpindahan Chop-ALT-TVV-TVH.secara otomatis dari sini.Pembacaan kalibrasi sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh se arah jarum jam. 19. VARIABEL; Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi putaran maksimum arah jarum jam. ( CAL ) tiap tingkat dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi . 20. CAL IV PP Yaitu terminal untuk mengkalibrasi voltage frequency chanel 1 dan chanel 2 Dimana untuk frequency 1 Khz tegangan harus 1 volt P-P. 21. AC VOLTAGE SELECTOR ; Untuk menyetel tegangan listrik 110 Volt atau 220 Volt. 22. INT MOD Teminal intensitas Brightness OSILOSKOP Osiloskop berguna untuk: melihat tingkah laku tegangan gelombang secara visual, ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop . 1) Gelombang sinusoida 2) Gelombang blok 3) Gelombang gigi gergaji 4) Gelombang segitiga.

Untuk dapat menggunakan osiloskop, harus bisa memahaami tombol-tombol yg ada pada pesawat perangkat ini,seperti telah diutarakan diatas. Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu. Untuk mengukur: Volt dari (tiap jenis tegangan gelombang.) Besaran gelombang frequency Betuk gelombang frequency. W a k t u ( time ) Fasa Tegangan tinggi maksimum Tegangan tinggi minimum. Lengkung dan cacat modulasi ( audio ) Cara menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus sbb ; F = 1/T F = freq T = waktu

http://lpwi.blogspot.com/2011/03/cara-menggunakan-oscilloscope.html

Pengenalan Osiloskop

28 Votes

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Alat ukur ini dapat digunakan sebagai alat untuk pengukuran rangkaian elektronik seperti TV,

Radio Komunikasi, dsb. Beberapa Kegunaan Osciloskop antara lain : - Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu. - Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi. - Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik. - Membedakan arus AC dengan arus DC. - Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu. Untuk tulisan lengkapnya silakan download disini
http://novertaeffendist.wordpress.com/2009/03/09/pengenalan-osiloskop/

OSCILOSCOPE Osiloskop adalah sebuah perangkat atau alat bantu yang biasa digunakan untuk menganalisa frekuensi yang terdapat didalam perangkat elektronika juga memetakan sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V, pada sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.

Osiloskop 'Dual Trace' dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik. Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.

Wujud/bangun dari osiloskop mirip-mirip sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol pengatur. kecuali terdapat garis-garis(grid) pada layarnya.

Osiloskop analog Goodwill seri 622 G Apa Saja yang dapat diukur dengan Osiloskop? Osiloskop sangat penting untuk analisa rangkaian elektronik. Osiloskop penting bagi para montir alat-alat listrik, para teknisi dan peneliti pada bidang elektronika dan sains karena dengan osiloskop kita dapat mengetahui besaran-besaran listrik dari gejalagejala fisis yang dihasilkan oleh sebuah transducer. Para teknisi otomotif juga memerlukan alat ini untuk mengukur getaran/vibrasi pada sebuah mesin. Jadi dengan osiloskop kita dapat menampilkan sinyal-sinyal listrik yang berkaitan dengan waktu. Dan banyak sekali teknologi yang berhubungan dengan sinyal-sinyal tersebut. Contoh beberapa kegunaan osiloskop : Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu. Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi. Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik. Membedakan arus AC dengan arus DC. Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu. Fungsi dari tiap-tiap bagian: 1. POSITION : Untuk mengatur posisi berkas signal arah vertical untuk channel 1. 2. DC. BAL : Untuk menyeimbangkan DC vertical guna pemakaian channel 1(atau Y ), Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar diam pada saat variabel diputar. 3. INPUT : Terminal masukan pada saat pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk Kalibrasi. 4. AC ? GND ? DC Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui Posisi ini, karena signal DC akan terblokir oleh kapasitor. Posisi GND = Terminal ini terbuka dan berkas merupakan garis nol/lived nol. Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC dan masukan-masukan yang lain. 5. VOLT/DIV : Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT, ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/div 6 VARIABLE : Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada CH 1 (Y). pada putaran maksimal Ke arah jarum jam (CAL) gunanya untuk mengkalibrasi mengecek apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar CRT. 7 MODE (CH 1, CH 2, DUAL, ADD, SUB) CH 1 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH 1 dan berkas yang nampak pada layar hanya ada satu. CH 2 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH 2 dan berkas yang nampak pada layar hanya satu.DUAL : Yaitu suatu posisi switch apabila hendak mengunakan CH 1 dan CH 2Secara bersamaan, dan pada layar pun akan tampak dua berkas. ADD : Bentuk gelombang dari kedua channel masukan yang dapat dijumlahkan Secara aljabar dan penjumlahannya dapat dilihat

dalam bentuk satu Gambar. SUB : Masukan dengan polaritas terbaik pada CH 2, ditambah masukan CH 1, Maka perbedaan secara aljabar akan tampak satu gambar pada layar. Apabila CH 1 tidak diberi signal masukan, maka bentuk gelombang Dengan polaritas terbaik dari channel 2 akan tampak. 8. LED PILOT LAMP : Lampu indicator untuk power masuk, apabila switch ILLUM diputar ke on. 9. ILLUM : Bila diputar berlawanan jarum jam maksimum, maka power AC akan mati dan jika Ke kanan, maka power AC akan masuk dengan ditandai LED pilot lampu menyala. 10. INTENSITY : Untuk mengatur gelap atau terangnya berkas sinar supaya enak pada penglihatan. Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan apabila diputar ke kanan akan membuat terang 11. FOCUS : Untuk memperkecil/menebalkan berkas sinar atau garis untuk mendapatkan Gambar yang lebih jelas. 12. ASTIG : Pengaturan astigmatisma adalah untuk memperoleh titik cahaya yang lebih baik Ketika menyetel FOCUS 13. EXT-TRIG : Terminal dari sinkronisasi eksternal tegangan eksternal yang lebih dari IV peak To peak harus menggunakan switch SOURCE di set pada posisi EXT. 14. SOURCE : Sakelar dengan tiga posisi untuk memilih tegangan sinkronisasi.CH 1 : Huruf akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 1. Jika menggunakan CH 1 hendaklah switch source ditetapkan pada CH 1.CH 2 : Sweep akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 2. apabilamenggunakan CH 2 hendaknya switch source diletakkan pada CH 2. Sweep CH 1 dan CH 2 akan sikron pula pada saat menggunakan DC/AC. EXT : Sweep akan sikron dengan masukan signal dari luar melalui Terminal EXT + TR 16 (19). 15. SYNC : Sakelar pemisah sinkronisasi. 15. LEVEL; Mengontrol sync level adalah mengatur phase sync untuk menentukan bentuk titik awal gelombang signal. 16. PULL AUTO : Dengan mencabut pemutar level sweep akan sedikit terganggu.bentuk gelombang - tidak diam selama tidak menggunakan signal trigger,yang nampak hanyalah garis lurus dan ini akan terjadi bila signal teriger masuk. 17 POSITION. :Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar ( posisi arah horizontal ) Switch pelipat sweep dengan menarik knop ,bentuk gelombang dilipatkan 5 Kali lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin. 18. SWEEP TIME /DIV; Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun square trap Cm (div ) sekitar 19 tingkat besaran yang tersedia terdiri dari 0,5 s/d

0,5 second. pengoperasian X-Y didapatkan dengan memutar penuh kearah jarum jam. perpindahan Chop-ALT-TVV-TVH. secara otomatis dari sini. Pembacaan kalibrasi sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh searah jarum jam. 19. VARIABEL; Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi putaran maksimum arah jarum jam. ( CAL ) tiap tingkat dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi . 20. CAL IV PP : Yaitu terminal untuk mengkalibrasi voltage frequency chanel 1 dan chanel 2 Dimana untuk frequency 1 Khz tegangan harus 1 volt P-P. 21. AC VOLTAGE SELECTOR ; Untuk menyetel tegangan listrik 110 Volt atau 220 Volt. 22. INT MOD : Teminal intensitas Brightness Osiloskop berguna untuk: melihat karaktrer tegangan gelombang secara visual, ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop . 1) Gelombang sinusoida 2) Gelombang blok 3) Gelombang gigi gergaji 4) Gelombang segitiga. Untuk dapat menggunakan osiloskop, harus bisa memahaami tombol-tombol yg ada pada pesawat perangkat ini,seperti telah diutarakan diatas. Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu.

Untuk mengukur: Volt dari ( tiap jenis tegangan gelombang.) Besaran gelombang frequency Betuk gelombang frequency. W a k t u ( time )

Fasa Tegangan tinggi maksimum Tegangan tinggi minimum. Lengkung dan cacat modulasi ( audio ) Cara menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus sbb ; F = 1/T F = freq T = waktu SETTING DEFAULT OSCILLOSCOPE Tombol Umum: On/Off : Untuk menghidupkan/mematikan Oscilloscope Ilumination : Untuk menyalakan lampu latar. Intensity : Untuk mengatur terang/gelapnya garis frekuensi Focus : Untuk mengatur ketajaman garis frekuensi Rotation : Untuk mengatur posisi kemiringan rotasi garis frekuensi CAL : Frekuensi Sample yg dpt diukur utk mengkalibrasi Oscilloscope Tombol di Vertikal Block : Position : Untuk mengatur naik turunnya garis. V. Mode : Untuk mengatur Channel yg dipakai Ch1 : Menggunakan Input Channel1 Ch2 : menggunakan Input Channel 2 Alt : (Alternate) menggunakan bergantian Channel1 dan Channel 2 Chop : Menggunakan potongan dari Channel 1 dan Channel2 Add : Menggunakan penjumlahan dari Ch1 dan Ch2 Coupling : Dipilih sesuai input Channel yg digunakan, Source : Sumber pengukuran bisa dari Channel1 atau Channel2 Slope : Normal digunakan yang +. Gunakan yang untuk kebalikan gelombang. AC-GND-DC : Pilih AC utk gelombang bolak-balik (peak to peak) Pilih DC utk gelombang/tegangan searah DC. Pilih GND utk menonaktifkan gelombang mis:Utk menentukan posisi awal VOLTS/DIV : Untuk menentukan skala vertikal tegangan dlm satu kotak/DIV Vertikal. Tombol di Horizontal Block :

Position : Untuk mengatur posisi horizontal dari garis gelombang. TIME/DIV : Untuk megatur skala frekuensi dlm satu kotak/DIV Horizontal. X10 MAG : Untuk memperbesar/ Magnificient frekuensi menjadi 10x lipat. Variable : Untuk mengatur kerapatan gelombang horizontal. Trigger Level : Untuk mengatur agar frekuensi tepat terbaca. Rumus frekuensi dengan Time(Waktu): Frekuensi satuannya Hertz (Hz) Time satuannya Detik/Second (s) f=1 T T=1 F M = mega (1.000.000) 1 MHz >< 1 S K = kilo (1000) 1 KHz >< 1 mS m = mili (1/1000) 1 Hz >< 1 S = mikro (1/1.000.000)

Setting tombol yang biasa saya gunakan untuk pengukuran frekuensi (Jadi gak perlu milih2 lagi) : 26 Mhz dan 13 Mhz dan 38,4 Mhz Volts/Div : 20m Volt Time/Div : Mentok ke kanan 32 Khz Crystal (Sebelum masuk CCONT) Volts/Div : 20mV atau 50mV Time/Div : 20 S (Boleh juga 0,1mS / 50 S / 10 S) 32 Khz Sleep Clock (Sesudah masuk CCONT) Volts/Div : 1 Volts Time/Div : 20 S RX I/Q Volts/Div : 0,2 Volts Time/Div : 1 mS

SClk (Synthetizer Clock) 3V Volts/Div : 1 Volt Time/Div : 0,1mS atau bebas. COBBA Clock Volts/Div : 0,5 Volts Time/Div : mentok ke kanan.

Kalibrasi Oscilloscope Pada umumnya, tiap osiloskop sudah dilengkapi sumber sinyal acuan untuk kalibrasi. Sebagai contoh, osiloskop GW tipe tertentu mempunyai acuan gelombang persegi dengan amplitudo 2V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz. Misalkan kanal 1 yang akan dikalibrasi, maka BNC probe dihubungkan ke terminal masukan kanal 1, seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

[Gambar di atas menggunakan probe 1X, dengan ujung probe yang merah dihubungkan ke terminal kalibrasi. Capit buaya yang hitam tidak perlu dihubungkan ke ground osiloskop karena sudah terhubung secara internal. Pada layar osiloskop akan nampak gelombang persegi. Atur tombol kontrol VOLTS/DIV dan TIME/DIV sampai diperoleh gambar yang jelas dengan amplitudo 2 V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz., seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Gunakan tombol kontrol posisi vertikal V-pos untuk menggerakkan seluruh gambar dalam arah vertikal dan tombol horizontal H-pos untuk menggerakkan seluruh gambar dalam arah horizontal. Cara ini dilakukan agar letak gambar mudah dilihat dan dibaca.

Kinerja Osiloskop Istilah yang dijelaskan pada bagian ini akan sering digunakan untuk membicarakan kehandalan sebuah osiloskop. Lebar Pita (Bandwidth) Spesifikasi bandwidth menunjukan daerah frekuensi yang dapat diukur oleh osiloskop dengan akurat. Sejalan dengan peningkatan frekuensi, kapabilitas dari osiloskop untuk mengukur secara akurat semakin menurun. Berdasarkan perjanjian, bandwidth menunjukkan frekuensi ketika sinyal yang ditampilkan tereduksi menjadi 70.7% dari sinyal sinus yang digunakan. (angka 70.7% mengacu pada titik "-3 dB", sebuah istilah yang berdasar pada skala logaritmik). Rise Time Rise Time adalah cara lain untuk menjelaskan daerah frekuensi yang berguna dari

sebuah osiloskop. Perubahan sinyal rendah ke tinggi yang cepat, pada gelombang persegi, menunjukkan rise time yang tinggi. Rise time menjadi sebuah pertimbangan penting ketika digunakan dalam pengukuran pulsa dan sinyal tangga. Sebuah osiloskop hanya dapat menampilkan pulsa yang risetime-nya lebih rendah dari rise time osiloskop. Sensitivitas Vertikal Sensitivitas vertikal menunjukan berapa kemampuan penguatan vertikal untuk memperkuat sinyal lemah. Sensitivitas vertikal biasanya bersatuan mVolt/div. Sinyal terlemah yang dapat ditangkap oleh osiloskop umumnya adalah 2 mV/div. Kecepatan Sapuan (Sweep Speed) Untuk osiloskop analog, spesifikasi ini menunjukkan berapa cepat "trace" dapat menyapu sepanjang layar, yang memudahkan untuk mendapatkan detail dari sinyal. Kecepatan sapuan tercepat dari sebuah osiloskop biasanya bersatuan nanodetik/div (ns/Div) Akurasi Gain Akurasi penguatan menunjukkan seberapa teliti sistem vertikal melemahkan atau menguatkan sebuah sinyal. Basis Waktu dan Akurasi Horizontal Akurasi horizontal menunjukkan seberapa teliti sistem horizontal menampilkan waktu dari sinyal. Biasanya hal ini dinyatakan dengan % error. Sample Rate Pada osiloskop digital, sampling rate menunjukkan laju pencuplikan yang bisa ditangkap oleh ADC (tentu saja sama dengan osiloskop). Sample rate maksimum ditunjukkan dengan megasample/detik (MS/s). Semakin cepat osiloskop mencuplik sinyal, semakin akurat osiloskop menunjukkan detil suatu sinyal yang cepat. Sample rate minimum juga penting jika diperlukan untuk melihat perubahan kecil sinyal yang berlangsung dalam waktu yang panjang. Resolusi ADC (Resolusi Vertical) Resolusi dari ADC (dalam bit) menunjukkan seberapa tepat ADC dapat mengubah tegangan masukan menjadi nilai digital. Panjang Record

Panjang record dari sebuah osiloskop digital menunjukkan berapa banyak gelombang dapat disimpan dalam memori. Tiap gelombang terdiri dari sejumlah titik. Titik-titik ini dapat disimpan dalam sebuah record gelombang. Panjang maksimum dari record bergantung dari banyaknya memori dalam osiloskop. Karena osiloskop hanya dapat menyimpan dalam jumlah yang terbatas ada pertimbangan antara detail record dan panjang record. Karena itu kita dapat memperoleh sebuah gambaran detil untuk waktu yang pendek atau gambaran yang kurang mendetil untuk jangka waktu yang lebih lama. Pada Beberapa osiloskop kita dapat menambahkan memori untuk meningkatkan panjang record. Panel Kendali Perhatikan bagian depan. Bagian ini dibagi atas 3 bagian lagi yang diberi nama Vertical, Horizontal, and Trigger. Osilosokop anda mungkin mempunyai bagian-bagian tambahan lainnya tergantung pada model dan tipe osiloskop (analog atau digital). Perhatikan bagian input. Bagian ini adalah tempat anda memasukkan input. Kebanyakan osiloskop paling sedikit mempunyai 2 input dan masing-masing input dapat menampilkan tampilan gelombang di monitor peraga. Penggunaan secara bersamaan digunakan untuk tujuan membandingkan.
http://zhillanku.multiply.com/journal/item/67

You might also like