You are on page 1of 11

VISI DAN MISI 1.

VISI : Visi yang terpatri dalam cita-cita luhur Proklamasi 1945 antara lain terciptanya kesejahteraan umum dan kehidupan bangsa yang cerdas dan berkeadilan sosial, dalam perjalanan memerlukan percermatan terhadap kenyataan adanya perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut menyangkut berbagai segi kehidupan bernegara dan bermasyarakat antara lain : kehidupan yang adil dan sejahtera, kepatuhan terhadap hukum, kehidupan ekonomi, kehidupan berbudaya dan menikmati pendidikan secara merata. Perubahan-perubahan yang terjadi tidak hanya bersumber dari Dalam Negeri sendiri melainkan juga dari Luar Negeri antara lain : A. Perubahan Dalam Negeri yang mendasar adalah pelaksanaan Otonomi Daerah yang memberikan otonomi pada Pemerintahan Kabupaten/Kota. Perubahan ini berpengaruh besar terhadap orientasi Lembaga Investasi. B. Perubahan Luar Negeri adalah pengaruh globalisasi dan peningkatan daya saing semakin terasa pada beberapa tahun mendatang dengan adanya keterkaitan dengan Perjanjian Internasional serta hal-hal lain yang terkait seperti diberlakukannya kebijakan-kebijakan dan zona-zona perdagangan bebas. Demi mempertahankan eksistensi Lembaga Investasi ini, maka dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan harus mampu menciptakan upaya dan nilai yang memberikan lebih banyak manfaat bagi pihak-pihak pemangku kepentingan pengembangan Sumber Daya Alam dan pengembangan Sumber Daya Manusia melalui hasil kerja Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan. Untuk itu perumusan Visi Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan adalah sebagai berikut : Terwujudnya perbaikan kualitas pengembangan Sumber Daya Alam (Natural Resources) dan perbaikan kualitas pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources) melalui Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan sebagai pengabdi yang handal, dinamis dan inovatif untuk mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia. 2. M I S I Terwujudnya Visi yang dikemukakan merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap Dewan Pengurus dan staf Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan sebagai bentuk nyata dari Visi tersebut ditetapkanlah Misi Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana. Misi Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan ditetapkan sebagai berikut : A. Mewujudkan kebijakan pengembangan Sumber Daya Alam (Natural Resources) dan pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources) guna mendukung tercapainya pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

B. Membangun koordinasi dan kemitraan para pemangku kepentingan dalam pengembangan Sumber Daya Alam (Natural Resources) dan pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources) secara efisien, adil, bertanggungjawab dan berkelanjutan. C. Mengentaskan kemiskinan dan kebodohan menuju Indonesia sehat untuk menciptakan manusia dan pengelolaan Sumber Daya Alam (Natural Resources) yang secara proporsional dan professional mampu menciptakan daya saing dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa. NILAI - NILAI ORGANISASI LEMBAGA Nilai nilai merupakan pedoman yang diyakini sebagai ketinggian jiwa yang harus selalu dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dalam melaksanakan tugas. Nilai-nilai yang berkembang dan hidup dalam organisasi Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan menjadi semangat bagi anggota Lembaga dalam berkarya dan berkarsa. Nilai-nilai organisasi yang dirumuskan oleh Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan yang menjadi ; 1. JUJUR Untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan diperlukan adanya Sumber Daya Alam (Natural Resources) yang jujur dan hal ini bermakna bahwa dalam menjalankan tugasnya Dewan pengurus dan karyawan harus memiliki komitmen dan integritas dalam mengemban Visi dan Misi organisasi Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan. Sikap jujur dibawah ini diwujudkan dengan adanya kesatuan dan keselarasan antara : pikiran, ucapan dan sikap / perbuatan serta senantiasa menunjukkan perlakuan yang adil dan rata serta menyediakan informasi yang lengkap dan akurat. 2. PEDULI Kejujuran akan mengarah kepada kondisi yang diharapkan oleh organisasi Lembaga apabila diikuti dengan suatu kepedulian terhadap segenap Dewan Pengurus dan karyawan. Konsep kepedulian yang dianut oleh anggota Lembaga dapat diwujudkan dalam bentuk upaya peningkatan kesejahteraan yang merupakan suatu hal paling penting dalam rangka menunjang keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Lembaga. Kesejahteraan yang dimaksud disini tidak hanya dalam bentuk financial namum juga lingkungan kerja yang baik, sarana dan prasarana kerja yang memadai serta sistem pemberdayaan propesionalisme dan keahlian yang jelas. Dengan demikian kepedulian dalam hal ini diartikan sebagai adanya pengakuan dan penghargaan yang seimbang dan selaras kepada setia kinerja anggota Lembaga sesuai dengan fungsi dan tugasnya. 3. PROFESIONALISME Untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan diperlukan adanya Sumber Daya Manusia (Human Resources) yang professional, untuk hal ini sangat bermakna dalam menjalankan tugasnya mereka harus memiliki kapabilitas, keahlian, disiplin pada pelaksanaan tugas, berorientasi pada pencapaian hasil dan memiliki integrasi yang tinggi dalam rangka mengemban Visi dan Misi organisasi. Dengan dilandasi sikap professional Dewan Pengurus dan karyawan akan terpicu untuk bekerja dengan orientasi pada hasil untuk selanjutnya meningkatkan kearifan dan integritas moral dan etika dalam berinteraksi dengan rekan sekerja, Dewan Pengurus, karyawan secara

pertikal dan horizontal maupun dengan mitra kerja lembaga dan pihak-pihak luar organisasi Lembaga. 4. PRODUKTIF Pencapaian Visi dan Misi yang telah ditetapkan diarahkan untuk menghasilkan produk seoptimal mungkin dengan menggunakan waktu, biaya, sarana dan prasarana serta sumber daya lainnya yang dimiliki secara efisien dan efektif. Hal ini didukung dengan pengelolaan yang tepat yang dimulai dari penyusunan rencana kerja secara jelas dan professional untuk menentukan prioritas pekerjaan, serta dilakukan evaluasi dan pelaporan secara berkala dengan kriteria terukur. 5. INOVATIF Untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan diperlukan adanya Sumber Daya Manusia (Human Resources) yang inovatif, dinamis dan kreatif mengingat perkembangan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat. Perubahan yang sangat cepat tersebut harus ditunjang dengan adanya kapabilitas dari dewan pengurus dan karyawan selalu berupaya menemukan metode atau cara yang lebih efektif dan efisien. 6. RASA MEMILIKI Mengenali harapan masyarakat dan memenuhi janji masyarakat sesuai kemampuan Lembaga untuk mewujudkan hal ini maka secara tepat waktu dan setiap dewan pengurus dan karyawan badan pengurus tingkat pusat - propinsi dan cabang menjadikan Lembaga Investasi ini merasa memiliki. Dengan demikian diartikan keunggulan untuk selalu menjadi yang terbaik dan bertanggungjawab dalam kegagalan pelayanan serta memberi makna pengabdian mengsukseskan rencana / program Lembaga Investasi ini, merupakan bentuk pendekatan yang realitas dan mendapat pengakuan serta kreadibilitas lembaga dalam pelayanannya. LOGO LEMBAGA 1. BINTANG Menggambarkan bahwa kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Pencipta alam semesta ; bumi, laut beserta isinya untuk kesejahteraan manusia dan kita wajib mensyukuri atas rahmat dan hidayah-Nya. 2. BOLA DUNIA Menggambarkan kekayaan alam yang ada di darat, laut dan udara yang berlimpah dan merupakan Sumber Daya Alam yang siap digali dan dilestarikan untuk kesejahteraan masyarakat. 3. BENDERA MERAH PUTIH ( Diantara Bola Dunia ) Merupakan lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menggambarkan sebagai mercusuar dunia dan mempunyai peranan penting sebagai penerang dan penyampai segala informasi ke penjuru dunia untuk Misi Kemanusiaan. 4. JANGKAR Menggambarkan sebagian besar wilayah Indonesia adalah laut yang mempunyai potensi Sumber Daya Alam (Natural Resources) yang berlimpah dan perlu digali untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, dalam hal ini Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran umat manusia di Negara Kesatuan dan Persatuan Republik Indonesia (NEKESPRI). 5. TALI

Sebagai tali persaudaraan rakyat Indonesia, walaupun berbeda-beda suku, agama, ras dan golongan namun bukan merupakan batasan bagi Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan untuk bersatu dari sabang sampai merauke dan dari Pulau Talaud sampai Pulau Rote & Ndao mengikat erat tali persaudaraan yang akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Negara Kesatuan dan Persatuan Republik Indonesia (NEKESPRI). KEGIATAN USAHA Kegiatan Usaha menurut Bidangnya dapat dikelompokkan antara lain ; 1. BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM A. Pertanian Bertujuan membantu usaha para petani dalam rangka meningkatkan kebutuhan pangan sebagai bahan pokok agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan kekurangan pangan dan terwujudnya swasembada/stock pangan diantaranya : 1) Merangkul petani dengan pola anak asuh sehingga dapat melakukan pekerjaan sebagai petani yang baik. 2) Memberikan penyuluhan, pendidikan / pelatihan tentang pola bercocok tanam yang baik dengan prioritas penggunaan bibit unggul untuk hasil panen yang memuaskan. 3) Mengatur kegiatan distribusi / subsidi pupuk dan mengupayakan pupuk berkualitas tingi dan baik. 4) Membantu kegiatan managemen petani meliputi pengelolaan, proses pengolahan dan penjualan hasil pertanian. 5) Bekerjasama dengan pemerintah, akademisi, masyarakat untuk menemukan varietas tanaman pertanian bagus. 6) Pembuatan irigasi sebagai infrastruktur penunjang pengairan. 7) Memberikan subsidi peralatan pertanian modern. B. Perkebunan 1) Menciptakan lahan baru di daerah yang akan dijadikan perkebunan. 2) Memilih, menanam dan mengembangkan bibit unggul menjadi tanaman komoditas. 3) Memanfaatkan / mengaktifkan kembali lahan - lahan yang kurang produktif sesuai peruntukannya. 4) Penyediaan infrastruktur sarana jalan untuk transportasi pengangkutan dan pengiriman hasil perkebunan. 5) Memberikan penyuluhan / pendidikan / pelatihan pola perkebunan dan peningkatan produktifitas hasil perkebunan. 6) Menyediakan pupuk berkualitas. C. Pengairan 1) Menyelenggarakan sistem pengairan dengan baik dan pembuatan saluran air / irigasi. 2) Pengadaan fasilitas pemenuhan kebutuhan air bersih di daerah yang rawan air bersih / krisis air bersih. D. Pertambangan Umum dan Energi. Menggali dan mengelola potensi pertambangan umum dan energi untuk mengembangkan ekonomi masyarakat antara lain : 1) Minyak Bumi :

a). Terkandung banyak produk berupa : methanol, bensin / solar, minyak tanah, gas, aspal dengan melakukan berbagai upaya. b). Membuat alokasi dan menyediakan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan pertambangan. c). Menyediakan tenaga ahli yang professional. d). Menyediakan peralatan untuk menunjang peralatan operasional. e). Menyediakan dana transportasi. 2) Emas Dapat dipergunakan sebagai bahan perhiasan. Merupakan standar nilai mata uang tingkat Nasional dan Internasional 3) Perunggu Membuat alat transportasi, bahan karya seni dan alat rumah tangga. 4) Tembaga Bahan pembuatan perlengkapan elektronik, kabel, spare part, alat elektronik dan kendaraan. 5) biji besi a). Digunakan untuk kebutuhan rumah tangga b). Bahan baku berbagi jenis peralatan seperti : peralatan pendidikan, rumah tannga, alat-alat pembangunan, alat-alat elektronik, alat transportasi, alat kesehatan dan lainlain. 6) Pasir Terdiri dari pasir kwarsa untuk bahan baku kaca, kramik. sand blasting, pasir besi untuk bahan baku pembuatan biji besi, pasir darat dan laut untuk bahan baku bangunan. 7) Batu Bara a). Merupakan sumber daya alternatif pengganti kebutuhan sehari-hari yang banyak diminati masyarakat. b). Sebagai substitusi bagi minyak bumi. 8) Biji Timah Dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, elektronik, industri kecil/besar dan peralatan kesehatan. 9) Batu Mulia Memenuhi kebutuhan konsumen di Dalam dan Luar Negeri 10) Uranium Merupakan bahan nuklir pembangkit tenaga listrik bukan untuk bahan pembuat senjata pemusnah massal. E. Kelautan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dapat melakukan kegiatan antara lain : 1) Pembenahan management para nelayan agar dapat mengelola hasil laut secara professional. 2) Membuka lapangan kerja baru seperti : pengembangan budi daya rumput laut, pengelolaan kerang mutiara. 3) Penyediaan peralatan kapal penangkap ikan maupun perlengkapan lainnya dengan kredit lunak. 4) Membuat infrastruktur berupa galangan kapal, dermaga dan lain lain.

5) Membuat tempat penampungan hasil tangkapan nelayan. 6) Menciptakan industri yang menghasilkan perlengkapan pemanfaatan peralatan sumber daya kelautan. F. Industri 1) Berperan dalam pelayanan kebutuhan permodalan. 2) Mengoptimalkan pengelolaan bahan baku yang tersedia. 3) Membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat. 4) Mengembangkan industri kecil dan menengah. G. Perikanan 1) Membuka kesempatan lapangan usaha budi daya perikanan air tawar dan air laut. 2) Menyediakan benih ikan, peralatan perawatan budi daya. 3) Membangun industri perikanan antara lain : pengalengan ikan, ikan beku, tepung ikan dan membantu pemasaran. 4) Menyediakan kapal, perlengkapan pengelolaan ikan dan lain-lain. H. Peternakan 1) Pengembangan dan peningkatan produktifitas hasil hasil peternakan. 2) Mengusahakan permodalan bagi para peternak 3) Memberikan penyuluhan pengembangbiakkan ternak, pemberian pengetahuan pemilihan bibit unggul dan mengupayakan pencegahan penyakit ternak. 4) Menciptakan lapangan usaha bagi masyarakat peternak. I. Infrastruktur Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan berperan dalam semua aspek kegiatan perekonomian, baik melalui darat, laut, dan udara antara lain : 1) Fasilitas infrastruktur didarat berupa ; jalan raya dan tol, kendaraan, stasiun, kereta api, terminal, gedung / perumahan, pergudangan, Bandar udara, pelabuhan, rumah sakit, pengembangan listrik, survey air bersih / air minum. 2) Fasilitas infrastruktur dilaut berupa : kapal laut, galangan kapal laut untuk perbaikan / pemeliharaan, pembuatan kapal baru, pembangunan dermaga laut. 3) Fasilitas infrastruktur di udara berupa : pembuatan pesawat terbang dan helicopter J. Perdagangan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan berperan dalam : 1) Membuka jalur perdagangan baik Nasional maupun Internasional untuk menghadapi era globalisasi pasar bebas. 2) Membantu terwujudnya kegiatan perdagangan secara mandiri dan professional untuk meningkatkan ekonomi pedesaan dan PAD / penerimaan pusat. 2. BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA A. Bidang Pendidikan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dapat berperan dalam : 1) Peningkatan dan pengembangan fasilitas dan sarana pendidikan untuk mempersiapkan ilmu sesuai tuntutan kerja pada masa yang akan datang. 2) Lulusan universitas diarahkan untuk tidak mencari lowongan pekerjaan pada instansi pemerintah atau perusahaan tetapi harus menciptakan lapangan kerja yang berdampak pada kesempatan kerja bagi masyarakat. 3) Meningkatkan profesi pengajaran yang baik bagi pengajaran.

B.

C.

D.

E.

F.

G.

4) Memberikan fasilitas yang cukup bagi pengajar 5) Memperhatikan tingkat kesejahteraan pengajar 6) Memperhatikan fasilitas kegiatan belajar mengajar berupa gedung sekolah, jenis kurikulum berbasis kompetensi. 7) Pengembangan akhlak masyarakat yang baik dan mulia dimulai dari pendidikan agama dan pendidikan budi pekerti. Bidang Kesehatan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dapat berperan dalam : 1) Mengurangi masalah gizi buruk dan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. 2) Pemberian subsidi terhadap sarana kesehatan 3) Membangun sarana dan prasarana kesehatan yang belum ada. 4) Membantu tersedianya tenaga medis yang berkualitas dan handal menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Bidang Kebudayaan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dapat berperan dalam : 1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah tingkat regional / nasional / internasional sebagai warisan leluhur Bangsa Indonesia. 2) Pembinaan secara professional kebudayaan daerah berupa : lagu dan tarian daerah, pakaian adat daerah, alat musik daerah, rumah adat tradisi daerah, kesenian teater rakyat, senjata tradisional, cerita rakyat dan kearifan local lainnya. Bidang Hukum Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dapat berperan dalam : 1) Mewujudkan masyarakat yang sadar dan tertib hukum dan bekerjasama dengan praktisi hukum, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, tokoh agama dan cendikiawan dalam tatanan masyarakat yang bermartabat dan memiliki pola pikir nasionalisme. 2) Rujukan Sumber Hukum adalah hukum Negara, hukum adat, hukum agama dan lainlain. Bidang Pertahanan & Keamanan / Ketertiban Masyarakat Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dapat berperan dalam : kerjasama dengan Masyarakat setempat dan aparatur Pemerintah baik dari TNI / POLRI maupun instansi terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keamanan dan ketertiban serta pertahanan nasional. Bidang Gotong Royong Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dapat berperan dalam : 1) Menerapkan sifat budaya gotong royong, dan jiwa bermasyarakat dari tingkat desa sampai dengan tingkat nasional. 2) Mewujudkan paguyuban rakyat yang bersifat kekeluargaan dan saling tolong menolong. Bidang Komunikasi dan Informasi : Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dapat berperan dalam : 1) Menyampaikan informasi mengenai kegiatan kegiatan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan baik berupa hasil dampak manfaat serta hasil kajian analisis dalam rangka menunjang proses kegiatan Lembaga untuk mewujudkan maksud dan tujuan Lembaga.

Membangun koordinasi dengan Pemerintah mulai dari tingkat Desa / Kelurahan / Kecamatan / Kabupaten / Kota - Propinsi - Nasional, Lembaga Perbankan, Lembaga Konsultan Makro / Masyarakat. 3) Membina hubungan kerja yang harmonis dengan mitra usaha / mitra kerja yang berdasarkan pada Legal Aspek Proyek. H. Bidang Keagamaan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dapat berperan dalam : 1) Membantu membentuk moral akhlak manusia melalui karakter watak dan prilaku yang baik mengikuti norma - norma agama. 2) Menghargai dan menjunjung tinggi perbedaan agama dan pluralisme bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang - undang Dasar 1945. 3) Pemahaman agama yang baik dan benar akan memahami makna hubungan manusia dengan Tuhan-Nya, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. I. Bidang Sosial Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dapat berperan dalam : 1) Memberikan bantuan yang bersifat kemanusiaan berupa bantuan terhadap korban bencana alam. 2) Penyediaan sarana / prasarana umum dan sarana peribadatan. 3) Penanggulangan masalah - masalah sosial lainnya. J. Bidang Riset dan Penelitian Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dapat berperan dalam : 1) Mengembangkan dan menemukan metode yang tepat dan bermakna bagi Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan. 2) Mengembangkan ilmu pengetahuan yang baru meliputi : bidang pendidikan, teknologi, kesehatan, kedokteran, ekonomi, konservasi alam, flora / fauna dan pengairan. 3. SUMBER DAYA Sumber daya dalam melaksanakan kegiatan usaha Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dibedakan menjadi 2 (dua) sektor, yakni : A. Sektor Ekonomi berupa Sumber Daya Alam meliputi : pertambangan umum dan energi, pertanian, perkebunan, pengairan, kelautan, perikanan, peternakan, industri, perdagangan, infrastruktur dan lain-lain. B. Sektor Sosial berupa potensi Sumber Daya Manusia meliputi : pendidikan, kesehatan, kebudayaan, hukum, pertahanan keamanan, gotong royong, komunikasi dan informasi, keagamaan dan budi pekerti, riset / penelitian dan pengabdian gender / generasi muda. INVESTASI LEMBAGA PROYEK KEMANUSIAAN Investasi yang dilakukan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan mengacu pada beberapa hal antara lain : 1. Usulan potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia diajukan kepada Lembaga dalam bentuk usulan disertai proposal / kerangka acuan dan master plan / bisnis plan. 2. Usulan yang diajuklan tersebut dilengkapi AMDAL / UKL / UPL sebagai bahan kajian Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan yang dipandang dari sudut ekonomi, sosial, budaya dan tekhnik fisik.

2)

3. Lokasi kegiatan Investasi tidak dalam sengketa serta lokasi kegiatan Investasi mengacu pada peraturan tata ruang. 4. Kerjasama dengan pemerintah dalam pemberian dan pengesahan izin. 5. Dana yang dikeluarkan merupakan dana Kemanusiaan, dan dalam penggunaannya dana tersebut dikeluarkan dengan pengerjaan proyek, diawasi, disetujui Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan serta akan di audit oleh akuntan publik. 6. Perusahaan Swasta Daerah yang berkualitas dan terpercaya dapat ditunjuk sebagai Mitra Kerja / Usaha Lembaga. 7. Badan Pengkajian mempunyai kewajiban layak atau tidaknya suatu Proyek Kemanusiaan yang diusulkan. Garis besar hal - hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan gambaran sebuah rencana pengelolaan Investasi dari Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan adalah sebagai berikut : 1. Berorientasi dampak dan manfaat : memiliki perubahan yang diinginkan dalam faktor-faktor ancaman kritis yang mempengaruhi tujuan proyek. 2. Dapat diukur : dihubungkan dengan skala standar (angka, persentase, pecahan atau keadaan keadaan semua / tidak sama sekali). 3. Dibatasi waktu : dapat dicapai dalam periode tertentu. 4. Spesifik : didefinisikan secara jelas, sehingga semua pihak yang terlibat dalam proyek mempunyai pemahaman yang sama tentang istilah-istilah dalam sasaran. 5. Praktis : dapat dicapai dan sesuai dalam konteks lokasi proyek. 6. Kegiatan usaha yang dikerjakan dan dibiayai Lembaga Investasi harus dipertanggungjawabkan secara tekhnis, sosial budaya dan ekonomi. Mitra Kerja Investasi antara lain : 1. Pemerintah : melalui APBD Propinsi, APBD Kabupaten / Kota dan APBN / bantuan Luar Negeri. 2. Dunia Usaha : Swasta, BUMN / BUMD / LSM Dalam Negeri. 3. Lembaga Keuangan : Perbankan 4. Kalangan akademisi / cendikiawan 5. Masyarakat : baik secara perorangan maupun berkelompok. 6. Dunia luar : Negara-negara Asing, LSM Luar Negeri, Lembaga Perbankan / Lembaga Keuangan Swasta / Keagamaan / Perorangan. Konsultan Lembaga : pakar dari Perguruan Tinggi, Dunia Usaha / LSM / Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat. PEMBAGIAN KEUNTUNGAN USAHA LEMBAGA 1. Mengikuti tata tertib dan keputusan rapat tentang pembagian keuntungan usaha yang ditetapkan Dewan Pengurus Pusat. 2. Mengutamakan pembiayaan program secara berencana dan berkelanjutan. 3. Memperhatikan kesejahteraan Dewan Pengurus dan karyawannya berdasarkan kinerja / pencapaian hasil kinerja. MANFAAT PENGGUNAAN DANA DALAM PELAKSANAAN PROYEK 1. Melaksanakan proyek sesuai dengan surat perjanjian kerjasama antara Pengelola Proyek dengan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan. 2. Penggunakan Dana secara kepantasan dalam proyek tersebut.

3. Melakukan perekrutan karyawan dan penunjukan posisi untuk setiap bagian di dalam tubuh pengelola dana 4. Mengangkat dan memberhentikan karyawan sesuai dengan kebijakan di dalam pengelolaan Dana. 5. Mengevaluasi kinerja dari masing-masing karyawan . 6. Membuat laporan kerja atas pelaksanaan proyek yang harus dilaporkan kepada dewan kepengurusan cabang. Dengan waktu periode setiap 3 (tiga) bulan / setiap kuartal. 7. Membuat laporan keuangan terhadap dana yang sudah dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan proyek. 8. Membuat laporan proyek yang dilaporkan kepada pihak pemerintah, Departemen dan pihakpihak lain yang terkait dengan kegiatan proyek sesuai dengan waktu yang ditentukan. FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB LEMBAGA INVESTASI PROYEK KEMANUSIAAN 1. Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan menyetujui dan mengawasi dana yang digunakan untuk pembiayaan proyek yang diajukan pemohon. 2. Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan akan mengawasi dalam pengelolaan dana yang disalurkan. 3. Menyetujui terhadap proyek yang diajukan. 4. Mengevaluasi laporan Kerja dari hasil proyek yang dibuat oleh pengelola dana. 5. Melakukan evaluasi ulang dengan hasil laporan yang dibuat oleh pengelola dana dengan kondisi nyata di lapangan secara riil dengan tujuan untuk memperkecil kesalahan dan laporan fiktif, jika ditemukan kesalahan dapat diketahui secara dini dan dengan cepat serta dapat diselesaikan secara langsung untuk mengurangi kesalahan selanjutnya. 6. Membuat laporan kerja yang dibuat oleh DKC dilaporkan ke DKW dan dilaporkan ke DKP setiap waktu yang ditentukan. 7. Membuat laporan kerja untuk program selanjutnya. 8. Membuat Laporan Keuangan. Sesuai dengan periode laporan Keuangan dalam Proyek FUNGSI PROYEK BAGI MASYARAKAT Hasil dari kegiatan proyek yang sudah atau sedang dilaksanakan pada masyarakat di tingkat Kecamatan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan proyek, dan potensi yang dapat dikembangkan / digali dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia pada masyarakat, dalam pengembangan Sumber daya Manusia pada lingkungan / daerah di sekitar proyek, Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan mengalokasikan dana untuk pengembangan Sumber Daya Manusia yang berasal dari Laba bersih sebesar 10 %. Hal ini merupakan wujud nyata bahwa lembaga tidak hanya berorientasi pada profit tetapi juga pada kegiatan sosial dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Potensi yang menjadi sasaran lembaga seperti : 1. POTENSI SUMBER DAYA ALAM Potensi ini meliputi : A. Pertanian B. Perkebunan C. Pengairan / Irigasi D. Pertambangan

E. F. G. H. I.

Kelautan Industri Perikanan Peternakan Perdagangan

2. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA Potensi ini meliputi : A. Pendidikan Masyarakat B. Kesehatan Masyarakat C. Kebersihan Lingkungan Masyarakat D. Keagamaan E. Kebudayaan Penyuluhan Hukum F. Keamanan G. Gotong Royong H. Infrastruktur I. Penelitian dan Pengembangan Dari Pengembangan potensi Sumber Daya Alam (Natural Resources) dan Sumber Daya Manusia (Human Resourcse) tersebut, maka usaha untuk meningkatkan ekonomi masyarakat daerah khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya dapat terlaksana sesuai dengan Maksud dan Tujuan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan. PENUTUP Pengelolaan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pengelolaan bidang lain, usaha Investasi dari Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dibidang ini tidak mungkin dilaksanakan dengan pola pelayanan umum yang standar, melainkan sebagai contoh tingginya potensi konflik Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia antara kepentingan masyarakat dan kepentingan kelompok kecil membuat usaha Investasi ini lebih berupa perjuangan. Oleh karena itu positioning Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan dimata masyarakat menjadi sangat menentukan keberhasilan dan disamping penerapan rencana kegiatan / program - program Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan seperti yang telah diuraikan diatas, perlu pula usaha khusus memperkuat jati diri untuk menanamkan positionis yang menguntungkan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan sebagai Lembaga terpercaya, responsive / dinamis dan tanggap terhadap masalah-masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Dipihak lain positionis ini juga merupakan pernyataan Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan untuk menjadi Lembaga yang dipercayai masyarakat dan mampu merespon masalah - masalah Kemanusiaan dan pemberdayaan potensi Sumber Daya Alam (Natural Resources) yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian secara internal Lembaga Investasi Proyek Kemanusiaan perlu mengusahakan budaya kerja/semangat kerja yang responsive yaitu antara lain nilai-nilai budaya kerja yang mengutamakan : jujur, peduli, professional, produktif, inopatif, kreatif dan dinamis.

You might also like