You are on page 1of 18

SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL


Urgensi dan Relevansi Pembentukan Badan
Pengkajian dan Pemasyarakatan Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
disampaikan pada Acara Seminar Nasional di MPR
Jakarta, 18 Agustus 2011
PERMASALAHAN POKOK
Berdasarkan tema Seminar Nasional hari ini,
maka timbul pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi enkulturasi 4 pilar
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
selama ini?
2. Apakah perlu Badan yang secara khusus
melakukan pengkajian dan pemasyarakatan
4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara?
2
Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila
Dilaksanakan oleh BP7 selaku penanggung jawab tunggal melalui
kegiatan Penataran P4 yang tidak secara spesifik mencakup UUD
1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan terkesan sebagai bentuk
indoktrinasi (kepada para peserta penataran dibagikan buku merah-
kuning).
Sasaran Penataran P4 difokuskan terhadap pembentukan karakter
SDM Indonesia yang ber-Pancasila, namun efektivitasnya menjadi
pertanyaan di kemudian hari.
Pada awal masa Reformasi, Pemerintah membentuk Badan
Pengembangan Kehidupan Bernegara berdasarkan Keputusan
Presiden No. 85 tahun 1999 sebagai pengganti BP7, namun
kegiatannya tidak terlihat selama hampir 13 tahun masa Reformasi.
3
Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila
Dilaksanakan oleh MPR RI melalui kegiatan diskusi yang
melibatkan berbagai komponen masyarakat dan kegiatan
Cerdas Cermat antar pelajar dan mahasiswa.
Substansi 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara menjadi
bagian dari kurikulum pendidikan nasional.
Realitas saat ini, banyak kalangan pelajar yang tidak hafal lagu-
lagu nasional dan pengamalan dari butir-butir Pancasila.
4
Pemasyarakatan 4 Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara Masa
Reformasi
Pemasyarakatan 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara perlu
diimplementasikan dan diaktualisasikan dalam wujud Enkulturasi yang
didahului pengkajian secara komprehensif menyangkut sasaran, tujuan,
bentuk kegiatan dan tolok ukur keberhasilan berdasarkan evaluasi terhadap
implementasi pada pengalaman Orde Baru dan kelemahan pelaksanaan pada
masa Reformasi.
Memberdayakan para pemimpin formal/nonformal di pusat dan di daerah
untuk menjadi tauladan/panutan yang mampu membangun komunikasi
dengan berbagai pihak dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara serta selalu hadir dalam menyelesaikan berbagai permasalahan
bangsa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam 4 Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara.
Terbangunnya hubungan dan komunikasi yang harmonis antar lembaga
pemerintahan dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat dan
tidak saling menyalahkan atau melempar tanggungjawab dalam rangka
penyelesaian permasalahan bangsa.
5
Pemasyarakatan 4 Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara Masa
Reformasi
Prinsip Utama Pembudayaan Nilai, Norma dan Gagasan 4 Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara:
Didasari bangun komunikasi melalui gaya dan bahasa yang objektif,
terang, mudah dipahami, dan konkrit disesuaikan dengan konteks dan
segmen masyarakat yg dituju.
Melibatkan peran serta Orpol, Ormas, Pers, Organisasi Profesi, Tokoh
Agama, Tokoh Masyarakat dan Enterpreuneur Community.
Keteladanan dan kebijakan dalam kerangka keutuhan NKRI sesuai 4
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan atau golongan.
Mengungkapkan pendapat secara obyektif dan positif dan mampu
menerima koreksi.
Merangkul berbagai perbedaan pihak lain, serta mencari benang merah
dalam rangka sinergi persepsi dan pemecahan masalah bersama.
Menjaga keseimbangan antara komunikasi yang akrab dan tetap kritis.
6
1. MPR.
Agar program dapat diaktualisasikan segera,
MPR sebagai leading sektor membuat
program rencana kegiatan implementasi,
memulai tahapan perencanaan, persiapan
pelaksanaan sesuai target yang hendak
dicapai dalam jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
Langkah Mendesak
7
2. Lemhannas.
Menjadi leading sektor dalam pembuatan grand design
pemasyarakatan 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara yang memuat sasaran, tujuan, dan rencana aksi
dengan melibatkan segenap komponen masyarakat yang
terwujud melalui internalisasi guna menghindari kesan
indoktrinasi.
Mempertimbangkan dan mengkaji perlu/tidaknya
legalitas/payung hukum Badan Khusus dalam bentuk UU.
Menyempurnakan program dan menetapkan kaderisasi
yang lebih meluas sehingga materi berupa studi kasus
menjadi lebih fokus.
Langkah Mendesak
8
3. Kementerian/LPNK yang dilibatkan dalam
pengkajian antara lain:
a. Kemen Agama.
Menyiapkan materi pembekalan dari aspek
keagamaan.
Merumuskan Doa Anak Bangsa untuk dibacakan
pada pembukaan dan penutupan setiap kegiatan
instansi (didahului oleh instansi pemerintah dan
selanjutnya dihimbau untuk diikuti oleh instansi
swasta) yang dikemas secara baik berisi substansi 4
pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengembangkan materi diskusi berkaitan dengan
aliran kepercayaan yang bertentangan .
Langkah Mendesak
9
b. Kemendiknas.
Menyiapkan kurikulum dan materi pendidikan
yang memuat substansi 4 Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara dalam bahasa yang
mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan dan
disesuaikan dengan dinamika perkembangan
aktual.
Menjelaskan makna dari kata yang terkandung
pada lagu-lagu kebangsaan.
Langkah Mendesak
10
c. Kemenkum dan HAM.
Melanjutkan inventarisasi pasal-pasal pada peraturan
perundang-undangan yang tumpang tindih dan tidak
selaras dengan substansi 4 Pilar Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara.
Secara bertahap dan berhati-hati mulai mengkaji ulang
secara komprehensif keselarasan segenap peraturan
termasuk materi muatan pasal-pasal yg tidak sesuai
dengan 4 Konsensus Dasar serta menimbulkan
kerancuan dan permasalahan/dampak yang tidak
menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Meninjau kontrak kerjasama yang kurang berpihak
kepada masyarakat.
11
Langkah Mendesak
d. Kemenkominfo.
Menggelar diskusi dan menyiapkan rencana sosialisasi 4
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara melalui
pemberdayaan pers nasional (media
cetak/elektronik/sosial).
Memperkuat partisipasi Pers Nasional dalam meningkatkan
dan memperkuat pemahaman publik tentang 4 Konsensus
Dasar.
Mengangkat pembelajaran dan wujud nyata implementasi 4
Konsensus Dasar yang lekat dengan fakta keseharian
masyarakat secara obyektif dan berimbang.
e. Kemenbudpar.
Menyiapkan rencana aksi enkulturasi 4 Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara melalui kegiatan seni budaya.
12
Langkah Mendesak
4. Kementrian/LPNK dan Komponen Masyarakat
Sambil menunggu terbitnya grand design pemasyarakatan 4
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara berdasarkan hasil
kajian Lemhannas, masing-masing memberikan masukan dan
menyiapkan rencana strategi penjabaran sesuai dengan
kebutuhan tugas dan fungsinya.
Menginventarisasi permasalahan terkait permasalahan
bangsa, melalui studi kasus/diskusi dihadapkan dengan
substansi 4 pilar untuk mendapatkan solusi sebagai
pemahaman/pedoman bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Proaktif melakukan diskusi yang bersifat terbatas atau
nasional dengan melibatkan segenap komponen masyarakat
untuk mencari solusi terhadap permasalahan bangsa melalui
pendekatan 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Langkah Mendesak
13
Diinisiasi secara pro aktif melalui keharmonisan dan antar
lembaga pemerintahan dalam skala terbatas maupun nasional
guna lebih menampung aspirasi masyarakat dan saran-saran
pemecahan masalah dengan melibatkan seluruh komponen
bangsa.
Memberdayakan inhouse training kementerian secara
intensif, menggunakan perangkat evaluasi yang terukur untuk
menetapkan derajat kompetensi peserta, khususnya para kader
pimpinan di instansi masing-masing.
Meningkatkan fungsi pengawasan internal terhadap
penyimpangan/kebijakan aturan yang tidak sesuai dengan 4
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Langkah Mendesak
14
5. Bappenas
Mengalokasikan anggaran yang proporsional untuk
mendukung kegiatan implementasi 4 Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Langkah Mendesak
15
Dengan segala keterbatasan, pada prinsipnya
siap membantu dan mendukung
sepenuhnya aktualisasi dan implementasi 4
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Setjen Wantannas
16
Pemasyarakatan 4 Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara untuk sementara
dilaksanakan oleh Kementerian/LPNK sesuai
tugas dan fungsi masing-masing sambil
menunggu kajian yang matang mengenai
perlunya pembentukan Badan Khusus.
KESIMPULAN
17
18
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

You might also like