You are on page 1of 14

CARA MENYUSUN KUESIONER YANG BAIK

Disusun oleh: Kelas B Kelompok 3


1. 2. 3. 4. 5.

Alfa Fachtur Rosi 111041000587 Gandu Yulio P 111041000 Khaerun Nas 111041000647 Khoerotul Imron 111041000 Robert Aditya W 111041000

Program Diploma 1 Keuangan Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Balai Diklat Keuangan Makassar Tahun 2012

CARA PENYUSUNAN KUESIONER YANG BAIK

Salah satu instrumen pengumpul data dalam penelitian adalah kuesioner, atau disebut juga daftar pertanyaan (terstruktur). Kuesioner ini biasanya berkaitan erat dengan masalah penelitian, atau juga hipotesis penelitian yang dirumuskan. Disebut juga dengan istilah pedoman wawancara (interview schedule), namun kita akan menggunakan istilah generiknya yaitu kuesioner. Sebelum mebuat kuesioner, ada baiknya peneliti mengantisipasi kemungkinan adanya kesalahan yang sering terjadi berkaitan dengan pelaksanaan pengumpulan data dari responden. Beberapa permasalahan yang mungkin dan bahkan sering terjadi dan bagaimana cara memperbaikinya adalah sebagaimana disarankan oleh Bailey (1987), sebagai berikut: (a) Responden sering menganggap wawancara tidak masuk akal dan bahkan sering menganggapnya sebagai dalih (subterfuge) untuk tujuan-tujuan tertentu misalnya komersial. Alternatif pemecahannya antara lain adalah menyampaikannya dalam pengantar bahwa penelitian yang akan dilakukan benar-benar untuk tujuan nonkomersial. Tentu saja dengan kata-kata yang baik dan sopan. (b) Responden merasa terganggu dengan adanya informasi yang dirasa menyerang dirinya atau kepentingannya, misalnya takut dirilis di media massa. Pemecahannya adalah menghindari pertanyaan yang sensitif, serta diyakinkan bahwa tidak akan ada nama responden di dalamnya. (c) Responden Upayakan pengertian membantu menolak bekerja sama atas dasar pengalaman masa lalu. untuk meyakinkan responden bahwa ini beda, beri bahwa responden dalam hal ini turut berjasa dalam penelitian ini.

(d) Responden yang tergolong dirinya kelompok minoritas sehingga merasa lelah karena sering dijadikan kelinci percobaan (guinea pig). Ini jarang terjadi di negeri kita. Namun jika hal seperti ii terjadi, peneliti bisa menggunakan instrumen lain., atau bahkan mencari sumber data yang lain. (e) Responden orang penting dan sering merasa tahu akan apa yang akan ditelitinya. Cara pemecahannya adalah dengan metode menyanjung orang penting tadi, misalnya dengan mengatakan bahwa hanya dialah orang satu-satunya yang bisa memberikan informasi tentang masalah ini. (f) Responden menjawab dengan pertimbangan normatif, berpikir baik atau jelek. Katakan kepadanya bahwa penelitian ini semata-mata untuk pengembangan ilmu, dan bukan untuk kepentingan lain. Selain itu nama responden juta tidak perlu dicantumkan. (g) Responden merasa takut akan kebodohannya dalam menjawab pertanyaan ini. Katakan kepadanya bahwa jawaban apapun dari responden itu penting, dan tidak ada yang salah dalam menjawab. (h) Responden mengatakan tidak ada waktu untuk menjawabnya, atau merasa itu bukan bidang minatnya. Pemecahannya adalah mengatakan bahwa dialah satu-satunya orang yang bisa memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

Persyaratan lain dalam membuat kuesioner (a) Relevansi kuesioner: Relevansi pertanyaan dengan tujuan studi, relevan pertanyaan dengan responden secara perorangan. (b) Relevansi pertanyaan dengan studi: betul (c) Relevansi pertanyaan dengan responden: betul

Kegagalan-kegagalan dalam membuat kuesioner: (a) Luncuran pertanyaan ganda: Jangan menanyakan satu masalah dalam satu pertanyaan. Contoh, apakah anda sering menyobek buku di perpustakaan selagi tidak ada pengawas yang melihatnya; dan apakah anda juga sering mencoreti buku milik perpustakaan untuk kepentingan penjelasan secara khusus?. (b) Pertanyaan yang mengarahkan: Hindari bentuk pertanyaan seperti ini. Contoh, menurut presiden, kita harus mengencangkan ikat pinggang dalam menghadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan ini. Anda setuju, bukan?. Pertanyaan seperti ini biasanya dijawab secara langsung dengan kata setuju. Bisa dibayangkan bahwa jika semua pertanyaan dijawab dengan setuju. (c) Pertanyaan sensitif: Hati-hati dengan pertanyaan sensitif seperti contoh berikut: Anda pernah melakukan onani?; Anda pernah melakukan hubungan seks sebelum nikah?. Pertanyaan jenis ini termasuk kategori sensitif, bahkan kurang ajar. (d) Pertanyaan yang menakut-nakuti: Contoh. Di daerah ini sering terjadi perampokan dan penodongan di malam hari. Bisa Anda sebutkan orangnya?; atau, Anda tentu mengetahui peristiwa pembunuhan yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah ini, karena andalah yang paling dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP). Kami datang untuk menyelidikinya, oleh karena itu tolong jawab dengan sejujurnya pertanyaan-pertanyaan kami.

Kuesioner tertutup dan terbuka Ada dua jenis pertanyaan dalam kuesioner, yakni pertanyaan terbuka, terbuka, dan gabungan tertutup dan terbuka. Pertanyaan dengan jawaban terbuka adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan penuh kepada responden untuk menjawabnya. Di sini peneliti tidak memberikan satupun alternatif jawaban. Sedangkan pertanyaan dengan jawaban tertutup adalah sebaliknya, yaitu semua alternatif jawaban responden sudah disediakan oleh peneliti. Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang dianggapnya sesuai.

(a) Kuesioner dengan jawaban tertutup

Salah satu keuntungannya untuk kuesioner ini adalah sebagai berikut: (1) jawaban-jawaban bersifat standar dan bisa dibandingkan dengan jawaban orang lain; (2) jawaban-jawabannya jauh lebih mudah dikoding dan dianalisis, bahkan sering secara langsung dapat dikoding dari pertanyaan yang ada, sehingga hal ini dapat menghemat tenaga dan waktu; (3) responden lebih merasa yakin akan jawaban-jawabannya, terutama bagi mereka yang sebelumnya tidak yakin; (4) jawaban-jawaban relatif lebih lengkap karena sudah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti; dan (5) analisis dan formulasinya lebih mudah jika dibandingkan dengan model kuesioner dengan jawaban terbuka. Meskipun demikian, ada juga kelemahannya, yakni: (1) sangat mudah bagi responden untuk menebak setiap jawaban, meskipun sebetulnya mereka tidak memahami masalahnya; (2) responden merasa frustrasi dengan sediaan jawaban yang tidak satu pun yang sesuai dengan keinginannya; (3) sering terjadi jawaban-jawaban yang terlalu membingungkan responden untuk memilihnya; banyak sehingga

(4) tidak bisa mendeteksi adanya perbedaan pendapat antara responden dengan peneliti karena responden hanya disuruh memilih alternatif jawaban yang tersedia. (b) Kuesioner dengan jawaban terbuka Keuntungannya antara lain adalah: (1) dapat digunakan manakala semua alternatif jawaban tidak diketahui oleh peneliti, atau manakala peneliti ingin melihat bagaimana dan mengapa jawaban responden serta alasan-alasannya. Hal ini sangat baik untuk menambah pengetahuan peneliti akan masalah yang diutarakannya; (2) membolehkan responden untuk menjawab sedetil atau serinci mungkin atas apa yang ditanyakan peneliti. Dalam hal ini pendapat responden dapat diketahui dengan baik oleh peneliti. (c) Kuesioner dengan jawaban tertutup dan terbuka (gabungan): Untuk menjembatani kekurangan-kekurangan seperti tadi, maka sering digunakan pertanyaan model gabungan antara keduanya. Dengan model tertutup dan tebuka, semua kekurangan seperti tadi bisa diatasi. Misalnya dalam satu pertanyaan, disamping disediakan alternatif jawaban oleh peneliti, juga perlu disediakan alternatif terbuka (c. ) untuk diisi sendiri oleh responden sesuai dengan pendapatnya secara bebas. Dalam mengolah data untuk model terakhir ini, bisa dilakukan pengelompokan ulang atas semua jawaban responden pada alternatif terbuka tadi. Atau bisa juga peneliti melihat ulang apakah jawaban responden yang terakhir

itu sebenarnya sudah termasuk ke dalam salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Dan jika ternyata jawabannya sama dengan salah satu alternatif jawaban yang tersedia namun dalam bahasa yang berbeda, peneliti bisa menganggapnya sebagai jawaban seperti pada alternatif yang tersedia tadi. Contoh sebuah pertanyaan sederhana dengan alternatif jawabannya: Tujuan Anda berkunjung ke perpustakaan adalah: (1) mengerjakan tugas-tugas akademik; (2) mencari informasi akademik untuk kepentingan tugas dari dosen; (3) menambah wawasan; (4) menambah pengetahuan. (Responden menjawab dengan tulisan sendiri pada alternatif yang terbuka ini). Kita bisa melihat bahwa sebenarnya jawaban responden tersebut sama atau hampir sama dengan alternatif nomor (3) menambah wawasan.

Susunan pertanyaan Ada aturan umum dalam menyusun urutan pertanyaan yang dibuat, meskipun tidak mutlak, yakni sebagai berikut: (a) Pertanyaan sensitif dan pertanyaan model jawaban terbuka sebaiknya ditempatkan di bagian akhir kuesioner. (b) Pertanyaan-pertanyaan yang mudah sebaiknya ditempatkan pada bagian awal kuesioner. (c) Susunlah pertanyaan dengan pola susunan yang saling berkaitan satu sama lain secara logis. (d) Susunlah pertanyaan sesuai dengan susunan yang logis, runtut, dan tidak meloncat-loncat dari tema satu ke tema yang lain. (e) Jangan gunakan pasangan pertanyaan yang mengecek reliabilitas. Misalnya, setujukah Anda terhadap aborsi? Sementara itu di tempat lain, ada pertanyaan, tidak setujukan Anda terhadap aborsi?. (f) Gunakan pertanyaan secara singkat dan jelas, tidak bertele-tele. * Untuk mendukung pertanyaan itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya : a) Nyatakan permohonan yang mengutamakan tentang perlunya jawaban dari responden dan pentingnya responden dalam menjawab masalah tersebut. Dalam hal ini: nyatakan siapa yang melakukan penelitian (nama & instansi) nyatakan mengapa studi harus dilaksanakan (tujuan) nyatakan bahwa tanpa partisipasi responden, penelitian tersebut tidak dapat dilaksanakan

b) Berikan cara mengisi kuisioner tersebut sejelas-jelasnya. Isi dari Kuisioner Kuisioner harus memiliki center perhatian, yaitu masalah yang ingin dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari hipotesis yang

ingin diuji. Dalam memperoleh keterangan yang berkisar pada masalah yang ingin dipecahkan itu, maka secara umum isi dari kuisioner dapat berupa : a) pertanyaan tentang fakta b) pertanyaan tentang pendapat, c) pertanyaan tentang persepsi diri. Pertanyaan kontingensi Maksudnya adalah bentuk pertanyaan yang masih ada kelanjutannya. Misalnya, Anda pernah mabuk?. Jika pernah, bagaimana rasanya?. Jenis pertanyaan seperti ini dimungkinkan adanya, namun harus berpatokan kepada kemungkinan adanya hubungan tertentu antara tema yang satu dengan tema yang lain. Selain itu, jawaban-jawaban dari responden atas pertanyaan lanjutan ini akan sangat membantu memperdalam wawasan peneliti. Kata pengantar kuesioner Kata pengantar dalam kuesioner banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan kuesioner tersebut. Kata-kata yang digunakan juga sangat mempengaruhi responden dalam menjawabnya. Misalnya, kata pengantar yang kasar tentu tidak akan mendapat simpati responden, bahkan mungkin ditolak. Untuk itu, disarankan, gunakan kata-kata yang sopan, wajar, menghormat, dan jangan terlalu panjang. Cukuplah misalnya, beberapa kalimat pengantar, tujuan, dan ucapan terima kasih atas kesediaan responden untuk menjawabnya. Uji coba instrumen (kuesioner) Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, ujicobakanlah lebih dahulu kepada sejumlah kecil responden. Ini gunanya untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur dimaksud. Selain itu, ini juga bisa digunakan untuk mengetahui kemungkinan diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah dirumuskan. Selain itu, jika ternyata dalam uji coba ini terdapat banyak kesalahan, maka peneliti bisa mengubah atau menyempurkannya. Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk menjawab. Sebelumnya harus dipastikan kebenaran atas responden yang diteliti berdasarkan kriteria respondennya. Tujuan kuesioner adalah untuk memberikan tinjauan tentang ekspresi metafora dalam berbagai macam bahasa di dunia. Dua macam responden
1. Kuesioner

yang disebut formulir, yaitu kuesioner yang berisi pertanyaan2 untuk memperoleh data tentang variabel yang langsung bisa diidentifikasi. Misalnya : Jenis kelamin, usia, pendidikan dll informasi tentang variabel yang tidak langsung menjelaskan. Misal variabel Kualitas Pelayanan, Variabel ini tidak dapat langsung diketahui hanya dengan satu pertanyaan tetapi dapat diketahui

2. Kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan

dengan beberapa pertanyaan berdasarkan indikatornya, contohnya ditanyakan tentang tangibles, reability, responsiveness, assurance dan empathy Semua metode mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan: Nama pengumpul data Tanggal dan waktu pengumpulan data Lokasi pengumpulan data Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden Responden: orang yang menjadi sumber data Semua butir (item) yang ditanyakan dalam semua metode pengumpulan data haruslah sejalan dengan rumusan masalah dan/atau hipotesis penelitian. Karenanya diperlukan proses Dekomposisi variabel penelitian menjadi sub-variabel, dimensi dan butir penelitian merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati. Proses dekomposisi ini juga memudahkan proses pengukuran dan pengumpulan data. Proses dekomposisi ini dikenal sebagai proses operasionalisasi variabel penelitian Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner 1. Pertanyaan Terbuka: pertanyaan yang memungkinkan responden memberikan jawaban sesuai dengan cara atau pendapatnya Misal: Sebutkan lima sifat pemimpin yang Anda sukai: 1. 2. 3. 4. 5.

Bagaimana pendapat Anda tentang kepemimpinan supervisor Anda? ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ __________________ Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan terbuka akan sangat bervariasi. Pengelompokkan jawaban-jawaban serupa akan menjadi suatu pekerjaan yang tidak mudah 2. Pertanyaan Tertutup: responden tinggal memilih jawaban di antara pilihan yang sudah disediakan

Misal: Atasan Anda mendelegasikan tugas dengan jelas: 1. Sangat Setuju Sekali 2. Sangat Setuju 3. Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju Kadangkala pertanyaan disajikan secara terbuka sekaligus tertutup. Misal: Pekerjaan Anda: 1. Pegawai Negeri Sipil 2. TNI 3. Professional: a. Dokter b. Guru c. Pengacara d. Pengusaha e. Lainnya (Sebutkan): ___________________________ Pertanyaan-pertanyaan tertutup dapat dengan mudah dikodekan dan diolah untuk tahap penelitian selanjutnya Bentuk Pertanyaan: a. Pernyataan Positif b. Pernyataan Negatif Pertanyaan dalam kuesioner ditulis dalam bentuk PERNYATAAN bukan pertanyaan Pernyataan Positif : pernyataan yang jawabannya SESUAI dengan harapan peneliti Pernyataan Negatif : pernyataan yang jawabannya TIDAK SESUAI dengan harapan peneliti Misal: Jika ingin diketahui kinerja kasir sebuah toko swalayan Pernyataan Positif (Contoh LSR)

Kasir di toko swalayan ini ramah: 1. Tidak Setuju 2. Setuju 3. Sangat Setuju

Pernyataan Negatif (Contoh LSR)

Kasir tidak sopan: 1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Tidak Setuju

Pengkodean atau pembobotan nilai jawaban:

Pada pernyataan Positif: nilai paling positif diberi bobot paling besar (karena paling positif berarti paling sesuai harapan) Pada pernyataan Negatif: nilai paling negatif diberi bobot paling besar (karena paling negatif berarti paling sesuai harapan) Idealnya dalam suatu kuesioner penelitian, komposisi bentuk pernyataan positif dan negatif berimbang, misalnya dari 30 pernyataan dirancang terdiri dari 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif. Pernyataan positif dan negatif harus diletakkan secara bergantian. Dengan meletakkan pernyataan positif dan negatif bergantian, responden benar-benar membaca pernyataan-pernyataan dengan teliti dan menjawab dengan benar Teknik Pengukuran (Teknik Penskalaan) Dua teknik pengukuran dengan kuesioner yang paling populer adalah: a. Likerts Summated Rating (LSR) b. Semantic Differential (SD) Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya . Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti: 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat setuju Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia. Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Berikut contoh

penggunaan skala semantic differential mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Responden yang member penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat positif; sedangkan responden yang memberikan penilaian angka 1 persepsi kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat negative.

Berikut ini Tertutup :

contoh

bentuk

dari Kuisioner

untuk

Pertanyaan

Pengaruh Kualitas Layanan, Nilai Pelanggan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Toko Online Di Surabaya Saya Yuliana R adalah mahasiswi Fakultas Bisnis Manajemen Universitas Widya Mandala Surabaya. Tujuan penyebaran kuesioner ini dalam rangka menyelesaikan tugas skripsi. Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini. * WajibTop of Form

Data Responden
Tandai jawaban yang Anda pilih. Jenis Kelamin: *

Pria Wanita

Usia: *

18-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun

46-60 tahun

Pekerjaan: *

Wiraswasta Pelajar / Mahasiswa Pegawai Negeri / Swasta Yang lain:

Pengeluaran Per Bulan: * dalam rupiah


< 1 juta 1 - 2 juta 2 - 5 juta > 5 juta

Berapa kali anda pernah melakukan pembelian secara online? * Apabila jawaban anda lebih dari 3 kali silahkan melakukan pengisian kuesioner

< 3 kali > 3 kaliBottom of Form


Top of Form

Daftar Pernyataan
Tandai jawaban anda dari setiap pernyataan yang Anda anggap paling sesuai. Petunjuk: 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju

Variabel Kualitas Layanan


Toko online tempat saya berbelanja memiliki desain website yang baik sehingga memudahkan saya. * 1 2 3 4 5 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Toko online tempat saya berbelanja memiliki keandalan yang baik dalam melayani pelanggan. * 1 2 3 4 5 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Toko online tempat saya berbelanja memiliki tingkat keamanan yang tinggi sehingga saya merasa aman dalam berbelanja. * 1 2 3 4 5 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Toko online tempat saya berbelanja memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada pelanggannya. * 1 2 3 4 5 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Variabel Nilai Pelanggan


Produk yang saya beli dari toko online tersebut berharga bagi saya. * 1 2 3 4 5 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Saya mendapatkan sesuai dengan apa yang saya bayarkan kepada toko online tersebut. * 1 2 3 4 5 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Produk yang saya beli dari toko online tersebut bermanfaat bagi saya. * 1 2 3 4 5 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Saya mengeluarkan biaya yang wajar untuk mendapatkan barang yang dibeli di toko online tersebut. * 1 2 3 4 5 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Daftar Pernyataan

Tandai jawaban anda dari setiap pernyataan yang Anda anggap paling sesuai. Petunjuk: 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju

Variabel Kepuasan Pelanggan


Saya merasa puas dengan pembelian yang saya lakukan di toko online tersebut. * 1 Sangat Tidak Setuju 2 3 4 5 Sangat Setuju

Saya akan mendapatkan kepuasan yang sama apabila saya melakukan pembelian kembali di toko online tersebut. * 1 Sangat Tidak Setuju 2 3 4 5 Sangat Setuju

Setelah melakukan pembelian di toko online tersebut, saya meyakini itu adalah keputusan yang bijaksana. * 1 Sangat Tidak Setuju 2 3 4 5 Sangat Setuju

Variabel Loyalitas Pelanggan


Saya akan melakukan pembelian kembali di toko online tersebut. * 1 Sangat Tidak Setuju 2 3 4 5 Sangat Setuju

Saya akan merekomendasikan toko online tersebut kepada orang lain. * 1 2 3 4 5

Sangat Tidak Setuju

Sangat Setuju

Selesai
Terima kasih atas partisipasinya.
Bottom of Form

Referensi : Nazir, Moh. 2005. Metodologi Penelitian. Bogor

You might also like