You are on page 1of 21

USULAN PENELITIAN

ANALISIS ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN (Studi Survey pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di BEJ)

Di Susun oleh: SRI WAHYUNI NPM: 09211010

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA 2011

I.

Judul Penelitian

Analisis Arus Kas Dalam Menentukan Tingkat Likuiditas Perusahaan.

II.

Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang sampai saat ini masih mengalami krisis multi dimensional. Krisis ini di mulai sejak tahun 1998 yang sering di sebut dengan krisis moneter. Krisis moneter merupakan krisis yang sangat berat yang harus dihadapi oleh seluruh rakyat Indonesia dan juga pemerintah Indonesia. Krisis ini mengakibatkan dampak yang besar bagi perekonomian di Indonesia salah satunya menghambat eksistensi dunia usaha yaitu kemunduran usaha, baik usaha pemerintah maupun swasta. Perusahaan yang kuat akan mampu bersaing dan tertahan hidup, sebaliknya perusahaan yang lemah tidak mampu bersaing akan mengalami kebangkrutan atau likuidasi.

Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditunjang oleh pengadaan dana yang kuat. Dana dapat bersumber dari internal dan eksternal perusahaan. Sumber internal berasal dari modal sendiri dan laba usaha yang di peroleh dalam kurun waktu tertentu, sedangkan dana eksternal dapat diperoleh dari pinjaman bank atau lembaga keuangan lainnya dan investor seperti pemegang saham.

Perusahaan memerlukan seorang manajer yang mempunyai kemampuan manajerial dan kepemimpinan handal untuk merencanakan dan mengelola sumber daya secara tepat guna pencapaian tujuan perusahaan.

Laporan keuangan merupakan ringkasan transaksi-traksaksi keuangan perusahaan. Laporan keuangan dapat digunakan sebagai pedoman pimpinan

dalam mengambil keputusan manajerial. Dengan menganalisis laporan keuangan, pihak menajemen perusahaan juga dapat menentukan keputusan yang tepat dalam mernacanakan strategi dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Pada prinsipnya laporan keuangan merupakan informasi yang dibutuhkan manajer, kreditur, investor dan publik dalam menilai kinerja perusahaan. Salah satu alat analisis laporan keungan yang sering digunakan adalah analisis rasio, namun ada alat analisis lainnya yang tidak kalah pentingnya yaitu analisis arus kas perusahaan.

Kas merupakan unsur aktiva yang paling lancar atau dengan kata lain kas merupakan modal kerja yang paling likuid, sehingga dengan ketersediaan kas yang cukup perusahaan tidak akan kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi kas suatu

perusahaan serta kemampuannya dalam memenuhi kewajiban perusahaan, maka dapat dilakukan analisis atas laporan arus kas perusahaan.

Berkaitan dengan likuiditas perusahaan, arus kas memberikan informasi bagi manajer mengenai kesanggupan perusahaan menyediakan kas untuk membayar kewajiban jangka pendek. Tersedianya jumlah kas yang memadai sangat diperlukan agar perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul: Analisis Arus Kas dalam Menentukan Tingkat Likuiditas Perusahaan

III.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai bahan untuk di teliti dan di analisis sebagai berikut:

A. Bagaimana kondisi kas perusahaan setelah dilakukan analisis terhadap laporas arus kas B. Bagaimana tingkat likuiditas pada perusahaan C. Bagaimana hasil dari analisis arus kas dalam menentukan tingkat likuiditas perusahaan

IV.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

A. Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisis data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian karya ilmiah berbentuk skripsi guna memenuhi syarat dalam menempuh ujian sarjana. Selain itu maksud dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mengetahui sejauh mana penerapan ilmu yang penulis pelajari.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mempunyai tujuan dilakukannya penelitian adalah:

1. Untuk menganalisis kondisi kas perusahaan 2. Untuk menganalisis tingkat likuiditas perusahaan 3. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan analisis arus kas dalam menentukan tingkat likuiditas perusahaan

B. Kegunaan Penelitian

1.

Objek Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk dijadikan sebagai bahan masukan kemajuan

perusahaan tersebut, terutama dalam penilaian posisi keungan serta perusahaan dapat mengkondisikan posisi kas yang sebaiknya terpenuhi agar likuiditas perusahaan terjaga. 2. Penelitian Yang akan Datang Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi khususnya bagi penelitian yang akan datang dengan mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang di bahas dalam skripsi ini.

V.

Tinjauan Pustaka

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha

ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaan.

A.

Laporan Keuangan

1.

Pengertian laporan keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Zaki Baridwan,1993:17). Sehubungan dengan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil kinerja perusahaan pada suatu periode tertentu, sehingga manager dapat menentukan langkah-langkah yang akan di tempuh untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.

Komponen laporan keuangan

Laporan keuangan yang disusun manajeman pada periode tertentu mengandung beberapa komponen yaitu:

a.

Neraca Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu (Zaki Baridwan, 1993: 18). Neraca dapat didefinisikan sebagai suatu laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, dengan menunjukkan aktiva, hutang dan modal pemilik. (Djarwanto Ps. S.E., 1995; 10)

Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa neraca dapat disusun dalam bentuk persamaan: Aktiva (Harta) = Hutang + Modal

Neraca dapat disusun dalam bentuk yang berbeda, bentuk yang sering ditemui dalam praktik ada 2 macam, yaitu:

1) Bentuk rekening T Pada bentuk ini aktiva disusun dibagian kiri dan pasiva disusun dibagian kanan dibagi 2 kelompok yaitu utang dan modal.

2) Bentuk laporan Pada bentuk ini aktiva, utang dan modal disusun dengan urutan ke bawah (vertikal) (Zaki Baridwan,1993: 26). b. Laporan Rugi Laba Laporan rugi laba adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan (Zaki Baridwan, 1993: 30). Laporan rugi-laba dapat disusun dalam dua bentuk, sebagai berikut:

1. Bertahap (Miltiple Step) Bentuk laporan rugi-laba ini terdiri dari beberapa

pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biayabiaya yang disusun dalam urutan tertentu sehingga bisa dihitung pengahasilan sebagai berikut:

a) Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan b) Penghasilan usaha bersih, yaiyu laba bruti dikurangi biayabiaya usaha c) Pengahsilan bersih sebelum pajak, yaitu pengahsilan usaha bersih ditambah dan dkurangi dengan pendapatn-

pendapatan dan biaya-biaya di luar usaha d) Penghasilan usaha sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan e) Penghasilan bersih dan elemen-elemen luar biasa, yaitu penghasilan bersih sesudah pajak ditambah dan/atau dikurangi dengan elemen-elemen yang tidak biasa (sesudah diperhitungkan pajak penghasilan untuk pos luar biasa.

2. Single Step Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan diluar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-pendapatan dan labalaba dengan biaya-biaya dan kerugian-kerugian. (Zaki Baridwan, 1993: 34)

c.

Laporan Perubahan Modal Laporan ini ditunjukkan didalam laporan laba tidak dibagi (retained earnings). Di dalam laporan ini ditunjukkan laba tidak dibagi awal periode, ditambah dengan laba seperti yang tercntum di

dalam laporan perhitungan laba dan dikurangi dengan deviden yang diumumkan selama periode yang bersangkutan. d. Laporan Perubahan Posisi Keuangan (Statement of changes in financial position)

3.

Arti penting laporan keuangan

Di dalam Statement Of Financial Accounting Concepts (SFAC) Nomor 1 dinyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyajikan informasi, sebagai berikut:

a.

Berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai laiinya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian kredit dan keputusan lainnya.

b.

Dapat membantu investor dan kreditur yang adan dan yang potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang di masa yang akan dating yang berasal dari deviden atau bunga dan dari penerimaan uang yang berasal dari penjualan, pelunasan, atau jatuh temponya suratsurat berharga atau pinjaman-pinjaman.

c.

Menunjukkan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber-sumber ke perusahaan lain dan ke pemilik perusahaan), dan pengaruh dari transaksi-transaksi, kejadiankejadian dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber-sumber tersebut.

10

B.

Kas

1.

Pengertian Kas

Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hamper pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas (Zaki Baridwan, 1993:85). Kas merupakan aktiva yang paling lancar dalam arti istilah kas seharihari dapat disamakan dengan uang tunai yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang syah. Persediaan kas yang cukup maka perusahaan akan beroperasi dengan lancar terutama dalam kegiatan pengeluaran kas yang meliputi pembelian barang dan jasa, memiliki harta, membayar hutang, membiayai operasi serta kegiatan-kegiatan lainnya. Dalam aktiva perusahaan, kas mrupakan baik secara langsung maupun tidak langsung serta merupakan dasar pengukuran dan pencatatan semua data transaksi. Dalam penyajian neraca maka kas biasanya dicantumkan pada urutan pertama dari perkiraan yang merupakan aktiva lancar karena kas dapat digunakan tanpa memerlukan waktu lama.

2.

Pengertian Arus kas dan Laporan Arus Kas

Arus kas adalah arus masuk dan merupakan salah satu dari beberapa elemen laporan keuangan yang dipublikasikan.

Sebagai bahagian dari laporan keuangan, laporan arus kas merupakan alat komunikasi artinya bahwa laporan arus kas itu adalah suatu alat

11

yang digunakan untuk mengkomunikasikan kas dari suatu perusahaan tersebut. Dengan laporan arus kas para pemakai dapat mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk likuiditas dan solvabilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.

Likuiditas mengacu kepada kedekatan pada kas dari aktiva dan kewajiban-kewajiban.

3.

Manfaat dan tujuan laporan arus kas

Tujuan utama dari arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pmbayaran atau suatu satuan selama satu periode. Tujuan keduanya adalah memberikan informasi atas dasar mengenai aktifitas operasi, investigasi pendanaan. Menurut FASB No. 95, informasi yang diberikan dalam suatu laporan arus kas, jika digunakan dalam penggunaan yang berkaitan dengan laporan keuangan yang lain, harus membantu investor, kreditur dan pihak lain.

4.

Klasifikasi arus kas Aliran kas dikelompokkan menjadi tiga golongan yakni :

a.

Aktivitas operasi (operating ) Aktivitas operasi meliputi seluruh transaksi dan peristiwa lain yang tidak termasuk dalam aktivitas investasi dan pembelanjaan.

12

Aktivitas operasi umumnya

mmeliputi pemproduksian dan

penyerahan barang atau jasa. Aliran kas dari aktivitas operasi umumnya adalah dampak kas dari transaksi-transaksi dari peristiwa lain yang diperhitungkan dalam penentuan laba bersih.

b.

Aktivitas Investasi ( Investing ) Aktivitas investasi meliputi pemberian dan penagihan pinjaman : pembelian dan penjualan surat tanda utang dan saham perusahaan lain, tanah, gedung pabrik, mesin produksi dan aktivitas lainnya, yakni aktiva yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.

c.

Aktivitas Pembelanjaan (Financing)

Aktivitas Pembelanjaan ( pendanaan ) meliputi pemerolehan sumber ekonomi dari pemilik ( pemegang saham ), pemberian deviden atau distribusi lainnya kepada pemilik, dan penarikan kembali saham yang telah beredar.

Aktivitas investasi dan pembelanjaan yang dilaporkan ditubuh laporan aliran kas adalah aktivitas yang melibatkan kas. Aktivitas investasi dan pembelanjaan yang tidak mempengaruhi kas, seperti pembelian aktiva tetap dengan mengeluarkan saham atau obligasi tidak dilaporkan ditubuh laporan aliran kas. (Syamriloade. 2010: 1).

13

5.

Prosedur penyusunan laporan arus kas Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana di mana dana adalah dalam artian kas, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a.

Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan atau tahunan)

b.

Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan perubahan-perubahan yang memperbesar Kas dan golongan perubahan-perubahan yang memperkecil jumlah kas.

c.

Mengelompokkan elemen-elemen dalam Laporan Rugi & Laba atau Laporan Laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar Kas dan golongan yang memperkecil jumlah kas.

d.

Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan sumber-sumber dan penggunaan dan.

6.

Metode pengkajian laporan arus kas Terdapat dua metode untuk pelaporan arus kas dari operasi yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Dalam Metode tidak langsung (indirect method), laba bersih disesuaikan dengan pos penghasilan (beban) nonkas dengan akrual., untuk menghasilkan arus kas dari operasi. Keunggulan metode ini adalah adanya rekonsiliasi perbedaan antara laba bersih dengan arus kas operasi. Rekonsiliasi ini dapat membantu pengguna laporan untuk memprediksi arus kas melalui

14

prediksi laba yang kemudian disesuaikan untuk jarak antara laba besih dengan arus kas akual nonkas. Metode langsung (direct method) disediakan setelah itu sebagai perbandingan. Metode ini menyesuaikan setiap pos laporan laba rugi untuk akrual terkait, sehingga menghasilkan format yang lebih baik untuk menilai jumlah arus kas masuk (keluar) operasi. Kedua metode tersebut menggunakan format yang sama untuk menghitung kas bersih dari aktivitas investasi dan pendanaan. Yang berbeda hanyalah penyusunan arus kas bersih dari aktivitas operasi.

7.

Pengertian analisis arus kas Analisa laporan arus kas memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap operasi keuangan perusahaan yaitu suatu pengertian yang terutama bermanfaat bagi manager keuangan perusahaan dalam menganalisa rencana ekspansi dimasa lalu dan dimasa yang akan datang, dan pengaruhnya terhadap likuiditas perusahaan. Analisis dapat mngetahui ketidak seimbangan penggunaan dalam mengambil langkahlangkah yang diperlukan. Sebagai contoh analisis selama periode yang lalu mungkin menunjukkan peningkatan persediaan diluar kewajaran apabila dibandingkan dengan peningkatan aktiva dan penjualan.

C.

Likuiditas

1.

Pengertian likuiditas Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat likuid) yang

15

dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan (Bambang Riyanto, 1999: 25).

2.

Rasio likuiditas Ratio likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan (current ratio, acid test ratio) (Bambang Riyanto, 1999:25).

VI.

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan suatu perusahaan serta kemampuannya dalam memenuhi kewajiban keuangan perusahaan dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan.

16

Laporan Keuangan

Posisi Kinerja Keuangan

Arus Kas

Analisis Laporan Keuangan

Analisis Rasio Keuangan

Rentabilitas

Hasil Penelitian

Rekomendasi

17

VII.

Definisi Operasional Variabel yang Digunakan Penelitian yang berjudul Analisis Arus Kas dalam Menentukan

Likuiditas Perusahaan merupakan sebuah pemikiran ilmiah yang bertujuan mendapatkan hasil penelitian yang bermanfaat bagi perusahaan dan penelitian berikutnya. Dalam penelitian ini objek yang digunakan khususnya adalah arus kas perusahaan dipergunakan sebagai alat penentuan nilai likuiditas perusahaan. Dari penelitian tersebut diharapkan dapat mendapatkan hasil dengan mengetahui kondisi kas perusahaan yang dimungkinkan mengalami kelebihan ataupun terlalu sedikit. Kas merupakan salah satu unsure modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas berarti maik tinggi tingkat likuidias

perusahaan. Ini berarti perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya, tetapi ini tidak berarti perusahaan harus mempertahankan persediaan kas yang besar karena makin besar persediaan kas maka makin banyak uang yang menganggur sehingga akan memperkecil profitibillitas. Untuk menentukan jumlah kas yang harus dipertahankan, belum ada standard ratio yang bersifat umum. H.G. Guthmann menyatakan bahwa jumlah kas yang ada di dalam perusahaan yang well finance hendaknya tidak kurang dari 5% sampai 10% dari jumlah aktiva lancar. (Bambang Riyanto,1999;95)

VIII. Anggapan Dasar dan Hipotesis

Metode yang sering dipergunakan dalam penelitian-penelitian terdahulu adalah metode analitis statistika, yang merupakan perhitungan-perhitungan

18

matematis untuk melihat kecenderungan suatu obyek penelitian. Ditinjau dari variabel yang diteliti dapat juga digunakan metode analisis multivariat yang menghubung-hubungkan proses antara berbagai variabel. Dengan dilakukannya penelitian analisis arus kas pada perusahaan diharapkan akan diperoleh hasil penilaian saldo kas perusahaan dalam keadaan surplus atau tidak, dengan diketahui hal tersebut maka dapat diketahui pula apakah perusahaan dalam mengalokasikan kasnya dengan baik dalam setiap aktivitasnya atau pengalokasian kas yang kurang tepat.

IX.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian adalah metode deskriptif dimana metode ini merupakan metode pengolahan data dan pemrosesan data yang terdapat dalam objek penelitian, data-data tersebut di analisis sehingga dapat di tarik kesimpulan.

Penulis menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data-data penelitian, sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan ini merupakan salah satu penyajian data yang di peroleh dari laporan keuangan peruhaan yang dteliti. Data tersebut dikaji ulang dan di olah kemudian di analisis sehingga dapat di tarik kesimpulan.

19

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan mempelajari literature-literatur, buku-buku referensi,dan bahan-bahan perkuliahan yang berkaitan dengan tema penulisan skripsi.

Populasi dari penelitian ini adalah semua perusahaan industry rokok yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Metode sampling yang digunakan adalah sampel jenuh dimana metode ini akan menggunakan sampel penelitian semua populasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

X.

Jadwal Kegiatan Penelitian

Untuk memperolah data-data yang diperlukan dalam penelitian, penulis melakukan penelitian pada perusahaan industry Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2011 sampai

dengan Desember 2011.

XI.

Sistematika Skripsi

Untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai isi skripsi ini, diperlukan adanya sistematika penulisan yang tersusun dengan baik. Penulisan dibagi

menjadi lima bab, yang masing-masing bab akan diperinci lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN Bab pertama meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, definisi operasional

20

variabel yang digunakan, anggaran dasar dan hipotesis, metode penelitian dan sistematika skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab kedua merupakan uraian yang disajikan bersifat teoritis dan digunakan sebagai landasan, pedoman penulisan seta pembahasan selanjutnya. Landasan teori ini meliputi pengertian laporan keuangan, komponen laporan keuangan, arti penting laporan keuangan, pengertian analisis laporan keuangan, objek analisis laporan keuangan, metode dan teknik analisis laporan keuangan, pengertian kas, arus kas, laporan arus kas, manfaat dan tujuan laporan arus kas, klasifikasi arus kas, prosedur penyusunan laporan arus kas, metode pengkajian laporan arus kas, pengertian analisis arus kas, likuiditas, rasio likuiditas.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Bab ketiga berisi tentang sejarah singkat berdirinya perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi, deskripsi jabatan, kegiatan usaha dan personalia, jumlah karyawan, daerah pemasaran, ketenagakerjaan, kondisi keuangan.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab keempat membahas tentang pengolahan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari bagian keuangan, bagian penerimaan dan bagian penjualan, untuk mengetahui tingkat keberhasilan analisis arus kas dalam menentukan likuiditas perusahaan tahun 2011.

21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab penutup meliputi kesimpulan dari pembahasan dan saran

XII.

Daftar Pustaka

Djarwanto Ps. S. E., 1995, Siklus Akuntansi, Yogyakarta: Liberty Zaki Baridan, 1993, Intermediate Accounting, Edisi 7, Cetakan Kedua, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Bambang Riyanto, Prof. Dr., 1999, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4, Cetakan Keenam, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Syamriloade, 2010, Klasifikas Arus Kas, Jurnal Akuntansi, www.id.shvong.com Akbar Ariansyah, 2010, Akuntansi dan Laporan Keuangan, Jurnal Akuntansi, www.blog.umy.ac.id

You might also like