You are on page 1of 7

ANATOMI KELAPA SAWIT Kelapa sawit tumbuh tegak lurus dapat mencapai ketinggian 15 - 20 m.

Tanaman ini berumah satu atau monoecious dimana bunga jantan dan betina terdapat pada satu pohon. Bunga jantan dan betina terdapat masing-masing pada tandan bunganya dan terletak terpisah yang keluar dari ketiak pelepah daun. Tanaman ini dapat menyerbuk sendiri dan dapat menyerbuk silang. Mengetahui bagian yang penting dari tanaman ini seperti sistem perakaran, batang, daun bunga dan lain-lain perlu karena keterkaitannya dengan berbagai hal dibidang agronomi, pemuliaan, perlindungan tanaman, pemupukan, peramalan produksi, panen dan lain-lain. Sistem perakaran misalnya berhubungan erat dengan kegiatan yang berkaitan dengan pemupukan, pemeliharaan piringan pokok (bokoran) panen, pemberantasan gulma dan hama Batang kelapa sawit ada yang cepat pertumbuhannya, ada yang lambat dan sifat ini dapat dipakai untuk pemilihan pokok induk karena berkaitannya dengan masalah panen. Sistem perdaunan yaitu susunan cabang daun (roset), pelepah, panjang pelepah daun, jumlah/panjang/ lebar/susunan anak daun dipakai untuk perhitungan luas permukaan daun digunakan untuk perhitungan jarak tanam atau kerapatan tanam, pengambilan ca.ntoh daun untuk pemupukan dan peringatan dini pada pengamatan serangan hama, pengambilan ortet pada teknik kulturjaringan dan lain-lain. Mengetahui proses pembentukan bunga baik tentang masa pembentukan, kelaminnya, proses kematangan tandan serta tahapannya perlu untuk peramalan produksi dan keseimbangan dalam pemupukan, perkembangan, kematangan buah pada tandan juga perlu diketahui guna mengetahui kriteria panen yang baik dari sudut kuantitas maupun kualitas dan . pakai untuk peramalan produksi jangka pendek. Susunan (komposisi) minyak yang terdapat pada buah juga akan penting 1 . Akar (Radix) Kelapa Sawit Pada kelapa sawit, pada dasarnya akar berfungsi sebagai penunjang struktur batang diatas tanah, menyerap air dan unsur-unsur hara pada tanah dan sebagai alat respirasi (Pahan,2008). Kelapa sawit termasuk dalam sub-kelas monokotil. akar dari kelapa sawit adalah akar serabut. Akar kelapa sawit mengalami perkembangan dan pertumbuhan selama hidup untuk memenuhi kebutuhan dan fungsinya. Akar pertama yang muncul dari biji yang telah tumbuh (berkecambah) adalah radikula yang panjangnya dapat mencapai 15 cm, Radikula ini mampu bertahan sampai 6 bulan. Dari radikula ini akan muncul akar lainnya yang bertugas mengambil air dan hara lainnya dari media tumbuh. Walaupun akar lainnya dapat melakukan pengambilan air dan hara lainnya dari media tumbuh, akar lainnya masih dibantu dari cadangan makanan yang ada pada endosperm. Akar inilah kemudian fungsinya diambil alih oleh akar primer (utama) yang keluar dari bagian bawah batang (bulb) beberapa bulan kemudian. Akar primer yang tumbuh dari radikula tersebut tumbuh 45 derajat vertikal kebawah bertugas mengambil air dan makanan berhubung cadangan makanan pada endosperm biji telah habis yang ditandai dengan lepasnya biji. Akar primer

yang keluar dari pangkal batang (bulb) mencapai puluhan ribu banyaknya. Alar primer tumbuh mencapai diameter 5 - 1 0 mm dan mencapai kedalaman 1,5 m saja. Dari akar primer ini tumbuh akar sekunder yang tumbuh horizontal dan dari sini tumbuh pula akar tertier dan kwarter yang berada dekat pada permukaan tanah. Akar tertier dan kwarter inilah yang paling aktif mengambil air dan hara lain dari dalam tanah. Pada tanaman dilapangan akar-akar tersebut (sekunder, terser dan kwartener) berada 2 - 2,5 m dari pangkal pokok atau diluar piringan. Disini tanahnya lebih remah, lebih lembab dan merupakan daerah sebaran pupuk. Akar-akar penyerapan banyak dijumpai pada kedalaman 0 - 20 cm dari permukaan tanah. Diameter akar sekunder mencapai 2-4 mm, diameter dari akar tertier mencapai 0.7-2 mm dan diameter dari akar kuartener adalah 0.1-0.3 mm. 2. Batang Kelapa Sawit Batang kelapa sawit berfungsi sebagai struktur yang mendukung daun, bunga dan buah. Selain itu, batang berfungsi sebagai sistem pembuluh yang mengangkut air, hara , mineral, dan hasil fotosintesis dari akar ke seluruh bagian kelapa sawit. Batang kelapa sawit juga merupakan tempat penimbun zat makanan. (Pahan, 2008). Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus (phototropi) dibungkus oleh pelepah daun (frond base). Batang ini berbentuk silinderis berdiameter 0,5 m pada tanaman dewasa. Bagian bawah umumnya lebih besar disebut bongkol batang atau bowl. Sampai umur 3 tahun batang belum terlihat karena masih terbungkus pelepah daun yang belum dipangkas ditunas. Batang kelapa sawit akan terus akan diselubungi oleh pangkal pelepah sampai umur 11-15 tahun. Pada umur diatas 15 tahun bekas pelepah daun akan rontok. Tinggi batang kelapa sawit berbeda beda tergantung dari varitas dan keadaan lingkungan pada lahan. Selain itu pertumbuhan tinggi kelapa sawit dipengaruhi oleh umur, dosis pemberian pupuk kerapatan tanam dan lain-lain. Perbedaan tinggi tidak mencerminkan dari produksi. Ketinggian kelapa sawit hanya berhubungan pada efektifitas pengambilan buah dan pemotongan pelepah daun kelapa sawit. 3. Daun (Folium) Kelapa Sawit Menurut Tan (1980) dalam lubis (2008) daun (folium) pertama yang keluar pada stadia bibit adalah berbentuk lanceolate, kemudian muncul bifurcate dan menyusul bentuk pinnate. Pada bibit yang berumur 5 bulan misalnya akan dijumpai 5 lanceolate, 4 bifurcate dan 3 pinnate. Pada 12 bulan akan ada 5 lanceolate, 4 bifurcate dan 10 pinnate. Pangkal pelepah daun atau petiole merupakan bagian daun yang mendukung atau tempat duduknya helaian daun (Leaflet). Helaian daun (Leaflet) terdiri atas rachis (basis folii), tangkai daun atau petiola (petiolus) dan duri (spine), helai anak daun (lamina), ujung daun (apex folii), lidi (nervatio), tepi daun (margo folii) dan daging daun tervenium). Daun-daun kelapa sawit memiliki rumus daun yakni 1/8 lingkaran dimana spiralnya ada yang berputar kiri namun kebanyakan putar kanan. Pengenalan ini penting diketahui karena berhubungan dengan standart pengukuran pertunbuhan dan pengambilan contoh daun. Produksi pelepah daun tergantung pada umur tanaman. Produksi pelepah dapat mencapai 20-30 /tahun. Panjang pelepah dapat mencapai 9 meter pada tanaman dewasa. Luas permukaan daun mencapai 10-15 m

kuadrat pada tanaman 10 tahun dan akan mencapai luas tertinggi pada umur 10-13 tahun. Luas permukaan daun mempengaruhi produksi kelapa sawit. Luas optimum dari daun kelapa sawit adalah 11 m kuadrat. Menurut Pahan, (2008) Daun kelapa sawit dihasilkan dalam urutan-urutan yang teratur, daun termuda yang sudah mengembang sempurna dinamakan daun nomor satu sedangkan yang masih terbungkus seludang diseut dengan daun nomor nol. Daun-daun yang lebih muda diberi nomor negative. Daun kelapa sawit memliliki rumus daun 1/8. Lingkaran atau spiralnya umumnya putar kanan, walaupun ada yang putar kiri. Rumus ini penting untuk mengetahui letak daun ke 9 dan ke 17. Penomoran ini ditujukan untuk mengetahui umur fisiologis (sebagai standart pengukuran pertumbuhan dan pengambilan contoh. Menurut Lubis (2008), Luas daun meningkat dengan cepat pada umur 8-10 tahun. Pada umumnya akan mencapai luas maksimum pada umur 10 -13 tahun setelah tanam. Luas daun biasanya sangat beragam dari setiap daerah tanam. Luas permukaan dipengaruhi oleh perbedaan lingkungan, jarak tanam, umur dan persilangan yang dipakai. Untuk tercapainya produksi yang baik maka luas permukaan daun yang optimal adalah 11 m2 Pada beberapa persilangan tertentu luas permukaan daun maksimum ada yang dibawah 10 m2. Untuk meningkatkan luas daun, biasanya dilakukan aplikasi pupuk N dan K. Daun merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kelayakan suatu lahan kelapa sawit karena dari daun dapat disimpulkan kecukupan nutrisi dari kelapasawit (dan tanaman secara umumnya).

Gambar Daun Kelapa Sawit 4. Bunga (Flos) Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu (bunga jantan dan betina terdapat dalam satu pohon tapi tidak pada tandan yang sama). Bunga kelapa sawit akan timbul dari ketiak daun. Lubis, 2008 berpendapat bahwa tanaman kelapa

sawit akan berbunga pada umur 12-14 bulan tapi bernilai ekonomis pada umur 29 bulan. Dari tiap ketiak pelepah daun akan keluar satu tandan bunga jantan atau betina. Sebagian dari tandan bunga ini akan gugur sebelum atau sesudah anthesis. Pada tanaman muda sering dijumpai bunga abnormal seperti bunga banci (hermafrodit). Hemamprodid berarti tandan bunga memiliki dua jenis kelamin. Sex diferensiasi terjadi 17 25 bulan sebelum anthesis dan setelah anthesis membutuhkan waktu 5 6 bulan baru matang panen. Tandan bunga jantan atau betina baru dapat diketahui setelah muncul dari ketiak pelepah daun yaitu 7 8 bulan sebelum matang atau 1 - 2 bulan sebelum anthesis. Tandan bunga betina akan dibungkus oleh seludang bunga yang akan pecah dalam 15- 30 hari sebelum anthesis. Satu tandan bunga betina memiliki 100-200 spikelet dan setiap spikelet memiliki 15-30 bunga betina. Bunga betina ini yang akan diserbuki oleh tepung sari. Tidak semua bunga betina berhasil menghasilkan buah pada tandan dewasa dapat diperoleh hanya 600-2000 buah dan setiap pohon menghasilkan 15-20 tandan/tandan/pokok/tahun. Tandan bunga jantan dibungkus oleh seludang bunga yag pecah juga akan anthesis seperti bunga betina. Bunga jantan memiliki spikelet sebanyak 100-250 dengan panjang 10-20 cm. Tandan bunga jantan (infloressensia) juga dibungkus oleh seludang bunga yang pecah jika akan anthesis seperti bunga betina. Tiap tandan bunga memiliki 100 250 spikelet yang panjangnya 10-20 cm dan diameter 1 -1,5 n. Tiap. Spikelet berisi 500 1.500 bunga kecil yang akan menghasilkan tepung sari jutaan banyaknya. Tandan bunga yang sedang anthesis ini berbau amis (khas). Tiap tandan bunga jantan akan dapat menghasilkan tepung sari banyak 40 60. Pada tanaman muda jumlah bunga jantan per pokok sedikit dibanding dengan tandan bunga betina dan perbandingan ini akan berubah sesuai peningkatan umur tanaman.

Bunga Betina Kelapa Sawit 5. Buah (Fructus) Kelapa Sawit

Bunga Jantan Kelapa Sawit

Bunga betina setelah dibuahi akan berkembang pada ellulos.. Buah yang tersebutlah yang menjadi tanda tandan dari

pohon kelapa sawit dapat dipanen. Apabila buah telah membrondol sekitar 12-25 % maka suatu pohon dikatakan telah matang secara morfolgis. Buah mulai berkembang dari proses penmbungaan.Perkembangan buah telah banyak diteliti. Hasil dari penelitian menunjukan perkembangan buah dari anthesis disajikan pada Tabel 4. Bunga betina setelah dibuahi akan berkembang terjepit pada spikalet. Hal ini menyebabkan besar buah tidak merata bagian dalam buah cenderung akan lebih kecil dan kurang sempurna bentuknya dibandingkan dengan yang terletak di bagian luar. Berat satu buah yang sudah matang tergantung juga pada tipe induknya. Pada tipe tertentu buahnya rata-rata13 gram; dan pada tipe lainnya ada yang mencapai 1 8 - 2 0 gram, bahkan ada yang dapat mencapai 30 gram dengan panjang buah 5 cm (Lubis, 2008). Kematangan buah dibedakan menjadi dua yaitu matang morfologis dan matang pisiologis. Matang morfologis adalah kondisi dimana buah telah sempurna bentuknya serta kandungan minyak sudah optimal. Matang ellulose adalah kondisi dimana buah telah siap untuk tumbuh dan berkembang. Matang pisiologis biasanya 1 bulan sesudah matang morfologis. Kematangan pisiologis dicirikan dengan lepasnya buah bagian luar dari tandan dan jatuh ketanah. Hal inilah yang dipakai sebagai tanda atau kriteria kematangan tandan dalam pemanenan. Kematangan pada pemanenan menggunakan istilah fraksi. Apabila tandan yang dipanen belum memperlihatkan adanya buah luar yang lepas (elluloseng) maka dikatakan fraksi mentah. Apabila 12 25% buah luar sudah elluloseng maka dikatakan matang dan sebagainya. Fraksi yang baik adalah fraksi 2 dan fraksi 3 yaitu terdapat 65% tandan membrondol (jatuh) ke tanah. Daging buah terdiri atas minyak, air dan serat. Serat buah terutama terdiri atas ellulose dan lignin. Kadar air dan minyak berubah menurut kematangan buah sedang kadar serat pada daging buah hampir tetap yaitu 13 % terhadap berat buah sejak 3 bulan sesudah anthesis sampai buah matang. Tabel 4. Perkembangan Buah Dari Anthesis PRIODE Anthesis 60-70 hari setelah anthesis 100 hari setelah anthesis 70-140 hari setelah anthesis Sumber : Iyung Pahan, 2008 PROSES Masa di mana bunga terbuka penuh dan fungsional. Endosperm masih dalam bentuk cairan Endosperm mulai mengental Kenaikan berat minyak per inti mengalami kenaikan tetap

Gambar Kelapa Sawit Elaeis guineensis Jacq 6. Biji (Semen)

Gambar Buah Kelapa Sawit

Biji terdiri atas beberapa bagian penting. Biji merupakan bagian buah yang telah terpisah dari daging buah dan sering disebut sebagai noten atau nut. Noten atau nut memiliki berbagai ukuran tergantung tipe tanaman. Biji terdiri atas cangkang, embryo dan inti atau endosperm. Embryo panjangnya 3 mm dan berdiameter 1,2 mm berbentuk silinderis seperti peluru dan memiliki 2 bagian utama. Bagian yang tumpul permukaannya berwarna kuning dan bagian lain agak tajam berwarna putih. Endosperm merupakan cadangan makanan bagi pertumbuhan embryo. Pada perkecambahan embryo berkembang dan akan keluar melalui lobang cangkang (germpore). Bagian pertama yang muncul adalah radikula (akar) dan menyusul plumula (batang).

Buah Dan Biji Kelapa Sawit

You might also like