You are on page 1of 14

Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan didalam Diskusi Yah melanjutkan artikel kemarin yang berjudul MEMBACA INTENSIF TEKS

INDUKTIFkali ini contohnaskah.com akan membahas artikel tentang DISKUSI yaitu menyampaikan gagasan dan tanggapan dalam diskusi Kemahiran berbicara dapat mengangkat citra seseorang dalam kehidupannya, baik secara persnal maupun secara ssial. Banyak orang terkenal karena kemahirannya dalam menyampaikan gagasan dan tanggapan dalam berbagai kesempatan. Padapembelajaran ini, kamu akan berlatih menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis. Sebagai latihan permulaan, untuk menumbuhkan keberanian berbicara dapat dilakukan dengan cara berkmunikasi dengan teman sebangku. Kamu dapatmenyampaikan beberapa hal yang sedang dilakukan, kemudian tanyakan halhal yang belum dipahami, dan berikan tanggapan atas pendapat yang dikemukakan temanmu. Sesuai dengan asal katanya discuti atau discusium (bahasa Latin) yang berari bertukar pikiran , diskusi merupakan ajang bertukar pikiran secara teratur dan terarah dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Arsjad dan Mukti (1991: 37) berpendapat bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam diskusi yakni: 1. ada masalah yang dibicarakan; 2. ada seseorang yang bertindak sebagai pemimpin diskusi; 3. ada peserta sebagai anggota diskusi; 4. setiap anggota mengemukakan gagasannya dengan teratur; 5. jika ada kesimpulan dan keputusan yang diambil harus disetujui beRosama. Pada saat menyampaikan suatu gagasan, hendaknya disampaikan secara jelas agar ruang lingkup pembahasannya terarah. Peserta diskusi dapat mengajukan pertanyaan dan tanggapan tentang hal yang dikemukakan. Tanggapan yang disampaikan dapat berupa persetujuan atau penlakan

terhadap pendapat yang disampaikan. Agar tanggapanmu dapat diterima dan dipahami, sebaiknya berikan argumen logis yang dapat mendukung atau menentang pendapat pembicara. Dengan sering melakukan kegiatan diskusi, akan melatihmu menyampaikan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menyampaikan tanggapan atau sanggahan dengan baik. Penyampaian pendapat, pertanyaan, tanggapan, sanggahan, persetujuan, atau penlakan harus disesuaikan dengan pokok masalah yang dibahas sehingga tidak akan terjadi penyimpangan makna dan keluar dari permasalahan. Perhatikan ilustrasi berikut! Suatu diskusi membahas pentingnya Pendidikan Seks pada Usia Dini, akan muncul beberapa pertanyaan sebagai berikut. Kalimat pertanyaan : bagaimanakah cara menyampaikan pendidikan seks pada anak usia dini? Kalimat persetujuan : Saya setuju pendidikan seks diberikan sejak anak usia dini karena usia tersebut merupakan fondasi yang harus kuat untuk meniti masa depan. Kalimat penolakan : Saya tidak setuju bahwa pendidikan seks diberikan pada anak usia dini karena daya nalar mereka belum bekerja secara ptimal,lebih baik dimulai pada anakanak usia sekolah dasar . Kalimat tanggapan : Menanggapi pendapat yang sudah disampai-kan teman-teman terdahulu, pendidikan seks memang sangat penting, tetapi kita harus mempertimbangkan siapa, apa, dan bagaimana cara menyampaikannya. Sebenarnya kita dapat saja mulai pada anak usia dini, tetapi cara menyampaikan dan topik yang disampaikannya harus sesuai dan dekat dengan kehidupan anak. Dalam diskusi yang baik, setiap peserta diskusi hendaknya bersikap aktif selama diskusi berlangsung. Dengan kata lain, peserta diskusi harus aktif mengemukakan pendapat secara objektif dan mengandung kebenaran. Saat hendak mengungkapkan pendapat, usul, tanggapan, atau sekadar menginformasikan sesuatu, baik lisan maupun tertulis, kadang-kadang kita

mengalami kesulitan dalam memulai. Sebetulnya banyak hal yang hendak disampaikan, namun ternyata tidak dapat keluar, atau kalau toh keluar susunannya tidak sistematis. Informasi yang hendak disampaikan tidak mudah dipahami. Untuk itu, gagasanbyang hendak disampaikan perlu terlebih dahulu dirumuskan. Cara merumuskan gagasan yang hendak disampaikan adalah sebagai berikut. a. Apa yang hendak disampaikan? b. Untuk tujuan apakah kita menyampaikan hal tersebut? c. Bagaimana kita menyampaikannya? d. Bagaimana pemilihan kata sehingga mempengaruhi struktur kalimat yang hendak kita gunakan? Perhatikan contoh tanggapan kasus di bawah ini! Kasus: Dalam sebuah rapat kita tidak setuju adanya pendapat tentang adanya rencana pembongkaran beberapa bangunan bersejarah yang berada di tengah kota. Kita juga bermaksud memberi solusi atas hal itu. Perumusan tanggapan yang kurang tepat: Ah pendapat itu, seperti adanya rencana pembongkaran tidak setuju saya. Sebaiknya rencana tersebut kalau kita masih akan melihat sejarah bangsa kita saya setuju rencana tersebut dibatalkan. Perumusan tanggapan yang tepat: Saya kurang sependapat jika alasan penataan kota mengakibatkan hancurnya bangunan bersejarah. Kita akan menjadi bangsa yang besar jika kita menghargai sejarah bangsa sendiri. Menurut pendapat saya, sebaiknya kebijakan tata kota ditinjau kembali tanpa harus mengorbankan nilai-nilai sejarah yang ada. Atau, dicarikan solusi yang lebih baik tanpa harus merusak nilai-nilai budaya yang ada. Tanggapan dalam Diskusi Dalam berdiskusi kita dituntut untuk dapat menanggapi pembicaraan dengan tepat. Oleh karena itu, saat mengikuti diskusi kita harus: mencatat pokok-pokok pembicaraan; mencatat hal-hal yang masih kita pertanyakan (hal yang kurang jelas); dan mencatat masalah-masalah yang akan kita tanggapi dengan sanggahan.

Dari hasil catatan tersebut kita akan mempunyai bahan untuk menyampaikan dukungan, sanggahan, maupun kritikan kepada pembicara. Untuk menyampaikan suatu sanggahan yang baik hendaknya: menggunakan alasan/argumen yang logis untuk memperkuat gagasan; didukung dengan fakta; menggunakan kalimat efektif; dan memperhatikan santun berbahasa (tidak menyinggung lawan bicara). Rangkuman Diskusi Rangkuman dapat disebut juga ringkasan. Rangkuman dapat diartikan sebagai bentuk pendek dari sebuah kegiatan. Rangkuman diskusi berisi ringkasan kegiatan dalam sebuah diskusi. Rangkuman diskusi ditulis dalam bentuk notulen diskusi. Isi notulen diskusi meliputi judul diskusi, pembicara diskusi, moderator, notulis, waktu diskusi, peserta diskusi, acara, dan kesimpulan. Format notulen diskusi adalah sebagai berikut. B. Menulis Laporan Diskusi dengan Melampirkan Notula dan Daftar Hadir Pada kegiatan pembelajaran, kamu sering melakukan kegiatan diskusi untuk membahas berbagai hal. Dalam kegiatan diskusi tersebut ada teman yang berperan sebagai pembicara, moderator, dan ada notulis. Pembicara adalah orang yang menyampaikan dan membahas topik permasalahan yang didiskusikan. Moderator adalah orang mengatur jalannya diskusi. Notulis adalah orang yang bertugas untuk membuat ntula (catatan rapat/hasil diskusi). Menulis laporan hasil diskusi adalah salah satu tugas seorang notulis. Laporan yang disampaikan harus dapat menyajikan fakta secara objektif tentang keadaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan. Fakta objektif yang disajikan menjadi tanggung jawab notulis yang membuat laporan diskusi tersebut. Menyusun laporan hasil diskusi adalah tugas notulis. Untuk itu, notulis harus mengikuti jalannya diskusi dengan cermat agar dapat mencatat segala hal yang berkaitan dengan kegiatan dan jalannya diskusi. Hal-hal yang perlu dicatat notulis antara lain: gagasan pokok yang disampaikan pembicara,

pertanyaan, sanggahan, kmentar, atau saran dari peserta diskusi. Selain itu, notulis juga bertugas meresume pembicaraan, mencatat suasana jalannya diskusi, serta mengedarkan dan merekap daftar hadir diskusi. format berikut! Laporan Hasil Diskusi 1. Topik diskusi : . 2. Pelaksana kegiatan : . 3. Hari, tanggal, waktu : . 4. Penyaji makalah / Nara Sumber : . 5. Peserta : .orang (daftar hadir terlampir) 6. Judul makalah : . 7. Moderator : . 8. Notulis : . 9. Jalan diskusi : . Seminar dibuka oleh moderator, pukul : Penyampaian materi oleh penyaji : Tanggapan peserta : Nama Tanggapan/ Pertanyaan/ Tanggapan Balik a ) b) c) Diskusi ditutup oleh moderator pukul : Dengan kesimpulan diskusi: 1) 2) 3) b. Saran-saran: 1) 2) 3) Laporan hasil diskusi akan lebih lengkap jika diberi lampiran. Lampiran berupa makalah, notula, dan daftar hadir peserta. Demikianlah sedikit artikel tentang DISKUSI ngin liat artikel menarik lainya silahkan lihat dan klik dibawah sini .. sambutan pramuka tertinggi pada hari jadi pramuka 50 tahun, Membuat Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae), Contoh Naskah Pidato Ulang Tahun, surat cinta bahasa jawa,surat cinta dalam bahasa jawa, contoh surat cinta bahasa jawa, surat cinta, artikel lingkungan hidup dan pelestarian, contoh surat cinta dalam bahasa jawa, contoh surat cinta untuk kakak senior, contoh surat cinta islami, contoh surat cinta untuk pacar, surat cinta berbahasa jawa, contoh kata sambutan

ulang tahun, sambutan ulang tahun teman, doa wudhu lengkap, surat cinta jawa, contoh naskah drama untuk 5 orang,contoh surat cinta, contoh sambutan ulang tahun teman, contoh sambutan ulang tahun,doa sebelum pidato, puisi cinta bahasa jawa, CONTOH SURAT BAHASA JAWA, pidato ulang tahun, pidato tentang ibu, contoh doa bahasa jawa, kata sambutan ulang tahun,pidato tentang ibu, kumpulan pidato hari guru, contoh pidato pertemuan keluarga,naskah pidato tentang ibu, pidato reuni keluarga, naskah pidato reuni, contoh naskah pidato bu RT 17 agustus dalam bahasa jawa, pidato perpisahan kepala sekolah, pidato reuni sma, contoh naskah pidato reuni, contoh kata sambutan perpisahan sekolah,pidato bertema agama islam, pidato tentang hari guru untuk SMA, teks pidato bali, teks pidato bersyukur, naskah pidato sma, pidato pertemuan, contoh pidato perpisahan kepala sekolah, teks pidato perpisahan sekolah, Kumpulan Naskah dan Artikel Pendidikan, teks pidato reuni, sambutan ketua panitia reuni smp, contoh SURAT PIDATO ACARA PERTEMUAN, contoh pidato reuni sekolah, sambutan ketua panitia ulang tahun sekolah ~ DISKUSI A. Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi Kemahiran berbicara dapat mengangkat citra seseorang dalam kehidupannya, baik secara persnal maupun secara ssial. Banyak orang terkenal karena kemahirannya dalam menyampaikan gagasan dan tanggapan dalam berbagai kesempatan. Pada pembelajaran ini, kamu akan berlatih menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis. Sebagai latihan permulaan, untuk menumbuhkan keberanian berbicara dapat dilakukan dengan cara berkmunikasi dengan teman sebangku. Kamu dapat menyampaikan beberapa hal yang sedang dilakukan, kemudian tanyakan hal-hal yang belum dipahami, dan berikan tanggapan atas pendapat yang dikemukakan temanmu. Sesuai dengan asal katanya discuti atau discusium (bahasa Latin) yang berari bertukar

pikiran , diskusi merupakan ajang bertukar pikiran secara teratur dan terarah dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Arsjad dan Mukti (1991: 37) berpendapat bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam diskusi yakni: 1. ada masalah yang dibicarakan; 2. ada seseorang yang bertindak sebagai pemimpin diskusi; 3. ada peserta sebagai anggota diskusi; 4. setiap anggota mengemukakan gagasannya dengan teratur; 5. jika ada kesimpulan dan keputusan yang diambil harus disetujui beRosama. Pada saat menyampaikan suatu gagasan, hendaknya disampaikan secara jelas agar ruang lingkup pembahasannya terarah. Peserta diskusi dapat mengajukan pertanyaan dan tanggapan tentang hal yang dikemukakan. Tanggapan yang disampaikan dapat berupa persetujuan atau penlakan terhadap pendapat yang disampaikan. Agar tanggapanmu dapat diterima dan dipahami, sebaiknya berikan argumen logis yang dapat mendukung atau menentang pendapat pembicara. Dengan sering melakukan kegiatan diskusi, akan melatihmu menyampaikan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menyampaikan tanggapan atau sanggahan dengan baik. Penyampaian pendapat, pertanyaan, tanggapan, sanggahan, persetujuan, atau penlakan harus disesuaikan dengan pokok masalah yang dibahas sehingga tidak akan terjadi penyimpangan makna dan keluar dari permasalahan. Perhatikan ilustrasi berikut! Suatu diskusi membahas pentingnya Pendidikan Seks pada Usia Dini, akan muncul beberapa pertanyaan sebagai berikut. Kalimat pertanyaan : bagaimanakah cara menyampaikan pendidikan seks pada anak usia dini? Kalimat persetujuan : Saya setuju pendidikan seks diberikan sejak anak usia dini karena usia tersebut merupakan fondasi yang harus kuat untuk meniti masa depan. Kalimat penolakan : Saya tidak setuju bahwa pendidikan seks diberikan pada anak usia dini

karena daya nalar mereka belum bekerja secara ptimal,lebih baik dimulai pada anakanak usia sekolah dasar . Kalimat tanggapan : Menanggapi pendapat yang sudah disampai-kan teman-teman terdahulu, pendidikan seks memang sangat penting, tetapi kita harus mempertimbangkan siapa, apa, dan bagaimana cara menyampaikannya. Sebenarnya kita dapat saja mulai pada anak usia dini, tetapi cara menyampaikan dan topik yang disampaikannya harus sesuai dan dekat dengan kehidupan anak. Dalam diskusi yang baik, setiap peserta diskusi hendaknya bersikap aktif selama diskusi berlangsung. Dengan kata lain, peserta diskusi harus aktif mengemukakan pendapat secara objektif dan mengandung kebenaran. Saat hendak mengungkapkan pendapat, usul, tanggapan, atau sekadar menginformasikan sesuatu, baik lisan maupun tertulis, kadangkadang kita mengalami kesulitan dalam memulai. Sebetulnya banyak hal yang hendak disampaikan, namun ternyata tidak dapat keluar, atau kalau toh keluar susunannya tidak sistematis. Informasi yang hendak disampaikan tidak mudah dipahami. Untuk itu, gagasanbyang hendak disampaikan perlu terlebih dahulu dirumuskan. Cara merumuskan gagasan yang hendak disampaikan adalah sebagai berikut. a. Apa yang hendak disampaikan? b. Untuk tujuan apakah kita menyampaikan hal tersebut? c. Bagaimana kita menyampaikannya? d. Bagaimana pemilihan kata sehingga mempengaruhi struktur kalimat yang hendak kita gunakan? Perhatikan contoh tanggapan kasus di bawah ini! Kasus: Dalam sebuah rapat kita tidak setuju adanya pendapat tentang adanya rencana pembongkaran beberapa bangunan bersejarah yang berada di tengah kota. Kita juga bermaksud memberi solusi atas hal itu. Perumusan tanggapan yang kurang tepat: Ah pendapat itu, seperti adanya rencana pembongkaran tidak setuju saya. Sebaiknya rencana tersebut kalau kita masih akan melihat sejarah bangsa kita saya setuju

rencana tersebut dibatalkan. Perumusan tanggapan yang tepat: Saya kurang sependapat jika alasan penataan kota mengakibatkan hancurnya bangunan bersejarah. Kita akan menjadi bangsa yang besar jika kita menghargai sejarah bangsa sendiri. Menurut pendapat saya, sebaiknya kebijakan tata kota ditinjau kembali tanpa harus mengorbankan nilai-nilai sejarah yang ada. Atau, dicarikan solusi yang lebih baik tanpa harus merusak nilai-nilai budaya yang ada. Tanggapan dalam Diskusi Dalam berdiskusi kita dituntut untuk dapat menanggapi pembicaraan dengan tepat. Oleh karena itu, saat mengikuti diskusi kita harus: mencatat pokok-pokok pembicaraan; mencatat hal-hal yang masih kita pertanyakan (hal yang kurang jelas); dan mencatat masalah-masalah yang akan kita tanggapi dengan sanggahan. Dari hasil catatan tersebut kita akan mempunyai bahan untuk menyampaikan dukungan, sanggahan, maupun kritikan kepada pembicara. Untuk menyampaikan suatu sanggahan yang baik hendaknya: menggunakan alasan/argumen yang logis untuk memperkuat gagasan; didukung dengan fakta; menggunakan kalimat efektif; dan memperhatikan santun berbahasa (tidak menyinggung lawan bicara). Rangkuman Diskusi Rangkuman dapat disebut juga ringkasan. Rangkuman dapat diartikan sebagai bentuk pendek dari sebuah kegiatan. Rangkuman diskusi berisi ringkasan kegiatan dalam sebuah diskusi. Rangkuman diskusi ditulis dalam bentuk notulen diskusi. Isi notulen diskusi meliputi judul diskusi, pembicara diskusi, moderator, notulis, waktu diskusi, peserta diskusi, acara, dan kesimpulan. Format notulen diskusi adalah sebagai berikut. B. Menulis Laporan Diskusi dengan Melampirkan Notula dan Daftar Hadir Pada kegiatan pembelajaran, kamu sering melakukan kegiatan diskusi untuk membahas berbagai hal. Dalam kegiatan diskusi tersebut ada teman yang berperan sebagai pembicara,

moderator, dan ada notulis. Pembicara adalah orang yang menyampaikan dan membahas topik permasalahan yang didiskusikan. Moderator adalah orang mengatur jalannya diskusi. Notulis adalah orang yang bertugas untuk membuat ntula (catatan rapat/hasil diskusi). Menulis laporan hasil diskusi adalah salah satu tugas seorang notulis. Laporan yang disampaikan harus dapat menyajikan fakta secara objektif tentang keadaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan. Fakta objektif yang disajikan menjadi tanggung jawab notulis yang membuat laporan diskusi tersebut. Menyusun laporan hasil diskusi adalah tugas notulis. Untuk itu, notulis harus mengikuti jalannya diskusi dengan cermat agar dapat mencatat segala hal yang berkaitan dengan kegiatan dan jalannya diskusi. Hal-hal yang perlu dicatat notulis antara lain: gagasan pokok yang disampaikan pembicara, pertanyaan, sanggahan, kmentar, atau saran dari peserta diskusi. Selain itu, notulis juga bertugas meresume pembicaraan, mencatat suasana jalannya diskusi, serta mengedarkan dan merekap daftar hadir diskusi. format berikut! Laporan Hasil Diskusi 1. Topik diskusi : . 2. Pelaksana kegiatan : . 3. Hari, tanggal, waktu : . 4. Penyaji makalah / Nara Sumber : . 5. Peserta : .orang (daftar hadir terlampir) 6. Judul makalah : . 7. Moderator : . 8. Notulis : . 9. Jalan diskusi : . Seminar dibuka oleh moderator, pukul : Penyampaian materi oleh penyaji : Tanggapan peserta : Nama Tanggapan/ Pertanyaan/ Tanggapan Balik a) b) c) Diskusi ditutup oleh moderator pukul :

Dengan kesimpulan diskusi: 1) 2) 3) b. Saran-saran: 1) 2) 3) Laporan hasil diskusi akan lebih lengkap jika diberi lampiran. Lampiran berupa makalah, notula, dan daftar hadir peserta. ~ Dalam BSNP 2005 disebutkan bahwa keterampilan menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan wajib dikusai siswa. Tujuannya adalah supaya siswa dapat berdiskusi, mampu berargumentasi dengan baik itu dengan cara menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi. Untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat dibutuhkan sebuah metode pembelajaran yang tepat. Hal inilah yang mendasari peneliti menggunakan metode Think Pair Heksa Share (TPHS) dalam pembelajaran menyampaikan persetujuan, penolakan, dan sanggahan dalam diskusi. Dengan diterapkannya metode ini, siswa diharapkan belajar untuk berani mengemukakan pendapatnya dalam sebuah diskusi, baik itu diskusi kelompok kecil maupun diskusi kelas. Dengan digunakannya metode Think Pair Heksa Share (TPHS) ini siswa tidak segera langsung menyampaikan pendapat di kelas, melainkan dilakukan melalui empat tahapan, yaitu tahap think, tahap pair, tahap heksa, dan tahap share. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa kelas VIII SMP jika dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut. Aspek yang dinilai meliputi: aspek isi, kelancaran, tatabahasa, tanggung jawab, tingkat partisipasi, dan kemauan bekerja sama dengan metode Think Pair Heksa Share. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian tindakan kelas. Rancangan ini disusun dalam satuan siklus yang meliputi perencanaan (penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan pedoman observasi), pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini didasarkan pada hasil analisis observasi dan hasil analisis pratindakan yang

dilakukan oleh peneliti. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A yang berjumlah 36 siswa yang memperoleh skor kemampuan berargumentasi dan proses berbicara dalam diskusi di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 3 Maret sampai 24 Maret 2010 dalam dua siklus. Data penelitian ini adalah data proses dan data produk selama proses pembelajaran, baik yang berupa tuturan lisan maupun rekaman tindakan siswa dalam foto. Data diperoleh melalui instrumen utama, yaitu peneliti yang didukung dengan instrumen penunjang berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Hasil penilaian proses menunjukkan bahwa pada tahap think, pengenalan permasalahan yang akan diangkat dalam diskusi dengan cara membacanya secara individu telah mampu meningkatkan pemahaman siswa mengenai pokok-pokok masalah yang ada dalam wacana tersebut. Peningkatan kemampuan siswa pada tahap pair, dapat terlihat dari kemampuan siswa dalam berdiskusi secara klasikal untuk menyamakan konsep yang telah mereka temukan pada tahap think. Dengan pemahaman yang telah diperoleh dari tahap think dan tahap pair, semakin memantapkan pemahaman siswa mengenai permasalahan yang diangkat pada tahap heksa. Setelah melewati tahap think, pair, maupun heksa, kemampuan siswa dalam menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan dalam diskusi secara individu pada tahap share meningkat dan mencapai KKM yang telah ditetapkan dalam dalam penelitian ini. Berkaitan dengan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini, peneliti menyarankan kepada guru untuk menggunakan metode Think Pair Heksa Share (TPHS), baik pada kelas yang mempunyai kemampuan berargumentasi baik maupun kurang baik. Diharapkan pembelajaran menjadi lebih kreatif. Kepada calon peneliti lain yang ingin mengunakan dan mengembangkan metode Think Pair Heksa Share (TPHS) diharapkan dapat menggunakan dan mengembangkan metode pembelajaran ini pada KD yang lain. ~

Cara Menyampaikan Tanggapan dan Pertanyaan Diskusi merupakan suatu bentuk bertukarpikiran yang teratur dan terarah baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Beberapa pendapat akan muncul dalam diskusi. Pendapat merupakan gagasan, pikiran, atau ide tentang suatu hal (orang atau peristiwa). Jika Anda mengajukan pendapat dalam diskusi, Anda harus menyertakan argumentasi. Argumentasi adalah pemberian alasan, contoh, dan bukti sehingga peserta diskusi membenarkan pendapat, gagasan, dan sikap. Anda dapat mengemukakan persetujuan atau penolakan terhadap pendapat orang lain. Akan tetapi, persetujuan dan penolakan tersebut harus bersifat objektif dan disertai alasan yang logis. Contoh kalimat persetujuan pendapat: Saya sependapat dengan pendapat Saudara bahwa motivasi itu berasal dari diri sendiri dan didukung oleh dorongan orang-orang sekitar. Hal terpenting untuk memotivasi diri adalah tetap teguh pendirian dan sabar. Contoh kalimat penolakan pendapat: Saya kurang sependapat dengan apa yang Anda sampaikan karena wirausaha memerlukan modal, bukan hanya kemauan. Kemauan tanpa ada kemampuan sama saja nol. Agar Anda mampu mengemukakan pendapat dengan alasan yang logis, lakukan langkah-langkah berikut. 1. Berpikir kritis dan logis. 2. Menjauhkan emosi dan subjektivitas. 3. Mampu memilih fakta yang sesuai dengan tujuan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang sulit dibantah. Selain tanggapan, dalam diskusi juga ada berbagai pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan tersebut harus sesuai dengan materi yang dibahas. Pertanyaan tidak boleh memojokkan orang lain. Contoh: Kita mengetahui bangsa Indonesia memiliki

keragaman suku dan budaya. Bagaimana pemerintah memajukan Indonesia dengan beragam perbedaan kultur dan budaya tersebut? Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika mengemukakan tanggapan. 1. Cara mengemukakan pertanyaan dan tanggapan. a. Pertanyaan dan tanggapan yang dikemukakan berhubungan dengan masalah yang sedang dibicarakan. b. Pertanyaan dan tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan pemecahan masalah. c. Pertanyaan dan tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain. d. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepat. e. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan. f. Pertanyaan dan tanggapan dapat didukung atau diperjelas dengan gerak, mimik, nada suara, tekanan, dan intonasi. 2. Menolak atau menyanggah pendapat orang lain harus mengingat hal berikut. a. Emosi marah dan prasangka negatif harus dihindari. b. Sanggahan harus objektif, logis, dan jujur. c. Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan yang dapat meyakinkan peserta lain. d. Sanggahan atau penolakan disampaikan secara urut, terperinci, teliti, dan tidak berbelit-belit. Dengan demikian, sanggahan mudah dimengerti. e. Jangan menjelekkan orang lain. ~ Cara Menyampaikan Pendapat Dalam Diskusi dan Implementasinya 8.2 Untuk materi ini mempunyai 1 Kompetensi Dasar yaitu: Kompetensi Dasar :

Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan

Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, dan Penolakan Dalam Diskusi


Diskusi berarti bertukar pikiran. Diskusi merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun besar. Diskusi bertujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Salah satu ciri yang paling menonjol dalam diskusi adalah adanya forum tanya jawab. Ada beberapa macam bentuk diskusi, diantaranya sebagai berikut: Diskusi panel Diskusi panel melibatkan beberapa pembicara (panelis) yang mempunyai keahlian dalam bidang masing-masing dan bersepakat mengutarakan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah untuk kepentingan pendengar. Simposium Simposium hampir sama dengan diskusi panel, hanya lebih bersifat formal. Pembicara harus menyampaikan makalah mengenai suatu masalah yang disoroti dari sudut keahlian masing-masing. Seminar Seminar merupakan pertemuan yang membahas suatu masalah dengan tujuan untuk mendapatkan pemecahan masalah tersebut. Oleh karena itu, dalam seminar harus dlakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan, baik berbentuk usul, saran, solusi, maupun rekomendasi. Persiapan sebuah diskusi sangat bergantung pada bentuk diskusi yang dipilih. Ada beberapa tahap yang harus diperhatikan pada saat akan mengadakan diskusi, yakni sebagai berikut. Menentukan topik yang menarik untuk dibahas dalam diskusi. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan topik yang dipilih. Menentukan pemimpin diskusi atau moderator. Moderator dalam diskusi bertugas: menjelaskan tujuan dan maksud diskusi;

mengatur jalannya diskusi agar berlangsung tertib dan teratur; menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan diskusi; menutup diskusi dan menyiapkan laporan. Menenrukan panelis, pembicara, atau narasumber. Pembicara diskusi mempunyai tugas: menyiapkan dan menguraikan bahan atau materi yang akan didiskusikan; menyampaikan materi yang telah disiapkan; menjawab tanggapan-tanggapan para peserta diskusi atau audiens. Menentukan sekretaris diskusi atau notulis. Notulis bertugas mencatat hal-hal penting selama jalannya diskusi. Dalam diskusi biasanya muncul pendapat atau tanggapan berupa dukungan atau sanggahan terhadap pendapat peserta diskusi. Pernyataan dukungan atau sanggahan tersebut tetap harus disampaikan dengan bahasa yang baik dan santun. Contoh pernyataan dalam diskusi. Alifia : " Setelah mendengar pendapat temanteman, saya lebih cenderung menyatakan tema drama ini adalah masalah keadilan dan kebenaran . Secara lengkap dapat diuraikan bahwa dalam sebuah negara harus ada pemimpin yang jujur, adil, serta berani menentang kejahatan. " Joko : "Saya sependapat dengan Saudari Alifia. Namun, saya ingin menambahkan bahwa tema yang ditampilkan ternyata mencakup juga masalah sosial." Moderator : "Terima kasih Saudari Alifia dan Saudara Joko. Saya kira kita sudah sependapat menentukan tema drama S andy a Kala N ing Maj ap ahit karya Sanusi Pane ini." Catatan hasil diskusi dituliskan dalam bentuk notulen. Notulen merupakan catatan singkat mengenai jalannya diskusi, hal-hal yang diputuskan dalam diskusi tersebut, serta pembicaraan penting lainnya. Hasil catatan tersebur dapat dijadikan rujukan pelaksanaan kegiatan yang telah disepakati. Oleh karena itu, selama berjalannya diskusi, notulis harus mampu mencatathal-halpentingdanhasilhasilyangdicapai.

Berikutdisajikancontoh Notulen hasil diskusi atau seminar. Tanggal : 26Apri1 2005 Waktu : Pukul 9.00 s.d. 11.30 \7lB Tempat : Aula SMP Merah Putih Tema : Diskusi"Remaja dan Pergaulan Bebas" Tujuan : Mencermati perkembangan pergaulan remaja yang cenderung mengarah pada pergaulan bebas serta menentukan langkahlangkah pembinaan. Pembicara : Drs. Ramlah Panigoro Ketua/ Moderator : Tiana Juliansyah Notulis : Wulandari Septiani Jumlah peserta : 50 orang siswa Susunan acara : Pembukaan Penyajian materi Tanya jawab Penutup Pokok permasalahan yang dibicarakan: Perkembangan remaja dalam konteks masa kini Tinjauan sisi positif dan negatif pergaulan remaja saat ini Meminimalisasikan pergaulan negatif remaja untuk menghindari pergaulan bebas yang bertentangan dengan agama dan nilai-nilai moral masyarakat Menumbuhkan motivasi remaja mengembangkan potensi dirinya Kesimpulan: Semakin maraknya pengaruh budaya Barat berakibat pada kehidupan pergaulan remaja saat ini. Oleh karena itu, kita harus mampu menyaring pengaruh-pengaruh negatif budaya tersebut agar tidak terjerumus pada kesesatan yang akan merugikandirikitadiduniadanakhirat. Diskusi merupakan pembahasan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk memecahkan suatu permasalahan atau untuk mencapai kesepakatan. Dalam diskusi, ide diperdebatkan sehingga tampak kekurangan dan kelebihan dari ide tersebut. Permasalahan yang diangkat dalam diskusi akan dikaji sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipahami oleh seluruh peserta diskusi. Perdebatan/pengkajian masalah dalam diskusi biasanya diwarnai dengan pro dan kontra,

setuju dan tidak setuju, serta sanggahan dan penolakan pendapat. Hal-hal tersebut wajar dalam sebuah diskusi asalkan disampaikan dengan penuh tanggung jawab disertai bukti/alasan yang kuat. Selain itu, seseorang yang menyampaikan pendapatnya dalam diskusi harus menyampaikannya secara santun, misalnya : Maaf, saya kurang setuju dengan pendapat Saudara. Menurut saya, pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab salah satu pihak. Maaf, Saudara Amin, usul Anda sebenarnya menarik, tetapi perlu diingat bahwa kita tidak mempunyai dana yang cukup. Maaf, saya tetap tidak setuju dengan pendapat Saudara, tetapi bukan berarti bahwa saya tidak akan bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang diputuskan dalam forum ini. ~ Indikator 1 : Cara Menyampaikan Pendapat, Sanggahan, Penolakan, dan Persetujuan yang Baik Dalam sebuah diskusi atau permusyawarahan, setiap pendapat, masukan, saran, kritik ataupun sanggahan dan penolakan terhadap pendapat orang lainharus disertai dengan alasan yang logis atas ketidaksetujuan tersebut dan ada upaya menemukan solusi yang lebih baik. Dalam menyanggah ataupun memberikan solusi, sebaiknya menggunakan bahasa yang santun dan komunikatif. Sumber : buku Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP/MTs kelas VIII halaman 181 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan persetujuan, sanggahan maupun penolakan pendapat, yaitu : 1. Meminta izin moderator terlebih dahulu selaku pemandu diskusi. 2. Disampaikan dengan bahasa yang santun, komunikatif dan jelas. 3. Disertai dengan bukti dan alasan yang logis dan tepat, serta jika perlu disertai datadata. 4. Fokus terhadap persoalan yang sedang dibahas atau dibicarakan. 5. Tidak memaksakan kehendak atau pendapat.

Sumber : buku Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP/MTs kelas VIII halaman 110 Tips Menyampaikan Sanggahan 1. Objek yang disanggah jelas. 2. Berikan alasan dan bukti yang masuk akal. 3. Sampaikan pendapat sebagai imbangan bagi pernyataan yang ditentang. 4. Bersikap dan berbahasa yang santun, tidak emosional. 5. Bersikap objektif. Sumber : buku Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP/MTs kelas VIII halaman 133 Cara mengemukakan pertanyaan dan tanggapan. a. Pertanyaan dan tanggapan yang dikemukakan berhubungan dengan masalah yang sedang dibicarakan. b. Pertanyaan dan tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan pemecahan masalah. c. Pertanyaan dan tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain. d. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepat. e. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan. f. Pertanyaan dan tanggapan dapat didukung atau diperjelas dengan gerak, mimik, nada suara, tekanan, dan intonasi. Sumber : http://arsyatheblues.blogspot.com/2010/01/c ara-menyampaikan-tanggapan-dan.html Menolak atau menyanggah pendapat orang lain harus mengingat hal berikut. a. Emosi marah dan prasangka negatif harus dihindari. b. harus objektif, logis, dan jujur. c. Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan yang dapat meyakinkan peserta lain. d. Sanggahan atau penolakan disampaikan secara urut, terperinci, teliti, dan tidak

berbelit-belit. Dengan demikian, sanggahan mudah dimengerti. e. Jangan menjelekkan orang lain Sumber : http://winaraku.wordpress.com/2009/04/12 /cara-menyampaikan-tanggapan-danpertanyaan-2/ Indikator 2 : Pengertian Kalimat Pendapat, Sanggahan, Penolakan, dan Persetujuan beserta Masing-masing Contohnya 1. Kalimat Pendapat : kalimat yang menggambarkan gagasan, pikiran atau ide tentang suatu hal (orang atau peristiwa) Contoh : menurut para saksi kecelakaan tersebut terjadi karena ada seekor kucing yang tiba-tiba menyebrang jalan. Sumber : http://amisantha.blogspot.com/20

09/03/fakta-dan-opini.html
2. a. Kalimat Sanggahan : kalimat pengungkapan ketidak setujuan terhadap suatu masalah atau pembicaraan. Contoh : maaf, saya tidak sejalan dengan anda. Sumber : http://id.answer.yahoo.com/questi

on/index?qid=20110120173453AA MYjyk
b. Sanggah, menyanggah, melawan ; menentang ; menolak ; memprotes ; membantah ; sanggahan ; celaan ; penolakan ; protes ; bantahan. Jadi kalimat bantahan adalah kalimat untuk mengungkapkan bantahan kita terhadap suatu masalah atau sebuah kalimat untuk memprotes suatu masalah yang tidak kita setujui. Sumber : KAMUS BAHASA INDONESIA dengan ejaan yang disempurnakan menurut pedoman. LEMBAGA BAHASA INDONESIA Edisi Revisi Penerbit C.V. pengarang oleh S. Wojowasito Guru Besar IKIP Malang 3. a. Kalimat Penolakan : kalimat yang menunjukkan tidak setuju, kurang setuju, kurang sependapat, atau membantah dalam suatu hal.

Contoh : saya kurang sependapat dengan apa yang anda sampaikan karena wirausaha memerlukan modal, bukan hanya kemauan.

dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan

http://kreasinurdi.blogspot.com/search/label/Di skusi
Sumber : b. Penolakan : perbuatan hal dan sebagainya yang menolakkan, penampikan, atau penangkalan, penangkisan. Jadi kalimat penolakan adalah kalimat yang berisi penolakan terhadap suatu masalah. Sumber : KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA TERBARU DILENGKAPI PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN Penyusun : Desy Anwar Penerbit : AMeLIA Surabaya Cetakan : I , 2003 4. Kalimat Persetujuan : kalimat yang menunjukkan kesetujuan dalam suatu hal. Contoh ; saya sependapat dengan pendapat saudara bahwa motivasi itu berasal dari diri sendiri dan didukung oleh dorongan orangorang sekitar. Sumber :

benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari

topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Diskus

i
Diskusi adalah pembicaraan ilmiah membahas suatu masalah. Ada beberapa pihak yang terlibat dalam diskusi, antara lain : 1. Seorang moderator atau pemimpin diskusi. 2. Seorang atau lebih, narasumber atau pembicara. 3. Seorang notulis. 4. Sejumlah peserta. Sumber : buku Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs kelas VIII halaman 84 Indikator 5 : Macam-macam diskusi dan pengertiannya

http://kreasinurdi.blogspot.com/search/label/Di skusi

Indikator 3 : Ciri-ciri Kalimat Pendapat, Sanggahan, Penolakan, dan Persetujuan beserta Masing-masing Contohnya 1. Ciri-ciri Kalimat Pendapat : ditandai dengan kata-kata mungkin , bisa jadi , sangat , tidak mungkin dsb. 2. Ciri-ciri Kalimat Sanggahan : ditandai dengan kata-kata kurang sependapat , perlu ditinjau kembali , belum sesuai , kurang tepat dsb. 3. Ciri-ciri Kalimat Penolakan : ditandai dengan kata-kata menolak , ditolak , membantah , bantahan , sanggahan , disanggah dsb. 4. Ciri-ciri Kalimat Persetujuan : ditandai dengan kata-kata setuju , menyetujui dsb. Sumber : www.google.com Indikator 4 : Pengertian Diskusi Diskusi adalah sebuah

Macam- macam Diskusi


1. Seminar : Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakatmengenai suatu hal. 2. Sarasehan/Simposium : Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu. 3. Lokakarya/Sanggar Kerja : Pertemuan yang membahas suatu karya. 4. Santiaji : Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan. 5. Muktamar : Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.

interaksi komunikasi antara

6. Konferensi : Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama. 7. Diskusi Panel : Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh

pendengar, serta diatur oleh seorang moderator.


beberapa 8. Diskusi Kelompok : Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil. Sumber :

5. Jangan Mendominasi Pembicaraan : Pelaku diskusi atau pembicara secaara umum, tidak boleh mendominasi pembicaraan; yakni tidak memberikan kepada pihak lain peluang berbicara. Tetapi cegahlah ia berbicara yang bertele-tele, sehingga keluar dari konteksnya. 6. Mendengarkan dengan Baik : Pembicara yang baik adalah pendengar yang baik, karenanya jadilah pendengar yang baik. Janganlah engkau memotong pembicaraan orang lain. Sebaliknya, perhatikan ia sebagaimana engkau sendiri juga senang jika orang lain memperhatikanmu. Ketahuilah bahwa kebanyakan orang sebenarnya- lebih menghormati pendengar yang baik daripada pembicara yang baik. 7. Perhatikan Diri Sendiri : Ketika engkau tengah berbicara, perhatikanlah dirimu sendiri; apakah engkau berbicara terlalu keras 8. Kejelasan : Tegasnya ungkapan, fasihnya lisan, dan bagusnya penjelasan adalah sebagian dari pilar-pilar penopang diskusi dan dialog yang produktif. 9. Penggunaan Ilustrasi : Pelaku diskusi yang cerdik adalah mereka yang pandai membuat ilustrasi guna melengkapi dan memperjelas setiap uraian pembicaraannya. 10. Memperhatikan Titik-Titik Persamaan : Ketika seorang dai berbicara, hendaklah ia memulai pembicaraan dengan mengungkap titik-titik persamaan yang ada. Hal-hal yang asiomatik. 11. Saya Tidak Tahu : Apabila lawan diskusimu mengemukakan sesuatu pembicaraan yang engkau tidak memahaminya, janganlah engkau malu untuk bertanya dan meminta penjelasan. Karena apabila engkau diam, engkau akan rugi, akan dikatakan sebagai orang bodoh atau orang yang berusaha menutupi kebodohannya. Ketahuilah bahwa banyak pemimpin besar umat yang tidak malu mengatakan, "Saya tidak tahu!" Ia menjauh dari berfatwa tanpa pengetahuan yang cukup tentang masalah yang difatwakan. 12. Tidak Fanatik dan Mengakui Kesalahan : Sikap fanatik dalah sikap tetap tidak menerima kebenaran setelah adanya kejelasan dalil. Seorang muslim adalah pencari

http://id.wikipedia.org/wiki/Diskus

i
Indikator 6 : Etika Berdiskusi dan Penjelasan Tiap Pointnya 1. Niat : Hendaknya seorang dai menahan diri untuk tidak berdiskusi, jika ia tidak yakin bahwa motivasinya karena Allah Swt semata. Hendaklah ia tidak mempunyai maksud untuk menunjukkan kepandaian dan keluasan wawasannya dalam setiap perbincangan; atau mengangkat dirinya atas orang lain dengan meremehkan lawan bicara; atau membanggakan diri untuk mendapatkan sanjungan. 2. Situasi yang Kondusif: Seorang pelaku diskusi hendaklah melihat situasi sebelum berdiskusi; apakah cocok untuk melakukan diskusi atau tidak. Situasi yang melingkupi kita menyangkut tiga macam, yaitu tempat, waktu, dan manusianya. Ungkapan klasik menyatakan, "Tidak setiap yang diketahui itu harus diucapkan. Setiap posisi sosial memiliki kata-katanya sendiri." 3. Ilmu: Janganlah memperbincangkan suatu tema yang engkau sendiri tidak mengerti dengan baik dan janganlah engkau membela suatu pemikiran manakala kamu tidak yakin dengan pemikiran tersebut. 4. Manusia itu Beragam : Kemampuan otak manusia, tingkat pemahaman, dan keluasan wawasannya, sangat berbeda-beda. Argumentasi yang bisa dipahami oleh Zaid, belum tentu dapat dipahami oleh Amar. Pembicara yang baik adalah pembicara yang memahami dengan siapa ia berbicara, lalu ia dapat menentukan metode yang dianggap sesuai untuknya.

kebenaran. Ia tidak fanatik kepada individu, kelompok, atau paham tertentu. Berpijaklah di atas kebenaran di manapun kebenaran itu berada. Mengakui kesalahan setelah tidak mengakuinya di awal pembicaraan- dapat menarik simpati dan penghargaan dari lawan bicara. Berbeda halnya jika ia bergeming dengan kesalahannya, hal ini bisa menghilangkan rasa hormat dari orang lain, juga dari dirinya sendiri. 13. Jujur dan Kembali ke Sumber Rujukan : Hormatilah kebenaran. Jadilah orang yang jujur ketika menyampaikannya.Janganlah engkau memotong ungkapan, sehingga mengubah konteksnya atau mencabut daari relevansinya dengan memberikan penafsiran sesuai dengan keinginanmu. Di antara cara menghormati kebenaran adalah engkau tidak berargumentasi dengan mengutip pendapat orang yang tidak bisa dipercaya ilmu dan kejujurannya. 14. Menghormati Pihak Lain : Umar bin Khattab r.a berkata, Jangan sekali-kali engkau berprasangka terhadap kata-kata saudaramu seiman selain dengan kebaikan, selama engkau dapati pada kata-kata itu peluang kepada kebaikan. 15. Pemikiran dan Pemiliknya : Dalam suatu diskusi, sebaiknya yang dibahas, dianalisis, dikritik, dan disanggah adalah pemikirannya, bukan pemilik pemikiran itu. Hal itu untuk menghindari berubahnya forum diskusi menjadi forum percekcokan yang disertai dengan caci maki atau berubah dari forum diskusi pemikiran menjadi forum perseteruan fisik oleh individu-individu yang ada. 16. Yang Lebih Baik : "Berdebat dengan cara yang baik" itu artinya engkau tidak bersikap apriori terhadap pendapat lawan bicaramu dan menunjukkan penghargaan kepadanya, meskipun pendapat itu barangkali bertentangan dengan pikiranmu. 17. Menyerang dan Mematahkan : Metode menyerang dalam berdiskusi, meskipun dengan argumentasi yang kuat dan dalil yang nyata, dapat menimbulkan kebencian bagi orang lain. Hal itu karena

mendapatkan simpati hati, sebenarnya lebih penting daripada mendapatkan perubahan sikap tetapi tidak berangkat dari hati yang tulus. Adapun jika engkau bersikap lemah lembut, ia akan merasa puas dengan pendapatmu, cepat atau lambat. 18. Perbedaan Pendapat dan Kasih Sayang : Perbedaan pendapat, sampai pun antarkawan dan sahabat, sering sampai menghapuskan rasa cinta dan kasih sayang. Waspadalah untuk tidak jatuh ke dalamnya. Perdebatan atau perbincangan, atau diskusi pada umumnya berpengaruh terhadap perasaan dan hati. Ingatlah hal ini tatkala engkau tengah berbicara dengan seseorang. Janganlah engkau tunjukkan sikap permusuhan kepada seseorang. 19. Jangan Marah : Jika lawan bicaramu tidak setuju dengan pendapatmu, jangan terburu marah. Janganlah engkau coba memaksakan semua orang untuk mengiyakan apa yang engkau anggap benar. 20. Ketika Logika Tak Lagi Berarti : Kadang-kadang, ketika engkau memulai diskusi, rasa permusuhan telah menguasai salah satu dari kedua belah pihak. Dalam keadaan demikian, apabila pihak yang menghadapinya dengan sikap yang baik, niscaya permusuhan itu akan berubah menjadi persahabatan dan kebencian berubah menjadi kasih sayang. Nasihat ini berguna bagi para orang tua yang suka mencela, para suami yang cerewet, para guru yang berhati batu, dan para pemimpin yang tengah marah. 21. Jangan Menggunakan Kata Ganti Orang Pertama: Sebaiknya seorang dai tidak menggunakan kata ganti orang pertama dalam berbicara, seperti "Saya telah berbuat demikian", atau "Saya senang menjelaskan masalah ini" atau 'Pendapatku dalam masalah ini adalah demikian." Sebaiknya pula ia menjauhi penggunaan kata ganti orang pertama jamak. Misalnya, "Pengalaman kami membuktikan yang demikian. Apabila kami mempelajari masalah yang diperselisihkan, tampak bagi kami hal-hal berikut ini.". 22. Jangan Keraskan Suaramu : Orang yang tengah berdialog sebaiknya tidak mengeraskan suaranya lebih dari yang dibutuhkan oleh pendengar, karena suaraa

yang keras itu jelek dan menyakitkan. Pelaku dialog bukanlah seorang orator yang terkadang pada saat-saat tertentu- dituntut harus mengeraskan suaranya. Perlu diingatkan pula, bahwa kerasnya suara sama sekali tidak dapat menguatkan suatu argumentasi. Sumber

http://addin0201.multiply.com/jou rnal/item/11
:

You might also like