You are on page 1of 11

A. Sejarah Berdirinya PT Semen Padang PT Semen Padang merupakan pabrik yang berproduksi semen tertua dan pertama di Indonesia.

Pabrik ini didirikan oleh swasta Belanda yang diberi nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij, pada tanggal 18 Maret 1910. Pabrik ini mulai beroperasi dan berproduksi pada tahun 1913 dengan kapasitas 22.900 ton per tahun, dan pernah mencapai kapasitas 170.000 ton pertahun pada tahun 1939 dimana pada saat itu merupakan produksi terbesar. Ketika Jepang menguasai daerah wilayah Indonesia pada tahun 1942-1945, pabrik diambil alih dengan manajemen Asano Cement Jepang. Dan pada waktu kemerdekaan tahun 1945 pabrik diambil alih oleh karyawan dan selanjutnya diserahkan pada Pemerintah Republik Indonesia dengan nama Kilang Semen Indarung. Kemudian pada terjadinya Agresi Militer I pabrk ini dikuasai kembali oleh belanda dengan nama NV Padang Portland Cement Maatschappij (NV PPCM) Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 tnggal 5 Juli 1958, tentang penentuan perusahaan perindustrian dan pertambangan milik Belanda dikenakan nasionalisasi, maka NV PPCM dinasionalisasikan dan selanjutnya ditangani oleh Badan Pengelola Perusahaan Industri dan Tambang (BAPPIT) Pusat. Setelah tiga tahun dikelola oleh BAPPIT Pusat, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PN) No. 135 tahun 1961 status perusahaan dirubah menjadi PN (Perusahaan Negara). Dan akhirnya pada tahun 1971melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 menetapkan status Semen Padang menjadi PT (Persero) dengan Akta notaris No. 5 tanggal 4 Juli 1972. Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 5326/MK.016/1995. Pemerintah melakukan konsolidasi atas 3 pabrik semen milik Pemerintah yaitu PT Semen Sentosa (PTST), PT Semen Padang (PTSP) dan PT Semen Gresik (PTSG), yang terealisir pada tanggal 15 September 1995, sehingga saat ini PT Semen Padang berada dibawah PT Semen Gresik (Semen Gresik Group).

Page 3

B. Visi dan Misi Visi PT Semen Padang adalah : Menjadi industri semen yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan  Andal : Mampu memenuhi kebutuhan pelanggan secara konsistensi baik dari segi kuantitas maupun kualitas  Unggul : Menguasai pasar utama Pulau Sumatera dengan market share sekitar 50%  Berwawasan Lingkungan : Ramah lingkungan (meraih Proper Hijau mulai 2012) dan tanggung jawab sosial serta pemenuhan peraturan & perundangan yang berlaku. Berkontribusi membantu peningkatan perekonomian daerah sekitar pabrik, Kota Padang pada khususnya, dan Sumatera Barat pada umumnya. Misi PT Semen Padang adalah : 1. Menigkatkan nilai perusahan bagi stakeholder, bertumbuh dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. 2. Mengembangkan industri berwawasan lingkungan. 3. Mengembangkan SDM yang kompeten dan profesional. C. Kapasitas Produksi Total kapasitas produksi PT Semen Padang 5.240.000 ton per tahun dengan rincian sebagai berikut : a. Pabrik Indarung II : 660.000 ton per tahun (Proses Kering) b. Pabrik Indarung III : 660.000 ton per tahun (Proses Kering) c. Pabrik Indarung IV : 1.620.000 ton per tahun (Proses Kering) d. Pabrik Indarung V : 2.300.000 ton per tahun (Proses Kering) Pabrik Indarung I dinonaktifkan sejak bulan Oktober 1999 dengan pertimbangan efisiensi dan polusi, karena pabrik yang didirikan 18 Maret 1910 ini berproduksi dengan proses basah.

Page 4

D. Bahan Mentah Dari total kebutuhan bahan mentah, batu kapur yang depositnya dapat ditemukan di Bukit Karang Putih yang berjarak kurang lebih 2 km dari pabrik. Penggunaannya sekitar 81% dalam pembuatan semen padang. Bahan mentah lainnya yang digunakan adalah Batu Silika yang digunakan sekitar 9% dalam pembuatan semen padang, Batu Silika ini dapat ditemukan di Bukit Ngalau yang berlokasi 1,5 km dari pabrik. Dan tanah liat diperolaeh dari sekitar Kecamatan Keranji (Kota Padang) digunakan sejumlah 9%. Sedangkan kebutuhan Pasir Besi yang digunakan sebanyak 1% sengaja didatangkan dari Cilacap, Bandung. Pada penggilingan terakhir ditambahkan gypsum 3-5% yang didatangkan dari Thailand. Gupsum alam dan gypsum sintesis dari PT Petro Kimia Grresik. E. Proses Pembuatan Secara garis besar proses produksi semen melalui 5 tahapan, yaitu : 1. Penambahan dan penyimpanan bahan mentah, 2. Penggilingan dan pencampuran bahan mentah, 3. Homogenisasi hasil penggilingan bahan mentah, 4. Pembakaran, 5. Penggilingan akhir hasil pembakaran.

Page 5 Proses pembuatan semen terbagi 2 cara. Dengan proses basah atau proses kering. Berikut uraiannya : a. Proses Basah

Proses pembuatan semen dalam proses basah dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu : 1. Penyiapan bahan baku. Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan semen adalah batu kapur, batu silika, tanah liat dan pasir besi. Bahan-bahan ini didistribusikan ke masing;masing Hopper dengan curah, belt convoyer dan lorry. 2. Tahap Homogenesis Slurry. Slurry berada dalam slurry basin komposisinya selalu dijaga oleh laboraturium. Agar slurry menjadi standar maka slurry basin dilengkapi dengan pengaduk sehingga slurry selalu homogeny. Slurry basin dengan pengaduk yang berputar dilengkapi dengan pipa udara dan seopper untuk membersihkan bagian samping dan bagian. 3. Pembakaran Slurry menjadi Klinker. Slurry dalam klin mengalami tahapan proses, yaitu : a. Pengeringan Slurry b. Pembentukan Nodule dari Slurry c. Pemanasan selanjutnya dari Nodule 4. Penggilingan Klinker dan Gypsum. Klinker yang telah mengalami pendinginan dengan menggunakan cooler tersebut. Selanjutnya dimasukkan ke dalam silo klinker, dilakukan dengan menggunakan dry chaidan convoyer dan lory cylpup. Langkah lebih lanjut adalah mengumpulkan klinker dan gypsum dengan perbandingan 94,45% : 36% ke dalam tromol semen untuk dilakukan penggilingan dan percampuran. Penggilingan klinker dan gypsum pada tromol semen dapat dilakukan dengan sistem : a. Sistem rangkaian tertutup, b. Penggilingan sekali jalan, c. Proses pemanasan, d. Proses klasinasi, e. Proses sintering, f. Proses pendinginan klinker dan trnasportasinya.

Page 6 5. Penyiapan dan Pengantomgan Semen. Sebelum dipacking, biasanya semen disimpan dalam silo semen. Semen disimpan dalam temperatur sekitar 70o C agar semen tetap terjaga selama penyimpanan.

b. Proses Kering Proses pembuatan semen dalam proses kering dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu : 1. Proses Penyiapan Bahan Baku. Bahan-bahan baku yang digunakan untuk membuat semen adalah : a. Batu kapur, hasil ledakan dikumpulkan ke loading area dan selanjutnya dilakukan proses pemecahan dengan menggunakan crusher pada ukuran tertentu. b. Batu silika, dalam penambahan batu silika digunakan peralatan tra cavatir dan wel loader. c. Tanah liat, tanah liat di crusher untuk memecahkan atau batuan yang terdapat pada day. d. Pasir besi, penarikan pasir besi dari storage pabrik untuk umpankan ke Rawnmill digunakan desimat seedar. 2. Proses Pengeringan dan Penggilian. Bahan yang diumpankan ke dalam rawnmill dengan menggunakan weughing balt, dimana masing-masing bahan baku di atas setelah di timbang sewaktu melewati weighing belt, sesuai dengan proporsi yang telah ditentukan menurut kondisi operasi, selanjutnya dengan menggunakan belt convoyer dimasukkan bahan ke dalan rawnmill. Sebelum dilakukan penggilingan terlebih dahulu dilakukan proses pengeringan dengan tujuan sewaktu proses penggilingan nanti tidak terjadi penggumpalan, hal ini digunakan gas panas yang dibangkitkan dari heat generator. 3. Proses Homogen Rawmix. Pengisian rawmix ke blending di silo dilakukan dengan moteda yang telah ditetapan agar dicapai tingkat homogenesis yang semourna. 4. Proses Penyiapan Bahan Baku. Untuk kelancaran operasi pembakaran rawmix pada klin maka persiapan bahan bakar merupakan hal yang sangat penting dipertimbangkan.

Page 7 5. Pembakaran Rawmix. Dilakukan dengan menggunakan sistem klin yang bekerja sama dengan empat sstage suspension preheater pada dasarnya tidak terdapat perbedaan pada tingkat proses yang terjadi pada proses pembentukan klinker antara proses basah dan kering rawmix diumpankan ke klin yang mengandung kadar air 0,5% sehingga tidak ada daerah pegeringan yang khusus pada klin. Di dalam klin terjadi proses kalnisasi lanjutan setelah mengalami proses kalnisasi secara keseluruhan, material dengan suhu yang lebih

tinggi mengalami proses pijaran pada tingkatan ini terjad pembentukan senyawa potensial klinker yang dicapai pada suhu antara 440-1460o C material berwarna putih pijar. 6. Proses Pendinginan. Material bergerak menuju dischange dan klin terjadi proses pendinginan dan selanjutnya jatuh ke cooler yang akan mendinginkan material sehingga terbentuk kerak (klinker) sampai mencapai temperatur 150 o C klinker yang dihasilkan pada klin dapat di transport ke cement mili atau silo klinker. 7. Proses Penggilingan Akhir. Proses penggilingan akhir antara klinker dan gypsum dilakukan pada cement mili melalui dosimat feeder sesuai dengan proporsi masingmasing. Hasil penggilingan ini d transport menuju sepator untuk memisahkan material yang halus diteruskan ke dalam flisco pump dan langsung di transport ke silo semen dengan tekanan 7kg/cm. 8. Proses Penimpanan dan Pengepakan. Semen ini di transport dari semen mili dengan menggunakan fluxso pump, kemudian dimasukkan ke dalam silo semen.

Page 8

F. Pemasaran Daerah pemasaran PT Semen Padang untuk produk Semen Portland Type I, Super Masonry Cement (SMC) dan Prtland Pozzolan Cement (PPC) meliputi seluruh wilayah provinsi di Pulau Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk produk-produk lainnya seperti Semen Portland Tipe II, V dan Oil Well Cement (OWC) disamping itu produk Semen Padang juga dipasarkan ke daerah yang membutuhkan, PT Semen Padang mengekspor diantaranya ke Bangladehs, Myanmar, Srilangka, Maldives, Philipina, Singapura, Brunei, Timo-Timur, Madagaskar, Kuwait, dll. PT Semen Padang hampir 63% mendistribusikan semen melalui angkutan laut dalam kemasan zak dan curah, sedangkan selebihnya menggunakan angkutan darat dalam kemasan zak, big bag, dan curah. Distribusi ke daerah pasar melalui darat dikantongkan di Pengantongan Indarung (PPI) dan yang didistribusikan melalui angkatan laut dikantongkan di Pengantongan Teluk Bayur. PT Semen Padang juga mempunyai paking plant di Belawan (Sumut), Batam dan Tanjung Priok, serta fasilitas dermaga dan gudang di Dumai. G. Sertifikasi Dalam menghadapi tantangan era globalisasi pasar bebas, maka PT Semen Padang telah mendapatkan pengakuan dan izin pemakaian tanda : y API MONOGRAM (API Spec. Q1), dari American Petrolum Institute. y Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2008) dari Socufindo International Certification Services). y Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001 : 2004), dari Sucofindo International Certification Services). y Sistem manajemen Laboraturium (ISO/IEC 17025 : 2005) dari Komite Akreditasi Nasional. y SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) dari Menteri Tenaga Kerja dari Transmigrasi RI. y SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA : OHSAS 18001 : 2007 dari Sucofindo International Certification Services. y ISPS Code (International Ships & portland Facility Security Code) dan Direktorat Jendral Perhubungan Laut.

Page 9

H. Produk PT Semen Padang PT Semen Padang memiliki beberapa produk yang sudah berstandar nasioanal (SNI), diantaranya : a. Semen Portland Tipe I

b. Semen Portland Tipe II

Page 10

c. Semen Portland Tipe III

d. Semen Portland Tipe V

Page 11

e. Semen Portland Campur

f. Semen Pemboran OWC

Page 12

g. Semen Portland Komposit

h. Semen Portland Pozzolan

Memenuhi : SNI 15-0302-2004 dan ASTM C 595-08. Portland Pozzolan Cement (PPC) jenis semen ini untuk berkontruksi umum dan tahan terhadap sulfat dan panaas hidrasi sedang. Kegunaan : a. Perumahan b. Plesteran dan acian c. Bendungan, dam dan irigasi d. Bangunan tepi pantai dan daerah rawa/gambut e. Bahan bangunan seperti genteng, hollow brick, ubin, paving block, batako, dll.

You might also like