You are on page 1of 12

TATA CARA SEDERHANA MEMBUAT KOMPOS

LANGKAH PERTAMA: Membuat strarter untuk mempercepat proses pengomposan, misalnya EM4 (efektif mikroorganisme tipe 4). Bahan2nya bisa macam2 (yang ada disekitar kita). Contoh yang paling gampang, menggunakan tape/tapai (peuyeum singkong) 1 kg, terasi yg paling murah 1/4 kg, gula pasir 1/4 kg, air kelapa 5 gelas. Bahan tersebut dimasukkan ke dalam jerigen plastik ukuran 20 liter. Tambahkan air 10 liter, kemudian diaduk sampai lumat. Lalu, biarkan selama 7 hari dan jangan ditutup. Setelah itu, bahan tersebut sudah bisa dipakai sebagai starter untuk proses pengomposan. bahan cairan ini baunya seperti alkohol. Kita namakan bahan cairan ini dengan sebutan MOL (mikroorganisme lokal). LANGKAH KE DUA: Mengumpulkan bahan kompos (sampah), terdiri atas sampah organik yang ada di sekitar kita. Sampah organik yang masih segar berwarna hijau dicampur dengan sampah organik (daun2) yang sudah kering berwarna coklat. Bahan2 itu dirajang/potong halus kecil2 ukuran maksimum sekitar 3 cm. Jumlah yang hijau dan yang coklat seimbang, atau 1 banding 1, diaduk rata. Lebih bagus jika dicampur kotoran ternak. Jumlah total bahan kompos minimum 1/2 meter kubik. LANGKAH KE TIGA: Masukkan bahan2 tersebut dalam keranjang bambu. Kalau tidak ada, bisa dimasukkan dalam karung yang bolong2 dilubangi. Kemudian dibasahi dengan MOL. Setiap 3 hari diaduk, ditambah MOL. Pada minggu pertama akan terasa proses kompos ini mengeluarkan panas, bisa sampai 70 derajat celsius. Pada minggu ke dua, panas mulai menurun. Minggu ke tiga sudah mulai mendingin. Dan minggu terakhir, sudah dingin kembali, dan kompos sudah matang dengan warnanya coklat kehitaman seperti tanah. Giliran berikutnya bisa dimanfaatkan untuk tanaman.

19 May 2006
Membuat Kompos

Seorang teman, CB, bilang kepadaku, "Mbok ya diterangkan bagaimana cara membuat kompos ala kamu, gitu. Agar semua orang percaya kamu itu memang enggak cuman cuap-cuap doang!". Aku pikir, ada baiknya juga. Berikut adalah langkah sederhana membuat kompos yang sangat tidak memerlukan daya yang besar. Sungguh! 1. Siapkan Reaktor Kompos (Komposter) Ketika aku pindah ke Cimahi sebulan yang lalu, reaktor yang telah kubuat setahun yang lalu kubawa serta. Reaktor ini adalah wadah yang terabut dari PVC, drum berukuran kira-kira 1 mkubik. Walaupun reaktor komposku terbuat dari drum PVC (seperti yang terlihat pada Gambar di atas), sebenarnya reaktor ini bisa dibuat dari apa saja. hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah, reaktor ini harus memiliki sistem ventilasi yang bagus. Reaksi pengkomposan adalah memang jenis reaksi yang memerlukan udara. Jika reaktor ini tidak memiliki sistem ventilasi yang baik, proses pembusukan yang terjadi juga akan menghasilkan bau busuk akibat dari pembentukan amoniak dan H2S.

2. Persiapan Bahan Organik Siapkan bahan (atau sampah) organik yang akan dikomposkan. Sampah organik yang disiapkan bisa berasal apa saja, misalnya dari sisa sayuran, nasi, atau potongan-potongan tanaman dari kebun. Agar kompos tidak berbau, hindari memasukkan daging, tulang dan minyak. Sebelum dimasukkan ke dalam reaktor kompos, bahan-bahan tadi sebaiknya dipotogn kecil-kecil agar proses dekomposisinya menjadi lebih cepat dan lebih sempurna.

Proses pembusukan atau dekomposisi memerlukan bakteri pengurai. Jadi, alangkah baiknya jika bahan-bahan tadi dicampur terlebih dahulu dengan sumber bakteri pengurai sebelum dimasukkan ke dalam reaktor kompos. Sumber bakteri pengurai yang paling mudah didapat adalah pupuk kandang (kotoran ternak). Bakteri pengurai yang dapat digunakan untuk membantu proses pengomposan juga dijual di toko-toko penjual pupuk. Salah satunya adalah EM4 (Effective Microorganism 4) yang aku beli di Cihideung seharga Rp. 15000,- sebotol berukuran 1 liter.

3. Siram dan Aduk Agar proses pengomposan berjalan dengan sempurna, media harus mengandung kira-kira 50% air. Jadi jangan lupa untuk selalu menyiram media kompos ini setiap hari dengan air secukupnya. Bila perlu, bolak-balik media kompos setiap hari agar proses aerasi berjalan sempurna. Selama proses pengomposan, sering kali lalat menjadi masalah yang menjengkelkan. Oleh sebab itu, kuusahakan agar setiap lubang di reaktor komposku kututup dengan kawat kasa. Bila bau tak sedap keluar, tambahkan air dan EM4, dan bau segera menghilang. Jika proses ini berjalan dengan baik, setelah 5 hari volume sampah yang dimasukkan akan menyusut kira-kira menjadi hanya 25% dari volume awalnya. Jadi untuk skala rumah tangga, reaktor kompos berukuran 1 mkubik sudah lebih dari cukup.

4. Panen Kompos siap dipanen setelah diproses kira-kira 2-3 minggu, bergantung pada tahap pemrosesnya. Pada reaktor komposku, sengaja kubuat sebuah sistem sederhana sehingga proses

pemanenan kompos dilakukan dari dasar reaktor. Kompos yang diperoleh adalah lumpur hitam yang mengandung air kira-kira 50%. Sehingga, untuk mendapatkan kompos kering, lumpur tadi harus dijemur. Biasanya, lumpur yang kuperoleh langsung kupakai sebagai media tanaman di kebunku. Jadi tidak perlu dijemur dahulu. Mudah, kan? Sederhana dan jauh lebih sehat. Sejak setahun yang lalu, aku tidak pernah lagi membuang sampah organik. Sampah organik yang kuhasilkan, kupakai sendiri.

Untuk Suka Tanaman Hias..Cara pembuatan Kompos Sederhana.. TS mau share aja nih untuk cara pembuatan kompos.. lumayan kan bisa kaskuser dapet dari kaskus, tanpa harus membeli buku yang lumayan membuat kosong dompet saya..(secara saya masih mahasiswa dan belum mempunyai pekerjaan) nih dia langkah2 membuat kompos.. 1. Cacah bahan utama brupa jerami atau dedaunan agar bentuknya rapi dan untuk memudahkan proses penguraian. Jika menggunakan pupuk kandang, bersihkan dari sampah organik seperti ranting, tongkol jagung, dan batang rumput gajah yang dapat mengganggu proses pembuatan atau pengadukan. 2. Campurkan bahan tambahan berupa sekam atau serbuk gergaji, aduk hingga merata 3. Buat larutan dari EM4, gula pasir, dan air. Aduk hingga benar2 larut dan tercampur rata. (EM4 atau Effective Microorganism bisa di beli di toko2 dengan harga yang terjangkau kok). 4. Campurkan larutan secara merata di bahan yang telah disiapkan. Usahakan agar larutan dan bahan tercampur dengan baik. Pastikan pada saat mencampur tidak ada cairan yang mengalir terbuang. Ini bisa dilakukan dengan cara menuang larutan sedikit demi sedikit. 5. rapikan dalam bentuk gundukan. Tingginya 20cm sampai dengan satu meter.(kalau dalam volume kecil (sedikit), bisa menggunakan kantong plastik untuk sampah (trash bag) atau tong/drum) 6. Tutup gundukan menggunakan pastik, karung, atau kain terpal. 7. aduk (bolak-balik) satu kali setiap hari, dengan membalik bahan sedemikian rupa sehingga lapisan bagian bawah menjadi berada di atas dan sebaliknya. hal ini dilakukan agar suhu pada bahan tidak terlalu panas. Pada saat fermentasi, suhu akan meningkat sekitar 50 derajat celcius. 8. Rapikan dan tutup kembali. - proses fermentasi akan berlangsung selama 8 hari. kompos yang sudah jadi memiliki ciri gembur, dingin, dan sudah tidak mengeluarkan bau. setelah itu, kompos siap digunakan

- untuk kaskuser yang mau menjadikan ini bisnis sampingan yaa boleh juga sih..itung2 buat nabung ato buat uang jajan..hehehe

unya halaman di rumah?? Banyak rumput tumbuh?? Sampah dedaunan berserakan?? Bersihkan, buang di tempat sampah trus bakar Kalau daun-daun dan rumput tersebut dibakar rasanya menambah polusi di dunia yang semakin tidak sehat ini. Bagaimana dengan pemanasan global yang digembar-gemborkan selama ini? Apakah kita juga akan membantu semakin rusaknya dunia ini dengan pembakaran-pembakaran yang tidak perlu? So, bagaimana sampah tersebut dapat dimanfaatkan? Jadikan saja kompos, ya pupuk alami yang sangat bermanfaat dan apabila dikelola dengan seius dapat menghasilkan uang (tapi, bagaimana mendapatkan bahan-bahan pembuatan komposnya apabila diproduksi secara masal?). Untuk tahap sekarang tidak perlu dipikirkan dulu kompos dapat digunakan untuk menghasilkan uang. Yang perlu kita tanamkan dalam diri kita dengan pembuatan kompos ini adalah : 1. Menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan sekitar. 2. Mengurangi polusi 3. Kompos dapat digunakan untuk pupuk tanaman (kalau saya juga dipakai buat makanan ikan lele). Baru percobaan : Kompos hasil olahan sendiri saya buat untuk memupuk tanaman dan juga memberi makan ikan. Kenapa saya berikan ke ikan lele, karena kompos yang dihasilkan memiliki banyak cacing, serangga dan banyak makanan alami buat pertumbuhan lele. 4. Memanfaatkan barang yang tidak berguna bagi masyarakat kita pada umumnya untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat. 5. Bahan-bahan yang sangat mudah didapatkan Setelah memperhatikan beberapa manfaat yang dapat diperoleh marilah kita mencoba untuk membuat kompos sendiri. Bahan-bahan dan alat yang diperlukan: 1. 2. 3. 4. Rumpu, daun kering dan sisa-sisa sayuran Siapkan kotoran hewan (kotoran sapi, kambing atau yang lainnya) yang sudah agak lama. Siapkan EM4 (banyak tersedia di toko pertanian). Karung sebagai media penyimpanan.

Proses pembuatan : 1. Kumpulkan rumput-rumput, daun-daun kering dan sisa-sisa sayuran menjadi satu. 2. Potong menjadi beberapa bagian (kira-kira 2-5 cm/bagian). Pemotongan ini diperlukan untuk mempercepat proses pembusukan. 3. Setelah semua daun/rumput dipotong kemudian direndam dalam cairan EM4 (tidak perlu lama-lama, karena nanti EM4 tersebuta akan disiramkan ke dalam karung) yang telah dicampur dengan air. Ikuti petunjuk pemakaian EM4. 4. Masukkan kotoran hewan ke dalam karung kira-kira 1/3 bagian. 5. Masukkan daun/rumput ke dalam karung. 6. Siram dengan EM4. 7. Tutup karung. Selesai sudah proses pembuatan kompos, tapi ini belum berakhir karena untuk mempercepat pertumbuhan bahan-bahan tersebut perlu dibolak-balik komposisinya setiap 2 minggu sekali dan diberi air secukupnya setiap 3 hari. Sebagai inovasi dapat ditambahkan berbagai macam bahan dalam pembuatan kompos yaitu jerami, daun jagung, dan semua yang berbentuk tanaman . Pada tulisan ini ditekankan untuk daun dan rumput karena memang 2 hal tersebut yang mengganggu penulis. Tulisan ini dibuat karena kepedulian akan kelestarian lingkungan dan memperoleh hasil pertanian dari pupuk organik. Pupuk telah digunakan untuk pemupukan tanaman sawi, cabe serta pemberian pakan tambahan untuk ikan lele selain pelet. Tinggalkan sebuah Komentar Kompos Organik November 28, 2008, 1:33 pm Filed under: Kompos Langkah langkah pembuatan kompos organik 1. Persipan bahan : - Jerami kering - Kotoran ayam - CaCo3 - Bekatul

2 . Jerami yang sudah kering di potong potong dg panjang 10 cm, selanjutnya jerami di rendang atau di siram dengan air sampae jerami benar benar basah . 3. Campurkan kotoran ayam , CaCo3 , dan bekatul sampae merata (homogen). 4 . Tebarkan campuran kotoran ayam, CaCo3, dan bekatul ke dalam tumpukan jerami yang sudah basah. 5 . Aduk semua campuran sampae merata ke semua bagian. 6 . Tumpuk campuran diatas selanjutnya tutup dengan terpal atau plastik, diamkan selama 15 hr. 7 . Kompos siap digunakan untuk menanam berbagai tanaman.

Cara Sederhana Membuat Kompos Skala Rumah Tangga


Posted on 18 April 2011

Cara sederhana membuat kompos skala rumah tangga ini merupakan artikel tentang cara praktis dan sederhana dalam membuat kompos dari sampah organik yang dihasilkan rumah tangga. Sampah-sampah organik seperti dedaunan, sisa sayuran, buah-buahan dapat dimanfaatkan menjadi kompos. Membuat kompos merupakan bentuk dari recycle, salah satu unsur dari 3 R. Sehingga dengan mengolah sampah menjadi kompos berarti ikut membantu mengurangi permasalahn yang disebabkan sampah. Selain itu, kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan langsung sebagai media tanam ataupun pupuk organik. Pengolahan sampahrumah tangga menjadi kompos dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja dan dengan berbagai cara. Dalam artikel ini, Alamendah akan membagikan tips sederhana untuk membuat kompos yang bisa dilakukan oleh rumah tangga baik yang memiliki lahan kosong ataupun hanya memiliki sedikit lahan terbatas bahkan tidak memiliki lahan sama sekali.

Sampah ini dapat dimanfaatkan menjadi kompos Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga yang Memiliki Lahan. Ini merupakan cara paling sederhana dalam membuat kompos namun hanya bisa dilakukan jika memiliki lahan (tanah) kosong.

Gali tanah sedalam 50-100 cm. Lubang dibuat dengan jarak minimal 10 meter dari sumur untuk menghindari tercemarnya sumur. Isi lubang dengan sampah organik yang telah ditiriskan. Tutup atau taburi sampah dengan tanah secara berkala untuk mengurangi bau. Jika telah penuh, tutup lubang dengan tanah. Setelah tiga bulan, lubang dapat digali. Hasil galian dapat digunakan sebagai kompos sedangkan lubangnya dapat digunakan untuk membuat kompos kembali.

Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga Dengan Lahan Terbatas. Bagi yang rumahnya hanya memiliki sedikit lahan kosong, pembuatan kompos tetap dapat dilakukan.

Sediakan drum atau sejenisnya. Lubangi kecil-kecil bagian dasar drum untuk rembesan air dari sampah. Tanam drum dengan kedalaman sekitar 10 cm dari permukaan tanah. Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari. Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala. Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos. Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama tiga bulan. Keluarkan isi drum dan angin-anginkan selama 2 minggu. Kompos sudah dapat digunakan.

Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga yang Tidak Mempunyai Lahan. Bagi rumah tangga yang tidak memiliki tanah atau lahan kosong, pengolahan sampah menjadi kompos dapat dilakukan dengan menggunakan ember, pot, kaleng bekas, atau sejenisnya. Benda-benda ini sekaligus nantinya dapat dijadikan pot.

Sediakan ember, pot, kaleng bekas, ataupun wadah lainnya.

Lubangi bagian dasar dan letakkan di wadah yang dapat menampung rembesan air dari dalamnya. Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari. Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala. Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos. Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama dua bulan. Wadah siap dijadikan pot dengan kompos di dalamnya sebagai media tanam.

Sobat Alamendah, demikian proses pembuatan kompos dari sampah organik bagi rumah tangga baik yang memiliki lahan kosong, lahan terbatas, maupun tidak memiliki lahan sekalipun. Semoga mampu menginspirasi kita semua bahwa semua orang, di mana pun juga, dapat melakukan tindakan nyata dalam menangani permasalahan lingkungan utamanya sampah. Bahkan dengan cara-cara yang sederhana sekalipun. saat ini saya sedang asik-asiknya mencoba membuat kompos. Sebab salah satu cara menanggulangi sampah adalah dengan membuat kompos. Dengan kompos kita akan mendukung tanaman secara organik, selain itu tanaman kita akan lebih subur tentunya. ada banyak cara membuat kompos, diantaranya cara-cara berikut ini. Cara Membuat kompos versi www.pustaka-deptan.go.id Ada beberapa alternatif cara yang dipilih sesuai kondisi lokal. Kompos jadi siap pakai Pada daerah yang banyak terdapat sampah kota dan desa yang telah mengalami proses pembusukan dan penghancuran yang cukup lama di alam terbuka, dapat diterapkan cara ini, sebagai berikut: - Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah - Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk - Jemur sampai kering, lalu ayak - Bubuhkan 50 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah. Bahan: - 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage) - 6,5 m3 kulit buah kopi - 750 kg kotoran ternak memamah biak ( 50 kaleng ukuran 20 liter) - 30 kg abu dapur atau abu kayu Cara Membuat 1). Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan. Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m(panjang x lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak. 2). Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi

1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu. 3) Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 5 hari, lalu segera menurun lagi. 4). Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan. 5). 2 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 3 bulan kompos sudah cukup matang. 6). Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja. Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro atau lainnya. Kompos Sistem Bogor Bahan : - Sampah mudah lapuk (garbage) - Jerami yang sudah bercampur dengan kotoran dan air kencing ternak. - Kotoran ternak memamah biak - Abu dapur atau abu kayu Cara Membuat: 1). Timbuni campuran jerami dan sampah setinggi 25 cm di atas bedengan berukuran 2,5 x 2,5 meter. 2). Timbun lagi campuran kotoran dan air kencing ternak di atas timbunan tadi tipis-tipis dan merata. 3). Timbun lagi campuran jerami dan sampah-sampah setinggi 25 cm. 4). Tutup lagi dengan campuran kotoran dan kencing ternak. 5). Timbun bagian paling atas dengan abu sampai setebal 10 cm. 6). Balik-balik campuran bahan kompos setelah berlangsung 15 hari, 30 hari dan 60 hari. 7). Setelah di proses selama 3 bulan kompos biasanya cukup matang. Agar pengomposan berhasil, buatlah atap naungan di atas bedengan pengomposan sebab air hujan dan penyinaran langsung matahari dapat menggagalkan proses pengomposan. Cara Membuat Kompos Metode Karung versi http://belajarmengajar.blogspot.com/ Berikut ini adalah cara pengomposan, dengan menggunakan karung sebagai wadahnya : Langkah 1: Potong/cacah dengan ukuran 2 s/d 3 cm sampah organik yang akan dibuat kompos. Langkah 2: Campur sampah coklat dan sampah hijau dengan perbandingan 1:2. Jika terlalu banyak sampah coklat, pengomposan akan memakan waktu lama.

Langkah 3: Ratakan sampah yang akan dibuat kompos sebelum dicampur dengan MOL. Langkah 4: Sirami permukaan sampah secara merata dengan MOL. Langkah 5: Aduk agar MOL tercampur merata. Siram kembali dengan MOL sampai sampah terlihat basah kemudian aduk kembali. Langkah 6: Masukkan sampah ke dalam karung, setelah diangin-anginkan sebentar. Kemudian karung diikat agar tidak diacak-acak kucing, anjing, atau ayam. Langkah 7: Karung ditusuk-tusuk dengan obeng atau alat lainnya secara merata agar oksigen (udara segar) bisa masuk. Langkah 8: Simpan di tempat yang tidak kehujanan dan tidak terkena sinar matahari langsung. Langkah 9: Seminggu sekali Langkah 3 s/d 8 diulang kembali. Dalam waktu enam minggu kompos sudah jadi dan siap digunakan. Catatan: Minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja, suhu mencapai 45-65C. Karung terasa hangat bila dipegang. Minggu ke-3 dan ke-4 suhu mulai menurun menjadi sekitar 40C. Minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal seperti suhu tanah, kompos sudah jadi/matang. Kompos yang sudah jadi berwarna coklat kehitam-hitaman dan baunya seperti tanah. Kompos bisa disimpan di dalam karung sebelum digunakan. Hal-hal lain yang perlu diketahui: Pertama, yang perlu diketahui adalah bahan baku utama membuat kompos, yaitu sampah itu sendiri. Ada dua jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Kita harus memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Yang termasuk sampah organik dan bisa dijadikan bahan kompos adalah sampah coklat (daun kering, rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam, jerami, kulit jagung, kertas yang tidak mengkilat, tangkai sayuran) dan sampah hijau (sayuran, buah-buahan, potongan rumput segar, daun segar, sampah dapur, ampas teh/kopi, kulit telur, pupuk kandang). Sedangkan yang masuk kelompok sampah anorganik adalah plastik, stereoform, kertas (mengkilat), logam, dan kaca. Selain itu ada bahan-bahan yang sebaiknya tidak dibuat kompos yaitu: - Daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak/minyak, ampas kelapa, sisa sayuran yang bersantan (menyebabkan munculnya belatung).

- Kotoran anjing & kucing (kemungkinan membawa penyakit). - Tanaman yang berhama (hama dan bijinya masih terkandung dalam kompos jadi). - Ranting, dahan, dan batang kayu yang tidak mudah hancur dalam kompos (mengundang rayap). Kedua, starter yang digunakan untuk mengurai sampah menjadi kompos. Di toko pertanian sebenarnya dijual starter siap pakai seperti EM4 (effective microorganism 4), tapi barangkali anda akan lebih puas jika bisa membuat sendiri. Selain itu, hemat. Starter yang dijual di toko harganya berkisar Rp.15.000. Mungkin lebih, mungkin bisa kurang. Anda cek saja sendiri deh. Yang pasti, anda tidak akan keluar uang sepeserpun bila membuatnya sendiri. Starter buatan sendiri ini biasa disebut dengan MOL (mikro organisme lokal). Bahan yang digunakan untuk membuatnya bisa bermacam-macam, tergantung selera. Namun, di sini saya akan menjelaskan cara membuat MOL yang bahannya mudah didapat. Di rumah ada nasi kan? Kita bisa membuat MOL dari nasi, yang baru maupun basi. Langkah-langkah membuat MOL yang merupakan starter dalam pengomposan: 1. Nasi (baru maupun basi) dibentuk bulat sebesar bola ping-pong sebanyak 4 buah. 2. Diamkan selama tiga hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan abu-abu. 3. Bola nasi jamuran kemudian dimasukkan ke dalam botol/wadah plastik. 4 Tuang air satu gayung yang sudah dicampur gula sebanyak empat sendok makan ke dalam botol/wadah yang berisi nasi jamuran. 5, Diamkan selama satu minggu. Campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau asem seperti tape/peuyeum. MOL sudah bisa digunakan sebagai starter untuk membuat kompos dengan dicampur air. Perbandingan MOL dengan air sebesar 1:5. Ketiga, wadah untuk memproses sampah menjadi kompos. Wadah ini biasa disebut dengan komposter. Macam-macam jenisnya, ada yang terbuat dari batako, gentong plastik, ada yang namanya keranjang takakura, bahkan bila mau bisa beli jadi yang harganya sampai ratusan ribu. Tapi sekali lagi, anda mungkin akan balik kanan bila mau bikin kompos saja kok repot amat. Apalagi selain repot, mahal lagi. Mending dibuang ke kali deh, beres urusannya. Nggak usahlah ikut-ikutan birokrat hitam yang berprinsip bila bisa dipersulit kenapa harus dipermudah. Kita balik saja prinsip itu menjadi bila dapat dipermudah kenapa mesti dibikin susah. Kita gunakan karung sebagai tempat membuat kompos. Gampang kan? Di rumah pasti anda punya karung. Jika tidak ada, minta tolong saja emak anda untuk beli beras yang 20 kiloan. Berasnya dimasak jadi nasi kemudian dimakan, sebagian dibikin MOL, karungnya buat komposter. Keempat, Sampah coklat kaya kandungan karbon (C) yang merupakan sumber energi makanan untuk mikroba. Sampah hijau mengandung nitrogen (N) yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak. Sampah organik secara alami akan mengalami penguraian oleh ratusan jenis mikroba, enzim, jamur, dan binatang tanah. Proses penguraian memerlukan suhu tertentu, kelembaban, dan oksigen (udara segar).

You might also like