You are on page 1of 8

Laporan Praktikum Kimia

Pengujian Sifat Asam dan Basa dalam Larutan

Disusun Oleh: Yanti Kusmiati XI IPA 2 SMA NEGERI 3 Batam 1/1/2012

BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan percobaan y y y Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui reaksi dari setiap indicator asam dan basa dalam pengujian asam dan basa Mengetahui zat-zat apa sajakah yang menjadi indicator asam dan basa Mengetahui apakah suatu zat atau larutan bersifat atau basa

BAB II LANDASAN TEORI

A. ASAM Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum

merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam

adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan. Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa

Belanda), atau Sure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, BrnstedLowry, dan Lewis.
 Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi

ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
 Brnsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam

dan

basa

bersangkutan

disebut terpisah

sebagai

pasangan definisi

asam-basa ini, yang

konjugat. Brnsted dan Lowry secara

mengemukakan

mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).

 Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi

yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan. SIFAT ASAM Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
 Rasa  Sentuhan

: masam ketika dilarutkan dalam air. : asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat.

 Kereaktifan

: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.

 Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.

B. BASA Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Arrhenius : Basa merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion Hidroksida [OH], bila dilarutkan dalam air mempunyai rasa pahit dan bersifat kaustik. Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. SIFAT BASA y Nilai pH lebih dari sabun

y y y

Mengubah warna lakmus merah menjadi biru Rasa Sentuhan : pahit : licin (diakibatkan korosif lemak pada permukaan kulit)

Kereaktifan : Basa kuat bersifat Kostic (kulit terasa terbakar atau korosif oleh cairan kimia) y Hantaran listrik : Larutan Basa pada air akan membentuk ion sehingga merupakan larutan elektrolit

C. Indikator Laboratorium Indikator buatan adalah indicator yang sudah dibuat di laboratorium atau di pabrik alat alat kimia, kita tinggal menggunakannya. Untuk mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam biasanya menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru. Indicator buatan lainnya adalah indicator universal, indicator asam basa seperti fenolptalin dan metal jingga. Indikator ini selain untuk menentukan sifat asam basa juga dapat digunakan untuk menentikan derajat keasaman atau pH larutan.

D. Indikator Alam Indikator alam merupakan bahan alam yang dapat berubah warnannya dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa atau netral. Indicator alam yang biasa digunakan untuk pengujian asam basa adalah bubga bungaan, umbi, kulit buah dan daun yang berwarna. Perubahan warna indicator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau.

BAB III METODE PENELITIAN


A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia SMA N 3 Batam pada hari Rabu 8 Februari 2012 B. Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah larutan NaOH dan larutan HCl C. Alat Dan Bahan :

          

NaoH HCl Methyl merah Methyl orange Methyl biru Phenilflatein Kertas lakmus merah Kertas lakmus biru Air detergent Air cuka Air urea

* Kunyit * Bungan kembang sepatu * Bayam Merah * Bunga Mawar * Air jeruk Nipis * Air kapur * Air Sabun * Air sabun * Air cuka * Air susu

D. Cara Kerja 1. Tumbuklah masing-masing kunyit, bunga kembang sepatu, bayam merah, dan bunga mawar 2. Masukkan masing-masing ke dalam 2 tabung reaksi, dan teteskan 5 tetes NaOH ke dalam salah satu tabung, dan tabung lainnya 5 tetes HCl. 3. Amati perubahan yang terjadi. 4. Setelah itu, pada tabung yang berlainan, masukkan masing-masing air jeruk nipis, air kapur, air sabun, air detergent, air cuka, air urea, air susu ke dalam 6 tabung reaksi. 5. Tes masing-masing MM, MO, MB, Pp, LM, LB. 6. Amati perubahan warna yang terjadi.

BAB IV DATA PENGAMATAN


Indikator Alami Bahan Bayam merah Bunga mawar Bunga kembang sepatu Kunyit NaOH Hijau Hijau Hijau merah HCl Ungu Merah Merah kuning

Indikator Laboratorium MM Merah Kuning Jingga Kuning Merah Kuning Jingga MO Merah Jingga Jingga Jingga Merah Orange orange MB Biru Merah Biru Biru Biru Biru Biru Pp Bening Ungu Ening Merah Bening Bening Putih LM Merah Biru Biru Biru Merah Biru merah LB Merah Biru Biru Biru Merah Biru merah

Air jeruk Air kapur Air sabun Air detergen Air cuka Air urea Air susu

BAB V HASIL PERCOBAAN

Dari percobaan tersebut, dapat disimpulkan : Asam HCl Air jeruk nipis Air cuka Air susu Basa NaOH Air kapur Air sabun Air deterjen Air urea

You might also like