You are on page 1of 15

TUGAS KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Disusun Oleh : RAHMATIKA FALNI (0910513105)

DOSEN Dra .LAKSMI DEWI .M,Si

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

1. Apa yang terjadi dengan perekonomian timur tengah? Dan kebijakan apa yang diambil oleh masing-masing Negara.?
Tahun 2011 adalah kenyataan bahwa tahun ini menjadi masa transisi yang harus dijalani dengan berat oleh rakyat di Negara-negara di Timurtengah, gelombang revolusi berpengaruh besar pada pendapatan devisa di negara-negara tersebut. Sebut saja Mesir, Tunisia, Libya, Bahrain, Yaman dan Syiria. Negara-negara ini adalah negara dengan gelombang protes terbesar, yang harus menghadapi konsekuensi dari gerakan revolusi karena krisis politik dan ekonomi, pun harus mengalami intabilitas sosial yang menyeluruh. Inflansi yang kian menanjak tidak diiringi pertumbungan ekonomi dan kenaikan upah, menyebabkan resesi dan kelesuan ekonomi, ditambah lagi belum adanya stabilitasi keamanan, resesi pun membayangi pasar komoditas maupun pasar saham di negara-negara ini, karena kelesuan investasi dari luar, dan tentu saja resesi ini berimbas pada derivatif (yang berada di tengah-tengah pasar saham dan obligasi dan pasar komoditas). Krisis pun berimbas tidak hanya pada ekonomi mikro namun juga berpengaruh pada ekonomi makro negara-negara di dunia, diperparah lagi dengan guncangan ekonomi di Negara US yang konon merupakan tempat investasi paling prospek bagi taipang-taipang timur tengah. US yang sebenarnya merupakan negara dengan rating AAA (tertinggi) dalam standar hutangnya pun mengalami resesi dan inflansi yang tak sehat-sehat, dan masalah yang konon sudah berlarut-larut dan tidak tersesaikan di negara adidaya ini diikuti guncangan ekonomi di Negara-negara zona euro di eropa.  Krisis di Timur Tengah dan Afrika Utara. Apa Dampaknya? Gerakan pembaharuan yang terjadi di negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini telah memberikan guncangan pada perekonomian global, hal ini dapat kita lihat langsung pada kondisi di pasar modal dengan indikator naik turunnya indeks perdagangan saham gabungan pada seluruh bursa di dunia. Kondisi terakhir yang dapat kita katakan sebagai revolusi ini, terjadi diberbagai negara yang dimulai oleh penggulingan Presiden Ben Ali dari Tunisia dan Presiden Mubarak dari Mesir. Di mana keduanya sudah berkuasa sedemikian lamanya.

Pergolakan ini tentu menggunakan kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa membawa dampak terhadap ketentraman dan ekonomi dunia. Pergolakan yang dimulai di Tunisia ini telah mengilhami atau dapat kita sebut mengobarkan semangat pembaharuan di beberapa negara lain dikawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan rezim yang telah begitu lama berkuasa dan tidak mengabaikan nasib rakyatnya. Sebut saja pergolakan dilanjudkan oleh rakyat Mesir, Yaman dan terakhir sekarang adalah Lybia. Dampak krisis Timur Tengah dan Afrika Utara terhadap ekonomi global ini tentu saja membuat kekhawatiran yang sangat beralasan. Seperti yang kita ketahui bersama kawasan ini merupakan kawasan yang sangat strategis dalam lalu lintas perdagangan dunia termasuk di dalamnya adalah minyak selain minyak nabati dan gandum. Mesir di sini sangat memegang peranan penting selaku negara yang dilewati terusan Suez, yang

menghubungkan laut merah dan mediterania. Dengan terjadinya gejolak di Mesir beberapa saat yang lalu maka tidaklah tanpa alasan kenaikan harga minyak dunia yang hampir mencapai US$100/barrel. Dan kenaikan harga minyak ini akan terus bertambah dan sulit untuk dikontrol terlebih lagi dengan gejolak yang terjadi di Lybia saat ini. Krisis yang berkelanjutan di Lybia tentu akan sangat membuat kondisi ekonomi dunia terutama harga minyak sulit untuk diatasi. Disatu sisi kondisi ini telah menimbulkan keresahan bahkan ketakutan bagi semua orang yang bekerja dan tinggal di Lybia. Ribuan orang kini telah meninggalkan Lybia dan kembali ke negara-negara asal mereka. Tidak terkecuali rakyat Indonesia yang bekerja dibeberapa perusahaan di Lybia.. Dalam hubungannya dengan instrument investasi global, kerusuhan di kawasan ini telah terbukti menjadi momok bagi pergerakan bursa saham. Bursa-bursa saham global rontok akibat makin tegangnya kondisi di Timur Tengah dan Afrika Utara. Kondisi seperti ini tidaklah dapat kita biarkan, Kita juga dihadapkan apabila krisis politik dikawasan ini berkelanjutan dapat mengakibatkan proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung serta upaya

menurunkan harga di sektor pangan dikawasan ini dapat terganggu. Harapan kita semoga kondisi dikawasan ini segera membaik, yang tentunya di ikuti pula dengan membaiknya harga pangan serta peningkatan harga komoditas minyak mentah dibeberapa kawasan di dunia. Dan yang paling penting adalah harga minyak yang menjadi konsumsi rumah tangga terbesar di dunia dapat turun dan stabil diharga normal. Sumber :http://dwplondonmedia.blogsome.com/2011/03/14/krisis-di-timur-tengah-dan-

afrika-utara-apa-dampaknya/  Minyak Lenyap, Pertumbuhan Ekonomi Timur Tengah Turun Tajam The International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional Rabu, 26 Oktober 2011 mengumumkan bahwa negara-negara Timur Tengah akan menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi kalau tidak lagi memiliki sumber daya alam minyak yang signifikan. Stasiun pengisian bahan bakar gas milik EPPCO sudah tutup selama beberapa bulan di Sharjah, Uni Emirat Arab. (Foto: AP) Dalam laporan IMF pada Rabu, 26 Oktober 2011 disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi negara-negara importir minyak di Timur Tengah hanya sebesar 1,9 persen tahun ini. Angka ini menurun dari 2,3 persen dan menurun sangat tajam dari 2010 yang mencapai lebih dari 4 persen. Di antara negara-negara di Timur Tengah itu Tunisa dan Mesir adalah dua negara yang kepala negara/pemerintahannya dijatuhkan aksi unjuk rasa dalam revolusi setelah berkuasa sangat lama. Bukan hanya minyak, tetapi turisme dan perdagangan lainnya dari negara itu mengalami penurunan. Sementara negara-negara kaya seperti Qatar adalah perkecualian. Pasalnya negara ini mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. (Sander)

 2012 Ekonomi Outlook untuk Timur Tengah Pasca-konflik negara-negara Timur Tengah menjadi perhatian utama dari HSBC untuk 2012. Ekonomi tersebut diadakan kembali oleh risiko tergantung di atas karena transisi politik yang tidak lengkap. Mereka menghadapi kekurangan akun eksternal, keuangan publik tegang dan prospek pendanaan lemah. Ekspor perdagangan dan jasa serta mengikat mereka erat dengan utang Eropa dilanda, yang menambahkan tambahan untuk masalah ekonomi. Timur Tengah negara-negara dengan sumber daya hidrokarbon sedikit atau tidak menghadapi tahun yang sulit karena mereka memiliki ruang terbatas untuk manuver. Yordania , misalnya, meningkatkan pengeluaran dalam menanggapi kerusuhan yang meluas di seluruh wilayah dan ketidakstabilan lokal sporadis sementara serta pembayaran subsidi menghadapi lebih tinggi untuk mengimbangi peningkatan harga impor makanan dan bahan bakar. Hasilnya adalah peningkatan ditandai dalam defisit anggaran yang akan terbukti sangat sulit bagi pemerintah untuk mendanai tanpa akses ke bantuan. HSBC berharap ini dinamis untuk hasil, di terbaik, hanya peningkatan yang sangat sederhana di dalam belanja umum di Yordania pada tahun 2012, atau bahkan membutuhkan real-istilah pemotongan belanja. Prospek pengeluaran untuk non-minyak perekonomian lainnya seperti

memproduksi Libanon dan Maroko muncul sama tenang. Selain itu, beberapa negara tersebut berada di menonton untuk ketidakstabilan lokal karena mereka tetap terikat dengan ketegangan politik di tingkat negara-negara domestik dan tetangga. Oleh karena itu, setiap akses ke pendanaan eksternal untuk meningkatkan sektor swasta akan menjadi lemah pada tahun 2012 karena investor tidak tertarik untuk mengekspos diri untuk situasi berisiko. Meskipun jumlah produsen minyak yang lebih besar memiliki sumber daya untuk cuaca tahun yang bergolak, HSBC tidak yakin bahwa masing-masing akan menggunakan kekayaan mereka untuk mempromosikan peningkatan lebih cepat dari 2012. Ini termasuk UEA yang mungkin juga akan diadakan kembali oleh akses sulit untuk pendanaan Eropa, dan yang sistem perbankan terlihat tidak mungkin untuk sepenuhnya saluran kebijakan moneter yang longgar ke dalam ekonomi riil. Daerah Timur Tengah ketegangan dan strain ekonomi dunia akan juga berat.

Prospek jangka pendek ekonomi yang terbaik bagi mereka produsen minyak daerah mampu dan siap untuk mempertahankan, atau bahkan melebar, sudah sikap fiskal ekspansif. Qatar , Arab Saudi dan Oman memimpin kelompok ini, dengan pandangan lebih jauh didukung oleh pandangan HSBC bahwa mereka perbankan sistem ditempatkan untuk menjaga meningkatkan pinjaman untuk kedua sektor publik dan swasta. Bahkan di sini, bagaimanapun, Bank cemas bahwa akses pada arus modal Eropa akan membebani kinerja. Eksposur mereka untuk setiap peningkatan ketegangan antara Barat dan Iran adalah sebagai kemungkinan juga membebani sentimen, sementara ada konflik langsung akan mendorong peningkatan ke arah sebaliknya.

2. Buatlah asumsi asumsi Heckser Ohlin ?


Teori modern perdagangan internasional telah dianjurkan oleh Bertil Ohlin. Ohlin telah menarik ide-idenya dari Analisis Ekuilibrium Umum Heckscher itu. Oleh karena itu juga dikenal sebagai Heckscher Ohlin (HO) Model / Teorema / Teori. Menurut Bertil Ohlin, perdagangan muncul karena perbedaan harga relatif barang-barang berbeda di berbagai negara. Perbedaan harga komoditas ini disebabkan oleh perbedaan dalam harga-harga faktor (biaya yaitu). Faktor harga berbeda karena wakaf (yaitu modal dan tenaga kerja) berbeda dalam negara. Oleh karena itu, perdagangan terjadi karena negara-negara yang berbeda memiliki faktor pendukung yang berbeda. Heckscher menyatakan Teorema Ohlin bahwa negara-negara yang kaya tenaga kerja akan ekspor barang intensif tenaga kerja dan negara-negara yang kaya modal akan mengekspor barang padat modal. asumsi asumsi Heckser Ohlin a. Didunia hanya terdapat 2 negara, 2 komoditi, 2 faktor produksi ; dalam realitanya hal ini sangatlah tidak mungkin karena di dunia ini terdapat banyak negara dan komoditi, faktor produksi. Tapi asumsi ini sengaja dibuat guna memungkinkan pengilustrasian teori pada

suatu gambar dua dimensi. Asumsi ini juga dikemukakan atas dasar pengertian bahwa pelonggaran terhadapnya tidak akan mengganggu kesimpulan kesimpulan umum. b. Kedua negara menggunakan dan memiliki teknologi yang sama ; ini menanfakan bahwa kedua negara memiliki akses teknologi yang sama, dan kedua negara tesebut menggunakan teknik teknik produksi yang secara umum sama. Maka, produsen Negara 1 maupun negara 2 akan menggunakan tenaga kerja dan modal dalam jumlah dan komposisi yang persis sama dalam memproduksi setiap jenis produksi. c. Komoditi X cenderung bersifat padat karya, sedangkan komoditi Y lebih bersifat padat modal, menunjukkan bahwa komoditi X memerlukan lebih banyak tenaga kerja dibandingkan dengan modal dalam produksinya, dan komoditi Y itu kebalikannya. Hal ini berlaku untuk kedua negara. d. Adanya skala hasil konstan (constant return to scale) dalam produksi kedua komoditi di masing masing negara, ini mengindikasikan bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja dan modal dalam produksi setiap komoditi akan meningkatkan outputnya dalam proporsinya yang sama. e. Spesialisasi yang tidak lengkap (incomplete specialization) dalam produksi di kedua negara menyatakan bahwa meskipun telah terlibaat dalam perdagangan bebas kedua negara akan tetap memproduksi kedua komoditi sekaligus. Artinya, setiap negara akan tetap memproduksi komoditi X sekaligus komoditi Y. f. Kedua negara memiliki selera yang sama persis ; bermakna bahwa preferensi preferensi permintaan di kedua negara persis sama, apabila harga relatif koomodoti di kedua negara itu sama besarnya maka kedua negara itu akan mengkonsumsi komoditi X dan komoditi Y dalam proporsi yang sama. g. Adanya persaingan sempurna, ini bermakna bahwa jumlah produsen, konsumen dan pedagang komoditi X maupun komoditi Y di kedua negara tersebut sangatlah banyak, dan masing masing terlalu kecil atau lemah untuk mempengaruhi harga harga yang tengah berlaku atas komoditi komoditi tersebut. Harga tercipta sepenuhnya atas dasar mekanisme pasar, hal yang sama juga berlaku untuk setiap pemakaian faktor produksi tenaga kerja dan modal . kompetisi yang sempurna ini adalah kompetisi yang sangat ketat, sehingga memaksa setiap pihak yang terlibat untuk menekan harga serendah mungkin agar tidak tersingkir dari persaingan.

h. Pergerakan faktor internal yang sempurna (internal factor mobility), faktor faktor produksi dapat bebas bergerak dalam ruang lingkup suatu negara, namun tidak mobilitas faktor internasional atau antarnegara. Faktor faktor produksi bisa berpindah dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya tapi hanya didalam negeri dan artinya tidak bisa berpindah ke luar negeri. i. Tidak ada biaya transportasi, tarif atau berbagai hambatanbagi berlangsungnya perdagangan ; mengindikasikan bahwa kegiatan kegiatan spesialisasi produksi untuk semua jenis komoditi yang diperdagangkan akan terus berlangsung sampai harga harga relatif dan absolut dari berbagai komoditi yang diperdagangkan persis sama di setiap negara yang melakukan perdagangan. j. Semua sumber daya digunakan secara keseluruhan / fullemployment, menandakan bahwa dalam teori H O tidak diperhitungkan adanya sumber sumber daya atau faktor produksi yang menganggur di negara manapun. k. Perdagangan internasional antara 2 negara benar benar seimbang, maksudnya total nilai eksport dari suatu negara persis sama dengan total nilai import dari negara lain yang menjadi mitra dagangnya. Ini berarti tidak ada negara yang mengalami defisit maupun surplus perdagangan. Mengingat asumsi tersebut, tesis Ohlin yang berpendapat bahwa barang-barang ekspor negara yang menggunakan proporsi yang lebih besar relatif faktor yang berlimpah dan murah. Sementara negara yang sama mengimpor barang yang produksinya memerlukan penggunaan intensif dari faktor bangsa yang relatif langka dan mahal. Teori Ohlin yang menyimpulkan bahwa: 1. Dasar perdagangan internal adalah perbedaan harga-harga komoditas di kedua negara. 2. Perbedaan harga komoditas karena biaya perbedaan yang merupakan hasil dari perbedaan dalam faktor pendukung di dua negara. 3. Sebuah negara yang kaya modal mengkhususkan diri dalam barang-barang padat modal & ekspor mereka. Sementara negara berlimpah Buruh mengkhususkan diri dalam barangbarang padat karya & ekspor mereka.

3. Kebijakan perdagangan internasional


Kebijakan perdagangan internasional itu adalah kebijakan yang mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan dari neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang. Kenapa kebijakan perdagangan internasional itu muncul? Tentu saja karena meluasnya jaringan-jaringan hubungan ekonomi antarnegara.

Jadi pada intinya, kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan pemerintah untuk memengaruhi komposisi, arah, serta bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Perdagangan kebijakan perdagangan internasional merupakan Keseluruhan tindakan pemerintah suatu negara yang bertujuan untuk :  Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi ,  Meningkatkan pendapatan negara melalui kegiatan yang mendorong ekspor dan mengatur/mengendalikan impor Adapun kebijakan yang dimaksud berupa: 1. 2. 3. 4. Tarif Dumping Kuota larangan impor dan berbagai lainnya.

kebijakan perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut: 1. POLITIK PROTEKSI Suatu perlindungan khusus di bidang ekonomi, perlindungan ini diberikan oleh pemerintah kepada produsen dalam negeri terhadap saingan dari luar negeri atau kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh dan persaingan-persaingan barang-barang impor

Tujuannya o Melindungi produk dalam negeri thd persaingan luar negeri atau memaksimalkan produksi dalam negri o Agar industri d.n tumbuh & berkembang shg mampu bersaing dng industri sejenis dari luar negeri o Mengurangi pengangguran o Anti dumping o menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan. o menjaga stabilitas nasional

Langkah-langkah yang dilakukan : Melarang ekspor brg/bhn yg diperlukan oleh industri dalam negeri Membatasi impor brg yg sudah bisa dihasilkan sendiri Memberikan rangsangan produk d.n u/meningkatkan ekspor Mempermudah/memperlancar dan memperpendek proses & jalur ekspor impor Ada banyak hambatan yang digunakan sebagai instrument kebijakan proteksionis. Hambata itu bertujuan utnuk melindungi industri dalam negeri terhadap persaingan luar negeri. Bentuk hambatan proteksionis dalam perdagangan luar negeri tersebut, yaitu: I. Tarif Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga barang. Tarif yang paling umum adalah tarif atas barang-barang impor atau yang biasa disebut bea impor. Tujuan dari

bea impor adalah membatasi permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong konsumen menggunakan produk domestik. Semakin tinggi tingkat proteksi suatu negara terhadap produk domestiknya, semakin tinggi pula tarif pajak yang dikenakan. Perbedaan utama antara tarif dan proteksi lainnya adalah bahwa tarif memberikan pemasuka kepada pemerintah sedangkan kuota tidak. II. Kuota Kuota adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diperdagangkan. Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota ekspor. Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, dan kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor. Tindakan untuk membatasi atau mengurangi jumlah barang impor ada yang diakukan secara sukarela yang disebut sebagai pembatasan ekspor sukarela (Voluntary Export Restriction = VER). VER adalah kesepakatan antara negara pengekspor untuk membatasi jumlah barang yang dijualnya ke negara pengimpor. Tujuan dari kuota ekspor adalah untuk keuntungan negara pengekspor, agar dapat memperoleh harga yang lebih tinggi. Kuota produksi bertujuan untuk mengurangi jumlah ekspor. Dengan demikian, diharapkan harga di pasaran dunia dapat ditingkatkan. Tujuan utama pelaksanaan kuota adalah untuk melindungi produksi dalam negeri dari serbuan-serbuan luar negeri. Dampak kebijakan kuota bagi negara importir. a. Harga barang melambung tinggi, b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi berkurang, c. Meningktanya produksi di dalam negeri.

Dampak kebijakan kuota bagi negara eksportir. a. Harga barang turun, b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi bertambah, c. Produksi di dalam negeri berkurang. III. Dumping dan Diskriminasi harga Praktik diskriminasi harga secara internasional disebut dumping, yaitu menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain. Kebijakan ini hanya berlaku sementara, haraga produk akan dinaikkan sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai pasar internasional. Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory dumping. Secara umum, kebijakan ini dilakukan dengan jalan menjual produk di luar negeri lebih murah d.p dalam negeri Tujuan,menguasai/memperluas pasar di luar negeri, dan untuk menghabiskan produk lama yang mungkin kurang laku Syarat-syarat :  Permintaan terhadap hasil produksi dalam negeri kurang elastis dibandingkan luar negeri  Kekuatan monopoli dalam negeri lebih kuat dibandingkan luar negeri yang keadaan pasarnya cenderung pasar persaingan sempurna

 Konsumen dalam negeri tidak memungkinkan untuk membeli barang hasil produksi dalam negerinya di luar negeri IV. .Subsidi Kebijakan subsidi biasanya diberika untuk menurunkan biaya produksi barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan bersaing di pasar internasional. Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat menawarkan harga yang lebih rendah. Harga jual dapat diturunkan sebesar subsidi tadi. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat menjurus kea rah perang subsidi. Hal ini karena semua negara ingin mendorong ekspornya dengan cara memberikan subsidi. Suatu kebijakan pemerintah untuk mengganti barang-barang yang tadinya diimpor dengan buatan dalam negeri sendiri Perbedaan dengan Substitusi impor dan

diversifikasi ekspor merupakan 2 cara dari berbagai cara dalam strategi industri yang sering digunakan oleh negara-negara berkembang dalam memajukan industri negaranya. Diversifikasi ekspor dimaksudkan untuk memperbanyak macam barang yang diekspor sedangkan substitusi impor dimaksudkan untuk lebih banyak menghasilkan barang-barang baru yang tadinya diimpor. V. Larangan impor Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke dalam pasar domestik. Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan politik dan ekonomi. 2. Politik Dagang Bebas Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan perdagangan bebas antarnegara. Pihak-pihak yang mendukung kebijakan perdagangan bebas mengajukan alasan bahwa perdagangan bebas akan memungkinkan bila setiap negara berspesialisasi dalam memproduksi barang di mana suatu negara memiliki keunggulan komparatif.

Politik dagang bebas Menghendaki adanya perdagangan secara bebas tanpa adanya hambatan yang berarti thd brg/jasa dari semua negara Kebaikannya antara lain : Perekonomian maju pesat Kepuasan konsumen maksimum Kelemahannya antara lain : Hanya produsen yg bermodal kuat dan melakukan efisiensi yg akan menang dlm persaingan Kemungkinan besar, banyak perusahaan kecil yg kurang mampu bersaing akan pailit Jumlah pengangguran akan semakin bertambah

3. Politik Autarki Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya perdagangan bebas.

4. Carilah Isu perdagangan Internasional terbaru baik dalam negri maupun luar negri
Korea Selatan mengalami defesit perdagangan 2 miliar dolar dalam 24 bulan Dimuat : 2012-02-01 14:38:50 Kementerian Ekonomi dan Pengetahuan Korea mengumumkan neraca

perdagangan Januari pada hari Rabu. Ekspor mencatat senilai 41.5 miliar dolar Amerika, mengalami penurunan 6.6 % yang menandai kali pertama dalam 27 bulan. Sementara, impor meningkat 3.6 % yang mencapai senilai 43.5 miliar dolar. Pada kondisi demikian, Korea Selatan mengalami defesit perdagangan sebesar 2 miliar dolar. Namun, pemerintah meyakinkan bahwa hal itu tidak perlu dikhawatirkan, mengingat defesit perdagangan tersebut sering terlihat pada bulan pertama. Untuk itu, pihak Kementerian Ekonomi dan Pengetahuan Korea menunggu perkembangan selanjutnya yaitu angka yang akan dicapai pada bulan Februari dan Maret guna menentukan penilaian secara akurat. Selama bulan lalu, ekspor produk petroleum meningkat 39.5 %, produk mesin 6.7 % dan produk otomotif mengalami peningkatan sebesar 4.1 %. Namun, ekspor kapal dan perangkat telekomunikasi mengalami penurunan 41.5 % dan 39.7 % masingmasing, sementara pengiriman panel display, semi-konduktor, barang-barang petrokimia dan suku cadang otomotif juga merosot. Dengan negara-negara tujuan ekspor, Uni Eropa mengalami penurunan sekitar 44.8 %, sementara Jepang, Amerika Serikat, Cina dan negara-negara ASEAN mengalami peningkatan.

You might also like