You are on page 1of 15

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang yang berjudul MEMBACA KRITIS. Makalah ini berisikan hakikat dan pengertian Membaca Kritis. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang membaca kritis. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Samarinda, 20 Februari 2011

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I: PENDAHULUAN A. Latar belakang................................................................................................................ B. Rumusan masalah........................................................................................................... C. Tujuan............................................................................................................................. D. Manfaat........................................................................................................................... BAB II: PEMBAHASAN BAB III: PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................... B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulisan. Suatu proses dimana kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata secara undividual akan dapat diketahui. Dalam membaca dikenal jenis membaca telaah isi yang memiliki pengertian membaca dengan cara meneliti bahan yang tersedia dengan tidak mengesampingkan ketelitian, pemahaman, serta kekritisan dalam berfikir. Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan kita sebagai mahasiswa yang dituntut untuk menambah wawasan dan mengambangkan ilmu. Oleh sebab itu, belajar ini tentu akan sangat bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat dan matang. Berdasarkan hal itulah hakikat membaca kritis ini merupakan kegiatan belajar yang penting dan wajib dikuasai oleh mahasiswa. Melalui kegiatan belajar ini, kita sebagai mahasiswa dibekali dengan kompetensi yang berkenaan dengan kemampuan untuk menerapkan metode membaca kritis. Untuk menguasai kompetensi tersebut, kita wajib menjelaskan bagaimana sebenarnya membaca kritis. Selain itu, lewat kegiatan belajar ini kita sebagai mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan membaca kritis dengan langkah awal menjelaskan pengertian membaca kritis, dan karakteristik membaca kritis.
B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dari penulisan makalah membaca kritis ini yaitu ;


1. Apa yang dimaksud dengan membaca kritis? 2. Apa saja karekteristik dalam membaca kritis ? 3. Bagaimana cara menganalisis wacana yang baik ?

C. Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan membaca kritis, serta untuk mengetahui cara atau karakteristik membaca kritis. Mendalami isi bacaan berdasarkan penilaian yang rasional lewat keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis yang merupakan analisis yang dapat diandalkan. D. Manfaat Manfaat dari penulisan makalah membaca kritis yaitu; 1. Dapat mengetahui apa yang di maksud dengan membaca kritis.
2. Dapat mengetahui karakteristik dalam membaca kritis. 3. Dapat menganalisis wacana ketika membacanya.

BAB II
A. B. Hakikat dan Pengertian Membaca Kritis Ragam Membaca Kritis Ada berbagai ragam membaca kritis bergantung pada jenis informasi seperti apa yang kita inginkan.
1. Membaca cepat/ sekilas untuk membaca topik

Kadang-kadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci. Kita hanya ingin mrngetahui secara umum apa yang dibicarakan dalam tulisan yang kita baca. Dalamhal ini, kita perlu memfokuskan perhatian pada bagian-bagian tertentu. Kita bisa membaca tulisan dengan cepat/secara sekilas dari awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini kita mendapat ide tentang topic tulisan yang kita baca.
2. Membaca cepat untuk informasi khusus

Membaca cepat juga bisa dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus dari sebuah tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada bagian-bagian yang kita inginkan. Bagian-bagian yang mengandung informasi yang tidak kita tidak inginkan tidak mendapat perhatian kita. 3. Membaca Teliti untuk Informasi Rinci Kita mungkin juga ingin mendapatkan informasi rinci tentang suatu hal. Dalam hal ini, kegiatan membaca difokuskan pada bagian yang mengandung informasi yang kita ketahui secara rinci. Begitu kita sampai pada bagian tersebut, kita membacanya dengan teliti sampai kita benarbenar memahami informasi yang kita dapatkan. Bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak perlu dibaca lebih lanjut C. Membaca Kritis Tulisan/Artikel Ilmiah

Membaca tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan membaca jenis tulisan lain karena jenis informasinya yang berbeda. Tulisan ilmiah biasanya berisi informasi yang merupakan hasil penelitian. Ini berbeda dengan jenis tulisan lain yang informasinya bisa berupa pendapat dan kesan pribadi yang belum dibuktikan melalui penelitian dan prosedur ilmiah. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam membaca tulisan/artikel ilmiah. 1. Menggali tesis/ pernyataan masalah Tulisan/artikel ilmiah biasanya mempunyai tesis atau pernyataan umum tentang masalah yang dibahas. Sebuah tesis biasanya diungkapkan dengan sebuah kalimat dan menilai apakah penulisannya berhasil atau tidak dalam membahas atau memecahkan masalah yang diajukan. 2. Meringkas butir-butir penting setiap artikel Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kit abaca perlu dilakukan karena ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat. Dengan adanya ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau kita memerlukan informasi dari artikel yang bersangkutan. 3. Menyetir konsep-konsep penting ( pandangan ahli, hasil penelitian,dan teori) Menyetir konsep-konsep penting dari tulisan ilmiah perlu dilakukan untuk mendukung butir-butir penting pada tesis tulisan kita. Dengan memahmi konsep-konsep penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih memahami konsep-konsep yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita. 4. Menentukan bagian yang akan dikutip Mengutip pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam menulis. Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah,kita juga perlu memperhatikan relevansi bagian tersebut dengan

tulisan kita. Butiran-butir yang di anggap tidak relevan tidak perlu di kutip. 5. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip Dalam mengutip bagian dari sebuah artikel, kita perlu menyadari implikasinya, apakah kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan atau sebaliknya. 6. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip Dalam mengutip pernyataan yang ada sebuah artikel, kita perlu secara jelas meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui, atau tidak menyetujiu pernyataan yang kita kutip. D. Membaca Kritis Tulisan/Artikel Populer Tulisan yang kita buat dapat memanfaat informasi dari tulisan /artikel popular.Kegiatan membaca kritis tulisan popular sedikit berbeda dengan membaca kritis tulisan ilmiah karna kedua jenis tulisan tersebut mempunyai sifat yang berbeda. 1. Mengenali persoalan utama atau isu yang dibahas Biasanya isu yang dibahas dalan tulisan popular berkaitan dengan masalah sosial yang sedang diminati masyarakat. 2. Menentukan signifikasi/relenfansi isu dengan tulisan yang akan dihasilkan. Isu yang dibicarakan dlam sebuah tulisan mungkin tidak mempunyai relevansi tuisanyang akan dibuat. Kita harus menghubungkan relevansi isi tulisan yang dibaca dengan isu tuisan yang kita hasilkan. 3. Manfaatkan isu artikel popular untuk bahan/ inspirasi dalam menulis. Isu artikel popular biasanya membahas tentang masalah sosial sehingga lebih menarik disbanding isu artikel ilmiah.

4. Membedakan isi artikel popular dengan isi artikel dan buku ilmiah. Artikel popular biasanya berisi pembahasan tentang sebuah isu yang sedang diminati masyarakat. Peranan teori dan data sangat penting dalam artikel dan buku ilmiah. E. Membaca Kritis Buku Ilmiah Buku ilmiah pada dasarnya sama dengan artikel ilmiah, hanya saja buku ilmiah memuat uraian atau pembahasan yang lebih panjang dan rinci tentang suatu isu ilmiah. 1. Memanfaatkan indeksi untuk menemukan konsep penting Indeksi sangat membantu pembaca untuk mencari dengan cepat pembahasan atau penjelasan konsep-konsep tersebut dalam buku. 2. Menentukan konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian dan teori) untuk bahan menulis. Pengenalan dan pemahaman konsep-konsep yang penting ini juga akan menambah kedalaman dan kekritisan tulisan kita. 3. Menentukan dan menandai bagian-bagian yang dikutip Bagian-bagian ini mungkin akan diacu dan dikutip dalam tulisan kita. Artinya, setiap kutipan ditulis nama penulis, tahun, dan halaman yang di kutip Contoh. Winarno (2007: 72) mengatakan bahwa pada masa ini, orientasi pada penguasa masih sangat kuat dalam kehidupan birokrasi publik. 4. Menentukan implikasi dari bagian/ sumber yang dikuti Dalam mengutip bagian dari sebuah buku kita perlu memahami implikasinya. Kita harus mampu menghubungkan relevansi bagian yang kita kutip dengan isu tulisan yang akan kita hasilkan.tulisan yang dikutip harus dipertimbangkan mengenai implikasinya.

Menentukan posisi penulis sebagai pengutip

Dalam mengutip pernyataan yang ada dalam sebuah artikel kita perlu secara jelas meletakkan posisi kita, setiap pandangan yang dikutip, seseorang yang menggunakan kutipan itu dalam tulisannya perlu memberikan suatu kesimpulan dan pendapat sendiri mengenai konsep yang ditawarkan. F. Karakteristik Membaca Kritis 1. Berpikir dan Bersikap Kritis Membaca kritis pada dasarnya merupakan langkah lebih lanjut dari berpikir dan bersikap kritis. Adapun kemampuan berpikir dan bersikap kritis meliputi : a. menginterpretasi secara kritis; b. menganalisis secara kritis; c. mengorganisasi secara kritis; d. menilai secara kritis; e. menerapkan konsep secara kritis (Nurhadi, 1987:143) Adegan teknik-teknik yang digunakan untuk meningkatkan setiap kritis adalah sebagai berikut (cf. Nurhadi, tersirat, dalam 1987:145-181), (c) (d) yaitu (a) Kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan, (b) kemampuan menginterpretasi makna kemampuan Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep bacaan,

menganalisis isi bacaan, (e) kemampuan menilai isi bacaan, (f) kemampuan meng-create bacaan atau mencipta bacaan. Keenam sikap kritis tersebut sejalan dengan ranah kognitif dalam taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson dan krathwhol (2001:268). Berikut ini adalah penjelasan masing-masing. a. Kemampuan mengingat dan mengenali Kemampuan mengingat dan mengenali meliputi kemampuan: 1) Mengenali ide pokok paragraph 2) Mengenali tokoh-tokoh cerita dan sifat-sifatnya 3) Menyatakan kembali ide pokok paragraph 4) Menyatakan kembali fakta-fakta atau detil bacaan

5) Menyatakan kembali fakta-fakta perbandingan, unsur-unsur hubungan sebab-akibat, karakter tokoh dan sebagainya. b. Kemampuan memahami/menginterpretasi makna tersirat Tidak semua gagasan yang terdapat dalam teks bacaan itu dinyatakan secara tersurat atau secara eksplisit pada baris kata-kata atau kalimatkalimat. Sering kali pula, gagasan serta makna tersebut terkandung di balik baris kata-kata atau kalimat-kalimat tersebut, dan untuk menggalinya diperlukan sebuah interpretasi dari Anda sebagai pembacanya. Anda harus mampu menafsirkan ide-ide pokok dan ideide pokok dan ide-ide penunjang yang secara eksplisit tidak dinyatakan oleh penulisnya, serta harus mampu membedakan faktafakta yang disajikan secara kritis. Kemampuan menginterpretasi makna tersirat adalah kemampuan: 1) Menafsirkan ide pokok paragraf 2) Menafsirkan gagasan utama bacaan 3) Membedakan fakta detil bacaan 4) Manafsirkan ide-ide penunjang 5) Membedakan fakta atau detil bacaan memahami secara kritis Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep sebagai pembaca kritis Anda tidak boleh berhenti sampai pada aktifitas menggali makna tersirat melalui pemahaman dan interpretasi secara kritis saja, tetapi Anda juga harus mampu menetapkan konsep-konsep yang terdapat dalam bacaan ke dalam situasi baru yang bersifat problematik. Dalam hal ini, kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep, meliputi kemampuan: 1) Mengikuti petunjuk-petunjuk dalam bacaan; 2) Menerapkan konsep-konsep/gagasan utama ke dalam situasi baru yang problematic;

3) Menunjukkan kesesuaian antara gagasan utama dengan situasi yang dihadapi.


c. Kemampuan menganalisis

Kemampuan menganalisis ialah kemampuan pembaca melihat komponen-komponen atau unsur-unsur yang membentuk sebuah kesatuan. Sebagaimana diketahui, kesatuan dalam bacaan meliputi gagasan-gagasan utama, pernyataan-pernyataan, kesimpulankesimpulan dan sebagainya. Pembaca kritis diharapkan melihat faktafakta, detil-detil penunjang, atau unsur pembentuk yang lain yang tidak disebutkan secara eksplisit. Lebih lanjut, kemampuan itu dikembangkan menjadi kemampuan pembaca melihat kesatuan gagasan melalui bagian-bagiannya. Sebagaimana Anda ketahui, sebuah teks bacaan, apa pun bentuknya, pada dasarnya di dalamnya membuat sebuah kesatuan gagasan yang bulat dan utuh. Hanya saja akibat cara dan gaya pengungkapan yang berbeda akan membuat gagasan atau suatu pesan tersebut terlihat samara-samar. Dalam kasus semacam itu, kewajiban pembaca adalah melakukan penyintesisan. Bentuk-bentuk penyintesisan tersebut, misalnya berupa simpulan atau ringkasan, ide pokok, gagasan utama bacaan, tema, atau kerangka bacaan.Secara terperinci kemampuan menganalisis sekaligus menyintesis, meliputi kemampuan berikut ini. 1) Menangkap gagasan utama bacaan. 2) Memberikan detil/fakta penunjang. 3) Mengklasifikasikan fakta-fakta. 4) Membandingkan antargagasan yang ada dalam bacaan. 5) Membandingkan tokoh-tokoh yang ada dalam bacaan. 6) Membuat simpulan bacaan 7) Mengorganisasikan gagasan utama bacaan. 8) Menentukan tema bacaan 9) Menyusun kerangka bacaan. 10) Menghubungkan data sehingga diperoleh simpulan 11) Membuat ringkasan.

d. Kemampuan menilai isi bacaan Kemampuan menilai isi dan penataan bacaan secara kritis dilakukan melalui aktifitasaktifitasmempertimbangkan, menilai, dan menentukan keputusan. Caranya, antara lain dengan mengajukan penilaian atas kebenaran gagasan atau pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh penulis lewat pertanyaan-pertanyaan, seperti apakah pernyataan tersebut benar? Apa maksud yang ingin dituju oleh penulis lewat tulisan yang dibuatnya tersebut? Kemampuan menilai bacaan ini menunjukkan bahwa seorang pembaca kritis tidak begitu saja mempercayai apa saja yang dibacanya sebelum dilakukan proses pengkajian terlebih dahulu. Secara terperinci, kemampuan yang menyangkut sikap kritis dalam menilai bacaan, terutama terhadap aspek isi dan penggunaan bahasa meliputi kemampuan berikut ini. 1) Menilai kebenaran gagasan utama/ide pokok paragraf/bacaan secara keseluruhan. 2) Menilai dan menentukan bahwa sebuah pernyataan adalah fakta atau opini.
3) Menilai dan menentukan bahwa sebuah bacaan diangkat dari

realitas atau fantasi penulis. 4) Menentukan tujuan penulis dalam menulis 5) Menentukan relevansi antara tujuan dan pengenbangan gagasan
6) Menentukan keselarasan antara data yang diungkapkan dengan

simpulan yang dibuat.


7) Menilai keakuratan dalam penggunaan bahasa, baik pada tataran

kata, frasa atau penyusunan kalimatnya Jika Anda memiliki persyaratan pokok tersebut maka Anda akan dapat menarik manfaat yang sangat penting dalam membaca kritis, antara lain: a. pemahaman yang mendalam dan keterlibatan yang padu sebagai hasil usaha menganalisis sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan bacaan;
b. kemampuan mengingat yang lebih kuat sebagai hasil usaha

memahami berbagai hubungan yang ada di dalam bahan bacaan itu

sendiri dan hubungan antara bahan bacaan itu dengan bacaan lain atau dengan pengalaman membaca Anda; c. kepercayaan terhadap diri sendiri yang mantap untuk memberikan dukungan terhadap berbagai pendapat tentang isi bacaan.

BAB III PENUTUP


A. Simpulan 1. Membaca merupakan suatu tindakan yang sangat menunjang kegiatan menulis. 2. Dengan banyak membaca, kita akan mendapatkan banyak informasi serta pengetahuan yang dapat di jadikan modal untuk menjadi penulis. 3. Kegiatan membaca dapat memberikan gagasan kepada kita yang berguna untuk tulisan kita. B. Saran Membaca telaah isi merupakan suatu kegiatan membaca yang harus dikembangkan dan dibiasakan dalam proses belajar, maupun proses mengkaji isi bacaan. Oleh sebab itu peningkatan minat membaca teliti harus di timbuhkan sejak dari usia dini agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan kelak.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar. 2010. Pengembangan kepribadian Bahasa Indonesia . Makassar: Universitas Negeri Makassar. Www.Google.com. Diakses pada tanggal 2 April 2011.

You might also like