You are on page 1of 7

BAHAYA KEBAKAR AN

**********====== ===========*** ******* >Tugas Penjaskes kelas IX< Nama: Ulfatunnisa No : 26 Kelas : IX G

Bahaya Kebakaran
Pengetahuan dan pemahaman tentang kebakaran wajib diketahui oleh semua masyarakat, baik yang bertugas di lapangan, staff perkantoran bahkan siswa-siwi sekolah. Agar dapat membantu jika terjadi kebakaran disekolah maupun diluar sekolah. Jika terjadi kebakaran sebisa mungkin api segera dipadamkan sebelum membesar karena apabila sudah membesar dan tidak terkontrol akan berbahaya dan sulit untuk dipadamkan. Salah satu media yang digunakan untuk memadamkan api adalah Fire Extinguisher. Sekolah harus dapat melatih dan memberikan pengarahan kepada siwa-siswi dan karyawan untuk menggunakan peralatan tersebut dengan benar, memeriksa dan merawat semua peralatan kebakaran. Serta mengetahui lokasi dimana alat-alat tersebut disimpan. Kebakaran yang terjadi akan mengakibatkan harta kekayaan yang besar menjadi berkurang dengan drastis, dalam waktu yang sangat singkat, bahkan sampai habis sama sekali dan yang paling parah bisa menhakibatkan korban jiwa. Karena itulah bahaya paling ditakuti oleh semua orang adalah bahaya kebakaran. Jadi, yang di maksud Bahaya Kebakaran adalah indikasi umum dari semua faktor yang mempengaruhi kemudahan terbakar, penyebaran api, dan dampak fisik kebakaran, dan tingkat kesulitan pengendalian kebakaran. Kelas-kelas Bahaya Kebakaran dikembangkan dari Indeks Cuaca Kebakaran. Interpretasi berikut ini diambil berdasarkan observasi kebakaran di Amerika Utara.

BAHAYA KEBAKARAN
Kelas RENDAH KARAKTERISTIK KEBAKARAN Api permukaan merambat KESULITAN PEMADAMAN KEBAKARAN Tak ada masalah pengendalian kecuali kebakaran dalam tanah

SEDANG

Api permukaan bisa Api dapat dikendalikan dengan menggunakan peralatan menyebar pesat atau sederhana dan air dengan intensitas sedang* Menyebar cepat atau Pengendalian api dengan menggunakan pompa air kuat intensitas api sedang dan/atau pembuatan sekat bakar menggunakan peralatan sampai tinggi mekanis atau Sangat sulit untuk dikendalikan. Pemadaman tidak langsung dengan menggunakan drip torches dari garis pengendalian dapat digunakan

TINGGI

EKSTRIM Menyebar cepat intensitas api tinggi

*Intensitas api adalah tingkat energi panas yang dilepas pada bagian depan api. Peningkatan panjang api menandakan peningkatan Intensitas Api. Dan di bawah ini adalah beberapa uraian tentang bahaya kebakaran :

A. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGAMANAN TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN a. Kesadaran akan bahaya kebakaran (Fire Consciousness). b. Pengetahuan tentang api dan pencegahan kebakaran (Knowledge). c. Ketrampilan mempergunakan alat pemadam api dan peralatan lainnya (Skill). d. Sarana dan kualitas peralatan (Equipment). e. Perawatan peralatan alat pemadam api (Maintenance). B. PENYEBAB KEBAKARAN 1. 2. 3. 4. Terbatasnya pengetahuan tentang kebakaran. Kelalaian manusia. Kesengajaan. Alam.

C. SEGI TIGA API (FIRE TRIANGLE) Terjadi api disebabkan karena tiga unsur, yaitu oksigen, panas dan bahan bakar. Tiga unsur tersebut dikenal dengan SEGI TIGA API. Apabila tiga unsur tersebut bertemu terjadilah api.

Keterangan : Reaksi api yang tergambar pada segi tiga api diatas adalah reaksi berantai yang berjalan dengan seimbang. Bila keimbangan reaksi tersebut diganggu, maka reaksi akan berhenti atau padam. D. 1. a. b. c. d. 2. a. b. c. MENANGGULANGI BAHAYA KEBAKARAN Pencegahan (fire prevention) Penerangan Pendidikan Peraturan / disiplin Latihan Pemadaman (fire protection) Tadisional Apar (Alat Pemadan Api Ringan) Hydrant hose reel

d.

Otomatis: sprinkler fixed system

E. MEDIA PEMADAM API Media yang dapat digunakan untuk memadamkan api antara lain: 1. Pasir 2. Air 3. Hydrant : Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman dan hydran kota, sesuai
namanya hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman, sedangkan hydran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.

4. 5.

Karung goni Fire Extinguisher : Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena

dapat dipakai untuk jenis kebakaran kelas A,B, C dan D. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari daerah tersebut, misalnya tempat penimbunan bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ kita tempatkan racun api dengan ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu tabung. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut biasanya berisi seperti yang ada di bawah ini:

Karbon dioksida (CO2) Air Serbuk Kimia Kering (Dry Chemical) Busa (Foam) Halogen o 1211 - BCF o 1301 BTM (Dan untuk bahan Halon tidak diperkenankan dipakai di Indonesia.) 6. Detektor Asap / Smoke Detector : Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung. 7. Fire Alarm : Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat. 8. Sprinkler : Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut F. DASAR SISTEM PEMADAMAN API Adalah : 1. Cara penguraian (starvasi) : Suatu cara pemadaman api dengan jalan memisahkan atau menyingkirkan bahan-bahan yang terbakar. 2. Cara pendinginan (colling) : Pemadaman api dengan jalan menurunkan panas, sehingga temperatur bahan yang terbakar turun sampai dibawah titik nyalanya. 3. Cara isolasi (isolation) : Pemadaman api dengan jalan menurunkan kadar oksigen sampai di bawah 12%. Cara ini disebut juga lokalisasi, yaitu mencegah reaksi dengan oksigen. 4. Kombinasi 1-2-3 G. KLASIFIKASI API DAN PEMADAMAN YANG DIGUNAKAN 1. Kelas A

Api yang terjadi dari pembakaran bahan-bahan seperti kertas,kayu dan plastik.Media pemadaman yang dapat digunakan : Air, drypowder ,busafoam. 2. Kelas B Api yang terjadi dari pembakaran bahan material cairan yang mudah terbakar (flammableliquid), tinner ,minyak ,cat ,dll. Media pemadaman yang dapat digunakan : busa foam ,dry powder & CO2. 3. Kelas C Api yang terjadi dari pembakaran peralatan elektronik , seperti komputer ,fax ,dll. Media pemadaman yang dapat digunakan : dry powder & CO2 . 4. Kelas D Api yang terjadi dari pembakaran bahan-bahan material yang terbuat dari logam seperti aluminium dll. Media pemadaman yang dapat digunakan : Dry powder H. TEHNIK PENGGUNAAN MASING-MASING JENIS DAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Agar mendapatkan hasil pemadaman yang optimal diperlukan teknik penggunaan masingmasing jenis APAR. 1. Jenis APAR Dry Chemical: a. APAR di semburkan mulai dari tepi api yang terdekat dst. b. Semburannya dikibaskan/disapu kekiri dan kekanan. 2. Jenis APAR air (Water) Disemportkan ke sumber api atau ke bahan yang terbakar sampai merata 3. Jenis Busa (Foam) Untuk bahan cair mudah terbakar. Arahkan semburan busa ke dinding bagian/dalam dari tempat. Jangan menyemprot langsung ke permukaan cairan yang terbakar akan memercik. 4. CO2: Arahkan semburan CO2 ke sumber api langsung dengan menggerakkan corong ke seluruh permukaan bahan yang terbakar 5. Halon : Arahkan semburan Halon (BCF/BTM) secara merata dari tepi api yang terdekat dengan gerakan menyapu. I. CARA-CARA MENGGUNAKAN ALAT PEMADAM (FIRE EXTINGUSHER) 1. Buka kunci pengaman 2. Arahkan semprotan ke dasar sumber api 3. Pergunakan dengan tegak 4. Sapukan arah semprotan dari kanan ke kiri (dan sebaliknya) pada dasar api tersebut hingga padam 5. Di udara terbuka jangan melawan arah angin J. PENEMPATAN ALAT PEMADAM API Semua karyawan harus mengetahui tentang penempatan alat pemadam api dan tempat kerja maupun lingkungan sekitarnya: 1. Tempatkan alat pemadam api di tempat yang terlihat dan terjangkau

2. warna yang mencolok. Dilarang meletakkan benda apapun di depan alat pemadam api sehingga dapat menghalangi pandangan maupun mempersulit orang lain untuk mengambilnya. 3. Berikan tanda petunjuk arah keberadaan alat pemadam kebakaran dengan 4. Gantungan alat pemadam api ringan (Apar) pada gantungan yang sudah disediakan dengan ketinggian tidak boleh lebih dari 5 feet (1.525 meter) dari permukaan lantai. 5. Apabila tidak ada gantungan apar harus ditempatkan pada kotak/lemari agar bagian bawah Apar tidak berkarat. K. PERAWATAN & PEMERIKSAAN Semua peralatan pemadaman api harus dilakukan pemeriksaan secara teratur minimal sekali dalam sebulan. Peralatan pemadaman api hanya boleh digunakan apabila terjadi kebakaran dan atau digunakan untuk latihan. 1. Alat Pemadaman Api Ringan (Apar) a. Pada saat pemeriksaan/inspeksi pastikan bahwa Apar tersebut belum pernah dipakai dan dalam kondisi siap digunakan. b. Pastikan bahwa Apar tidak mengalami kerusakan secara fisik, karat, maupun cacat lainnya. c. Pada saat pemeriksaan apar harus dibalik-balik supaya serbuk powder yang ada di dalamnya tidak terjadi penggumpalan. d. Berikan gantungan label pada setiap apar yang sudah diperiksa. e. Tulis tanggal pemeriksaan, likasi, hasil pemeriksaan, nama dan tanda tangan pemeriksa. f. Apar yang kosong dan atau rusak harus segera diperbaiki/diisi ulang. Dan selama perbaikan ditempat tersebut harus diberi Apar pengganti. 2. Fire Hydrant a. Kunci hydrant (wrench), nozzle, dan selang (hose) harus dirawat dan disimpan dalam hydrant box. b. Selang pemadam harus diperiksa secara visual minimal sekali dalam sebulan. c. Nozzle harus diperiksa untuk mengetahui apakah mudah dioperasikan, retak atau korosi. d. Selesai digunakan selang harus dikosongkan dan dikeringkan sebelum disimpan dalam box. L. TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN JIKA TERJADI KEBAKARAN/PROSEDUR EVAKUASI GEDUNG. a. Bunyi Alarm Pertama 1. Tetaplah tenang dan bersiaplah untuk evakuasi. 2. Hentikan semua kegiatan kantor Anda. 3. Matikan semua peralaan listrik dan cabut kabel powernya. 4. Tutup semua pintu dan jendela tapi jangan dikunci. b. Bunyi alarm kedua dan terus menerus 1. Evakuasi keseluruhan diperlukan. Berjalanlah, JANGAN BERLARI ke tangga darurat terdekat dan mulai turun ke lantai dasar. Tutup pintu dan jendela saat anda meninggalkan ruangan . Ikuti petunjuk petugas.

2. 3. 4.

JANGAN GUNAKAN LIFT SELAMA KEBAKARAN. Tinggalkan gedung dan segera menuju tempat berkumpul yang telah ditentukan. Jangan kembali masuk gedung kecuali telah diperbolehkan oleh petugas.

c. Jika Anda terjebak dalam suatu ruangan : 1. Tutuplah pintu agar api tidak menuju kearah anda. 2. Tempatkan kain basah di bawah diantara daun pintu untuk mencegah asap masuk ruangan. 3. Hubungi/telpon petugas. 4. Beri tanda dari jendela anda tetapi jangan pecahkan kaca kecuali terpaksa (terbukanya kaca akan membuat asap dan api masuk ke ruangan Anda karena adanya tambahan oksigen baru). M. PERTOLONGAN MEDIS DARURAT 1. Tetap tenang. 2. Lakukan tindakan-tindakan penyelamatan nyawa sejauh diperlukan. 3. Hubungi bagian Medical emergency. 4. Jangan memindahkan orang yang terluka kecuali jika resiko tetap di tempat akan lebih besar. 5. Jagalah agar orang yang terluka merasa nyaman dan hangat. 6. Peringatkan orang lain agar menjauh dari area tersebut. 7. Tutuplah semua pintu menuju area tersebut. Setelah semua orang dievakuasi. 8. Tentukan orang yang memiliki pengetahuan tentang kecelakaan dan lokasi untuk mendampingi emergency personnel.

THANKS FOR YOUR ATTENTION !!

You might also like