You are on page 1of 4

ANALISIS SOAL BAHASA INGGRIS 2009

July 30, 2009 har

Secara umum, soal-soal Bahasa Inggris UN SMP, SMA maupun SNMPTN 2009 mengalami perubahan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Boleh dikata, soal diformat full reading. Tidak ada lagi soalsoal yang mengacu pada language focus, grammar maupun expressions. Untuk tingkat SMP, tidak dijumpai lagi soal grammar pokok bahasan tenses, seperti ini: 1. Andi : Is this your grandfathers house? It is very antique. Rina : Yes, he ______ it in 1940. A. builds B. is building C. built D. has built Pembahasan: Ada keterangan waktu lampau (tahun 1940), berarti simple past, menggunakan verb 2, yang merupakan verb2 adalah built. Jawab: C (built) Atau pokok bahasan elliptical sentences, seperti ini: 2. Chairul : Amir had an accident two days ago. I have not visited him yet. Hamid : ______ A. Neither have I B. Neither do I

C. I havent, too D. So I dont Pembahasan: Kalimat induk negative bentuk present perfect (have not visited), maka bentuk ellip-nya menggunakan neither atau either. Karena tenses present perfect (have/has + verb3), maka kata kerja bantu yang tepat adalah have/has. Jawab: A Atau juga pokok bahasan Expressions, seperti ini: 3. Dessy : Lets try to grow roses in front of our house. Windy : Thats a good idea. Dessy : So lets do it now. Windy : All right The underlined utterance is used to show A. agreement B. disagreement C. certainty D. uncertainty Pembahasan: Ucapan Thats a good idea merupakan ungkapan agreement (persetujuan). Jawab: A

Hal yang sama juga berlaku dalam soal UN SMA. Selain soal Listening, semua soal reading dikemas dalam full reading text yang mencakup teks recount, narrative, descriptive, dan procedure.

Sedangkan untuk tes Bahasa Inggris Kemampuan Dasar SNMPTN, bukan hanya format soalnya saja yang berubah tetapi juga jumlah soal. Jika pada tahun-tahun sebelumnya jumlah soal Bahasa Inggris 25 nomor, maka pada SNMPTN 2009 soal Bahasa Inggris tinggal 15 nomor yang dikemas dalam 3 teks reading dengan tema Vitamin D deficiency, volunteering work, dan Reiki (energy management as an alternative medical treatment). Maka, jangan berharap saat ini tips dan trik menjawab soal secara cepat bisa dipakai. Peserta harus melakukan intensive reading dalam menjawab soal. Untuk Bahasa Inggris, tips dan trik cara cepat memang lebih mengena terhadap bentuk soal language focus dan grammar. Pertanyaannya kemudian ialah, dengan bentuk soal full reading, apakah bisa merepresentasikan hasil pembelajaran di sekolah? Mata pelajaran Bahasa Inggris, pada dasarnya, diarahkan untuk mengembangkan keterampilan listening, speaking, reading dan writing agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi (literacy) tertentu. Tingkat literasi mencakup performative, functional, informational, dan epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran (Wells,1987). Secara garis besar, pembelajaran Bahasa Inggris menekankan pada receptive dan productive abilities (kemampuan menerima dan memproduksi). Kemampuan receptive meliputi Listening dan Reading Skills, sedangkan kemampuan Productive meliputi Speaking dan Writing Skills. Berdasarkan hal tersebut, maka jenis soal Bahasa Inggris 2009, lebih banyak menekankan pada receptive ability dan kurang mengakomodir productive ability. Sebagai contoh, sangat disayangkan hilangnya soal expressions dalam bentuk dialog. Soal-soal dialog yang merupakan perwujudan Question and Responses, sangat menstimulus kemampuan produktif siswa dalam menggunakan Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi. Umpamanya, dialog A

dan B. A berkata: Thank you very much, maka apa respon B? Nah, soal seperti ini pada akhirnya bisa meningkatkan keterampilan Speaking. Banyak juga yang berpendapat bahwa untuk soal dengan muatan productive ability, diwujudkan dalam ujian praktik. Masalahnya, Ujian Praktik yang diselenggarakan oleh sekolah, hanyalah sekedar pelengkap dari formalitas belaka. Belum pernah terdengar ada siswa tidak lulus gara-gara nilai Ujian Praktik. Dengan demikian, soal Bahasa Inggris untuk tahun-tahun mendatang sebaiknya diformat 60% reading texts, 20% expressions, dan 20% grammar.

You might also like