Professional Documents
Culture Documents
ATP
suatu nukleotida yang terdiri dari basa nitrogen adenin, gula pentosa ribosa dan tiga rantai fosfat. Dua rantai fosfat yang terakhir dihubungkan dengan bagian sisa molekul oleh ikatan fosfat berenergi tinggi yang sangat labil sehingga dapat dipecah seketika bila dibutuhkan energi untuk meningkatkan reaksi sel lainnya
Sintesis
ATP dapat dihasilkan melalui berbagai proses selular, namun seringnya dijumpai di mitokondria melalui proses fosforilasi oksidatif dengan bantuan enzim pengkatalisis ATP sintetase Bahan bakar utama sintesis ATP adalah glukosa dan asam lemak. Mula-mula, glukosa dipecah menjadi piruvat di dalam sitosol. Dari satu molekul glukosa akan dihasilkan dua molekul ATP. Tahap akhir dari sintesis ATP terjadi dalam mitokondria dan menghasilkan total 36 ATP.
ATP
Enzim-enzim oksidatif yang mengkatalis perubahan Adenosine Diphospate (ADP) menjadi ATP dengan serangkaian reaksi menyebabkan energi yang dikeluarkan dari pengikatan hidrogen dengan oksigen digunakan untuk mengaktifkan ATPase dan mengendalikan reaksi untuk membentuk ATP dalam jumlah besar dari ADP. Bila ATP di urai secara kimia sehingga menjadi ADP akan menghasilkan energi sebesar 7,3 kkal/mol, dan cukup untuk berlangsungnya hampir semua langkah reaksi kimia dalam tubuh.
Beberapa sifat ATP yg membuatnya bernilai tinggi sebagai alat bayar energi : 1. Energi bebasnya 7300 kalori atau 7,3 kilokalori 2. Sebanyak 12.000 kalori pada keadaan fisiologis yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan dan cukup untnk menjalankan semua reaksi kimia didalam tubuh
PRODUKSI ATP
1.Pembakaran KBH (terutama glukosa) berlangsung dalam a. sitoplasma sel melalui Anaerobic glikolisis dan b. mitokondria sel melalui Siklus ASAM SITRAT (siklus Krebs) Aeorobik. 2. Pembakaran as.lemak didalam mitokondria 3. Pembakaran Protein
Kontraksi otot tdk akan terjd tanpa adanya energi dari ATP.
Miosin merupakan salah satu protein kontraktil serabut otot yg bekerja sbg enzim,yang mekan pemecahan ATP ADP terlepas Energi utk kontraksi.
ATP bukan zat yang terbanyak disimpan sebagai ikatan phospate berenergi tinggi dalam sel, melainkan Creatine Phospate (CP) yang mengandung ikatan phospate berenergi tinggi lebih banyak (9,5 kkal/mol pada suhu tubuh) terutama di otot
CP dapat memindahkan energi dengan saling bertukar dengan ATP, dimana bila ATP mulai digunakan, energi dari CP dipindahkan dengan cepat kembali ke ATP. Dengan kandungan energi lebih tinggi antara CP terhadap ATP menyebabkan reaksi sangat menguntungkan ATP, dimana pengunaan ATP yang paling kecilpun dalam sel mengeluarkan energi dari CP untuk mensistesis ATP baru. Efek ini mempertahankan konsentrasi ATP hampir pada tingkat puncak selama CP tetap di dalam sel.
Bila ATP banyak tersedia dlm sel maka sebagian besar energinya dipakai utk sintesis Creatine Phospate (CP) yaitu sebagai cadangan energi. Jika ATP mulai habis maka energi dlm CP ditransfer kembali dgn cepat menjadi ATP kemuddian menuju ke sistem fungsional sel.
Dengan adanya CP konsentrasi ATP hampir konstan sehingga FK merupakan. st sistim penyanggah ATP krn hampir semua kecepatan reaksi metabolisme dlm tubuh bergantung pd ketetapan nilai ATP