You are on page 1of 3

Review Buku karya Ismail Marahimin dan Gorrys Keraf Definisi Jenis Tulisan Arya Satya Nugraha 1006664836

Deskripsi menurut Ismail Marahimin : Dalam buku menulis secara popular, Marahimin mendefinisikan deskripsi sebagai suatu pemaparan atau penggambaran mengenai suatu konsep dengan kata-kata. Dengan kata lain deskripsi adalah hasil observasi panca indera. Deskripsi yang baik adalah deskripsi yang mampu mempergunakan seluruh alat indera dan menggambarkannya kembali dengan katakata yang tepat. Deskripsi dapat digambarkan melalui dua sudut pandang yang berbed tergantung dari pilihan penulis pada informasi mana yang ia anggap penting. Dua macam deskripsi : 1. Deskripsi Ekspositoris Ciri-ciri : y y Logis berupa rincian. Mengikuti urutan tertentu (misal mendeskripsikan seseorang dari rambutnya sampai kekakinya). y Dapat digambarkan dengan penggambaran ruang maupun waktu.

2. Deskripsi Impresionistis y Dinamakan juga deskripsi simulative karena menstimulir pembacanya dengan menggambarkan impresi penulisnya. y Yang dipakai bukan urutan logika melainkan seberapa besar kesan penulis pada objek. Deskripsi menurut Gorrys Keraf Deskripsi disebut juga pemerian karena pemerian yang berasal dari kata peri berarti melukiskan suatu hal. Dalam deskripsi hasil pengamatan penulis dipindahkan kedalam tulisan disertai dengan perasaannya yang dapat memicu imajinasi pembaca. Pada akhirnya tujuan

seorang penulis deskripsi adalah membuat pembaca masuk ke dalam dunia khayal dan seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang digambarkan oleh penulis. Deskripsi terbagi menjadi dua yaitu : 1. Deskripsi sugestif y y Intensi penulis adalah menciptakan suatu pengalaman bagi pembaca. Imajinasi yang tercipta menghasilkan penghayatan pada objek yang dilukiskan oleh penulis. 2. Deskripsi teknis/ ekspositoris y y Hanya bertujuan memberi informasi mengenai objek. Maksudnya adalah agar pembaca dapat mengenali bilamana suatu hari pembaca menemukan konsep tersebut didunia nyata. Deskripsi merupakan suatu bentuk tulisan yang tidak dapat terpisahkan dari bentuk tulisan lain seperti argumentasi, narasi dan eksposisi karena dalam ketiga bentuk tulisan tersebut pasti dapat ditemui unsur deskripsi. Bentuk deskripsi amat sangat sulit untuk berdiri sendiri sementara ketiga bentuk lainnya seperti yang disebutkan tadi dapat menjadi bentuk tulisan yang otonom tapi tetap mengandung unsur deskripsi. Eksposisi menurut Ismail Marahimin Dalam bukunya Ismail Marahimin mengungkapkan bahwa eksposisi berarti menyingkapkan sesuatu yang biasanya tertutup atau tersembunyi. Penulis harus memiliki suatu ide karena inti dari eksposisi adalah mengungkapkan ide yang tergambar dari sebuah tesis yang dapat ditemukan secara tersurat maupun tersirat di sebuah tulisan. Seluruh wacana dalam eksposisi harus mendukung tesis, hal ini dimaksudkan untuk memnguatkan tesis yang penulis buat dengan cara menguraikan lebih lanjut tesis tersebut. Tesis diuraikan dengan kelas-kelas. Masing-masing kelas biasanya dikembangkan dalam paragraph yang berbeda-beda. Setelah menguraikan tesis dengan kelas-kelas hal yang selanjutnya ada dalam suatu eksposisi adalah kesimpulan yang memperkuat tesis. Kesimpulan bahkan sering disebut sebagai tesis dalam penyampaian yang berbeda. Eksposisi memiliki pakem bentuk yang ajeg dan harus dipatuhi bahkan Ismail Marahimin dalam bukunya mengatakan bahwa dalam eksposisi bentuk lebih penting

ketimbang isi. Eksposisi sebagai suatu bentuk retorika telah diperkenalkan oleh seorang filsuf terkenal yaitu Aristoteles semenjak 24 abad lalu.. Sususnan eksposisi juga dapat dipergunakan untuk konsep berbicara terutama berbicara di tempat umum seperti berpidato. Eksposisi menurut Gorrys Keraf Keraf menggunakan term lain untuk mendefinisikan eksposisi. Jikalau Marahimin mendefinisikan eksposisi sebagai penyingkapan sesuatu yang tersembunyi, Keraf

mendefinisikan eksposisi sebagai suatu pemaparan yang menerangkan suatu pokok pikiran. Tujuan dari eksposisi adalah memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang. Menurut Keraf eksposisi kerap digunakan dalam penulisan ilmiah popular di media massa dimana penulis dalam melakukan kegiatan penulisan tidak menyertakan paksaan dalam pendapatnya. Hal ini jugalah yang membedakan eksposisi dengan argumentasi. Argumentasi menurut Gorrys Keraf Suatu jenis tulisan yang berusaha membuktikan kebenaran dari suatu persoalan. Dalam tulisan yang argumentative seorang pembaca akan digiring kepada keyakinan yang sama dengan yang penulis miliki. Unsur mengubah pandangan pembaca merupakan elemen penting dalam argumentasi. Dalam menuliskan suatu uraian argumentasi seorang penulis harus memiliki ekspektasi pada pembacanya agar mau sependapat dengan penulis. Karena hal tersebutlah gaya penulisan argumentasi harus bersifat meyakinkan pembacanya dan tidak boleh menimbulkan kesan keragu-raguan. Fakta dalam argumentasi dipergunakan sebagai suatu bukti yang semakin dapat menggerakan seorang pembaca untuk bergantu keyakinan. Narasi menurut Ismail Marahimin Dalam buku menulis secara popular narasi diartikan sebagai cerita mengenai peristiwa yang bersekuens. Melibatkan kesatuan antara ketiga unsur pokok yaitu tokoh, konflik, dan tikaian. Kesatuan antara ketiga unsur diatas dinamakan plot atau alur. Narasi dapat berupa fakta maupun fiksi. Di dalam narasi, tak hanya terdapat sebuah alur utama saja melainkan juga ada beberapa alur tambahan yang disebut sub-plot.

You might also like