You are on page 1of 20

Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi merupakan paragraf yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi. Contoh : (1) propaganda kelompok / golongan, kampanye, (2) iklan dalam media massa, (2) selebaran, dsb. TUJUAN PARAGRAF PERSUASI Karangan/paragraf persuasi bertujuan untuk mempengaruhi dan membujuk pembaca agar mau melakukan sesuai dengan keinginan penulis. Ciri - Ciri Paragraf Paragraf merupakan kumpulan kalimat yang berisi satu gagasan. Paragraf merupakan jalan yang ditempuh penulis untuk menyampaikan buah pikirannya. Tidak semua kumpulan bisa dikategorikan sebagai paragraf. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri paragraf supaya kita bisa membedakan kumpulan kalimat yang berupa paragraf dan buka. Berikut ini adalah ciri-ciri paragraf: 1. Kalimat pertama bertakuk (block style) ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa, misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya: makalah, skripsi, desertasi, dll. Karangan berbentuk lurus dan tidak bertakuk ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak daripada antar baris lainnya 2. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik 3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik 4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail - detail kalimat topik. Paragraf bukan kumpulan kalimat - kalimat topik. Paragraf hanya besiri satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik, dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya. Contoh paragraf persuasif I. Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk

melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta II Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional. Sumber : Kompas, 10 November 2001 dengan pengubahan seperlunya

Paragraf Persuasi
A. Pengertian Paragraf Persuasi Persuasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai dengan bukti dan fakta (benar-benar terjadi). B. Tujuan Agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan apa yang menjadi ajakan dari ide tersebut. C. Ciri-ciri paragraf persuasi: 1. Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah. 2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya. 3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antarapenulis dengan pembaca. 4. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai. 5. Persuasi memerlukan fakta dan data. D. Langkah-langkah menulis paragraf persuasif. 1. Menentukan Topik dan Tujuan Dalam Paragraf Persuasif Dalam paragraf persuasif, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung. Misalnya, topik yang dibuat oleh penulis adalah Menghidari pengaruh buruk nakotika dan obatobatan terlarang lainnya. Tujuan penulisan yang dapat dirumuskan adalah meyakinkan pembaca bahwa narkotika dan obat-obat terlarang lain merupakan pembunuh berdarah dingin yang secara perlahan membawa pecandunya ke liang lahat.

2. Membuat kerangka Karangan Paragraf Persuasif Agar susunan tulisan persuasif itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya. Susunan pembahasan yang tepat untuk paragraf persuasif adalah susunan logis dengan urutan sebab akibat. Dengan pembahasan seperti ini, pembaca langsung dihadapkan pada masalah yang sedang dibahas. Contoh kerangka karangan persuasi Contoh kerangka tulisan persuasif dengan topik Menghilangkan pengaruh buruknarkotika dan obat-obat terlarang lain ialah sebagai berikut. Kerangka Tulisan Persuasif 1. Hakikat Narkotika dan Obat-obat Terlarang 1.1 Pengertian narkotika dan obat-obat terlarang 1.2 Jenis narkotika, bentuk, dan harga 1.3 Efek masing-masing jenis narkotika bagi tubuh 2. Latar Belakang Pecandu Narkotika 2.1 Frustasi 2.2 Broken home 2.3 Ingin disebut modern 2.4 Sebab-sebab lain 3. Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Narkotika 3.1 Pengaruh narkotika terhadap kondisi fisik dan kejiwaan pecandu 3.2 Pengaruh narkotika terhadap masa depan pecandu 3.3 Pengaruh narkotika terhadap masyarakat 4. Cara Penanggulangan yang Mungkin Dilakukan 4.1 Menghilangkan hal-hal yang menjadi penyebab terjerumusnya seseorang ke dalam dunia narkotika 4.2 Meningkatkan kerja sama antara orang tua-gurukepolisian dalam memberantas narkotika 2. Mengumpulkan Bahan Untuk Paragraf Persuasif Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket kepada responden. Pada saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti . Contoh. Peneliti mengungkapkan bahwa sebab-sebab seseorang dapat terjerumus ke dalam dunia narkotika: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut modern, dan sisanya karena sebab lain (Sukartono, 1987:45) Artinya: Data tersebut diperoleh dari buku karangan Sukartono yang diterbitkan pada tahun 1987, halaman 45.

4. Menarik Kesimpulan dari Paragraf Persuasif Penarikan kesimpulan dalam suatu karangan persuasi harus kita lakukan dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara induksi atau deduksi. Contoh: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa kota besar di Jawa Barat dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu narkoba adalah . 5. Penutup Paragraf Persuasif Pada bagian ini penulis mengajak pembaca untuk waspada dan hati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dunia narkotika dan menjauhi narkotika yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan jiwa. 6. Contoh paragraf persuasif: Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta. Unit 1Mencermati Permasalahan Sosial S a la h sa t u pe r ma sa la ha n so sia l d i I nd o ne sia ia la h p e r ma sa la ha n k a u mr e ma ja . R e ma ja me r u p a k a n p e milik ma sa d e p a n ba ng sa . R e ma ja ju g a m e r u p a k a n p o t r e t m a s a d e p a n b a n g s a . A r t i n y a j i k a k a u m r e m a j a berkualitas, masa depan bangsa akan berkualitas juga. Sebaliknya apabilak a u m r e m a j a t i d a k a t a u k u r a n g b e r k u a l i t a s , h a m p i r p a s t i ma sa d e p a nba ng sa a k a n su ra m. O le h k a r e na it u , k a u m r e ma ja ( u sia S MP d a n S M A ) harus sadar bahwa mereka yang akan menentukan hitam-putihnya bangsaini pada masa yang akan datang. Apabila kita semua mengharapkan masad e p a n b a n g s a le b ih ba ik d a r ip a d a sa at in i, t id a k a da p iliha n la in k e c u a li m e n j a d i k a n r e m a j a s e b a g a i b a s i s n y a . N a h m e l a l u i b e l a j a r m e m b a c a , me nu lis, m e n d e n g a r k a n , b e r b i c a r a d a n m e n g a p r e s i a s i s a s t r a , ma r i l a h memperluas wawasanmu mengenai permasalahan sosial generasi muda ini. A. Mengidentifikasi Ciri-ciri Teks Berpola Induktif S e bua h t ek s t er d ir i d ar i b e ber a p a p ar ag r a f. D e n g a n d e m i k i a n , mengident ifikasi ciri-ciri teks yang berpola indukt if mengarah pada upayam e n e m u k a n c i r i p e m b e d a a n t a r a t e k s b e r p o l a i n d u k t i f d a n t e k s y a n g be r po la se la i n ind u k t if ( d e d ukt if d a n c a m p u r a n ) . D a l a m k e n ya t a a n n ya , hampir tidak ada teks yang terdiri dari dua paragraf atau lebih yang hanyaberisi paragraf indukt if saja atau dedukt if saja. Umumnya, teks it u ber isidua atau lebih pola paragraf.Untuk mengidentifikasi teks berpola induktif, ciri-ciri berikut dapatmenuntunmu mengenal lebih jauh jenis teks berpola induktif tersebut.Ciri-ciri teks berpola induktif:1. Simpulan atau pernyataan umum terdapat di akhir setiap paragraf;2. Selain terdapat di setiap akhir paragraf, simpulan juga dirumuskan dalamsebuah paragraf yang

diletakkan di akhir teks (simpulan umum);3. Contoh, ilustrasi, kasus, atau uraian khusus disajikan lebih dulu sebelumditampilkannya pernyataan umum atau simpulan.

A. Pengertian Paragraf Paragraf disebut juga alinea. Kata paragraf diserap dari bahasa inggris Paragraf. Paragraf sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda, dari kata Latin A LINEA yang berarti Mulai dari baris yang baru. Kata Inggris paragraf terbentuk dari kata Yunani PARA yang berarti Sebelum ,dan GRAFEIN yang berarti, Menulis atau menggores. Sehingga disimpulkan sedemikian, paragraf adalah satuan bahasa yang lengkap, yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Sebagai satuan bahasa yang lengkap artinya dalam paragraf tersebut terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh yang bias dipahami oleh pembaca. Sedangkan paragraf mempunyai satuan gramatikal tertinggi atau terbesar, berarti paragraf itu dibentuk dari kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal. Persyaratan gramatikal dalam paragraf dapat dipenuhi kalau dalam paragraf itu sudah terbina yang disebut kekohesian, yaitu adanya keserasian hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam paragraf tersebut. Dalam paragraf kalimat-kalimat harus disusun dengan KOHESI (kesatuan dalam paragraf) memiliki koherensi (keterpautan makna), dan memiliki isi yang memadai sebagai pendukung gagasan utama dalam paragraf. Paragraf yang baik biasanya berisi atau mempunyai pikiran utama yaitu topik yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf dan berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Ciri-ciri kalimat utama : 1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut. 2. Merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri. 3. Mempunyai arti yang jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain. Ciri-ciri kalimat penjelas : 1. Dari segi arti sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri. 2. Kadang arti kalimat baru jelas ketika dihubungkan dengan kalimat lain. 3. Pembentukannya sering membutuhkan kata sambung. Sedangkan paragraf juga mempunyai ciri-ciri dan fungsinya sebagai berikut : 1. Ciri-ciri paragraf a. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik. b. Setiap paragraf memiliki satu kalimat topik dan yang lainnya merupakan kalimat penjelas. c. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan utama). 2. Fungsi paragraf a. Mengekpresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan. b. Menandai peralihan (pergantian), gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf ganti. Paragraf ganti berarti ganti pikiran. c. Memudahkan pemahaman bagi pembacanya. d. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.

e. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel. B. Jenis-jenis Paragraf 1. Berdasarkan letak kalimat topiknya Berdasarkan letak kalimat topiknya paragraf dibagi atas: a. Paragraf Deduksi Paragraf deduksi artinya paragraf yang memiliki pikiran utama pada awal alinea, sedangkan kalimat selanjutnya merupakan kalimat penjelas. Paragraf deduksi sering juga disebut paragraf umum, ke paragraf khusus. Contoh paragrafnya adalah paragraf yang memiliki isi kalimat penjelas, uraian, analisis, contoh-contoh, keterangan atau rincian kalimat topik. b. Paragraf Induksi Paragraf induksi (khusus ke umum) yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir kalimat. Artinya, kalimat-kalimat awal merupakan kaimat penjelas, sedangkan kalimat akhir merupakan kalimat utamanya. c. Paragraf Kombinasi Kalimat utamanya pada sebuah paragraf pada hakekatnya hanya memiliki satu kalimat utama. Tapi, pada paragraf kombinasi, kalimat utamanya bisa terletak pada awal atau juga bisa terletak pada akhir paragraf. Jika dikatakan kombinasi, karena jika kalimat utamanya terletak pada awal kalimat, maka akan ditegaskan pada akhir kalimat, begitu juga sebaliknya. Sehingga, paragraf ini sering disebut paragraf deduktif-induktif. d. Paragraf Penuh Paragraf penuh maksudnya paragraf penuh dengan kalimat topik, seluruh kalimat yang membangun suatu paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Paragraf ini sering dijumpai dalam uraian-uraian yang bersifat deskriptif dan narasi terutama dalam karangan fiksi. 2. Berdasarkan sifat isinya (Bedasarkan bentuk pengembangannya) a. Paragraf Argumentasi Paragraf yang berusaha mengungkapkan pendapat dan sikap penulis. Sikap dan pendapat penulis diungkapkan dalam bentuk fakta. Ciri khas paragraf argumentasi terletak pada pendapat yang disertai dengan alasan yang mendukung. Contohnya karya ilmiah, makalah, skripsi, tesis dan disertasi. b. Paragraf Persuasi Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya berupa ajakan yang mengajak pembaca dengan mengemukakan alasan, contoh dan bukti yang kuat, untuk meyakinkan pembaca, atau pendengar sehingga pembaca membenarkan dan mengikuti ajakan penulis. Contohnya majalah, surat, surat kabar, radio, selebaran, kampanye dan lain-lain. c. Paragraf Deskripsi/Deskriptif Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan objek yang sedang dibicarakan atau dituliskan sehingga pendengar atau pembaca seolah-olah melihat objek yang sedang dibicarakan. Atau dengan kata lain paragraf deskripsi menaruh harapan pada pembaca atau pendengar seolah-olah melihat keadaan peristiwa tersebut secara langsung. Biasanya digunakan dalam karya sastra dan biografi seseorang. d. Paragraf eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bersifat memaparkan, menjelaskan, menerangkan,

dan menguraikan sesuatu. Jenis paragraf ini bertujuan untuk memperluas atau menambah wawasan pembaca atau pendengar. Bentuk paragraf ini biasa dipakai untuk memaparkan cara membuat sesuatu, cara menggunakan sesuatu. Contohnya penulisan cara kerja sebuah mesin, cara mengkomsumsi obat-obatan dan sebagainya. e. Paragraf Narasi/Naratif Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan kejadian atau peristiwa dari awal sampai akhir yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu dalam bentuk perceritaan. Paragraf narasi berusaha menceritakan atau menuliskan kejadian-kejadian yang ingin disampaikan penulis berdasarkan urutan waktu. Biasanya digunakan dalam bentuk riwayat hidup, novel, cerpen dan roman. 3. Berdasarkan posisi dan fungsinya dalam paragraf Berdasarkan posisinya dan fungsinya dalam paragraf maka paragraf dibagi atas; a. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka merupakan paragraf yang berfungsi sebagai pengantar menuju masalah yang akan dibahas. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan. Paragraf pembuka harus dapat difungsikan untuk mengantar pokok pembicaraan, menyiapkan pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan. Bentuk-bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka, yaitu; 1) Kutipan, pribahasa, anekdot atau cerita yang lucu, singkat dan mengesankan 2) Uraian mengenai pokok pembicaraan 3) Sesuatu tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang 4) Uraian tentang pengalaman pribadi 5) Uraian tentang maksud dan tujuan penulis 6) Sebuah pertanyaan 7) Memberikan latar belakang suasana atau watak 8) Melukiskan sejarah atau riwayat hidup seseorang 9) Memberi ringkasan isi karangan b. Paragraf Penghubung atau Pengembang Merupakan paragraf yang bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang telah dirumuskan dalam paragraf pembuka. Paragraf pengembang dalam karangan dapat difungsikan sebagai berikut: 1) Mengemukakan inti persoalan 2) Memberi ilustrasi dan contoh 3) Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya 4) Meringkaskan paragraf berikutnya 5) Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan c. Paragraf Penutup Merupakan paragraf yang berfungsi mengakhiri bagian suatu karangan atau seluruh karangan. Paragraf ini biasanya berisi simpulan atau saran atau bahkan penegasan kembali paragraf pembukanya. Paragraf penutup harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1) Sebagai paragraf penutup, maka paragraf ini tidak boleh terlalu panjang 2) Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian 3) Hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembacanya

C. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf Suatu paragraf dikatakan baik apabila paragraf tersebut dapat memenuhi syarat-syarat paragraf yang baik yaitu kesatuan, kepaduan, kelengkapan, keruntutan, dan konsitensi penggunaan sudut pandang. 1. Kesatuan paragraf atau kohesi Untuk membentuk kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu pokok pikiran. Paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Tetapi, seluruhnya harus merupakan satu kesatuan, sehingga tidak ada kalimat yang sumbang yang tidak mendukung kesatuan paragraf. 2. Kepaduan paragraf atau koherensi Satu paragraf dinyatakan padu apabila paragraf tersebut dibangun dengan kalimat-kalimat yang memiliki hubungan atau pikiran yang logis, yang dapat menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraf. Untuk memperoleh kepaduan yang baik suatu penulisan paragraf harus memperhatikan masalah kebahasaan dan perincian dari isi urutan alinea, sebagai berikut : 3. Masalah kebahasaan atau gramatikal Masalah kebahasaan dapat dibangun melalui koherensi yaitu repetisi atau pengulangan kata kunci, kata ganti, kata transisi dan bentuk paralel, yang dapat dijelaskan seperti di bawah ini : 1) Pengulangan kata kunci atau repetisi Semua paragraf dihubungkan dengan kata kunci atau sinonimnya. Kata kunci yang telah disebut pada pertama diulang pada kalimat kedua dan kalimat seterusnya. Pengulangan tersebut, mengakibatkan suatu paragraf menjadi padu, utuh dan kompak. Bentuk pengulangannya dapat berupa pengulangan kata, Frasa, yang diletakan pada awal, tengah atau akhir kalimat. 2) Kata Ganti Kepaduan suatu paragraf juga dapat dijalin dengan kata ganti (dia, -nya, mereka, ini, itu dll). Dengan menggunakan kata ganti sebagai kepaduannya, maka bagian kalimat yang lain yang sama tidak perlu diulang melainkan diganti dengan kata ganti dia. Hal tersebut juga dapat mengurangi kejenuhan atau dapat membangun variasi kalimat. 3) Kata Transisi atau frasa penghubung Kata transisi yaitu kata penghubung, konjungsi, perangkai, yang menyatakan adanya hubungan. Dalam penggunaan kata transisi yang tepat dapat memadukan paragraf sehingga keseluruhan kalimat dapat menjadi padu, menyatu dan utuh. Contohnya : a) Hubungan pertentangan Lebih baik dari itu, oleh sebab itu, dengan demikian, jadi, dll. b) Hubungan akibat atau hasil Akibatnya, karena itu, oleh sebab itu, berbeda dengan itu, akan tetapi, bagaimanapun, meskipun begitu,namun, dll. c) Hubungan pertambahan Berikutnya, demikian juga, kemudian, selain itu, lagipula, lalu, selanjutnya, tambahan pula dll. d) Hubungan perbandingan Dalam hal yang sama, lain halnya dengan, sebaliknya, lebih baik dari itu, berbeda dengan itu. e) Hubungan tempat Berdekatan dengan itu, disini, seberang sana, tak jauh, dari sana, di bawah, di atas dll. f) Hubungan tujuan

Agar, untuk, guna, untuk maksud itu, supaya dll. g) Hubungan waktu Baru-baru ini, beberapa saat kemudian, mulai sebelum, segera, sesudah, sejak, ketika dll. h) Hubungan singkatan Singkatnya, ringkasnya, akhirnya, sebagai simpulan, pendek kata dll. 4) Bentuk Paralel Bentuk paralel atau kesejajaran yaitu bentuk-bentuk, artinya, bentuk kata yang sama, repetisi/pengulangan bentuk kata/kalimat yang sama. a) Masalah pedrincian dan urutan hasil alinea (1) Kelengkapan dan ketuntasan Kelengkapan adalah kesempurnaan. Hal ini dapat diwujudkan dalam klasifikasi yaitu pengelompokkan secara merata atau lengkap dan kentuntasan bahasan yaitu kesempurnaan membahas materi secara menyeluruh dan utuh. (2) Konsitenti sudut pandang Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam karangannya. Penulis sering menggunakan aku seolah-olah menceritakan dirinya sendiri. Kadang penulis menggunakan sudut pandang dia atau ia. Sekali menggunakan sudut pandang tersebut harus menggunakannya secara konsisten dan tidak boleh berganti sejak awal sampai akhir. (3) Keruntutan Keruntutan adalah penyusunan urutan gagasan dalam karangan. Gagasan disajikan secara beruntun, agar pembaca dapat dengan mudah memahami dan dapat menyenangkan pembacanya. D. Asas-asas Paragraf Yang Baik Dalam mengelola paragraf yang baik perlu menerapkan asas yang berkenan dengan gagasan. Keenam asas tersebut menyangkut tantatan dalam menyampaikan gagasan. Keenam asas dalam menuangkan gagasan dalam paragraf, adalah sebagai berikut : 1. Kejelasan Kejelasan berarti sifat tidak samar-samar sehingga tiap butir fakta atau pendapat yang ditemukan seakan-akan tampak nyata oleh pembaca. Karangan tersebut mudah ditafsir dan tak mungkin disalah tafsirkan. 2. Keringkasan Keringkasan berarti karangan tersebut idak pendek atau singkat, melainkan bahwa karangan itu tidak berboros kata, tidak berlebih-lebihan dengan ungkapan, tidak mengulang-ulang butir ide yang sama, tidak berputar-putar dalam menyampaikan gagasan. 3. Ketepatan Ketepatan berarti bahwa karangan dapat menyampaikan butir-bitur pengetahuan kepada pembaca dengan kecocokan sepenuhnya seperti maksud penulis. Ketepatan juga meliputi ketepatan menaati aturan tata bahasa, ejaan, tanda baca, peristilahan, kelaziman bahasa, dan sebagainya. 4. Kesatupaduan Artinya segala sesuatu yang disajikan dalam karangan harus berkisar, bergayutan dan relevan pada suatu gagasan pokok atau pikiran utama karangan. 5. Pertautan Pertautan atau koherensi asas yang menghendaki agar ada saing kait antara kalimat dalam paragraf dan antarparagraf. Pertautan menghendaki agar jangan sampai ada kata atau frasa yang tidak jelas rujukannya.

6. Harkat Harkat asas yang menghendaki agar karangan benar-benar berbobot kita harus menerapkan hukum DM atau diterangkan menerangkan dalam membangun paragraf dengan satu (D) dan jumlah yang memadai atau yang lengkap. E. Teknik Pengembangan Paragraf Beberapa teknik yang digunakan oleh seorang penulis atau pengarang dalam mengembangkan suatu paragraf adalah : 1.Teknik alamiah Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang dan waktu, bertujuan untuk memudahkan pemahaman pembaca. 2. Teknik klimaks dan antiklimaks Antiklimaks dimulai dari informasi yang memilki gradasi tinggi atau penting menuju informasi yang gardasinya rendah, sedangkan klimakks merupakan kebalikan dari antiklimaks. 3. Teknik umum khusus dan khusus umum Teknik umum khusus dimulai dari gagasan utama dan dilanjutkan dengan hal khusus sebagai pengembangannya. Sedangkan teknik khusus umum dimulai dari hal-hal khusus yang merupakan penjelasan, kemudian disimpulakan menjadi hal atau gagasan umum. 4. Teknik perbandingan dan pertentangan Teknik ini mencoba memperjelas gagasan utama dengan jalan memperbandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan. Dalam hal ini penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan diantara dua hal. 5. Teknik analogi Teknik ini digunakan untuk membandingkan atau menyamakan sesuatu dengan yang sudah dikenal dengan yang kurang dikenal. Tujuannya adalah untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut. Tetapi teknik analogi misalnya dalam karya ilmiah jarang dipakai karena teknik analogi tidak selamanya benar. 6. Teknik contoh-contoh Teknik ini memberikan hal yang konkrit yang dapat memeberikan bukti atau penjelasan kepada pembaca yang bersifat lebih umum, untuk lebih memperjelas. 7. Teknik sebab akibat Teknik sebab akibat dapat diwujudkan dengan melihat hubungan antar kalimat dalam paragraf. Hubungan kalimat yang satu dengan yang lainnya dapat berbentuk sebab akibat. 8. Teknik definisi luas Teknik ini merupakan pemberian penjelasan tentang sesuatu, dengan beberapa kalimat untuk memperjelas definisi, bisa dituangkan dalam beberapa kalimat, dan bahkan beberapa alinea. 9. Teknik klasifikasi Teknik klasifikasi merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama untuk memperjelas kalimat utama. Penulis mengelompokkan suatu hal berdasarkan persamaannya, kemudian diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan detail. Penggelompokkan yang didasarkan pada persamaan biasanya dapat memberikan sebuah kesimpulan yang tepat.

Paragraf Persuasif - Setelah kita bahas mengenai paragraf eksposisi sekarang akan kita bahas mengenai Paragraf persuasif, apa itu paragraf persuasif & bagaimana cara menulis paragraf persuasif itu? mari kita simak uraian berikut. Paragraf persuasif adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. ( Definisi Paragraf Persuasif ) Berikut ini langkah-langkah yang dapat ditempuh bila Anda akan menulis paragraf persuasif.

A. Menentukan Topik dan Tujuan Dalam Paragraf Persuasif Dalam paragraf persuasif, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung. Misalnya, topik yang dibuat oleh penulis adalah Menghidari pengaruh buruk nakotika dan obat-obatan terlarang lainnya. Tujuan penulisan yang dapat dirumuskan adalah meyakinkan pembaca bahwa narkotika dan obat-obat terlarang lain merupakan pembunuh berdarah dingin yang secara perlahan membawa pecandunya ke liang lahat.

B. Membuat kerangka Karangan Paragraf Persuasif Agar susunan tulisan persuasif itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya. Susunan pembahasan yang tepat untuk paragraf persuasif adalah susunan logis dengan urutan sebab akibat. Dengan pembahasan seperti ini, pembaca langsung dihadapkan pada masalah yang sedang dibahas. Contoh kerangka tulisan persuasif dengan topik Menghilangkan pengaruh buruk narkotika dan obat-obat terlarang lain ialah sebagai berikut. Kerangka Tulisan Persuasif 1. Hakikat Narkotika dan Obat-obat Terlarang 1.1 Pengertian narkotika dan obat-obat terlarang 1.2 Jenis narkotika, bentuk, dan harga 1.3 Efek masing-masing jenis narkotika bagi tubuh 2. Latar Belakang Pecandu Narkotika 2.1 Frustasi 2.2 Broken home 2.3 Ingin disebut modern 2.4 Sebab-sebab lain 3. Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Narkotika 3.1 Pengaruh narkotika terhadap kondisi fisik dan kejiwaan pecandu 3.2 Pengaruh narkotika terhadap masa depan pecandu

3.3 Pengaruh narkotika terhadap masyarakat 4. Cara Penanggulangan yang Mungkin Dilakukan 4.1 Menghilangkan hal-hal yang menjadi penyebab terjerumusnya seseorang ke dalam dunia narkotika 4.2 Meningkatkan kerja sama antara orang tua-gurukepolisian dalam memberantas narkotika C. Mengumpulkan Bahan Untuk Paragraf Persuasif Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket kepada responden. Pada saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti . Contoh. Peneliti mengungkapkan bahwa sebab-sebab seseorang dapat terjerumus ke dalam dunia narkotika: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut modern, dan sisanya karena sebab lain (Sukartono, 1987:45) Artinya: Data tersebut diperoleh dari buku karangan Sukartono yang diterbitkan pada tahun 1987, halaman 45. D. Menarik Kesimpulan dari Paragraf Persuasif Penarikan kesimpulan dalam suatu karangan persuasi harus kitalakukan dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara induksi atau deduksi. Contoh: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa kota besar di Jawa Barat dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu narkoba adalah .... E. Penutup Paragraf Persuasif Pada bagian ini penulis mengajak pembaca untuk waspada dan hati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dunia narkotika dan menjauhi narkotika yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan jiwa. Contoh paragraf persuasif : Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika

kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta. ( Contoh paragraf persuasif 1 ) Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai. ( Contoh paragraf persuasif 2 ) Kata orang bijak, dengan seni, hidup ini menjadi bertambah indah. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup menjadi mudah. Akan tetapi, yang membuat kita terarah adalah agama. Agama adalah kata kunci dalam kehidupan. Masyarakat Tarakan adalah masyarakat heterogen. Di sana ada pemeluk Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu. Marilah kita berjalan bersama karena Islam mengajarkan pentingnya hablum minanas. Dalam konteks kita sebagai mayoritas, marilah umat Islam menjadi suri teladan yang baik bagi umat agama yang lain. ( Contoh paragraf persuasif 3 ) Kita mewajibkan anak-anak muslim mengikut TK Al- Quran. Sebelumnya, guru-guru TK sudah diberikan insentif. Dulu besarnya Rp25 ribu per orang, sekarang sudah Rp100 ribu dan mudahmudahan tahun ini bisa dinaikkan lagi. Begitu juga, madrasah-madrasah tsanawiyah, aliyah, dan lainnya kita bantu. Yayasan yang bersifat keagamaan marilah kita dukung. Ini semua dimaksudkan supaya masyarakat lebih berkiprah dalam memajukan pembangunan. Intinya, pemerintah harus mampu memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat. Mulai dari peningkatan mutu pendidikan, kesejahteraan guru, pengelolaan air bersih, pelestarian lingkungan, hingga sarana dan prasarana transportasi. ( Contoh paragraf persuasif 4 ) Rekan-rekan yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita petik hikmahnya. Silaturahmi kali ini hendaknya jangan dipergunakan sebagai pelampiasan pelepas rindu semata-mata. Namun, lebih dari itu, jadikan silaturahmi ini sebagai ajang persaudaraan untuk bersama-sama memikirkan, sumbangan apa yang bisa kita berikan kepada masyarakat, bangsa, negara, dan agama. ( Contoh paragraf persuasif 5 ) Sumber : BS - E Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X, karangan Sri Utami, Sugiarti, Suroto, Alexander Sosa [ Terimakasih Yang Sebesar Besarnya B. Mengidentifikasi Ciri Paragraf Persuasi Paragraf persuasi m e r u p a k a n s a l a h s a t u j e n i s p a r a g r a f y a n g s e r i n g digunakan penulis untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena it u, targetakhir penggunaan paragraf persuasi ialah pembaca menerima pendapat,tawaran, atau ajakan serta meng ikut inya sesuai dengan harapan penulis.P a r a g r a f p e r s u a s i a t a u c a r a - c a r a p e r s u a s i f b i a s a n ya d i g u n a k a n u n t u k propaganda, kampanye, dan kegiat an

persuasif sejenisnya. Teknik-tekniky a n g l a z i m d i g u n a k a n d a l a m p a r a g r a f atau cara-cara persuasif ialahr a s i o n a l i s a s i , identifikasi, s u g e s t i , k o n f i r m a t o r i , d a n k o m p e n s a s i . Antara paragraf persuasi dan argumentasi sering dikacaukan perbedaannya.U n t u k m e m p e r o l e h p e m a h a m a n l e b i h m e n d a l a m m e n g e n a i d u a j e n i s p a r a g r a f ya n g c e n d e r u n g m i r i p it u , Karangan persuasi ialah karangan yang bertujuan meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara atau penulis. Persuasi tidak memaksakan kehendak kepada orang lain untuk ... Misalnya, mari(lah), ayo(lah), menggunakan partikel-lah di belakang kata kerja, contoh : simpanlah, menabunglah, bekerjalah, atau akhiran-kan yang bermakna imperatif (berikan, sisakan, bersihkan)

Paragraf Persuasi
Karangan persuasi ialah karangan yang bertujuan meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara atau penulis. Persuasi tidak memaksakan kehendak kepada orang lain untuk menerima atau melakukan hal yang dipersuasikan. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk merangsang orang agar tertarik atau mengambil keputusan mengikuti hal yang dipersuasikan. Upaya-upaya itu antara lain dengan memberikan contoh-contoh dan bukti yang logis, tetapi tidak setegas argumentasi. Contoh yang dapat digolongkan ke dalam persuasi, antara lain iklan, propaganda(penerangan), dan kampanye. Ciri persuasi dapat ditandai dengan mempergunakan pendekatan emotif, yaitu berusaha membangkitkan dan merangsang emosi orang (pendengar atau pembaca). Di samping itu, dapat pula ditandai dengan kata-kata seru sebagai ajakan secara eksplisit. Misalnya, mari(lah), ayo(lah), menggunakan partikel-lah di belakang kata kerja, contoh : simpanlah, menabunglah, bekerjalah, atau akhiran-kan yang bermakna imperatif (berikan, sisakan, bersihkan). Pengertian Paragraf Persuasif Ciri paragraf persuasif, yakni:
y y y y y

berusaha meyakinkan seseorang atau pembaca; berusaha membuat pembaca tergerak untuk melakukan hal yang dihendaki penulis; bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya; harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta; biasanya menggunakan pendekatan emotif, yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi pembaca dan pendekatan rasional, yakni dengan menyampaikan fakta-fakta untuk meyakinkan pembaca atau pendengar; bentuk persuasif yang dikenal umum: propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan; iklan dalam surat kabar

untuk mempromosikan barang dagangan, kampanye untuk menarik pemilih sebanyak-banyaknya, dan selebaran-selebaran atau pamflet. Paragraf persuasi adalah bentuk karangan yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang, baik pembaca maupun pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Salah satu bentuk paragraf persuasi yang dikenal secara umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan.

Berikut ini adalah contoh - contoh paragraf persuasi : # Contoh 1 Banyak orang yang meremehkan sampah. Bahkan, tidak terpikirkan hal yang akan ditimbulkannya. Walaupun tempat sampah banyak disesidakan, tetapi kepedualian seseorang terhadap sampah sangat kurang. Sebagai siswa, kamu sebaiknya menyadari dan memiliki sikap peduli terhadap sampah. Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempat sampah.

# Contoh 2 Kebersihan adalah hal terpenting dalam kehidupan. Tanpa kebersihan, mungkin dunia kita akan dipenuhi dengan sampah. Dimana - mana terjangkit beragam jenis penyakit yang akan menghantui manusia. Beragam bencana pun akan timbul. Oleh karena itu, marilah kita ciptakan kebersihan dimanapun kita berada.

# Contoh 3 Tidak dapat disangkal bahwa praktik berpidato menjadi semakin "obat kuat" untuk membangun rasa percaya diri. Jika rasa percaya diri itu sudah besar, kita dapat tampil tenang tanpa digoda rasa malu, takut, dan grogi. Ketenangan inilah yang menjadi modal utama untuk meraih keberhasilan pidato. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakan praktik berpidato agar kita segera memperoleh ketrampilan atau bahkan kemahiran berpidato (indahf/Carapedia)

Contoh Paragraf Persuasi


Contoh Paragraf Persuasi

Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan

Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anakanak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional. Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta. Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

Persuasi

Persuasi adalah bentuk karangan yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang baik pembaca atau juga pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Bentuk persuasi yang dikenal umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan; iklan dalam surat kabar, kampanye, selebaran.

Persuasi menggunakan pendekatan emotif, yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi pembaca. Di samping itu, karangan persuasi pun biasanya menggunakan pendekatan rasional, yakni dengan menyampaikan fakta-fakta untuk meyakinkan pembaca atau pendengar. Ciri paragraf persuasi: 1. Paragraf persuasi berusaha meyakinkan, mendorong, memengaruhi, dan membujuk seseorang atau pembaca 2. 3. Persuasi menggunakan fakta dan bukti untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca. Persuasi menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti kepada pembaca.

4. Paragraf persuasi berusaha membuat pembaca tergerak untuk melakukan yang dikehendaki penulis. Paragraf persuasi pada dasarnya merupakan kelanjutan atau pengembangan dari paragraf argumentasi. Adapun bagian-bagian persuasi adalah sebagai berikut. 1. Bagian awal memaparkan gagasan tertentu 2. Diikuti dengan memberikan alasan, bukti, atau contoh untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca. 3. Ditutup dengan ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca. Perbedaan argumentasi dengan persuasi argumentasi untuk mencapai suatu kesimpulan persuasi untuk mencapai persetujuan atau kesesuaian penulis dengan pembaca sehingga pembaca menerima keinginan penulis kebenaran mengenai subjek yang pembaca atau pendengar dibicarakan semakin banyak fakta yang fakta seperlunya saja digunakan semakin kuat kebenaran yang dipertahankan bersifat lugas atau apa adanya, luwes dan menarik karena sehingga terasa kaku memang digunakan untuk membujuk logika pembaca emosi/perasaan pembaca benar-salahnya gagasan atau menggarap pembaca (manusia pendapat sebagai objek) agar mau mengikuti kehendak penulis

tujuan

sasaran proses berpikir banyaknya fakta

penggunaan bahasa

sasaran fokus garapan

Dalam persuasi yang digarap adalah orang sebagai subjeknya, sementara dalam argumentasi adalah pernyataan/ gagasannya. Contoh paragraf persuasi Masalah sampah di DKI Jakarta adalah masalah yang sangat rumit, terutama menyangkut tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan jumlah penduduk 10 juta jiwa dan rata-rata setiap jiwa menyumbang produksi sampah 2,92 meter kubik setiap harinya maka total produksi sampah 26.000 meter kubik per hari. Tumpukan sampah sebanyak itu sulit kita bayangkan. Membuang sampah ke provinsi tetangga sulit karena terganjal kesepakatan dengan Pemda setempat. Belum lagi tentangan dari warga sekitar TPA. Siapa yang ikhlas jika kampungnya dijadikan bak sampah warga daerah lain? Untuk mengatasi hal itu, kita perlu mengubah TPA (tempat pembuangan akhir) menjadi TPA (tempat pengolahan akhir). Artinya, sampah tidak hanya dibuang, tetapi diolah menjadi barang yang lebih bermanfaat, misalnya kompos.Dengan cara ini, semua orang dapat menerima karena tidak ada pihak yang dirugikan. Dalam contoh di atas terlihat bahwa bagian awal paragraf itu merupakan argumentasi, sedangkan bagian akhirnya termasuk persuasi. Paragraf persuasi tidak dapat dipisahkan dengan paragraf argumentasi. Sebab, pembaca tidak akan mudah dipengaruhi atau diajak jika belum yakin. Untuk meyakinkan diperlukan argumentasi. persuasif /prsuasif/ a bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin): hanya dng cara -- pendekatan itu dapat dilakukan; -- manipulatif teks persuasif yg menggunakan alasan-alasan implisit persuasi /prsuasi/ n 1 ajakan kpd seseorang dng cara memberikan alasan dan prospek baik yg meyakinkannya; bujukan halus: mereka percaya dapat meyakinkan orang lain dng -saja; imbauan; 2 karangan yg bertujuan membuktikan pendapat; memersuasi v membujuk secara halus; meminta agar meyakini: saya menunggu cukup lama mencoba ~ dia

MENULIS PARAGRAF PERSUASIF


MENULIS PARAGRAF PERSUASIF Paragraf persuasif adalah salah saru jenis karangan atau tulisan yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena itu, sebuah tulisan persuasif memerlukan data sebagai penunjang. Data yang digunakan dalam tulisan atau karangan persuasif lebih baik berupa fakta. Dalam tulisan atau karangan persuasif biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang sifatnya mengajak atau memengaruhi pembaca agar bersikap atau melakukan sesuatu. Contoh dari paragraf persuasif : BANJIR Pada awal tahun 2009 bencanabanjir telah merebak ke wilayah-wilayah yah ada di

Indonesia. Banyah masyarakat yang menjadi korban banjir. Hai itu tidak lepas dari ulah manusia itu sendiri. Mulai dari menebang pohon secara liar, penambangan batu bara yang tidak sesuai dengan prosedur, sampai membuang sampah sembarangan. Memang membuang sampah sembarangan dianggap hal yang biasa, Padahal akibat yang ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan yang sedikit demi sedikit itu dilakukan akan berdampak buruk pada kehidupan makhluk hidup khususnya di Indonesia. Banjir yang tengah melanda Indonesia sering memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Oleh karena itu agar kejadian itu tidak terulang terus menerus, kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi dan telah diberikan kekayaan alam yang melimpah seharusnya berterima kasih dengan menjaga ataupun melestarikannya. Mulai dari sekarang kita harus membenahi lingkungan kita, mulai mencegah banjir dengan hal yang terkecil misalnya, membuang sampah pada tempatnya. Walaupun cara itu terkesan tidak membantu sama sekali tetapi dengan cara itu pula kita dapat mengurangi korban jiwa yang disebabkan pleh banjir. Paragraf persuasif yaitu paragraf yang tujuan penulisannya adalah untuk mempengaruhi (ing:persuade) pembaca untuk mempercayai atau melakukan sesuatu contohnya iklan, meminta bantuan, mengumpulkan dukungan, meminta dana, dll ciri cirinya mungkin terlihat dari kata katanya yang berusaha meyakinkan pembaca untuk mempercayai, membenarkan dan melakukan sesuatu yang disampaikan oleh penulis persuasif paragraf itu digunakan untuk membujuk pembaca tentang pendapat anda. biasanya persuasif itu mempunyai 5 paragraf. paragraf no. 1 itu paragraf bembuka. jelaskan posisi yang anda ambil di argumen dengan jelas dan tegas. dan sebutkan alasan2 anda untuk mengambil posisi itu. paragraf no. 2,3,4 itu untuk meluaskan alasan2 anda yang di tulis di paragraf no. 1 untuk lebih meyakinkan/ membujuk pembaca lebih dalam. dan yg terakhir, paragraf no. 5 itu paragraf penutup. tulislah pokok2 yg penting yg anda sudah sebut di paragraf sebelumnya. Paragraf Persuasi Paragraf persuai yaitu paragraf yang menyatakan ajakan, himbauan, harapan, saran, permintaan, ataupun bujukan. Tujuan dari paragraf ini yaitu untuk mempersuasi atau membujuk pembaca agar bisa menerima idea tau gagasan penulis. Ciri-ciri paragraf persuasi adalah sebagai berikut. Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penulisnya. Teks yang mengandung persuasi biasanya menggunakan segala upaya yang memungkinkan pembaca terpengaruh. Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak rasional. Paragraf persuasi biasanya terdapat dalam iklan atau dalam tips-tips tertentu. Contoh: Di masa pertumbuhan, tentunya putra-putri Anda membutuhkan susu dengan nutrisi yang tepat.

Berikan BONEETO, susu berkalsium tinggi untuk membantu pertumbuhan tulang dan giginya. Kandungan kalsiumnya memenuhi kebutuhan kalsium harian anak Anda. BONEETO pilihan asyik untuk pertumbuhan putra-putri Anda.

You might also like