You are on page 1of 5

FILSAFAT PENDIDIKAN SAHAT P MANIK Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan Jl.

Pancing 107 Sumatera Utara-INDONESIA e-mail:sahatmanik70@yahoo.com ABSTRAK Filsafat pendidikan diartikan sebagai pandangan hidup. Dalam dunia pendidikan, filsafat mempunyai peranan yang sangat besar. Karena, filsafat yang merupakan pandangan hidup ikut menentukan arah dan tujuan proses pendidikan. Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan,dan nilai. pendidikan merupakan sebagai hasil ,dimana pendidikan itu merupakan wahana untuk membawa peserta didik mencapai tingkat perkembangan optimal sesui dengan potensi pribadinya sehingga menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia sesuai dengan hakiki dan cirri-ciri kemanusiaanya. PENDAHULUAN Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses,dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membibbing,memimpin,dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai problema atau persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan.Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai. Sebagian ahli mengklasifikasikan aliran filsafat pendidikan ke dalam tiga kategori. Yaitu, kategori filsafat pendidikan akademik skolastik, kategori filsafat religious theistic, dan kategori filsafat pendidikan social politik. Filsafat pendidikan akademik skolastik meliputi dua kelompok yang tradisonal meliputi aliran perenialisme, esensialisme, idealisme, dan realisme, dan progresif meliputi progresivisme, rekonstruksionisme, dan eksistensialisme. Filsafat religious theistik meliputi segala macam aliran agama yang paling tidak terdiri dari empat besar agama

di dunia ini, dengan segala variasi sekte-sekte agama masing-masing. Sedangkan filsafat pendidikan social politik terdiri dari humanisme, nasionalisme, sekulerisme, dan sosialisme Dalam filsafat terdapat berbagai mazhab/aliran-aliran, seperti materialisme, idealisme, realisme, pragmatisme, dan lain-lain. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, sedangkan filsafat beraneka ragam alirannya, maka dalam filsafat pendidikan pun kita akan temukan berbagai aliran, sekurang-kurnagnya sebanyak aliran filsafat itu sendiri. Brubacher (1950) mengelompokkan filsafat pendidikan pada dua kelompok besar, yaitu a.Filsafat pendidikanprogresif Didukung oleh filsafat pragmatisme dari John Dewey, dan romantik naturalisme dari Roousseau b.Filsafat pendidikanKonservatif. Didasari oleh filsafat idealisme, realisme humanisme (humanisme rasional), dan supernaturalisme atau realisme religius. FILSAFAT PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM Filsafat pendidikan terujud dengan menarik bgaris linear antara filsafat dan pendidikan.Dalam hal ini filsafat seolah-olah dijabarkan secara langsung kedalam pendidikan dengan maksud untuk menghasilkan konsep pendidikan yang berasal dari satu cabang atau aliran filsafat ,misalnya dengan idialisme.Selain pendekatan linear,filsafat pendidikan dapat disusun dengan berpangkal kepada pendekatan tertentu dari pada pendidikan itu sendiri.pendekatan lain yang akan dikembangkan adalah ketika pendidikan itu menghadapi masalah atau keadaan yang tidak seperti yang diharapkan ,pasti memerlikan jawaban yang tidak semata-mata berada dalam ruang lingkup pendidika. SUBTANSI FILSAFAT PENDIDIKAN Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagaian dari fundasi-fundasi pendidikan.Pendidikan di Indonesia teraktualisasi dengan berdasar pada praksisis dan praktik.Praksis sebagai acuan yang didasarkan sebagai acuan yang didasarkan pada landasan yang tersusun dalam bentuk kebijakan dalam pelaksanaan pendidikan.Dengan memperhatikan kedudukan filsafat pendidikan secara fungsional terhadap keadaan atau perubahan serta perkembangan zaman dan alam,maka tidak jarang filsafat pendidikan merupakan tumpuan atas berbagai

pertanyaan yang bersifat makro.Misalnya bagaimanakah seyogianya pendidikan itu mengembangkan konsep terhadap pengaruh yang bertubi-tubi yang berasal dari ilmu pengetahuan,pengetahuan dan industrialisasi .kesemuanya ini mempunyai nilai-nilai yang otonom sifatnya,yang akan berpengaruh terus menerus terhadap pendidikan.Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa jawaban yang dating dari filsafat pendidikan bukanlah satu,melainkan tercermin dalam berbagai aliaran .oleh sebab itu pemahaman tentang aliran-aliran filsafat pendidikan perlu diperhatikan. HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN Sudah merupakan pandangan atau pemahaman umum bahwa filsafat yang dijadikan pandangan hidup oleh seseorang atau suatu masyarakat bahkan suatu bangsa merupakan asas atau pedoman yag melandasi semua aspek hidup dan kehidupan orang atau masyarakat tersebut atonom bangsa itu sendiri,termasuk didalamnya bidang pedidikan.Segala usaha atau aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dilaksanakan dengan mempedomani filsafat yang dianutnya.Filsafat sebagai pandangan hidup berisi nilai-nilai dan kebenaran yang dijunjung tinggi oleh penganutnya sekaligus merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan manusia,masyarakat atau bangsa. Berikut aliran-aliran dalam filsafat pendidikan: 1. Filsafat Pendidikan Idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah: Plato, Elea dan Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali 2. Filsafat Pendidikan Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia. Beberapa tokoh yang beraliran realisme: Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam Mc Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill. 3. Filsafat Pendidikan Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural. Beberapa tokoh yang beraliran materialisme: Demokritos, Ludwig Feurbach

4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Beberapa tokoh yang menganut filsafat ini adalah: Charles sandre Peirce, wiliam James, John Dewey, Heracleitos. 5. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas. Beberapa tokoh dalam aliran ini: Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Buber, Martin Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich 6. Filsafat Pendidikan Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, william O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff 7. Filsafat Pendidikan esensialisme Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda. Beberapa tokoh dalam aliran ini: william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell. 8. Filsafat Pendidikan Perenialisme Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.

9. Filsafat Pendidikan rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini:Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg. Fenomena Hidup Lebih Maju Setiap orang, pasti menginginkan hidup bahagia. Salah satu diantaranya yakni hidup lebih baik dari sebelumnya atau bisa disebut hidup lebih maju. Hidup maju tersebut didukung atau dapat diwujudkan melalui pendidikan. Dikaitkan dengan penjelasaan diatas, menurut pendapat saya filsafat pendidikan yang sesuai atau mengarah pada terwujudnya kehidupan yang maju yakni filsafat yang konservatif yang didukung oleh sebuah idealisme, rasionalisme(kenyataan). Itu dikarenakan filsafat pendidikan mengarah pada hasil pemikiran manusia mengenai realitas, pengetahuan, dan nilai seperti yang telah disebutkan diatas. Jadi, aliran filsafat yang pas dan sesuai dengan pendidikan yang mengarah pada kehidupan yang maju menurut pikiran saya yakni filsafat pendidikan progresivisme (berfokus pada siswanya). Tapi akan lebih baik lagi bila semua filsafat diatas bisa saling melengkapi. PENUTUP Kesimpulan 1.Filsafat pendidikan adalah sebagai suatu proses ,dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membibing,memimpin,dan mengarahkan peserta didik dengan problema atau persoalan dan pertanyaan yang mungki timbul dalam pelaksanaanya. 2.Aliranfilsafatpendidikan yaitu idealism,realism.materialisme,pragmatism,eksistensialism,progresivisme,esesialisme, pranialisme,rekontruksionisme DAFTAR PUSTAKA Sadulloh,Uyoh.2003.Pengantar filsafat pendidikan.Bandung:CV.Alfabeta http//filsafat pendidikan.com

You might also like