You are on page 1of 9

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGI

Oleh: KELOMPOK II FERA YULIANA ( 08 253 010 ) RESKISALIANA ( 08 253 023 ) DELIMASARI ( 08 253 005 ) FARAH DIBAH ( 08 253 008)

DOSEN PEMBIMBING: Dr.Kristina sedyastuti

P R O G R A M M AG I S T E R M A N A J E M E N UNIVERSITAS BINA DARMA

PENDAHULUAN

Bagi bangsa Indonesia, tanah merupakan unsure vital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hubungan bangsa Indonesia dengan tanah air adalah hubungan yang bersifat abadi. Seluruh wilayah Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) merupakan satu kesatuan tanah air dari keseluruan bangsa Indonesia. Tanah merupakan perekat NKRI. Oleh karena itu tanah perlu dikelola dan diatur secara nasional untuk menjaga keberlanjutan system kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kerangka ini, kebijakan pertanahan diarahkan untuk mewujudkan tanah untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Arah kebijakan tanah harusah sejalan dengan rencana pembangunan jangka menegah nasional ( RPJMN) 2004-2009 yang didasarkan atas visi Negara Indonesia modern yang aman dan damai, adil dan demokrasi,serta sejahtera dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,kemerdekaan dan persatuan berdasarkan Visi Negara tersebut.

SEMBOYA,VISI DAN MISI

A. SEMBOYAN BPN-RI adalah : lihat kedepan, lakukan sesuatu yang dibutuhkan, dipikirkan dan dirasakan rakyat. B. VISI Visi BPN-RI adalah Menjadi lembaga yang mampuh mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan system

kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan dan kenegaraan Republik Indonesia. C. MISI Misi BPN-RI adalah : mengembangkan dan menyelengarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk : 1. Peningkatan kesejahteraan rakyat,penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapat, serta pemantapan ketahanan pangan. 2. peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan,pemikiran, pengunaan dan pemanfaatan tanah (P4T) 3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan system pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa,konflik, dan perkara di kemudiaan hari. 4. Keberlanjutan system kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.

5. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsif dan aturan yang tertuang dalm UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.

SASARAN STRATEGIS

Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta visi dan misi BPN-RI 2007-2009, maka sasaran strategis yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Pertanahan berkontibusi secara nyata untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesejahtaraan pendapatan, serta peningkatan ketahanan pangan (prosperity) 2. Pertanahan berkontribusi secara nyata dalam peningkatan tatanan kehidupan bersamayang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T). 3. Pertanahan berkontribusi secara nyata untuk mewujudkan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagi sengketa, konfik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air serta melakukan penataan perangkat hukum dan system pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari ( Social Welfare). 4. Pertanahan berkontribusi secara nyata bagi terciptanya keberlanjutan system kemasyarakatan,kebangsaan Indonesia dengan memberikaan atanahkses seluasluasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat (sustainability).

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

Sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang mempunyai tugas menyelengarakan tugas-tugas pemerintahan di bidang Pertanahan secara nasional, regional dan sektor dalam kurun waktu pelaksanaan Renstra ini, BPN RI diharapkan pada berbagai kondisi lingkungan strategis (eksternal maupun internal) yang dinamis. Sebagaimana dari kondisi dimaksud telah mewujud dan terdeteksi, namun pada saat ini sebagian lainnya mungkin saja akan muncul di kemudian hari. Analisis Lingkungan Strategi dilakukan dengan metode SWOT sebagai berikut:

Lingkungan eksternal Opportunity/peluang trhret/tantangan

asumsi

Analisis evaluasi

Isu-isu strategis Internal / eksternal

Identifikasi masalah

Analisis solusi alternatif

Tersusunya arahan kebijakan strategi

Action Plan pengembangan system dan infrastruktur

Strength/potensi

wkheness/endala Monotoring & evaluasi

pemasalahan

Lingkungan internal

implementasi

1. Analisiss Lingkungan Internal

a. Kekuatan (strengths) 1. Dasar konstitusional pelaksnaan tugas diatur dalam konstitusi dan undang-undang 2. Mandate untuk melaksanakan seluruh tugas pemerintahan dibidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral 3. Organisasi baru yang adaftif dan tetap sebagai instansi vertical. 4. Kebijakn Pemerintahan untuk melaksanakan pembaharuan Agraria Nasional (PAN). 5. Satu-satunya pemerintahan yang menyelengarakan tugas pemerintah serta menjadi rujukan urusan/informasi di bidang pertanahn Indonesia. 6. kemampuan teknis dan manajemen aparatur handal untuk melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan peraturan perundangan-undangan dengan yang berlaku. 2. Kelemahan ( Veakness) 1. Mutu pelayanan pertanahan masih dikeluhkan. 2. sejumlah peraturan perundang-undangan pertanahan melakukan revitalisasi, perbaikan / revisi, dan pengaturan dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang lebih rinci (operasional) 3. Program akseleritasi pelaksanaan tugas dan fungsi yang monoton dan sedikkit jumlah maupun jenis nya.pertanahan masin 4. Masalah pertanahan masih banyak dan terus bertambah. 5. Program yang sfesif pertanahan di dalam system perencanaan nasional dan penganggaran hannya 1 (satu), yaitu program pengelolaan pertanahan

6. Jumlah sumberdaya aparutur masih sangat kurang dibandingkan dengan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi. 7. Sarana prasarana dan insfrastruktur belum memenuhi kebutuhan pelaksnaaan tugas dan fungsi. 8. Dokumen pertanahan sebagai tulang punggung administrasi pertanahan masih dalam bentuk kertas (paper base) dan belum terkelola dengan baik 9. Penyediaan keuangan belum sesuai kebutuhan pelaksnaaan tugas dan fungsi. 10. Masih rendah tingkat realisasi keuangan (penyerapan anggaran) pada setiap unit pelaksanaan kegiatan.

2.Analisis Lingkungan Eksternal

a. Peluang ( opportunities) 1. Komitmen dukungan dari legislative untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas dan fungsi serta percepatan berbagai program dan kegiatan. 2.Dukungan dari eksekutif untuk meningkatkan mutu pellaksanaan tugas dan fungsi serta percepatan berbagai program dan kegiatan. 3.Dukungan berbagai peraturan perundangan-undangan dalam rangka pengembangan program pertanahan dan keagrarian seperti PAN. 4.Penerimaan 1 PHTB dari bidang pertanahan yang cukup besar akan tetapi BPN RI belum mendapat kompensasi dana guna mendukung penyelenggaran kegiatan pertanahan. 5.Komitmen pihak internasiongal untuk terus menerus memberikan bantuan Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi. 6.Teknologi penunjang pelasanaan tugas dan fungsi semaki banyak mudah di dapat dan terjangkau. 7.Pengetahuan dan kesadara masyarakatan tentang pertanahan semakin baik. b. Ancaman ( Threas)rakatan tentang mutu pelayanan

1. Ketimbangan P4T masih terjadi dan marak dipersoalkan oleh berbagi kalangan. 2. Kecenderungan alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian terus berlangsung. 3.Keluhan masyarakat tentang mutu pelayanan pertanahan tertinggi. 4.Jumlah bidang tanah yang belum perdata dan terdaftar masih melebihi jumlah bidang tanah yang terdaftar dan terdata. 5.Masalah (konflik,perkara dan sengketa) pertanahan masih banyak dan terus bertambah. 6.Kebijakan Zero growth pemerintah di bidang kepegawaian. 7.Kecenderungan peningkatan alokasi anggaranpada sumber PNBP 8.Beban pemungutan pajak terkait kegiatan pertanahan program pertanahan. 9.Berencana alam sering terjadi dan kerusuhan sosial yang merusak bahkan memusnakan insfrastruktur dan dokumen pertanahan. yang dikaitkan pada pelayanan dan

PENUTUP

Renstra BPN RI 2007-2009 merupakan penyempurnaan dan memfokuskan kembali renstra BPN tahun 2004-2009. Penyempurnaan tersebut merupakan suatu keniscayaan, setelah dilakukan nya reorientasi politik dan kebijakan pertanahan tahun 2006 dengan tujuan utama peningkatan kesejahteraan rakyat serta penciptaan struktur social dan tatanan politik nasional yang lebih kokoh dimasa depan. Reoriantasi tersebut (seperti indikasikan pada Perpres 10/2006 tentang Badan Pertanahan Nasional) telah di ikuti dengan penataan kelembagaan untuk memastikan bahwa struktur organisasi yang baru mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Renstra BPN RI 2007-2009 merupakan pedoman sekaligus kendali acuan koordinasi bagi setiap unit kerja pada semua tingkatan organisasi BPN RI.

You might also like