You are on page 1of 7

Kapasitas Pernapasan Paru-Paru

A. Tujuan
Mengetahui kapasitas pernapasan paru-paru

B. Tempat dan Tanggal Praktikum


Depan Laboraturium IPA dan Selasa, 18 Januari 2011

C. Alat dan Bahan


y y y y y y y Bak air yang besar Galon Selang plastic 1m Gelas ukur Timbangan badan Air secukupnya Spidul besar

D. Langkah kerja
1. Meletakkan botol bervolume 5 liter dan mengisi dengan air sebanyak 100cm3 secara bertahap hingga penuh, sambil dibuat skala dengan spidol. 2. Membalik botol berskala yang telah penuh air tersebut pada bak air sambil sipasang selang karet seperti pada gambar. 3. Menghiirup napas dalam-dalam dan hembuskan naps kuat-kuat lewat mulut ke dalam botol berskala melalui selang plastic. 4. Mengamati berapa volume air yang turun (volume air yang turun berarti kapasitas udara pernapasan kita). 5. Menimbang berat badan siswa yang menghembuskan napas tersebut. 6. Membandingkan dengan kawan-kawan yang memiliki berat badan berbeda. 7. Mencatat hasil pengamatanmu dalam table hasil pengamatan. 8. Melakukan pula pengukuran kapasitas pernapasan paru-paru setelah berlari-lari di tempat.

E. Gambar Hasil Pengamatan

Gb.1. Memasukkan air ke dalam bak

Gb.2. Memasukkan air ke dalam galon

Gb.3. Memberi skala pada galon

Gb.4. Memasukkan selang ke dalam galon

Gb.5. Memposisikan selang agar tidak terjepit galon

Gb.6. Siswa meniup selang dengan kuat hingga air dalam galon berkurang

F. Tabel Pengamatan
Kapasitas pernapasan Nama Anggi Setia Tegar Dio Ucca Berat badan 49 55 48 59 44 Umur Sebelum berlari 17 16 17 17 16 3500 ml 3000 ml 4000 ml 2750 ml 2750 ml Setelah berlari 5000 ml 3200 ml 5000 ml 3300 ml 3250 ml

G. Pertanyaan
1) Apakah volume pernapasanmu berbeda dengan volume pernapasan temanmu? Jawab: iya, pernapasan siswa satu dengan lainnya berbeda. Misalnya dalam percobaan ini Anggi memiliki kapasitas pernapasan 3500 ml sedangkan Setia memiliki kapitas pernapasan 3000 ml. 2) Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi besarnya kapasitas pernapasan? Jelaskan! Jawab: Berdasarkan percobaan tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi adalah usia, jenis kelamin, dan keaktifan siswa. Namun masih banyak faktor lainnya yang akan dijelaskan dalam pembahasan. 3) Hitunglah rata-rata kapasitas vital paru-paru siswa laki-laki dan perempuan! Jawab: a) Rata rata kapasitas vital paru paru siswa laki laki sebelum berlari : 3500 + 4000 + 2750 = 3416,67 = 3400 ml 3 Rata rata kapasitas vital paru paru siswa laki laki setelah berlari : 5000 + 5000 + 3300 = 4433,33 = 4400 ml 3 b) Rata rata kapasitas vital paru paru siswa perempuan sebelum berlari : 3000 + 2750 = 2875 ml 2

Rata rata kapasitas vital paru paru siswa perempuan setelah berlari : 3200 + 3250 = 3225 ml 2 4) Apakah ada perbedaan kapasitas pernapasan sebelum melakukan aktivitas berlari dan sesudah berlari? Jawab: Ada, kapasitas pernapasan setelah berlari lebih besar dibanding sebelum lari. Karena sesuai percobaan ini kapsitas paru paru seseorang yang belum melakukan aktivitas apapun akan lebih rendah dibanding dengan orang yang melakukan aktivitas, seperti berlari. Pada saat berlari, jantung akan memompa darah lebih kuat sehingga nafas kita dalam menghirup maupun menghembuskan nafas untuk mendapatkan pasokan oksigen yang cukup dalam proses pembakaran sari makanan dalam darah.

H. Pembahasan
Pernapasan adalah proses pengambilan O2, pengeluaran CO2 dan penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh. Sistem pernapasan atau respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Volume udara pernapasan berkisar 500 3500 ml. Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernapasan. 1. Kapasitas vital paru paru : merupakan kemampuan paru paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah melakukan inspirasi secara maksimal. Rumusnya : KV = VT + UK + US Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru paru adalah sebesar 4750 ml 2. Kapasitas total paru paru : merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru paru secara keseluruhan. Rumusnya : KT = KV + UR Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru paru adalah sebesar 5800 ml.

Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan respirasi adalah : Usia Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas. Jenis Kelamin Irama pernapasan laki-laki umunya lebih cepat daripada perempuan karena laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak dan bekerja lebih keras dibanding perempuan. Hal ii menyebabkan semakin tingginya kebutuhan energy, sehingga membutuhkan banyak oksigen untuk menungkatkan laju metabolism tubuh. Suhu Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen. Kegiatan atau aktivitas tubuh Semakin banyak organ tubuh yang yang bekerja dan semakin berat kerja organ tersebut, semakin tinggikebutuhan energy yang diperlukan, sehingga laju metabolism dan irama pernapasan semakin cepat. Irama pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang ada di medulla oblongata, yang mengolah impuls saraf dari reseptor dalam pembuluh darah. Reseptor ini sangat peka terhadap kadar karbondioksida di dalam darah. Jika seseorang ditutup mulut dan lubang hidungnya,

maka tidak lama kemudian orang itu akan mengalami hiperventilasi (kenaikan frekuensi pernapasan). Respons ini merupakan perintah dari medulla oblongata. Pada saat lubang pernapasan ditutup, proses pengeluaran karbondioksida keluar tubuh akan tertanggu sehingga karbondioksida dalam darah menigkat. Peningkatan kadar karbondioksida merangsang reseptor-reseptor yang ada dalam pembuluh darah. Impuls dari pembuluh darah yang sampai ke medula oblongata memerintahkan kontraksi otot-otot pernapasan sehingga orang tersebut mengalami hiperventilasi. Gaya Hidup Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru. Status Kesehatan Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel. Narkotika Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan. Ketinggian Ketinggian mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi daratan, makin rendah O2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup. Polusi udara Dengan adanya polusi udara, kecepatan pernapasan kita terganggu. Bernapas menjadi lebih menyesakkan sehingga kecepatan pernapasan menurun, jumlah oksigen yang dihisap menurun, kita pun menjadi lemas.

I. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan yang telah dilakukan adalah kapasitas vital paru paru setiap orang berbeda beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan adalah usia, jenis kelamin, kegiatan yang dilakukan (keaktifannya), suhu, polusi, ketinggian, narkotika, gaya hidup, dan status kesehatan.

You might also like