Professional Documents
Culture Documents
049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d4850202000000000000 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000001 163707274000001500000003364657363000001840000006c77747074000001f000000014626b7074000 00204000000147258595a00000218000000146758595a0000022c000000146258595a000002400000001 4646d6e640000025400000070646d6464000002c400000088767565640000034c0000008676696577000 003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561730000040c0000002474656368000004300000000 c725452430000043c0000080c675452430000043c0000080c625452430000043c0000080c746578740000 0000436f70797269676874202863292031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d7061 6e790000646573630000000000000012735247422049454336313936362d322e31000000000000000000 000012735247422049454336313936362d322e3100000000000000000000000000000000000000000000 0000000000
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii D. Fungsi A. Latar Belakang 1 B. Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 2 C. Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 5 Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 7 E. Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 7 F. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 7 N BAB II : PEN GE MB AN GA PEN DID IKA N BUD
AYA DAN KA RA KTE R BAN GSA ME LAL UI INT EGR ASI MA TA PEL A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 11 B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan
AJA RAN , PEN GE MB AN GA N DIR I, DAN BUD AYA SEK OLA H Budaya dan Karakter Bangsa 14 C. Pengembangan Proses Pembelajaran 19 D. Penilaian Hasil Belajar 22 E. Indikator Sekolah dan Kelas 23 INDIKATOR
BAB III : PETA NILAI DAN Mata Pelajaran A. Nilai, Jenjang Kelas, dan Indikator 31 B. Peta Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Berdasarkan 41 C. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Nilai, dan Indikator Mata Pelajaran 48 NILAI-NILAI BAB IV : INTEGRASI BUDAYA DAN
dan
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT serta dukungan dan partisipasi berbagai pihak akhirnya Naskah Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa telah rampung. Naskah ini merupakan salah satu hasil dari program 100 hari yang diamanahkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional Kabinet Bersatu II. Kebijakan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dicanangkan berdasarkan masukan dari Masyarakat, pengembangan telah dilakukan bersama oleh Badan Penelitian dan Pengembangan dan beberapa Unit Utama di lingkungan Kementrian Pendidikan Nasional serta kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Upaya yang telah dilakukan masyarakat dan lembaga terkait berupa pemikiran tentang pendidikan nilai, moral, dan karakter bangsa telah dikembangkan dan dilaksanakan dalam skala yang manageable sesuai dengan kemampuan lembaga terkait dan dukungan kebijakan pemerintah. Pada saat sekarang, kebijakan pemerintah merupakan bukan saja dukungan tetapi juga unsur yang berperan aktif dalam
Berdasarkan kajian terhadap masukan dari masyarakat baik melalui media massa, seminar, sarasehan, kajian literatur, maupun upaya langsung dalam melaksanakan pendidikan nilai, moral, budaya, dan karakter, Badan Penelitian dan Pengembangan menyusun naskah Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Pikiran tentang Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang tercantum dalam naskah yang ada di hadapan para pendidik dan peminat pendidikan ini merupakan pikiran yang bersifat praktis dan dapat dilaksanakan dalam suasana pendidikan yang ada di sekolah pada saat sekarang. Meskipun demikian, pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa memerlukan berbagai perubahan dalam pelaksanaan proses pendidikan yang terjadi di sekolah pada saat sekarang. Perubahan yang diperlukan tidak mengubah kurikulum yang berlaku tetapi menghendaki sikap baru dan keterampilan baru dari para guru, kepala sekolah dan konselor sekolah. Sikap dan keterampilan baru tersebut merupakan persyaratan yang harus dipenuhi (condito sine qua non) untuk keberhasilan implementasi Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa. Perubahan sikap dan penguasaan keterampilan yang dipersyaratkan tersebut hanya dapat dikembangkan melalui pendidikan dalam jabatan yang berfokus, berkelanjutan, dan sistemik. Karakter sebagai suatu moral excellence atau akhlak dibangun di atas berbagia kebajikan (virtues) yang pada gilirannya hanya memilikimakna ketika dilandasi atas nilai-nilai yang berlaku dalam budaya (bangsa). Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang dimiliki warga Negara Indonesia berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatu kebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa diarahkan pada upaya mengembangkan nilai-nilai mendasari suatu kebijakan sehingga menjadi suatu kepribadian diri warga Negara. Berbeda dari materi ajar yang bersifat mastery, sebagaimana halnya suatu performance content suatu kompetensi, materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bersifat developmental. Perbedaan hakekat kedua kelompok materi tersebut menghendaki perbedaan perlakuan dalam proses pendidikan. Materi pendidikan yang bersifat developmental menghendaki proses pendidikan yang cukup panjang dan bersifat saling menguat (reinforce) antara kegiatan belajar dengan kegiatan belajar lainnya, antara proses belajar di kelas dengan kegiatan kurikuler di sekolah dan di luar sekolah. Disamping persamaan dalam kelompok, materi belajar ranah pengetahuan (cognitive) yang
dalam satu kelompok developmental dengan nilai, antara keduanya terdapat perbedaan yang mendasar dalam perencanaan pada dokumen kurikulum (KTSP), silabus, RPP, dan proses belajar. Materi belajar ranah pengetahuan dapat dijadikan pokok bahasan sedangkan materi nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa tidak dapat dijadikan pokok bahasan karena mengandung resiko akan menjadi materi yang bersifat kognitif. Oleh karena itu, dalam pengembangan materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa sikap menyukai, ingin memiliki, dan mau menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai dasar bagi tindakan dalam perilaku kehidupan peserta didik seharihari merupakan persyaratan awal yang mutlak untuk keberhasilan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Proses Pembelajaran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dilaksanakan melalui proses belajar aktif. Sesuai dengan prinsip pengembangan nilai harus dilakukan secara aktif oleh peserta didik (dirinya subyek yang akan menerima, menjadikan nilai sebagai miliknya dan menjadikan nilainilai yang sudah dipelajarinya sebagai dasar dalam setiap tindakan) maka posisi peserta didik sebagai subyek yang aktif dalam belajar adalah prinsip utama belajar aktif. Oleh karena itu, keduanya saling memerlukan. Selain sebagai pedoman untuk pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, naskah ini dilengkapi juga dengan indikator sekolah dan indikator kelas yang dianggap kondusif dalam penerapan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa. Kepada guru, kepala sekolah, konselor sekolah dan pengawas dapat menggunakan indikator tersebut sebagai pedoman dalam mengembangkan dan menilai budaya sekolah yang kondusif untuk Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Semoga naskah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru, kepala sekolah, konselor sekolah, pengawas
dan pihak lain yang terkait. Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyusunan naskah ini. Kami doakan semoga semua dukungan dan partisipasi berupa pikiran, tenaga, waktu dan materi bernilai ibadah di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.
Jakarta, Januari 2010 Kepala Badan Penelitian dan Pengembang an ffd8ffe000104a46494600010 20100c800c80000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543 2073524742000000000000000 0000000000000f6d600010000 0000d32d48502020000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000116370727400000 1500000003364657363000001
840000006c77747074000001f 000000014626b707400000204 000000147258595a000002180 00000146758595a0000022c00 0000146258595a00000240000 00014646d6e64000002540000 0070646d6464000002c400000 088767565640000034c000000 8676696577000003d40000002 46c756d69000003f800000014 6d6561730000040c000000247 4656368000004300000000c72 5452430000043c0000080c675 452430000043c0000080c6254 52430000043c0000080c74657 87400000000436f7079726967 6874202863292031393938204 865776c6574742d5061636b61 726420436f6d70616e7900006 4657363000000000000001273 5247422049454336313936362 d322e31000000000000000000 0000127352474220494543363 13936362d322e310000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000 Prof. Dr. H. Mansyur Ramly
BUDAYA DAN
Pengarah:
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sekretaris Badan Penelitian dan PengembanganKepala Pusat
Kurikulum
Anggota:Prof. Dr. Abdul Aziz Wahab Prof. Dr. Yoyok Mulyana Drs. M. Hamka, M.Ed Drs. Kurniawan, M.Ed
Drs. Zulfikrie Anas, M.Ed Dra. Lili Nurlaili, M.Ed Dra. Maria Listiyanti Drs. Jarwadi, M.Pd Dra. Maria Chatarina Drs. Heni Waluyo, M.Pd Drs. Sapto Aji WiranthoDra. Suci Paresti, M.Ed Drs. A. Buchori Ismail
Sekretaris Kegiatan:
Erlina Indarti, ST
ffd8ffe000104a4649460001020100c800c80000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000c484c 696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d5346540000000 049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d4850202000000000000 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000001 163707274000001500000003364657363000001840000006c77747074000001f000000014626b7074000 00204000000147258595a00000218000000146758595a0000022c000000146258595a000002400000001 4646d6e640000025400000070646d6464000002c400000088767565640000034c0000008676696577000 003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561730000040c0000002474656368000004300000000 c725452430000043c0000080c675452430000043c0000080c625452430000043c0000080c746578740000 0000436f70797269676874202863292031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d7061 6e790000646573630000000000000012735247422049454336313936362d322e31000000000000000000 000012735247422049454336313936362d322e3100000000000000000000000000000000000000000000 0000000000PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Selain di media massa, para pemuka masyarakat, para ahli, dan para pengamat pendidikan, dan pengamat sosial berbicara mengenai persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum seminar, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupn politik yang tidak produktif, dan sebagainya menjadi topik pembahasan hangat di media massa, seminar, dan di berbagai kesempatan. Berbagai
alternatif penyelesaian diajukan seperti peraturan, undang-undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan hukum yang lebih kuat. Alternatif lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi, paling tidak mengurangi, masalah budaya dan karakter bangsa yang dibicarakan itu adalah pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat. Kurikulum adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the heart of education). Oleh karena itu, sudah seharusnya kurikulum, saat ini, memberikan perhatian yang lebih besar pada pendidikan budaya dan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masa sebelumnya. Pendapat yang dikemukakan para pemuka masyarakat, ahli pendidikan, para pemerhati pendidikan dan anggota masyarakat lainnya di berbagai media massa, seminar, dan sarasehan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada awal tahun 2010 menggambarkan adanya kebutuhan masyarakat yang kuat akan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi jika dikaji, bahwa kebutuhan itu, secara imperatif, adalah sebagai kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional.
berkenaan dengan berbagai Kepedulian mengenai telah Berbagai pengembangan pula masyarakat pendidikan menjadi pemerintah. upaya pendidikan jenjang dan jalur pendidikan walaupun sifatnya belum menyeluruh. pemerintah pendidikan berakumulasi kebijakan mengenai dan menjadi Keinginan mengenai budaya dan pada pemerintah pendidikan salah paling satu tidak
budaya dan karakter bangsa telah dilakukan di berbagai direktorat dan bagian di berbagai pemerintah, lembaga terutama di
bertanggung jawab. Tujuan pendidikan merupakan Indonesia satuan yang nasional itu rumusan harus Oleh
mengenai kualitas manusia dikembangkan oleh setiap pendidikan. karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
B.
Pengertian
Pendidikan
Indonesia nomor 20 tahun Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) fungsi harus merumuskan dan digunakan di UU tujuan dalam upaya Indonesia. Sisdiknas Pendidikan berfungsi dan serta yang watak bangsa
karakter bangsa. Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter b21angsa perlu dikemukakan pengertian istilah budaya, karakter bangsa, dan yang pendidikan. dikemukakan Pengertian di sini dalam Antropologi, Kewarganegaraan,
pendidikan nasional yang mengembangkan pendidikan Pasal nasional mengembangkan membentuk peradaban 3
dikemukakan secara teknis dan digunakan Guru-guru Pendidikan mengembangkan pedoman ini.
menyebutkan,
dan mata pelajaran lain, yang istilah-istilah itu menjadi pokok bahasan dalam mata pelajaran terkait, kebebasan tetap memiliki sepenuhnya
bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, berkembangnya kehidupan untuk potensi bertujuan
membahas dan berargumentasi mengenai istilah-istilah tersebut secara akademik. Budaya nilai, diartikan sistem moral, sebagai berpikir, dan
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, demokratis mandiri, dan serta menjadi warga negara yang
keseluruhan
norma,
keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral, norma,
dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan alamnya. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakan manusia sistem dan dalam dan kehidupan menghasilkan sistem Manusia
akhlak, hasil
atau internalisasi
diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, sejumlah norma, hormat Interaksi orang karakter itu, bersikap, nilai, seperti kepada lain moral, jujur, orang dan dan berani lain. dengan dan karakter bertindak. Kebajikan terdiri atas
sistem sosial, sistem ekonomi, kepercayaan, sebagainya. pengetahuan, teknologi, seni, sebagai makhluk sosial menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan; akan tetapi juga dalam interaksi dengan sesama manusia dan alam kehidupan, manusia diatur oleh yang sistem telah berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan dihasilkannya. maka yang Ketika kehidupan manusia terus berkembang, berkembang sesungguhnya
menumbuhkan
karakter bangsa. Oleh karena pengembangan bangsa hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu, maka pengembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang berangkutan. Artinya, dan pengembangan budaya
adalah sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, ilmu, teknologi, serta seni. dalam sehingga dan keyakinan mereka yang Pendidikan merupakan upaya terencana didik, moral, mengembangkan potensi peserta memiliki sistem berpikir, nilai, diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut ke arah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang. Karakter adalah watak, tabiat,
karakter bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan lingkungan yang tidak melepaskan peserta didik dari sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa. Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila; jadi pendidikan budaya dan karakter bangsa haruslah berdasarkan
nilai-nilai karakter
Pancasila. bangsa
kehidupan lebih
masyarakat sejahtera,
yang serta
mengembangkan
kehidupan
bangsa yang bermartabat. Berdasarkan pendidikan dikemukakan pendidikan karakter sebagai pengertian yang di atas budaya bangsa pendidikan telah maka dan yang
Pancasila pada diri peserta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik. Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan
dimaknai nilai-nilai
mengembangkan
budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka karakter tersebut dirinya, yang memiliki sebagai dalam sebagai religius, nilai dan karakter kehidupan anggota nasionalis,
masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda karakter dan juga budaya bangsa proses dan untuk pengembangan
masyarakat, dan warganegara produktif dan kreatif . Atas dasar pemikiran itu,
pengembangan
pendidikan
budaya dan karakter sangat strategis bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang. Pengembangan itu harus dilakukan yang belajar yang melalui baik, serta efektif. perencanaan metode pembelajaran
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan
Sesuai dengan sifat suatu nilai, pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah; oleh karenanya harus
dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah, melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang C. tak terpisahkan dari budaya sekolah. Landasan Pedagogis dan Pendidikan Budaya
Budaya, yang menyebabkan peserta didik tumbuh dan berkembang, dimulai dari budaya terdekat di lingkungan RT, (kampung,
RW, desa) berkembang ke lingkungan yang lebih luas yaitu budaya nasional bangsa dan budaya universal suatu untuk potensi yang dianut oleh ummat manusia. Apabila peserta didik menjadi asing dari budaya terdekat maka dia tidak mengenal dengan baik budaya bangsa dan dia tidak mengenal dirinya sebagai anggota sangat bahkan proses budaya rentan bangsa. terhadap untuk Dalam situasi demikian, dia pengaruh budaya luar dan cenderung menerima budaya luar tanpa pertimbangan (valueing). Kecenderungan itu terjadi karena dia tidak memiliki norma dan nilai budaya dapat dasar nasionalnya digunakan untuk yang sebagai
mengembangkan
peserta didik secara optimal. Usaha sadar itu tidak boleh dilepaskan dari lingkungan peserta terutama didik dari berada, lingkungan
budayanya, karena peserta didik hidup tak terpishkan dalam lingkungannya dan bertindak Pendidikan sesuai yang dengan tidak kaidah-kaidah budayanya.
dilandasi oleh prinsip itu akan menyebabkan peserta didik tercerabut dari akar budayanya. Ketika hal ini terjadi, maka mereka tidak akan mengenal budayanya dengan baik sehingga ia menjadi dalam orang asing, orang asing lingkungan yang lebih
melakukan
budayanya. Selain menjadi mengkhawatirkan adalah dia menjadi orang yang tidak menyukai budayanya.
pertimbangan, semakin kuat pula kecenderungan untuk tumbuh baik. dan berkembang titik menjadi warga negara yang Pada
kulminasinya,
norma dan
kebanggaan
bangsa
dan
nilai budaya secara kolektif pada tingkat makro akan menjadi norma dan nilai budaya menjadi Indonesia bertindak, menyelesaikan bangsa. warga yang dan Dengan negara memiliki cara masalah demikian, peserta didik akan
menjadikan bangsa itu dikenal oleh bangsa-bangsa lain. Selain mewariskan, pendidikan juga memiliki fungsi untuk nilai-nilai mengembangkan
budaya dan prestasi masa lalu itu menjadi nilai-nilai budaya bangsa yang yang akan sesuai datang, dengan serta kehidupan masa kini dan masa mengembangkan prestasi baru yang menjadi karakter baru bangsa. Oleh karena itu, pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan inti dari suatu proses pendidikan. Proses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari karakter itu menghendaki suatu proses pelajaran kurikulum sejarah, Indonesia, yang yang geografi, IPS, berkelanjutan, ada dalam dilakukan melalui berbagai mata (kewarganegaraan, ekonomi, IPA,
sesuai dengan norma dan nilai ciri ke-Indonesiaannya. Hal ini sesuai dengan fungsi utama pendidikan dalam yang UU diamanatkan
Sisdiknas, mengembangkan kemampuan dan membentuk watak bangsa serta yang peradaban bermartabat Oleh
dalam rangka mencerdaskan kehidupan mengatur UU kokoh mengembangkan keseluruhan potensi diri seseorang sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Pendidikan adalah suatu proses enkulturasi, mewariskan mendatang. prestasi berfungsi nilai-nilai Nilai-nilai itu dan dan bangsa. karena itu, aturan dasar yang pendidikan sudah untuk nasional (UUD 1945 dan Sisdiknas) memberikan landasan yang
sosiologi, antropologi, bahasa matematika, agama, pendidikan jasmani dan olahraga, seni, serta ketrampilan). mengembangkan Dalam pendidikan
karakter bangsa, kesadaran akan siapa dirinya dan bangsanya adalah bagian yang teramat penting. baik Kesadaran tersebut yang dan hanya dapat terbangun dengan melalui sejarah pencerahan memberikan
penjelasan mengenai siapa diri bangsanya di masa lalu yang menghasilkan itu, dirinya dan harus kesadaran, dan dan dengan diri (geografi), bangsanya di masa kini. Selain pendidikan pula wawasan, tempat hidup membangun pengetahuan, nilai lingkungan bangsanya
kurikulum yang demikian, nilai dan karakter yang dikembangkan pada diri peserta didik akan sangat kokoh dan memiliki dampak nyata dalam kehidupan bangsa, manusia. Pendidikan budaya dan karakter bangsa pendidikan dasar atribut dilakukan nilai-nilai dan melalui atau diri, dan masyarakat, umat bahkan
berkenaan
nilai yang hidup di masyarakat (antropologi), sistem sosial yang berlaku dan sedang berkembang (sosiologi), ketatanegaraan, dan (ketatanegaraan/politik/ kewarganegaraan), Indonesia berpikirnya, dengan bahasa cara kehidupan sistem pemerintahan, politik
kebajikan yang menjadi nilai budaya suatu karakter pada Oleh pada bangsa. Kebajikan yang menjadi karakter nilai. bangsa dasarnya adalah dan karakter
karena itu pendidikan budaya dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup atau ideologi bangsa Indonesia, dalam agama, tujuan budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan pendidikan nasional. D. Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 2perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat; dan 3penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat. Budaya dan Karakter
perekonomian, ilmu, teknologi, dan seni. Artinya, perlu ada upaya berupa terobosan kurikulum nilaipengembangan
nilai yang menjadi dasar bagi pendidikan budaya dan karakter bangsa. Dengan terobosan
Fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah: 1pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa; E. Tujuan Pendidikan
Bangsa
Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah: 1mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; 2mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilainilai universal dan tradisi 6 F. Nilai-nilai dalam
budaya bangsa yang religius; 3menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa; 4mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan 5mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity). Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa pendidikan budaya dan
Nilai-nilai dikembangkan
yang dalam
karakter
bangsa
diidentifikasi dari sumbersumber berikut ini. karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara. 3Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa. 4Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan
1Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilainilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama. 2Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan
pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. 5 ffd8ffe000104a464946000102 01008200820000ffe20c5849434 35f50524f46494c45000101000 00c484c696e6f021000006d6e7 4725247422058595a2007ce000 20009000600310000616373704 d5346540000000049454320735 24742000000000000000000000 0000000f6d6000100000000d32 d4850202000000000000000000 00000000000000000000000000 00000000000000000000000000 00000000000000000000000001 16370727400000150000000336 4657363000001840000006c777 47074000001f000000014626b7 07400000204000000147258595 a00000218000000146758595a0 000022c000000146258595a000 0024000000014646d6e6400000 25400000070646d6464000002c 400000088767565640000034c0 000008676696577000003d4000 000246c756d69000003f800000 0146d6561730000040c0000002 474656368000004300000000c7 25452430000043c0000080c675 6 NILAI
8. Demokratis 9. Rasa Ingin Tahu
452430000043c0000080c62545 2430000043c0000080c7465787 400000000436f7079726967687 42028632920313939382048657 76c6574742d5061636b6172642 0436f6d70616e7900006465736 30000000000000012735247422 049454336313936362d322e310 00000000000000000000012735 247422049454336313936362d3 22e31000000000000000000000 00000000000000000000000000 0000000 NILAI
1. Religius
DESKRIPS
2. Jujur
3. Toleransi
Tindakan yan pada berbagai Perilaku yang dalam mengat serta menyele
6. Kreatif 7. Mandiri
DESKRIPSI
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama 15. Gemar Membaca hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk 16. Peduli Lingkungan mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas 17. Peduli Sosial kepentingan diri dan kelompoknya. Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan 18. Tanggung-jawab kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan Catatan: mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Kebiasaan me bacaan yang m Sikap dan tind kerusakan pad mengembangk kerusakan ala
Sikap dan tind pada orang lai Sikap dan per dan kewajiban terhadap diri s sosial dan bud
Sekolah
dan
guru
dapat
nilai-nilai tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani sekolah dan hakekat materi SK/KD dan materi bahasan suatu mata pelajaran. Meskipun demikian,
ada 5 nilai yang diharapkan menjadi nilai minimal yang dikembangkan di setiap sekolah yaitu nyaman, jujur, peduli, cerdas, dan tangguh/kerjakeras.
ffd8ffe000104a4649460001020100c800c80000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000c484c 696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d5346540000000 049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d4850202000000000000 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000001 163707274000001500000003364657363000001840000006c77747074000001f000000014626b7074000 00204000000147258595a00000218000000146758595a0000022c000000146258595a000002400000001 4646d6e640000025400000070646d6464000002c400000088767565640000034c0000008676696577000 003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561730000040c0000002474656368000004300000000 c725452430000043c0000080c675452430000043c0000080c625452430000043c0000080c746578740000 0000436f70797269676874202863292031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d7061 6e790000646573630000000000000012735247422049454336313936362d322e31000000000000000000 000012735247422049454336313936362d322e3100000000000000000000000000000000000000000000 0000000000PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI, DAN BUDAYA SEKOLAH
A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah ada. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong peserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial. Berikut prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter
bangsa. 1. Berkelanjutan; mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang, dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas akhir SMP. Pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun. 2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah; mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Gambar 1 berikut ini memperlihatkan pengembangan nilai-nilai melalui jalur-jalur itu:
ffd8ffe000104a46494600010 20100c800c80000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543 2073524742000000000000000 0000000000000f6d600010000 0000d32d48502020000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000116370727400000 1500000003364657363000001 840000006c77747074000001f 000000014626b707400000204 000000147258595a000002180
00000146758595a0000022c000 000146258595a000002400000 0014646d6e640000025400000 070646d6464000002c4000000 88767565640000034c0000008 676696577000003d400000024 6c756d69000003f8000000146d 6561730000040c00000024746 56368000004300000000c7254 52430000043c0000080c675452 430000043c0000080c62545243 0000043c0000080c7465787400 000000436f7079726967687420 2863292031393938204865776 c6574742d5061636b61726420 436f6d70616e79000064657363 0000000000000012735247422 049454336313936362d322e31 0000000000000000000000127 3524742204945433631393636 2d322e3100000000000000000 0000000000000000000000000 000000000000 telah ditetapkan dalam Standar
Ga mba r 2. Pen gem ban gan Nila inilai Pen didi kan Bud aya dan Kar akte r Ban gsa
Pengembangan nilai budaya dan karakter bangsa melalui berbagai mata pelajaran yang
0 0 0 0 0 0 0
0011637072740000015000000 0336465736300000184000000 6c77747074000001f00000001 4626b70740000020400000014 7258595a00000218000000146 758595a0000022c0000001462 58595a0000024000000014646 d6e640000025400000070646d 6464000002c40000008876756 5640000034c00000086766965 77000003d4000000246c756d6 9000003f8000000146d656173 0000040c00000024746563680 00004300000000c7254524300
00043c0000080c675452430000 043c0000080c62545243000004 3c0000080c7465787400000000 436f7079726967687420286329 2031393938204865776c65747 42d5061636b61726420436f6d7 0616e79000064657363000000 0000000012735247422049454 336313936362d322e31000000 0000000000000000127352474 22049454336313936362d322e 3100000000000000000000000 0000000000000000000000000 000000
Gambar 3. Pengembangan Nilai Budaya dan Karakter Bangsa melalui Setiap Mata Pelajaran
dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika mengajarkan suatu prosedur, seperti pelajaran konsep, ataupun dalam agama, teori, fakta mata bahasa
3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan; mengandung makna bahwa materi nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa; artinya, nilai-nilai itu tidak
Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, dan ketrampilan. 00000146758595a0000022c000 000146258595a000002400000 0014646d6e640000025400000 070646d6464000002c4000000 88767565640000034c0000008 676696577000003d400000024 6c756d69000003f8000000146d 6561730000040c00000024746 56368000004300000000c7254 52430000043c0000080c675452 430000043c0000080c62545243 0000043c0000080c7465787400 000000436f7079726967687420 2863292031393938204865776 c6574742d5061636b61726420 436f6d70616e79000064657363 0000000000000012735247422 049454336313936362d322e31 0000000000000000000000127 3524742204945433631393636 2d322e3100000000000000000 0000000000000000000000000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 pendidikan jasmani dan kesehatan, seni,
ffd8ffe000104a46494600010 20100c800c80000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543 2073524742000000000000000 0000000000000f6d600010000 0000d32d48502020000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000116370727400000 1500000003364657363000001 840000006c77747074000001f 000000014626b707400000204 000000147258595a000002180
pengertian dari suatu nilai g Materi atau budaya pelajaran media dan biasa untuk karakter yang sedang pada mereka u diri r digunakan sebagai bahan mengembangkan nilai-nilai bangsa. Oleh karena itu, guru tidak perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada, tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk nilai-nilai tidak mengembangkan belajar khusus mengembangkan mengembangkan budaya dan harus proses untuk nilai. 4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan; prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip tut wuri b. Kegiatan spontan Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya Konsekuensi dari prinsip ini, nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tidak ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun demikian, perlu peserta didik mengetahui perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga 0000000000000f6d6000100000 000d32d485020200000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000001163707274000001 5000000033646573630000018 40000006c77747074000001f00 0 0 0 0 0 1 4 6 tumbuhkan
mereka. Mereka tidak boleh u berada dalam posisi tidak h tahu dan tidak paham a r u makna nilai itu.
Diawali de
belajar yan
sumber info
Suatu hal yang selalu harus diingat bahwa satu aktivitas belajar untuk kognitif, psikomotor. dapat digunakan mengembangkan afektif, dan
yang sudah
rekonstruks
karakter pa
sekolah, da
26b7074000002040000001472 58595a0000021800000014675 8595a0000022c000000146258 595a0000024000000014646d6 e640000025400000070646d64 64000002c4000000887675656 40000034c0000008676696577 000003d4000000246c756d690 00003f8000000146d65617300 00040c0000002474656368000 004300000000c725452430000 043c0000080c6754524300000 43c0000080c62545243000004 3c0000080c746578740000000 0436f70797269676874202863 292031393938204865776c657 4742d5061636b61726420436f 6d70616e79000064657363000 0000000000012735247422049 454336313936362d322e31000 0000000000000000000127352 47422049454336313936362d3 22e3100000000000000000000 0000000000000000000000000 000000000 ffd8ffe000104a46494600010 201010e00960000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543
2073524742000000000000000 0000000000000f6d6000100000 000d32d485020200000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000001163707274000001 5000000033646573630000018 40000006c77747074000001f00 0000014626b70740000020400 0000147258595a00000218000 000146758595a0000022c00000 0146258595a00000240000000 14646d6e64000002540000007 0646d6464000002c400000088 767565640000034c000000867 6696577000003d4000000246c 756d69000003f8000000146d65 61730000040c0000002474656 368000004300000000c725452 430000043c0000080c67545243 0000043c0000080c6254524300 00043c0000080c746578740000 0000436f707972696768742028 63292031393938204865776c6 574742d5061636b6172642043 6f6d70616e7900006465736300 0000000000001273524742204 9454336313936362d322e3100 0000000000000000000012735 247422049454336313936362d 322e310000000000000000000 0000000000000000000000000 lain, memperoleh prestasi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh. Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang tidak baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi,menolong orang
0 0 dalam olah raga atau kesenian, 0 0 berani menentang atau 0 mengkoreksi perilaku teman 0 yang tidak terpuji. 3 3 6 ffd8ffe000104a464946000102 4 01009500950000ffe20c584943 6 435f50524f46494c4500010100 5 000c484c696e6f021000006d6e 7 74725247422058595a2007ce00 3 0200090006003100006163737 6 04d5346540000000049454320 3 7352474200000000000000000 0 00000000000f6d600010000000 0 0d32d48502020000000000000 0 0000000000000000000000000 0 0000000000000000000000000 0 0000000000000000000000000 1 0000000116370727400000150 8
40000006c77747074000001f0 00000014626b7074000002040 00000147258595a0000021800 0000146758595a0000022c000 000146258595a000002400000 0014646d6e640000025400000 070646d6464000002c4000000 88767565640000034c0000008 676696577000003d400000024 6c756d69000003f8000000146 d6561730000040c0000002474 656368000004300000000c725 452430000043c0000080c6754 52430000043c0000080c62545 2430000043c0000080c746578 7400000000436f70797269676 8742028632920313939382048 65776c6574742d5061636b617 26420436f6d70616e79000064 6573630000000000000012735 247422049454336313936362d 322e310000000000000000000 0001273524742204945433631 3936362d322e3100000000000 0000000000000000000000000 000000000000000000
Gambar 8. Nilai cinta damai
yang pertama dan utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya, berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan. ffd8ffe000104a464946000102 0100c700c70000ffe20c584943 435f50524f46494c4500010100 000c484c696e6f021000006d6e 74725247422058595a2007ce00 0200090006003100006163737 04d5346540000000049454320 7352474200000000000000000 00000000000f6d600010000000 0d32d48502020000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000116370727400000150 0000003364657363000001840 000006c77747074000001f0000 00014626b7074000002040000 00147258595a0000021800000 0146758595a0000022c0000001 46258595a0000024000000014 646d6e6400000254000000706 46d6464000002c40000008876 7565640000034c00000086766 96577000003d4000000246c75 6d69000003f8000000146d6561 730000040c000000247465636 8000004300000000c72545243 0000043c0000080c6754524300 00043c0000080c625452430000 043c0000080c74657874000000 00436f70797269676874202863 292031393938204865776c657 4742d5061636b61726420436f6 d70616e790000646573630000 0000000000127352474220494 54336313936362d322e310000 0000000000000000001273524 7422049454336313936362d32 2e31000000000000000000000
c.Keteladanan Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
G a m b a r 9 . M e n o l o n g t e m a n y a n g
nilai-nilai budaya dan d.Pengkondisian Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa maka sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur. 00000146758595a0000022c000 000146258595a000002400000 0014646d6e640000025400000 070646d6464000002c4000000 88767565640000034c0000008 676696577000003d400000024 6c756d69000003f8000000146d 6561730000040c00000024746 56368000004300000000c7254 52430000043c0000080c675452 430000043c0000080c62545243 0000043c0000080c7465787400 000000436f7079726967687420 2863292031393938204865776 c6574742d5061636b61726420 436f6d70616e79000064657363 0000000000000012735247422 049454336313936362d322e31 0000000000000000000000127 3524742204945433631393636 2d322e3100000000000000000 0000000000000000000000000 mata pelajaran 2. Pengintegrasian dalam Pengembangan Pengembangan pendidikan karakater nilai-nilai dan bangsa nilai-nilai b . m e n g g u n a k a n 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ffd8ffe000104a46494600010 20100c800c80000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543 2073524742000000000000000 0000000000000f6d600010000 0000d32d48502020000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000116370727400000 1500000003364657363000001 840000006c77747074000001f 000000014626b707400000204 000000147258595a000002180
itu dalam silabus ditempuh melalui cara-cara berikut ini: a. mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang tercantum itu sudah tercakup di dalamnya;
budaya
diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP.
tabel 1 yang memperlihatkan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan; c. mencantumkankan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel 1 itu ke dalam silabus; d. mencantumkan nilainilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam RPP; e. mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai; dan f. memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan untuk menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam perilaku. ffd8ffe000104a46494600010 201009600970000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543 Budaya cakupannya harapan, demografi, kurikuler, ekstrakurikuler, mengambil sekolah sangat luas,
2073524742000000000000000 3. 0000000000000f6d6000100000 000d32d485020200000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000001163707274000001 5000000033646573630000018 40000006c77747074000001f00 0000014626b70740000020400 0000147258595a00000218000 000146758595a0000022c00000 0146258595a00000240000000 14646d6e64000002540000007 0646d6464000002c400000088 767565640000034c000000867 6696577000003d4000000246c 756d69000003f8000000146d65 61730000040c0000002474656 368000004300000000c725452 430000043c0000080c67545243 0000043c0000080c6254524300 00043c0000080c746578740000 0000436f707972696768742028 63292031393938204865776c6 574742d5061636b6172642043 6f6d70616e7900006465736300 0000000000001273524742204 9454336313936362d322e3100 0000000000000000000012735 247422049454336313936362d 322e310000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000 guru, konselor dengan pegawai dengan dan kelompok sekolah.
B u d a y a S e k o l a h
ke pe du lia n li ng ku ng an , ra sa ke ba ng
Interaksi internal kelompok dan antarkelompok terikat oleh berbagai aturan, norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu Kepemimpinan, keteladanan, toleransi, keramahan, kerja keras, sekolah.
kebijakan maupun interaksi sosial antarkomponen di sekolah. Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan
saan, dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai yang dikembangkan budaya sekolah. Pengembangan nilai-nilai dalam
dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan guru, konselor, yang tenaga ketika dengan dan fasilitas didik dilakukan kepala sekolah, administrasi berkomunikasi peserta sekolah. ffd8ffe000104a46494600010 201009600970000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543 2073524742000000000000000 0000000000000f6d600010000 0000d32d48502020000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000116370727400000 1500000003364657363000001 840000006c77747074000001f 000000014626b707400000204 000000147258595a000002180 00000146758595a0000022c00 0000146258595a00000240000 00014646d6e64000002540000 0070646d6464000002c400000 088767565640000034c000000 8676696577000003d40000002 46c756d69000003f800000014 6d6561730000040c000000247 4656368000004300000000c72 5452430000043c0000080c675 452430000043c0000080c6254 52430000043c0000080c74657 87400000000436f7079726967 6874202863292031393938204 menggunakan
865776c6574742d5061636b61 726420436f6d70616e79000064 6573630000000000000012735 247422049454336313936362d 322e310000000000000000000 0001273524742204945433631 3936362d322e3100000000000 0000000000000000000000000 000000000000000000 C. Pengembangan Proses
budaya dan karakter bangsa proses belajar peserta didik secara aktif dan berpusat pada kelas, anak; dilakukan dan melalui berbagai kegiatan di sekolah, masyarakat. 1Kelas, melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang dirancang sedemikian rupa. Setiap kegiatan belajar mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu, tidak selalu diperlukan kegiatan belajar khusus untuk mengembangkan nilai-nilai pada pendidikan budaya dan karakter bangsa. Meskipun demikian, untuk pengembangan nilai-nilai tertentu seperti kerja keras, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan gemar membaca dapat melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru. Untuk pegembangan beberapa nilai lain seperti peduli sosial, peduli lingkungan, rasa ingin tahu, dan kreatif memerlukan upaya pengkondisian sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai itu. 2Sekolah, melalui berbagai
k e g i a t a n s e k o l a h y a n g d ii k u ti s e l u r u h p e s e r t a d i d i k , g u r u , k e p a l a s e
kolah, dan tenaga administrasi di sekolah itu, direncanakan sejak awal tahun pelajaran, dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah. Contoh kegiatan yang dapat dimasukkan ke dalam program sekolah adalah lomba vocal group antarkelas tentang lagulagu bertema cinta tanah air, pagelaran seni, lomba pidato bertema budaya dan karakter bangsa, pagelaran bertema budaya dan karakter bangsa, lomba olah raga antarkelas, lomba kesenian antarkelas, pameran hasil karya peserta didik bertema budaya dan karakter bangsa, pameran foto hasil karya peserta didik bertema 3 ffd8ffe000104a46494600010 201009c009c0000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543 2073524742000000000000000 4 5 budaya dan karakter bangsa, lomba membuat tulisan, lomba mengarang lagu, melakukan wawancara kepada tokoh yang berkaitan dengan budaya dan 6 7 ffd8ffe000104a46494600010 20100b400b40000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543 2073524742000000000000000 0000000000000f6d600010000 0000d32d48502020000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000
0000000000000f6d6000100000 000d32d485020200000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000001163707274000001 5000000033646573630000018 40000006c77747074000001f00 0000014626b70740000020400 0000147258595a00000218000 000146758595a0000022c00000 0146258595a00000240000000 14646d6e64000002540000007 0646d6464000002c400000088 767565640000034c000000867 6696577000003d4000000246c 756d69000003f8000000146d65 61730000040c0000002474656 368000004300000000c725452 430000043c0000080c67545243 0000043c0000080c6254524300 00043c0000080c746578740000 0000436f707972696768742028 63292031393938204865776c6 574742d5061636b6172642043 6f6d70616e7900006465736300 0000000000001273524742204 9454336313936362d322e3100 0000000000000000000012735 247422049454336313936362d 322e310000000000000000000 0000000000000000000000000 20 karakter bangsa, mengundang berbagai narasumber untuk berdiskusi, gelar wicara, atau berceramah yang berhubungan dengan budaya dan karakter bangsa. 0000000000000000000000000 0000000000116370727400000 1500000003364657363000001 840000006c77747074000001f0 00000014626b7074000002040 00000147258595a0000021800 0000146758595a0000022c0000 00146258595a0000024000000 014646d6e6400000254000000 70646d6464000002c40000008 8767565640000034c00000086 76696577000003d4000000246 c756d69000003f8000000146d6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 6 1 7 3 0 0 0 0 0 4 0 c
0000002474656368000004300 000000c725452430000043c00 00080c675452430000043c000 0080c625452430000043c0000 080c7465787400000000436f7 0797269676874202863292031 393938204865776c6574742d5 061636b61726420436f6d7061 8 9 3. Luar kegiatan sekolah, melalui ekstrakurikuler
6e79000064657363000000000 0000012735247422049454336 313936362d322e31000000000 0000000000000127352474220 49454336313936362d322e310 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 000 menumbuhkan kebangsaan, pengabdian untuk kepedulian kesetiakawanan tertimpa musibah semangat melakukan masyarakat menumbuhkan dan sosial banjir, atau tempatatau
dan kegiatan lain yang diikuti oleh seluruh atau sebagian dirancang dimasukkan Kalender Misalnya, tempat-tempat terhadap tanah peserta sekolah ke didik, sejak dalam ke yang air,
(membantu mereka yang memperbaiki membersihkan membersihkan ibadah tertentu). 0000146258595a00000240000 00014646d6e64000002540000 0070646d6464000002c400000 088767565640000034c000000 8676696577000003d40000002 46c756d69000003f8000000146 d6561730000040c0000002474 656368000004300000000c725 452430000043c0000080c67545 2430000043c0000080c6254524 30000043c0000080c746578740 0000000436f707972696768742 0286329203139393820486577 6c6574742d5061636b6172642 0436f6d70616e7900006465736 3000000000000001273524742 2049454336313936362d322e3 1000000000000000000000012 7352474220494543363139363 62d322e310000000000000000 0000000000000000000000000 pendidikan nilai budaya dan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ffd8ffe000104a46494600010 20100b400b40000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543 2073524742000000000000000 0000000000000f6d600010000 0000d32d48502020000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000116370727400000 1500000003364657363000001 840000006c77747074000001f 000000014626b707400000204 000000147258595a000002180 00000146758595a0000022c00 D. Penilaian Hasil Belajar Penilaian pencapaian
in di ka
tor untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan dengan dengan perasaan mengenai apa mengatakan sesungguhnya dirinya yang
teman sekelasnya. Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap saat guru berada di kelas atau di sekolah. Model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku dengan yang nilai berkenaan yang
ke pa da ha l ya ng da pa t m en gu nd an g ko nf lik pa da di ri ny a.
dilihat, diamati, dipelajari, atau dirasakan maka guru mengamati (melalui berbagai cara) apakah yang dikatakan seorang peserta didik itu jujur mewakili perasaan dirinya. Mungkin saja peserta didik menyatakan juga bahasa yang mungkin tidak perasaan perasaannya secara Perasaan itu memiliki dengan teman
dikembangkan) selalu dapat digunakan guru. Selain itu, guru dapat tugas pula yang yang memberikan atau
berisikan suatu persoalan kejadian memberikan menunjukkan dimilikinya. contoh, dimintakan sikapnya menolong memberikan peserta terhadap kesempatan nilai yang didik upaya bantuan
itu secara lisan tetapi dapat dilakukan tubuh. saja berbeda umum tertulis atau bahkan dengan dinyatakan
terhadap orang kikir, atau hal-hal lain yang bersifat bukan kontroversial sampai 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000116370727400000 1500000003364657363000001 840000006c77747074000001f0 00000014626b7074000002040 00000147258595a0000021800 0000146758595a0000022c0000 00146258595a0000024000000 014646d6e6400000254000000 70646d6464000002c40000008 8767565640000034c00000086 76696577000003d4000000246 c756d69000003f8000000146d6
ffd8ffe000104a46494600010 201009600960000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543 2073524742000000000000000 0000000000000f6d600010000 0000d32d48502020000000000 0000000000000000000000000
5 6 1 7 3 0 0 0 0 0 4 0 c 0
0000024746563680000043000 00000c725452430000043c000 0080c675452430000043c0000 080c625452430000043c00000 80c7465787400000000436f70 7972696768742028632920313 93938204865776c6574742d50 61636b61726420436f6d70616 Dari hasil pengamatan,
e790000646573630000000000 0000127352474220494543363 13936362d322e310000000000 0000000000001273524742204 9454336313936362d322e3100 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 00 MT : Mulai (apabila Terlihat peserta
22
m e m pe rli ha tk an pe ril ak u
catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya, guru dapat memberikan atau tentang kesimpulan pertimbangan
didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan indikator dalam tetapi
pencapaian suatu indikator atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan pertimbangan dinyatakan pernyataan sebagai berikut ini. BT : Belum (apabila didik tanda-tanda perilaku dinyatakan indikator). Terlihat peserta belum awal yang dalam MK : itu atau dapat dalam kualitatif
memperlihatkan
yang
dinyatakan
sebagainya). Guru
BT, MT, MB atau MK dapat pula menggunakan tersebut dalam rapor. Ada 2 (dua) jenis indikator Posisi nilai yang dimiliki peserta didik adalah posisi seorang peserta didik di akhir semester, bukan hasil tambah berbagai kesempatan/tindakan penilaian semester selama tersebut. satu Jadi, atau akumulasi yang dikembangkan dalam pedoman indikator untuk adalah digunakan sekolah, ini. untuk mata Pertama, sekolah pelajaran. yang kepala dan did ik ber ke na an de ng an ma ta pel dan sekolah budaya dan aja ran tert ent u.
dan kelas. Kedua, indikator Indikator sekolah dan kelas penanda oleh guru,
apabila pada awal semester seorang peserta didik masih dalam status BT sedangkan pada penilaian di akhir emester yang bersangkutan sudah berada pada MB maka digunakan membedakan dengan ketrampilan. nilai untuk MB. rapor Ini penilaian dan
sebagai lembaga pelaksana karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku peserta afektif seorang
jawaban yang diberikan peserta b Indikator dirumuskan dalam bentuk perilaku peserta didik di kelas dan sekolah yang dapat diamati melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik tindakan melakukan di sekolah, suatu tanya Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa didik terhadap tugas dan e pertanyaan guru, serta tulisan r peserta didik dalam laporan dan s pekerjaan rumah. i f a t
progresif.
Artinya,
perilaku
berikut ini. ffd8ffe000104a464946000102 0100c800c80000ffe20c584943 435f50524f46494c4500010100 000c484c696e6f021000006d6e 74725247422058595a2007ce00 0200090006003100006163737 04d5346540000000049454320 7352474200000000000000000 00000000000f6d600010000000 0d32d48502020000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000116370727400000150 0000003364657363000001840 000006c77747074000001f0000 00014626b7074000002040000 00147258595a0000021800000 0146758595a0000022c0000001 46258595a0000024000000014 646d6e6400000254000000706 46d6464000002c40000008876 7565640000034c00000086766 96577000003d4000000246c75 6d69000003f8000000146d6561 730000040c000000247465636 8000004300000000c72545243 0000043c0000080c6754524300 00043c0000080c625452430000 043c0000080c74657874000000 00436f70797269676874202863 292031393938204865776c657 4742d5061636b61726420436f6 d70616e790000646573630000 0000000000127352474220494 54336313936362d322e310000 0000000000000000001273524 7422049454336313936362d32 2e31000000000000000000000 0000000000000000000000000 00000000
INDIKATOR KEBERHASILAN SEKOLAH DAN KELAS DALAMPENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN
K A R A K T E R B A N G S A
tersebut berkembang semakin kompleks antara satu jenjang kelas ke jenjang kelas di atasnya ( 1-3; 4-6; 7-9; 10-12), dan kelas bahkan dalam jenjang yang sama. Guru dalam kebebasan
memiliki
menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks. Misalkan,membagi makanan kepada indikator dapat membagi teman kepedulian sebagai sosial
pada jenjang kelas 1 3. Guru mengembangkannya pensil, membagi menjadi membagi makanan, buku, dan sebagainya. Indikator berfungsi bagi guru sebagai memberikan kriteria untuk pertimbangan
tentang perilaku untuk nilai tertentu telah menjadi perilaku yang dimiliki peserta didik. Untuk mengetahui bahwa suatu sekolah itu telah melaksanakan pembelajaran karakter bangsa, yang maka mengembangkan budaya dan ditetapkan indikator sekolah dan kelas antara lain seperti
NILAI
DESKRIPSI
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agamayang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemelukagama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pad 3. Toleransi menjadikan dirinya sebagaio yang selalu dapat dipercaya d perkataan, tindakan, dan pek
2 5
6. Kreatif NILAI 4. Disiplin DESKRIPSI Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh padaberbagai ketentuan dan peraturan.
Berpikir dan melakukan Ingi 9. Rasa sesu untuk menghasilkan cara ata baru dari sesuatu yang telah
7. Mandiri
Sikap dan prilaku yang tidak 10. mudahtergantung pada orang SemangatK dalammenyelesaikan tugas-tu aan DESKRIPSI
NILAI 8. Demokratis 5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upayasungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Cara berpikir, bersikap, danb yang menilai sama hakdan kewajiban dirinya dan orang 11. Cinta TanahAir
ffd8ffe000104a46494600010 20100c800c80000ffe20c58494 3435f50524f46494c450001010 0000c484c696e6f021000006d6 e74725247422058595a2007ce 0002000900060031000061637 3704d53465400000000494543 2073524742000000000000000 0000000000000f6d600010000 0000d32d48502020000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000000000000000000 0000000000116370727400000 1500000003364657363000001 840000006c77747074000001f 000000014626b707400000204 000000147258595a000002180
00000146758595a0000022c000 000146258595a000002400000 0014646d6e640000025400000 070646d6464000002c4000000 88767565640000034c0000008 676696577000003d400000024 6c756d69000003f8000000146d 6561730000040c00000024746 56368000004300000000c7254 52430000043c0000080c675452 430000043c0000080c62545243 0000043c0000080c7465787400 000000436f7079726967687420 2863292031393938204865776 c6574742d5061636b61726420 436f6d70616e79000064657363 0000000000000012735247422 049454336313936362d322e31 0000000000000000000000127
3 5 2 4 7 4 2 2 0 4 9 4 5 4 3 3 6 3 1
3936362d322e3100000000000 0000000000000000000000000
26 27
NILAI DESKRIPSI fisik, sosial, budaya, ekonomi, danpolitik bangsa.
000000000000000000
16. PeduliLingkungan
12. MenghargaiPresta si
Sikap dan tindakan yang mendorongdirinya untuk menghasilkan sesuatuyang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.
Tindakan yang memperlihatkan rasasenang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
DESKRIPSI Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
6 c 7 7 7 4 7 0 7 4 0 0 0 0 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang sela 0 memberi bantuan pada orang 1 masyarakat yang membutuhk f 0 0 0 28 29 0 0 NILAI DESKRIPSI 0 0 18. Sikap dan perilaku seseorang 1 Tanggungjawab untukmelaksanakan tugas da 4 kewajibannya, yang seharusn 6 lakukan, terhadap diri sendir 2 masyarakat, lingkungan (alam 6 dan budaya), negara dan Tuh Yang Maha Esa.b 7 0 7 4 0 ffd8ffe000104a464946000102 0 0100c800c80000ffe20c584943 0 435f50524f46494c4500010100 0 000c484c696e6f021000006d6e 0 74725247422058595a2007ce00 2 0200090006003100006163737 0 04d5346540000000049454320 4 7352474200000000000000000 0 00000000000f6d600010000000 0 0d32d48502020000000000000 0 0000000000000000000000000 0 0000000000000000000000000 0 0000000000000000000000000 0 0000000116370727400000150 1 0000003364657363000001840 4
Sikap dan tindakan yang 0 selaluberupaya mencegah ke 0 pada lingkungan0alam di sek dan mengembangkan upaya0 upayauntuk memperbaiki ke alamyang sudah 0 terjadi.
7258595a00000218000000146 758595a0000022c0000001462 58595a0000024000000014646 d6e640000025400000070646d 6464000002c40000008876756 5640000034c00000086766965 77000003d4000000246c756d6 9000003f8000000146d656173 0000040c00000024746563680 00004300000000c7254524300 00043c0000080c67545243000 0043c0000080c625452430000
043c0000080c74657874000000 00436f70797269676874202863 292031393938204865776c657 4742d5061636b61726420436f6 d70616e790000646573630000 0000000000127352474220494 54336313936362d322e310000 0000000000000000001273524 7422049454336313936362d32 2e31000000000000000000000 0000000000000000000000000 00000000
INDIKATOR
Indikator Bab III ini memuat nilai dan indikator minimal, peta nilai yang diidentifikasi untuk sejumlah mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta keterkaitan antara SK dan KD, nilai, dan indikator untuk setiap jenjang kelas yang digunakan dalam pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Dalam pedoman ini ada 4 jenjang kelas yaitu SD (1-3, 46), SMP (7-9), SMA/SMK (10-12). berkembang progresif. dalam
itu
perilaku yang dirumuskan indikator jenjang kelas 1 -3 lebih sederhana perilaku dibandingkan untuk jenjang
kelas 4 - 6. Bagi nilai yang sama, perilaku yang ffd8ffe000104a46494600010 20100c800c80000ffe20c5849 43435f50524f46494c4500010 100000c484c696e6f02100000 6d6e74725247422058595a200 7ce0002000900060031000061 6373704d5346540000000049
A.
NILAI,
JENJANG
KELAS, DAN INDIKATOR Tabel menggambarkan keterkaitan antara nilai, jenjang kelas, dan indikator untuk nilai itu. berikut
57363000001840000006c777 47074000001f000000014626b 707400000204000000147258 595a00000218000000146758 595a0000022c0000001462585 95a0000024000000014646d6e 640000025400000070646d64 64000002c400000088767565 640000034c00000086766965 77000003d4000000246c756d 69000003f8000000146d65617 30000040c000000247465636 8000004300000000c7254524 30000043c0000080c67545243 0000043c0000080c625452430
000043c0000080c7465787400 000000436f707972696768742 028632920313939382048657 76c6574742d5061636b61726 420436f6d70616e7900006465 736300000000000000127352 47422049454336313936362d 322e31000000000000000000 000012735247422049454336 313936362d322e3100000000 000000000000000000000000 0000000000000000000000 dirumuskan dalam indikator untuk kelas 7 Tuhan melalui dengan 1-3 kelas cara baik lebih
-9 tetapi -12.
dibandingkan untuk kelas 4 -6, dibandingkan untuk kelas 10 religius, indikator mengenal dan mensyukuri tubuh dan bagiannya sebagai ciptaan
dibandingkan
indikator mengagumi sistem dan cara kerja organ-organ tubuh manusia yang sempurna dalam sinkronisasi fungsi dibandingkan mengenal dan
organ untuk kelas 4-6 karena mengagumi sistem dan cara kerja organ lebih tinggi
Senang mengikuti aturan kelas dan sekolah untuk kepentingan hidup bersama. Senang bergaul dengan teman sekelas dan satu sekolah dengan berbagai perbedaan yang telah diciptakan-Nya. Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan tugas di kelas. Menjawab pertanyaan guru tentang sesuatu berdasarkan yang diketahuinya. Mau bercerita tentang kesulitan dirinya dalam berteman. Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya. Mau menyatakan tentang ketidaknyaman suasana belajar di kelas. Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah. Mau bertegur sapa dengan teman yang berbeda pendapat.
Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Berpakaian rap
Mematuhi atur Kerja keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Menyelesaikan waktunya.
Menggunakan waktu di kelas Mencatat deng sungguh sesuat ditugaskan gur Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah dimiliki.
NILAI
INDIKATOR 1-3 Membantu teman yang mengalami kesulitan walaupun be rbeda dalam agama, suku, dan etnis. Menerima pendapat teman yang berbeda dari pendapat dirinya.
NILAI
INDIKATOR 1-3 Melakukan tindakantindakan untuk membuat kelas menjadi sesuatu yang nyaman.
Demokratis: Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Mandiri: Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Melakukan sendiri tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Mengerjakan PR tanpa meniru pekerjaan temannya.
Rasa ingin tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran. Bertanya kepada sesuatu tentang gejala alam yang baru terjadi. Bertanya kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari radio atau televisi. Bertanya tentang berbagai peristiwa yang dibaca dari media cetak.
Cinta tanah air: Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Semangat kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Turut serta dalam upacara peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan. Menggunakan bahasa Indonesia ketika ada teman dari suku lain. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu wajib. Mengagumi banyaknya keragaman bahasa di Indonesia. Menghargai prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.
NILAI
INDIKATOR 1-3 Mengakui persamaan hak dan kewajiban antara dirinya dan teman sebangsa dari suku, etnis, budaya lain. Membaca buku-buku mengenai suku bangsa dan etnis yang berjuang bersama dalam mempertahankan kemerdekaan.
Hormat kepada sudah dilakuka sekolah, dan pe sekolah lain. Menceritakan p dicapai orang t
NILAI
INDIKATOR 1-3 Menghargai tradisi dan hasil karya masyarakat di sekitarnya. Cinta damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
Bersahabat/ komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
Bekerja sama dalam kelompok di kelas. Berbicara dengan teman sekelas. Bergaul dengan teman sekelas ketika istirahat. Bergaul dengan teman lain kelas.
Gemar membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Membaca buku-buku cerita yang ada di perpustakaan sekolah. Membaca koran atau majalah dinding. Membaca buku yang ada di rumah tentang flora, fauna, dan alam. Membagi makanan dengan teman.
1-3 Meminjamkan teman yang tid atau tidak puny Mengumpulka barang untuk k alam. Peduli lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Peduli sosial: Sikap dan tindakan yangselalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yangmembutuhkan.
Membersihkan sekolah.
NILAI Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. NILAI Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
INDIKATOR 7 -9 Mengagumi kebesaran Tuhan melalui kemampuan manusia dalam melakukan sinkronisasi antara aspek fisik dengan aspek kejiwaan. Mengagumi kebesaran Tuhan karena kemampuan dirinya untuk hidup sebagai anggota masyarakat. INDIKATOR 7 -9 Tidak menyontek ataupun menjadi plagiat dalam mengerjakan setiap tugas. Mengemukakan pendapat tanpa ragu tentang suatu pokok diskusi. Mengemukakan rasa senang atau tidak senang terhadap pelajaran. Menyatakan sikap terhadap suatu materi diskusi kelas. Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Mengagumi kekua Tuhan yang telah menciptakan berb semesta. Mengagumi kebes karena adanya aga menjadi sumber k hidup masyarakat. Mengagumi kebes melalui berbagai p bahasan dalam ber pelajaran.
Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Selalu tertib dalam melaksanakan tugas-tugas kebersihan sekolah. Tertib dalam berbahasa lisan dan tulis. Patuh dalam menjalankan ketetapan-ketetapan organisasi peserta didik. Menaati aturan berbicara yang ditentukan dalam sebuah diskusi kelas. Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya tulis.
NILAI Kerja keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
INDIKATOR 7 -9 Mengerjakan semua tugas kelas selesai dengan baik pada waktu yang telah ditetapkan. Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan dalam belajar. Selalu fokus pada pelajaran.
Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru dari yang telah dimiliki.
Mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan. Bertanya mengenai penerapan suatu hukum/teori/prinsip dari materi lain ke materi yang sedang dipelajari. Melakukan sendiri tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Mencari sendiri di kamus terjemahan kata bahasa asing untuk bahasa Indonesia atau sebaliknya. Memilih ketua kelompok berdasarkan suara terbanyak. Memberikan suara dalam pemilihan di kelas dan sekolah. Mengemukakan pikiran tentang teman-teman sekelas.
Mandiri: Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Demokratis: Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Ikut membantu melaksanakan pro kelas. Rasa ingin tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
NILAI Semangat kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
INDIKATOR 7 -9 Turut serta dalam upacara peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan.
mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.
Mengemukakan pikiran dan sikap mengenai ancaman dari negara lain terhadap bangsa dan negara Indonesia. Mengemukakan sikap dan tindakan yang akan dilakukan mengenai hubungan antara bangsa Indonesia dengan negara bekas penjajah Indonesia. Cinta tanah air: Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Menyenangi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia. Menyenangi keragaman budaya dan seni di Indonesia. Bersahabat/ komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain
NILAI
INDIKATOR
Menyenangi keberagaman suku bangsa dan bahasa daerah yang dimiliki Indonesia. Mengagumi keberagaman hasil-hasil pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia. Mengagumi dan menyenangi produk, industri, dan teknologi yang dihasilkan bangsa Indonesia Menghargai prestasi: Sikap dan tindakan yang Mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-baiknya.
Berbicara dengan kepala sekolah, da personalia sekolah Cinta damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
Gemar membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Ikut berpartisipasi dalam sistem keamanan sekolah. Membaca buku atau tulisan keilmuan, sastra, seni, budaya, teknologi, dan humaniora. Membaca koran/majalah dinding.
Peduli sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Ikut dalam berbag sosial. Meminjam kepada teman yan membawa atau tid
Peduli lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upayaupaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
antara mata pelajaran B. PETA NILAI PENDIDIKAN BUDAYA BERDASARKAN MATA PELAJARAN 1. Berikut adalah gambaran keterkaitan
MATA PELAJARAN 1 -3 JENJANG KELAS 4 -6
nilai
yang
dikembangkan pendidikan
KARAKTER BANGSA
JENJANG
PENDIDIKAN DASAR
x x x x x x x x x x x x x x x
Cinta tanah air Bersahabat Komunikatif Senang membaca Peduli sosial Peduli lingkungan, Jujur Toleran Disiplin Kreatif Rasa ingin tahu Percaya Respek Bertanggung jawab Saling berbagi
xSemangat kebangsaan xCinta tanah air xMenghargai Prestasi xBersahabat xKomunikatif xCinta Damai xSenang membaca xPeduli sosial xPeduli lingkungan, xReligius xJujur xToleran xDisiplin xKerja keras xKreatif xMandiri xDemokratis xRasa ingin tahu xPercaya xRespek xBertanggung jawab xSaling berbagi MATEMATIKA
x x x x x x x x x x x x x x x x
Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat/Ko munikatif Cinta Damai Peduli Sosial Peduli Lingkungan Berani * Kritis * Terbuka * Humor * Kemanusiaan*
x x x x x
IPS
BAHASA INDONESIA
x x x x x
MATA PELAJARAN 1 -3
x x x x x x x x x x x
Religius Toleransi Kerja keras Kreatif Bersahabat/kom unikatif Kasih sayang Rukun (persatuan) Tahu diri Penghargaan Kebahagiaan Kerendahan hati
x Peduli
x x x x x x
x m x x x x x x
Bersahabat/ko unikasi Peduli sosial Tanggung jawab Peduli lingkungan Nilai susila Rasa ingin tahu Senang membaca Estetika
x Hati-hati x Bersahabat/ko munikasi x Peduli sosial x Tanggung jawab x Peduli lingkungan x Nilai susila x Kerja keras x Rasa ingin tahu x Senang membaca x Estetika x Kreatif xTeliti xSeptis xMnghargai prestasi xPantang menyerah
PKn
x Semangat K
x x x x x x x x x
x x Teliti x Menghargai
x x x x Percaya diri
x x x x x x x x x
MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
x x x
x x x x x x x x x x x x
MATA PELAJARAN SEJARAH NILAI BERDASARKAN JENJANG KELAS 10 - 12 x Terbuka * Humor * Kemanusiaan*
x Semangat K
x x x x x x x x x x x x x x x
x x
MATEMATIKA
BIOLOGI
x x x x x x
FISIKA GEOGRAFI
x Semangat k
kebangsaan Jujur Peduli lingkungan Toleransi Cinta x damai Kerja keras Berani Kreatif
x x x x x x x x x x
x x x x x x x x
NILAI BERDASARKAN JENJANG KELAS 10 - 12 x Jujur Peduli sosial Rasa ingin tahu Kreatif Mandiri Cinta tanah air Kerja keras Disiplin Semangat x kebangsaan Demokratis
x x x x
x x x x x x x
BAHASA INGGRIS
x Bersahabat
x x x x
KIMIA
x Rasa Ingin x
membaca K
x x x
x x x
x
MATA PELAJARAN NILAI BERDASARKAN JENJANG KELAS 10 - 12 x Kreatif Toleran Peduli sosial Religius Disiplin Komunikatif Mandiri Peduli sosial Cinta tanah air x Cinta damai
x x x x x x x x
SOSIOLOGI
Sosial, Peduli Lingkungan, Religius, Toleransi, x Disiplin, Kerja Karas, Kreatif, Demokratis, dan Rasa Ingin Tahu
x x x x x x x x x
C.
STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, NILAI, INDIKATOR PELAJARAN Setiap Kompetensi Dasar memiliki kemampuan mengembangkan satu atau lebih nilai dan setiap nilai memiliki satu atau lebih indikator. adalah Berikut peta ini yang DAN MATA
Kompetens i Dasar
menggambarkan keterkaitan antara KD dan SD dengan nilai dan nilai indikator terkait. Dalam pengembangan untuk
silabus pada awal tahun atau awal semester, guru dapat menggunakan contoh berikut ini untuk merencanakan pengembangan nilai terkait untuk semester yang akan dilaksanakan atau tahun akademik dilaksanakan. menambah, bahkan yang akan Guru mengurangi
Membiasak an tertib di rumah dan di sekolah
Mata Pelajaran
Standar Kompetens i
Kompetens i Dasar
Nilai
Menjelaska n hak anak untuk bermain dan belajar dan dengan pendapatnya Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah
Senang membaca
Senang membaca
Mengidenti i -kasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat (makanan, air, pakaian udara, lingkungan sehat)
Disiplin
senang membaca
Standar Kompetens i
Kompetens i Dasar
Disiplin Mengenal cara memelihara lingkungan agar tetap sehat Menceritakan perlunya merawat tanaman, hewan peliharaan dan lingkungan sekitar
Senang membaca
Ingin tahu
Kerja keras
Standar Kompetens i
Kompetens i Dasar
Jujur
Bersahabat/ komunikati f
Menceritak n kasih sayang anta anggota keluarga Peduli sosial Memahami identitas diri dan keluarga, serta sikap saling menghorma ti dalam kemajemukan keluarga
Senang membaca
Memahami identitas diri dan keluarga,ser ta sikap saling menghorma tidalam kemajemukan keluarga
Menunjuka sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga Menceritak n kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan
Mata Pelajaran
Standar Kompetens i
Kompetens i Dasar
Nilai
Menceritak n salah satu peristiwa penting di dalam keluarga sesuai dengan kejadian sebenarnya
Mata Pelajaran
Standar Kompetens i
Kompetens i Dasar
Menjelaska n lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah
Peduli lingkungan
Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga
Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga
1SK/KD, Nilai, dan Indikator SMP 2SK/KD, Nilai, dan Indikator SMA
Kritis Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Standar Kompetensi Menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kompete Dasar
Mata Pelajaran
Standar Kompetens i
Kompetens i Dasar
Nilai
Jujur
Mendeskripsikan makna Proklamasi Kemerdekaan dan konstitusi pertama Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi pertama
Menerapkan norma-norma, kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara Menerapkan norma-norma, kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi pertama Menganalisis hubungan antara proklamasi kemerdekaan dan UUD 1945
Kreatif
Melaksan pengama objek sec terencana sistemati mempero informas alam biot abiotik
Bersahabat
Menunjukkan sikap positif terhadap makna proklamasi kemerdekaan dan suasana kebatinan konstitusi pertama. Mata Pelajaran Standar Kompetensi Menampilkans ikap positif terhadap perlindungand an penegakanHak Azasi Manusia (HAM) Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakan Hak Azasi Manusia (HAM) Kompetensi Dasar Menguraikan hakikat, hukum, dan kelembagaan HAM
Standar Kompetensi
Kompete Dasar
Menerap keselama dalam me pengama gejala-ge alam Mendesk besaran p dan besar turunan b satuanny
menggunakan peralatan
Berani
Berani
Kreatif
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai Jujur
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Komp Da
Peduli lingkungan
Disiplin
Jujur
Mendeskripsikan peristiwaperistiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia
Mendesk permasal angkatan dan tenag sebagai s daya dala kegiatan ekonomi serta pera pemerint upaya penanggu nya
Semangat kebangsaan
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kompet Dasar
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai
Empati
Menghargai prestasi
Semangat kebangsaan
kuadrat
Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan peradilan nasional Menganalisis lembagalembaga peradilan
Disiplin
Partisipasi
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma
Nilai
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Kompet Dasar
MATEMATIKA
Teliti
KIMIA
Pantang Menyerah
Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar, dan logaritma.
Teliti
Memaha struktur berdasar teori ato sifat-sifa massa at relatif, d sifat per unsur da tabel per serta me keteratu melalui pemaham konfigur elektron
Pantang Menyerah
Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan
Teliti
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk
Kritis
Komunikatif
Menghargai
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya
Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik
Senang membaca
Jujur
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompet Dasar
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai
Menghargai
FISIKA
Senang membaca. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik
Jujur
Menerap Hukum sebagai dasar din untuk ge lurus, ge vertikal, gerak m beratura
Senang membaca.
Kreatif
Mendesk kan obje permasa biologi p berbagai organisa kehidup (moleku jaringan individu populasi ekosiste bioma)
Jujur
Standar Kompetensi
Kompet Dasar
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Nilai
Disiplin.
Kreatif
BIOLOGI
Ingin tahu
Kerja keras
Senang membaca
Kreatif
Jujur
Mandiri BAHASA INGGRIS Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan Mendeskripsika n komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan Kerja keras Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut (sustained) dalam konteks kehidupan seharihari
Merespo makna y terdapat percakap transaks get thing dan interpers (bersosia resmi da resmi ya menggu
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai
Ingin tahu
Standar Kompetensi
Kompet Dasar
Kerja keras
Membandingkan mekanisme transpor pada membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis)
Ingin Tahu
ragam b lisan sed secara ak lancar d berterim konteks kehidup sehari-h melibatk tindak tu berkenal bertemu berpisah menyetu ajakan/ta undanga menerim dan membat janji
Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa lisan sederhana secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: mengungkapkan perasaan bahagia, menunjukkan perhatian, menunjukkan simpati, dan memberi instruksi
Persahabata n
Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal dalam konteks kehidupan seharihari
Mengun makna d percakap aksional things d interpers (bersosia resmi da resmi se akurat, l dan bert dengan menggu gam bah lisan sed dalam k kehidup sehari-h melibatk tindak tu berkenal bertemu h, menyetu n/tawara undanga ima janj membat janji
Menganalisis gejala alam fisik dan perkembangan bentuk muka bumi serta pelestariannya
Menyim hakekat
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompet Dasar
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Meresponmakna dalam teks monolog sederhana yang menggunakanra gam bahasalisan secara akurat, lancar dan berterima dalam berbagaikonteks kehidupan sehari-hari dalam teks: recount, narrative, dan procedure
Nilai
Manafsi pola dan cirikena alam dan budaya padaberb petadan citra
Menganalisis gejala alam fisik dan perkembangan bentuk muka bumi serta pelestariannya
SEJARAH
Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan pendudukan Jepang.
Mengan hubunga perkemb paham-p baru dan transform sosial de kesadara pergerak
Manafsirkan pola dan cirikenampakan alam dan budaya padaberbagai petadan media citra
Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah Bangsa Indonesia ari abad ke-18 sampai dengan abad ke-20.
Semangatke bangsaan
Membed pengaru Revolus Prancis, Revolus Amerika Revolus terhadap perkemb pergerak nasional Indonesi
Menganalisis gejala alam fisik dan perkembangan bentuk muka bumi serta pelestariannya
Memprediksi perubahan dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dimuka bumi
Jujur
Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Memprediksi dinamika perubahan litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
Nilai Mata Pelajaran Standar Kompetensi Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia Jujur
Kompet Dasar
Menghargai prestasi
Menganalisis proses interaksi antara tradisi lokal, HinduBuddha, dan Islam di Indonesia. Menganalisis hubungan antara perkembangan paham-paham baru dan transformasi sosial dengan kesadaran dan pergerakan kebangsaan. Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
Bersahabat/ komunikatif
Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan pendudukan Jepang
Bersahabat/ komunikatif
SOSIOLOGI
Memahami prilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
Bersahabat/ Komunikatif
Menerap aturan so dalam kehidup bermasy Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab
Cinta Damai
Kompet Dasar
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai
Senang Membaca
EKONOMI
Memahami permasalahan ekonomi dulu kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi
Jujur
produsen
Cermat
Peduli Sosial
Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang langka & kebutuhan manusia yang tidak terbatas
Kreatif
Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan dan pasar.
Peduli Sosial
Memahami konsep ekonomi dlm kaitannya dg kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi Kompetensi Dasar
Mandiri
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Nilai
Jujur
Mandiri
ffd8ffe000104a46494600010 20100c800c80000ffe20c5849 43435f50524f46494c4500010 100000c484c696e6f02100000 6d6e74725247422058595a200 7ce0002000900060031000061 6373704d5346540000000049 454320735247420000000000 000000000000000000f6d6000 100000000d32d48502020000 000000000000000000000000 000000000000000000000000 000000000000000000000000 000000000000000000011637 072740000015000000033646 57363000001840000006c777 47074000001f000000014626b 707400000204000000147258 595a00000218000000146758 595a0000022c0000001462585 95a0000024000000014646d6e 640000025400000070646d64 64000002c400000088767565 640000034c00000086766965 77000003d4000000246c756d
Teliti
Menghargai Prestasi
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa berkelanjutan, (2) melalui semua mata pelajaran (saling menguatkan), muatan lokal, kepribadian, dan budaya sekolah, (3) nilai-nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan, dan (4) dilaksanakan melalui karakter proses bangsa belajar dilakukan aktif. dalam Pengembangan nilai-nilai budaya dan berbagai kegiatan belajar di kelas, sekolah, dan luar sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain. Penerapannya dapat dilakukan dengan program rutin, berbagai dalam melalui sekolah spontan, strategi programkegiatan dan pengintegrasian
ffd8ffe000104a4649460001020100c800c80000ffe20c584 943435f50524f46494c4500010100000c484c696e6f021000 006d6e74725247422058595a2007ce000200090006003100 00616373704d53465400000000494543207352474200000 00000000000000000000000f6d6000100000000d32d4850 20200000000000000000000000000000000000000000000 00000000000000000000000000000000000000000000000 00001163707274000001500000003364657363000001840 000006c77747074000001f000000014626b7074000002040 00000147258595a00000218000000146758595a0000022c 000000146258595a0000024000000014646d6e640000025 400000070646d6464000002c40000008876756564000003 4c0000008676696577000003d4000000246c756d6900000 3f8000000146d6561730000040c000000247465636800000 4300000000c725452430000043c0000080c675452430000 043c0000080c625452430000043c0000080c746578740000 0000436f707972696768742028632920313939382048657
keteladanan,
pengkondisian.
Sekolah
yang
menjalankan
program
yang dipaparkan ini bukan mengambil contoh dari salah satu sekolah yang nyata. Oleh karenanya analisis konteks tidak dari menyertakan
pengembangan budaya dan karakter bangsa ditandai dengan sejumlah indikator sekolah dan kelas seperti yang tercantum dalam bab II. Pelaksanaaan program pengembangan budaya dan karakter bangsa ini dinilai secara terus menerus dan berkesinambungan. Penilaian ini dilakukan oleh pihak ekternal (dinas pendidikan) dan internal (kepala sekolah dan guru). Hal-hal sebagaimana yang telah diuraikan harus tercermin jelas dalam dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada satuan-satuan pendidikan. Dalam satu sekolah hanya ada satu KTSP. Oleh karena itu, contoh berikut ini bukanlah dokumen KTSP yang akan dipersandingkan dengan dokumen KTSP yang sudah ada atau sedang berjalan. Contoh dokumen KTSP yang mengembangkan pendidikan budaya dan karakter berikut merupakan masukan untuk diadaptasi dengan dokumen KTSP yang sedang berlaku di sekolah. Dokumen KTSP Contoh dokumen KTSP yang memuat pendidikan budaya dan karakter bangsa diuraikan secara lengkap dengan anak bab (I) Pendahuluan, (II) Tujuan Pendidikan, Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah, (III) Struktur dan Muatan Kurikulum, dan (IV) Kalender Pendidikan. CONTOH DOKUMEN KTSP
keadaan sekolah tertentu. Ini sematamata contoh yang dalam penerapannya di lapangan harus diadakan adaptasi (bukan adopsi) sesuai dengan konteks sekolah yang bersangkutan. Contoh KTSP yang dituangkan di sini adalah untuk pelaksana Sekolah pendidikan di Menengah Sekolah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Bagi Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan diharap mengadakan adaptasi dari contoh itu.
ffd8ffe000104a4649460001020100c800c80000ffe20c584 943435f50524f46494c4500010100000c484c696e6f021000 006d6e74725247422058595a2007ce000200090006003100 00616373704d53465400000000494543207352474200000 00000000000000000000000f6d6000100000000d32d48502 02000000000000000000000000000000000000000000000 00000000000000000000000000000000000000000000000 00011637072740000015000000033646573630000018400 00006c77747074000001f000000014626b70740000020400 0000147258595a00000218000000146758595a0000022c00 0000146258595a0000024000000014646d6e640000025400 000070646d6464000002c400000088767565640000034c00 00008676696577000003d4000000246c756d69000003f800 0000146d6561730000040c0000002474656368000004300 000000c725452430000043c0000080c675452430000043c0 000080c625452430000043c0000080c74657874000000004 36f70797269676874202863292031393938204865776c657 4742d5061636b61726420436f6d70616e790000646573630 000000000000012735247422049454336313936362d322e 31000000000000000000000012735247422049454336313 936362d322e310000000000000000000000000000000000 00000000000000000000
KURIKULUM SMP .
1. Latar Belakang Kurikulum serta cara merupakan yang tujuan seperangkat rencana dan
seperti
dalam maupun
pengelolaan kurikulum, baik dalam pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran digunakan kegiatan pendidikan Pendidikan sebagai tertentu. Nasional pedoman untuk Dalam telah Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya. KTSP ini mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing harus satuan pendidikan. Pengembangannya berdasarkan jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, Nilai-nilai peduli sosial dan dan lingkungan, serta tanggung jawab. melingkupi terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya sekolah. 2. Landasan Penyusunan KTSP a. Landasan Filosofis Sekolah sebagai budaya pusat tidak penyelenggaraan mencapai (KTSP), pembelajaran di satuan
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Departemen menetapkan kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD).
satuan pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi Pengelolaan sentralistik Desentralisasi dalam penyelenggaraan yang menjadi pendidikan. bersifat dengan desentralistik. pendidikan berubah semula
pengelolaan
pendidikan
diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan. Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan kewenangan pendidikan kepada adalah diberikannya untuk satuan pendidikan
pengembangan
terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa nilai-nilai bersumber sebagai mencakup kemanusiaan, Indonesia budaya dari falsafah memiliki yang Pancasila, hidup religius, persatuan,
nilai
ini
dijadikan
dasar
filosofis
dalam
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak berilmu, negara Pasal jenjang mulia, cakap, yang 36 sehat, kreatif,
pengembangan kurikulum sekolah. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan, kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini. b. Landasan Yuridis Secara yuridis KTSP ini dikembangkan
mandiri, dan menjadi warga demokratis ayat pada dan (2), semua jenis serta bertanggung jawab. Kurikulum
pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pasal dasar 38 dan ayat (2), Kurikulum dikembangkan pendidikan menengah sesuai
berdasarkan: x Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia dan Pasal 32 ayat (1), Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya. x Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan koordinasi dinas dan dan komite supervisi atau untuk dasar dan sekolah/madrasah di bawah pendidikan
x Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 17 ayat (1), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, daerah, sosial potensi budaya daerah/karakteristik
peserta didik. x Peraturan 6 Tahun 2007 Menteri tentang Peraturan Pendidikan 2006 tentang
pelaksanaan mengadopsi
Standar atau
Isi
dan
Standar model
keragaman
karakteristik
peserta
Kompetensi Lulusan, Satuan pendidikan dapat mengadaptasi Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait.
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
3. Tujuan Penyusunan KTSP KTSP ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan. 4. Prinsip Pengembangan KTSP Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsipprinsip berikut ini. a. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan agar prinsip menjadi
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, karena belajar mengikuti itu, dan seni dan yang isi berkembang secara dinamis. Oleh semangat didik kurikulum memberikan pengalaman peserta dan untuk memanfaatkan
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pengembangan disesuaikan pencapaian kompetensi dengan potensi, tujuan peserta tersebut didik d.
kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan menjamin dengan melibatkan relevansi kebutuhan pemangku pendidikan kehidupan, kepentingan (stakeholders) untuk
perkembangan,
kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. b. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. e. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. f. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses yang mampu mengembangkan
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
seluruh potensi peserta didik secara maksimal yang dijiwai oleh nilainilai budaya dan karakter bangsa.
3. Misi x Mengembangkan perilaku sekolah. xMengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja sama, saling menghargai, sikap dan di
religiusitas
II. TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH 1. Tujuan Pendidikan Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan mandiri. xMenciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman. xMenciptakan
suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis. xMengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik. xMenanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan, dan hidup demokratis.
mengembangkan
pendidikan
ini
adalah sebagai berikut ini. a. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata pelajaran. b. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan budaya dan karakter bangsa. c. Mengembangkan budaya sekolah yang kondusif untuk mencapai tujuan pendidikan dasar. d. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan budaya dan karakter bangsa. e. Menjalin kerja sama lembaga pendidikan dengan media dalam memublikasikan program sekolah. f. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk sebesar-besarnya dalam proses pembelajaran. dalam
4. Tujuan Sekolah Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah
Cakupan
pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini. a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing seperti diungkapkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) Pasal 7 sebagai berikut ini.
Kelompok mata pelajaran agam akhlak mulia dimaksudkan untu membentuk peserta didik menja manusia yang beriman dan bert kepada Tuhan Yang Maha Esa s berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, a moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadi dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta akan status, hak, dan kewajiban dalam kehidupan bermasyaraka berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya seb manusia. Kesadaran dan wawas termasuk wawasan kebangsaan, dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak a manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
u
Kelompok Mata Pelajaran Cakupan lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Melalui r
k u r
Kegiatanipembelajaran bahasa, matematika, ilmu k pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, u keterampilan/kejuruan, dan/atau l teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan u lokal yang relevan. Kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan, m dan pengembangan diri/ekstrakurikuler e
Estetika
l i p u t i
Kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan s kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang e relevan, dan pengembangan j diri/ekstrakurikuler
u m l a h m
S t r u k t
a t a p e
l a j a r a n
M u a t a n K
t e r m a s u k p e n g e m b a n g a n d i r i 2 .
u r i k u l u m s e b a g a i b e r i k u t i n i .
Komponen A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Ilmu Pengetahuan Alam 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 10. Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Muatan Lokal 1. Pendidikan Keterampilan Jasa 2. Agroindustri 3. Budidaya Tanaman 4. Bahasa Daerah C. Pengembangan Diri 1. Bimbingan Konseling 2. Kegiatan Ekstrakurikuler: a. Kepramukaan b. UKS dan PMR c. Karya Ilmiah Remaja (KIR) d. Olahraga e. Kerohanian f. Seni budaya/Sanggar seni g. Kebersihan h. Peduli dan Bakti Sosial i. Jumlah
Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal. a. Mata Pelajaran Wajib Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di SMP terdiri atas mata-mata pelajaran sebagai berikut ini. 1) Pendidikan Agama Pendidikan agama yang
diselenggarakan di SMP meliputi agama Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Tujuan: x
masing-m
xMenumb
2) Pendidikan Kewarganegaraan Kesatuan Republik Tujuan: Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan.Ruang lingkup:a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan Negara dan jaminan keadilan. b) Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional. dan kecamatan, pemerintahan c) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. d) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara. e) Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi. f) Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilainilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan
3) Bahasa Indonesia menggunakan bahasa sebagai alat Tujuan: Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.Ruang lingkup: a) Mendengarkanb) Berbicarac) Membacad) Menulis 4) Bahasa Inggris (menggunakan tata Tujuan:Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi. Ruang lingkup: a) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional; b) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika; c) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana). 5) Matematika Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika
Tujuan:
dalam rangka penguasaan IPTEK. Ruang lingkup: a) Bilangan b) Aljabar c) Geometri dan Pengukuran d)
6) Ilmu Pengetahuan Alam Ruang lingkup:a) Makhluk Hidup Tujuan:Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK. dan Proses Kehidupanb) Materi dan Sifatnyac) Energi dan Perubahannyad) Bumi dan Alam Semesta 7) Ilmu Pengetahuan Sosial Ruang lingkup:a) Manusia, Tempat, Tujuan:Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk,mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan hidup secara mandiri. dan Lingkunganb) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahanc) Sistem Sosial dan Budaya d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
8) Seni Budaya menguasai olah vokal, Tujuan: Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional. memainkan alat musik, apresiasi karya musik. c) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, Ruang lingkup: a) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya. b) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk apresiasi terhadap gerak tari. d) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran. meningkatkan kebugaran dan 9)Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Tujuan: Menanamkan kebiasaan hidup sehat, keterampilan dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas,
tanggung jawab disiplin dan percaya diri pada peserta didik.Ruang lingkup;a) Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya. b) Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas
lainnya. c) Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya. d) Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.
10) Teknologi Informasi dan Komunikasi memanipulasi, dan Tujuan: menyajikan informasi; b) Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan komunikasi yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik. Ruang lingkup: a) Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Penanaman b. Muatan Lokal Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerja sama. Muatan Lokal yang diintegrasikan pembelajaran di nilai-nilai dalam proses kewirausahaan dan budaya tersebut yang dikondisikan
supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, standar sehinggga kompetensi (SK) satuan dan pendidikan harus mengembangkan kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan.
pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu
c. Pengembangan Diri Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan 3
Kegiatan Layanan dan kegiatan pendukung konseling Ekstrakurikuler Pelaksanaan
x x x x x x x x x x x
kegiatan tidak terjadwal dalam Individual kejadian khusus Kelompok: tatap muka guru BP masuk ke kelas Kepramukaan PMR UKS KIR Olah raga Kerohaniaan
terprogram dan tidak terprogram. 1Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini. 2Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut. Spontan, adalah x Memberi dan menjawab s
maaf Berterima kasih Me x yang sakit Membuang sam tempatnya Menolong oran x dalam kesusahan Melerai
x x x x
Seni budaya/sanggar seni Kesehatan reproduksi remaja Latihan dasar Keteladanan, adalah kepemimpinan kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
Contoh
x x x x
4
Kegiatan Contoh
x x x x
Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda Mendahulukan kesempatan kepada orang tua Penugasan peserta didik secara bergilir
x x x x x
Menaati tata tertib (disiplin, taat taat pada peraturan) Memberi salam ketika bertemu Berpakaian rapi dan bersih Menepati janji Memberikan penghargaan kepad yang berprestasi Berperilaku santun
x x x x x x x x x x x x x x
Pengendalian diri yang baik Memuji pada orang yang jujur Mengakui kebenaran orang lain Mengakui kesalahan diri sendiri Berani mengambil keputusan Berani berkata benar Melindungi kaum yang lemah Membantu kaum yang fakir Sabar mendengarkan orang lain Mengunjungi teman yang sakit Membela kehormatan bangsa Mengembalikan barang yang bukan miliknya Antri Mendamaikan
x Demokratis Disip
Kerja sama Rasa x Kebangsaan Toleransi Peduli x sosial dan lingkungan Cinta damai Kerja keras
x x x x x
2. UKS dan PMR
x Peduli sosial
Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP adalah sebagai berikut ini. ffd8ffe000104a4649460001020100c800c80000ffe20c584 943435f50524f46494c4500010100000c484c696e6f021000 006d6e74725247422058595a2007ce000200090006003100 00616373704d53465400000000494543207352474200000 00000000000000000000000f6d6000100000000d32d4850 20200000000000000000000000000000000000000000000 00000000000000000000000000000000000000000000000 00001163707274000001500000003364657363000001840 000006c77747074000001f000000014626b7074000002040 00000147258595a00000218000000146758595a0000022c 000000146258595a0000024000000014646d6e640000025 400000070646d6464000002c40000008876756564000003 4c0000008676696577000003d4000000246c756d6900000 3f8000000146d6561730000040c000000247465636800000 4300000000c725452430000043c0000080c675452430000 043c0000080c625452430000043c0000080c746578740000 0000436f707972696768742028632920313939382048657 76c6574742d5061636b61726420436f6d70616e790000646 57363000000000000001273524742204945433631393636 2d322e31000000000000000000000012735247422049454 336313936362d322e310000000000000000000000000000 00000000000000000000000000
Nilai-nilai yang ditanamkan
x x
3. KIR
x Komunikatif Rasa
x x x
4. Olahraga
x Sportifitas
x x x x
5. Kerohanian
Strategi
x Religius Rasa
x x 5
Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi
x x x x x x
Kegiatan rutin pada waktu hari jumat
x x
x
7. Kesehatan reproduksi remaja
x Kebersihan
x x
8. Kepemimpinan
x Tanggung jawab x x x x x x x x x x
Keberanian Tekun Sportivitas Disiplin Mandiri Demokratis Cinta damai Cinta tanah air Peduli lingkungan Peduli sosial Keteladanan Sabar Toleransi Kerja keras Pantang menyerah Kerja sama
x x x x x
Kegiatan OSIS Kepramukaan Kegiatan kerohanian Kegiatan KIR Kegiatan PMR 9. Festival sekolah
x Kreativitas Etos k
x x x
6 d. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang
dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks. Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan dimasukkan sejak ke awal tahun pelajaran, dan dan yang Kalender Akademik
di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat berkenaan adanya perilaku nilai yang yang dengan
dikembangkan),
maupun
memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya. Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini. BT :Belum Terlihat (apabila peserta didik memperlihatkan dinyatakan indikator). MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda dalam indikator belum konsisten) MB : Mulai (apabila sudah Berkembang peserta didik memperlihatkan awal tetapi perilaku yang dinyatakan belum tandadalam
dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilainilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial. Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilainilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan MK :
berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator konsisten) Membudaya (apabila dan mulai
peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria
e. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan yang berlaku di satuan pendidikan. Pengaturan beban belajar di SMP ini dengan sistem paket yang didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini. . Beban belajar tetap adalah 36 jam pelajaran per minggu . Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran
Satu jam pembelajaran tatap muka (menit) 40 Minggu efektif per tahun 34
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.
Kelas
VII, VIII, IX
36
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan. Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugastugas individu atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.
Komponen
VI A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Ilmu Pengetahuan Alam 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya
f.Ketuntasan Belajar Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 10. Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Muatan Lokal 1. Pendidikan Keterampilan Jasa
2. Agroindustri 3. Budidaya Tanaman 4. Bahasa Daerah C. Pengembangan Diri 1. BK 2. Kegiatan Ekstra Kurikuler: a. Pramuka
75 75
Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes 2. Program Pengayaan a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar. b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran. c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes. d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan. g. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator. maupun nontes. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial. Nilai remedial dapat melampaui KKM. KKM mengikuti kegiatan kelompok mata pelajaran IPTEK;
c )
2) Kelulusan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 72 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar), lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah apabila: ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai a) telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran; ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan b) memiliki nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran selain remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai
j i a n s e k o l a h ;
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah kalender tersebut secara rinci. Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Kegiatan Upacara Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar Shalat Jumat Ekstra kurikuler Waktu 07.00 - 07.30 07.30 14.25 07.00 - 14.20 07.00 - 14.20 07.00 - 14.20 07.00 - 11.45 11.45 08.00 - 12.00
17 s/d 19 Agustus 17
Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad Lomba marawis Libur awal Ramadhan 1427 H Kegiatan
23 s/d 30
Kegiatan
Libur menjelang Idul Fitri Hari Raya Idul Fitri -silaturahmi di sekolah Libur sesudah Idul Fitri Memperingati hari pahlawan -Membaca sajak -Ziarah ke Taman Makam Pahlawan -Lomba esai tentang kepahlawanan di majalah dinding -Lomba pidato 7 sd 9 21 sd 23 24 Juni 18 s/d 23 25 30
Ujian praktik (lanjutan) Hari Pendidikan Nasional Upacara/diadakan lomba mem membuat puisi kebangsaan/sto tentang kebangsaan Ujian Sekolah Ujian Nasional
Desember 11 s/d 16 23 25 26 sd 30 31 Ulangan akhir semester Pembagian rapor Merayakan Hari Raya Natal Libur akhir semester Merayakan Hari Raya Idul Adha, Shalat Ied, menyembelih kurban, membagikam daging kurban kepada mustahiq
Hari Belajar Efektif Semester I = 119 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 19 minggu belajar efektif). Hari Belajar Efektif Semester II = 131 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 21 minggu belajar efektif).
Catatan : Semua kegiatan pada tabel di atas merupakan contoh kalender pendidikan yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
PENUTUP
melainkan juga sikap prilaku yang Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk mencerminkan karakter budaya peserta bangsa didik yang dapat Upaya Indonesia. Pendidikan Bangsa Budaya dan Karakter mata bukan merupakan akhirnya dapat membentuk akhlak budi luhur.
pelajaran yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilainilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, Perencanaan Pendidikan Budaya pengkondisian. pengembangan dan Karakter
pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata sekolah. pelajaran maupun serangkaian (habituasi) kegiatan dalam pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar Pembiasaan-pembiasan kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar. Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KTSP), seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program
Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas dalam pendidik diterapkan sekolah ke yang kurikulum
selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya sekolah. Pedoman yang ada ini pada intinya merupakan produk Program Kerja 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II.
pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan
Penyempurnaan
pedoman
ini
akan
terus
menerus
pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki akhlak budi mulia sebagai besar. 3f8000000146d6561730000040c00000 02474656368000004300000000c72545 2430000043c0000080c6754524300000 43c0000080c625452430000043c00000 80c7465787400000000436f707972696 7687420286329203139393820486577 6c6574742d5061636b61726420436f6d 70616e79000064657363000000000000 0012735247422049454336313936362 d322e310000000000000000000000127 35247422049454336313936362d322e3 1000000000000000000000000000000 000000000000000000000000 pencerminan bangsa yang
dilanjutkan seiring dengan kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak ffd8ffe000104a46494600010201006400640000ffe20c584 943435f50524f46494c4500010100000c484c696e6f021000 006d6e74725247422058595a2007ce000200090006003100 00616373704d53465400000000494543207352474200000 00000000000000000000000f6d6000100000000d32d4850 20200000000000000000000000000000000000000000000 00000000000000000000000000000000000000000000000 00001163707274000001500000003364657363000001840 000006c77747074000001f000000014626b7074000002040 00000147258595a00000218000000146758595a0000022c 000000146258595a0000024000000014646d6e640000025 400000070646d6464000002c40000008876756564000003 4c0000008676696577000003d4000000246c756d6900000