Professional Documents
Culture Documents
dan cumi-cumi. 2. Minuman mengandung alkohol, seperti tape, tuak pahit, bir, dll. 3. Makanan kaleng seperti sarden, kornet sapi, dll. 4. Jeroan seperti usus, hati, otak, limpa, jantung, dll. 5. Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, alpukat, mlinjo, dan air kelapa muda Sedangkan jenis makanan yang diperbolehkan dikonsumsi dalam jumlah sedikit antara lain adalah: 1. Tahu, tempe, ikan , daging kambing, daging sapi dan daging ayam 2. Beberapa jenis sayuran tertentu seperti kangkung, bayam, brokoli, tauge, daun pepaya, asparagus dan jamur. 3. Jenis makanan sumber karbohidrat seperti beras dan kentang Diet Penderita Asam Urat
Penyakit Para Raja. Begitulah biasanya orang menyebut penyakit asam urat. Karena penyakit ini dianggap kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak. Tapi, asam urat bisa menimpa siapa saja. Penyakit yang dikenal dengan istilah kedokteran [i]arthritis gout[/i] ini sebenarnya sudah dikenal sejak 2.000 tahun lebih, dan menjadi penyakit tertua. Gangguan asam urat ditandai dengan suatu serangan tiba-tiba di daerah persendian. Saat bangun tidur, misalnya, ibu jari kaki dan pergelangan kaki terasa terbakar, sakit dan membengkak. Umumnya, gangguan asam urat disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah, yang menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit. Selain rasa sakit di persendian, asam urat juga menyerang ibu jari kaki, dan dapat membentuk endapan natrium urat dalam jaringan di bawah kulit, atau bahkan menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
Selain mengkonsumsi obat-obatan, pengaturan pola makanan dapat dijadikan pilihan untuk mengatasi masalah asam urat. Menu makanan harus diatur agar lebih banyak makanan dengan kandungan nukleotida purin yang rendah. Menurut dokter Nabila, apabila terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein, maka hampir tak mungkin. Seharusnya membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari). Tidak itu saja, jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan, tapi dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Sebab, asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin. Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi penderita gangguan asam urat. Karena itu, akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosaa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sedangkan, protein, terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru, dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur. Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori. Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air, semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Juga, selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buahbuahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari; alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
Berdasarkan penelitian kadar asam urat mereka yang mengkonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi alkohol. Karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. [Jaya Abadi/I2] Diet kencing manis | Mengelola penyakit kencing manis atau diabetes mellitus sebenarnya mudah asal penderita bisa mendisiplinkan diri dan melakukan olahraga secara teratur, menuruti saran dokter, dan tidak mudah patah semangat. Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan diabetes. Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan takaran karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh dari zat ini. Menurut dr. Elvina Karyadi, M.Sc., ahli gizi dari SEAMEO-Tropmed UI, ada dua golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan jenis sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi rantai tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen, langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung melejit. Dari sisi makanan penderita diabetes atau kencing manis lebih dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan. Peneliti gizi asal Universitas Airlangga, Surabaya, Prof. Dr. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, menggolongkan diet atas dua bagian, A dan B. Diet B dengan komposisi 68% karbohidrat, 20% lemak, dan 12% protein, lebih cocok buat orang Indonesia dibandingkan dengan diet A yang terdiri atas 40 50% karbohidrat, 30 35% lemak dan 20 25% protein. Diet B selain mengandung karbohidrat lumayan tinggi, juga kaya serat dan rendah kolesterol. Berdasarkan penelitian, diet tinggi karbohidrat kompleks dalam dosis terbagi, dapat memperbaiki kepekaan sel beta pankreas. Sementara itu tingginya serat dalam sayuran jenis A(bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar, seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah. Bawang merah dan putih (berkhasiat 10 kali bawang merah) serta buncis baik sekali jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara bersama-sama dapat menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah.
Pola 3J Ahli gizi lain, dr. Andry Hartono D.A. Nutr., dari RS Panti Rapih, Yogyakarta menyarankan pola 3J yakni: 1. Jumlah kalori, 2. Jadwal makan, dan 3. Jenis makanan. Bagi penderita kencing manis yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan tentu lebih mudah untuk menghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya, berat badan dikalikan 30. Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500 (50 x 30). Kalau yang bersangkutan menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya pada hari berolahraga ditambah sekitar 300-an kalori. Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhirnya agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak. Di samping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut(selang waktu sekitar tiga jam). Yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis, cake, coklat, dendeng, makanan gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga seperti wortel, buncis, bayam, caisim bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak terlalu membebani kerja ginjal. Diet kalori terbatas Penderita bisa mengikuti contoh susunan menu diet B untuk 2.100 kalori (Simbardjo dan Indrawati, B.Sc. dari bagian ilmu gizi RSUD Dr. Sutomo Surabaya) seperti pada Tabel 1. Diet B tinggi serat itu termasuk diet diabetes umum, yang tidak menderita komplikasi, tidak sedang berpuasa atau pun sedang hamil.
tangan dan kaki serta uremia. Apabila Tes Kliren Kreatinin (TKK) <> 5,5 mEq), oliguria atau anuria. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran melalui keringat dan pernafasan ( 500 ml) Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C dan vitamin D.
Beras 150 g Telur ayam 50 g Daging 75 g Sayuran 150 g Papaya 200 g Minyak 40 g Gula pasir 100 g Susu bubuk 20 g Kue kue rendah protein 150 g Madu 30 g Agar-agar 1 porsi Sumber: Penuntun Diet. Gramedia 2006
Dianjurkan
Nasi, bihun, jagung, kentang, makaroni, mi, tepung-tepungan, singkong, ubi, selai, madu, telur, daging ayam, daging, ikan, susu, minyak jagung, minyak sawit, semua sayuran dan buah kecuali yan mengandung kalium tinggi bagi penderita hiperkalemia tidak disarankan
Tidak Dianjurkan
Kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu tempe), kelapa, santan, minyak kelapa, margarin, lemak hewan dan sayuran dan buah yang tinggi kalum. Sumber: Penuntun Diet. Gramedia 2006 Untuk sayuran dan buah-buahan, menurut Triani Tresnawan, DCN.Mkes, staf Instalasi Gizi RSCM, sebaiknya dipilih yang kandungan kaliumnya rendah. Beirkut ini daftar sayuran rendah dan tinggi kalium Tinggi Kalium Pisang Tomat Ubi jalar Kelapa muda Nangka Bayam Sawi Durian Petai Jantung pisang Kentang Rendah Kalium Timun
Tauge Kol Pare Semangka Nanas Jambu air Belimbing Pir Jambu biji Daun bawang Lobak Menu Diet Rendah Protein Chicken Poridge Bahan: 3 sdm tepung maizena, larutkan dengan sedikit air 50 g daging ayam cincang 40 g wortel, parut 400 ml air 1 siung bawang putih, haluskan sdm minyak jagung sdt garam halus sdt lada halus Cara Membuat: Panaskan minyak jagung, tumis bawang putih hingga harum. masukkan daging ayam cincang, aduk hingga berubah warna. Tuang air, masak sampai mendidih. Tambahkan wortel, lada dan garam. Masak sambil terus di aduk hingga semua bahan matang. Angkat. Hidangkan. Untuk 1 Porsi Kurang Lebih Nutrisi/Porsi: Protein: 8.8 g Energi: 225.1 kkal Lemak: 1.05 g Kabohidrat: 47.6 g Fruit Juice Bahan: 60 g semangka, potong-potong 60 g kiwi, kupas, potong-potong 100 ml air jeruk manis 1 sdm air jeruk nipis 1 potong es batu Cara Membuat: Masukkan potongan semangka, kiwi, air jeruk nipis, air jeruk manis dan potongan es batu ke
dalam tabung blender. Haluskan hingga lembut. Tuang ke dalam gelas saji. Hidangkan. Untuk 1 Porsi Kurang Lebih Nutrisi/Porsi: Protein: 0.8 g Lemak: 0.6 g Karbohidrat: 11.2 g Energi: 98 kkal
Kolesterol semdiri terdiri dari 2 jenis, yaitu High Density Lipoprotein (HDL) yang sering disebut kolesterol baik dan Low Density Lipoprotein (LDL), yang sering disebut kolesterol jahat. Metabolisme tubuh dan kinerja jantung akan terganggu bila kadar LDL dalam darah tubuh lebih banyak daripada kadar HDL. Patut diingat, bahan makanan yang tinggi kadar kolesterol antara lain kuning telur, otak, hati, paru, usus, kepiting dan kerang. Bahan pangan yang mengandung gas seperti, kol, kembang kol, nangka, durian, minuman bersoda, kopi dan alkohol harus dihindari. Jangan menggunakan bahan pangan berbumbu tajam yang dapat merangsang produksi asam lambung. Misalnya cabai, cuka, asam jawa, belimbing wuluh, asam kandis, asam gelugur, jeruk nipis dan lada. Bahan pangan yang susah dicerna seperti beras ketan, singkong, jali, ubi, butter cream, kue tart sebaiknya dihindari. Begitu juga dengan bahan pangan berserat tajam seperti kedondong dan nenas. Teknik pengolahan sebaiknya menggunakan metode rebus dan kukus. Cara memasak ini akan menghasilkan makanan bertekstur lembut/lunak. Hindari memasak dengan cara digoreng atau dipanggang, selain makanan menjadi kering, liat dan keras. Memasak dengan cara ini banyak menggunakan minyak yang dapat merangsang rasa mual.
Cara Membuat:
1. Larutkan tepung maizena dengan kaldu, aduk rata. 2. Didihkan sambil diaduk hingga tekstur mengental. 3. Masukkan nasi putih, daging ayam cincang, parutan wortel dan garam. Masak sambil di aduk hingga
nasi menjadi lunak dan semua bahan matang.
Nasi, kentang, macaroni, bihun, roti, biscuit, crackers, hunkue dan maizena
2. Sumber Protein Hewani
Daging sapi yang tidak berlemak, ikan yang tidak banyak duri, ayam, telor, susu dan hasil olahannya
3. Sumber Protein Nabati
Sayuran muda dan tidak berserat, tidak mengandung gas, seperti bayam, biit, buncis, labu siam, wortel, dll
6. Buah buahan
Garam, kecap, kunyit, laos, salam, kunci, terasi, seledri, kayu manis, pala, cengkeh MAKANAN YANG DILARANG
1. Sumber Hidrat Arang ( Makanan pokok)
Daging yang berlemak tinggi, daging babi, daging kambing, daging dan ikan yang diawetkan seperti ; dendeng, daging asap, ham, daging kaleng, ikan asin, ikan pindang, sosis
3. Sumber Protein Nabati
Santan kental, makanan yang banyak lemak, semua makanan yang digoreng
5. Sayuran
Semua sayuran mentah yang dilalap, nangka muda, kol, kembang kol, sawi, daun singkong, daun kacang panjang, lobak
6. Buah buahan
Semua buah-buahan yang berserat dan mangandung gas seperti; nangka, kedondong, durian, embacang, mangga, nanas, dll
7. Minuman
Minuman yang mengandung soda, seperti; coca-cola, orange, crush, green spot, dll. Minuman yang mengandung alcohol seperti; bir, wine, dll.
8. Bumbu
6.
Nasi, kentang, macaroni, bihun, roti, biscuit, crackers, hunkue dan maizena
2. Sumber Protein Hewani
Daging sapi yang tidak berlemak, ikan yang tidak banyak duri, ayam, telor, susu dan hasil olahannya
3. Sumber Protein Nabati
5.
Sayuran
Sayuran muda dan tidak berserat, tidak mengandung gas, seperti bayam, biit, buncis, labu siam, wortel, dll
6. Buah buahan
Garam, kecap, kunyit, laos, salam, kunci, terasi, seledri, kayu manis, pala, cengkeh MAKANAN YANG DILARANG
1. Sumber Hidrat Arang ( Makanan pokok)
Daging yang berlemak tinggi, daging babi, daging kambing, daging dan ikan yang diawetkan seperti ; dendeng, daging asap, ham, daging kaleng, ikan asin, ikan pindang, sosis
3. Sumber Protein Nabati
Santan kental, makanan yang banyak lemak, semua makanan yang digoreng
5. Sayuran
Semua sayuran mentah yang dilalap, nangka muda, kol, kembang kol, sawi, daun singkong, daun kacang panjang, lobak
6. Buah buahan
Semua buah-buahan yang berserat dan mangandung gas seperti; nangka, kedondong, durian, embacang, mangga, nanas, dll
7. Minuman
Minuman yang mengandung soda, seperti; coca-cola, orange, crush, green spot, dll. Minuman yang mengandung alcohol seperti; bir, wine, dll.
8. Bumbu
1. 2.
Usahakan agar makan dengan waktu teratur dan porsi kecil, pemberian sering, dengan jarak waktu makan 2-3 jam Menurut berat ringannya penyakit yang Anda derita, makanan dapat diberikan dalam bentuk saring, lunak ataupun biasa. Sarapan Makanan selingan pukul 10:00 Makan Siang Makanan selingan pukul 16:00 Makan malam Makanan selingan pukul 21:00
PUKUL 16:00 Kue talam Susu MALAM Nasi/Tim Ikan bumbu kuning Rolade tempe Tumis buncis + wortel Pepaya PUKUL 21:00 Biskuit 2-3 lembar Susu skim