Professional Documents
Culture Documents
Arismunandar
4 9 15
www.profesi-unm.org
2 Persepsi
EDITORIAL_
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
Jangan Berleha-leha!
MENJELANG suksesi pemilihan rektor (pilrek) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang rencananya akan dihelat awal 2012 mendatang, berhembus desas desus beberapa kandidat yang siap menggeser posisi Arismunandar di kalangan civitas akademika UNM. Meski perhelatannya masih menghitung beberapa bulan, namun sejumlah nama sudah mulai digadang-gadang oleh civitas akademika mulai dari mahasiswa, pegawai, dosen, hingga kepada para petinggi UNM. Namanama tersebut berasal dari top management (Rektorat), pemimpin fakultas (dekan/ mantan dekan), bahkan dosen dari sejumlah fakultas di UNM yang berminat untuk meramaikan hajatan empat tahunan tersebut. Menilik beberapa terobosan yang ditelurkan Arismundar selama menjadi pucuk pimpinan, banyak hal yang telah dicapai. Salah satu kebanggan itu karena UNM menjadi salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki jumlah prodi terbanyak. Namun, terlepas dari itu, satu hal yang seolah diabaikan oleh beberapa pimpinan institusi pencetak generasi Oemar Bakrie ini. Berdasarkan situs yang ditampilkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), terdapat 24 prodi UNM yang masa akreditasinya telah kadarluarsa. Ironis memang, tatkala UNM ingin menggelar pesta demokrasi akbarnya, justru dikagetkan dengan sejumlah prodi yang mengantongi izin basi. Akibatnya, prodiprodi basi tersebut terancam tak dapat mengeluarkan kertas berlabel IJAZAH yang disebut-sebut sebagai penentu masa depan itu. Kalau sudah begini, sudah pasti puluhan alumni eks IKIP UP ini bakal menjadi pengacara alias pengangguran banyak acara. Keadaan ini memang parah. Meski pimpinan di jajaran universitas telah berkali-kali mengingatkan, namun sejumlah prodi justru mengindahkan instruksi tersebut. Lalu apa yang ditunggu? Apakah mereka siap bubar seperti yang diungkapkan Pembantu Rektor Bidang Akademik UNM, Sofyan Salam? Yakin, tak ada yang menginginkan hal ini terjadi. Memang, sebagian dari mereka telah beralibi, salah satu hambatan tidak diurusnya akreditasinya lantaran belum cairnya anggaran pengurusannya. Ini mengindikasikan jika mereka tak mau disalahkan. Padahal jelas, jika mereka tidak tinggal berleha-leha, ceritanya bisa lain. Karena jelas pimpinan prodi masingmasinglah yang paling bertanggungjawab atas prodinya. Dengan mencuatnya prodi-prodi yang terindikasi basi tersebut, kita tentunya berharap para pimpinan prodi yang bersangkutan tidak lagi tinggal diam. Karena nasib sebagian besar alumni tergantung pada ijazahnya. Sementara saat ini, puluhan alumni institusi berlabel phinisi ini hanya menjadi Sarjana yang siap pulang desa. (*) 085656725xxx Asslamualakum... Tolong profesi bantu tanyakan, bgaimana prosedur untuk pengurusan beasiswa? Trimakasih. Jawaban: Kepala Bagian Kemahasiswaan, Drs. Baliana, M.Pd Regulasi untuk pengurusan beasiswa biasanya dimulai dari program studi (prodi)/jurusan masing-masing. Calon penerima beasiswa nantinya akan mengikuti beberapa tahap seleksi yang telah ditetapkan oleh prodi/jurusan masingmasing. Jika dinyatakan lulus anda berhak mendapatkan beasiswa sesuai dengan yang anda lulusi. Setelah itu akan disesuaikan dengan kouta yang ada. 085696614xxx Asslm alkum,,, Mau Tanya, knp beasiswa PPA dan BBM blum dicairkan? Trima kasih. Jawaban: Staf Ahli PR III, Andi Fajar Asti Untuk beasiswa BBM dan PPA insya Allah minggu ini akan segera cair. Tinggal merampungkan beberapa data saja, misalnya data mahasiswa yang telah menyelesaikan studi, itu akan digantikan dengan calon penerima beasiswa pengganti yang telah diusulkan sebelumnya.
Redaksi menerima opini, saran, dan kritikan terhadap Profesi, mahasiswa, atau birokrasi UNM. Tulisan Anda maksimal 3000 karakter. Redaksi berwenang memotong tulisan Anda tanpa merubah makna, maksud dan tujuan. Kirim tulisan Anda ke email: lppm_profesiunm@yahoo.com Saran dan kritikan ke: 085 256 881 844 atau 085 696 790 648
Kunjungi Kami di
Pelindung: Arismunandar Penasihat: Sofyan Salam, Andi Ikhsan, Hamsu A. Gani, Nurdin Noni, Kamaruddin, Baliana Dewan Pembina: Abdullah Dola, Hazairin Sitepu, Mukhramal Aziz, Uslimin Pemimpin Umum: Rahmat Fadhli Sekretaris: Yusrianti Hanike Bendahara: Parni Divisi Penerbitan: Isnaeni Dahlan (Pemimpin Redaksi) Divisi Penyiaran: Nurhasni (Station Manager) Divisi Online: Sahrul Alim (Kepala Divisi) Divisi Penelitian dan Pengembangan: Sitti Marlina (Kepala Litbang) Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/SK/Ditjen PPG/1990. Pemimpin Umum/Penanggung Jawab : Rahmat Fadhli Pemimpin Redaksi: Isnaeni Dahlan Sekretaris: Yusrianti Hanike Bendahara: Parni Redaktur: Asri Ismail Reporter: Sutrisno Zulkifli, Nurjanna Jamaluddin, Fahrizal Syam, Andini Ristyaningrum, Rukmana Mansyur, Sudarmi, Fotografer: Fajrianto Jalil, Layouter/Grafis: Imam Rahmanto, Manager Sirkulasi dan Iklan: Muhammad Ilham Redaksi LPPM Profesi UNM : Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt I Rektorat Lama, Gunung Sari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Jl. Dg. Tata Raya, Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp. (0411) 887964, e-mail: lppm_profesiunm@yahoo.com, website: www.profesi-unm.org
Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
Mozaik 3
gi ini. Ia juga mengaku tidak mendapat kucuran dana dari pihak birokrasi. Guna menanggulangi perihal dana, pihaknya menggelar kegiatan bazar di tiap fakultas dan mengumpulkan infaq dari setiap pengurus komunitas. Kita hanya komunitas, bukan bagian resmi dari universitas dan belum mengantongi izin makanya belum dapat dana, ungkap mantan pengurus Maperwa UNM periode 2010-2011 ini. Menurut Arismunandar, kegiatan ini sangat berguna untuk menguatkan karakter spirit orange pada mahasiswa guna menuju world class university. Lebih lanjut ia menerangkan peran-peran mahasiswa dalam kemajuan universitas. Menurutnya, dalam berlembaga seharusnya mahasiswa menerapkan falsafah akar rumput, Jangan seperti akar jenggot yang akarnya di atas, sehingga peran lembaga itu lebih kuat di kampus jika dimulai dari bawah, ungkap Guru Besar Ilmu Pendidikan ini. Selain itu, Aris juga menjanjikan beasiswa bagi mahasiswa yang dinyatakan berprestasi pada kegiatan training ini. Nanti laporkan pada PR III saja, pasti kita akan siapkan kuota buat mereka menerima beasiswa, terangnya pada panitia. (FAJ)
Snapshot
KONTRAS.Mahasiswa melaksanakan ibadah di Mushollah jurusan Matematika yang terletak persis di depan WC Umum. Bau pesing tentu saja menggangu kekhusyuan ibadah.
lakukan oleh UKM-UKM lain, ujar mahasiswa jurusan PGSD ini. Mahasiswa eksponen 2007 ini juga prihatin dengan keadaan UKM sekarang ini. Menurutnya, tak ada lagi yang mewadahi UKM-UKM saat ini untuk bersatu. Sekarang siapa lagi
yang mewadahi kita selain kita sendiri, tegas pria yang akrab disapa Uky ini. Namun, kegiatan ini sempat tertunda lantaran banyaknya UKM-UKM yang memiliki kegiatan lain seperti perekrutan anggota baru. Selain itu belum adanya kesepakatan dengan Pembantu Rektor III UNM juga menjadi salah satu penyebab tertundanya kegiatan ini. Hamsu Gani meminta agar kegiatan menwa tersebut dilaksanakan di instansi dengan maksud memperbaiki pencitraan UNM di mata Instansi. Kita usahakanlah membangun citra UNM menjadi lebih baik, pesannya. (RIZ)
bahkan bisa menghidupi delapan anaknya dengan profesinya sebagai satpam. Bahkan, profesi itu juga telah berhasil membuat istrinya menyandang status yang sama dengannya. Meskipun sebenarnya, pembiayaan itu tidak sepenuhnya dari profesi tersebut. Melainkan tabungannya selama menjadi tukang pengayuh roda tiga yang ia kumpul.
Hidup memang selalu dibarengi dengan rasa syukur. Itu jualah yang diyakini pria yang telah memiliki tujuh belas cucu ini. Harus rajin-rajin nak bersyukur supaya Tuhan itu selalu menambah rezekita, tuturnya menyarankan. Haji Koke mengisahkan, sampai dirinya bisa menjadi satpam di UNM. Da-
4 Reportase Utama
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
Penantang Arismunandar
Reportase Utama 5
Bergerilya
Dalam periode pertama, Rektor UNM, Arismunandar mampu menghadirkan gedung-gedung pencakar langit. Setidaknya, Menara Phinisi yang telah menjulang tinggi ke langit Makassar sebagai bukti, menyusul Menara Tellu Cappa. Dua bangunan ini setidaknya menjadikan mimpi kampus jaket Orange menjadi kenyataan. Kedua bangunan itu memaksimalkan pelayanan mahasiswa, terutama administrasi kemahasiswaan. Gedung ini juga akan bisa menghidupi universitas, tegas Arismunandar kepada Profesi akhir pekan lalu. Selama menjadi pucuk pimpinan, Arismunandar banyak membuka program studi baru lengkap dengan akreditasinya. Selain itu, peningkatan kualifikasi dosen juga menjadi perhatian serius dari Guru Besar Fakultas Pendidikan (FIP) itu. Meski Arismunandar menyadari banyak masalah yang belum terselesaikan dalam periode pertamanya. Sebut saja, minimnya fasilitas perkuliahan di beberapa fakultas. Kita tidak bisa menyelesaikan sekaligus, apalagi pada saat yang bersamaan kita fokus membuka prodi-prodi baru. Anggaran juga sangat terbatas, terangnya. Secara lugas, pria berdarah Sinjai ini mengaku, saat ini pihaknya sedang sibuk merealisasikan program kerja yang menjadi visi kepemimpinannya. Arismunandar menegaskan, program unggulan yang menjadi konsep-nya sebagai rektor belum tercapai secara menyeluruh. Dia sadar, waktu empat tahun tidak cukup untuk mewujudkan semua impiannya. Program kerja yang belum rampung terus berproses dan tinggal menghitung hari akan menjadi kenyataan, bebernya. Masih banyaknya program yang belum rampung menjadi penanda Arismunandar siap melanjutkan tongkat estafet kepemimpinannya untuk periode kedua. Jabatannya sebagai Ketua Senat UNM diprediksi bakal memuluskan langkah men-
duduki kursi paling bergengsi itu. Alumnus administrasi perkantoran IKIP UP ini pun membuka pintu kepada para penantangnya untuk merebut tahta yang digengamnya jika memiliki cukup kemampuan. Silakan saja, inikan demokratis sehingga siapa saja yang memiliki kemampuan bisa mencalonkan, pungkasnya.
Figur lain yang diprediksi bakal meramaikan pertarungan empat tahunan itu yakni Mantan Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Mansyur Akil. Bahkan, guru besar Jurusan Bahasa Inggris ini mengaku, telah mengantongi sejumlah surat sakti anggota senat. Sudah banyak yang dorong untuk maju, cuma jangan sampai kalau saya maju, kandidat yang lain malah mundur, kata Mansyur bercanda kepada Profesi. Mansyur menjelaskan, pemimpin yang sukses mampu menuntaskan program kerja hanya dalam satu periode saja. Ukuran keberhasilan pun bukan banyaknya bangunan bertingkat yang menjalar di tanah universitas. Dia mencontohkan keberhasilannya saat berkuasa (baca dekan) di Fakultas Bahasa dan Seni, sekarang berganti menjadi Fakultas Bahasa dan Sastra yang layak menjadi panutan. Hanya saja, mantan ketua jurusan bahasa Inggris ini enggan merinci sukses yang ditorehkan saat menjadi pucuk pimpinan. Contoh kecil, perpustakaan yang merata, transparansi alias keterbukaan, dan kedekatan dengan mahasiswa sangat kental, bebernya.
masih minta petunjuk dulu, kalau diberikan amanah kenapa tidak, Intinya, saya akan Sholat Istiqhara, katanya. Hamzah menilai Arsimunandar telah menjalankan pemerintahan dengan cukup baik. Namun, menurutnya masih banyak yang seharusnya dikembangkan oleh pemimpin saat ini. Hanya saja, guru besar Jurusan Matematika ini masih enggan membeberkan ke publik. Kelemahan ini akan dijadikan senjata pamungkas jika dirinya secara resmi menjadi kandidat orang nomor satu di kampus esk Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Ujung Pandang. Saya belum bisa berkomentar banyak tentang Pemilihan Rektor (Pilrek) karena panitianya saja belum terbentuk, ungkapnya. Pesaing yang menyatakan siap maju dalam pesta demokrasi empat tahunan ini muncul dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Tak lain dan tak bukan orang nomor satu di fakultas itu, yakni Arifuddin. Ia mengaku siap. Saya ini petarung. Jika terlanjur maju, sulit untuk mundur, tuturnya. Hanya saja, jika melihat aturan yang berlaku dalam pilrek ini, lelaki kelahiran Sinjai tersebut tidak memenuhi syarat lantaran gelar yang disandangnya. Sedangkan, salah satu syarat pasti untuk menahkodai UNM harus ber-title doktor. Tak mau ketinggalan, Dekan Fakultas Seni dan Desain juga digadang-gadang akan berlaga dalam pilrek ini. Meski tak diungkapkan secara langsung, Pembantu Dekan Sarana dan Prasarana FSD Ali Ahmad mangatakan, pimpinannya telah menyatakan siap untuk maju. Pak Karta mau maju, hanya saja tujuannya bukan untuk menang. Hanya untuk mengutarakan visi dan misinya, bebernya.
6 Reportase Utama
PEMILIHAN Rektor (Pilrek) Universitas Negeri Makassar (UNM) akan dilangsungkan dengan sistim pemilihan yang baru. Untuk memenangkan pertarungan, kandidat rektor harus meraih sedikitnya 74 suara suara anggota senat dari 93 senator. Jika tidak, suksesi empat tahunan itu bakal berakhir di meja Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas). Dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 24 tahun 2010 tentang mekanisme pengangkatan dan pemberhentian rektor mempertegas peran Mendiknas. Pasalnya, dalam Pilrek kali ini Mendiknas memegang hak suara 35 persen dan 65 persen berada di tangan senator. Pilrek akan melewati dua tahapan, pertama akan berlangsung dalam rapat senat yang akan diikuti semua anggota senat, tahapan kedua akan ditentukan oleh Mendiknas. Sekretaris Senat UNM, Jasruddin mengatakan, mekanisme Pilrek kali ini berbeda dengan tatacara pemilihan sebelumnya. Senat UNM tidak lagi menjadi penentu mutlak kemenangan. Selain senat, suara Mendiknas akan sangat menentukan kandidat yang terpilih. Menteri memiliki suara 35 persen dan saya pikir ini yang akan sangat menentukan, ungkap Jas sapaan akrabnya yang juga Direktur Pasca Sarjana (PPs) UNM itu. Jasruddin mengatakan, Mendiknas memiliki hak suara dalam pemilihan rektor perguruan tinggi negeri karena merupakan pemegang saham universitas. Termasuk UNM berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional. Suara Mendiknas bisa untuk satu orang atau untuk tiga kandidat yang direkomendasikan oleh senat UNM. Jadi suara itu hak sepenuhnya Pak Menteri, ujarnya. Guru Besar Pendidikan Fisika itu menjelaskan, Pilrek akan dimulai dengan pemilihan di tingkatan senat. Saat ini, senat beranggotakan 93 orang yang terdiri dari seluruh guru besar dan utusan fakultas. Pemilihan di level senat akan menghasilkan tiga calon yang bakal dikirim ke meja Mendiknas. Jadi harus tiga nama yang memiliki suara tertinggi yang akan direkomendasikan ke Mendiknas, terangnya. Kandidat rektor bisa memastikan diri sebagai rektor jika mampu meraup suara 74 dari 93 anggota senat. Angka ini sudah melewati 50 persen suara pemilih, termasuk 65 persen suara senat dan 35 persen suara Mendiknas. Jika 74 suara sudah dikantongi kandidat, maka suara 35 persen Mendiknas tidak akan berpengaruh lagi , tandasnya. Arifuddin, selaku dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) yang juga siap menjadi calon menganggap adanya suara menteri dalam suksesi rektor kali ini menjadi indikasi masuknya nuansa politik dalam ruang lingkup universitas. Dia juga menyesalkan hak suara menteri sebanyak 35% itu. Kenapa mesti ada suara menteri. Padahal, menteri tidak mengetahui secara jelas calon pemimpin lembaga ini, ujarnya. Dosen ilmu keolahragaan juga menganggap hal ini akan berdampak kurang baik terhadap universitas.
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
Info Akademik 7
mendaftar kurang lebih 70 orang mendaftar lewat on-line, tutur salah satu guru besar UNM tersebut. (SUD)
8 Pariwara
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
Reportase Khusus 9
Prodi Kadaluarsa,
Pembantu Rektor Bidang Akademik UNM, Sofyan Salam mengakui, masih banyak prodi di UNM yang status akreditasinya kadaluarsa. Padahal, menurutnya, akreditsi merupakan cermin kinerja dan menggambarkan mutu, efisiensi, serta relevansi suatu program studi yang diselenggarakan. Oleh karena itu, setiap prodi sudah seharusnya mempertanggungjawabkan akreditasinya masing-masing. Tidak hanya itu, hal paling penting dalam sebuah program studi adalah pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Namun hingga kini, puluhan prodi di UNM masih tercatat kadaluarsa oleh database yang dimiliki oleh BAN-PT berdasarkan situs resminya. Menurut Sofyan Salam, pihaknya telah lama melayangkan surat pemberitahuan maupun teguran kepada beberapa prodi yang kadaluarsa agar memperbaharui status akreditasinya. Namun, tak selalu diindahkan oleh prodi-prodi yang bersangkutan. Pemberitahuan kepada semua program studi, baik secara lisan maupun surat telah kami lakukan, terang guru besar dari Fakultas Seni dan Desain (FSD) ini. Ia juga menambahkan, pemberitahuan ini sudah sejak tahun lalu disosisalisasikan. Hanya saja, beberapa prodi ada yang membandel terkait persoalan akreditasi. Bukan hanya itu Pusat Penjaminan Mutu (PPM) UNM yang mengawal mutu UNM tak tinggal diam. Workshop mengenai akreditasi dan izin operasional prodi yang di gelar oleh PPM UNM beberapa waktu lalu, ternyata tidak menuai hasil yang diinginkan. Harapan yang di inginkan oleh Fackhri Kahar sebagai ketua PPM UNM untuk meningkatkan mutu kampus Oemar Bakri ini kendatipun tak tersalurkan, dikarenakan kurangnya perhatian fakultas terhadap pentingnya proses akreditasi. Puncaknya, di beberapa fakultas UNM telah disebarkan selebaran/poster yang menegaskan untuk proses akreditasi ulang tiap prodi. Poster tersebut pun tidak tanggungtanggung karena mengatasnamanakan PR I UNM.
oleh Pusat Penjaminan Mutu, paparnya. Lanjutnya, proses akreditasi adalah hal yang krusial bagi tiap prodi karena tanpa akreditasi, maka ijazah mahasiswa tidak akan dikeluarkan. Kalau akreditasi suatu prodi kadaluarsa, maka ijazah tidak bisa dikeluarkan atau ditandatangani, jelasnya. Sofyan Salam mengakui perihal tersebut, pihaknya tidak akan menandatangani ijazah bagi prodi yang masa akreditasinya habis di tahun 2012. Kalau sampai batas yang ditentukan maka tidak boleh mengeluarkan ijazah, tegasnya. Ia pun menambahkan, pengeluaran ijazah tanpa akreditasi prodi bersangkutan maka hukumannya tindak pidana. Disamping itu, Sofyan juga menyarankan bahwa yang paling berperan dalam proses pengajuan akreditasi ini adalah prodi dan fakultas masing-masing. Tugasnya prodi adalah yakin kalau prodinya telah terakreditasi, bukan yang lain, ujarnya. Lanjutnya, tiap prodi setidaknya harus mengusahakan akreditasi minimal B. (TIM)
Urai data, ungkap fakta, saji berita
10 Reportase Khusus
PRODI yang paling lama telah kadaluarsa adalah prodi Seni, Drama, Tari dan Musik (Sendratasik). Tertanggal 10 Agustus 2009 silam, prodi ini telah mencapai batas kadaluarsa. Diperparah lagi, prodi ini hanya menyandang akreditasi C. Hal inilah yang membuat PR I, Sofyan Salam memberikan perhatian khusus terhadap prodi ini. Selain itu, selama ini data sendratasik tidak tertib. Seni yang memang mendapat perhatian khusus, karena progress kerjanya agak lambat sedikit, tutur guru besar seni tersebut. Sofyan melanjutkan, pihaknya sangat getol dalam mengingatkan sendratasik untuk mengurus akreditasinya. Inilah yang kami genjot supaya di awal November ini sudah perpanjangan akreditasi. Tidak boleh tidak, kalau tidak, bubar saja, tegasnya . Menurut Sumiati, mantan ketua prodi Sendratasik sejak pemekaran Fakultas Seni dan Desain (FSD) dari Fakultas Bahasa dan Seni (sekarang Fakultas Bahasa dan Sastra, red), Sendratasik tidak pernah lagi mengurus persoalan akreditasi.Waktu peralihan kita sibuk mengurus fakultas baru, mana kita sibuk dengan kurikulumnya, sampai itu terlupakan, jelasnya. Ia menambahkan, pihaknya sudah mencoba menyusun untuk pembaharuan akreditasi. Namun menurut dosen seni tari ini, tiba-tiba dirinya disibukkan lagi dengan program lain yang dianggap lebih penting. Kita dulu sudah mau menyusun programmnya tapi tiba-tiba ada lagi program PHKI yang mesti diurus. Jadi, kita prioritaskan lebih dulu, kilahnya.
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
Tanpa Akreditasi,
Bubar!
Bimbingan dan Konseling (BK) - S1 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 17-11-2010 Fisika - S1 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 13-10-2010 Manajemen - S1 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 21-12-2009 Pendidikan Administrasi Perkantoran - S1 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 30-09-2010 Pendidikan Akuntansi - S1 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 29-06-2011 Pendidikan Bahasa Inggris - S1 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 24-08-2011 Pendidikan Bahasa Jerman - S1 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 03-08-2011
FOTO: FADHLI - PROFESI
KADALUARSA. Beberapa program studi (prodi) di UNM yang terbukti kadaluarsa setelah dibuka melalui situs resmi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) beberapa waktu lalu (13/ 11) di ban-pt.kemdiknas.go.id. Tercatat ada 24 prodi UNM yang dinyatakan kadaluarsa karena masih belum memperbaharui akreditasinya.
Salah satu kendala tidak terlaksananya akreditasi ulang prodi ini karena tersandung pada persoalan anggaran untuk pengurusannya di pusat. Salah satu prodi yang mengalami hal
ini, adalah prodi sendratasik. Sumiati, mengungkapkan, ia tak bisa mengurus perpanjangan akreditasinya karena tak mendapatkan anggaran. Dulu kendalanya kita karena tidak ada anggaran, ujar mantan ketua prodi sendratasik periode 2007-2011, (26/10) Menurut Pembantu Rektor Bidang Sarana prasarana dan Keuangan, A.
Ihsan, untuk anggaran khusus akreditasi memang belum ada yang ditetapkan oleh universitas untuk dialokasikan ke setiap prodi di fakultas. Anggaran akreditasi itu memang belum ada yang kami anggarkan karena penganggarannya itu sudah menjadi tugas dari fakultas masing-masing, ungkapnya. (TIM)
Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah - S1 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 29-06-2011 Pendidikan Koperasi - S1 Akreditasi : A Tanggal Kadaluarsa : 26-10-2009 Pendidikan Luar Biasa - S1 Akreditasi :B Tanggal Kadaluarsa : 27-10-2010 Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik - S1 Akreditasi :C Tanggal Kadaluarsa : 10-08-2009 Pendidikan Seni Rupa - S1 Akreditasi :B Tanggal Kadaluarsa : 27-07-2011 Pendidikan Teknik Elektro - S1 Akreditasi :B Tanggal Kadaluarsa : 08-11-2009 Pendidikan Teknik Otomotif - S1 Akreditasi :B Tanggal Kadaluarsa : 09-03-2011 Sastra Indonesia - S1 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 10-08-2011 Sastra Inggris - S1 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 10-08-2011 Bahasa Inggris Bisnis - D3 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 15-06-2011 Otomotif - D3 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 19-10-2011 Tata Boga - D3 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 19-10-2011 Tata Busana - D3 Akreditasi : C Tanggal Kadaluarsa : 05-10-2009 Teknik Mesin - D3 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 19-10-2011 Teknik Sipil - D3 Akreditasi : C Tanggal Kadaluarsa : 05-10-2009 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) - D2 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 09-01-2009 Pendidikan Guru Taman KanakKanak (PGTK) - D2 Akreditasi : B Tanggal Kadaluarsa : 08-12-2010
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
Wawancara Khusus 11
ang buat mahasiswa UNM yang ingin mengecap pendidikan di India. Olehnya, kami sangat mengapresiasi hal itu jika suatu waktu ada mahasiswa UNM yang memiliki nasib untuk terbang ke India. Untuk saat ini pihak Dubes RI juga masih tetap menunggu pihak UNM berkunjung ke India untuk mengidentifikasi persoalan apa yang cocok untuk dikerjasamakan nantinya. Agar dapat lebih berkembang apa pesan anda buat UNM? Pesan saya yaitu UNM harus perbanyak kerjasama. Karena disadari atau tidak dunia saat ini sangat jauh berkembang. Untuk menyongsong perubahan itu maka diperlukan kerjasama dari berbagai pihak. Karena terus terang saya katakan bahwa sebenarnya yang membuat kita hidup itu adalah orang lain. Semakin banyak kita melakukan kerjasama orang lain maka itu akan semakin bagus. Sebagai alumnus apa yang ingin anda sampaikan buat mahasiswa UNM? Saya kira begini, khusus buat mahasiswa UNM, tugas utama kalian yang pertama adalah belajar, yang kedua belajar, yang ketiga belajar juga. Kalau untuk urusan demonstrasi, demo juga adakalanya sangat berguna tapi itu kalau bisa diatur dengan baik agar dapat mencapai tujuan. Jangan sekali-kali merusak. Mahasiswa India juga berdemo, dia juga menyampaikan pendapatnya kepada rektornya tetapi dia sangat teratur. Kalau misalnya dia bergerak seratus orang sampai ke lokasi aksi juga tetap seratus orang. Kalau di Indonesia awalnya memang seratus tapi lama kelamaan malah menjadi ribuan orang. Para demonstran di india juga sama sekali tak merusak fasilitas umum. Mereka sangat sadar bahwa itu adalah kepentingan umum. Saya kira itu yang harus kita adopsi bersama untuk mewujudkan mahasiswa UNM yang lebih baik.(*)
BIODATA
Nama : Letjen TNI (Purn) H. Andi Muhammad Ghalib, SH, MH Tempat, tanggal lahir: Bone, 3 Juni 1946 Istri: Ny. Andi Murniati Ghalib Riwayat Kerja : Jaksa Agung (1998-1999) Wakil Gubernur Sulsel Pejabat Walikota Makassar Oditur Jenderal ABRI Kepala Badan Binkum ABRI Anggota DPR RI Jaksa Agung RI Duta Besar RI untuk India (2008)
12 Inovasi
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
UPAyA Universitas Negeri Makassar (UNM) membenahi infrastruktur terus berlanjut. Yang terbaru yaitu UNM berencana untuk membuat stasiun televisi yang berbasis internet. Hal ini diungkapkan oleh Nurdin Noni selaku Pembantu Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan UNM (25/10). Rencana tersebut telah dibicarakan dengan rektor dan orang-orang yang nantinya akan terlibat. Televisi internet ini akan terealisasi tahun 2012 mendatang. Namun sebelumnya, rencana ini terlebih dahulu harus
Tabloid Mahasiswa UNM Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011 November Tahun XXXV 2011
Dewasa ini jilbab oleh kaum hawa tak hanya sekadar menjalankan perintah agama, namun lebih dari itu jilbab juga dapat menjadi lifestyle.
Perempuan itu melangkah dengan anggun. Dari jauh style-nya begitu cemerlang, dengan balutan busana yang cerah ia mengenakan jilbab berwarna kuning. Rambutnya dikonde keatas, model jilbab ini sering disebut dengan julukan jilbab ala Jinni oh Jinni. Wanita itu mengayun langkahnya menggunakan rok yang hanya sampai setengah betis. Setengah betisnya lagi dibalut dengan kaus kaki putih panjang. Dengan menggunakan sepatu high heels wanita itu menapaki jalan menuju ruang kuliahnnya di gedung BD. Dia adalah Anca Sariwangi. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Bisnis. Anca memadukan style Harajuku dari Jepang dengan busana muslim sehari-harinya. Sebagai seorang muslimah, Cila sapaan akrabnya tidak mau menanggalkan jilbabnya namun disisi lain ia tidak mau disebut kampungan. Ikut perkembangan zaman lah, apalagi
produsen jilbab mengeluarkan berbagai motif dan model jadi apa salahnya kalau kita berekspresi lewat jilbab, katanya. Kenyamanan dalam berbusana selalu jadi perhatian utamanya. Nyaman dan percaya diri dengan busana yang saya kenakan, ujar mahasiswi angkatan 2008 ini. Lanjutnya, dalam berbusana jangan monoton dan seyogyanya menutup area yang memang harus tertutup. Dalam sepekan Cila bisa berganti 4-5 kali model jilbab. Kalau hari ini model yang biasa, besoknya mungkin model paris, dan lusanya beda lagi yang penting tidak memperlihatkan aurat, ujarnya Tak jarang kita menjumpai berbagai model jilbab yang merebak di seluruh kampus UNM. Bahkan model jilbab tersebut bak jamur menghinggapi para mahasiswi. Seperti halnya, Asniar yang menyambut gembira berbagai gaya dalam mengenakan
jilbab. Penampilannya tak berbeda jauh dari kebanyakan mahasiswi lainnya. Niar, sapaan akrabnya memakai jilbab seperti biasanya hanya saja menampakkan cipo-cipo yang dililitkan dikepala kemudian dibalut jilbab. Penamaan dari model jilbab ini pun sangat popular karena diambil dari nama selebriti yang sering mengenakan jilbab tersebut. Sebut saja jilbab model Asmirandah, nama ini melekat setelah sering tampil di sinetron berjudul Dari Sujud Ke Sujud. Model dengan melilitkan ujung jilbab di atas konde dan direkatkan dengan peniti ini menjadi salah satu pilihan gaya berjilbab sekarang. Ya, selebriti memang menjadi contoh gaya busana muslim, ujar Niar. Sesuaikan Bentuk Wajah Kata jilbab berasal dari akar kata jalaba, yang berarti menghimpun dan mem-
bawa. Jilbab pada masa Nabi Muhammad SAW ialah pakaian luar yang menutupi segenap anggota badan dari kepala hingga kaki perempuan dewasa dengan maksud untuk menutup aurat. Olehnya itu, menurut Nur Jusmi, jilbab hendaknya menutup aurat tidak hanya sekedar dikenakan. Lebih lanjut Jusmi mengatakan, banyaknya model jilbab sekarang menandakan kita kaya akan ide berbusana, hanya saja jangan sampai keluar dari makna sesungguhnya. Apalagi jika hanya digunakan sebagai tren saja. Dalam mengenakan berbagai model jilbab pun perlu pengenalan akan model tersebut karena pemakaiannya harus disesuaikan dengan bentuk wajah. Kalau wajahnya bulat jangan memakai jilbab model paris yang memperlihatkan cipo-cipo, tapi gunakan model Asmirandah, saran mahasiswa pendidikan ekonomi UNM.
14 Opini
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
ila tidak ada aral melintang, suksesi Rektor UNM akan dihelat pada bulan Januari 2012 mendatang. Sejumlah namapun santer diperbincangkan sekaligus dijagokan oleh civitas academika UNM untuk memimpin UNM 4 tahun kedepan. Nama-nama tersebut berasal dari top management UNM (Rektorat), pemimpin fakultas (Dekan/Mantan Dekan), bahkan dosen dari sejumlah fakultas di UNM berminat untuk meramaikan hajatan 4 tahunan tersebut. Setiap suksesi pemilihan rektor berlangsung, tidak sedikit kandidat yang bertarung untuk mendapatkan suara terbanyak dari para anggota senat. Jauh hari sebelum pemilihan tersebut berlangsung, para kandidat kasat kusut mencari dukungan dan melobi anggota senat UNM, sang pemilik suara. Pengalaman menunjukkan (kasus di luar UNM) bahwa ada kandidat menjelang pemilihan mengajak para pemilik suara untuk sekedar makan bersama di salah satu restoran atau rumah makan, dan sekaligus menyampaikan visi-misinya, ada juga kandidat yang jauh-jauh hari telah membangun silaturahim kepada para anggota senat dan menjaga silaturahim itu tetap utuh hingga pada hari H pemilihan, ada juga calon dengan integritas dan idealismenya yang tinggi tanpa melakukan serangkaian trik dan intrik untuk memenangkan pertarungan. Mereka hanya easy going tanpa beban, dengan harapan menang kalah tidak ada persoalan. Tapi perlu diingat bahwa untuk menjadi petarung handal dalam sebuah pertarungan seorang kandidat bukan hanya dituntut untuk cerdas saja, tetapi dia juga harus cerdik laiknya para calon anggota legislatif menje-
lang pemilihan umum (Presiden dan Legislatif). Cerdik dalam artian mengeluarkan semua potensi yang dimiliki yakni melakukan lobi-lobi, dealdeal (politik), INT bila saya terpilih engkau akan menjadi ini atau itu, dan lain sebagainya. Ingat, niat tulus tidak cukup tanpa dibarengi dengan upaya menarik simpati para pemilik suara. Para kandidat berupaya meyakinkan kepada para anggota senat melalui visi, misi, dan beragam agenda aksi yang akan dilaksanakan bila nasib berpihak kepadanya atau kelak terpilih menjadi rektor UNM. Dalam pemilihan nantinya, disinyalir oleh banyak pihak akan ada sejumlah kandidat yang bertarung, dan muncul tanda tanya siapa yang akan menjadi pemenang, spekulasipun bermunculan. Dari sejumlah kandidat tersebut, ada yang hanya sekedar meramaikan pesta empat tahunan tersebut, alias hanya sekedar coba-coba, ada yang mencoba jual visi dan misi, ada yang hanya ingin melihat bagaimana elektabilitas mereka dan berapa suara yang diperoleh yang berujung pada koalisi menjelang putaran terakhir pemilihan, dan ada pula yang sungguh-sungguh sebagai kandidat rektor yang telah malakukan lobi intensif dan juga telah merancang seabrek program kerja yang siap diimplementasikan bila kelak garis tangan berpihak kepadanya. Yang jelas siapapun calon rektor UNM untuk empat tahun kedepan harus memiliki visi, misi, dan agenda aksi yang jelas untuk
perbaikan infrastruktur dan suprastruktur UNM sehingga dapat mengangkat citra universitas ini, bukan hanya pada pencitraan di tingkat nasional yang lima belas tahun terakhir ini mengalami titik nadir, tetapi juga perlu pencitraan di mata dunia internasional melalui beragam aksi. Menghadapi suksesi rektor UNM, ada sejumlah isu tematik yang perlu mendapatkan perhatian dari para kandidat. Untuk menjadikan UNM sebagai universitas yang diperhitungkan dan tergolong World Class University (universitas kelas dunia) 2025, maka ada sejumlah isu tematik yang perlu dibenahi. Sejalan dengan isu tematik tersebut, UNM juga perlu menciptakan suasana pembelajaran berbasis learning, mewujudkan terciptanya alumni yang tangguh, memiliki karakter yang dapat diandalkan serta berwawasan kewirausahaan (interpreneurship). Salah satu tolok ukur diseganinya sebuah perguruan tinggi adalah memiliki infrastruktur yang modern dan tetap berlandaskan kearifan lokal. Untuk mewujudkan cita-cita UNM sebagai universitas terpandang di Indonesia, maka fasilitas perkuliahan juga perlu segera dibenahi. SDM UNM juga perlu melaksanakan tri darma perguruan tinggi dengan baik dan profesional serta dengan dedikasi dan loyalitas tinggi. UNM juga perlu menjalin kerjasama dan memperluas jaringan (networking) dengan berbagai lembaga riset, universitas,
lembaga non profit, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kerjasama tersebut dapat berupa pertukaran mahasiswa dan tenaga pengajar, kerjasama penelitian dan pengabdian pada masyarakat melalui collaborative research, dan skim penelitian lainnya, dan berbagai kegiatan ilmiah lainnya. Isu tematik lainnya, yang perlu segera dibenahi oleh seluruh stakeholder/civitas academika UNM adalah lingkungan kampus yang kondusif. Hal ini cukup beralasan karena akhir-akhir ini tawuran di UNM acapkali menjadi headline berita di sejumlah media cetak dan elektronik nasional. Disamping hal-hal tersebut, UNM juga perlu senantiasa menciptakan pencitraan yang baik di mata publik melalui berbagai pengabdian dan pengembangan masyarakat, sehingga citra buruk UNM setidaknya dapat diimbangi. Untuk mewujudkan cita-cita UNM sebagai World Class University tahun 2025, maka hendaknya yang menjadi rektor UNM sebagai pengemban tugas selama empat tahun kedepan adalah sosok yang mampu membawa pinisi UNM mengarungi samudra ilmu dan pengabdian nan luas, maka seyogyanya para anggota senat UNM menghibahkan suara mereka kepada kandidat yang tepat dan diyakini akan membawa kapal (pinisi) UNM untuk berlayar dengan tenang dan sampai ke tujuan dengan selamat. Nahkoda sejati (rektor) yang terpilih nantinya sudah mempersiapkan berbagai macam solusi untuk menantang angin dan badai di tengah samudera, sehingga (pinisi) UNM semakin disegani dan diandalkan dalam TRI DARMA PERGURUAN TINGGI. SEMOGA!
Penulis adalah dosen FBS UNM & Komisioner KPID Sulsel
dipertontonkan oleh mereka yang duduk di legislatif, eksekutif dan yudikatif. Subtansi sebuah kepemimpinan ialah menjadi panutan yang dapat di contoh oleh masyarakatnya dan mampu memberi solusi ketika masyarakat sedang kesusahan dan menghadapi problem. Persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini merupakan fenomena kemanusiaan yang harus menjadi prioritas utama untuk dicarikan jalan keluar sebab persoalan masyarakat yang berlarutlarut tanpa ada perhatian khusus dari pemerintah maka akan berujung menimbulkan konflik Horizontal yang berkepanjangan. Sejak kemerdekaan bangsa hingga saat ini belum ada perubahan yang fundamental untuk mengantarkan rakyat Indonesia agar keluar dari garis kemiskinan, kemajuan yang diinginkan malah kemunduran yang kita dapat. Internasionalisasi modal merasuk dalam kekuasaan politik negara yang menghasilkan legalisasi atas eksploitasi manusia dan kekayaan alam nasional. Meningkatnya ketidakberdayaan manusia dan bangsa di hadapan kekuatan global menimbulkan masalah nasional baru sejak revolusi nasional kemerdekaan. Relasi ekonomi-politik internasional menempatkan Indonesia dalam posisi semi kolonial menjadi bangsa kuli di antara bangsa-bangsa. Watak kekuasaan politik oligarki pasca 98 yang anti rakyat menjadikan proses perampokan berlangsung massif dan legal. Mengenali situasi yang terbentuk dari proses penghisapan yang berlangsung sejak
kita belum mengenal Indonesia hingga hari ini merupakan perjuangan untuk memajukan kehidupan masyarakat. Hegemoni penguasa membungkus kesadaran rakyat akan nalar historisnya dan menghilangkan pengetahuan serta orientasi kebangsaan kita. Dalam kebisuan ini, mesin-mesin pengetahuan mainstream bekerja melekatkan identitasidentitas dan kebutuhan-kebutuhan semu yang mencirikan gaya hidup para penindas. Memompakan kesadaran atas perubahan lingkungan dan pembentukan struktur ekonomi-politik sosial-budaya dalam masyarakat sebagai suatu proses revolusi sosial paradigmatik merupakan jalan bagi transformasi emansifatif dalam masyarakat. Yang juga tersusun mengikuti garis lokal-nasional-global. Dengannya manusia memancarkan dan merealisasikan daya-hidupnya secara ekspresif. Perubahan tatanan akan berlangsung mengikuti peningkatan kesadaran yang menjadi praksis revolusioner. Pergerakan mahasiswa menjadi sikap dan tindakan yang merebut kedaulatan bagi proses sosial yang otentik. Sikap keingintahuan atau mau belajar dengan pandangan yang optimistik merupakan ekspresi nyata Mahasiswa untuk berperan dalam perubahan sosial. Kenyataan sosial yang menempatkan mahasiswa melewati batas-batas sektoral dan identitas yang dilekatkan oleh jamannya merupakan kekuatan yang nyata. Kenyataan inilah yang menjadikan mahasiswa dapat terus membawa liatnya
daya hidup petani, disiplinnya kaum buruh serta idealisme kaum muda terdidik dalam kekuatan produktif dan solidaritas rakyat Menjembatani kaum muda yang terpisah-terkotak dengan semangat pembebasan dapat dilakukan dengan pendidikan yang revolusioner, proses pendidikan yang diluar kewajaran, yang membawa kaum muda pada kesadaran yang revolusioner untuk mengambil peran dalam perubahan jaman serta menyejarah dan menjadi pemimpin yang akan mengantarkan rakyat Indonesia menuju gerbang kesejahteraan. Kepeloporan kaum muda di era ini diharapkan mampu bangkit kembali sebagai patron perubahan dan menjadi pemimpin yang konsisten berjuang direl kebenaran dan keadilan. Namun Jika kita ambil perbandingan antara kepemimpinan mahasiswa dan kepemimpinan birokrasi kampus sangatlah jauh berbeda. melihat fenomena yang terjadi saat ini karakter kepemimpinan birokrasi kampus yang menangani khusus bidang kemahasiswaan tidak mendididik mahasiswa dimana pihak birokrasi kampus berasumsi bahwa hanya staffnya yang boleh ditemui jika ada mahasiswa yang mau konsultasi padahal tugas utama dari birokrasi kampus ialah meladeni mahasiswa yang hendak berkonsultasi.
Penulis adalah Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) UNM periode 2011-2012
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
Profesiana 15
PR III Janjikan Electone
MENILIK pergerakan mahasiswa khususnya yang tergabung dalam Lembaga Kemahasiswaan Universitas Negeri Makassar (LK UNM) saat ini, menyebabkan Pembantu Rektor III Hamsu Abdul Gani UNM mengeluarkan sebuah statement yang tidak lazim. Entah bermaksud melucu atau menyindir, ia menjanjikan akan menyiapkan organ kesenian (orkes) untuk mahasiswa yang akan melakukan aksi demonstrasi. Asal dengan syarat, mahasiswa punya konsep baru dalam menyampaikan aspirasi. Hal itu disampaikannya pada saat ia memberikan materi dalam acara training akademik Spirit Orange (30/10). Dalam sesi tanya jawab, Hamsu menjawab pertanyaan terkait aksi demo mahasiswa. Ia menyoroti sikap mahasiswa saat melakukan demonstransi. Menurutnya, mahasiswa sekarang bukan lagi seperti mahasiswa tempo dulu, Mereka hanya demo memacetkan jalan tanpa konsep yang jelas, bebernya. Hamsu menilai, harusnya mahasiswa sekarang merubah paradigma pergerakannya. Menurutnya, model penyampaian aspirasi mahasiswa saat ini sudah tidak efektif lagi dan terkesan seperti angin lalu saja. Saya siap untuk menghadirkan orkes jika mereka ingin berorasi dengan peralatan seperti itu, asal mereka tidak merugikan pengguna jalan utamanya masyarakat, janji lelaki yang telah menginjak usia 51 tahun tersebut. Hendry Setiawan selaku ketua Maperwa UNM mengapresiasi jika maksud PR III itu demi peningkatan pergerakan LK. Namun ia menilai, benda seperti itu tidak akan bagus untuk di bawa kemanapun jika akan dipakai untuk demonstrasi. Mengingat tempat berorasi itu tidak hanya di satu tempat. Itu kan tidak bagus kalau misalnya mau dipake berorasi di depan gedung DPRD, masa mau diangkat-angkat. Ribet sekali, ujarnya. (FAJ/ISD)
kapkan, d i rinya siap menjadi saksi jika misalnya ada pihak yang komplain dengan tindakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Pokoknya saya siap jadi saksi lahir dan bathin di pen- g a d i l a n kalau ada yang komplain kenapa kakinya ditembak, terang Hamsu. Lebih lanjut, mantan Pembantu Dekan III FT ini mengatakan, untuk mengatasi prilaku kekerasan di kampus ada baiknya jika UNM kembali saja ke zaman orde baru. Menurutnya, pada zaman tersebut tak ada ruang buat mahasiswa yang ingin membuat onar. Kalau perlu Kibata, Kipas Baru Tanya saja itu mahasiswa yang begitu, tam-
bahnya. Meski pernyataan Hamsu hanya sebatas bercanda, tak ayal membuat hati beberapa fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan (LK) terluka. Ketua BEM UNM Ahmad Jamir mengungkapkan, statement seperti itu kurang tepat dikeluarkan bagi seorang pimpinan. Ia menduga, Hamsu berucap seperti itu dalam keadaan emosional. Senada dengan Ahmad Jamir, Faisal,
Ketua UKM Seni juga menyayangkan pernyataan PR III yang dianggap kurang etis. Apalagi menurut Faisal, Hamsu adalah seorang pimpinan yang bertanggungjawab di bidang kemahasiswaan, Saya kira itu tidak etis, ungkapnya. Tambahnya, seharusnya pimpinan menanggapi hal tersebut dengan cerdas dan diselesaikan secara struktural dan prosedural. (FDL/ISD)
BEM FT Kecewa
Lain lagi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode lalu. Kekecewaan dilayangkan demisioner Presiden Mahasiswa, Achmad Rosadi karena tidak adanya penyelesaian atas Somasi yang ditembuskan oleh BEM. "Kami mengirimkan somasi ke Maperwa namun belum ada tanggapan hingga mufak dilaksanakan," keluh mahasiswa jurusan Teknik Mesin ini. Somasi tersebut antaranya berisikan lokakarya, penembusan hasil mufak periode sebelumnya. Belum lagi, penundaan Mufak yang berkali-kali dilakukan oleh Maperwa. Kekecewaan mereka pun dinyatakan dengan tidak adanya pembacaan Laporan Pertanggungjawaban saat Mufak. Walau Laporan ini telah diselesaikan satu bulan sebelum pelaksanaan. (yUR)
16 Persona
Dicky Tjandra, Dosen UNM dan Seniman Nasional
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 151 November Tahun XXXV 2011
SOSOK pria yang satu ini tidak asing lagi, apalagi bagi Anda yang bergelut di dunia seni patung. Berbekal kegemarannya menggambar dari kecil, Dicky membuktikan keahlian seninya. Dengan kegemarannya itu jualah, ia telah sukses menyabet deretan penghargaan dari luar negeri. Kesenangannya terhadap dunia seni tambah membuncah ketika ia menyadari bahwa kesenian adalah sebuah bahasa visual. Apapun yang akan kita bahasakan bisa dituangkan dalam karya seni. Deretan prestasi sudah melekat di pundaknya. Terakhir, sebuah sejarah telah ia ukir lagi dari keahliannya. Membawa nama Universitas Negeri Makassar (UNM) bahkan Makassar meraih juara internasional di Cina dengan patung. Ialah Dicky Tjandra, Dosen UNM sekaligus seniman nasional. Saat ini karyanya telah banyak menghiasi negeri ini. Puluhan patung telah ia ciptakan. Ada sebagai atribut bahkan kebanggaan sebuah daerah. Di daerah lainnya, sebut saja misalnya, patung Arung Pallakka di Bone, patung selamat datang di Ahmad Yani, Patung Monumen Pemuda di Majene, Patung Mappanyukki di Bone, patung Bom Massepe di Pare-pare, patung Sultan Hasanuddin di Taman Macan, patung di pertigaan Jalan Riburane dan Jalan Nusantara dan puluhan patung di Benteng Roterdam. Tidak bisami kuingat semua, ratusanmi, tuturnya. Bahkan, sejak tahun 2003, patungnya telah diabadikan di Cina sebagai koleksi patung internasional di Cina. Ia pernah pula membuat patung mini Sultan Hasanuddin yang dihadiahkan
oemar bakrie ini. Tapi, setiap kali Dicky mengikuti ajang perlombaan, ia tak pernah mendapatkan sumbangsih. Saya berharapnya kedepan kami tidak dipandang sebelah mata terus, tutupnya mengharapkan. (ISD)
Nama Lengkap : Dr. Dicky Tjandra, M.Sn Tempat, tanggal lahir : Makassar, 28 Agustus 1956 Riwayat Pendidikan : S1 Tahun 1980-1984 S2 Tahun 2002-2004 S3 Tahun 2007-2011 Prestasi: - Seniman Nasional dari wakil presiden Republik Indonesia. (1995) - Pembinaan dan pengembangan kesenian dari pemerintah Sulawesi selatan. (2011) - Honorary Certificate dari China Changchun International Sculpture Conference. (2003) - Predikat Cum Laude dari program pasca sarjana ISI Yogyakarta. (2004) - Finalis Olympic Landscape Sculpture Conference. (2007) - Juara II pada Chinese First International Publik Sculputure Context. (2011)
BIODATA