Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
BIODATA FASILITATOR
Nama Alamat
KEPALANGMERAHAN
J. Henry Dunant (1828-1910) Lahir, 8 Mei 1828 Pertempuran Solferino, 1858 Korban 40.000 terluka dan tewas Dunant merasa ngeri dan prihatin akan begitu banyaknya korban sehingga mengajak penduduk untuk merawat para korban
Di tahun 1862 Dunant menulis sebuah buku tentang pengalamannya di Solferino dengan judul :
Un Souvenir de Solferino
Berisi dua gagasan penting
membentuk organisasi sukarela yang disiapkan di masa damai untuk penolong korban perang
Komite Lima
Komite Lima, 9 Februari 1863 Gustave Moynier dr. Louis Appia dr. Theodore Maunoir Jend. Guillame-Henri Dufour Henry Dunant
17 Februari 1863
1864 dan seterusnya pendirian Perhimpunanperhimpunan Nasional: Belgia Swiss Belanda, dan lain-lain
Komponen Gerakan
International Committee of the Red Cross /ICRC (Komite Internasional Palang Merah)
International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies (Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah)
cita untuk mendirikan PMI atas prakarsa : -DR. RCL SENDUK -DR. BAHDER DJOHAN Namun cita-citanya ditolak oleh Pemerintah Belanda citaWaktu penjajahan Jepang cita-cita untuk mendirikan PMI citadiungkapkan kembali oleh kedua tokoh tersebut, namun ditolak kembali. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Perintah Presiden RI kepada DR. Boentaran Martoatmodjo untuk membentuk PMI DR. BOENTARAN membentuk Panitia Lima terdiri dari : -DR. MOCHTAR -DR. BAHDER DJOHAN -DR. MARDJOEKI -DR. SITANALA -DR. DJOEHANA PALANG MERAH INDONESIA didirikan dengan Ketua Umum Drs. MOCH. HATTA
Cita
17 SEPTEMBER
16 JUNI
Tujuannya
SemataSemata-mata hanya untuk meringankan penderitaan sesama manusia apapun sebabnya tanpa ada Diskriminasi. Diskriminasi.
Dasar Hukum
KEPPRES No. 25 Tahun 1950 PMI adalah satu-satunya Perhimpunan satuPalang Merah di Indonesia KEPPRES No. 264 Tahun 1963 Tentang Tugas Pokok dan Kegiatan PMI
Sebagai suatu Perhimpunan Nasional dan anggota Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, dalam menjalankan tugasnya PMI berpedoman pada azas kehidupan bangsa serta Prinsip-prinsip Dasar PrinsipGerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
PMI
Visi PMI
Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan pelayanan kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan berpegang teguh pada PrinsipPrinsip-prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
MISI PMI
1. Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi
secara konsisten Prinsip-prinsip Dasar Gerakan PrinsipPalang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. 2. Melaksanakan kesiapsiagaan di dalam penanggulangan bencana dan konflik yang berbasis pada masyarakat. 3. Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan, termasuk bantuan kesehatan dalam keadaan darurat yang berbasis masyarakat.
4.Pengelolaan Transfusi Darah secara profesional. 5.Berperan aktip dalam penanggulangan bahaya HIV/ AIDS dan penyalahgunaan NAPZA. NAPZA. 6.Mendorong, memotivasi dan menggerakkan Generasi Muda dan masyarakat pada umumnya dalam aksi kesukarelawanan
X 7.Meningkatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI secara berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas tugaskemanusiaan. 8.Pengembangan dan penguatan kapasitas organisasi diseluruh jajaran PMI guna meningkatkan kualitas potensi sumberdaya manusia, sumber daya dan dana agar visi, misi dan program PMI dapat diwujudkan secara berkesinambungan.
Bantuan Kemanusiaan
PRINSIP DASAR
Kemanusiaan Kesukarelaan
Kesamaan
Kesatuan
Kenetralan
Kesemestaan
Kemandirian
KEMANUSIAAN
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka didalam pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abdai bagi sesama manusia.
mencegah dan meringankan Memastikan penghormatan Melindungi hidup dan kesehatan Mempromosikan perdamaian abadi di antara semua bangsa
KESAMAAN
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan keadaan yang paling parah.
Ditujukan kepada korban, orang per orang Tidak diskriminasi berkenaan dengan kebangsaan, ras, kepercayaan, golongan, atau pandangan politik Tindakan harus realistik, cocokcocoktepattepat-pantas, dan proporsional sesuai dengan kebutuhan Prioritas bantuan kepada kasus yang paling mendesak
Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, Gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama, atau ideologi.
Tidak melibatkan diri dalam permusuhan dan pertentanganpertentanganpertentangan yang bersifat politik, ras, keagamaan atau masalahmasalahmasalah ideologis
KENETRALAN
KEMANDIRIAN
Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional disamping membantu Pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip Gerakan ini. Sekalipun merupakan bagian dari pelayanan kemanusiaan dari pemerintah dan tunduk pada undang-undang, undangharus senantiasa mempertahankan otonominya sehingga dalam keadaan apapun dapat bertindak sesuai prinsipprinsip-prinsip Gerakan
KESUKARELAAN
Memberikan bantuan atas dasar kesukarelaan, kesukarelaan, tidak didorong dengan cara apapun oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan tertentu
KESATUAN
Hanya boleh ada satu perhimpunan nasional di suatu negara Tidak ada diskriminasi dalam perekrutan anggota Melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayahnya
KESEMESTAAN
Semua perhimpunan nasional mempunyai status yang setara Tanggung jawab dan kewajiban yang sama dalam membantu satu sama lain, meliputi seluruh dunia
1. Pelayanan Penanggulangan
Bencana 2. Pelayanan Kesehatan 3. Pelayanan Sosial 4. Peningkatan Fungsi/ Peran Komunikasi dan Informasi 5. Pengembangan Organisasi
Matur Nuwun