You are on page 1of 20

PRESENTASI PATOLOGI KLINIK

CAIRAN TUBUH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGI

ANGGOTA KELOMPOK
Iput Damayanti Kurnia Ramadhani Bagus Manik Panji Eri Septiana Damairia Hayu P (10/299082/KG/8673) (10/299099/KG/8675) (10/299189/KG/8679) (10/299219/KG/8682) (10/299227/KG/8685)

PENDAHULUAN

Air (H2O) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air. Nilai persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan orang dewasa. (Irawan,2007)

DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH


Distribusi cairan tubuh - cairan intrasel (CIS) = intracellular fluid (ICF) = 2/3 cairan tubuh - cairan ekstrasel (CES) = ekstracelluler fluid (ECF)= 1/3 cairan tubuh * intravaskular (plasma) dan cairan transeluler = 25% ECF * intersisial = 75% ECF

KOMPOSISI CAIRAN TUBUH

Perpindahan Cairan & Elektrolit

DIFUSI

OSMOSIS

TRANSPORT AKTIF

Tekanan Cairan
Tekanan osmotik & onkotik Tekanan osmotik tekanan untuk mencegah aliran osmotik cairan. Besarnya tekanan untuk mencegah terjadinya osmosis disebut dengan tekanan osmotik. Tekanan onkotik gaya tarik sebuah koloid agar air tetap berada dalam plasma darah di intravaskular Tekanan hidrostatik (} filtration force) tekanan yang digunakan oleh air dalam sistem tertutup

Perpindahan cairan di kapiler


Tekanan hidrostatik dari intravaskuler lebih besar daripada tekanan osmotik koloid interstitial. Hal ini menyebabkan cairan dari intravaskular akan keluar dari kapiler menuju ke luar arteri melalui membrane semipermeabel. Membran ini merupakan lapisan fosfolipid bilayer yang dapat dilewati oleh air dan ion-ion.Jumlah cairan tubuh dipengaruhi oleh: umur, aktivitas, & tekanan hidrostatik .Keseimbangan cairan: Input cairan } output cairan

HOMEOSTASIS
Homeostasis adalah suatu keadaan komposisi kimia dan fisiokimia yang konstan pada medium internal organisme Tubuh kita menciptakan sutau keadaan homeostasis melalui pengaturan keseimbangan cairan & elektrolit.

PENGATURAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


1.Pengaturan volume cairan ekstrasel Asupan cairan Glukosa + O2 CO2 + H2O + ATP Intake (2.2 L/hari) + produksi metabolisme (0.3 L/hari) Kulit dan paru-paru (0.9L/hari) + Urine (1.5 L/hari) + feses (0.1 L/hari 2. Peranan ginjal 3. Pengontrolan volume cairan jika terjadi peningkatan tekanan darah

ECF and IVF increased

Blood pressure increased

Vasodilatasion cardiac

kidney

Decreased of blood pressure

ECF and IVF Decreased

Excrete salt and H2O

KESEIMBANGAN ASAM BASA


Ginjal : meregulasi keseimbangan ion H+ p dengan menghilangkan ketidakseimbangan kadar H+ secara lambat; terdapat sistem dapar fosfat & amonia Paru-paru: berespons secara cepat terhadap perubahan kadar H+ dalam darah & mempertahankan kadarnya sampai ginjal menhilangkan ketidakseimbangan tersebut.

GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA


Asidosis respiratori hipoventilasi p retensi CO2 pH2CO3opH+o Alkalosis respiratori hiperventilasi pCO2 banyak yg hilang pH2CO3 q p H+ q Asidosis metabolik Diare, DM pHCO3- q pPCO2 o p H+o Alkalosis metabolik muntah p H+ q pHCO3-o pPCO2 q

GANGGUAN CAIRAN DAN HEMODINAMIK

EDEMA Edema adalah timbunan abnormal sejumlah cairan di dalam ruang. Tekanan hidrostatik meningkat sering disebabkan oleh kegagalan aliran vena pada penderita gagal jantung. Pengurangan tekanan osmotic plasma Gangguan aliran limfe

Patogenesis edema pada kegagalan jantung


Kegagalan jantung

Tekanan vena meningkat

Curah jantung menurun

Tekanan hidrostatis kapiler meningkat

Aliran darah ginjal berkurang

Renin angiotensin meningkat Transudasi meningkat Sekresi aldosteron meningkat

Edema
Tekanan hidrostatik meningkat Volume plasma menurun Garam dan air dalam ginjal tertahan

Hiponatremia jika konsentrasi natrium plasma dalam tubuh turun dibawah normal). Hiponatremia disebabkan karena : Kehilangan natrium klorida Kelebihan air

Hipernatremia Kondisi yang muncul karena kelebihan natrium dan kehilangan air. Penyebab peningkatan konsentrasi natrium plasma antara lain: hilangnya air dari larutan ekstra seluler sehingga ion natrium akan memekat, kelebihan natrium dalam cairan ekstra seluler. hiposekresi hormon ADH yang memicu timbulnya diabetes insipidus.

PERDARAHAN
Perdarahan atau hemoragi menunjukkan adanya darah yang keluar dari susunan vaskuler (Saleh, 1973). Etiologi dari perdarahan antara lain Kerusakan pembuluh darah, trauma, proses patologik, penyakit yang berkaitan dengan proses pembekuan darah, kelainan pada pembuluh darah (Saleh, 1973).

Perdarahan dapat menimbulkan sejumlah efek yang dapat mempengaruhi kerja dari keseluruhan sistem tubuh baik efek lokal dan efek sistemik. EFEK LOKAL Perdarahan kecil pada otak Perdarahan pada rongga pleura Perdarahan pada rongga perikardium. Perdarahan apabila melibatkan volume darah dalam jumlah sedikit akan langsung diabsorbsi kembali oleh tubuh

EFEK SISTEMIK Tekanan darah yang turun akibat hilangnya darah dalam sistem sirkulasi merangsang prosso-reseptor pada sinus caroticus dan saraf-saraf aorta perubahan impuls-impuls pusat jantung dan vasomotor peningkatan denyut jantung penyempitan arteri perifer dan peningkatan sekresi adrenalin penyempitan pembuluh darah peningkatan tekanan darah peningkatan volume cairan tubuh

You might also like