You are on page 1of 26

EROSI DAN DAMPAKNYA

Oleh :
Avidha Nur Fitriana Benardi Widhiara Dany Ahmadan Farida Kartika Dwi Kurniasari Muhammad Al-Fatih Salsabila Senamelia

( 04 ) ( 06 ) ( 07 ) ( 10 ) ( 13 ) ( 15 ) ( 24 )

Erosi adalah pengikisan dan pengangkutan tanah serta batuan-batuan lapuk pada permukaan bumi. Tenaga erosi dapat berasal dari air laut, air tanah, angin, es, pengaruh gaya berat, dan organisme hidup.

Penyebab erosi
y Tanah yang gundul y Tidak adanya penahan erosi y Tidak adanya terasering pada daerah berlereng curam y Penggembalaan liar y Penebangan liar

Faktor yang Mempengaruhi Erosi


y Faktor iklim : besarnya intensitas hujan, rata-rata dan

rentang suhu, musim, kecepatan angin, frekuensi badai y Faktor geologi : tipe sedimen, tipe batuan, porositas, dan permeabilitasnya, serta kemiringan lahan yang dimiliki oleh suatu daerah y Faktor biologis : tutupan vegetasi lahan, makhluk hidup yang tiggal di lahan tersebut, dan tata guna lahan oleh manusia

Proses terjadinya erosi


Erosi merupakan proses alam, yang juga banyak terjadi karena perbuatan manusia. Faktor curahhujan, tekstur tanah, kemiringannya dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya adalah sedimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak curam menimbulkan tingkat erosi yang tinggi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air laut dan es.

Jenis erosi
1. Erosi air: y Erosi percik: proses pengikisan oleh percikan air yang jatuh ke permukaan bumi. y Erosi Lembar: proses pengikisan tanah paling atas sehingga kesuburan tanah berkurang. y Erosi alur: erosi yang menghasilkan alur-alur dengan kedalaman kurang dari 30cm dan lebar kurang dari 50cm. y Erosi parit: erosi yang menghasilkan alur-alur dengan kedalaman lebih dari 30cm dan lebar lebih dari 50cm. 2. Erosi angin: erosi yang disebabkan oleh tenaga angin yang mengikis tanah

3. Erosi laut: erosi yang disebabkan oleh gelombang laut yang mengikis daerah pantai sehingga permukaan laut naik dan daratan semakin sempit 4. Erosi sungai: erosi yang disebabkan oleh aliran sungai yang mengikis tebing sungai yang mengakibatkan sungai bertambah lebar 5. Erosi gletser: erosi yang terjadi akibat pengikisan massa es yang bergerak menuruni lereng dan dapat terjadi pada pegunungan tinggi yang tertutup salju

Dampak erosi
1) Dampak di tempat terjadinya erosi a) Langsung - Berkurangnya kesuburan tanah karena hilangnya tanah lapisan atas (top soil). - Produktivitas tanah menurun seiring terjadinya penurunan kesuburan tanah. - Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah. - Peningkatan penggunaan energi untuk produksi. - Kerusakan bangunan konservasi dan bangunan lainnya - Pemiskinan petani penggarap atau pemilik tanah.

b) Tidak Langsung - Berkurangnya alternatif penggunaan lahan - Timbulnya dorongan/tekanan untuk membuka lahan baru - Timbulnya keperluan akan perbaikan lahan dan bangunan yang rusak. - Perlunya biaya yang tinggi dan waktu yang lama untuk perbaikan lahan yang rusak.

2) Dampak di tempat terjadinya pengendapan a) Langsung - Pendangkalan waduk, sungai, dan saluran air lainnya. - Tertimbunnya lahan pertanian, jalan, dan bangunan lainnya. - Hilangnya mata air dan menurunnya kualitas air. - Kerusakan ekosistem perairan (tempat bertelur ikan, terumbu karang dan sebagainya) - Kehilangan nyawa dan harta karena banjir. - Meningkatnya frekuensi dan masa kekeringan. b) Tidak Langsung - Berkurangnya umur guna waduk - Meningkatnya frekuensi bahaya erosi - Terjadinya banjir akibat kapasitas tampung sungai berkurang akibat sedimentasi.

Upaya Mengurangi Erosi


y Pertama, sebagai manusia harus sadar akan permasalahan erosi

dan dampak yang akan timbul dan menyerang kita sendiri. y Kedua, janganlah merusak ekosistem hutan karena hutan adalah tempat yang sangat berpengaruh dalam terjadinya erosi disekitarnya. Jika menebangi pohon di hutan segera diganti dengan pohon baru. y Ketiga, lakukan segera pengolahan tanah pertanian secara bijak dengan cara membuat sengkedan-sengkedan ataupun terasering untuk menahan laju erosi agar tidak terlalu besar. y Keempat, Hijaukan kembali (reboisasi) dan lakukan konservasi hutan-hutan yang telah gundul akibat keserakahan kita sebagai manusia.

Konservasi tanah
y Metode vegetatif : pengelolaan lahan dengan menanam vegetasi

Cara : dengan penghijauan, reboisasi, penanaman dengan kontur, penanaman dengan tumbuhan penutup tanah, penanaman dengan tanaman secara berbaris dan pergiliran tanaman y Metode mekanik/teknik : pengelolaan lahan dengan menggunakan saran fisik seperti tanah dan batu yang bertujuan untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air permukaan. cara : dengan pengolahan tanah menurut garis kontur, pembuatan tanggul, pembuatan teras dan pembuatan saluran air y Metode kimia : pengelolaan lahan dengan memanfaatan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi. Emulsi dari bahan kimia dicampur dengan air dengan perbandingan tertentu yang kemudian dicampur dengan tanah.

Lahan Potensial
y Lahan potensial adalah lahan yang belum dimanfaatkan

atau belum diolah dan jika diolah akan mempunyai nilai ekonomis yang besar karena mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan manusia. Lahan potensial merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu harus ditangani dan dikelola secara bijak. Daerah diluar jawa banyak memiliki daerah produktif yang sangat potensial, tetapi belum atau tidak dimanfaatkan sehingga daerah ini dikenal dengan daerah yang sedang tidur.

y Dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi, tekanan terhadap

tanah semakin meningkat. Hutan di luar pulau jawa diubah menjadi lahan pertanian, kawasan pertambangan, dan perkebunan. Sementara itu, lahan pertanian di pulau Jawa diubah menjadi kawasan pemukiman dan industri serta waduk. Kehutanan, pertambangan, dan pertanian juga dapat membuat tanah menjadi tidak produktif untuk kegiatan ekonomi lebih lanjut. y Program untuk meningkatkan produksi pangan dan perluasan pemukiman dalam skala besar-besaran telah memberikan kontribusi dalam pembukaan hutan dan belukar. Hal ini menyebabkan meningkatnya erosi, berkurangnya kesuburan dan produktivitas lahan, serta hilangnya habitat. Walaupun sejumlah kawanan alami, baik daratan maupun hutan, telah dilindungi dari dampak kegiatan manusia melalui penetapannya sebagai cagar alam dan taman nasional, sejumlah besar lahan masih belum diusahakan oleh manusia secara optimal.

y Lahan potensial merupakan modal dasar dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Maka dari itu, harus ditangani secara bijaksana dalam pemanfaatan lahan potensial dan jangan sampai malah merusak lingkungan. y Lahan potensial tersebar di tiga wilayah utama daratan, yaitu di daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi. Lahanlahan di wilayah pantai didominasi oleh tanah alluvial (tanah hasil pengendapan). Tanah ini cukup subur karena banyak mengandung mineral-mineral yang diangkut bersama lumpur oleh sungai kemidian diendapkan di daerah muara sungai. y Mulai dataran pantai sampai ketinggian 300 m dari permukaan laut merupakan areal lahan dataran rendah. Bila curah hujannya cukup memadai, zona dataran rendah ini merupakan wilayah lahan hutan hujan tropis yang sangat subur.

y Mulai ketinggian 500 meter di atas permukaan laut merupakan

wilayah tanah tinggi, kondisi wilayahnya merupakan lahan bergelombang, berbukit-bukit sampai daerah pegunungan. Bagi daerah-daerah tanah tnggi yang dipengaruhi oleh gunung berapi, kondisi lahannya di dominasi oleh tanah vulkanik yang subur yang terkandung mineral haranya cukup tinggi. y Daerah pegunungan yang memiliki curah hujan tinggi, merupakan daerah yang rawan erosi tanah. Selain proses erosi, di daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi keadaan tanahnya biasanya berwarna merah kecoklatan (pucat), karena unsur-unsur hara dan humusnya banyak tercuci dan terhanyutkan oleh air hujan. Jenis tanah ini kurang subur. Contoh tanah yang sudah banyak mengalami pencucian di antaranya tanah latosol dan tanah podzolik serta tanah laterit.

y Upaya-upaya pelestarian dan peningkatan manfaat lahan-lahan

potensial dilaksanakan antara lain dengan cara berikut. 1. Merencanakan penggunaan lahan yang digunakan manusia. 2. Menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi dan intensitas penggunaan lahan dalam wilayah tertentu. 3. Merencanakan penggunaan lahan kota agar jangan sampai menimbulkan dampak pencemaran. 4.Menggunakan lahan seoptimal mungkin bagi kepentingan manusia. 5. Memisahkan penggunaan lahan untuk permukiman, industri, pertanian, perkantoran, dan usaha-usaha lainnya.

6. Membuat peraturan perundang-undangan yang meliputi pengalihan hak atas tanah untuk kepentingan umum dan peraturan perpajakan. 7. Melakukan pengkajian terhadap kebijakan tata ruang, perijinan, dan pajak dalam kaitannya dengan konversi penggunaan lahan. 8. Menggnakan teknologi pengolahan tanah, penghijauan, reboisasi, dan pembuatan sengkedan di aderah pegunungan. 9. Perlu usaha pemukiman penduduk dan pengendalian peladang berpindah. 10.Mengelola dengan baik daerah aliran sungai, daerah pesisir, dan daerah di sekitar lautan

Lahan Kritis
y Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif. Meskipun

dikelola, produktivitas lahan kritis sangat rendah. Bahkan, dapat terjadi jumlah produksi yang diterima jauh lebih sedikit daripada biaya pengelolaannya. Lahan ini bersifat tandus, gundul, tidak dapat digunakan untuk usaha pertanian, karena tingkat kesuburannya sangat rendah. y Faktor- Faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis, antara lain sebagai berikut: Kekeringan, biasanya terjadi di daerah-daerah bayangan hujan. Genangan air yang terus-menerus, seperti di daerah pantai yang selalu tertutup rawa-rawa. Pembekuan air yang biasanya terjadi daerah kutub atau pegunungan yang sangat tinggi.

Erosi tanah dan masswasting yang biasanya terjadi di daerah dataran tinggi, pegunungan, dan daerah yang miring. Masswasting adalah gerakan masa tanah menuruni lereng. Pengolahan lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Lahan kritis dapat terjadi di dataran tinggi, pegunungan, daerah yang miring, atau bahkan di dataran rendah. Masuknya material yang dapat bertahan lama kelahan pertanian (tak dapat diuraikan oleh bakteri) misalnya plastik. Plastik dapat bertahan 200 tahun di dalam tanah sehingga sangat mengganggkelestaian kesuburan tanah

Pencemaran, zat pencemar seperti pestisida dan limbah pabrik yang masuk ke lahan pertanian baik melalui aliran sungai maupun yang lain mengakibatkan lahan pertanian baik melalui aliran sungai maupun yang lain mengakibatkan lahan pertanian menjadi kritis.Beberapa jenis pestisida dapat bertahan beberapa tahun di dalam tanah sehingga sangat mengganggu kesuburan lahan pertanian. y Jika lahan kritis dibiarkan dan tidak ada perlakuan perbaikan, maka keadaan itu akan membahayakan kehidupan manusia, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maka dari itu, lahan kritis harus segera diperbaiki. Untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh adanya lahan kritis tersebut, pemerintah Indonesia telah mengambil kebijakan, yaitu melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan-lahan kritis di Indonesia.
y

y Upaya penagggulangan lahan kritis dilaksanakan sebagai berikut.

1. Lahan tanah dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi pertanian, perkebunan, peternakan, dan usaha lainnya. 2. Erosi tanah perlu dicegah melalui pembuatan teras-teras pada lereng bukit. 3. Usaha perluasan penghijauan tanah milik dan reboisasi lahan hutan. 4. Perlu reklamasi lahan bekas pertambangan. 5. Perlu adanya usaha ke arah Program kali bersih (Prokasih). 6. Pengolahan wilayah terpadu di wilayah lautan dan daerah aliran sungai (DAS). 7. Pengembangan keanekaragaman hayati. 8. Perlu tindakan tegas bagi siapa saja yang merusak lahan yang mengarah pada terjadinya lahan kritis.

9. Menghilangkan unsur-unsur yang dapat mengganggu kesuburan lahan pertanian, misalnya plastik. Berkaitan dengan hal ini, proses daur ulang sangat diharapkan. 10. Pemupukan dengan pupuk organik atau alami, yaitu pupuk kandang atau pupuk hijau secara tepat dan terus-\ menerus. 11. Guna menggemburkan tanah sawah, perlu dikembangkan tumbuhan yang disebut Azola. 12.Memanfaatkan tumbuhan eceng gondok guna menurunkan zat pencemaran yang ada pada lahan pertanian. Eceng gondok dapat menyerap pat pencemar dan dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan. Namun, dalam hal ini kita harus hati-hati karena eceng gondok sangat mudah berkembang sehingga dapat menggangu lahan pertanian.

Erosi Parit

Erosi Gletser

Erosi Angin

Erosi Percik

Erosi Lembar Erosi Alur

Erosi Sungai

Lahan Kritis Lahan Potensial

Lahan Kritis

You might also like