You are on page 1of 20

PEMROGRAMAN : [Procedure & Function]

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Procedure
Prosedur adalah suatu program terpisah dalam blok sendiri yang berfungsi sebagai subprogram (program bagian). Diawali dengan kata cadangan Procedure didalam bagian deklarasi prosedur. Prosedur banyak digunakan pada program yang terstruktur karena : - merupakan penerapan konsep program modular, yaitu memecah-mecah program yang rumit menjadi program-program bagian yang lebih sederhana dalam bentuk prosedur-prosedur. - Untuk hal-hal yang sering dilakukan berulang-ulang, cukup dituliskan sekali saja dalam prosedur dan dapat dipanggil atau dipergunakan sewaktu-waktu bila diperlukan.

Bentuk Umum : PROGRAM judul_program ; PROCEDURE judul_prosedur ; Begin Statement prosedur ; End ; Begin Statement program utama ; end.

1. Parameter Dalam Prosedur Nilai didalam modul program Pascal sifatnya adalah local, artinya hanya dapat digunakan pada modul atau unit program yang bersangkutan saja, tidak dapat digunakan pada modul atau unit program yang lainnya.

1|

PEMROGRAMAN : [Procedure & function ]

Contoh program :
Procedure Tanya_hitung ; Var X, Y : real ; Begin Write (Nilai X =) ; Readln (X) ; Y:=X*X; End ; Begin Tanya_hitung ; Writeln (Nilai Y =, Y : 6 : 2 ) ; End.

*Keterangan contoh program : Bila program dikompilasi, akan di deteksi kesalahan oleh compiler, karena variable Y yang sifatnya local di procedure Tanya_hitung digunakan pada program utama. Agar nilai-nilai variable dapat digunakan di modul lainnya yang membutuhkan, maka dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : - Dibuat bersifat global. Harus di deklarasikan diatas modul yang akan menggunakannya. Contoh :
Procedure kesatu ; Begin End ; Var A, B : word ; Procedure Ketiga; Begin End; Begin { program utama } End. Procedure kedua ; Begin End ;

2|

PEMROGRAMAN : [Procedure & Function]

*Keterangan contoh : Variabel A dan B dapat digunakan untuk modul Procedure kedua dan ketiga serta modul/program utama, tetapi tidak bersifat global untuk procedure kesatu. - Dikirimkan sebagai parameter ke modul yang membutuhkannya. Parameter yang dikirmkan dari modul utama ke modul prosedur disebut dengan parameter nyata (actual parameter) dan parameter yang ada dan dituliskan pada judul prosedur disebut dengan parameter formal (formal parameter). Proses pengiriman data lewat parameter nyata ke parameter formal disebut dengan parameter passing. Parameter nyata dan parameter formal harus dengan tipe yang sama. Didalam pascal, parameter dapat dikirimkan secara nilai (by value) atau secara acuan (by reference).

1.1 Pengiriman Parameter Secara Nilai Bila parameter dikirimkan secara nilai nilai, parameter formal di prosedur akan berisi nilai yang dikirmkan yang kemudian bersifat local di prosedur. Bila nilai parameter formal di prosedur berubah, tidak akan mempengaruhi nilai parameter nyata ( nilai parameter nyata tetap, tidak berubah). Pengiriman secara nilai ini merupakan pengiriman searah, yaitu dari parameter nyata ke parameter formal, yang tidak dikirimkan balik dari parameter formal ke parameter nyata. Parameter parameter yang digunakan dengan pengiriman secara nilai ini disebut dengan parameter nilai ( value parameter ). Contoh program :
Procedure Hitung(A, B : integer ) ; Var C : integer ; Begin C:=A+B; Writeln (Nilai C =, C ) ; End ; Var X, Y : integer ; Begin Write ( Nilai X = ) ; readln ( X ) ; Write ( Nilai Y = ) ; readln ( Y ) ; Hitung ( X, Y ) ; End.

3|

PEMROGRAMAN : [Procedure & function ]

Output program : Nilai X = 2 Nilai Y = 3 Nilai C = 5 Penjelasan program : - prosedur dimulai dengan deklarasi prosedur dengan judul prosedur hitung. Variable A dan B adalah parameter formal dan integer adalah tipe parameternya. - Variable local yang hanya dipergunakan di prosedur dan tidak termasuk parameter formal (parameter nilai), harus didefinisikan sendiri, yaitu : variable C - Hubungan antara parameter formal di prosedur dengan parameter nyata di modul utama adalah : nilai parameter nyata X dan Y di modul utama dikirimkan ke parameter formal A dan B di prosedur. Dengan demikian nilai parameter A dan B diprosedur akan berisi nilai yang sama dengan parameter X dan Y di modul utama.

1.2 Pengiriman Parameter Secara Acuan Bila pengiriman parameter secara acuan, maka perubahan-perubahan yang terjadi pada nilai parameter formal di prosedur akan mempengaruhi nilai parameter nyata. Parameterparameter ini disebut dengan variable parameter serta dideklarasikan di deklarasi prosedur dengan menggunakan kata cadangan Var, sebagai berikut : PROCEDURE hitung (VAR A, B, C : integer ) ; Contoh program :
Procedure Hitung ( var A, B, C : integer ) ; Begin C:=A+B; End ; Var X, Y, Z : integer ; Begin X:=2;Y:=3; Hitung ( X, Y, Z ) ; Writeln ( X = , X , Y = , Y, Z = , Z ) ; End.

4|

PEMROGRAMAN : [Procedure & Function]

Output program : X=2Y=3Z=5 *Penjelasan program : - pengiriman parameter secara acuan merupakan pengiriman dua arah, bolak-balik, sehingga perubahan nilai di parameter formal akan mempengaruhi nilai parameter nyata juga. Pada contoh, nilai parameter nyata Z akan mengikuti perubahan nilai dari parameter formal C.

1.3 Pengiriman Parameter Sebagian Secara Nilai, Sebagian Acuan Pengiriman parameter dapat dicampur sebagian secara nilai dan sebagian secara acuan dalam suatu prosedur. Parameter yang hanya dibutuhkan pada prosedur saja dapat dikirimkan secara nilai dan yang ingin dikirimkan balik dapat dilakukan secara acuan, sebagai berikut :
PROCEDURE Hitung ( A, B : integer ; Var C : integer ) ; Contoh program : Procedure Hitung ( A, B : integer ; Var C ; integer ) ; Begin C:=A+B; End ; Var X, Y, Z : integer ; Begin X:=2;Y:=3; Hitung ( X, Y, Z ) ; Writeln ( X = , X , Y = , Y , Z = , Z ) ; End.

Output program : X=2Y=3Z=5 Penjelasan program : - pengiriman parameter secara acuan merupakan pengiriman dua arah, bolak-balik, sehingga perubahan nilai di parameter formal akan mempengaruhi nilai parameter nyata juga. Pada contoh, nilai parameter nyata Z akan mengikuti perubahan nilai dari parameter formal C.
5|

PEMROGRAMAN : [Procedure & function ]

PROCEDURE Hitung ( A, B : integer ; Var C : integer ) ; Contoh program :


Procedure Hitung ( A, B : integer ; Var C ; integer ) ; Begin C:=A+B; End ; Var X, Y, Z : integer ; Begin X:=2;Y:=3; Hitung ( X, Y, Z ) ; Writeln ( X = , X , Y = , Y , Z = , Z ) ; End.

Output program : X=2Y=3Z=5 2. Prosedur Memanggil Prosedur Yang Lain Prosedur dapat memanggil prosedur yang lainnya. Contoh Program :
Prosedur Pro1(X1: Interger); Begin Writeln ( Nilai X = , X1, ada di prosedur Pro1 ) ; End ; Procedure Pro2 (X2 : integer ) ; Begin Writeln ( Nilai X = , X2, ada diprosedur Pro2 ) ; Pro1 (X2) ; End; Var X: Interger; Begin X:= 5; Pro2 : (X); End.

Output program : Nilai X = 5 ada diprosedur Pro2 Nilai X = 5 ada diprosedur Pro1

6|

PEMROGRAMAN : [Procedure & Function]

3. Prosedur Tersarang Adalah prosedur yang berada didalam prosedur yang lainnya. Bentuk Umum :
Program Procedure Procedure Begin End ; Begin End ; Begin end .

4. Prosedur Memanggil Dirinya Sendiri Merupakan prosedur yang memanggil atau menggunakan prosedur itu juga. Proses dari suatu program bagian yang memanggil dirinya sendiri dikenal dengan istilah recursion. Tidak semua bahasa menyediakan kemampuan untuk melakukan proses recursion, tetapi pascal dapat. Walaupun proses ini merupakan algoritma yang baik, tetapi membutuhkan banyak memori, karena setiap kali program bagian dipanggil oleh dirinya sendiri, sejumlah ruang memori tambahan dibutuhkannya. Contoh program :
Var I : integer ; Procedure Rekursi ; Begin Writeln ( Hallo saya Pascal ) ; I:=I+1; If I < 10 Then Rekursi ; End ; Begin I := 1; Rekursi; End.

7|

PEMROGRAMAN : [Procedure & function ]

5. Acuan Forward Digunakan untuk mendeklarasikan dimuka judul prosedur terpisah dari bloknya. Judul prosedur yang berisi parameter terpisah ini merupakan judul yang semestinya dan di deklarasikan dengan menambahkan kata cadangan Forward . Blok prosedur ini letaknya terpisah dari judulnya, juga diawali dengan judul prosedur, tetapi hanya mencantumkan judul atau nama prosedurnya saja, tanpa mencantumkan parameter formalnya. Contoh program :
Procedure Pro1 (Var I : integer ) ; Forward ; Procedure Pro2 (Var I : integer ) ; Begin Writeln ( Prosedur PRO, I ) ; End ; Procedure Pro1 ; Begin Writeln ( Prosedur PRO, I ) ; End ; Var I: Interger; Begin I:= 1; Pro1(I); I:= 2; Pro2 (I); End.

Output: Prosedur PRO1 ProsedurPRO2

B. Prosedur Standar 1. Prosedur Standar Exit Digunakan untuk keluar dari suatu blok. Bila diletakkan pada program bagian, prosedur standar exit akan menyebabkan proses di program bagian berhenti dan proses kembali ke blok program yang memanggilnya. Bila berada di program utama, menyebabkan proses program berhenti.

8|

PEMROGRAMAN : [Procedure & Function]

2. Prosedur Standar Halt Digunakan untuk menghentikan proses program baik di program bagian maupun program utama. 3. Prosedur Standar Move Bentuk umum : Move ( var source, dest; count : word ) Digunakan untuk menyalinkan suatu blok sebanyak count byte memori dari blok dimulai byte pertama source dan disalinkan ke byte pertama dest. Contoh program :
Var Sumber , Tujuan : String; Sejumlah: word; Begin Sumber:= ( ABCDE ); Tujuan:= ( FGHIJ ); Sejumlah:= 4; Move (Sumber,Tujuan,Sejumlah); Writeln (Sumber: 7, Tujuan: 7); End.

Output Program: ABCDE ABCIJ 4. Prosedur Standar FillChar Digunakan untuk mengisi sejumlah byte nilai ke dalam suatu variable, sbb :

FillChar ( x ; count : word ; ch ) X adalah variable yang dapat bertipe apapun yang akan diisi dengan nilai tipE ordinal ch sebanyak count byte

9|

PEMROGRAMAN : [Procedure & function ]

B. Pengertian Function
Fungsi/function adalah suatu kumpulan instruksi/perintah/program yang dikelompokkan menjadi satu, letaknya terpisah dari program yang menggunakan fungsi tersebut, memiliki nama tertentu yang unik, dan digunakan untuk mengerjakan suatu tujuan tertentu. Dalam bahasa pemrograman lain fungsi dapat disebut sebagai subrutin (basic, VB) atau procedure (pascal, Delphi). Keuntungan Penggunaan Fungsi:  Dapat melakukan pendekatan top-down dan divide-and- conquer :  Top-down: penelusuran program mudah  Divide-and-conquer: program besar dapat dipisah menjadi program-program kecil.  Kode program menjadi lebih pendek, mudah dibaca, dan mudah dipahami  Program dapat dikerjakan oleh beberapa orang sehingga program cepat selesai dengan koordinasi yang mudah.  Mudah dalam mencari kesalahan-kesalahan karena alur logika jelas dan sederhana  Kesalahan dapat dilokalisasi dalam suatu modul tertentu saja.  Modifikasi program dapat dilakukan pada suatu modul tertentu saja tanpa mengganggu program keseluruha  Fungsi - fungsi menjadikan program mempunyai struktur yang jelas.  Dengan memisahkan langkah-langkah detail ke satu atau lebih fungsi -fungsi, maka fungsi utama (main) akan menjadi lebih pendek, jelas dan mudah dimengerti.  Fungsi-fungsi digunakan untuk menghindari penulisan program yang sama yang ditulis secara berulang-ulang. Langkah-langkah tersebut dapat dituliskan sekali saja secara terpisah dalam bentuk fungsi. Selanjutnya bagian program yang membutuhkan langkah-langkah ini tidak perlu selalu menuliskannya, tidak cukup memanggil fungsi tersebut.  Mempermudah dokumentasi.  Reusability: Suatu fungsi dapat digunakan kembali oleh program atau fungsi lain

Sifat-sifat Fungsi: 10 |

PEMROGRAMAN : [Procedure & Function]

 Nilai fan-in tinggi, artinya semakin sering suatu modul dipanggil oleh pengguna semakin tinggi nilai fan-in  Nilai Fan-out rendah, artinya semakin spesifik fungsi suatu modul akan semakin rendah nilai fan-out  Memiliki Self-contained tinggi: artinya kemampuan untuk memenuhi kebutuhannnya sendiri Kategori fungsi dalam C :  Standard Library Function  Yaitu fungsi-fungsi yang telah disediakan oleh C dalam file-file header atau librarynya. Misalnya: clrscr(), printf(), getch()  Untuk function ini kita harus mendeklarasikan terlebih dahulu library yang akan digunakan, yaitu dengann menggunakan preprosesor direktif. Misalnya: #include <conio.h>  Programmer-Defined Function  Adalah function yang dibuat oleh programmer sendiri.  Function ini memiliki nama tertentu yang unik dalam program, letaknya terpisah dari program utama, dan bisa dijadikan satu ke dalam suatu library buatan programmer itu sendiri yang kemudian juga di-includekan jika ingin

menggunakannya.Dalam membuat fungsi, perlu diperhatikan: Contoh:

Data yang diperlukan sebagai inputan Informasi apa yang harus diberikan oleh fungsi yang dibuat ke pemanggilnya Algoritma apa yang harus digunakan untuk mengolah data menjadi informasi
Int GetMAX (int nFirst, int nLast) { Int nReturn; if(Int nFirst>nLast) nReturn=nFrist; else; nReturn=nLast return nReturn; }

Fungsi Dasar :
11 |

PEMROGRAMAN : [Procedure & function ]

Fungsi standar C yang mengemban tugas khusus contohnya adalah ; printf(), yaitu untuk menampilkan informasi atau data ke layar. scanf(), yaitu untuk membaca kode tombol yang diinputkan. Pada umumnya fungsi memerlukan nilai masukan atau parameter yang disebut sebagai argumen. Nilai masukan ini akan diolah oleh fungsi. Hasil akhir fungsi berupa sebuah nilai (disebut sebagai return value atau nilai keluaran fungsi). Oleh karena itu fungsi sering digambarkan sebagai "kotak gelap" seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Parameter Keruaran Fungsi

FUNGSI

Penggambaran sebagai kotak gelap di antaranya menjelaskan bahwa bagian dalam fungsi bersifat pribadi bagi fungsi. Tak ada suatu pernyataan di luar fungsi yang bisa mengakses bagian dalam fungsi, selain melalui parameter (atau variabel eksternal yang akan dibahas belakangan). Misalnya melakukan goto dari pernyataan di luar fungsi ke pernyataan dalam fungsi adalah tidak diperkenankan. Bentuk umum dari definisi sebuah fungsi adalah sebagai berikut :
tipe-keluaran-fungsi nama-fungsi (deklarasi argumen) { tubuh fungsi }

Keterangan :

 tipe-keluaran-fungsi, dapat berupa salah satu tipe data C, misalnya char atau int . Kalau penentu tipe tidak disebutkan maka dianggap bertipe int (secara default ).  Tubuh fungsi berisi deklarasi variabel (kalau ada) dan statemen-statemen yang akan melakukan tugas yang akan diberikan kepada fungsi yang bersangkutan. Tubuh fungsi ini ditulis di dalam tanda kurung kurawal buka dan kurung kurawal tutup. Sebuah fungsi yang sederhana bisa saja tidak mengandung parameter sama sekali dan tentu saja untuk keadaan ini deklarasi parameter juga tidak ada. Contoh ;
12 |

PEMROGRAMAN : [Procedure & Function]

Inisialisasi ( ) { Return ( 0 ) ; }

Pada fungsi di atas:  tipe keluaran fungsi tidak disebutkan, berarti keluaran fungsi ber tipe int.  inisialisasi adalah nama fungsi.  Tanda ( ) sesudah nama fungsi menyatakan bahwa fungsi tak memiliki parameter.  Tanda { dan } adalah awal dan akhir fungsi  Return (0) merupakan sebuah pernyataan dalam tubuh fungsi.
Nama fungsi Inisialisasi ( ) { Return ( 0 ); } Sepasang tanda kurung tanpa argumen tanpa di akhiri tanda ( ; ) Awal fungsi Tubuh fungsi Akhir fungsi

Memberikan Nilai Keluaran Fungsi Suatu fungsi dibuat untuk maksud menyelesaikan tugas tertentu. Suatu fungsi dapat hanya melakukan suatu tugas saja tanpa memberikan suatu hasil keluaran atau melakukan suatu tugas dan kemudian memberikan hasil keluaran. Fungsi yang hanya melakukan suatu tugas saja tanpa memberikan hasil keluaran misalnya adalah fungsi untuk menampilkan hasil di layar. Dalam tubuh fungsi, pernyataan yang digunakan untuk memberikan nilai keluaran fungsi berupa return. Sebagai contoh, pada fungsi inisialisasi ( ) di atas terdapat pernyataan Return ( 0 ) ; merupakan pernyataan untuk memberikan nilai keluaran fungsi berupa nol. Selengkapnya perhatikan program di bawah ini
/* File program : inisial.c Contoh pembuatan fungsi */ 13 |

PEMROGRAMAN : [Procedure & function ]

int inisialisasi(); #include <stdio.h> main() { int x, y; x = inisialisasi(); printf("x = %d\n", x); y = inisialisasi(); printf("y = %d\n", y); } int inisialisasi() { return(0); } Definisi fungsi Pemanggilan Fungsi

Contoh eksekusi : X= 0 Y= 0

Program di atas sekaligus menjelaskan bahwa suatu fungsi cukup didefinisikan satu kali tetapi bisa digunakan beberapa kali. Pada keadaan semacam ini seandainya tubuh fungsi mengandung banyak pernyataan, maka pemakaian fungsi dapat menghindari duplikasi kode dan tentu saja menghemat penulisan program maupun kode dalam memori. Misalnya pada saat pernyataan x = inisialisasi( );

Dijalankan, mula-mula eksekusi akan diarahkan ke fungsi inisialisasi ( ) , selanjutnya suatu nilai keluaran (hasil fungsi) akhir fungsi diberikan ke x. Proses yang serupa, dilakukan untuk pernyataan y = inisialisasi( ); Bagi suatu fungsi, jika suatu pernyataan return dieksekusi, maka eksekusi terhadap fungsi akan berakhir dan nilai pada parameter return akan menjadi keluaran fungsi. Untuk

14 |

PEMROGRAMAN : [Procedure & Function]

fungsi yang tidak memiliki pernyataan return, tanda } pada bagian akhir fungsi akan menyatakan akhir eksekusi fungsi.

Di bawah ini diberikan contoh sebuah fungsi yang mengandung dua buah pernyataan return . Fungsi digunakan untuk memperoleh nilai minimum di antara 2 buah nilai yang menjadi parameternya. int minimum (int x, int y)
{ if (x < y) return(x); else return(y); }

Pada fungsi di atas terdapat dua buah parameter berupa x dan y. Oleh karena itu fungsi juga mengandung bagian untuk mendeklarasikan parameter, yang menyatakan x dan y bertipe int. Adapun penentuan nilai keluaran fungsi dilakukan pada tubuh fungsi, berupa pernyataan

if (x < y) return(x); else return(y);

yang menyatakan :  jika x < y maka nilai keluaran fungsi adalah sebesar nilai x.  untuk keadaan lainnya (x > = y) maka keluaran fungsi adalah sebesar y.

Selengkapnya perhatikan program di bawah ini.


/* File program : minimum1.c */ #include <stdio.h> 15 |

PEMROGRAMAN : [Procedure & function ]

int minimum (int, int); main() { int a, b, kecil; printf("Masukkan nilai a : "); scanf("%d", &a); printf("Masukkan nilai b : "); scanf("%d", &b); kecil = minimum(a, b); printf("\nBilangan terkecil antara %d dan %d adalah %d\n\n", a, b, kecil); } int minimum(int x, int y) { if (x < y) return(x); else return(y); }

Fungsi Standar 6.1. Fungsi standar arutmatika  Fungsi standar ABS Bentuk umum : ABS(x); Digunakan untuk memutlakkan suatu nilai yang ditunjukkan oleh argumen x. Contoh : Begin X:=-2.3; Write(Nilai X = ,X, Nilai mutlaknya = ,Abs(X):3:1); End.

 Fungsi standar EXP Bentuk Umum : EXP(x:):real; Digunakan untuk menghitung nilai pangkat dari bilangan e yaitu sebesar ex.
16 |

PEMROGRAMAN : [Procedure & Function]

Hasilnya berupa nilai real.

 Fungsi standar LN Bentuk umum : LN(x):real; Digunakan untuk menghitung nilai logaritma alam (natural logarithm) dari nilai x. Hasilnya berupa nilai real.

 Fungsi standar INT Bentuk umum : INT(x:real):real; Digunakan untuk menghasilkan nilai integer dari x. hasil dari fungsi adalah tipe real dengan nilai yang berupa pembulatan ke bawah (nilai pecahan dibuang) dari nilai x. Contoh : Begin X:=9.99; Write(Nilai yang akan dibulatkan = ,X); Writeln(Nilai pembulatannya = ,Int(X):3:2); End.
Hasil : Nilai yang akan dibulatkan = 9.99 Nilai pembulatannya = 9.00

 Fungsi standar FRAC Bentuk umum : FRAC(x:):real; Digunakan untuk mendapatkan nilai pecahan dari argumen x. Argumen x dapat bernilai real maupun integer dan hasil dari fungsi adalah real.

Contoh : Begin

Hasilnya:

Nilai X = 9.99 Nilai Pecahannya = Write(Nilai X = ,X, Nilai pecahannya = ,Frac(X):4:3); 0.990

X:=9.99;

End.

17 |

PEMROGRAMAN : [Procedure & function ]

 Fungsi standar SQR Bentuk umum : SQR(x); Digunakan untuk menghitung nilai pangkat kuadrat dari argumen x.

Contoh : Begin X :=2; Write(Nilai X = ,X, Nilai kuadratnya = ,sqr(x)); End.


Nilai X = 2 Nilai kuadratnya = 4 Hasilnya:

 Fungsi standar SQRT Bentuk umum : SQRT(x) : real; Digunakan untuk menghitung nilai akar dari argumen x, hasilnya berupa real.

 Fungsi standar PI, SIN, COS, ARCTAN 6.2. Fungsi Standar Transfer Digunakan untuk merubah suatu nilai ke bentuk nilai lain.  Fungsi standar CHR Bentuk umum : CHR(x:byte):char; Digunakan untuk merubah nilai dari byte x ke bentuk karakter yang sesuai dengan kode ASCII.

Contoh :
X := 66; Write(Nilai X = ,x, Nilai karakternya = ,CHR(X)); Hasilnya : Nilai X = 66 Nilai karakternya = B

 Fungsi standar ORD Bentuk umum : ORD(x):longint;


18 |

PEMROGRAMAN : [Procedure & Function]

Digunakan untuk merubah nilai x ke bentuk nilai longint yang sesuai dengan kode ASCII, merupakan kebalikan dari fungsi CHR.  Fungsi standar ROUND Bentuk umum : ROUND(x:real):longint; Digunakan untuk membulatkan nilai dari real x ke nilai longint yang terdekat. Bila nilai pecahan sama dengan atau lebih besar dari 0.5 akan dibulatkan ke atas, sedang kalau lebih kecil dari 0.5 akan dibulatkan ke bawah. Contoh :
Write(10 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat ,Round(10/3)); Writeln(20 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah ,Round(20/3); Hasilnya : 10 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah 3 20 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah 7

 Fungsi standar TRUNC Bentuk umum : TRUNC(x:real):longint; Digunakan untuk membulatkan nilai dari real x ke nilai longint terkecil. Atau dengan kata lain membulatkan ke bawah. Contoh :
Write(10 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat ,Trunc(10/3)); Writeln(20 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah ,Trunc(20/3); Hasilnya : 10 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah 3 20 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah 6

6.3. Fungsi Standar Lainnya Fungsi standar yang tidak termasuk dalam kelompok pembagian di atas :  Fungsi standar Hi, Lo, Swap  Fungsi standar Random Bentuk umum : Random [(range :word)]; Digunakan untuk menghasilkan angka random berkisar dari nilai lebih besar atau
19 |

PEMROGRAMAN : [Procedure & function ]

sama dengan nol dan lebih kecil dari satu. Bila range tidak disebutkan, hasil dari fungsi ini adalah real, bila range disebutkan, hasilnya adalah word.

 Fungsi standar SizeOf Bentuk umum : SizeOf(x):word; Digunakan untuk menunjukkan besarnya byte yang digunakan oleh suatu variabel x, hasilnya berupa nilai word.

 Fungsi standar UPCASE Bentuk umum : UpCase(Ch:char):char; Digunakan untuk merubah argumen suatu karakter yang ditunjukkan oleh Ch menjadi bentuk karakter huruf besar (upper case).

20 |

You might also like