You are on page 1of 15

DAKWAH TAUHID Sembahlah Allah, Jauhilah Thaghut!

Skip to content

Home Buku Tamu Daftar Artikel Download Audio Download e-book Link Bermanfaat Program Al-Atsari Video

ALIRAN-ALIRAN AS-SALAF ASH-SHALIH

SALAFI BUKAN AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH ?


Posted on January 12, 2009 by Abu Mushlih Sebuah kritik atas kedustaan website al-ikhwan.net Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah. Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, dan sejelek-sejelek perkara adalah bidah, setiap bidah pasti sesat. Amma badu. Allah taala berfirman (yang artinya), Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. (QS. al-Ahzab : 70-71). Allah taala berfirman (yang artinya), Barangsiapa yang menentang rasul setelah jelas baginya petunjuk baginya dan dia mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman maka Kami akan membiarkan dia terombang-ambing dalam kesesatannya dan Kami akan memasukkannya ke dalam Jahannam, dan sesungguhnya Jahannam adalah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. anNisaa : 115).

Allah taala juga berfirman (yang artinya), Katakanlah (hai Muhammad); Inilah jalanku! Aku berdakwah mengajak [manusia] menuju Allah di atas landasan bashirah/ilmu, inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku, dan Maha suci Allah aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik. (QS. Yusuf : 108). Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Agama adalah nasihat/ketulusan. Para sahabat bertanya, Untuk siapa wahai Rasulullah?. Maka beliau menjawab, Untuk Allah, rasul-Nya, Kitab-Nya, untuk para pemimpin kaum muslimin dan untuk segenap rakyatnya. (HR. Muslim). Sesungguhnya para ulama salaf [baca: ulama terdahulu] semoga Allah menjadikan kita sebagai pengikut mereka yang sejati- telah mengajarkan kepada kita untuk bersikap lapang dada menerima kebenaran. Sudah sangat akrab dalam telinga kita ucapan mereka, Apabila suatu hadits terbukti sahih maka itulah madzhabku. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah mengatakan, Barangsiapa menentang hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam maka dia berada di tepi jurang kehancuran. Imam asy-Syafii rahimahullah juga mengatakan, Kaum muslimin telah sepakat bahwa barangsiapa yang telah jelas baginya ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam maka tidak halal baginya untuk meninggakan hal itu gara-gara mengikuti pendapat siapa saja. (bacalah atsar-atsar ini dalam mukadimah Shifat Sholat Nabi karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah). Oleh sebab itulah sebagai bentuk nasehat kepada saudara kami sesama kaum muslimin yang merindukan kebenaran dan keridhaan ar-Rahman, dalam kesempatan ini kami terpaksa menyajikan tulisan yang cukup pedas ini kepada khalayak. Salah seorang tokoh gerakan dakwah semoga Allah menunjukinya- pernah mengatakan ungkapan yang tidak layak untuk kita ingkari, Maka tidak ada seorang pun yang boleh merasa lebih tinggi sehingga tak boleh untuk dibantah dan tidak ada seorang pun yang boleh menyombongkan diri terhadap kebenaran [yang datang] (Ucapan Salman al-Audah, sebagaimana dikutip oleh Syaikh Ali Hasan alHalabi hafizhahullah dalam Mukadimah Sual wa Jawab haula Fiqh al-Waqi, hal. 15). Saudaraku sekalian semoga Allah melapangkan dada kita untuk mengikuti kebenaransesungguhnya kadzib atau dusta adalah salah satu akhlak tercela yang diperingatkan dengan keras oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Demikian juga mempertahankan kebodohan adalah salah satu karakter jahiliyah yang tidak pantas untuk dilestarikan. Allah taala berfirman (yang artinya), Dan janganlah kamu mengikuti apa-apayang kamu tidak memiliki ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, itu semua pasti akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. al-Israa : 36). Allah taala juga berfirman (yang artinya), Katakanlah; Sesungguhnya Rabbku hanya mengharamkan perkara-perkara yang keji yang tampak maupun yang tersembunyi, perbuatan dosa, melampaui batas tanpa alasan yang benar, kalian mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang sama sekali tidak Allah turunkan bukti atasnya, dan [Allah juga mengharamkan] kalian berbicara tentang Allah apa yang kalian tidak ketahui ilmunya. (QS. al-Araaf : 33). Sebuah perkara yang sudah demikian jelas bagi umat Islam dan para ulamanya bahwa Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah orang-orang yang mengikuti pemahaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya, baik dalam hal aqidah, akhlaq, ibadah, jihad, maupun dalam hal dakwah. Allah taala berfirman (yang artinya), Dan orang-orang yang terdahulu dan pertama-tama berjasa bagi umat Islam yaitu kaum Muhajirin dan Anshar dan juga orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah telah ridha kepada mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya. Allah menyediakan untuk mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, itulah keberuntungan yang sangat besar.

(QS. at-Taubah : 100). Salaf adalah generasi terdahulu umat ini dari kalangan Muhajirin dan Anshar, para tabiin dan juga tabiut tabiin. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sebaik-baik manusia adalah di jamanku [para sahabat], kemudian sesudahnya [tabiin], kemudian sesudahnya lagi [tabiut tabiin]. (HR. Bukhari dan Muslim). Suatu ketika beliau juga bersabda kepada Fathimah radhiyallahuanha, Sesungguhnya sebaik-baik salaf/pendahulu untukmu adalah aku. (HR. Muslim). Imam al-Auzai rahimahullah mengatakan, Wajib bagi kalian untuk mengikuti jejak para salaf (sahabat), dan jauhilah pendapat akal orang-orang itu meskipun mereka menghias-hiasinya di hadapanmu dengan ucapan yang indah. Imam adz-Dzahabi rahimahullah ketika memuji Imam ad-Daruquthni rahimahullah yang enggan untuk mendalami filsafat, beliau berkata, Beliau [adDaruquthni] adalah seorang salafi. Maka salafi adalah penisbatan kepada generasi terbaik umat ini. Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, Bukanlah suatu aib bagi orang yang menampakkan madzhab salaf [secara terang-terangan] dan merasa mulia dengannya. Bahkan pernyataannya itu wajib diterima, dikarenakan madzhab salaf itu tidak lain merupakan kebenaran itu sendiri. (bacalah Limadza ikhtartul manhaj salafy karya Syaikh Salim al-Hilali). ash-Shabuni rahimahullah seorang ulama yang sangat terkenal- pun telah menulis kitabnya yang sangat masyhur dalam hal aqidah yaitu Aqidah Salaf Ash-habul Hadits. Bahkan, salah seorang tokoh gerakan Ikhwanul Muslimin di negeri ini pun mengakui bahwa salafi merupakan penisbatan yang terpuji, sebuah upaya merujuk kepada al-Quran dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush shalih, itulah salafi, sebagaimana yang ditegaskan di dalam pernyataan ittijah fiqih Dewan Syariah Partai Keadilan [ataukah mereka mengatakan bahwa dalam hal fiqih ittijah mereka salafi namun dalam hal aqidah tidak salafi?]. Oleh sebab itu, sungguh perkara yang aneh bin ajaib dan sangat memprihatinkan ketika salah satu penulis mereka mengatakan dengan tanpa malu di dalam artikelnya yang mengupas tentang aqidah dan mengungkapkan nama lain dari Ahlus Sunnah wal Jamaah, saudaraku tersebut [yang tidak menyebutkan nama aslinya] semoga Allah menyadarkannya- mengatakan, Adapun istilah yang sekarang coba dipopulerkan oleh sebagian orang, yaitu istilah Salaf ataupun Salafi, maka itu tidak aku temukan dalam Al-Kitab maupun As-Sunnah, maka tidak perlu dihiraukan sedikitpun. (Dirasat Fi Al-Aqidah Al-Islamiyyah, rubrik Tsaqafah Islamiyah, oleh: Abi AbduLLAAH. Dipublikasikan pada 29/1/2007 / 10 Muharram 1428 H). Maha suci Allah dari apa yang mereka ucapkan. Ini jelas merupakan kedustaan atas nama alKitab, as-Sunnah, dan kitab-kitab ulama salaf. Allah lah yang menjadi saksi, sebelum mempublikasikan tulisan ini kepada khalayak saya telah mengirimkan minimal dua kali kritik dan komentar kepada mereka untuk meluruskan hal ini [komentar saya yang pertama sudah pernah saya kirimkan sejak beberapa waktu yang silam, dan saya berharap setelah itu terdapat kemajuan, namun dengan takdir Allah beberapa waktu lamanya saya tidak lagi membukanya dan kini dengan tampilan barunya ternyata tulisan itu tidak berubah satu kata pun!]. Namun kiranya tanggapan saya tidak mereka perhatikan. Maka dari itu, saya harus mengemukakan kekeliruan ini kepada para pembaca sekalian agar saudara-saudara kita yang lain tidak ikut terpedaya oleh kepalsuan dan kekeliruan yang diserukan oleh sebagian manusia. Saya berharap dengan sangat agar penulis artikel tersebut meralat ucapannya yang sangat fatal dan bahkan bertentangan dengan pernyataan tokoh Ikhwanul Muslimin sendiri, dan yang lebih menyedihkan adalah ternyata apa yang ditulisnya bertentangan dengan al-Kitab, as-Sunnah dan perkataan para aimmah! Laa haula wa laa quwwata illa billaah! Sadarlah wahai para pemuda! Islam tidak mengenal prinsip tujuan menghalalkan segala cara. Di dalam Islam dusta adalah perbuatan dosa yang sangat besar. Oleh sebab itu para ulama hadits masih tetap menerima riwayat ahlu bidah selama dia tidak mengajak kepada bidahnya dan

tidak dikenal berdusta. Bahkan, para pendusta itu lebih hina dalam pandangan mereka [ulama ahli hadits] daripada kaum ahlu bidah. Maka mereka tidak segan-segan untuk menggelari para tukang dusta itu dengan Kadzdzab, Dajjal dan lain sebagainya demi terpeliharanya keutuhan dan kemurnian hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam serta ajaran Islam dari berbagai kotoran penyimpangan. Oleh sebab itu wahai saudaraku, tegakkanlah keadilan yang sering kalian dengung-dengungkan itu, belalah kebenaran dan kejujuran yang sering kalian serukan itu, bersikaplah terbuka dan jangan taklid buta, berpikirlah dengan jernih, Apakah kalian perintahkan manusia untuk mengerjakan kebaikan sementara kalian melupakan diri kalian sendiri?. Janganlah seperi ahli kitab yang ngotot menyembunyikan kebenaran padahal mereka mengetahuinya. Aduhai, tidakkah kalian ingat sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Jauhilah dusta, sesungguhnya dusta akan menyeret kepada perbuatan fajir, dan sesungguhnya perbuatan fajir akan menyeret menuju neraka. Sesungguhnya apabila seseorang selalu berbuat dusta maka di sisi Allah orang itu akan tercatat sebagai seorang pendusta. (HR. Bukhari dan Muslim). Silakan anda menilai -wahai saudaraku yang bijak- siapakah yang layak untuk kita hiraukan? Hadits-hadits Nabi shallallahualaihi wa sallam dan ucapan para ulama ataukah perkataan tanpa dasar yang sangat arogan semacam itu, Adapun istilah yang sekarang coba dipopulerkan oleh sebagian orang, yaitu istilah Salaf ataupun Salafi, maka itu tidak aku temukan dalam Al-Kitab maupun As-Sunnah, maka tidak perlu dihiraukan sedikitpun. (Dirasat Fi Al-Aqidah AlIslamiyyah, rubrik Tsaqafah Islamiyah, oleh: Abi AbduLLAAH. Dipublikasikan pada 29/1/2007 / 10 Muharram 1428 H). Ini adalah ucapan yang sangat arogan, belum pernah kita dengar ada di antara ulama salaf yang mengatakan demikian. Kalau hadits Nabi dan keterangan para ulama tidak perlu dihiraukan, maka ucapan siapa lagi yang akan kita ikuti wahai saudaraku? Benarlah firman Allah taala (yang artinya), Katakanlah; Maukah aku kabarkan kepada kalian orang-orang yang paling merugi amalnya; yaitu orangorang yang sia-sia usahanya di dalam kehidupan dunia sedangkan mereka mengira bahwa mereka telah berbuat yang sebaik-baiknya. (QS. al-Kahfi : 103-104). Sungguh benar ucapan Abdullah bin Masud radhiyallahuanhu, Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan namun tidak mendapatkannya. Sebagai nasehat terakhir, renungkanlah kandungan firman Allah taala (yang artinya), Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. (QS. al-Ahzab : 70-71). Semoga lisan-lisan kita terjaga dari dusta, demikian pula pena yang kita goreskan, ingatlah bahwa semuanya dicatat oleh malaikat dan setiap kita akan ditanya tentang apa yang telah diperbuatnya di alam dunia. Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami bahwa yang benar itu adalah benar dan karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami bahwa yang batil itu batil serta karuniakan kepada kami kemampuan untuk menjauhinya. Ya Allah, janganlah Kau sesatkan hati kami setelah Kau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha pemberi karunia. Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdu lillahi Rabbil alamin. Selesai disusun di Yogyakarta, 15 Muharram 1430 H Hamba yang fakir kepada Rabbnya Abu Mushlih Ari Wahyudi Semoga Allah menerima amalnya
Did you like this? Share it:

This entry was posted in Pemurnian Ajaran and tagged Ahlus Sunnah, Salaf, Salafi. Bookmark the permalink. ALIRAN-ALIRAN AS-SALAF ASH-SHALIH

27 Responses to SALAFI BUKAN AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH?

1.

ammar sholahuddin says: January 13, 2009 at 5:29 am Assalamualaikum pertama saya sangat berterimakasih atas tulisan-tulisan yang ada, selanjutnya saya mohon izin untuk mengikutkannya dalam blog saya. wassalamualaikum

2.

elvin says: January 13, 2009 at 9:01 am Assalaamualaikum warahmatullah wabarakaatuh mohon penjelasannyasejak kapan istilah salafi itu di pakai utk satu kelompok atau golongan tertentu ?? Karena hari ini begitu banyak website orang-orang yang merasa salafiatau paling salaf di antara orang2 yang ingin menegakkan sunnah. Ada yang memakai nama panggilannya dengan tambahan seperti anto-salafifulan salafidll Apakah ini di contohkan oleh Rasulullah dan para shahabat ?? Yang lebih parahsaya lihat kebanyakan orang-orang seperti ini tidak bisa bergaul di masyarakat. Hadir di suatu masjid tidak pernah bertegur sapa dengan jamaah masjid yang lain. Dan kalau kita tanyakan kepada sesama jamaah masjid..tidak ada yang tau nama merekapadahal mereka tinggal di situ bertahun-tahun ? Apakah ini manhaj Salaf ??

3.

ahmad says: January 13, 2009 at 9:06 am Ya Allah persatukanlah umat ini dalam Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Jangan Engkau cerai beraikan Wahai Dzat yang menguasai seluruh makhlukNYA. Semoga kalian yang berselisih diberi petunjuk dan hidayah, begitu pula saya. Ingat lah umat ini terpecah 72 golongan. Semuanya ahlul naar kecuali satu. Semuanya mengangap paling benar. Semoga Allah selalu mencurahkan rahmat-NYA dan memberi petunjuk serta hidayah dalam mengapai kebahagian di dunia dan akhirat.

4.

dedi heri yanto says: January 13, 2009 at 1:22 pm Terima kasih Atas Keterangannya ,Jazzakallah

5.

Abu Ammar says: January 13, 2009 at 3:59 pm Bahkan ana pernah tidak sengaja mendengar kajian di sebuah radio ponpes nadhliyyin di kota Gresik dengan materi kitab risalah ahlussunnah wal jamaah berbahasa arab karya K.H. Hasyim Asyari, di kitab itu (kalo tidak salah di fasal tentang bagaimana orang jawa bermazhab) disebutkan bahwa Salafiyyin itu adalah ahlul haq. Ana belum lihat kitab aslinya, namun begitulah yang disebutkan oleh pemateri (pengajar ponpes), barangkali ada ikhwan yang memiliki serta mengecek kitab aslinya.

6.

abduh says: January 14, 2009 at 9:45 am Barakallahu fiik akhi Inni uhibbuka fillah

7.

Ari Wahyudi says: January 14, 2009 at 3:17 pm Untuk Akh Elvin, waalaikumussalamwarahmatullahi wabarakatuh Sesungguhnya istilah salafi sudah ada sejak jaman dulu, sebagaimana sudah dicontohkan ucapan adz-Dzahabi ketika memuji ad-Daruquthni. Jadi istilah salafi tidak dibatasi pada individu atau kelompok tertentu. Menggunakan nisbat salafi sebenarnya hal yang tidak mengapa bahkan boleh. Namun hendaknya tidak diiringi dengan kesombongan atau merasa paling benar sendiri, sebab tidak semua orang yang menyandarkan diri kepada manhaj salaf itu pasti seperti apa yang dia inginkan. Bisa saja karena minimnya ilmu atau karena salah paham seorang salafi terjatu dalam kesalahan. Sebagaimana para ulama yang juga tergelincir dalam kesalahan namun mereka tetap dihormati dan tidak dikeluarkan dari Ahlu Sunnah. Adapun perorangan maka hal ini dikembalikan kepada dalil apakah orang yang mengaku mengikuti manhaj salaf itu sesuai dengan dalil ataukah tidak, dan tidak selayaknya kita menilai manhaj dengan melihat perbuatan sebagian orang saja yang sebenarnya mereka bukanlah ulama, sebab pegangan kita adalah dalil bukan perbuatan atau ucapan sebagian orang. Semoga Allah memperbaiki keadaan kita semua. Terima kasih atas kritikannya.

8.

Adi says: January 16, 2009 at 2:18 pm Istilah salafy bukan hanya dari lisan tapi juga perbuatan,ucapan,dengan diamalkan

9.

bambang astrajingga says:

January 17, 2009 at 3:51 pm terima kasih atas keteranga semoga dapat diterima saudara saudara kita

10.

endi says: February 12, 2009 at 5:39 am ohhh begitu ihwalnya ,semoga kita dapat petunjyk dr Allah SWT

11.

farijan says: April 18, 2009 at 8:39 am sesungguhnya salafi/ wahabi itu benar..

12.

abu yusuf says: April 25, 2009 at 12:37 am semoga janji Alloh, untuk memberikan balasan pahala bagi yang mengajarkan kebenaran, kan tercurah kepada antumamiin.

13.

very says: July 13, 2009 at 12:18 am syukron jazakumullahu khoiron katsiro..? semoga Allah memudahkan kita dalam berdawah, Amiin

14.

UMMU ALLYSA says: July 24, 2009 at 11:40 pm Assalamualaikum, marilah kita tuntut ilmu Sepanjang bersumber pada ALQURAN dan HADIST shahih,lalu praktekkan dalam diri dan tebarkan pada lingkungan sekitar kita,lalu lebih luas dan luas lagi.Semoga ALLOH selalu melindungi kita dari AdzabNya di dunia,kubur dan akhirat.AMiiin

15.

Syamsul says: October 12, 2009 at 8:29 am Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. (QS. al-Ahzab : 70-71). Semoga lisan-lisan kita terjaga dari dusta, demikian pula pena yang kita goreskan, ingatlah bahwa semuanya dicatat oleh

malaikat dan setiap kita akan ditanya tentang apa yang telah diperbuatnya di alam dunia. Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami bahwa yang benar itu adalah benar dan karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami bahwa yang batil itu batil serta karuniakan kepada kami kemampuan untuk menjauhinya. Ya Allah, janganlah Kau sesatkan hati kami setelah Kau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha pemberi karunia

16.

Anto says: October 14, 2009 at 4:13 pm kalo bisa via facebook juga saya ingin belajar islam yang lurus, bidah dikit saya mundur

17.

Ricky W says: March 16, 2010 at 6:37 am Adapun istilah yang sekarang coba dipopulerkan oleh sebagian orang, yaitu istilah Salaf ataupun Salafi, maka itu tidak aku temukan dalam Al-Kitab maupun As-Sunnah, maka tidak perlu dihiraukan sedikitpun. Bisakah antum menunjukkannya dalam Al Kitab dan As Sunnah ? Barangkali si fulan butuh bantuan orang-orang yang menemukannya dalam As Sunnah dan Al Kitab. Sehingga ia dengan jujur mengatakan atas nama dirinya sendiri, bahwa ia belum mendapatkannya.

18.

Abu Mushlih says: March 16, 2010 at 8:27 am Adapun istilah Salaf bisa dibaca dalam hadits di atas riwayat Muslim. Adapun secara makna bisa dibaca dalam QS at-Taubah ayat 100 di atas. Sesungguhnya hal ini sudah sangat jelas. Orang yang mengkaji prinsip-prinsip akidah islam Ahlus Sunnah wal Jamaah tentu mengenal kitab Aqidah Salaf ashabul Hadits karya ash-Shabuni rahimahullah, dan banyak kitab lain yang secara jelas menyebutkan istilah ini.

19.

Ricky W says: March 22, 2010 at 10:40 pm Hm , Afwan Ustadz, ana ingin bertanya, bukankah hadits yang diriwayatkan dalam Sahih Muslim (4487, 4488) untuk kata salaf tersebut adalah bermakna terlebih dahulu wafatnya Rasulullaah shalallaahu alayhi wa salam dari Fathimah radhiallahu anha dimana dalam lanjutan hadits tersebut, dikatakan bahwa kemudian Fathimah radhiallahu

anha bersedih dan menangis ? Lantas adakah hal tersebut bermakna suatu golongan atau kelompok tertentu yang menamakan dirinya itu salafiy ? Jazakallaahu khoyron atas penjelasannya.

20.

Abu Mushlih says: March 23, 2010 at 3:27 pm salafy itu memang bukan kelompok tertentu, salafy itu semua orang yang mengkuti pemahaman salaf (pendahulu) yaitu Rasul shallalahu alaihi wa sallam dan para sahabat

21.

oca says: March 26, 2010 at 4:13 pm as.wr.wb.. Saya sering dengar kalimat mengikut salaf. yang saya tanyal; yang diikuti itu pendapat ulama salaf atau manhajnya ? Kalo mengikuti pendapat mereka; yah mereka juga berbeda pendapat dalam banyak hal. Kalo mengikuti manhajnya; apa sih manhaj salaf ? Coba dong masuk ke wilayah yang lebih dalam ! Apakah yang dimaksud manhaj nsalaf itu metode memahami nash ? Kalo betul begitu, loh Imam Syafii dengan Imam Malik saja beda pendapat dalam metode memahami nash. Tolong dong orang-orang salafi jawab; 1. Kalo para sahabat berbeda pendapat; mereka semua adalah salaf; yang mana yang kita ikuti. 2. kalo manhaj para ulama salaf berbeda dalam memahami nash; seperti menurut Imam Malik amal ahlu madinah adalah hujjah sementara menurut Imam Syafii bukan hujjah; mana yang diikuti Coba tolong jelasin dong; isi manhaj salaf itu apa//jangan cuma bilang ikut salaf ikut salaf ! MAKASIH SEBELUMNYA

22.

Abu Mushlih says: March 26, 2010 at 9:54 pm terima kasih atas tanggapannya. wassalamualaikum warahmatullah, kami harap anda tidak lagi menyingkat salam. Silahkan cermati QS at-Taubah ayat 100 di sana diterangkan mengenai keutamaan manhaj salaf. Manhaj artinya jalan/metode, sedangkan salaf artinya generasi sahabat. Sebelum saya menjawab pertanyaan anda, coba terangkan apa yang anda pahami dari ayat tersebut, syukran..

23.

izar says: January 2, 2011 at 10:52 pm

Artikel ini terlalu berlebihan menyikapi tulisan tersebut, bukankah kutipannya berbunyi Adapun istilah yang sekarang coba dipopulerkan oleh sebagian orang, yaitu istilah Salaf ataupun Salafi, maka itu tidak aku temukan dalam Al-Kitab maupun As-Sunnah, maka tidak perlu dihiraukan sedikitpun. (Dirasat Fi Al-Aqidah Al-Islamiyyah, rubrik Tsaqafah Islamiyah, oleh: Abi AbduLLAAH. Dipublikasikan pada 29/1/2007 / 10 Muharram 1428 H). Dari situ yg kita tangkap yg tidak perlu dihiraukan bukan hadis maupun firman Allah, tetapi istilah salaf ataupun salafi yang dipopulerkan secara sepihak (mengaku-aku sebagai satu-satunya yang bermanhaj salaf dan menanggap yg lain tidak bermanhaj salaf). Saya sepakat dengan hal itu, karena dengan klaim mengaku-aku sedang menganggap yang lain tidak bermanhaj salaf akan mengurai dan memecah persatuan ummat coba telaah lagi jgan terpancing emosi, kemarahan itu datangnya dari syetan Wallahualam

24.

Abu Mushlih says: January 3, 2011 at 8:21 am @ izar, semoga kita terhindar dari godaan syetan, ya memang ini ndak berlebihan, lha wong pernyataannya sudah jelas; dia tidak mengakui bahwa istilah salaf ataupun salafi ada dalam al-Kitab dan as-Sunnah (secara makna maupun lafaznya), Ya ini jelas kekeliruan masa mau dibiarkan to mas? Marah itu ada yang terpuji yaitu marah karena Allah, sebagaimana nabi marah terhadap kemngkaran. Allahu alam wa ahkam

25.

syahruji noor says: March 9, 2011 at 9:27 am Jauhkanlah dari buruk sangka dan janganlah merasa kebenaran itu milik kita, karena hakikat kebenaran itu hanyalah milik Allah. Dimanakah posisi hati kita ketika menyalahkan oranglain yang tidak sama dengan kita disitulah sebenarnya kedudukan kita disisi Allah, renungkanlah,,,

26.

Abu Mushlih says: March 12, 2011 at 11:15 am Benar, kita harus menjauhi buruk sangka, kecuali apabila buruk sangka itu ada dasarnya. Apakah kalau ada maling datang, kita tidak berburuk sangka padanya? Apakah kalau ada pencopet mampir kita tidak boleh berburuk sangka padanya? Renungkanlah agama ini lebih mahal daripada harta kita; maka siapa saja yang mengacaukan agama lebih layak untuk dicurigai dan diwaspadai Terima kasih

27.

abu farras ihsaanulhaq says: March 14, 2011 at 9:48 pm assalamualaikum

salafi itu bukan harokah, tidak ada kartu anggota, baiat, gatungan kunci, kaos berlogo salafy, jaket atau rompi berlogo salafy.dan lain lain.salafy bukan ditandai dengan semua itu salafy juga bukan ditandai dengan banyak hafalan..jidat berwarna hitamjanggut panjang.pake jubah putih atau cadar bagi akhwatnya..(meski ini sunnah).tapi tetap tolok ukurnya buka dari itu saja. ke-salafy-an seseorang tidak di ukur apakah ia talim dengan ustadz ini dan ustadz itu.atau tidak. ke-salafy-an seseorang diukur dari aqidah, amal dan akhlaq yang shohih.meski mungkin semua orang membencinya..menjauhinya.dan menganggapnya aneh dan tidak perlu pusing jika diri kita dinilai bukan salafy oleh manusia laintoh hanya Allah yang tau siapa amal hamba-Nya yang terbaik kita hanya berusaha untuk menuju ridho-Nya dengan mengikuti manhaj salaf semampu kitabukan di standarkan kepada amal orang laintapi semampu kitayang ikhlas dan terus menerus. mudah-mudahan kita tidak menjadi orang yang angkuh . .. . . .

Leave a Reply
Top of Form

Your email address will not be published. Required fields are marked * Name * Email * Website

Comment You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title="">
<acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>
Bottom of Form

ARTIKEL TERBARU

Selamat Datang Mahasiswa Baru Di Jogja Serial E-Book Kenali Islam Bagian 2

Serial E-Book Kenali Islam Bagian 1 Kajian Spesial Mahasiswa Program Bahasa Arab Dasar Kembali Dibuka! PENDAFTARAN GELOMBANG KE-3!! Tebar Buletin, Tuai Pahala! Laporan Donasi Semarak Ramadhan 1432 H per 24 Agustus 2011 Pengumuman Pemenang Lomba Penulisan Naskah Kultum Ramadhan 1432 H Laporan Donasi Semarak Ramadhan 1432 H Per 11 Ramadhan (11/8/2011) Bersih Jiwa (94) Dakwah (217) Doa dan Dzikir (12) Fatwa (18) Hukum (53) Jalan Lurus (94) Kaidah Penting (52) Keutamaan (77) Kisah (42) Kitab (14) Pelajaran Berharga (76) Pemurnian Ajaran (57) Penjabaran (45) Tafsir (12) Ulama (15) Uncategorized (12)
Top of Form

KATEGORI

Bottom of Form

Archives

September 2011 August 2011 July 2011

June 2011 May 2011 April 2011 March 2011 February 2011 January 2011 December 2010 November 2010 October 2010 September 2010 August 2010 July 2010 June 2010 May 2010 April 2010 March 2010 February 2010 January 2010 December 2009 November 2009 October 2009 September 2009 August 2009 July 2009 June 2009 May 2009 April 2009 March 2009 February 2009 January 2009 December 2008 November 2008 October 2008

KATA KUNCI

Agama Ahlus Sunnah Akhlak Al-Qur'an

Amal Amalan Aqidah Bahasa Arab Bencana

Dakwah Donasi Dosa Dzikir Hadits Hati Ibadah Ikhlas Ilmu Iman Islam
Kajian Mahasiswa MANHAJ Masjid Merapi Nasehat Neraka Pemuda Puasa Ramadhan Sabar Salaf Salafi Salafiyah Sunnah Surga Syirik Taubat Tauhid UGM Ulama
Jihad Jogja

Yogyakarta

YPIA

Meta

Log in Entries RSS Comments RSS WordPress.org Buku Tamu


Halaman
Keutamaan Ilmu Manhaj Talaqqi dan Istidlal Penulis Blog Untuk Ikhwah Blogger Salafi

Daftar Artikel Download Audio


Audio Ulama Daa-im Minhaj Nubuwah Shahih Muslim Syarah Tsalatsat al-Ushul Syarh Kitab al-Fitan Buletin al-Furqon Maktabah Abu Mushlih Bisnis Muslim Fatwa Ulama Link Sahabat Link Situs Ulama Media Dakwah Referensi Hadits Solidaritas Untuk Palestina

Download e-book

Link Bermanfaat

Program Al-Atsari Video Abu Mushlih on TUNJUKILAH KAMI KE JALAN YANG LURUS Abu Mushlih on Sambutlah Bulan Penuh Berkah Riri on TUNJUKILAH KAMI KE JALAN YANG LURUS abib nurrohman h on Sambutlah Bulan Penuh Berkah Abu Mushlih on APA YANG MENGHALANGIMU SHALAT BERJAMA'AH?

KOMENTAR

Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.

Transaksi dan Rukunnya Menurut Islam

Ustadz Abdullah Roy, Lc.

Allaah ta'aalaa Berbicara Dengan Huruf Dan Suara

Ustadz Aris Munandar, S.S.

Minta Doa Orang Shalih Bisa Haram

Ustadz Musyaffa, Lc.

Pesan dari Maqomatul Hariri

DAKWAH TAUHID Proudly powered by WordPress.


vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv

You might also like