You are on page 1of 12

BAB II DOKTRIN KESELAMATAN DALAM IMAN KRISTIANI

Keselamatan adalah doktrin mendasar dalam kekristenan. Memang ada dua pandangan yang kelihatannya saling bertentangan satu sama lain, yaitu Calvinisme dan Armenianisme. Sebetulnya tidak ada yang salah dari kedua pandangan ini. Hanya beda sudut pandang saja. Calvinisme memandang keselamatan dari posisi manusia di hadapan Allah. Manusia yang berdosa menerima anugerahNya, mengalami kelahiran kembali akibat dari menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi. Sementara Armenianisme melihat dari sudut pandangposisi manusia di hadapan sesamanya, bahwa manusia berdosa yang telah bertobat harus membuktikan imannya di hadapan sesamanya dengan perbuatan, karena tanpa perbuatan iman itu pada dasarnya mati. Iman dalam arti seutuhnya terdiri dari percaya dalam hati, pengakuan dengan mulut dan diwujudkan dalam perbuatan. Untuk itu jangan mencondongkan pandangan kita kepada salah satu dari kedua konsep di atas. Kita harus kembali meneliti alkitab sebagai referensi utama dalam membangun konsep iman yang menyangkut keselamatan kekal.Kalau kita membaca Roma 8:29-30; Efesus 1:3-14; 2:810 dengan teliti maka kita bisa membaut simpul-simpul mendasar tentang keselamatan dan akibatnya kedua pandangan yang kelihatannya saling bertentangan di atas tercakup di dalamnya. Roma 8 yang merupakan puncak dari bagian doktrinal itu merangkumkan, bahwa keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus mencakup dimensi yang lengkap dalam hidup kita : 1. Dimensi masa lampau: pembenaran 2. Dimensi masa sekarang: pengudusan 3. Dimensi masa yang akan datang s.d. kekekalan: pemuliaan PEMBENARAN (JUSTFICATION) Ini disebut juga Keselamatan Posisional dimana kita dibebaskan dari kutuk dosa.Kita dipilih-Nya (Allah) bahkan sebelum dunia dijadikan (Ef 1:3-4). Ingat di dalam Dia (di dalam Yesus kristus). Inilah aspek posisional dari keselamatan kita. Ayat 4 : di dalam Kristus, kita kudus dan tidak bercacat. Allah Bapa melihat

kita di dalam Kristus. Cf: ayat 5: Dalam kasih, Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya. Maka Allah memilih kita sebelum dunia dijadikan(Ef 1:3-4) Ingatlah bahwa Kristus telah ada sebelum dunia dijadikan, bahkan Ialah yang menyebabkan segala sesuatu ada (Yoh 1:3, ... .segala sesuatu dijadikan oleh Dia).Tekanan di sini, adalah di dalam Dia (Kristus). Jadi, di dalam Kristus, keselamatan itu cukup bagi semua orang (sufficiency). Tetapi keselamatan yang cukup/sufficient di dalam Kristus itu, hanya menjadi efisient (berlaku) bagi seseorang, apabila orang itu menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan-nya (Efficeincy) (Ef 1:13-14; 2:8-10). Karena itu, kita menolak pandangan universalisme yang mengatakan, bahwa semua orang pasti selamat, karena Allah telah memilih semua orang sebelum dunia dijadikan. Karena kita dipilih di dalam Kristus, kita memiliki kepastian keselamatan :

Kita telah menjadi anak-anak Allah dan memiliki keselamatan yang kekal (Yoh 1:12; 3:16; Ef 1:13-14, dll.), Kita tidak dihukum : Roma 8:1, Tidak ada penghukuman bagi orang di dalam Kristus Yesus. Kita tidak dapat dirampas dari tangan Bapa (Yoh 10:27-30), Kita tidak dapat dipisahkan dari kasih Allah yang ada di dalam Kristus (Roma 8:37-39). Walaupun demikian kita mempunyai tanggung jawab moral untuk hidup sesuai dengan posisi kita di dalam Kristus. Itulah dimensi yang kedua PENGUDUSAN (SANCTIFICATION) Keselamatan Progresif dimana secara proses kita dibebaskan dari kuasa dosa.Posisi/kedudukan kita yang begitu tinggi (orang Kudus/orang yang dibenarkan dalam Kristus). menuntut tanggung jawab yang tidak ringan: Kita harus hidup kudus. Dalam hal ini ada dua ekstrim: Yudaisme : menurut persepsi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi : orang harus memenuhi hukum Taurat supaya diselamatkan. Ajaran sesat ini dalam gereja yang mula-mula telah dikoreksi oleh Paulus, antara lain : Rom 3:20; 23-24; 27-28. Antinomianisme : karena orang Kristen telah diselamatkan hanya karena anugerah Yesus Kristus, maka mereka tidak perlu taat kepada hukum-hukum; ekstrim ini dikoreksi oleh Yakobus (Yak 2:22). Kalau demikian , apakah Paulus bertentangan dengan Yakobus? Sekalikali tidak! Paulus (dalam Roma dan Galatia): Manusia yang berdosa di hadapan Allah! Yakobus (dalam surat Yakobus): Manusia yang sudah ditebus di hadapan sesama manusia.

Karena itu, orang Kristen tidak boleh hidup secara ceroboh di dalam dunia ini. Justru karena kita sudah diselamatkan, kita harus hidup berpadanan dengan posisi kita, sebagai orang-orang yang telah diselamatkan (Ef 4:1). Bagaimana kita hidup sekarang ini dan di sini, itulah yang penting. Dimensi kekinian ini merupakan dimensi progresif di dalam kehidupan Kristen kita. Artinya harus ada kemajuan di dalam hidup kita. Kita harus hidup sebagai anak-anak terang (Ef 5:1-21) Karena itu dimensi ini disebut juga sebagai dimensi pengudusan (I Ptr 1:14-16). Persoalannya, bagaimana kita hidup kudus, padahal dunia ini penuh dengan kebobrokan /kegelapan? Dalam tataran praktis (artinya dalam praktek kehidupan kita sehari-hari), apakah artinya menjadi suci. . .? Secara spiritual : kita ekslusif kita harus berbeda dengan orang lain (Yoh 17:14-16). Secara sosiokultural : kita harus inklusif, berada di tengah-tengah masyarakat sebagai garam dan terang (Matius 5:13-16). Bagaimanakah kalau orang Kristen jatuh ke dalam dosa? Dalam hal ini, kita harus membedakan dua hal : Hubungan/Relationship: tetap (cf. Rom 8:37-38, dll.) Persekutuan/Felloship: terganggu (baca: I Yoh 1:5-10, khususnya ayat 9). Tiga aspek dalam pengakuan dosa, adalah : Pengakuan, kehancuran hati, berbalik dari dosa kita. Apakah itu berarti, bahwa kita dapat saja jatuh bangun, terus-menerus di dalam kehidupan Kristen kita? Sekali-kali tidak ! Dilihat dari konsep pengudusan ini sebetulnya orang Kristen yang sudah lahir baru tidak bisa hidup di dalam dosa, tetapi bisa jatuh dalam dosa. Jika kita jatuh di dalam dosa, maka Tuhan sudah menyediakan jalan keluarnya (1 Yoh 1:9). Tetapi yang masih hidup di dalam dosa sesungguhnya belum pernah mengalami kelahiran kembali (regeneration). Dosa itu menjangkau semua manusia dan mempengaruhi manusia secara keseluruhan (Roma 3:10,23) Kerusakannya meliputi roh, jiwa dan tubuh. 1. Roh Manusia kehilangan persekutuan dengan Allah (Efesus 4:18; 1 Kor.2:14) 2. Jiwa Manusia tercemar (Yeremia 17:9, Roma 8:11), 3. Tubuh Manusia menjadi lemah dan fana (Roma 8:11). Tak satupun dari segi watak manusia yang luput dari penagruh dosa. Dosa telah mempengaruhi inti manusia (Mrk. 7::21-23; Kej. 6:5). Manusia tidak dapat menyelamatkan diri sendiri karena tidak ada yang membuatnya layak untuk berhadapan dengan Allah yang benar.

Menjadi orang percaya tidaklah berarti langsung bebas dari berbuat dosa. Kita harus bergumul dengan dosa sepanjang hidup kita, sebab dosa merusak hubungan persekutuan kita dengan Allah. Namun Yesus telah menawarkan pengampunan dan kelepasan dari dosa bila kita percaya kepada-Nya (Rom.6:8, 8:1-2). Selanjutnya kita harus tinggal didalam Kristus melalui doa dan Firman supaya kita dipenuhi Roh Kudus dan dapat mengalahkan segala macam godaan dari hawa nafsu daging, dunia dan Iblis (Ef.2:1-3). Dan banyak orang yang merasa dirinya berdosa tidak tau harus bagaimana cara untuk selamat? Dan banyak juga yang menawarkan jalan keselamatan tersebut ketika seseorang jatuh dalam dosa? Apakah dengan perbuatan baik kita dapat menyelamatkan kita, atau dengan cara apakah jalan keselamatan itu dapat dicapai dan diterima oleh seseorang tersebut?

PENGERTIAN TENTANG KESELAMATAN Alkitab menyatakan setiap orang yang percaya kepada Yesus pasti selamat (I Yoh.5:10-13). Seorang percaya dapat, bahkan harus yakin akan keselamatannya, jikalau ia tidak yakin akan jaminan keselamatan ini, berarti ia telah menganggap Allah pendusta. Dasar keyakinannya adalah firman Allah yang kekal (I Petrus 1:25). Ini adalah bukti obyektif. Pengertian Keselamatan didefinisikan : Memperoleh pembebasan atau bisa juga perlindungan dari suatu bahaya yang mengancam Jiwa atau bisa juga dari Kebinasaan ( Kematian ).Dalam Lingkup agama makna keselamatan diatas dapat diperoleh dengan berbagai macam penafsiran dan mungkin berbeda-beda pemahaman yang intinya sama yaitu Manusia memperoleh pembebasan dari hukuman dan mendapatkan kehidupan kekal. Inti dari Bagaimana cara memperoleh Keselamatan ini dimaknai sangat berbeda antara Agama Islam dengan Agama Kristen. Agama Islam memaknai Keselamatan manusia merupakan hasil upaya manusia dalam menghasilkan amalan-amalan yang diperbuat dari manusia itu sendiri yang pada akhirnya oleh Allah akan ditentukan (Istilahnya Ditimbang ) menurut standart Allah apakah manusia itu dalam kehidupan dunianya melakukan amalan-amalan yang bertentangan dengan perintah Allah (Dosa) atau amalan-amalan yang sesuai dengan perintah Allah (Pahala).Masing-masing hasil amalan sebagai upaya manusia melakukan perintah (Pahala) dan menghindari larangan Allah (menghindari Dosa) inilah yang menentukan keselamatannya yaitu Sorga atau Neraka.

Dalam Ajaran Kristen pun ada beberapa pengertian bagaimana cara Manusia

memperoleh Keselamatan. banyaknya pengertian Keselamatan ini dapat dimaknai dengan ada banyaknya perbedaan pemahaman yang ditangkap oleh Umat Kristen terhadap penjelasan Alkitab

Beberapa contoh saja yang dapat diberikan yaitu : 1. Ada beberapa pemahaman tentang keselamatan yang merupakan hasil Kasih Karunia Tuhan Yesus sehingga sekali Selamat tetap Selamat sepanjang mereka beriman dan percaya kepada Yesus merupakan Pondasi keimanan dari beberapa pengikut Kristen, dan hal ini sering dijadikan bahan diskusi yang menarik bagi umat islam untuk menjatuhkan kebenaran tentang makna keselamatan dalam Yesus kristus. 2. Ada Juga pemahaman Keselamatan tidak hanya memerlukan Iman kepada juga harus disertai dengan perbuatan. 3. Yang paling kontradiksi ( Menimbulkan banyak pertentangan dalam pembahasan tentang keselamatan ) adalah Pokoknya yang terpenting Beriman kepada keselamatan Yesus Pasti selamat tanpa harus bersusah payah melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang salah dimata Allah. Sehingga walaupun berbuat dosa tetapi jika telah beriman kepada Yesus maka tetap selamat. Dari sekian banyak makna Keselamatan kepada dan bagaimana cara

memperolehnya, maka Penulis akan

mengarahkan

Bagaimana

sebenarnya

Keselamatan itu menurut pandangan Allah dan Yesus menurut penjelasan Alkitab sebagai kitab Suci? Inti dari keselamatan yang harus dipegang teguh melalui keimanan umat Kristen adalah : Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Kisah Para Rasul 4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. ,ayat 12 mengatakan, Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Penjelasan : Dasar keimanan Umat Kristen tentang Keselamatan adalah bersumber dari Allah melalui satu-satunya perantara yang ditunjuk yaitu Yesus Kristus. Tidak ada pribadi lain didunia ini yang dapat membawa manusia memperoleh keselamatan.

Lalu timbul pertanyaan : Apakah HANYA beriman kepada Yesus Kristus maka manusia akan memperoleh keselamatan ?. Makna ayat diatas tidaklah menunjuk kepada Hanya diperlukan Iman kepada Yesus sudah Cukup untuk keselamatan tetapi lebih menekankan kepada pengertian bahwa Keselamatan Manusia akan Allah berikan jika Manusia mau beriman kepada pribadi yang Allah tunjuk sebagai Pemegang Kunci keselamatan yaitu Yesus. Allah tidak menunjuk pribadi lain untuk memperoleh keselamatan baik pribadi sebelum Yesus maupun sesudah Yesus. Dalam penjelasan Alkitab juga memberikan keterangan bahwa Walaupun seseorang beriman kepada Yesus (Awal mula kesempatan untuk memperoleh keselamatan) tetapi hal itu tidak secara otomatis memberikan keselamatan. Masih ada beberapa hal yang harus dilakukan. Hal ini dapat kita ketahui dari perkataan Yesus untuk selamat: Lukas 13:23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" , Dan pada ayat 24, Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Penjelasan: Yesus sendiri menekankan bahwa Keselamatan akan diperoleh dengan Iman dan Perjuangan (Suatu usaha dan perbuatan untuk selalu benar dihadapan Allah sama seperti yang telah Yesus contohkan selama kehidupannya dibumi) Dengan dibukanya Pintu keselamatan melalui Yesus ternyata banyak orang yang berusaha untuk masuk tetapi kata Yesus hanya sedikit yang berhasil. Dari penjelasan tersebut menunjukkan bahwa keimanan tidaklah cukup untuk memperoleh keselamatan. Dan ini juga menjelaskan bahwa walaupun keluarga ( Orang tua ) beriman kepada Yesus dan anak-anaknyapun beriman kepada Yesus tetapi tidak secara otomatis mereka memperoleh keselamatan (Keimanan mereka itu menunjuk kepada kebenaran dari sarana yang Allah tunjuk untuk memperoleh selamat yaitu HANYA melalui Yesus ) Pernyataan ayat lain yang menguatkan tentang hal ini bahwa Iman Kepada Yesus untukselamat tidaklah cukup jika tidak disertai dengan Usaha yang sungguh-sungguh untuk memperolehnya yaitu Perbuatan Kasih. Yakobus 2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. Penjelasan : Untuk memperoleh keselamatan maka Iman harus disertai dengan perbuatanperbuatan yang dimaksud disini adalah penerapan HUKUM KASIH yang telah Yesus ajarkan.

I Petrus 4:18 Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa? Penjelasan : Salah satu bukti ayat yang menunjukkan bahwa walaupun seseorang itu benar (Sudah beriman kepada Yesus) tetapi masih mempunyai kemungkinan tidak selamat jika mereka tidak berbuat dan bertahan sampai akhir (Matius: 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat). Bahkan dalam Alkitab dijelaskan bahwa Jika seseorang telah beriman kepada Yesus dan melakukan perbuatan Kasih tetapi manusia tersebut tetap berbuat dosa maka apa yang akan mereka peroleh. Ibrani 10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Penjelasan : Tidak ada pengampunan jika seseorang yang telah beriman pada Yesus tetapi tetap melakukan perbuatan dosa. Yesus memberikan kepada kita Contoh bahwa walaupun Yesus mengetahui dan menyadari kedudukan yang mulia dihadapan Allah tetapi Yesus tetap berusaha untuk berbuat dan berusaha sekuat tenaga untuk tetap bersih dan tak berdosa dihadapan Allah: Ibrani 5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Ibrani 5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, Ibrani 5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya. Penjelasan : Walaupun Yesus sebagai Pokok Keselamatan tetapi dalam kehidupannya Yesus tetap berusaha dan berjuang menjadi taat dan tidak melakukan dosa. Apalagi kita sebagai manusia, sepantasnyalah meniru apa yang telah dilakukan Yesus walaupun telah beriman (Sudah benar jalan menuju Keselamatan) tetapi tetap selalu berusaha taat dan menghindari Dosa.

Kesimpulan: Dalam memperoleh keselamatan tidak ada semboyan Sekali beriman pada Yesus akan selamat atau sekali selamat tetap selamat tetapi Yesus memberikan contoh bahwa Keselamatan tidak hanya beriman (Beriman pada Yesus itu penting karenaSATUSATUNYA jalan keselamatan) melainkan harus terus berusaha melakukan perbuatan Kasih dan terus berusaha setia sampai akhir. Jika kita bandingkan dengan konsep keselamatan Umat islam (Seperti penjelasan awal diatas) bahwa Keselamatan tergantung pada amal dan ibadahnya yaitu Pahala dan dosa akibat perbuatan manusia dihadapan Allah (Seolah-olah keselamatan itu atas usaha jerih payah manusia untuk benar dihadapan Allah) sehingga jika manusia berusaha dan benar (mendapat pahala) maka akan memperoleh Sorga dan jika manusia berusaha dan berdosa maka akan dihukum oleh Allah dalam neraka. Konsep keselamatan tersebut tidak ada dalam ajaran Kristen. Umat Kristen tidak mengajarkan bahwa keselamatan itu karena hasil usaha dan jerih payah manusia tetapi keselamatan itu merupakan Kasih karunia Allah pada manusia dan untuk memperolehnya manusia harus berjuang terus menurus untuk benar dihadapan Allah sampai akhir.

Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, : itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Penjelasan : Keselamatan itu adalah Kasih karunia Allah bukan karena Usaha atau jerih payah manusia untuk memperoleh keselamatan.Jerih payah manusia untuk memperoleh keselamatan merupakan upaya manusia untuk selalu berlaku benar dan menghindari dosa dihadapan Allah dan memang Allah sendiri menghendaki manusia untuk memperoleh keselamatan. Dengan kesabaran Allah, manusia diberi kesempatan untuk mengambil Kasih karunia tersebut dengan seluas-luasnya dengan syarat hanya melalui keimanan pada Yesus Kristus.

II Petrus 3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Demikian penjelasan singkat tentang makna KESELAMATAN dan bagaimana cara memperolehnya menurut pandangan Alkitab dan keimanan Kristen.

Pertanyaan: Dapatkah orang Kristen kehilangan keselamatan? Jawaban: Sebelum pertanyaan ini dijawab, istilah Kristen harus terlebih dahulu didefinisikan. Seorang Kristen bukanlah seorang yang mengucapkan doa, atau ke gereja, atau dibesarkan dalam keluarga Kristen. Walaupun setiap hal ini dapat menjadi bagian dari pengalaman Kristen, semua ini bukanlah yang menjadikan orang itu seorang Kristen. Seorang Kristen adalah seorang yang, dengan iman, telah menerima dan percaya pada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat (Yohanes 3:16; Kisah 16:31; Efesus 2:8-9). Jadi dengan mengingat definisi ini, dapatkah seorang Kristen kehilangan keselamatan? Mungkin cara terbaik untuk menjawab pertanyaan yang penting ini adalah menganalisa apa yang menurut Alkitab terjadi pada saat keselamatan, dan mempelajari apa yang terjadi dalam hilangnya keselamatan. Berikut ini adalah beberapa contoh: Seorang Kristen adalah ciptaan baru. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17). Ayat ini berbicara mengenai seseorang yang menjadi ciptaan barusebagai hasil dari berada di dalam Kristus. Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatan, ciptaan baru ini harus dibatalkan. Seorang Kristen ditebus. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Petrus 1:18-19). Kata ditebus merujuk pada pembelian yang dilakukan, harga yang dibayar. Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatannya, Allah sendiri harus membatalkan pembelian yang telah dibayarnya dengan darah Kristus yang berharga.

Seorang Kristen dibenarkan. Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus (Roma 5:1). Membenarkan berarti menyatakan sebagai tidak bersalah. Semua yang menerima Yesus sebagai Juruselamat dinyatakan benar oleh Allah. Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatan, Allah harus membatalkan kata-katanya dan membatalkan apa yang sebelumnya telah dinyatakanNya.

Seorang Kristen dijanjikan hidup kekal.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Hidup kekal adalah janji untuk berada dalam kekekalan bersama dengan Allah di surga. Allah berjanji, percayalah dan engkau akan beroleh hidup kekal. Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatan, hidup kekal harus diambil kembali. Jika seorang Kristen dijanjikan untuk hidup selama-lamanya, bagaimana mungkin Allah melanggar janjiNya dengan mengambil kembali hidup kekal itu?

Seorang Kristen dijamin untuk dimuliakan. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. (Roma 8:30). Sebagaimana kita pelajari dalam Roma 5:1, pembenaran dinyatakan pada saat percaya. Menurut Roma 8:30 pemuliaan dijamin bagi semua yang dibenarkan Allah. Pemuliaan adalah orang Kristen menerima tubuh kebangkitan yang sempurna di surga. Jika orang Kristen dapat kehilangan keselamatan, Roma 8:30 salah, karena Allah tidak dapat menjamin pemuliaan bagi semua yang ditentukanNya, dipanggil dan dibenarkan.

Dalam Hal ini dapat disimpulkan bahwa seseorang dalam Kristus tidak akan kehilangan keselamatannya, asalkan orang tersebut bertahan akan imannya sampai akhirnya. Proses seseorang dapat telah menghilang akan keselamatannya ialah jika orang tersebut mengalami kekecewaan dalam Tuhan Yesus, kemudan setelah mengalami kekecewaan tersebut, orang tersebut tidak lagi mau mendengar setiap perkataan dalma firman Tuhan dan mengabaikannya, kemudia setelah tidak mau lagi meresponi akan teguran atau janji-janji Allah tersebut, kemudian setelah orang tersebut tidak mau lagi mendengar, lalu orang tersebut akan hidup dalam jalannya sendiri tanpa Allah dan mulai hidup dalam dosa tersebut, kemudian setelah hidup dalam dosa, ia akan mulai mendukakan Roh Kudus, serta memadamkan Roh dan akhirnya orang tersebut akan menyangkal dan Murtad kepada Yesus dan inilah yang dikatakan orang yang kehilangan akan keselamatannya.

JENIS ASPEK KESELAMATAN A. Pembaharuan Dalam Matius 19:28, dapat diakatakan bahwa pembaharuan dapat diartikan yaitu penciptaan kembali. Dalam surat Titus 3: 5-6, dapat dikatakan bahwa kalimat tersebut ialah kelahiran kembali menunjuk segi rohani dari kerajaan itu. Kelahiran kembali dapat didefinisikan bahwa kita sudah mati dikuburkan dalam dosa namun kita diselamatkan atau diberi kelahiran kembali oleh kasih karunia Kristus Yesus diatas kayu salib-Nya.Mustahil jika orang yang ingin masuk kerajaan Allah tidak memiliki hiup yang baru.

B.

Pembenaran Roma 5:1 sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai

sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita Yesus Kristus. Kata pembenaran ialah suatu istilah pengadilan yang berarti menyatakan benar. Allah menyatakan orang berdosa yang sudah diselamatkan tersebut sudah dibenarkan. Allah memberikan pembenaran oleh kasih karunianya secara Cuma-Cuma kepada manusia (Roma 3:27), Pembenaran dibeli dengan darah Yesus.

C. Penyucian Dalam pembenaran manusia dinyatakan supaya ia dapat menjadi benar dalam penyucian, pembenaran ialah apa yang dialkukan oleh Allah untuk manusia dan penyucian ialah apa yang dilakukan Allah dalam manusia. Penyucian terjadi secara berangsur-angsur oleh Roh Kudus dan oleh Ffirman Tuhan oleh karena orang percaya akan serupa dengan Kristus.

KESIMPULAN KESELAMATAN :

Keselamatan yang diberikan oleh Allah secara Cuma-Cuma kepada manusia lewat pengorbannya diatas kayu salib yang telah menanggung segala dosa kita semua. Jadi Keselamatan dapat disimpulkan, yaitu: 1. Penebusan dari dosa (I Petrus 1:18).

2. Kebangkitan dari kematian yang kekal. 3. Kelepasan dari kegelapan. 4. Dimerdekakan dari tahanan.

Dan dalam aspek keselamatn kita akan selalu diperbaharui oleh Kristus, akan dibenarkan oleh Kristus serta kita akan disucika oleh Kristus agar menjadi serupa dengan Kristus serta diangkat menjadi Anak-Anak Allah yang memiliki kuasa (Yohanes 1:12). Oleh sebab itu marilah kita tetap fokus kepada Kristus serta tetap teguh dalam iman percaya kita kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita semua.

You might also like