You are on page 1of 13

PRAKTEK PTUN

KTUN MENIMBULKAN SENGKETA PEJABAT TUN DIGUGAT

Peradilan Administrasi sebagai Unsur Rechtstaat




FJ Stahl mengintroduksi unsur-unsur bagi negara yang unsurberdasarkan atas Hukum (Rechtsstaat) adalah sebagai berikut (Azhari, 1995) : 1. Pengakuan dan Perlindungan HAM 2. Adanya Pembagian Kekuasaan 3. Wetmatig Bestuur 4. Peradilan Administrasi Peradilan administrasi diadakan untuk menyelesaikan pelanggaran hak dalam menjalankan tugas-tugas tugaspemerintahannya (Hadjon, 1999) Pasal 10 UU No. 14 Tahun 1970 menyatakan 4 Lingkungan Peradilan dalam Kekuasaan Kehakiman yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, peradilan Militer dan Peradilan Administrasi.

Persinggungan Hukum Pidana-PerdataPidana-Perdata-TUN


Hukum TUN

Hukum pidana

Hukum Perdata

PTUN = Kontrol Yudisial Terhadap Perbuatan Hukum (TUN) Pemerintah




Karakteristik Kontrol Yudisial adalah Eksternal (karena PTUN adalah badan diluar Pemerintah, terlebih setelah UU No. 35 tahun 1999) dan a Posteriori (karena selalu dilakukan setelah terjadinya perbuatan hukum dan melakukan kontrol dari segi hukum atau legalitas perbuatan hukum pemerintah). Karakteristik Eksternal dapat dilihat dari Pasal 5 dan Pasal 13 UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 Karakteristik a posteriori dapat dilihat dalam pasal 1 butir 3 (UU 5/86) yaitu sesudah diterbitkannya KTUN yang bersifat konkrit, individual dan final oleh Badan atau Pejabat TUN sebab jika tidak akan dinyatakan sebagai gugatan yang prematur (Lotulung, 1993)

Karateristik KTUN yang dapat digugat




Tipologi KTUN menurut Hukum Administrasi Negara (dan UU PTUN) terdapat 3 yaitu Faktual (berupa tindakan), Tertulis dan Sikap Diam (hal ini terdapat dalam pasal 3 UU 5/86. Apakah semua KTUN yang tertulis dapat menjadi obyek sengketa TUN? (tidak) karena harus KTUN yang dikualifisir yaitu dikeluarkan oleh badan/pejabat TUN, bersifat final, Konkret Individual dan Menimbulkan Akibat Hukum. Makna tertulis dalam suatu KTUN ditujukan pada isi dan bukan formatnya (untuk itu perhatikan contoh dalam slide Berikutnya)

Analisis Kedua Penetapan ini!


(dari segi Formatnya) (dari segi Isinya)

Keputusan ---Konsiderans-----Konsiderans------Memutuskan------Memutuskan---------- Isi ------Depok, 1 april 2005 Walikota Depok

Kepada Yth, Tn Abdi Negara Menanggapi permohonan saudara maka dengan ini pemerintah kota depok menolak permohonan IMB saudara Depok, 1 April 2005, Walikota Depok

Analisis dari segi Isi


 

  

Pejabat TUN dalam hal ini merujuk pada Walikota Depok yang dalam PerundangPerundang-undangan dikatagorisasi sebagai pelaksana pemerintahan di kotamadya Depok Perbuatan hukum dilakukan walikota atas dasar kewenangan yang diberikan oleh hukum, dengan begitu surat yang diterbitkan walikota yang berisikan penolakan IMB adalah perbuatan hukum yang dimiliki oleh walikota untuk menerbitkan izin mendirikan bangunan Konkret ; maksudnya Jelas dalam hal ini KTUN tersebut berisikan maksud yang jelas yaitu menolak permohonan IMB Individual dimaksudkan hanya berlaku untuk pihak tertentu dalam hal ini hanya berlaku untuk Tuan A. Final; dimaksudkan bahwa keputusan tersebut tidak memerlukan lagi upaya hukum lebih lanjut lagi sebagaimana disebutkan dalam ketentuan perundangperundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini tindakan hukum yang dilakukan walikota tidak membutuhkan upaya hukum lebih lanjut berupa banding ataupun keberatan administrasi. administrasi. Menimbulkan Akibat Hukum, dalam hal ini secara nyata bahwa KTUN tersebut berdampak terbitnya, tertundanya atau hilangnya suatu hak. hak. Dalam hal ini KTUN tersebut berdampak pada tidak dapat didirikannya bangunan.

Tenggang Waktu

APA BEDA KEBERATAN ADMINISTRASI dan BANDING ADMINISTRASI ?




Keberatan administrasi adalah mengajukan keberatan kepada instansi atasan langsung dalam organisasi tersebut. Setelah dilakukan keberatan maka akan diselesaikan melalui PTUN. Banding Administrasi adalah penyelesaian sengketa TUN melalui upaya administrasi yang diajukan kepada; - Instansi atasan diluar dari instansi yang mengeluarkan KTUN, misalnya masalah kepegawaian yang diterbitkan oleh kepala biro kepegawaian maka sebagai instansi atasan diluar yang mengeluarkan KTUN adalah IRJEN - penyelesaian upaya administrasi diajukan kepada instansi diluar dari instansi yang mengeluarkan KTUN, misalnya keberadaan BAPEG

RUMUS OBYEK GUGATAN STUN




STUN = {(KTUN dalam Pasal 1 angka 3 + Pasal 3) + (Pasal 55 + Pasal 48 Ayat 2)} {(Pasal 2) +(Pasal 49) Obyek sengketa TUN = STUN + (Pasal 53 UU 9/04) Perhatikan juga tenggang waktu mengajukan gugatan: 90 hari sejak diterima/ diumumkan KTUN (Pasal 55)

Siapakah Subyek Hukum dalam Gugatan TUN


 

Subyek Hukum = Pasal 53 Penggugat = Org/Bdn Hk Pdt yang memiliki hak yang dilindungi oleh UU serta dapat bertindak dalam lalu lintas Hk kecuali minderjarig, curratele, cacat mental Tergugat = Badan/ jabatan TUN yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya/ yang dilimpahkan kepadanya

Pihak lain dalam STUN




Selain Penggugat dan Tergugat terdapat pihak2 lain yang berkepentingan sebagai pihak ketiga yaitu tergugat II Intervensi Tergugat II Intervensi baru bisa masuk dalam proses berperkara dengan syarat:
 

Adanya kepentingan dengan perkara aquo Atas permohonan yang bersangkutan sendiri atau atas prakarsa hakim

Cukup Sekian
Terima kasih

You might also like