You are on page 1of 6

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI INDONESIA

Diposkan oleh Aby Farhan di 10:33 PM MASA MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI INDONESIA Berbagai teori perihal masuknya Islam ke Indonesia terus muncul sampai saat ini. Fokus diskusi mengenai kedatangan Islam di Indonesia sejauh ini berkisar pada tiga tema utama, yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya. Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang menyentuh Indonesia, di kalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad Mansur Suryanegara mengikhtisarkannya menjadi tiga teori besar.

Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat India melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M. Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M

Disamping itu para kaum pedagang sangat memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam di Nusantara. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya tempat perdagangan yang membantu mempercepat persebaran tersebut. Dan yang turut berperan dalam penyebaran islam ialah melalui dakwah yang dilakukan para mubaligh. Masuknya Islam ke Indonesia terjadi tidak terlalu jauh dari zaman kelahiran islam di jazirah arab. Ada dua faktor yang menyebabkan Indonesia dikenal bangsa-bangsa lain : a. Faktor letak geografisnya yang strategis, yaitu berada di persimpangan jalan raya internasional dari jurusan timur tengah menuju tiongkok b. Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bangsa-bangsa lain misalnya rempah-rempah BERBAGAI KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA, JEPANG DAN REPUVLIK INDONESIA DALAM BIDANG PENDIDIKAN Diantara kebijakan pemerintahan belanda dalam membendung bidang pendidikan islam adalah:

Pada zaman VOC mereka mengeluarkan perbaikan untuk perbaikan agama kristen dan mendirikan sekolah Ketika Van den Bosh menjadi gubernur jendral di Jakarta pada tahuun 1831 M, diberlakukan kebijakan bahwa sekolah-sekolah gereja dianggap dan diperlakukan sebagai sekolah pemerintah Pada tahun 1819 M, gubernur Van de Capellen mengambil inisiatif merencanakan berdirinya sekolah dasar bagi penduduk pribumi agar dapat membantu pemerintahan belanda

Pada tahun 1905, nasihat badan priesteraden menasihatkan agar pemerintah mengeluarkan peraturan yang isinya bahwa orang yang memberikan pelajaran harus minta izin terlebih dahulu

Dalam mendekati umat islam, jepang menempuh kebijakan sesuai berikut :


Kantor urusan agama yang pada zaman belanda di sebut kantor Voor Islamistische Saken yang dipimpin oleh orang-orang orientalisten belanda Pondok pesantren yang besar-besar sering mendapat kunjungan dan bantuan dari pembesar-pembesar jepang Sekolah-sekolah negeri di beri pelajaran budi pekerti yang isinya identik dengan ajaran agama Memberikan latihan dasar kemiliteran bagi pemuda islam yang dipimpin oleh KH. Zainul Arifin Pemerintahan jepang mengizinkan berdirinya sekolah tinggi Islam di Jakarta yang dipimpin oleh KH. Wahid Hasyim

Diantara kebijakan pemerintah RI tentang pendidikan islam adalah pembinaan pendidikan agama secara formal institusional dipercayakan oleh pemerintah RI kepada departemen agama pendidikan dan kebudayaan untuk mengelola pendidikan agama disekolah-sekolah umum negri dan swasta. Sementara pembinaan pendidikan agama disekolah agama ditangani oleh departemen agama sendiri. Sementara hasil SKB dua menteri ini adalah yang dikeluarkan pada bulan januari 1951 yang isinya adalah :

Pendidikan agama diberikan mulai kelas IV Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar) Di daerah-daerah yang masyarakatnya agamanya kuat. Pendidikan agama diberikan mulai kelas satu Sekolah Rakyat Disekolah lanjutan tingkat pertama dan tingkat atas diberikan pendidikan agama sebanyak 2 jam seminggu Pendidikan agama diberikan kepada murid murid-murid sedikitnya 10 orang dalam satu kelas dan mendapat izin dari orang tua (walinya)

ORGANISASI DAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA Adapun organisasi-organisasi yang berdasarkan sosial keagamaan yang melakukan aktivitas kependidikan islam adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Al Jami Atal Khairiyah Al Islah Wa Al Irsyad Perserikataan ulama Nahdatul ulama Persatuan islam

JENIS-JENIS LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA a. Lembaga-lembaga pendidikan islam sebelum kemerdekaan Di Sumatera madrasah-madrasah banyak bermunculan diantaranya adalah:

Madrasah Adabiyah di Pdang Sumatera Barat Madrasah School di daerah Batu sangkar Sekolah Muhamadiyah di Yogyakarta Pondok pesantren (surau) Madrasah Nurul Iman di Jambi Madrasah Saadah Al Darain Madrasah Nurul Islam

b. Lembaga-lembaga pendidikan islam sesudah kemerdekaan Lembaga pendidikan islam sesudah Indonesia merdeka ada yang berstatus negeri dan ada yang berstatus swasta. Yang berstatus negeri misalnya:

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (Tingkat Dasar) Madrasah Tsanawiyah Negeri (Tingkat Menengah Pertama) Madrasah Aliyah Negeri (Tingkat Menengah Atas) Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI)

PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA (NUSANTARA)


21 Jan MUQADDIMAH Dalam kajian ilmu sejarah, tentang masuknya Islam di Indonesia masih debatable. Oleh karena itu perlu ada penjelasan lenih dahulu tentang penegrtian masuk, antara lain: 1. Dalam arti sentuhan (ada hubungan dan ada pemukiman Muslim). 2. Dalam arti sudah berkembang adanya komunitas masyarakat Islam. 3. Dalam arti sudah berdiri Islamic State (Negara/kerajaan Islam). Selain itu juga masing-masing pendapat penggunakan berbagai sumber, baik dari arkeologi, beberapa tulisan dari sumber barat, dan timur. Disamping jiga berkembang dari sudut pandang Eropa Sentrisme dan Indonesia Sentrisme. Beberapa Pendapat Tentang Awal Masuknya Islam di Indonesia. 1. Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7: 1. Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al masudi, yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke

2.

3. 4.

5. 6.

7.

8.

Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China. Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606-699 M. Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M. Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah masuk ke Malaya. Prof. S. muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnay berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia. W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat Dinasti Tang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung ke Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim). T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of The Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).

1. Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11: 1. Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riqah yang berangka tahun (dimasehikan 1082) 2. Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13: 1. Catatan perjalanan marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada tahun 1292 M. 2. K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut adanya kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M. 3. J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken Met Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13. 4. Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan saudah adanya beberapa kerajaaan islam di kawasan Indonesia. Siapakah Pembawa Islam ke Indonesia?

Sebelum pengaruh islam masuk ke Indonesia, di kawasan ini sudah terdapat kontak-kontak dagang, baik dari Arab, Persia, India dan China. Islam secara akomodatif, akulturasi, dan sinkretis merasuk dan punya pengaruh di arab, Persia, India dan China. Melalui perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia. Dengan demikian bangsa Arab, Persia, India dan china punya nadil melancarkan perkembangan islam di kawasan Indonesia. Gujarat (India) Pedagang islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antar lain: 1. ukiran batu nisan gaya Gujarat. 2. Adat istiadat dan budaya India islam. Persia Para pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antar lain: 1. Gelar Syah bagi raja-raja di Indonesia. 2. Pengaruh aliran Wihdatul Wujud (Syeh Siti Jenar). 3. Pengaruh madzab Syiah (Tabut Hasan dan Husen). Arab Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti antara lain: 1. Menurut al Masudi pada tahun 916 telah berjumpa Komunitas Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungannya, sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka. 2. munculnya nama kampong Arab dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan islam. China Para pedagang dan angkatan laut China (Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampo awan ?), mengenalkan islam di pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti antar lain : 1. Gedung Batu di semarang (masjid gaya China). 2. Beberapa makam China muslim. 3. Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China. Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan cultural, sehingga terjadi dialog budaya dan pergaulan social yang penuh toleransi (Umar kayam:1989)

Proses Awal Penyebaran Islam di Indonesia 1. Perdagangan dan Perkawinan Dengan menunggu angina muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi social yang menghantarkan Islam berkembang (masyarakat Islam). 2. Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat bawah dari rakyat lapisan bawah, kemudian berpengaruh ke kaum birokrat (J.C. Van Leur). 3. Gerakan Dakwah, melalui dua jalur yaitau: a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan Sinkretisasi/lambing-lambang budaya). b. Pendidikan pesantren (ngasu ilmu/perigi/sumur), melalui lembaga/sisitem pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid. Dari ketiga model perkembangan Islam itu, secara relitas Islam sangat diminati dan cepat berkembang di Indonesia. Meskipun demikian, intensitas pemahaman dan aktualisasi keberagman islam bervariasi menurut kemampuan masyarakat dalam mencernanya. Ditemukan dalam sejarah, bahwa komunitas pesantrean lebih intens keberagamannya, dan memiliki hubungan komunikasi ukhuwah (persaudaraan/ikatan darah dan agama) yang kuat. Proses terjadinya hubungan ukhuwah itu menunjukkan bahwa dunia pesantren memiliki komunikasi dan kemudian menjadi tulang punggung dalam melawan colonial.

You might also like