You are on page 1of 3

Hakikat Otonomi Daerah

Otonomi berasal dari kata auto yang berarti sendiri dan nomes yang berarti pemerintahan. Otonomi berarti pemerintahan sendiri. Otonomi dapat digolongkan menjadi 2 makna yaitu makna sempit dimana otonomi diartikan sebagai mandiri sedangkan makna luas yang berarti berdaya. Jadi, otonomi daerah berarti kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri. Jika daerah sudah mampu mencapai kondisi tersebut, daerah dapat dikatakan sudah berdaya untuk melakukan apa saja secara mandiri tanpa tekanan dari luar. Pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun200 tentang Pemerintahan Daerah. Pasal 1 ayat 5 dan 6 menegaskan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakaT setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain otonomi daerah juga ada istilah desentralisasi. Desentralisasi memiliki dua pengertian. Pertama, desentralisasi sebagai sistem pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah. Kedua, desentralisasi sebagai bentuk penyerahan sebagian wewenang pimpinan (pusat) kepada bawahannya (daerah). Dari pengertian tersebut, disimpulkan bahwa desentralisasi terdapat proses penyerahan wewenang atau kekuasaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalan sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang tercantum pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasar 1 ayat 7. Di Indonesia terdapat 2 macam sistem pelaksanaan kekuasaan yaitu a. Sistem Sentralisasi Sistem sentralisasi adalah sistem kekuasaan yang sepenuhnya diatur oleh pemerintah pusat sehingga daerah tinggal melaksanakannya. b. Sistem Desentralisai Sistem desentralisai merupakan sistem pemerintahan yang menunjukan bahwa pemerintah daerah memiliki kekuasaan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan kebutuhan dan potensi daerah masing-masing. Sebelum reformasi, Indonesia menganut sistem pemerintahan sentralisasi dimana pemerintah pusat yang di Jakarta mengatur semua jalannya pemerintahan di Indonesia sehingga pemerintah daerah menjadi tergantung dengan pemerintah pusat. Kebijakan ini sering tidak sesuai dengan kebutuhan daerah. Ini tidak sesuai dengan negara Indonesia yangg memiliki wilayah yang luas dan masyarakat yang heterogen. Oleh karena itu diberikanlah otonomi daerah kepada pemerintah daerah sehingga pemerintah daerah bisa menigkatkan pelayanan kesejahteraan masyarakat, mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan, dan pemerataan,

serta memelihara hubungan yang serasi antara pusat dan daerah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

HASIL DISKUSI PKN KELOMPOK 1


HAKIKAT OTONOMI DAERAH

KELOMPOK 1 - DIAN HERMAYANTI (10) - FITRI ELIZA (12) - TRYANA TRISNA DEWI (24) - YOLANDA YULIKAYANI (27)

You might also like