You are on page 1of 6

ANYAMAN Definisi -proses menjalin helaian daun mengkuang, pandan, buluh, bertam atau bemban.

-terkenal di negeri Terengganu, Kedah, Perak, dan Melaka. Jenis anyaman -anyaman kelarai -anyaman biasa -anyaman sulaman Motif Anyaman Kelarai

Hasil Anyaman Tradisional Tikar, bakul, nyiru,dulang, pengayak, tudung saji, penapis, kipas,beg dan sebagainya. Hasil dimensi baru: bekas surat, hiasan dinding,topi, beg duit, alas pinngan ,bekas tisu, kipas tangan, terendak dan sebagainya.

Fungsi dan kegunaan tikar a. Tikar biasa-saiz lebar dan luas digunakan sebagai pelapik lantai. b. Tikar sembahyang-digunakan oleh orang Islam ketika bersembahyang. c. Tikar parudan-bersaiz kecil dan digunakan semasa memarut kelapa d. Tikar alas nikah-guna sebagai tempat duduk pengantin lelaki semasa ucapacara akad nikah. e. Tikar jemuran-bentuk dan corak agak kasar dan sesuai digunakan di luar rumah khas untuk menjemur padi. Bahagian Tikar a. Badan b. kepala tikar c. Bucu tikar d. Tepi tikar

Kemasan pada tikar a. penyambung tikar rapi dan kemas b. anyaman sama tegang dan rapi c. ketelitian pemati d. corak tersusun e. kombinasi warna yang menarik Penjagaan dan pemeliharaan a. Tikar perlu digulung dan tidak boleh dilipat b. Elakkan dari dedahan matahari dan hujan Penjagaan barangan dimensi baru -Lekar -Plastik overlay -Bingkai

SULAMAN Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahanbahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet. Di antara jenis tusukan yang umum dikenal dalam menyulam adalah tusuk rantai, tusuk jelujur, tusuk kelim, dan tusuk silang. Selain dijahit dengan tangan, sulaman dibuat dengan mesin jahit dan mesin jahit bordir komputer. Kain dan benang yang dipakai untuk seni bordir berbeda-beda menurut tempat dan negara. Sejak ribuan tahun yang lalu, kain atau bedang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk membuat sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun atau rayon. Sulam pita adalah sulaman yang menggunakan pita berbagai ukuran dan bahan untuk membuat motif-motif bunga. Pita memberi efek tiga dimensi karena ukuran pita lebih besar dari benang. Hasil sulaman pita juga lebih dekoratif karena bahan pita yang lebih beragam. Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi:

Sulam datar: hasil sulaman rata dengan permukaan kain Sulam terawang (kerawang): hasil sulaman berlubang-lubang, misalnya untuk taplak meja dan pinggiran kebaya Sulam timbul: hasil sulaman membentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk gambar.

Jenis

Kruistik pada taplak meja asal Hongaria, pertengahan abad ke-20. Sulam bebas atau sulam benang

Dalam sulam benang, benang dijahit di atas kain dengan mengabaikan pola tenun kain. Teknik sulam seperti ini dipakai dalam sulam wol seperti bordir tradisional Cina dan Jepang. Sulam hitung jahitan Sulaman dibuat sambil menghitung jumlah jahitan yang dibuat. Sulaman dilakukan di atas kain tenunan sejajar seperti kain kanvas, kain aida, kain strimin, dan kain linen. Jenis sulaman yang termasuk sulam hitung jahitan adalah kruistik, sulam Assisi, needlepoint, dan blackwork. SULAMAN PUTIH Sulaman Putih Sulaman putih dikerjakan pada kain polos dengan benang hias sewarna, lebih tua atau lebih muda. Pada zaman dahulu sulaman putih dikerjakan pada tenunan yang putih dengan benang hias putih. Keindahan dari sulaman ini terletak pada serat timbul dan berlubang dari ragam hias. Yang termasuk dalam kelompok sulaman putih adalah sulaman Inggris, sulaman Richelieu dan sulaman Bayangan, sulaman Matelase ( Quilt ). Macam-macam motif Sulaman Putih: a. Sulaman Inggris b. Sulaman Richelieu c. Sulaman Bayangan d. Sulaman Matelase (Quilt) 1. Sulaman Inggris Sulaman Inggris dikenal pada bentuk motif hias yang terdiri dari lubang-lubang bundar, lonjong atau berbentuk tetes air yang diselesaikan dengan tusuk feston atau tusuk cordon, dirangkai dengan tusuk pipih dan tusuk tangkai. Tepi sulaman diberi pinggiran yang berbentuk lengkungan yang disebut bentuk ringgitan. Untuk membuat lubang, digunakan alat pelubang yang disebut priem. Untuk membuat lubang yang besar dan bentuk yang lonjong, keliling lubang dijelujur dua kali kemudian lubang dibuat dengan menggunakan gunting kecil. Teknik sulaman Inggris dikerjakan pada kain polos misalnya tetoron, oxford, berkolin, poplin, mori dan lain-lain. Benang yang digunakan benang katun sewarna dengan kain, atau boleh berbeda, hanya tingkatan warnanya saja misalnya hijau dengan hijau muda. Benda yang dapat dihias yaitu blus, kerah, saku, alas vas, serbet, saputangan dan sebagainya.

Gambar Contoh Motif Sulaman Inggris a) Motif desain hiasan sulaman Inggris. (1)) bentuk bulat

(2) bentuk bulat panjang

(3) bentuk tetes air

(4) bentuk tepi/ringgit Gambar 2.14 Ciri-ciri bentuk motif sulaman Inggris b) Lokasi untuk sulaman Inggris pada busana (1) Tepi kerah (2) Tepi lengan (3) Sudut blus c) Mengerjakan Sulaman Inggris. Macam-macam tusuk dasar yang digunakan untuk membuat sulaman Inggris: (1) Tusuk jelujur (2) Tusuk rantai (3) Tusuk pipih (4) Tusuk feston (5) Tusuk balut (6) Tusuk tangkai 2. Sulaman Richeulieu Sulaman ini disebut juga dengan sulaman terbuka karena efeknya terbuka (seperti renda). Motif dari sulaman ini berlubang-lubang. Lubang tersebut diberi beberapa rentangan benang yang difeston (brides). Dengan demikian lubang- lubang pada sulaman Richeulieu harus lebar (lebih besar dari pada sulaman inggris). Diluar lubang masih ada garis motif yang mengelilinginya yang harus diselesaikan dengan tusuk feston yang kaki festonnya menghadap kedalam sedangkan bagian lubang kakinya menghadap keluar. Sulaman Richeulieu ini dapat digunakan untuk menghiasi berbagai macam pakaian atau lenan rumah tangga. Kain yang dihias haruslah rapat tenunannya dan polos.

Gambar Alas Vas dengan Sulaman Richeulieu

a. Motif desain hiasan sulaman Richelieu. Sifat desain Richelieu berlubang dan mempunyai penghubung untuk tiap tepi ragam, penghubung ini disebut brides/tren. Brides ini juga menambah indahnya ragam. Sulamab Richelieu disebut juga dengan sulaman terbuka, karena terbuka seperti renda. Contoh dasar motif desain sulaman Richelieu.

lubang brides / trens Gambar 2.19 Motif dasar sulaman Richelieu b. Lokasi sulaman Richelieu pada busana. (1) bagian-bagian tepi (2) dapat juga di bagian tengah c. Mengerjakan sulaman Richelieu. Macam-macam tusuk dasar yang digunakan untuk mengerjakan sulaman Richelieu (1) tusuk jelujur yang diulang (holbin) (2) tusuk festoon 3. Sulaman Bayangan Disebut sulaman bayangan karena yang berfungsi sebagai hiasan adalah bayangannya saja, karena bayangannya yang kita manfaatkan maka kain yang kita gunakan adalah kain yang tembus terang seperti paris dan sifon. Motif-motifnya tidak boleh terlalu besar, kalau terlalu lebar supaya dibagi untuk memperoleh hasil yang baik. Bentuk kedua garis untuk setiap ragam jangan terlalu berbeda panjangnya, karena akan mempersulit dalam penyelesaiannya.

Gambar Sulaman Bayangan a) Motif desain hiasan sulaman Bayangan. Disebut sulaman bayangan karena yang berfungsi sebagai hiasan adalah bayangannya saja, karena bayangannya yang kita manfaatkan maka kain yang kita gunakan adalah kain yang tembus terang seperti paris dan sifon. Motif-motifnya tidak boleh terlalu besar, kalau terlalu lebar supaya dibagi untuk memperoleh hasil yang baik. Bentuk kedua garis untuk setiap ragam jangan terlalu berbeda panjangnya, karena akan mempersulit dalam penyelesaiannya. b) Contoh motif sulaman bayangan.

Gambar Contoh motif Sulaman Bayangan

4. Sulaman Matelase (Quilt Matelase disebut juga dengan sulaman relief atau sulaman timbul. Relief ini terjadi bukan karena tusuk-tusuk hias melainkan dari kain-kain pelapisnya ataupun kapas. Benda yang dapat dihias dengan teknik ini misalnya selimut, tutup teko, cempal, sarung bantal kursi dan lain-lain.. b Mengutip dengan Karbon Jahit. Teknik ini dipakai jika kainna tebal atau sedang yang permukaannya halus. Caranya, disusun paling bawah kain, di atasnya karbon mengarah/ menghadap kain dan paling atas motif desain hiasannya dengan menggunakan pensil keras atau alat seperti pensil yang tumpul dapat juga rader polos. c. Mengutip dengan Gambar Tempel. Teknik ini dipakai jika permukaan kain halus. Caranya, kain diletakkan paling bawah kemudian desain hiasan di atas dengan mengarah / menghadap pada kain, tindas dengan setrika dalam keadaan panas sampai motif hiasan menempel pada kain. Gambar c. Teknik Mengutip dengan Gambar Tempel d. Mengutip dengan Tusuk Penanda. Teknik ini dipakai pada kain yang lembut dan berbulu. Caranya, kertas motif hiasan diletakkan di atas kain, kemudian motif dijelujur kecil dengan benang warna kontras sampai tembus kain, robek kertas dengan hati-hati. Memasang Pemidangan / Bingkai Pada Kain a. Pemidangan dilonggarkan skrupnya dan pisahkan kedua lingkarannya. b. Letakkan kain yang akan disulam di atas lingkaran yang dalam. c. Pasangkan lingkaran yang luar di atas kainnya dengan ditekan. d. Ratakan kainnya sehingga kain yang di dalam lingkaran terasa kencang. e. Kencangkan skrup bingkai. f. Apabila masih longgar bisa dilakukan dengan cara melapisi kertas seperti pada gambar c atau midangan bagian dalam diberi lapisan kain seperti pada gambar f dibawah ini.

You might also like