You are on page 1of 7

1.

1 Elastisitas

Pernahkan kalian melihat sebuah karet yang telah ditarik lalu dilepaskan kembali? Coba kalian amati apa yang terjadi pada karet yag telah ditarik tersebut. Apakah karet itu kembali ke panjang semula? Sifat apa yang membuat karet tersebut kembali seperti semula? 1.2 Tegangan (stress)

Gambar 1.1 Pada Gambar 1.1, seutas kawat dengan luas penampang A mengalami suatu gaya tarik F pada ujung ujungnya, karena gaya tarik tersebut, kawat mengalami tegangan tarik , yang didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas penampang A . Satuan tegangan (stress)
adalah gaya persatuan luas N/m2

Gambar 1.2

1.3 Regangan (strain)


Pada Ganmbar 1.2, gaya tarik yang dikerjakan pada batang berusaha meregangkan kawat hingga panjang kawat semula l bertambah panjang sebesar
l . Regangan (tarik) e didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan

panjang
l dengan panjang awalnya l.

Jika gaya semakin diperbesar,obyek akan terus bertambah panjang dan akhernya putus. Selama perpanjangan masih dalam daerah elastis,yakni daerah di bawah batas elastisitas,abyek akan kembali ke panjang semula jika gaya yang bekerja dihilangkan. Diluar batas elastisitas disebut daerah plastis, jika perpanjangan dilanjutkan pada daerah plastis maka obyek akan mengalami deformasi permanen. Perpanjangan maksimum dicapai pada titik putus.

1.4 Modulus Elastisitas


Kebanyakan benda adalah elastis sampai ke suatu gaya yang tertentu besarnya, hal itu dinamakan batas elastis. Jika gaya yang dikerjakan/diberikan pada benda lebih kecil dari batas elastisnya maka benda akan kembali ke bentuk semula apabila gayanya dihilangkan. Tetapi jika gaya yang diberikan melampui batas elastis maka benda tak akan kembali ke bentuk semula, melainkan secara permanen berubah bentuk. keadaan ini dapat digambarkan pada grafik berikut.

Gambar 1. Grafik tegangan terhadap regangan ketika seutas kawat baja Diberi gaya tarik sampai kawat itu patah

Pada gambar 1, daerah OB merupakan daerah deformasi elastis. Apabila tegangannya dihilangkan maka kawat akan kembali ke bentuk semula. Sedangkan daerah OA merupakan daerah deformasi elastis yang grafiknya merupakan garis lurus (linier) dimana perbandingan antara tegangan dengan regangannya konstan, dan pada daerah inilah hukum Hooke berlaku yaitu Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya. Dalam hal ini titik A merupakan batas hukum Hooke. Titik B merupakan batas elastis . Apabila tegangan dihilangkan di atas titik B maka kawat tidak akan kembali ke bentuk semula, tetapi benda akan mengalami deformasi ( perubahan bentuk ) permanen , contohnya pada saat benda berada pada titk D. Titik C merupakan titk tekuk, dan titik E merupakan titik patah. Dalam area CE, untuk menghasilkan pertambahan panjang yang besar hanya di perlukan gaya tarik yang yang kecil. Sehingga tegangan maksimum dapat diberikan tepat sebelum kawat patah. Berdasarkan grafik, perbandingan antara tegangan dan ragangan pada daerah OA ditunjukkan oleh kemiringan kurva. Karena kurva OA merupakan garis lurus (linier) maka perbandingan tersebut mempunyai nilai tetap. Dan tetapan inilah yang disebut Modulus Elastisitas atau yang biasa disebut dengan Modulus Young. Jadi, Modulus elastisitas merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami oleh benda. Secara matematis, modulus elastisitas dapat dituliskan sebgai berikut.

stress = A E= strain l

F l =E A l

Dengan : E = Modulus Young (Nm-2 atau Pa) A = Luas penampang (m2) L = Panjang pegas mula mula (m)

1.5 Modulus Geser (shear modulus)


Modulus Geser disebut juga modulus puntir,luncur,ketegaran yang merupakan perbandingan antara tegangan geser dan regangan geser Misalnya balok yang diberikan gaya,gaya yang memberikan tegangan geser maka perubahan bentuk balok menjadi

x b b c c

h a,a

d,d

Regangan geser = x/h = tg ( karena x << h)

G= =

Keterangan : G : perbandingan antara tegangan geser dan regangan geser : Tegangan Geser : Regangan Geser F : Gaya Geser A : Luas Permukaan : Pergeseran h : tinggi benda

1.6 Modulus Bulk (Balok)


Jika pada sebuah obyek bekerja gaya-gaya dari smua sisi, volume obyek akan berkurang. Keadaan seperti ini umumnya terjadi jika obyek berada di dalam fluida, dalam kasus ini fluida mendesakkan tekanan pada obyek di semua arah. Tekanan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas, dan merupakan ekivalen dari tegangan (stress). Untuk keadaan ini perubahan volume V, ditemukan sebanding dengan volume mula-mula Vo dan penambahan tekanan P. Dengan B adalah Modulus Bulk (bulk modulus ), maka diperoleh :

Tanda minus menunjukkan bahwa volume berkurang dengan bertambahnya tekanan.

Anggota Kelompok: 1. 2. 3. 4. Okky Putri M Dyah Aliyah Nur Lailatul M Zahrotul Umma

You might also like