You are on page 1of 5

S UNDAY, NOVEMBER 8, 2 009

FADILAH SHOLAT SUNNAH DHUHA


FADILAH SHOLAT SUNNAH DHUHA

Didalam Surah Adh-Dhuha Allah swt bersumpah dengan waktu dhuha dan waktu malam: Demi
waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi. (QS. 93:1-2).
Pernahkah terlintas dalam benak kita mengapa Allah swt sampai bersumpah pada kedua waktu
itu?. Beberapa ahli tafsir berpendapat bahwa kedua waktu itu adalah waktu yang utama paling
dalam setiap harinya.Pada waktu itulah Allah swt sangat memperhatikan hambaNya yang paling
getol mendekatkan diri kepadaNya.

Ditengah malam yang sunyi, dimana orang-orang sedang tidur nyenyak tetapi hamba Allah yang
pintar mengambil kesempatan disaat itu dengan bermujahadah melawan kantuk dan dinginnya
malam dan air wudhu, bangun untuk menghadap Khaliqnya, tidak lain hanya untuk
mendekatkan diri kepadanya.Demikian juga dengan waktu dhuha, dimana orang-orang sibuk
dengan kehidupan duniawinya dan mereka yang tahu pasti akan meninggalkannya sebentar
untukkembali mengingat Allah swt, sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Zaid bin Arqam ra
ketika beliau melihat orang-orang yang sedang melaksanakan shalat dhuha: Ingatlah,
sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat itu dilain saat ini lebih utama.

Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: Shalat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang
kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-
anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya. (HR Muslim).Lantas bagaimana
tidak senang Allah dengan seorang hamba yang seperti ini, sebagaimana janjiNya: Hai orang-
orang yang beriman bertaqwalah Kepada Allahdan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-
Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 5:35).

Diakhir ayat ini terlihat Allah menyatakan kata beruntung bagi hambanya yang
sukamendekatkan diri kepadanya. Nach.. kalau bicara tentang beruntung tentu ini adalah rejeki
bagi kita. Dan satu hal yang perlu kita ingat bahwa rejeki itu bukan hanya bentuknya materi atau
uang belaka. Tetapi lebih dalam dari itu, segala sesuatu yang diberikan kepada kita yang
berdampak kebaikan kepada kehidupan kita didunia dan diakhirat adalah rejeki. Dan puncak
dari segala rejeki itu adalah kedekatan kepada Allah swt dan tentu kalau berbicara ganjaran yaitu
kenikmatan puncak yang paling akhir adalah syurga. Oleh karena itu para ulama mengajarkan
kita untuk berdoa tentang rejeki ketika selesai shalat dhuha. Jadi salah satu fadilah (keutamaan)
dari shalat dhuha itu adalah sarana jalan untuk memohon limpahan rejeki dari Allah swt.

Disamping itu shalat dhuha ini juga dapat mengantikan ketergadaian setiap anggota tubuh kita
pada Allah, dimana kita wajib membayarnya sebagaimana sabda Rasulullah saw: Setiap pagi
setiap persendian salah seorang diantara kalian harus (membayar) sadhaqah; maka setiap tasbih
adalah sadhaqah, setiap tahmid adalah sadhaqah, setiap tahlil adalah sadhaqah, setiap takbir
adalah sadhaqah, amar maruf adalah sadhaqah, mencegah kemungkaran adalah sadhaqah,
tetapi dua rakaat dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut (HR Muslim).Tetapi yang lebih
dalam dari itu lagi adalah shalat dhuha ini adalah salah amalan yang disukai Rasulullah saw
beserta para sahabatnya (sunnah), sebagaimana anjuran beliau yang disampaikan oleh Abu
Hurairah ra:Kekasihku Rasulullah saw telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap
bulan, dua rakaat dhuha dan witir sebelum tidur (Bukhari, Muslim, Abu Dawud).

Kalaulah tidak khawatir jika ummatnya menganggap shalat dhuha ini wajib hukumnya maka
Rasulullah saw akan tidak akan pernah meninggalkannya. Para orang alim, awliya dan ulama
sangatlah menjaga shalat dhuhanya sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafei: Tidak ada
alasan bagi seorang mukmin untuktidak melakukan shalat dhuha. Hal ini sudah jelas
dikarenakan oleh seorang mukmin sangat apik dan getol untuk mendekatkan diri kepada
Tuhannya.Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita sebagai seorang muslim yang mempunyai tujuan
hidup untuk mendapatkan ridhoNya meninggalkan shalat dhuha karena kesibukan duniawi kita
kecuali karena kelalaian dan kebodohan kita sendiri.
Posted by shinoby83 at 8:29 PM
http://shinoby83.blogspot.com/2009/11/fadilah-sholat-sunnah-dhuha.html

Shalat Dhuha ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari ketika matahari
naik, kira-kira 7 hasta, hingga sebelum waktu dzuhur, sedikitnya dikerjakan
sebanyak dua rakaat hingga dua belas rakaat. Shalat ini lebih baik jika
dikerjakan waktu panas/udara sedang terik.

Dari Zaid bin Arqam, bahwasanya: Nabi Muhammad s.a.w keluar menuju tempat
Ahli Qubaa. Waktu itu mereka sedang mengerjakan shalat Dhuha. Sabda beliau,
inilah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah, yakni pada saat anak-
anak unta bangkit karena kepanasan waktu Dhuha. (HR. Ahmad - Muslim)

Shalat Dhuha sangat banyak sekali manfaatnya, juga sangat besar fadhilahnya
baik di dunia maupun di akhirat kelak. Hal ini lebih baik jika kita melakukannya
secara terus menerus/langgeng. (Shalat Dhuha Drs. Mohammad Anwar).

Dasar Hukum Shalat Dhuha

Katakanlah, jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah Rasulullah... (QS. Ali
Imron: 31)

Siapa orang melaksanakan sholat subuh secara berjamaah kemudian dia duduk
berdzikir kepada Allah SWT hingga terbit matahari kemudia
... Login atau Registeruntuk lanjutkan baca!
Shalat Dhuha juga dihitung sebagai hutang kepada Allah. Jadi begini, kita hidup
dengan menggunakan semua fasilitas yang Allah punya. Kita bernafas dengan
udara yang Allah punya, kita makan dan minum dengan sistem pencernaan yang
Allah juga punya, kita melihat, bicara, mendengar berpikir menggunakan apa-
apa yang Allah punya, sehingga bayar juga menjadi sesuatu hal yang wajar. Kita
saja punya rumah kita masih bayar ke negara (pajak). Apalagi dengan Allah
yang berikan kepada kita. Cuma Allah bilang siapa orang yang oleh Allah
kenakan bayaran dan dia harus bayar dia nggak akan mampu membayar, karena
kasih sayang Allah, Allah pun bilang pada kita cukuplah dengan sholat Dhuha
dua rakaat maka hutang kalian kepadaku itu lunas.

Malah terdapat konsekuensi shalat Dhuha dengan rizki yang didapat oleh
manusia. Ada sebuah kisah nyata yakni pengusaha yang bangkrut dalam
usahanya, setelah diteliti ternyata dia mengakui kalau dia sudah lalai dalam
melaksanakan sholat Dhuha. Berangkat dari sholat Dhuha itu menutup
... Login atau Register untuk lanjutkan baca!
http://www.forumbebas.com/thread-87669.html


Keutamaan Sholat Sunnah Dhuha
March 2, 2010 by Rony Lesmana
Keutamaan Shalat Sunnah Dhuha
Chart I
Allah memerintah agar kita selalu bertasbih kepada-Nya di kala pagi dan sore,
shalat dhuha merupakan sarana untuk kita bertasbih
Bf B XB6Bb =
=@ ,BB
Hb,@6Bb,
Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama
dia (Daud) di waktu petang dan pagi. (QS. Shaad : 18)

s _@ [0 Bb 0 V
m@, B@ =Bb
A=@ = B@
.)BB XB@JBb,
XC; N @1V
N, @ H[ Bb BCf,
P_1Bb BJf, P_AHBb
_B Bq_ 11fJV =@
_1fBb @J.Bb,
Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk
dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu
petang, Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual
beli dari mengingati Allah
(QS. An-Nuur : 36-37)



http://pejuangikhlas.wordpress.com/2010/03/02/keutamaan-sholat-sunnah-dhuha/


6 Ruhuslu dun Keutumuun Shulut Dhuhu 1 November
2011
Posted by |lhudsublll ln shulut.
Ruhuslu dun Keutumuun Shulut Dhuhu Shulut duhu merupukun suluh sutu dlunturu shulut-shulut sunuh
yung sungut dlun|urkun oleh Rusululluh SAW. Bunyuk sekull pen|elusun hudlts yung teluh menyebutkun
berbugul keutumuun dun kelstlmewuun shulut Dhuhu bugl slupu su|u yung meluksunukunnyu. Berlkut lnl
uduluh beberupu hudlts Rusululluh Muhummud suw yung mencerltukun tentung keutumuun shulut Dhuhu,
dl unturunyu:
1. Sedekuh bugl seluruh persendlun tubuh munuslu
Durl Abu Dzur ul-Ghlfurl ru, lu berkutu buhwu Nubl Muhummud suw bersubdu:
Dl setlup sendlrl seorung durl kumu terduput sedekuh, setlup tusblh (ucupun subhunulluh) uduluh sedekuh,
setlup tuhmld (ucupun ulhumdulllluh) uduluh sedekuh, setlup tuhlll (ucupun lulluhulllulluh) uduluh sedekuh,
setlup tukblr uduluh sedekuh, menyuruh kepudu kebulkun uduluh sedekuh, menceguh durl kemungkurun
uduluh sedekuh. Dun duu rukuut Dhuhu dlberl puhulu (HR Musllm).
2. Ghunlmuh (keuntungun) yung besur
Durl Abdulluh bln `Amr bln `Ash rudhlyulluhu `unhumu, lu berkutu:
Rusululluh suw menglrlm sebuuh pusukun perung.
Nubl suw berkutu: Perolehluh keuntungun (ghunlmuh) dun ceputluh kembull!.
Mereku ukhlrnyu sullng berblcuru tentung dekutnyu tu|uun (temput) perung dun bunyuknyu ghunlmuh
(keuntungun) yung ukun dlperoleh dun ceput kembull (kurenu dekut |uruknyu).
Lulu Rusululluh suw berkutu; Muukuh kullun uku tun|ukkun kepudu tu|uun pullng dekut durl mereku
(musuh yung ukun dlperungl), pullng bunyuk ghunlmuh (keuntungun) nyu dun ceput kembullnyu?
Mereku men|uwub; Yu!
Rusul suw berkutu lugl:
Burungslupu yung berwudhu, kemudlun musuk ke dulum mus|ld untuk melukukun shulut Dhuhu, dlu luh
yung pullng dekut tu|uununnyu (temput perungnyu), leblh bunyuk ghunlmuhnyu dun leblh ceput
kembullnyu. (Shuhlh ul-Turghlb: 666)
3. Sebuuh rumuh dl surgu
Bugl yung ru|ln menger|ukun shulut Dhuhu, muku lu ukun dlbungunkun sebuuh rumuh dl dulum surgu. Hul
lnl dl|eluskun dulum sebuuh hudlts Nubl Muuhummud suw:
Burungslupu yung shulut Dhuhu sebunyuk emput rukuut dun emput rukuut sebelumnyu, muku lu ukun
dlbungunkun sebuuh rumuh dl surgu. (Shuhlh ul-Juml`: 634)
4. Memeroleh gun|urun dl sore hurl
Durl Abu Durdu ru, lu berkutu buhwu Rusululluh suw berkutu:
Alluh tu`ulu berkutu: Wuhul unuk Adum, shulutluh untuk-Ku emput rukuut durl uwul hurl, muku Aku ukun
mencukupl kebutuhunmu (gun|urun) pudu sore hurlnyu (Shuhlh ul-Juml: 4339).
Dulum sebuuh rlwuyut |ugu dlsebutkun: Innulluu `uzzu wu |ullu yuqulu: Yubnu udumu ukfnlnl uwwulu ul-
nuhur blurbu`l ruku`ut ukflku blhlnnu ukhlru yuumlku
(Sesungguhnyu Alluh `Azzu Wu Jullu berkutu: Wuhul unuk Adum, cukupluh bugl-Ku emput rukuut dl uwul
hurl, muku uku ukun mencukuplmu dl sore hurlmu).
5. Puhulu Umruh
Durl Abu Umumuh ru buhwu Rusululluh suw bersubdu:
Burung slupu yung keluur durl rumuhnyu dulum keuduun bersucl untuk meluksunukun shulut wu|lb, muku
puhulunyu sepertl seorung yung meluksunukun hu|l. Burung slupu yung keluur untuk meluksunukun shulut
Dhuhu, muku puhulunyu sepertl orung yung meluksunukun `umruh (Shuhlh ul-Turghlb: 673).
Dulum sebuuh hudlts yung luln dlsebutkun buhwu Nubl suw bersubdu:
Burung slupu yung menger|ukun shulut fu|ur (shubuh) ber|umuuh, kemudlun lu (seteluh usul) duduk
menglngut Alluh hlnggu terblt mutuhurl, lulu lu shulut duu rukuut (Dhuhu), lu menduputkun puhulu sepertl
puhulu hu|l dun umruh; sempurnu, sempurnu, sempurnu.. (Shuhlh ul-Juml`: 6346).
6. Ampunun Dosu
Slupu pun yung meluksunukun shulut dhuhu dengun lunggeng, ukun dlumpunl dosunyu oleh Alluh,
sekullpun dosu ltu sebunyuk bulh dl luutun. (HR Tlrmldzl).
Semogu sedlklt kutlpun mengenul Ruhuslu dun Keutumuun Shulut Dhuhu lnl blsu membuut kltu leblh glut
lugl dulum men|ulunkun shulut dhuhu, dun bugl yung belum meluksunukunnyu blsu memulul untuk
men|ulunkunnyu Aumlln
Sumber: http://unfuku.blz/ruhuslu-dun-keutumuun-shulut-dhuhu

You might also like