You are on page 1of 7

Proses Frais Roda Gigi.

Proses frais gigi, sebenarnya sama dengan frais, tetapi karena bentuknya yang spesifik, serta proses pencekaman dan pemilihan pisau berbeda maka akan dibahas lebih detail. Dari informasi yang diperoleh dari gambar kerja, untuk proses frais roda gigi diperoleh data tentang jumlah gigi, bentuk profil gigi, modul, sudut tekan, dan dimensi bakal roda gigi. Dari informasi tersebut perencana proses frais gigi harus menyiapkan: kepala pembagi (dividing head) pisau frais gigi, dan perhitungan elemen dasar (putaran spindel, gerak makan, dan kedalaman potong). Kepala pembagi digunakan sebagai pemegang bakal roda gigi (dengan bantuan mandrel). Pada kepala pembagi terdapat mekanisme yang memungkinkan operator mesin frais memutar benda kerja dengan sudut tertentu. Kepala Pembagi Untuk membuat alur dan segi banyak beraturan, seperti roda gigi/ bentuk-bentuk lainnya dengan bentuk dan jarak beraturan, seperti poros transmisi, pembuatannya menggunakan kepala pembagi.

Gambar. Kepala pembagi (dividing head)


Cara kerja kepala pembagi

Pada kerja kepala pembagi pembagi ini terpasang roda gigi cacing (worn gear) dan poros cacing (worn shaft). Apabila poros cacing diputar 1 putaran, maka roda gigi cacing akan berputar 1/40 putaran atau 1/60 putaran dan ada juga 1/80 putaran.

Untuk mengatur pembagian-pembagian tersebut, dilengkapi dengan plat pembagi. Untuk memegang benda kerja dan alat-alat bantu lainnya dilengkapi dengan cekap dan kepala lepas. Untuk membuat segi banyak beraturan atau membuat roda gigi, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
N n= z

Keterangan: n = putaran poros cacing N= karakteristik kepala pembagi z = jumlah alur atau gigi yang akan dibuat

Cara Menghitung Roda Gigi

Roda gigi dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: Modul (M) Diametral pitch (DP) Maka pisau roda gigi (gear cutter) pun ada dua macam sesuai mana yang akan digunakan. Roda gigi terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: Lingkaran kepala Lingkaran tusuk Lingkaran kaki Tinggi kepala Tinggi kaki

Keliling lingkaran tusuk = z x t t = busur tusuk t = T T = diameter tusuk

Jadi, T = x T/ Z

zxt=

xT T/Z= m , m= Modul

Modul adalah perbandingan antara diameter tusuk (T) dengan jumlah roda gigi (z) dalam ukuran kesatuan mm. Ukuran-ukuran tinggi kepala gigi, tinggi kaki gigi ditetapkan dalam modul. Tinggi kepala gigi = 1 x modul Tinggi kaki gigi Tinggi gigi = 1 1/6 x modul = 1,16 modul = 2 1/6 x modul = 2,16 modul = diameter lingkaran tusuk + 2 modul

Diameter lingkaran kepala

= T + 2m = m x z + 2m = (z + 2) m

Gambar.Proses frais roda gigi dengan mesin frais horisontal

Kepala pembagi (dividing head) digunakan sebagai alat untuk memutar bakal roda gigi. Mekanisme perubahan gerak pada kepala pembagi adalah roda gigi cacing dan ulir cacing dengan perbandingan 1 : 40. Dengan demikian apabila engkol diputar satu kali, maka spindelnya berputar 1 40 kali. Untuk membagi putaran pada spindel sehingga bisa menghasilkan putaran spindel selain 40 bagian, maka pada bagian engkol dilengkapi dengan piringan pembagi dengan jumlah lubang tertentu, dengan demikian putaran engkol bisa diatur (misal 1/2, 1/3, 1/4, 1/5 putaran). Pada piringan pembagi diberi lubang dengan jumlah lubang sesuai dengan tipenya yaitu: 1. Tipe Brown and Sharpe a. Piringan 1 dengan jumlah lubang: 15, 16, 17, 18, 19, 20 b. Piringan 2 dengan jumlah lubang: 21, 23, 27, 29, 31, 33

c. Piringan 3 dengan jumlah lubang: 37, 39, 41, 43, 47, 49 2. Tipe Cincinnati (satu piringan dilubangi pada kedua sisi) a. Sisi pertama dengan jumlah lubang: 24, 25, 28, 30, 34, 37, 38, 39, 41, 42, 43 b. Sisi kedua (sebaliknya) dengan jumlah lubang: 46, 47, 49, 51, 53, 54, 57, 58, 59, 62, 66 Misalnya akan dibuat pembagian 160 buah. Pengaturan putaran engkol pada kepala pembagi sebagai berikut. Dipilih piringan yang memiliki lubang 20, dengan cara sekrup pengatur arah Dipilih piringan yang memiliki lubang 20, dengan cara sekrup pengatur arah radial kita setel sehingga ujung engkol yang berbentuk runcing bisa masuk ke lubang yang dipilih

Gambar. Kepala pembagi dan pengoperasiannya

Gunting diatur sehingga melingkupi 5 bagian atau 6 lubang (Gambar.d) Sisi pertama benda kerja dimulai dari lubang no.1 Sisi kedua dilakukan dengan cara memutar engkol ke lubang no. 6 (telah dibatasi oleh gunting) Dengan demilian engkol berputar lingkaran dan benda kerja berputar x = 1/160 putaran Gunting digeser sehingga bilah bagian kiri di no. 6 Pemutaran engkol selanjutnya mengikuti bilah gunting. Pemilihan pisau untuk memotong profil gigi (biasanya profil gigi involute) harus dipilih berdasarkan modul dan jumlah gigi yang akan dibuat. Nomer pisau frais gigi berdasarkan jumlah gigi yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 7.3. Penentuan elemen dasar proses frais yaitu putaran spindel dan gerak makan pada proses frais gigi tetap mengikuti rumus aturan-aturannya. Kedalaman potong ditentukan berdasarkan tinggi gigi dalam gambar kerja atau sesuai dengan modul gigi yang dibuat (antara 2 - 2,25 modul).
Nomor Pisau / Cutter

Digunakan untuk membuat roda gigi dengan jumlah gigi 135 sampai dengan rack 80 sampai 134 55 sampai 134 42 sampai 54 35 sampai 54 30 sampai 34 25 sampai 34 23 sampai 25 21 sampai 25 19 sampai 20 17 sampai 20 15 sampai 16 14 sampai 16 13 12 dan 13

1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8

You might also like