You are on page 1of 14

ANATOMI JANTUNG Jantung merupakan organ muscular berongga yang bentuknya mirip pyramid dan terletak di dalam pericardium

di mediastinum. Berat jantung normal pada orang dewasa adalah antara 250-300 gram. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm serta tebal kira-kira 6 cm. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah. Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Jantung terdiri atas tiga lapisan, yakni epicardium,

myocardium, dan endocardium. PERICARDIUM merupakan kantung fibroserosa yang membungkus jantung dan pangkal pembuluhpembuluh besar. Fungsinya adalah membatasi pergerakan jantung yang berlebihan secara keseluruhan dan menyediakan pelumas sehingga bagian-bagian jantung yang berbeda dapat berkontraksi. Pericardium terletak di dalam mediastinum medius, posterior terhadap corpus sterni dan cartilagines costales II sampai VI. PERICARDIUM FIBROSUM Pericardium terikat kuat di bawah centrum tendineum diaphragma.pericardium fibrosum bersatu dengan selubung luar pembuluh darah besar, yaitu aorta, truncus pulmonalis, vena cava superior, vena cava inferior, dan vena pulmonalis. Pericardium ini di depan melekat pada sternum melalui ligamentum sternopericardiaca. PERICARDIUM SEROSUM Pericardium ini memiliki lamina parietalis dan lamina visceralis. Lamina parietalis membatasi pericardium fibrosum dan melipat di sekeliling pangkal pembuluh darah besar untuk melanjut menjadi lamina visceralis pericardium serosum yang meliputi permukaan jantung. Lamina visceralis disebut juga epicardium. Cavitas pericardiaca yaitu ruang seperti celah di antara lamina parietalis dan lamina visceralis pericardium serosum yang berisi sedikit cairan (liquor pericardiaca = untuk memudahkan pergerakan jantung. SINUS PERICARDII Pada permukaan posterior jantung terdapat :

15cc), yang berfungsi sebagai pelumas

1. sinus obliquus, yaitu recessus yang dibentuk oleh lipatan pericardium serosum di sekitar vena-vena besar. 2. sinus transversus, yaitu jalan pendek yang terletak di antara lipatan pericardium serosum di sekitar aorta dan truncus pulmonalis dengan lipatan di sekitar vena-vena besar. PERMUKAAN JANTUNG Jantung mempunyai tiga permukaan, yaitu 1. facies sternocostalis (anterior); terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan ventriculus dexter yang dipisahkan oleh sulcus atrioventricularis. Pinggir kanan dibentuk oleh atrium dextrum dan pinggir kirinya oleh ventriculus sinister dan sebagian auricula sinistra. Vebtriculus dexter dan ventriculus sinistra dipisahkan oleh sulcus interventricularis anterior. 2. facies diaphragmatica (inferior); dibentuk oleh ventriculus dexter dan sinister yang dipisahkan oleh sulcus interventricularis posterior, dan juga permukaan inferior atrium dextrum , tempat bermuara vena cava inferior.

3. basis cordis atau facies posterior; dan


terutama dibentuk oleh atrium sinistrum, tempat bermuara empat venae pulmonales. Letaknya berlawanan dengan apex cordis. 4. apex cordis. Dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah, depan, dan kiri. Terletak setinggi spatium intercostale V sinistra, 9 cm dari garis tengah. BATAS JANTUNG Batas kanan jantung dibentuk oleh atrium dextrum. Batas kiri jantung dibentuk oleh auricula sinistra. Batas bawah jantung dibentuk oleh ventriculus dexter, atrium dextrum, dan apex oleh ventriculus sinister. RUANG-RUANG JANTUNG 1. Atrium Dextrum ; Terletak anterior terhadap atrium sinistrum. Atrium dextrum terdiri dari rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula. Pada tempat pertemuan atrium dextrum dan auricula dexter terdapat sulcus terminalis, di mana permukaan dalamnya berbentuk rigi disebut crista terminalis. Bagian utama atrium di posterior rigi berdinding licin di mana pada masa embrio berasal dari sinus venosus. Bagian atrium di anterior rigi bertrabecula oleh karena tersusun atas

berkas serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan dari crista terminalis ke auricula dextra. Muara pada atrium dextrum: Vena cava superior; Bermuara pada bagian atas atrium dextrum. Muara ini tidak mempunyai katup di mana darah berasal dari tubuh bagian atas. Vena cava inferior; Bermuara pada bagian bawah atrium dextrum, dilindungi oleh katup rudimenter yang tidak berfungsi. Darah berasal dari tubuh bagian bawah. Sinus Coronarius; dan Mengalirkan sebagian besar darah dari dinding jantung bermuara ke dalam atrium dextrum, di antara vena cava inferior dan ostium atrioventriculare dextrum. Ostium atrioventriculare dextrum. Terletak anterior terhadap muara vena cava inferior dan dilindungi oleh valva tricuspidalis. Sisa Embriologis : a. fossa ovalis; dan terletak pada septum interatriale. Fossa ovalis merupakan lekukan dangkal yang merupakan tempat foramen ovale pada masa janin. Dasar fossa merupakan septum primum persisten jantung janin. b. anulus ovalis. Membentuk pinggir atas fossa. Anulus dibentuk dari pinggir bawah septum secundum. 2. Ventriculus Dexter ; berhubungan dengan atrium dexter melalui ostium atrioventriculare dextrum dan dengan truncus pulmonalis dengan ostium trunci pulmonalis. Waktu rongga mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi seperti corong, disebut infundibulum. Dindingnya lebih tebal dari pada dinding atrium dextrum. Adanya trabeculae carneae yang merupakan rigi-rigi yang menonjol ke dalam yang menyebabkan dinding ventrikel terlihat seperti busa. Jenis-jenis trabeculae carneae: a. musculi papillares; melekat melalui basisnya pada dindingnya pada basis ventrikel dengan puncak yang dihubungkan oleh tali-tali fibrosa (chordae tendineae) ke cuspis valva tricuspidalis.

b. trabecula septomarginalis; dan menyilang rongga ventrikel dari septa ke dinding anterior. Trabecula ini membawa fasciculus atrioventricularis crus dextrum. c. rigi-rigi yang menonjol. Valva tricuspidalis melindungi ostium atrioventriculare dan terdiri atas tiga cuspis, yaitu cuspis anterior, cuspis septalis, dan cuspis inferior atau posterior. Basis cuspis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung, sedangkan ujung bebas dan permukaan ventrikularnya dilekatkan pada chordae tendineae di mana chordae tendineae menghubungkan cuspis dengan musculi papillaris. Fungsinya agar cuspis tidak terdorong masuk ke dalam atrium pada waktu kontraksi, dan terbalik waktu tekanan intraventrikular meningkat. Valva trunci pulmonalis melindungi ostium trunci pulmonalis, terdiri atas tiga valvula semilunaris yang dibentuk dari lipatan endocardium disertai sedikit jaringan fibrosa meliputinya. Perlekatan cuspis pada dinding arteri mencegah cuspis turun masuk ke dalam ventrikel. 3. Atrium Sinistrum ;dan Terdiri atas rongga utama dan auricula sinistra. Atrium ini terletak di belakang atrium dextrum dan membentuk sebagian basis ( facies posterior) jantung. Di belakangnya terdapat sinus obliquus pericardii serosum dan pericardium fibrosum memisahkannya dari oesophagus. Muara atrium sinistrum : empat venae pulmonales, dua dari masing-masing paruparu bermuara pada dinding postreior dan tidak mempunyai katup. Ostium atrioventriculare sinistrum dilindungi oleh valva mitralis. 4. Ventriculus sinister. Dindingnya tiga kali lebih tebal dari dinding ventriculus dexter. Pada penampang melintang, ventriculus sinister berbentuk sirkular, dan ventriculus dexter kresentrik (bulan sabit) karena penonjolan septum interventriculare ke dalam rongga ventriculus dexter. Terdapat trabeculae carneae yang berkembang baik, dua buah musculi papillares yang besar, tetapi tidak terdapat trabecula septomarginalis. Bagian ventrikel di bawah ostium aortae disebut vestibulum aortae. Valva mitralis melindungi ostium atrioventriculare, terdiri dari dua cuspis, yaitu anterior dan posterior. Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventriculare dan ostium aortae. Valva aortae melindungi ostium aortae, strukturnya sama dengan valva trunci pulmonalis. Satu cuspis di anterior dan dua cuspis di posterior. Di belakang setiap cuspis dinding aorta menonjol membentuk sinus aortae. Sinus aortae anterior

yaitu tempat asal arteria coronaria dextra, dan sinus posterior sinistra tempat asal arteri coronaria sinistra. STRUKTUR JANTUNG Dinding jantung terdiri atas lapisan tebal otot jantung, myocardium, yang dibungkus dari luar oleh epicardium dan dibatasi di sebelah dalam oleh endocardium. Bagian atrium jantung relatif dibagi dua oleh septum interatriale. Septum berjalan dari dinding anterior jantung menuju ke belakang dan kanan. Bagian ventrikel jantung dibagi dua oleh septum ventriculare (interventriculare). menghadap ke belakang dan Septum kiri. terletak Posisinya miring, dengan satu pada permukaan menghadap ke depan dan kanan serta permukaan diidentifikasi lainnya

permukaan jantung sebagai sulcus interventricularis anterior dan posterior. Bagian bawah septum tebal dan dibentuk oleh otot. Bagian atas septum lebih kecil, tipis, membranosa, dan terikat pada rangka fibrosa. Rangka jantung terdiri atas cincin-cincin fibrosa yang mengelilingi ostium atrioventriculare, ostium trunci pulmonalis dan ostium aortae dan melanjutkan diri ke pars membranosa, bagian atas septum ventriculare. Cincin fibrosa di sekeliling ostium atrioventriculare memisahkan dinding otot atrium dan ventrikel. Cincin fibrosa menyokong basis cuspis valva dan mencegah valva dari peregangan dan menjadi inkompeten. SISTEM KONDUKSI JANTUNG Umumnya jantung berkontraksi secara ritmik sekitar 70 sampai 90 denyut per menit pada orang dewasa dalam keadaan istirahat. Kontraksi ritmik berasal secara spontan dari sistem konduksi dan impulsnya menyebar ke berbagai bagian jantung; awalnya atrium berkontraksi bersama-sama dan kemudian diikuti oleh kontraksi kedua ventrikel secara bersama-sama. Sedikit penundaan penghantaran impuls dari atrium ke ventrikel memungkinkan atrium mengosongkan isinya ke dalam ventrikel sebelum ventrikel berkontraksi. Sistem konduksi jantung terdiri atas otot jantung khusus yang terdapat pada nodus sinoatrialis, node atrioventricularis, fasciculus atrioventricularis, serta crus dextrum dan crus sinistrumnya, dan plexus subendocardial serabut Purkinje (serabut khusus otot jantung yang membentuk sistem konduksi jantung). Nodus Sinoatrialis.

Nodus sinoatrialis terletak pada binding atrium dextrum di bagian atas sulcus terminalis, tepat di sebelah kanan muara vena cava superior. Nodus ini merupakan pace maker pada jantung. Nodus atrioventricularis. Nodus atrioventricularis Impuls terletak ke pada bagian bawal septum

interatriale tepat di atas tempat perlekatan cuspis septalis valva tricuspidalis. dikirimkan N od us ventrikel me l al ui fa sc i c ul us ole h a tr i o ve nt ri c u l a ri s. at ri ov e n tri culari s disti mulasi

gel ombang ek sitasi pad waktu gelombang ini melalui myocardium atrium. Kecepatan (sekitar konduksi detik) impuls jantung melalui yang nodus cukup atrioventricularis untuk atrium

0,11

memberikan

waktu

mengosongkan darahnya ke dalam ventrikel sebelum ventrikel mulai berkontraksi. Fasiculus Atrioventricularis. Fasciculus atrioventricularis (berkas dari His) merupakan satu-satunya jalur serabut otot jantung yang menghubungkan myocardium atrium dan myocardium ventriculus. Fasciculus ini berjalan turun melalui rangka fibrosa jantung. Fasciculus atrioventricularis kemudian berjalan turun di belakang cuspis septalis valva tricuspidalis untuk mencapai pinggir inferior pars membranacea septum interventriculare. Pada pinggir pars muscularis

septum, fasciculus ini terbelah menjadi dua cabang, satu cabang untuk setiap ventrikel. Cabang berkas kanan atau right bundle of branch (RBB) berjalan turun pada sisi kanan septum interventriculare untuk mencapai trabecula septomarginalis, tempat cabang ini menyilang dinding anterior ventriculus dexter dan berlanjut sebagai serabut-serabut plexus Purkinje. Cabang berkas kiri atau left bundle of branch (LBB) menembus septum dan berjalan turun pada sisi kiri di bawah endocardium, kemudian bercabang dua (anterior dan posterior), dan melanjutkan diri sebagai serabut-serabut plexus purkinje ventriculus sinister. Sistem konduksi jantung bertanggung jawab untuk pembentukan impuls jantung dan juga menghantarkan impuls dengan cepat ke seluruh myocardium jantung. Saraf otonom terdiri dari saraf parasimpatis yang memperlambat irama dan mengurangi kecepatan penghantaran impuls, serta saraf simpatis yang mempunyai efek yang berlawanan.

Jalur Konduksi Internodus. Impuls dari nodus sinoatrialis berjalan ke nodus atrioventricularis lebih cepat daripada kesanggupannya berjalan sepanjang myocardium melalui jaIan yang seharusnya. Adanya jalur-jalur khusus di dalam dinding atrium, yang terdiri atas struktur campuran antara serabut-serabut Purkinje dan sel-sel otot jantung, yaitu : 1. Jalur internodus anterior meninggalkan ujung anterior nodus sinoatrialis dan berjalan ke anterior menuju ke se p t u m a t r i u m d a n b e r a k h i r p a d a nodus atrioventricularis.

2.

Jalur internodus medius meninggalkan ujung posterior nodus

sinoatrialis dan berjalan ke posterior menuju ke muara vena cava superior. Jalur ini turun ke bawah pada septum atrium menuju ke nodus atrioventricularis. 3. Jalur internodus posterior meninggalkan bagian posterior nodus

sinoatrialis dan turun melalui crista terminalis dan valva vena cava inferior menuju ke nodus atrioventricularis.

PERDARAHAN JANTUNG Jantung mendapatkan darah dari arteria coronaria dextra dan sinistra, yang berasal dari aorta ascendens tepat di atas valva aortae. Arteriae oronariae dan cabang-cabang utamanya terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam jaringan ikat subepicardial. Arteria coronaria dextra berasal dari sinus anterior aortae dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan auricula dextra. Arteri ini berjalan turun hampir vertikal di dalam sulcus atrioventriculare dextra, dan pada pinggir inferior jantung pembuluh ini melanjut ke posterior sepanjang sulcus interventricularis untuk beranastomosis dengan arteria coronaria sinistra di dalam sulcus atrioventriculare posterior. Cabang-cabang arteria coronaria dextra berikut ini mendarahi atrium dextrum dan ventriculus dexter, sebagian dari atrium sinistrum dan ventriculus sinister, dan septum atrioventriculare. Cabang-cabang arteria coronaria dextra : 1. Ramus coni arteriosi. Pembuluh ini mendarahi fac i e s a n t e r i o r c o n u s p u l m o n a r y ( i n f u n d i b u l u m ventricles dexter) dan bagian atas dinding anterior ventricles dexter. 2. Rami ventriculares anteriores. Rami ini ada dua atau tiga, mendarahi

facies anterior ventriculus dexter. Ramus marginalis dexter adalah cabang yang terbesar dan berjalan sepanjang pinggir bawah facies costars untuk mencapai apex cordis. 3. Rami ventriculares posteriores. Biasanya ada dua, dan mendarahi facies diaphragmatica ventriculus dexter. 4. Ramus interventricularis posterior (descenders). Arteri ini berjalan menuju apex pada sulcus interventriculare posterior. Memberikan cabang-cabang ke ventricles dexter dan sinister, termasuk dinding inferiornya, serta cabang untuk bagian posterior septum ventriculare, tetapi tidak untuk bagian apex yang menerima darah dari ramus interventricularis anterior arteria coronaria sinistra. 5. Rami atriales. Arteria nodus sinuatrialis mendarahi nodes dan atrium dextral dan sinistrum. Arteria coronaria sinistra mendarahi atrium sinister, ventriculus sinister, dan septum ventriculare. Arteri ini berasal dari posterior kiri sinus aortae aorta ascendens dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan auricular sinistra, lalu berjalan di sulcus atrioventricularis, dan bercabang menjadi ramus interventricularis anterior dan ramus circumflexus. Cabang-cabang arteria coronaria sinistra : 1. Ramus interventricularis (descenders) anterior berjalan ke bawah di dalam sulcus interventricularis anterior menuju apex cordis. Pada kebanyakan orang pembuluh ini kemudian berjalan di sekitar apex cordis untuk masuk ke sulcus interventricularis posterior dan beranastomosis dengan cabang-cabang terminal arteria coronaria dextra. Ramus interventricularis anterior menperdarahi ventricular dexter dan sinister dengan sejumlah cabang yang juga mendarahi bagian anterior septum ventriculare. Sebuah arteria conus sinistra yang kecil mendarahi conus pulmonis. 2. Ramus circumflexus mempunyai ukuran yang sama dengan arteria

atrioventricularis anterior. Pembuluh ini melingkari pinggir kiri jantung di dalam sulcus atrioventricularis. Ramus marginalis sinister merupakan cabang besar yang mendarahi batas kiri ventricular sinister dan turun sampai apex cordis. Ramus ventricularis anterior dan posterior mendarahi ventricular sinister. Rami atriales mendarahi atrium sinistrum. Variasi Arteria Coronaria

Variasi pendarahan jantung sering terjadi, dan variasi y a n g p a l i n g s e r i n g m e n g e n a i p e r d a r a h a n f a c i e s diaphragmatica kedua ventriculus. Di sini, asal, ukuran, dan distribusi ramus interventricularis posterior berbeda-beda. Pada kasus dominan kanan, ramus interventricularis posterior merupaka cabang besar arteria coronaria dextra. Dominan kanan terdapat pada kebanyakan individu (90%). Pada dominan kiri, arteria interventricularis posterior merupakan cabang ramus circumflexus arteria coronar sinistra (10%). Anastomosis Arteria Coronaria

Arteria dengan

coronaria arteria

sinistra,

yang

biasanya lebih besar dibandingkan mendarahi sebagian besar jantung, aorta

coronaria

dextra,

termasuk sebagian besar atrium sinister, ventricular sinister, dan septum ventriculare. Arteria ini berasal dari posterior kiri sinus aortae ascenders dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan auricula sinistra (Gambar 3-19). Kemudian pernbuluh ini herjalan di sulcus atrioventricularis Gan bercabang dua menjadi ramus interventricularis anterior dan ramus circumflexes. Terdapat anastomosis di antara cabang-cabang terminal arteria coronaria dextra dan sinistra (sirkulasi ke lateral), tetapi biasanya tidak cukup besar untuk menyediakan suplai darah yang cukup untuk otot jantung apabila sebuah cabang besar tersumbat oleh seal penyakit. Penyumbatan mendadak dari sebuah cabang-cabang besar atau salah satu arteria coronaria biasanya menyebabkan kematian otot jantung (infark miokardium), walaupun kadang-kadang sirkulasi kola teral cukup untuk mempertahankan suplai ke otot. PEMBULUH BALIK JANTUNG Sebagian besar darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus coronarius yang terletak pada bagian posterior sulcus atrioventricularis dan merupakan lanjutan dari vena cardiaca magna. Pembuluh ini bermuara ke atrium dextrurn sebelah kiri vena cava inferior. Vena cardiaca parva dan vena cardiaca media merupakan cabang sinus coronarius. Sisanya dialirkan ke atrium dextrum melalui vena ventriculi dextri anterior (Gambia 3-25) dan melalui vena-vena kecil yang bermuara

langsung ke ruang-ruang jantung.

PERSARAFAN JANTUNG J antung dipersarafi oleh se rabut simpati s dan paras impatis susunan saraf otonom melalui plexus cardia yang terletak di bawah arcus aortae. saraf simpatis berasal dari bagian cervicale dan thoracale bagian atas truncus symphaticus, dan persarafan parasimpatis berasal dari nervus vagus. Serabut-serabut postganglionik simpatis berakhir di nodus sinuatrialis dan nodus atrioventricularis, serabut otot jantung, dan arteriae coronariae. Perang serabut-serabut saraf ini menghasilkan akselerasi jantung, berakhir meningkatnya daya kontraksi otot jantung, dan dilatasi arteriae coronariae. Serabut-serabut postganglionik parasimpatis padanodusinuatrialis, nodus atrioventricularis dan arteriae coronariae. Perangsangan saraf parasimpatis mengakibatkan berkurangnya denyut dan daya kontraksi jantung dan konstraksi arteriae coronariae. Serabut-serabut aferen yang berjalan bersama saraf simpatis membawa impuls saraf yang biasanya tidak dapat disadari. Akan tetapi, bila suplai darah ke myocardium terganggu, impuls rasa nyeri dirasakan melalui lintasan tersebut. serabut-serabut aferen yang berjalan bersama nervus vagus mengambil bagian dalam refleks cardiovaskular.

KERJA JANTUNG Jantung merupakan pompa muscular. Serangkaian peristiwa yang terjadi di dalam jantung pada saat pengisian darah dan pengosongan darah disebut sebagai siklus jantung. Jantung normal berdenyut sekitar 70 sampai 90 kali per menit pada orang dewasa yang sedang istirahat dan sekitar 130 sampai 150 kali per menit pada anak yang baru lahir. Darah secara terus menerus kembali ke jantung, dan selama sistolik ventrikel (kontraksi), saat valva Atrioventricularis tertutup, darah untuk sementara ventrikel ditampung mengalami di dalam vena-vena (relaksasi), besar valva dan atrium. Bila diastolik atrioventricularis

membuka, dan darah secara pasif mengalir dari atrium ke ventrikel. Waktu ventrikel hampir penuh, terjadi sistolik atrium dan memaksa sisa darah dalam atrium masuk ke dalam ventrikel. Nodus sinuatrialis

mernulai gelombang kontraksi pada atrium, yang dimulai di sekitar muara-muara vena-vena besar dan "menerus" darah ke ventrikel. Dengan cara ini tidak terdapat refluks darah ke dalam vena. Impuls jantung yang telah mencapai nodus atrioventricularis diteruskan ke musculi papillares melalui fasciculus atrioventricularis dan cabangcabangnya. Musculi papillares lalu mulai berkontraksi dan memendekkan chordate jantung tendineae yang k e n d u r . sepanjaang fascies Sementara itu, dan ventrikel mulai berkontraksi dan valva atrioventricualr menutup. Penyebaran impuls atrioventricularis cabang-cabang terminalnya, termasuk serabut Purkinje, menjamin bahwa kontraksi myocardi um terjadi hampir bersamaan waktunya di seluruh ventrikel. Bila tekanan darah intraventrikular melebihi tekanan di dalam arteriarteri besar (aorta dan truncus pulmonalis), cuspis valvula semilunaris terdorong ke samping dan darah dikeluarkan dari jantung. Pada akhir sistolik ventrikel, darah mulai bergerak kembali ke ventrikel dan dengan segera mengisi kantong-kantong valvula sernilunaris. Cuspis terletak dalam keadaan aposisi dan menutupi osmtium aortae dan pulmonali dengan sempurna. Anatomi Permukaan Katup-Katup Jantung P ro ye k s i pe rm uk aa n k at ur katup jantung seperti berikut ini: Valva tricuspidalis terletak di belakang tengah bagian kanan sternum pada spatium intercostale IV. Valva mitralis terletak di belakang setengah bagia kiri sternum setinggi cartilage costalis IV. Valva trunci pulmonalis terletak di belakang ujun medial cartilago costalis III sinistra dan bagian yan berhubungan dengan sternum. Valva aortae terletak di belakang setengah bagia kiri sternum pada spatium intercostale III. Auskultasi Katup Jantung Waktu mendengarkan jantung dengan stetoskop, dapat didengarkan dua bunyi: lup-dup. Bunyi pertama ditimbulkan oleh kontraksi ventrikel dan penutupan valva tricuspidalis dan mitralis. Bunyi kedua ditimbulkan oleh penutupan cepat valva aortae dan valva truncus pulmonalis . Penti ng bagi dok te r pada untuk menge taht thoraks tempat untuk meletakkan mampu stetoskopnya dinding sehingga dia

mendengarkan bunyi yang timbulkan oleh masing-masing katup denga gangguan yang minimal. Valva tricuspidalis paling baik didengarkan sekitar

ujung bawah kanan corpus sternum Valva mitralis paling baik didengarkan di sekitar denyut apex, yaitu setinggi spatium intercostale Sinistra, 31/2inci (9 cm) dari garis tengah. Valva pulmonalis didengar dengan gangguan minimal di sekitar ujung medial spatium intercostale kiri . Valva aortae paling baik didengar di sekitar ujung medial spatium intercostale II kanan.

PERISTIWA MEKANIS PADA SIKLUS JANTUNG Peristiwa pads Akhir Diastolik Pada akhir diastolik, katup mitralis dan trikuspidalis antara atrium dan ventrikel terbuka dan katup aorta dan pulmonalis tertutup. Darah mengalir ke dalam jantung sepanjang diastolik, mengisi atrium dan ventrikel. Kecepatan pengisian berkurang seiring dengan mengembangnya ventrikel, dan terutama saat kecepatan denyut jantung lambatdaun katup atrioventrikel (AV) bergeser ke arah posisi tertutup . Tekanan di ventrikel tetapi rendah. Sistolik Atrium Kontraksi atrium ikut mendorong darah ke dalam ventrikel, tetapi sekitar 70% pengisian ventrikel secara pasif secara pasif selama diastolik. Kontraksi otot atrium melingkari orifisium vena kava superior dan inferior dan vena pulmonaris mempersempit lubang orifisium tersebut, dan kelembaman darah yang bergerak jantung cenderung menahan darah di dalamnya tetapi selama sistolik atrium terjadi sedikit regurgitas ke dalam vena. Sistolik Ventrikel Pada permulaan sistolik ventrikel, katup mitralis dan trikuspidalis (AV) menutup. Otot ventrikel mulanya hanya sedikit memendek, tetapi tekanan intraventrikel meningkat secara tajam sewaktu miokardium menekan darah di dalam ventrikel Periode kontraksi ventrikel isovolumetrik (isovolumik, isometrik) ini berlangsung sekitar 0,05 detik sampai tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta (80 mmHg; 10,6 kPa) dan arteri pulmonalis (10

mmHg) dan katup aorta dan pulmonalis terbuka. Selama kontraksi isovolumetrik. menonjol ke dalam atrium, menyebabkan peningkatan tekanan atrium yang kecil tetapi tajam . Saat katup aorta dan pulmonaris terbuka, dimulai lah fase penyemprotan ventrikel (ejeksi ventrikel). Penyemprotan mula-mula berlangsung cepat, kemudian melambat seiring dengan kemajuan sistolik. Tekanan intraventrikel meningkat samapai masimum dan kemudian sedikit menurun sebelum sistolik ventrikel berakhir. Tekanan ventrikel kiri puncak adalah sekirtar 120mmHg, dan tekanan ventrikel kanan puncak adalah 25 mmHg atau lebih kecil. Pada akhir sistolik, tekanan aorta sebenarnya melebihi tekanan ventrikel, tetapiuntk jangka waktu yang singkat momentum tetap mendorong darah. Katup AV tertarik ke bawah oleh kontraksi otot ventrikel, dan tekanan atrium turun. Saat istirahat, jumlah darahyang disemprotkan oleh setiap ventrikel perdenyut adalah 70-9- mL. Volume ventrikel diastolic akhir adalah sekitar 140 mL. Dengan demikian, sekitar 50 mL darah tetap berada di setiap ventrikel pada akhir sistolik ( volume ventrikel sistolik-akhir), dan fraksi semprotan (ejection fraction), persen volume ventrikel diastolic-akhir yang disemprotkan setiap kali denyutan, adalah sekitar 60%. Fraksi semprotan merupakan indeks fungsi ventrikel yang bermanfaat. Besaran ini dapat diukur dengan menyuntikkan sela darah merah berlabel radionuklida, melakukan pencitraan jumlah darah jantung pada akhir diastolic dan akhir sistolik (angiokardiografi radionuklida seimbang), dan kemudian menghitung fraksi semprotan. Awal diastolic. Setelah otot ventrikel berkontraksi penuh, tekanan ventrikel yang sudah turun semakin cepat turun. Ini adalah periode protodiastolik. Periode ini berlangsung sekitar 0,04 detik. Periode ini berakhir saat momentum darah yang disemprotkan dikalahkan dan katup aorta dan pulmonaris menutup sehingga timbul getaran di darah dan dinding pembuluh darah. Setelah katup menutup, tekanan terus turun dengan cepat selama periode relaksasi ventrikel isovolumetrik. Relaksasi isovolumetrik berakhir sadt tekanan ventrikel turun di bawah tekanan atrium dan katup AV membuka dan ventrikel terisi. Mula-mula pengisian ventrikel berlangsung cepat, kemudian melambat sewaktu kontraksi jantung berikutnya mendekat. Tekanan atrium tetap meningkat setelah akhir sistolik ventrikel sampai katup AV membuka, dan kemudian turun dan secara perlahan kembali meningkat sampai sistolik atrium berikutnya.

You might also like