You are on page 1of 52

TUGAS GEOGRAFI

OLEH :1. ADHYASA TRIWIDIANTORO 2.CEASER C. MOOY 3.ARDIAN SETIANTO 4.HENDRONIK RATUNLANGI 5.

Kelas : X E SMA NEGERI 1 KOTA KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR Th 2011-2012

TEORI - TEORI TERBENTUKNYA JAGAT RAYA, TATA SURYA, DAN BUMI

OLEH ADHYASA TRIWIDIANTORO XE

TEORI TERBENTUKNYA JAGAT RAYA


Teori Keadaan Tetap Teori Keadaan Tetap menyebutkan bahwa alam semesta selalu memuai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya, dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Teori ini diajukan oleh ahli kosmologi bangsa Inggris (Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold). Dikatakan bahwa alam semesta ini tak berawal dan tak berakhir. Di manamana sama setiap saat. Agar alam semesta selalu dalam keadaan begitu maka perlu diciptakan bahan baru secara sinambung. Bahan baru ini menimbulkan tekanan yang memaksa alam semesta memuai secara terus-menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang ditimbulkan karena pemuaian.

Teori Dentuman Besar /Big bang Teori Dentuman Besar menyatakan bahwa alam semesta ini bermula dari suatu ledakan dahsyat (Big Bang) dan galaksi akan meluas tanpa batas. Teori lahir dari pemikiran ahli fisika Amerika (George Gamow). Ia mengatakan bahwa pada mulanya, alam semsta ini seperti bola raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga pancaran yang disebut Ylem (diucapkan ailem ). Sekitar 18 milyar tahun yang lalu, ylem ini meledak dahsyat. Bola mengembang sehingga berkurang kepadatannya dan turunlah suhunya dari milyaran derajad hingga jutaan derajad. Pada suhu sekitar 60 juta derajad semua neutron berubah menjadi proton dan elektron. Bersamaan dengan suhu yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada di alam sekarang ini. Pada suhu sekitar 300 derajad semua unsur berubah menjadi gas. Gumpalan gas inilah yang menjadi awal dari sebuah galaksi.

Teori alam semesta yang berayun Tampaknya Teori Alam Semesta yang Berayun merupakan kelajutan dari teori Dentuman Besar. Para ahli menemukan bahwa gerak galaksi yang saling menjauh itu menunjukkan tanda-tanda makin melambat. Pelambatan ini menghasilkan suatu spekulasi bahwa alam semesta ini melengkung positif. Apabila benar demikian maka berarti alam semesta ini tak bertepi tetapi tidak tanpa batas. Sehingga, pada suatu waktu semua materi akan berhenti dan mulai mengerut lagi sebagai akibat gaya (tarik) gravitasi. Semua materi akan termampat lagi menjadi sebuah bola raksasa dan selanjutnya akan meledak lagi. Terbentuklah alam semsta seperti yang kita alami saat ini. Selama proses mengembang dan mengkerut, memampat dan meledak tiada materi yang rusak atau tercipta, melainkan hanya beubah tatanannya.

Pandangan Antroposentris (Antropos = manusia, centrum/centris =pusat) Antroposentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya di alam ini. Pandangan Geosentris (geo = bumi) Geosentris adalah pandangan yang menganggap bumi sebagai pusat jagat raya. Ahli pendukung pandangan ini antara lain Thales d an Anaximander

Pandangan Heliosentris (helios = matahari) Heliosentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari. Pelopor pandangan ini adalah Nicolaus Copernicus Pandangan Galaktosentris Galaktosentris yaitu pandangan yang menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi. Pandangan ini merupakan hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

SATUAN JARAK DI JAGAD RAYA


SA/AU Satuan Kecepatan Cahaya : 300.000km/detik Satuan jarak antar bintang : Parsec

ANGGOTA JAGAD RAYA


Galaksi adalah sebuah perbintangan yang maha luas, yang di dalamnya terdapat jutaan bahkan milyaran bintang beserta bendabenda langit lainnya sebagai anggota yang beredar mengelilingi pusat gerakan yang teratur.

Bintang : Merupakan benda langit yang mempunya cahaya sendiri akibat reaksi inti di dalamnya Derajat kekuatan cahaya bintang ditentukan berdasarkan magnitudo Semakin kecil magnitudo suatu bintang, makin terang cahaya bintang tersebut

ILMU PENGETAHUAN ALAM SEMESTA

TATA SURYA
Pengertian tata surya : kumpulan bendabenda langit dimana matahari sebagai pusatnya. Tata surya menurut ilmu pengetahuan yang terbaru dikelilingi oleh delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai (asteroid) , dan satelit-satelit alami.

TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA


Ptolemy dan Teori Geosentrik Ptolemy (c 150AD) menyatakan bahwa semua objek bergerak relatif terhadap bumi. Dan teori ini dipercaya selama hampir 1400 tahun. Tapi teori geosentrik mempunyai kelemahan, yaitu Matahari dan Bulan bergerak dalam jejak lingkaran mengitari Bumi, sementara planet bergerak tidak teratur dalam serangkaian simpul ke arah timur. Untuk mengatasi masalah ini, Ptolemy mengajukan dua komponen gerak. Yang pertama, gerak dalam orbit lingkaran yang seragam dengan periode satu tahun pada titik yang disebut deferent. Gerak yang kedua disebut epycycle, gerak seragam dalam lintasan lingkaran dan berpusat pada deferent.

Teori awan debu Teori ini mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu.Sekarang ini di alam semesta bertebaran gumpalan awan seperti itu.Lebih dari 5 milyar tahun yang lalu,salah satu gumpalan awan itu mengalami pemampatan.Pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan itu,membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.Lamakelamaan gumpalan gas itu memipih menyerupai bentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu kemudian saling menekan,sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar.Bagian inilah yang disebut matahari.

Teori bintang kembar : Teori bintang kembar ini mirip dengan teori planatesimal. Menurut teori ini, pada mulanya terdapat dua bintang yang kembar. Kemudian salah satu bintang meledak, sehingga serpihan-serpihannya menjadi planet yang bergerak mengitari bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak ini tidak lain adalah matahari kita.

Teori planetesimal : Mengemukakan didalam kabut itu terdapat material padat yang berhamburan disebut planetesimal, benda padat itulah yang saling menarik diantara sesamanya karena gaya tarik masing-masing, sehingga lama kelamaan terbentuklah gumpalan yang besar yang dinamakan planet.

Teori heliosentrik dan gereja Nicolaus Copernicus (1473-1543) merupakan orang pertama yang secara terang-terangan menyatakan bahwa Matahari merupakan pusat sistem Tata Surya, dan Bumi bergerak mengeliinginya dalam orbit lingkaran. Untuk masalah orbit, data yang didapat Copernicus memperlihatkan adanya indikasi penyimpangan kecepatan sudut orbit planet-planet. Namun ia mempertahankan bentuk orbit lingkaran dengan menyatakan bahwa orbitnya tidak kosentrik. Teori heliosentrik disampaikan Copernicus dalam publikasinya yang berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium kepada Paus Pope III dan diterima oleh gereja.

Teori Komet Buffon Tahun 1745, George comte de Buffon (17011788) dari Perancis mempostulatkan teori dualistik dan katastrofi yang menyatakan bahwa tabrakan komet dengan permukaan matahari menyebabkan materi matahari terlontar dan membentuk planet pada jarak yang berbeda. Kelemahannya Buffon tidak bisa menjelaskan asal komet. Ia hanya mengasumsikan bahwa komet jauh lebih masif dari kenyataannya.

Teori Nebula Laplace Ada beberapa teori yang menginspirasi terbentuknya teori Laplace, dimulai dari filsuf Perancis, Ren Descartes (1596-1650) yang percaya bahwa angkasa terisi oleh fluida alam semesta dan planet terbentuk dalam pusaran air. Sayangnya teori ini tidak didukung dasar ilmiah.

Teori Pasang Surut Jeans Astronomi Inggris, James Jeans (1877-1946) mengemukakan Tata Surya merupakan hasil interaksi antara bintang lain dan matahari. Perbedaan ide yang ia munculkan dengan ide Chamberlin Moulton terletak pada absennya prominensa. Menurut Jeans dalam interaksi antara matahari dengan bintang lain yang melewatinya, pasang surut yang ditimbulkan pada matahari sangat besar sehingga ada materi yang terlepas dalam bentuk filamen. Filamen ini tidak stabil dan pecah menjadi gumpalan-gimpalan yang kemudian membentuk proto planet. Akibat pengaruh gravitasi dari bintang proto planet memiliki momentum sudut yang cukup untuk masuk kedalam orbit disekitar matahari. Pada akhirnya efek pasang surut matahari pada proto planet saat pertama kali melewati perihelion memberikan kemungkinan bagi proses pembentukan planet untuk membentuk satelit.

Hukum I Kepler Lintasan planet yang mengelilingi matahari berbentuk elips dimana matahari terletak pada salah satu titik api (fokus) . Hukum ini menjelaskan bahwa jarak planetplanet ke matahari tidak selalu sama Perihelium yaitu posisi planet pada saat berada pada jarak terdekatnya dengan matahari Aphelium yaitu posisi planet pada saat berada pada jarak terjauhnya dengan matahari

Hukum Keppler II Garis yang menghubungkan planet dan matahari selama revolusi planet itu melewati bidang yang sama luasnya, dalam jangka waktu yang sama . Hukum ini menjelaskan bahwa planet beredar mengelilingi matahari dengan kecepatan tidak tetap. Kecepatan planet pada saat planet berada pada jarak terdekat dengan matahari (perihelium) lebih cepat dari pada saat planet berada pada jarak terjauh dengan matahari (aphelium)

Hukum III Kepler Pangkat dua waktu revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata dari matahari . Jika waktu revolusi planet = P, jarak rata-rata planet ke matahari = J, maka Hukum Kepler III dapat dinyatakan dengan: P2 = C, dengan C merupakan bilangan konstan Hukum II Kepler)

Merkurius Termasuk planet dalam atau inferior dan memiliki jarak paling dekat dengan matahari (0,39 SA) Elongasi terbesarnya yaitu 28 baik barat maupun timur Kadang terlihat pada sore hari sebelum matahari terbenam dan pagi hari sebelum matahari terbit Tidak mempunyai lapisan atmosfer Tidak mempunyai satelit/bulan dan tidak mempunyai cincin (ring)

Venus Sering disebut sebagai bintang kejora atau sahara Terlihat paling terang dari bumi karena jaraknya paling dekat dengan bumi Rotasinya berlawanan dengan bumi (dilihat dari venus, matahari terlihat terbit di barat dan terbenam di timur seperti merkurius, venus terlihat sebagai bintang pagi dan bintang sore jika dilihat dari bumi, serta memantulkan cahaya paling terang Permukaan venus tidak dapat dilihat karena terhalang oleh awan tebal yang mengandung asam sulfat dan hujannya merupakan cairan yang paling merusak (korosif) dalam tata surya Tidak mempunyai satelit dan cincin

Bumi Dikenal sebagai planet biru karena sebagian besar permukaan bumi diselimuti air sehingga dapat dihuni makhluk hidup Jarak antara bumi matahari adalah satu Satuan Astronomi (SA) = 159.000.000 km Bumi berevolusi selama satu tahun siderik = 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik Rotasi bumi membutuhkan waktu 23 jam 56 menit satu hari siderik = satu hari bintang

Mars disebut planet Anggar tampak agak merah karena mengandung karat besi mirip bumi sehingga dulu orang berpendapat bahwa ada kehidupan di Mars atmosfernya mengandung CO2 mempunyai dua satelit yaitu Phobos dan Deimos Hasil penyelidikan AS dengan menggunakan pesawat antariksa Viking II menyatakan bahwa permukaan Mars mirip padang tandus diselingi lumpur yang telah mengendap

Jupiter merupakan planet paling besar dalam tata surya atmosfer Jupiter tidak turut berotasi atau berotasi sangat lambat, sehingga mengakibatkan pusaran pada bagian atas atmosfernya. Pusaran atmosfer tersebut dari Bumi nampak sebagai noda merah besar mempunyai paling banyak satelit dbandingkan dengan planet lain (14 satelit). Empat satelit terbesarnya diberi nama satelit Galilean karena ditemukan oleh Galileo Galilei mempunyai kepadatan planet yang sangat rendah, karena 85% tersusun atas hidrogen

Saturnus terlihat lebih indah karena memiliki cincin atau ring yang merupakan batuan padat bahan pembentuk bulan atau satelit bintang ada di balik Saturnus tampak jelas dilihat dari bumi karena beberapa bagian diantara pembentuk cincin Saturnus yang sangat tipis itu adalah butir-butir es hingga tahun 1966, diketahui terdapat 10 satelit yang mengorbit Saturnus di luar cincinnya

Uranus semua permukaan Uranus pernah menghadap matahari secara tegak lurus, karena orbit kemiringannya sebesar 98 terhadap ekuator atmosfer Uranus tersusun atas metana (CH4) hidrogen, helium, dan methane (CH4) hasil penyelidikan NASA pada tahun 1977, menemukan bahwa Uranus merupakan planet kedua yang memiliki cincin. Ini terbukti dari adanya lingkaranlingkaran materi yang mengelilinginya hingga saat ini diketahui Uranus memiliki 5 satelit yaitu Oberon, Titania, Umbriel, Ariel, dan Miranda planet ini juga diketahui mempunyai 9 cincin

Neptunus dilihat melaliu teleskop, planet ini tampak memantulkan warna hijau kebiruan. Salah satu penyebabnya adalah adalah karena permukaan Neptunus diliputi awan tebal yang berwarna hijau kebiruan. lapisan atmosfernya terdiri atas gas hidrogen, helium, dan metana hingga saat ini diketahui Neptunus mempunyai 2 buah satelit yaitu Triton dan Nereid

MATAHARI
Ciri-ciri matahari: 1. Massa matahari = 1,99 x 1030 kg, lebih dari 99% massa total tata surya dan kira-kira 330.000 kali massa bumi. 2. Jari-jari matahari di ekuator sepanjang 695.000 km atau 108,97 jari-jari bumi 3. Temperatur di permukaan matahari = 6000C 4. Magnitudo (tingkat kecemerlangan) = -26,8 5. Magnitudo berotasi dengan kecepatan yang tidak sama antara bagian kutub dengan bagian ekuator. Di bagian ekuator, periode rotasi matahari adalah 27 hari, sedangkan di kutub, periode rotasi matahari adalah 30 hari

Bagian-Bagian Matahari 1. Bagian dalam matahari (Interior matahari) Terdiri atas inti matahari, daerah radiatif, dan daerah konveksi. Di bagian inti terjadi reaksi termonuklir yang mengubah atom hidrogen menjadi helium yang menghasilkan energi yang akan dilepas oleh matahari. 2. Permukaan matahari (Fotosfer) Terdiri atas gas padat yang terlihat sebagai bola perak yang berkilauan.

3. Kromosfer Kromosfer terletak di atas fotosfer dengan ketebalan diperkirakan sekitar 8000 km dan terlihat berwarna merah. Kromosfer yang menjulang tinggi sampai lapisan terluar dari matahari dinamakan korona. Diantara lapisan kromosfer dengan korona kadangkala terjadi semburan api yang tinggi dan dapat mencapai ribuan kilometer yang disebut prominens Matahari

SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI


PROSES TERJADINYA BUMI Berdasarkan penelitian para ahli astronomi, bumi adalah sebuah planet (benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri)dan berputar pada orbitnya, diterangi oleh sebuah bintang (benda langit yang mempunyai cahaya sendiri)yang dalam hal ini adalah matahari. Untuk memahami proses terbentuknya bumi, diterangkan oleh para ahli dengan teori-teori terjadinya tata surya dan jagad raya karena bumi termasuk salah satu planet dalam system tata surya kita.

Bumi terbentuk dalam waktu yang sangat panjang. Bumi merupakan bagian dari gumpalan gas yang terlepas dari gumpalan unitnya. Walaupun gumpalan itu terlepas jauh, namun gumpalan itu terus berputar mengelilingi gumpalan intinya, yaitu matahari. Gumpalan-gumpalan gas inilah yang disebut planet. Gumpalan-gumpalan gas ini kemudian mendingin, menjadi keras dan padat. Di planet yang kita huni inilah yang disebut dengan kerak bumi. Berikut ini beberapa teori mengenai terbentuknya bumi dan tata surya yang dikemukakan oleh para ahli terdahulu.

TEORI TERBENTUKNYA BUMI


Teori Kant Pada tahun 1755, seorang filosof Jerman yang bernama Immanuel Kant mengemukakan Tata surya yang terdiri atas matahari, bumi, bulan, planet, serta asteroida pada mulanya berbentuk nebula atau kumpulan bintang yang menyerupai awan atau gas dengan massa yang berat. Melalui proses pendinginan, nebula tersebut berubah menjadi bumi, bulan, matahari, dan planet planet.

Teori Buffon Pada waktu yang hampir bersamaan muncul teori dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.

Teori Laplace Seorang ahli Matematika dan astronomi Perancis Pierre Simon Marquis de Laplace 1796 mengemukakan bumi terbentuk dari gugusan gas panas yang berputar pada sumbunya, kemudian terbentuk cincin - cincin.Sebagian cincin gas tersebut, terlempar ke luar dan tetap terus berputar. Cincin gas yang berputar akan mengalami pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan gumpalan bola yang menjadi planet - planet, termasuk bumi.

Teori Tidal Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada tahun 1918 mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada saat bintang melintas di dekat matahari, sebagian massa matahari tertarik ke luar sehingga membentuk semacam cerutu. Bagian yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan membentuk planet - planet, yaitu merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus, plato.

Teori Kuiper Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nabula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet. Dalam teorinya, beliau juga memasukkan unsur - unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan malia menggumpal menjadi planet - planet.

Teori Konveksi Mengemukakan bahwa di dalam lapisan astenosfer terjadi aliran konveksi ke arah vertikal. Aliran tersebut berpengaruh sampai ke kerak bumi yang ada di atasnya. Aliran konveksi yang merambat ke dalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak. Gerak aliran dari dalam menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Salah seorang pengikut teori konveksi, Harry H. Hessmengemukakan tentang aliran konveksi yagn sampai ke permukaan bumi di punggung tengah samudera. Di puncak gunggung tengah samudera tersebut, lava megalir terus dari dalam kemudian tersebar ke kedua sisinya dan membeku membentuk kerak bumi.

Teori Pergeseran Benua Teori in dikemukakan oleh Alfred Wagener pada tahun 1915. Menurutnya, kira-kira 200 tahun yang lalu terdapat satu buah daratan yang dikelilingi oleh lautan. Daratan atau benua besar ini dinamakan Pangea, yang dikelilingi oleh lautan yang luas bernama Panthalassa. Selama berjutajuta tahun benua ini bergerak dan akhirnya terpisah satu sama lain seperti yang kita lihat sekarang.

TEORI LEMPENG TEKTONIK Pergerakan benua dan dasar laut menurut para ahli disebabkan adanya lempeng dalam kerak bumi. Lempeng-lempeng ini terapungapung di atas mantel bumi. Arus konveksi yang kuat di dalam astenosfer menggerakkan lempeng-lempeng ini di permukaan bumi. Teori inilah yang dinamakan teori lempeng tektonik

Teori Kontraksi Bumi tlh mengalami pendinginan dlm jangka waktu yg sgt lama. massa yang sgt panas bertemu dgn udara dingin membuatnya mengerut. Zat yang berbeda-beda menyebabkan pengerutan yang tidak sama antara 1 tempat dn tmpt lain (James Dana dan Elie Baumant)

Teori Laurasia-Gondwana Muka bumi slalu mengalami perubahan atau perkembangan. Perubahan ini terus berlangsung hingga kini, ditunjukan dgn adanya pergeseran daratan (benua). Jika dirunut pada sejarah masa lalu, sebenarnya benua2 di muka bumi pernah berkumpul menyatu, menjadi sbuah benua besar (supercontinent) brnama Laurasia di utara, dan Gondwana di selatan. Kedua benua ini secara perlahan2 bergerak ke arah ekuator. Rotasi bumi membuat sebagian benua terakumulasi di daerah ekuator dan bumi barat. PAda perkembangannya, benua ini pecah dan memisah saling menjauh. Dan membentuk kondisi seperti sekarang ini (5 benua).(Eduard Suess)

BULAN
1. Rotasi bulan Rotasi bulan yaitu bulan berputar pada porosnya. Rotasi bulan ini menyebabkan permukaan bulan yang tampak dari bumi seakan-akan selalu bagian yang sama. Ada tiga faktor yang menyebabkan permukaan bulan yang tampak dari bumi hanya sebagian yaitu: a. Librasi Paralaktik b. Librasi Bujur c. Librasi Lintang

2. Revolusi bulan, yaitu bulan beredar mengelilingi bumi dengan arah barat-timur. Untuk satu kali mengelilingi bumi, diperlukan waktu selama 29,5 hari (disebut satu bulan atau peredaran sinodis bulan)

Planetoid atau Asteroid adalah batu-batuan yang bergerak mengelilingi Matahari, tetapi ukurannya sangat kecil untuk digolongkan sebagai planet, sehingga Asteroid disebut Planetoid atau planet kerdil. Sebagian besar Asteroid menempati sabuk utama yang berada di antara orbit Mars dengan Jupiter. Nama-nama Asteroid terkenal antara lain : Ceres, Vesta, Aresthusa, Hidalgo, Icarus, dan Hermes

Meteor atau bintang beralih adalah benda langit yang sangat kecil yang terdiri atas debu, pasir, atau kersik langit yang bergerak mengelilingi Matahari seperti planet. Komet adalah benda angkasa yang tidak padat, terbentuk dari pecahan bahan yang sangat kecil (debu) tercampur dengan gas (karbondioksida, metana, air) kepala komet terdiri atas inti dan koma. Koma yaitu kabut tipis yang mengelilingi inti.

TerIma kasih

daryati_spd@yahoo.co.id

You might also like