You are on page 1of 10

PENERAPAN PANCASILA DIKALANGAN MASYARAKAT

Diajukan oleh : Nama Nim Dosen : Rian Nur Falah : 11.11.5101 : Drs. Tahajudin Sudibyo

Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah pendidikan pancasila

STIMK AMIKOM YOGYAKARTA 2011

PENERAPAN PANCASILA DI KALANGAN MASYARAKAT

PENERAPAN PANCASILA DIKALANGAN MASYARAKAT

NORMA-NORMA YANG DI LAKUKAN OLEH MASYARAKAT

PENEMPATA PANCASILA DIKALANGAN MASYARAKAT

BAB I
A. Latar Belakang

Sejak tanggal 18 Agustus 1945, bangsa Indonesia telah sepakat bulat untuk menerima Pancasila sebagai dasar Negara sebagai perwujudan falsafah hidup bangsa dan sekaligus ideologi nasional. Sejak Negara Republik Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 hingga kapan pun selama kita masih menjadi warga Negara Indonesia maka kesetiaan (loyalitas) terhadap Ideologi Pancasila dituntut dalam bentuk sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang nyata dan terukur. Inilah sesungguhnya wujud tanggung jawab seorang warga negara sebagai konsekuensi logis dari sikap bangga dan mencintai Ideologi Negaranya (Pancasila) yang benar-benar telah menghayati, mengamalkan dan mengamankannya dari derasnya sistem-sistem Ideologi

Bangsa/Negara-negara modern dewasa ini. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Dengan demikian pancasila juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat dan umum kita melakukan aktivitas.

B. Rumusan masalah: Masyarakat belum tahu mengenai pancasila? Masyarakat belum tahu penerapan yang benar yang harus dilakukan? Masyarakat belum bisa menaruh posisi untuk penerapan yang benar dalam kehidupan sehari-hari?

BAB II
A. Pendekatan Sosiologi:
Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala bidang. Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakan pembuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pencatatan dari semua sila Pancasila. Hal ini karena Pancasila Weltanschauung merupakan suatu kesatuan, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan organis yang saling berkaitan dengan kehidupan kita yang selalu bersosialisasi dengan manusia satu dengan yang lain dengan sangkut pautnya dalam hidup kita. Pendekatan yuridis: Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia mempunyai beberapa fungsi pokok, yaitu: 1. Pancasila dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan yang pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum. Hal ini tentang tertuang dalam ketetapan MRP No. XX/MPRS/1966 dan ketetapan MPR No. V/MP/1973 serta ketetapan No. IX/MPR/1978. merupakan pengertian yuridis ketatanegaraan

2. Pancasila sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya (merupakan pengertian pancasila yang bersifat sosiologis)

3. Pancasila sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam mencari kebenaran (merupakan pengertian Pancasila yang bersifat etis dan filosofis)

B.Pengertian Pancasila
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular, dalam buku Sutasoma ini, selain mempunyai arti Berbatu sendi yang lima (dari bahasa Sangsekerta) Pancasila juga mempunyai arti Pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut: 1. Tidak boleh melakukan kekerasan 2. Tidak boleh mencuri 3. Tidak boleh berjiwa dengki 4. Tidak boleh berbohong 5. Tidak boleh mabuk minuman keras / obat-obatan terlarang Arti Tidak boleh melakukan kekerasan adalah perbuatan yang baik untuk tidak mnyakiti orang lain biar tidak menabah musuh. Tidak boleh mencuri adalah tidak boleh mengambil milik orang lain yang bukan haknya Tidak boleh berjiwa dengki bila ada pasti kan menilai seseorang dengan buruk dan tidak pernah memandang itu benar selalu salah. Tidak boleh bohong adalah berkatalah dengan benar jangan sampai mendustai diri sendiri dan orang lain Tidak boleh mabuk adalah memakai dan minum barang terlarang yang akan merusak generasi penerus bangsa.

C. Rumusan Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia Arti dari 1. Ketuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manusia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab dan kepercayaan umat manusia memeluk agama sesuai keyakinan yang sesuai agama itu benar. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab Kemanusiaan yang adil dan beradab menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa bangsa lain saling mendukung dalam pembangunan berbagai aspek tidak memandang dari segi apapun. 3. Persatuan indonesia Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa biar bangsa kita tidak ketinggalan dengan bangsa yang lain yang sudah berkembang dan maju.. 4. . Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan. Manusia Indonesia menghayati dan menjungjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerimannya dan melaksanakannya dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab. Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi atau golongan. Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan itu harus diterapkan secara benar dan sesuai apa yang sudah dimusyawarahkan. 5. . Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam

kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain untuk melakukan kegiatan mereka tetapi tidak menggangu ketenangan orang sekitar

D.Pembahasan
Masyarakat belum tahu mengenai pancasila? Masyarakat belum tahu penerapan yang benar yang harus dilakukan setiap waktu? Masyarakat belum bisa menaruh posisi untuk penerapan yang benar dalam kehidupan sehari-hari? Jawab Dikarenakan masyarakat tidak memiliki guru/pembimbing untuk menuntun masyarakat agar mereka tahu apa itu pancasila yang menjadi dasar negara Republik indonesia Masyarakat binggung harus menerapkan bagaimana contohnya atasan yang selau menjadi contoh yang tidak baik, kalau pun ada tidak banyak atasan yang menjadi contoh yang baik dinegeri ini, hanya bisa menyesatkan saja dan menjadikan masyarakat tersesat Posisi bila pemimpin pun bisa menjadi contoh yang baik,masyarakat pun akan ikut serta dalam pembentukan pola tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan Bila dinegeri ini memiliki pemimpin yang benar dan tertib, anak buah/bawahan pun akan mencontoh pemimpin yang baik dan benar, agar negri ini maju dan korupsi dikalangan bawah sampai atas itu dapat hilang semua. B.saran dan pesan Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan filsafah negara kita republik Indonesia, maka kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab dalam melangkah dan menjadi pedoman kehipupan yang sangat berarti biarpun hidup penuh kesederhanan dan kekurangan biar pemimpin kita tahu bahwa dalam kehidupan apapun kita bisa menerapkan pancasila yang benar. B.saran Sebaiknya pemerintah daerah bisa melakukan pelajaran yang penting tentang pancasila kepada masyarakat biar masyarakat bisa menerapkan pancasila dengan baik. Kalau bisa dari anak sampai orang yang lanjut usia dapat pelajaran yang penting mengenai pancasila yang benar dan tetap dalam arti penerapannya

REFERENSI:
Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara Sekolah Menngah Umum. Surakarta; PT. Pabelan. Pangeran Alhaj S.T.S Drs., Surya Partia Usman Drs., 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud. FS. Zuhry, Pelaku P2KP KMW XIV P2KP-3 Maluku Utara ; Nina. Budiyanto, Drs. , MM. 2005. Kewarganegaraan SMA Kelas XI : Jakarta. Erlangga. Darmodiharjo, Darji, Prof. ,SH. 1982. Pancasila Suatu Orientasi Singkat : Jakarta. Aries Lima Anggota IKAPI. Rahardjo, M. Dawam. 1984. Ekonomi Pancasila Edisi I : Yogyakarta. BPFE Yogyakarta Anggota IKAPI No 003. Sariyono, Drs. --- . Diktat Pendidikan Pancasila : Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Bahar, Saafroedin, Dr. 2002. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional Bidang Sosial Politik : Jakarta. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas.

You might also like