You are on page 1of 4

NURPAHMI BAHARUDDIN 101404033 A(PENDIDIKAN BIOLOGI)

I. Judul Praktikum : Mengamati proses osmosis pada kentang (Solanum tuberosum) II. Alat dan Bahan A. Alat : 1. Gelas aqua kecil 4 buah 2. Mistar 3. Pisau 4. Sendok 5. Kertas kuarto 6. Label 7. Pensil 8. kamera B. Bahan : 1. Kentang (Soloanum tuberosum) 2. Aquades 3. Garam III. Prosedur kerja : 1. Membersihkan kentang dari kulitnya. 2. Memotong kentang dengan bentuk persegi panjang sebanyak 12 potong, kemudian mengukur panjang kentang dengan panjang semua kentang sama. 3. Mengisi ke empat gelas aqua dengan aquades dengan volume aquades setiap gelas sama, kemudian memberi label pada masing-masing gelas aqua. 4. Gelas aqua pertama yang diberi label kontrol tidak ditambahkan garam. 5. Gelas aqua kedua yang diberi label X1 ditambahkan garam sebanyak setengah sendok makan,kemudian mengaduk larutan tersebut. 6. Gelas aqua ketiga yang diberi label X2 ditambahkan garam sebanyak 1 sendok makan, kemudian mengaduk larutan tersebut. 7. Gelas aqua ke empat yang diberi label X3 ditambahkan garam sebanyak 1 setengan sendok makan, kemudian mengaduk larutan tersebut. 8. Memerhatikan kondisi fisik kentang sebelum perendaman 9. Mendokumentasikan kentang sebelum perendaman. 10. Memasukkan potongan kentang pada masing-masing gelas aqua, 1 gelas aqua berisikan 3 potongan kentang. 11. Biarkan selama 24 jam. 12. Setelah 24 jam angkat kentang kemudian simpan di atas kertas kuarto, periksa keadaan kentang tersebut, kemudian ukur kembali panjangnya dan ambil gambarnya.

IV. Data pengamatan dan Gambar A. Tabel pengamatan Sebelum Perendaman Gelas Kondi Larutan Panjang aqua si Warna ( cm) fisik 4 cm kuning Keras Kontrol Aquades 4 cm 4 cm Aquades + sendok makan garam Aquades +1 sendok makan garam 4 cm 4 cm 4 cm 4 cm 4 cm 4 cm 4 cm kuning kuning kuning kuning kuning kuning kuning kuning Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras

Setelah perendaman Panjang (cm) 4,2 cm 4,2 cm 4,1 cm 3,6 cm 3,5 cm 3,7 cm 3,7 cm 3,7 cm 3,7 cm 3,6 cm Warna kuning kuning kuning Kuning pucat Kuning pucat Kuning pucat Kuning pucat Kuning pucat Kuning pucat Kuning pucat Kondisi fisik Kaku Kaku Kaku Agak lembek Agak lembek Agak lembek Lembek Lembek Lembek Lembek dan mulai kehitaman pada ujung kentang Sangat lembek dan mudah hancur, mulai kehitaman pada ujung kentang Sangat lembek dan mudah hancur, mulai kehitaman pada ujung kentang

X1

X2

4 cm Aquades +1  sendok makan garam 4cm

kuning

Keras

3,7 cm

Kuning pucat

X3

kuning

Keras

3,6 cm

Kuning pucat

B. Gambar pengamatan Gelas Sebelum perendaman aqua

Setelah perendaman

kontrol

X1

X2

X3

V. Pembahasan proses osmosis yaitu dimana pelarut bergerak dari dua arah yang berlawanan dengan kecepatan yang berbeda. Pelarut dari konsentrasi rendah (larutan encer) berpindah ke konsentrasi tinggi (larutan pekat) dengan kecepatan yang lebih besar dibandingkan kecepatan gerak pelarut dari arah sebaliknya. Pelarut dari larutan encer akan lebih banyak berpindah ke larutan pekat. Pada pembahasan ini saya akan membahas perubahan panjang, warna dan kondisi fisik kentang setelah dilakukan perendaman, serta hal apa yang mempengaruhi sehingga kentang tersebut mengalami perubahan. Pada gelas aqua pertama yang diberi label kontrol, pada wadah ini aquades tidak diberi garam, panjang awal potongan kentang sebelum dilakukan perendaman yaitu 4 cm dan warnanya kuning cerah, namun setelah perendaman selama 24 jam panjang kentang menjadi bertambah dan warnanya juga berubah menjadi lebih pucat namun tekstur dari kentang ini bersifat kaku.Hal ini berarti bahwa tekanan osmotik yang terjadi pada kentang yaitu Hipotonik, karena konsentrasi aquades lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada konsentrasi air dalam kentang sehingga air bergerak ke dalam sel. Dengan menempatkan sel dalam lingkungan hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan jaringan mengalirkan air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi. Pada gelas aqua ke 2, 3 dan 4 yang diberi label X1, X2 dan X3. Pada ketiga wadah ini ditambahkan garam dengan volume garam yang berbeda-beda,sebelum dilakukan perendaman tekstur kentang keras dan setelah 24 jam perendam terjadi pengurangan panjang kentang dan tekstur kentang menjadi lembek.Hal ini berarti bahwa tekanan osmotik yang terjadi pada wadah X1, X 2 dan X 3 yaitu Hipertonik, dimana konsentrasi larutan garam lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada konsentrasi air di dalam kentang sehingga air dari dalam kentang ke luar ke larutan garam.Hal ini meyebabkan tekstur kentang menjadi lembek dan panjangnya juga berkurang. VI. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari percobaan ini, yaitu : 1. Osmosis merupakan perpindahan pelarut dari konsetrasi pelarut yang tinggi ke konsentrasi pelarut yang rendah. 2. Tekanan osmotik yang terjadi pada kentang yang tidak diberi garam yaitu Hipotonik, karena konsentrasi aquades lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada konsentrasi air dalam kentang sehingga air bergerak ke dalam sel. 3. tekanan osmotik yang terjadi pada wadah yang diberi garam yaitu Hipertonik, dimana konsentrasi larutan garam lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada konsentrasi air di dalam kentang sehingga air dari dalam kentang ke luar ke larutan garam. VII. Daftar Pustaka Morie.indigo . 2010. Tekanan Osmotik (http://belajarkimia.com/tekanan-osmotik/ 26 Februari 2012) Yeni. 2007. Teori Osmotik ( http://kimia.upi.edu.html akses : 26 Februari 2012)

You might also like