You are on page 1of 55

RINGKASAN SEJARAH PERADABAN ROMAWI KUNO Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa

kini. Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka Latium. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus. Menurut berita2 lama, Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada tahun 750. Remus dan Romulus ini anak Rhea silva, turunan Aenas seorang pahlawan Troya jang dapat melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Jujani Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa, seperti orangorang di Yunani. Hanya saja dewa-dewa di romawi berbeda dengan di Yunani. Dewa-dewa yang dipercayai oleh orang-orang Romawi antara lain : 1. Jupiter (raja dewa-dewa) 2. Yuno (dewi rumah tangga) 3. Minerus (dewi pengetahuan) 4. Venus (dewi kecantikan) 5. Mars (dewa perang) 6. Neptenus (dewa laut) 7. Diana (dewi perburuan) 8. Bacchus (dewa anggur) Roma berhasil menundukkan bangsa-bangsa yang tinggal disekitarnya satu persatu, baik dengan jalan kekrasan maupun jalan damai. Hingga akhirnya Roma berhasil menguasai seluruh Italia Tengah. Sebelum itu, sekira tahun 492, Daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma dikuasai oleh kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah utaranya sampai pada tahun 500 SM. Pada tahun 500 SM bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia dan berhasil memerdekaan diri serta mendirikan negara sendiri yang berbentuk republik. Maka sejak itu, Roma menjadi republik dan kepala negaranya disebut konsul yang dipilih setiap tahun sekali. Konsul selain menjadi penguasa negara juga ketua senat dan panglima besar.

Bangsa Romawi yang semula petani, setelah mengalahkan penguasa Etruskia kemudian menjadi bangsa penguasa besar dengan manaklukan wilayah yang luasa sampai ke Laut Tengah. Bangsa yang semula petani ini kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa yang suka dengan perang bangsa Romawi juga mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha. Mereka membali ladang- ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para budak yang didatangkan dari daerah-daerah jajahan. Penguasa Gayus Julius Caesar meluaskan wilayahnya sampai ke Jerman, Belgia, Belanda dan bahkan sampai menyebrangi selat Calis ke Inggris. Selain sebagai penguasa mutlak Julius Caesar juga mengembangkan kalender baru yang disebut kalender Julian. Kelender ini terus dipakai sampai kemudian diperbaharui oleh Gregorius yang kemudian dikenal dengan dengan kalender Gregorius. Julius Caesar dibunuh oleh Brutus dan Casinus yang menginginkan suatu pemerintahan berbentuk Republik. Akan tetapi, cita-cita kedua orang itu tidak berhasil dan tetap mempertahankan sistem pemerintahan diktator. Anak angkat Julius Caesar bernama Oktvaianus kemudian dapat menguasai Romawi kembali dan berkuasa secara diktator. Dalam kekuasaannya, Oktavianus banyak dikelilingi orang-orang pandai sehingga ia dapat berkuasa cukup lama. Oleh senat Oktavianus diberi gelar Augustus yang artinya Yang Maha Mulia. Dengan stabilitas pemerintahan pada masa Kaisar Octavianus maka mulailah bidang kebudayaan mendapat perhatian. Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan yunani dan Etrusia, tanapa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri. Pada masa Octavianus, orang-orang Romawi melihat sesuatu dari sudut kegunaannya. Pandangan hidup bangsa Romawi ini memberikan warna pada kehidupan agama. Tepatlah apa yang diungkapkan oleh Cicero, bahwa agama bagi mereka bukan untuk mendidik manusia kepada kebajikan, melainkan manusia sehat dan kaya. Dengan pandangan hidup yang praktis ini menjadi ciri utama orang-orang Romawi. Dalam lapangan ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teori- teori, tetapi pelaksana teori yang telah ada sejak zaman Yunani. Dengan ini mata rantai jang seakan-akan putus dalam perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tumbuh kembali. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, maka sarjana Romawi adalah ahli praktek. Masa Octavianus merupakan masa penyempurnaan seni dan budaya Romawi. Pengaruh budaya Yunani mulai masuk dengan kuatnya sejak tahun 146 SM bersamaan dengan usaha bangsa Romawi melakukan penaklukan di Laut Tengah.

Selama kekuasaan Romawi, seni Romawi disebarkan ke Eropa dan sekitar Laut Tengah. Seni Romawi sebenarnya merupakan pencampuran dua unsur seni budaya, yaitu Romawi yang merupakan daerah kekuasaan Etruskia dan seni Yunani. Pada hekakatnya budaya ini bukan berasal dari rakyat biasa melinkan dari golongan bangsawan. Golongan seniman besar, seperti yang terdapat di Yunani di Roma tidak ada. Justru bangsa Romawi mendatangkan seniman-seniman dari Yunani. Oleh karena itu, pengaruh Yunani di Romawi sangat kuat. Politik maupun seni dan budaya Roma di bawah bangsa Etruskia. Dengan begitu seni Romawi pada dasarnya adalah pencampuran unsur-unsur budaya Etruskia dan Yunani yang kemudian menjadi seni budaya baru. Orang Romawi senang menciptakan sesuatu secara besar-besaran karena mereka suka sesuatu yang megah, mewah, dan monumental, serta menarik perhatian. Semua hasil karya budaya terutama karya seni rupa, baik berupa seni bangunan, seni patung atau relief, maupun seni lukisnya dibuat serba besr, megah, dan penuh hiasan. Orang-orang Romawi menciptakan karya teknik bangunan yang menggumkan, seperti bangunan saluran air (aquaduct), jembatan, gedung besar untuk balai pertemuan dan pasar, bangunan untuk olahraga dan pentas seni (thermen, theater, amphitheater). Selain bangunan diatas, juga terdapat banguan kuil untuk persemayam dewa. Orang Romawi melanjutkan pengetahuan orang Yunani antara lain bangunan dengan kontruksi lengkung untuk membuat ruanganruangan menjadi luas. Bangunan atap kubah untuk pertama kali diciptakan kurang lebih tahun 30 SM untuk bangunan Thermae di Baaie. Mereka juga membangun bangunan umum seperti jalan raya. Jalan raya yang terkenal adalah jalan Via Apia. Rumah-rumah dewa atau kuil yang dibangun memiliki ukuran besar. Kuil-kuil yang berukuran besar tersebut antara lain Tempel Jupiter (abad ke-6 SM), Appolo dan Venus di Roma. Untuk setiap bangunan kuil tersebut di gunakan tinga-tiang penyangga. Batang tiang penyanggga atap menggunakan menggunakan kepala tiang dengan ciri- ciri Yunanni seperti Doria, Ionia, dan Korinthia. Bangsa Romawi juga ahli dalam pembuatan patung terutama patung setangah dada atau potret. Bentuk wajah dibuat dengan sangat teliti, sedangkan tubuh dan lainnya lebih sederhana. Kecakapan membuat patung ini berhubungan dengan kebiasaan keluarga-keluarga terkemuka bangsa Romawi yang senang membuat patung nenek moyang dalam jumlah banyak dan sangat teliti. Biasanya patung nenak moyang disimpan di rumah dan ditempatkan dalam satu ruangan khusus yang disebut Atrium. Atrium ini juga dilengkapi dengan altar.

Orang-orang Romawi dalam membuat patung memiliki kebiasaan yang sama dengan bangsa Yunani. Dalam membuat patung, orang-orang Romawi selalu mematungkan tokoh-tokoh penguasa, tokoh-tokoh politik, dan cendikiawan. Banyak sekali tokoh penguasa, tokoh politik dan cendikiawan yang dijadikan sebagai latar dalam membuat patung seperti wajah tokoh Julius Caesar, Agustus, Tuchidides, Demostenes, Caracalla, dan lainnya. Gambar wajah para tokoh ini selain dipatungkan juga dilukiskan pada mata uang logam. Bangsa Romawi juga senang pada keindahan rumahnya. Dinding bagian dalam rumah dihias dengan lukisan untuk memberikan kesan luas. Kegiatan memperindah dinding ini biasa pada dinding rumah dengan cara melukis pemandangan alam dan bangunan-bangunan rumah yang seolah-olah terlihat dari jendela. Kegiatan melukis pada dinding-dinding rumah yang dilakukan oleh orang-orang Romawi ternyata meniru kebiasaan bangsa Yunani. Dengan demikian melukis Cara melukis yang dilakukan oleh orang Romawi memdapat pengaruh basar dari Yunani. Dari seni melukis pada dinding ini banyak ditemukan peninggalan-peninggalan yang merupakan hasil kebudayaan masyarakat Romawi. Salah satu dari sekian banyak peninggalan kebudayaan ini adalah peninggalan lukisan didinding rumah yang terdapat di Pompeii. Peninggalan lainnya terdapat di Roma yang menggambarkan pengantin perempuan dan teman-temannya sedang mempersiapkan upacara perkawinan. Selain pada dinding rumah, seni lukis juga ditemukan pada mangkuk, jambangan, piring dan tempat bunga. Bangsa Romawi yang senang membuat bangunan monumental menyebabkan bangsa ini kaya dengan hasil-hasil bangunan berupa monumen dan kuil. Monumen yang dibuat oleh bangsa romawi berupa pintu gerbang kemenangan atau tiang kemenangan. Bangunan monumen ini digunaakn untuk memperingati suatu peristiwa sejarah. Pada banguan monumen itu diberi relief yang menggambarkan peristiwa kemenangan. Peninggalan seni monumen ini terdapat di Roma dan dibeberapa daerah jajahan Romawi. Perubahan ketatanegaraan Romawi dari republik ke bentuk kekaisaran tidak mengendurkan semangat dan perkembangan budaya orang-orang Roma untuk mendirikan bangunan berupa bangunan monumental. Hanya saja, apabila pada masa republik pendukung seni budaya dilakukan oleh para bangsawan. Namun, setelah menjadi kekaisaran, yang mendukung seni budaya adalah golongan istana. Sejak kaisar Agustus, seni budaya elbih cenderung mejadi seni kuna yang berkiblat pada Yunani. Setiap kaisar yang berkuasa di Romawi selalu meninggalkan seni budaya beruapa bangunan monumen. Kebiasaan yang dilakukan oleh kiasar-kaisar ini dilakukan sebagai sarana untuk menunjukan jasanya kepada negara. Maka sejak kiasar-kaisar ini berkuasa, banyak sekali didirikan bangunan besar dan megah dengan menggunakan bahan dari marmer.

Peninggalan seni bangunan Romawi pada masa kekaisaran ini jumlah sangat banyak. Banguan-banguan monmen tersebut antara lain: 1. Kuil Zeus yang didirikan di Olympia. 2. Kuil Jupiter Heliopalitanus di baalbek (syria) 3. Pantheon merupakan sebuah kuil yang kemudian digunakan untuk gereja. 4. Mousoleum di Roma yang didirikan pada tahun 175 SM. Mousoleum merupakan bangunan yang berupa makam yang indah. Pada sisi dalam ruang Mousoleum dihiasai ddengan berbagai ornamen yang indah. 5. Teater di Pompeii, solona, dan Asperados. 6. Amphiteater Amphpiteater merupakan perpaduan dua buah teater yang dipergunakan untuk pertunjukan mengadu benteng dan untuk perkelahian gladiator, tempat duduk penonton berkeliling, semakin kebelakang semakin tinggi. Amphipater pada masa kaisar Vespasianus (695 SM) dipergunakan untuk peragaan perang-perangan seperti di laut bebas dan Circus (sirkus), tempat untuk berpacu kuda yang menarik kereta beroda dua. 7. Thermen Merupakan tempat pemandian dengan ruang-ruang mandi berair panah, berair hangat dan dingin. 8. Bangunan istana 9. Gerbang kemenengan 10. Tiang kemenangan Pada masa Gothik (100 1400 M), kebudayaan Romawi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan agama kristen. Agama kristen atau Nasrani sebenarnya telah berkembang sejak jaman pemerintahan Tiberius. Agama ini disiarkan oleh Yesus (Isa) dari nazareth, yang dilahirkan di Palestina. Agama Kristen ini berbeda dengan kepercayaan rakyat Romawi yang poltheis. Agama Nasrani memiliki kepercayaan monoteis. Dengan pertimbangan-pertimbangan politik dan kemanan negara, Tiberius menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus pada tahun 33. Tetapi kematian Yesus ini tidak berarti agama Kristen lenyap dari kehiduapan masyarakat Romawi, malahan sebaliknya. Setelah Yesus atau Nabi Isa disalib dibukit Gologota, agama kristen berkembang sampai Mesir, Syria, Asia Kecil, dan ke Roma. Hampir selama tiga abad para pengikut agama Kristen dalam ketakutan dan dikejar-kejar oleh penguasa Roma. Pada tahun 395 agama kristen ditetapkan sebagai agama negara. Dari masyarakat

pemeluknya lambat laun timbul suatu bentuk kelompok kegerejaan yang disusun menurut organisasi- organisasi yang ada di Imperium Romanum (penguasa Roma). Periode Gothik seni Kristen mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh perpindahan pemerintahan dari Konsatantinopel ke Byzantium. Kekaisaran romawi mengalami perpecahan menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur. Romawi Barat mengalami keruntuhan tahun 335 M. Ketika penguasa Roma masih memusuhi para pengikut agam kristen, di Roma sendiri secara sembunyi-sembunyi berkembang seni Katamba. Sejak saat itulah lahir seni Katakomba yang meruapakn tanda lahirnya seni kristen awal. Katakomba sendiri merupakan kuburan-kuburan bawah tanah. Kemudian dalam masyarakat Romawi pada masa Gothik ini selalu melakukan kebiasaan untuk berkumpul di ruangan terowongan dengan tujuan mengadakan kegiatan agama. Dari seringnya diadakan perkumpulan, kemudian berkembang kebiasaan masyarakat untuk menghiasi dinding dengan motif jaman kuno. Motifmotif klasik yang digambar dalam dinding-dinding terowongan ini, kemudian tergeser oleh perkembangan motif-motif modern atau baru. Motif-motif yang baru ini biasanya berbentuk manusia dan binatang yang digambarkan secara simbolik untuk kepentingan agama kristen. Karya seni kristen awal ini anatara lain lukisanlukisan kristus sebagai gembala yang baik. Pada umumnya yang mengembangkan seni Katakomba ini adalah bukan seniman. Bagi mereka yang erpenting adalah dapat mengungkapkan arti dan ide melalui lukisan dan sebagai bakti mereka kepada agama kristen. Namun, justru seniman-seniman Katakomba ini menjadi pelopor seni nonrelistik pada abad pertengahan. Ketika gereja mengalami kemerdekaan kembali pada abad ke-4, kemudian agama kristen dijadikan agama resmi, mulailah perkembangan seni banguan gereja. Pada masa itu, para arsitek membangun gereja dengan menggunakan konsep dasar seni bangunan basilika bangsa Romawi, yaitu suatu bangunan untuk pertemuanpertemuan umum berbentuk persegi panjang. Perkembangan selanjutnya adalah bagunan gereja dengan menara lonceng pada bad ke-6. Seni bangunan pada bangunan gereja adalah bangunan geraja dengan denah memusat dan berkubah serta menggunakan denah memanjang atau basilika dengan langit-langit datar atau dengan lengkung silang. Contoh seni bangunan pada masa gereja adalah bangunan gereja St.Andrea di Mantua dan gereja St.Novella di Feirence.

Kaisaran
Kekaisaran Romawi (Latin: IMPERIVM ROMANVM atau Imperium Romanum) adalah sebuah

entitas politik yang pernah berkuasa di Italia saat ini dengan Roma sebagai pusat pemerintahannya. Walaupun kota Roma telah berdiri sejak tahun 753 SM, perlu waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia. Dalam proses memperluas kekuasaannya, Romawi berbenturan dengan Kartago (pemerintahan yang didirikan tahun 814 SM oleh bangsa Fenisia). Akibatnya, keduanya berperang dalam sebuah peperangan yang disebut Perang Punic (264-241 SM). Perang ini berakhir dengan direbutnya kota Kartago oleh Romawi pada tahun 146 SM, yang menandai permulaan dari dominasi pemerintahan Romawi di Eropa, yang terus berkuasa dengan kekuasaan tertinggi selama enam abad berikutnya. Bagian selanjutnya akan menguraikan peristiwa-peristiwa besar (Major Event) yang terjadi selama Kekaisaran Romawi berdiri.

Daftar isi
[sembunyikan]
1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 7. 8.

1 Pembubaran Republik Romawi (50 SM) 2 Kelahiran Kekaisaran Romawi (30 SM) 3 Tahun empat kaisar (69 Masehi) 4 Krisis Pada Abad ke-3 (253 - 284) 5 Penyebaran Agama Kristen di Romawi 6 Pembagian Kekaisaran Romawi (395) 6.1 Pembagian Wilayah oleh Diocletian (305). 6.2 Tetrachy (Empat Pemimpin)(285 324) 6.3 Theodosius I, Kaisar Terakhir (395) 7 Pertempuran Adrianople (378) 8 Lihat pula

[sunting] Pembubaran Republik Romawi (50 SM)


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Republik Romawi Julius Caesar dikenang sebagai kaisar Romawi paling sempurna (walaupun Roma masih merupakan sebuah republik semasa hidupnya dan jabatan kaisar belum dibentuk hingga ia meninggal). Ia memerintah Republik Romawi beberapa tahun setelah penaklukan kekuatan terakhir bangsa galia di bukit alesia, hingga kematian tragisnya di sidang senat pada 44 SM. Kekuasaan yang dimiliki Julius Caesar didapatkannya ketika ia masih menjabat sebagai salah satu anggota Triumvirat (sebuah dewan pemerintahan yang terdiri atas tiga serangkai, ketika itu : Caesar, Pompei dan Crassus) sebagai pemimpin militer. Pada saat itulah ia memulai rencananya untuk merebut daerah luas di utara eropa yang dikuasai bangsa Galia dengan dukungan sahabatnya, Pompei (106-48 SM). Sejak dikalahkannya Kartago, sekitar satu abad sebelum Caesar lahir, Republik Roma dipenuhi dengan perang saudara, pemberontakan kekuatan militer, korupsi, dan ketidak puasan terhadap dewan Senat sebagai pusat pemerintahan. Suatu kondisi politik yang kacau di sebuah republik

yang berkuasa di laut tengah. Dengan berdirinya Triumvirat, beberapa masalah mampu ditangani, walaupun Caesar menyadari bahwa sistem republik sudah tidak layak dipertahankan. Di tangan Julius Caesar bangsa romawi mulai mewujudkan mimpinya untuk menyerang timur laut dan utara eropa. Ia mendesak perbatasan Romawi sampai ke daratan Inggris (Brittania) sehingga lebih dari separuh benua eropa berada di bawah kekuasaan Republik Roma. Namun kemenangan Caesar dianggap ancaman terhadap republik oleh sebagian anggota Senat, bahkan Pompei ikut mendukung Senat untuk melawan Caesar. Keadaan tersebut memaksa Caesar untuk melakukan Kudeta dan mengabaikan hukum pemerintahan republik itu. Dari utara, Caesar bersama tentaranya menyerang dan merebut kota Roma dari tangan Senat, mengalahkan Pompei dan mengejarnya sampai ke Mesir (dimana yang ia dapatkan hanya kepala Pompei yg tersisa akibat pembunuhan yang dilakukan persekongkolan di mesir, hal tersebut sangat disesali oleh Caesar). Kemenangan Julius Caesar menjadikannya sebagai penguasa Roma dengan kekuasaan mutlak. Ia terus memerintah sampai tewas dibunuh oleh sekelompok orang yang masih mendukung republik pada tahun 44 SM. Julius Caesar mengubah perjalanan sejarah Roma - dan tentu saja, sejarah Eropa. Di Roma sendiri, ia menggulingkan pemerintahan republik (walaupun harus melakukan kudeta dan berperang melawan teman seperjuangannya, Pompeius magnus) dan menciptakan jabatan yang menurut faktanya adalah seorang kaisar, yang dijadikan jabatan resmi oleh kemenakannya Octavianus (63 SM-14 Masehi) ketika ia memegang kekuasaan setelah kematian pamannya. Tatkala Caesar baru mulai memerintah, Roma adalah penguasa utama di Laut Tengah. Pada waktu kematiannya, Roma juga menjadi pemerintahan adikuasa yang pertama di Eropa-atau boleh jadi di seluruh dunia (dengan pengecualian Persia dibawah Cyrus dan Macedonia dibawah Alexander).

[sunting] Kelahiran Kekaisaran Romawi (30 SM)

Kaisar Augustus, Kaisar pertama sekaligus pendiri Kekaisaran Romawi Setelah Julius Caesar tewas, ia digantikan oleh kemenakannya yang bernama Octavianus. Namun bukan hanya jabatan besar, masalah-masalah besar pun turut diwariskan sang paman,

selain mendapat banyak perlawanan dari saingan-saingannya, Octavianus juga harus membongkar skandal pembunuhan caesar yang dilakukan oleh sebuah sindikat persekongkolan yang dipimpin Gaius Cassius dan Markus Yunius Brutus. Oleh karenanya, ia sepakat untuk memimpin sebuah Triumvirat (sebuah dewan pemerintahan yang terdiri atas tiga serangkai) bersama-sama Marcus Lepidus (?-13 SM) dan Marcus Antonius (83-30 SM). Namun sekali lagi, pemerintahan Triumvirat ini tidak cukup berhasil, sehingga menimbulkan banyak masalah termasuk kisah percintaan Markus Antonius dengan ratu mesir Cleopatra di kemudian hari. Cleopatra sendiri adalah pemimpin terakhir dari dinasti terakhir mesir (ptolemy), seorang ratu yang di masa sebelumnya juga pernah memiliki skandal percintaan dengan Caesar. Kita tinggalkan dulu Cleopatra, setelah para pembunuh Julius Caesar berhasil ditangkap dan dihancurkan, Triumvirat sepakat untuk membagi kekuasaan secara geografis, dengan Octavianus di Eropa, Lepidus di Afrika dan Antonius di Mesir. Di Mesir, Markus Antonius mengawali pemerintahannya di kota kosmopolitan Alexandria, disanalah ia bertemu Cleopatra (69-30 SM) yang kemudian ia nikahi (walau besar kemungkinan keduanya pernah bertemu di saat Caesar masih hidup). Perlahan tapi pasti, sahabat seperjuangan Julius Caesar ini mulai berpindah pihak. Ia menetapkan ketiga anaknya sebagai penggantinya dan sering kali ia menghadiahi istrinya dengan benda-benda yang mahal, bahkan timbul kabar angin bahwa ia akan menghadiahkan kota Roma (yang dikuasai Octavianus) kepada Cleopatra, sebagai hadiah. Ketika kabar angin itu merebak dan terdengar oleh Octavianus, ia menjadi berang dan mendeklarasikan perang melawan Anthony. Kedua belah pihak berhadapan muka di Pertempuran Actium Pada tahun 31 SM. Pada pertempuran itu, pasukan Anthony berhasil di desak dan di kalahkan (Anthony dan Cleopatra kemudian mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri pada tahun 30 SM). Octavianus mendeklarasikan dirinya sebagai kaisar romawi dengan berbagai gelar baru, termasuk Imperator dan Kaisar Augustus (Augustus Caesar). Dengan pendeklarasian ini, maka Kekaisaran Romawi, puncak dari dominasi politik yang dibangun selama 7 abad, resmi berdiri. Tepatnya tahun 27 SM.

[sunting] Tahun empat kaisar (69 Masehi)


Setelah Kasiar Nero meninggal karena bunuh diri pada tahun 68, meletuslah suatu perang saudara di Kekaisaran Romawi (perang saudara pertama sejak kematian Antonius pada tahun 30 SM), masa yang dikenal juga dengan sebutan Tahun empat Kaisar (Year of the four emperors). Antara bulan Juni 68 hingga bulan Desember 69, Kaisar Romawi berganti hingga 3 kali dalam satu tahun (Nero digantikan Galba, Galba digantikan Otho, Otho digantikan Vitellius, Vitellius digantikan Vespasian, penguasa pertama dari dinasti Flavian). Periode perang saudara ini sendiri dianggap menjadi awal catatan hitam dalam sejarah Kekaisaran Romawi, karena akibat yang ditimbulkannya berimplikasi besar pada kestabilan politik dan militer Roma saat itu.

[sunting] Krisis Pada Abad ke-3 (253 - 284)


Setelah Augustus mendeklarasikan berakhirnya perang saudara pada abad ke-1 Sebelum Masehi, Kekaisaran Romawi mengalami periode dimana perluasan daerah, kedamaian, dan kemakmurah ekonomi terasa diseluruh penjuru Kekaisaran (Pax Romana). Namun pada abad ke-tiga, Kekaisaran dihadapkan pada sebuah krisis dimana serangan bangsa bar-bar, perang saudara, dan hiperinflasi terjadi dalam waktu yang bersamaan dan terus menerus, yang hampir menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Romawi.

Kekacauan ini sala satunya disebabkan karena tidak adanya suatu sistem yang jelas yang mengatur tentang pergantian kekuasaan (succesion) sejak Augustus meninggal tanpa menunjuk penerus Kekaisaran (normalnya, kekuasaan akan diserahkan kepada anak sang kaisar, namun saat itu Augustus tidak memiliki anak). Hal ini menyebabkan kekacauan saat pergantian kekaisaran pada abad ke-1 dan ke-2, namun biasanya kekacauan yang terjadi tidak berlangsung lama. Pada abad ke-3 ini, puncak kekaisaran dipimpin sekurang-kurangnya 25 Kaisar antara tahun 235 - 284 (biasa disebut Kaisar-Militer (Soldier-Emperor). Kebanyakan dari 25 kaisar ini tewas dibunuh atau terbunuh dalam konflik abad ke-3 ini. periode ini dianggap berakhir setelah Diocletian berkuasa.

[sunting] Penyebaran Agama Kristen di Romawi


Kurang lebih tiga abad setelah kematian Kaisar Augustus (wafat pada tahun 14 Masehi), Roma yang berbentuk kekaisaran telah berkembang dengan pesatnya. Dengan wilayah yang luas dan kekuatan militer yang tak terkalahkan, kekaisaran Romawi menjadi kekaisaran terbesar di dunia yang telah dikenal ketika itu, masa yang biasa disebut Pax Romana, di mana pun terwujud.

Konstantin yang agung, atau dikenal juga dengan sebutan Konstantin I Pada saat inilah, agama Kristen mulai tumbuh dan berkembang di Roma. Tidak seperti agamaagama sebelumnya, yang diwariskan dari generasi ke generasi sebagai ciri-ciri budaya suatu bangsa, agama Kristen secara aktif mempertobatkan mereka yang belum percaya. Agama Kristen bermula dari Timur Tengah dan menyebar hingga ke Yunani dan Mesir. Para utusan Injil Kristen terutama murid Yesus, Petrus (?-67 Masehi), perintis penyebaran agama Kristen, bersama-sama Saulus dari Tarsus (5-67 Masehi), kini dikenal sebagai Paulus, memberitakan agama yang baru itu ke seluruh wilayah Kekaisaran dan bahkan sampai ke Roma. Pada awalnya, kedatangan agama baru ini bisa ditoleransi oleh orang Romawi. Namun pada perkembangan selanjutnya, orang Romawi mulai khawatir akan penyebaran agama Kristen yang begitu cepatnya. Mereka mengkhawatirkan agama ini akan memecahbelah persatuan bangsa Romawi. Maka dimulailah pembantaian terhadap orang-orang yang memeluk agama Kristen. Mereka dibunuh, ditindas atau dijadikan umpan singa di arena sirkus. Meskipun demikian, gerakan-gerakan bawah tanah orang Kristen tetap aktif menyebarkan agama, mereka menjadikan Roma sebagai pusat gerakan mereka. Hingga suatu ketika, keadaan ini berubah ketika Constantinus (280-337 Masehi), yang memeluk agama Kristen, berkuasa. Di bawah kepemimpinannya, agama yang awalnya ditentang ini, mulai diterima dan bahkan dikembangkan. Bahkan, ia sempat menjadi penengah dalam sebuah perselisihan serius mengenai doktrin antara golongan barat dan timur dalam Gereja. Ia

mengundang para uskup yang mewakili kedua golongan itu untuk menghadiri sebuah Konsili Nicea tahun 325 Masehi. Di sana perbedaan-perbedaan di antara mereka diselesaikan. Pengakuan Iman Nicea, yang naskahnya dibuat pada konferensi tersebut, menetapkan keyakinankeyakinan Kristen yang mendasar yang dapat disepakati kedua golongan. Selanjutnya, Constantinus mengambil sejumlah langkah untuk menyelamatkan orang Kristen dari kehancuran, baik sebagai akibat penganiayaan eksternal ataupun perselisihan internal. Ia juga menetapkan agama Kristen sebagai agama negara di seluruh pemerintahan Kekaisaran Romawi. Karena jasa-jasanya itulah, agama tersebut mulai tersebar bahkan menjadi dominan di seluruh Eropa (karena ketika itu, Romawi menguasai hampir seluruh daratan Eropa).

[sunting] Pembagian Kekaisaran Romawi (395)


Pembagian Kekaisaran Romawi yang tunggal menjadi dua (Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur) terjadi sekitar tahun 395 setelah kematian Thedosius I. Pembagian kekuasaan ini dilakukan melalui serangkaian peristiwa yang saling terkait.

[sunting] Pembagian Wilayah oleh Diocletian (305).


Kaisar Romawi ketika itu, Diocletian mulai mengalami kesulitan-kesulitan yang serius dalam menjalankan pemerintahannya diatas daerah yang sangat luas, kesulitan ini di antaranya : 1. Daerah yang terlalu luas mengakibatkan koordinasi pusat dengan daerah lainnya terhambat, perlu waktu berbulan-bulan agar maklumat atau hukum dari pusat pemerintahan samapai ke daerah terpencil. Daerah yang terlalu luas itu juga mengakibatkan rendahnya pengawasan dan penjagaan dari serangan bangsa lain seperti Goth, Visigoth, Vandal dan Frank.
2.

Diocletian melihat bahwa Kekaisaran Romawi tidak akan bisa bertahan jika dipimpin oleh satu pemerintahan saja, maka ia pun membagi Kekaisaran menjadi dua pada sekitar daerah timur Italia (lihat), dan menyebut pemimpinnya dengan sebutan Augustus
1.

Kekaisaran Romawi Bagian Barat dengan Diocletian sebagai Augustus bagi Wilayah

Barat Kekaisaran Romawi Bagian Timur dengan Maximian, sahabat karib Diocletian, sebagai Augustus wilayah Wilayah Timur
1.

Walaupun begitu, kekaisaran Romawi pada saat itu tetap menjadi suatu Kekaisaran tunggal, pemisahan menjadi Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur terjadi pada masa kepemimpinan Theodisius I.

[sunting] Tetrachy (Empat Pemimpin)(285 324)

Diocletian, pencetus pemisahan wilayah Romawi. Setelah wilayah Kekaisaran Romawi dibagi menjadi dua wilayah. Pada tahun 293 masingmasing Augustus memilih kaisar muda yang disebut Caesar (bedakan antara Kaisar (Emperor) dengan Caesar) sebagai pembantu urusan administratif dan sebagai penerus Kekaisaran jika mereka meninggal; Galerius menjadi Caesar dibawah Dioclotian dan Constantius Chlorus dibawah Maximian. Konstitusi ini disebut Tetrachy dalam ilmu pemerintahan modern. Pada awalnya, sistem ini cukup berhasil mencegah kehancuran Kekaisaran Roma. Penurunan kekuasaan pun berlangsung dengan damai. Setiap Caesar, dari barat ataupun timur, menggantikan Augustus masing-masing dan mengangkat Caesar Baru; Galerius mengangkat keponakannya Maximinus, dan Constantius mengangkat Flavius Valerius Severus sebagai Caesar nya. Namun keadaan berubah ketika Constantius Chlorus meninggal pada tanggal 25 Juli 306. Pasukan Constantius di daerah Eboracum segera mengangkat Constantine, anak Constantius, sebagai Augustus. Dan pada bulan agustus di tahun yang sama, Galerius juga memutuskan untuk mengangkat Severus menjadi Augustus. Ketika ketidakpuasan merajalela, Roma dihadapkan pada sebuah revolusi yang menginkan Maxentius anak Maximian, menjadi Augustus (akhirnya ia menjadi Augustus pada tanggal 28 Oktober 306). Berbeda dengan yang lainnya, pengangkatan Maxentius ini didukung oleh pasukan Praetorian. Hal ini menyebabkan Kekaisaran memiliki 5 pemimpin: Empat Augustus (Galerius, Constantine, Severus dan Maxentius) dan seorang Caesar (Maximinus) Dan pada tahun 307, Maximian juga memproklamirkan dirinya sebagai Augustus, bersebelahan dengan anaknya Maxentius (sehingga secara total, ada 6 orang Augustus di Kekaisaran Romawi yaitu : Maximinus, Maximian, Maxitius, Galerius, Constantine dan Severus). Namun hal ini tidak disetujui oleh Galerius dan Severus, sehingga menimbulkan perang saudara di daerah Italia. Akhirnya, Serverus terbunuh di tangan Maxentius pada tanggal 16 September 307. Keduanya (Maximinus dan Maxentius) pun berusaha memikat Constantine untuk bekerjasama dengan cara menjodohkan Constantine dengan Fausta, anak Maximian sekaligus kakak kandung Maxentius. Keadaan semakin rumit ketika Domitius Alexander, Vicarius (semacam Gubernur) dari Provinsi Afrika memproklamirkan diri sebagai Augustus pada 308. Melihat perkembangan ini, maka diadakanlah Kongres Carnuntum yang dihadiri oleh Diocletian, Maximian, and Galerius. Kongres ini menghasilkan keputusan antara lain :
1. 1. 1. 1. 1. 1.

Galerius menjadi Augustus di Kekaisaran Romawi Wilayah Timur Maximinus menjadi Caesar di Kekaisaran Romawi Wilayah Timur Maximian Dipecat Maxentius tidak diakui, kepemimpinannya dianggap ilegal

Constantine mendapat pengakuan, namun jabatannya di turunkan menjadi Caesar di Kekaisaran Romawi Bagian Barat Licinius menggantikan Maximian sebagai Augustus di Kekaisaran Romawi Wilayah Barat Namun masalah terus berlanjut. Maximinus menuntut agar gelarnya sebagai Augustus dikembalikan. Akhirnya dia memproklamirkan dirinya kembali sebagai Augustus pada tanggal 1 Mei 310. Diikuti oleh Maximian yang memproklamairkan dirinya, untuk yang ketiga kalinya, menjadi Augustus. Namun ia (Maximian) tewas dibunuh oleh menantu-nya sendiri, Constantine,

pada bulan Juli 310. Pada akhir tahun 310, Kekaisaran Romawi masih dipimpin oleh 4 Augustus resmi (Galerius, Maximinus, Constantine, dan Licinius) dan seorang Augustus ilegal (Maxentius)

Galerius, dalam koin Romawi. Galerius tewas pada bulan Mei 311 meninggalkan Maximinus sebagai penguasa tunggal Kekaisaran Romawi Wilayah Timur. Disaat bersamaan, Maxentius mendeklarasikan perang terhadap Constantine, yang telah membunuh ayahnya (Maximian adalah ayah kandung Maxentius). Namun peperangan itu menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Ia tewas dalam suatu pertempuran melawan Constantine, Pertempuran di Jembatan Milvian, pada tanggal 28 Oktober 312. Akibat kematian Maxentius, Augusti (kata jamak dari Augustus) hanya bersisa 3 orang; Maximinus, Constantine, dan Licinius. Licinius kemudian menikahi Constantia, adik Constantine, untuk mengikat persahabatan dengan Constantine. Pada bulan Agustus 313, Maximinus tewas di daerah Tarsus, Cilicia. Augusti yang tersisa (Licius dan Constantine) akhirnya sepakat membagi 2 wilayah Kekaisaran Romawi, seperti yang dilakukan oleh Diocletian; Constantine di Kekaisaran Romawi Bagian Barat, dan Lucius di Kekaisaran Romawi Bagian Timur. Pembagian kekuasaan ini berlangsung selama sepuluh tahun. Samapai pada tahun 324, peperangan antara dua Augusti yang tersisa terjadi. Peperangan ini berakhir dengan kekalahan Lucius, menjadikan Constantine sebagai penguasa tunggal di seluruh Kekaisaran Romawi. Kemudian Constantine memutuskan bahwa Kekaisaran yang hampir musnah ini, membutuhkan ibukota baru sebagai pusat pemerintahan. Ia memutuskan memindahkan pusat pemerintahan ke Kota kuno Byzantium dan mengubah namanya menjadi Nova Roma (namun dikemudian hari, kota ini dikenal dengan Constantinople, kota Constantine). Constantineople terus menjadi pusat pemerintahan Constantine yang agung sampai kematiannya pada tanggal 22 Mei 337.

[sunting] Theodosius I, Kaisar Terakhir (395)


Pada tahun 392, Valentinian tewas di Vienne. Theodosius I menggantikan dia, memerintah seluruh Kekaisaran Romawi. Theodosius mempunyai dua putra (Arcadius dan Honorius) dan seorang putri bernama Pulcheria, dari istri pertamanya, Aelia Flacilla. Putri dan istrinya pertamanya kemudian tewas pada tahun 385. Dari istri keduanya, Galla, dia mendapatkan seorang putri, Galla Placidia, ibu dari Valentinian III, seseorang yang kemudian menjadi Kaisar di Kekaisaran Romawi Barat. Setelah kematiannya pada tahun 395, kekuasaannya dibagi kepada dua anaknya Arcadius dan Honorius; Arcadius menjadi penguasa Kekaisaran Romawi Timur, dengan ibukota

Konstantinopel, dan Honorius menjadi penguasa di Barat, dengan ibukota Milan. Pembagian ini dianggap sebagai akhir dari Kekaisaran Romawi yang Tunggal.

[sunting] Pertempuran Adrianople (378)


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pertempuran Adrianople (378) Pertempuran Adrianople (9 Agustus 378) adalah pertempuran antara Tentara Romawi yang dipimpin Kaisar Valens dan suku Jerman (Germanic Tribes, kebanyakan berasal dari suku Visigoths dan Ostrogoths) dipimpin oleh Fritigern. Pertempuran terjadi di daerah Adrianople dan berakhir dengan kekalahan telak Kekaisaran Romawi. Pertempuran ini mengakibatkan tewasnya Kaisar Valens.

Pendahuluan

Bangsa Romawi berasal dari masyarakat Agrikultur-militer. Bangsa/kaum petani yang suka berperang dan berekspansi ke

sekitar Laut Tengah, Eropa Utara dan Barat serta sebagian Asia dan Afrika. Kebudayaan Romawi berawal dan seni Eropa Barat yang diambil secara komprehensif.

l Kekaisaran Romawi mempunyai wilayah kekuasaan yang menyebar dan berkembang (ekspansif) di sekitar daratan Spanyol, Armenia, Inggris hingga Mesir l Kerajaan Romawi merupakan suatu ne.gara yang digolongkan sebagai statesmanship yaitu bangsa yang memiliki kemampuan sebagai negarawan

l Bangsa Romawi bisa dianggap sebagai penyebar dan pelestari peninggalan kebudayaan klasik

l Dengan kekuasaan yang bertumpu pada kekaisaran (IMPERIUM ROMANIUM)

Kekaisaran Romawi

Kekaisaran Romawi (Latin: IMPERIVM ROMANVM atau Imperium Romanum) adalah sebuah entitas politik sangat besar yang pernah ada. Walaupun kota Roma telah berdiri sejak tahun 753 SM, perlu waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia.

Gambar 1.1 Kekaisaran Romawi pada puncak kejayaannya (117 Masehi)

Dalam proses memperluas kekuasaannya, Romawi berbenturan dengan Kartago (pemerintahan yang didirikan tahun 814 SM oleh bangsa Fenisia). Akibatnya, keduanya berperang dalam sebuah peperangan yang disebut Perang Punic (264-241 SM). Perang ini berakhir dengan direbutnya kota Kartago oleh Romawi pada tahun 146 SM, yang menandai permulaan dari dominasi pemerintahan Romawi di Eropa, yang terus berkuasa dengan kekuasaan tertinggi selama enam abad berikutnya.

Gambar 1.2 Romawi Kuno berpusat di Forum Romawi ini.

Romawi Kuno adalah sebuah peradaban yang tumbuh dari negara-kota Roma didirikan di Semenanjung Italia di sekitar abad ke-9 SM. Selama keberadaanya selama 12 abad, kebudayaan Romawi berubah dari sebuah monarki ke sebuah republik oligarki sampai ke kekaisaran yang luas. Dia datang untuk mendominasi Eropa Barat dan wilayah sekitar di sekitar Laut Tengah melalui penaklukan dan asimilasi. Namun beberapa faktor menyebabkan kemerosotannya. Sebelah barat kekaisaran, termasuk Hispania, Gaul, dan Italia, akhirnya pecah menjadi kerajaan merdeka pada abad ke-5; kekaisaran timur, diatur dari Konstantinopel, disebut sebagai Kekaisaran Romawi Timur setelah tahun 476, tanggal tradisional kejatuhan Romawi dan kelanjutannya Zaman

Pertengahan.Peradaban Romawi seringkali dikelompokan sebagai klasik antik bersama dengan Yunani kuno, sebuah peradaban yang menginspirasikan banyak budaya Romawi Kuno. Romawi Kuno menyumbangkan banyak kepada pengembangan hukum, perang, seni, literatur, arsitektur, dan bahasa dalam dunia Barat, dan sejarahnya terus memiliki pengaruh besar dalam dunia sekarang ini.

Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak itu penggalian kembali kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa terinci mengenai kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi. Saat ini kota Pompeii merupakan salah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO.

Gambar 1.3 Puing kota Pompeii

Gambar 1.4 Peta Romawi Kuno

Peradaban Romawi Kuno

A. Kehidupan Masyarakat Romawi

Perkembangan Romawi dipengaruhi oleh keadaan geografisnya,contoh:

1.Lokasinya strategis di kawasan Laut Tengah yang cocok untuk perdagangan 2.Aman dari serbuan bangsa asing karena terlindung oleh alam. Di utara adalah Pegunungan Alpen, di timur adalah Laut Adriatik dan Laut Ionia. Di selatan

adalahLaut Sicilia dan di barat adalah Laut Tirenia serta Laut Liguri. 3.Iklim yang nyaman dan tanah yang subur untuk kegiatan pertanian. 4.Roma dibangun di atas tujuh bukit di tepi sungai Tiber, sehingga keadaannya aman dan terlindung.

Orang-orang Italia awal terdiri dari banyak suku yang masingmasing mempunyai bahasa dan kebudayaan sendiri. Pemukim yang paling awal adalah Suku Liguria kemudian berdatangan Suku Umbria, Latin dan Samnite yang kemungkinan berasal dari EropaTengah. Setelah itu datanglah Suku Etruska dari Asia Kecil lalu orang-orang Kartago dan Yunani yang mendirikan koloninya di Italia Selatan.Siapakah cikal bakal bangsa Romawi yang mendirikan pemerintahan di Roma? Sumbersejarah yang dapat digunakan adalah legenda karya Vergellius yang berjudul Aeneis. Kitab tersebut mengisahkan seorang pelarian dari Troya yang dikalahkan oleh Yunani dalam perang Troya bernama Aeneas ke negeri Latin di Italia. Kemudian puteranya yangbernama Ascanius pindah ke pedalaman dan mendirikan kota Alba Longa. Beberapa lama kemudian keturunan Aeneas yang bernama Rhea Silva yang diusir oleh pamannya yang bernama Amulius telah melahirkan bayi kembar bernama Remus dan Romulus.Oleh Amulius kedua bayi tersebut diperintahkan untuk dibuang di sungai Tiber. Keduabayi tersebut dirawat oleh serigala sampai ditemukan oleh seorang penggembala dan diasuhnya. Setelah dewasa mereka mendirikan kota Roma. Namun Romulus membunuh Remus dalam pertengkaran mereka sehingga Romulus menjadi penguasa tunggal dikota tersebut yang dinamai Roma. Untuk mengabadikan kisah tersebut dibuatlah patung perunggu berbentuk seekor serigala sedang

menyusui bayi kembar yang dapat Anda lihat gambarnya dibawah ini.

Gambar 1.5 Italia pada abad 6 SM.

Dari legenda tersebut dapat memperjelas uraian mengenai kedatangan bangsa asing misalnya bangsa Etruska dari padang rumput sekitar Laut Kaspia yang kemudian melakukan percampuran darah dengan penduduk yang lebih dahulu mendiami Italia.

Gambar 1.6 Bayi Kembar sedang menyusu Serigala

Seperti sudah diuraikan di atas, masyarakat Romawi hidup dari sektor pertanian serta perdagangan dan pelayaran. Hubungan dagang dijalani dengan bangsa-bangsa di sekitar Laut Tengah bahkan pada masa Kaisar Octavianus Agustus hubungan dagang meluas sampai ke negeri Cina melalui jalur perdagangan yang disebut Silk Road (jalan sutera).

Mereka mengekspor keramik, barang-barang dari besi dan perunggu, dan kayu serta minuman sejenis anggur. Sedangkan barang impor antara lain sutera dari Cina, rempahrempah dari Indonesia, katun dan mutiara dari India. Dari Mesir diimpor gading, kertas dan binatang buas. Dari Asia Barat didatangkan permadani, batu permata, garam dan

ikan.

Bangsa Romawi juga memiliki kemampuan yang tinggi dalam pengolahan logam, penggunaan batu untuk bangunan, tehnik lengkung (Arch) serta tehnik pengeringan rawa yang diproses dari Suku Etruska.

Bangsa Romawi mewarisi kebajikan dari leluhurnya seperti kekuatan, ketekunan, keuletan, kesetiaan serta melakukan apa yang perlu dikerjakan dengan kedisiplinan. Sikap inilah yang menghantar Romawi menuju kejayaannya.

B. Sistem Pemerintahan Romawi

1.1. Kerajaan (Monarkhi) 750 SM-500 SM

Pada mulanya Romawi berbentuk kerajaan (Monarkhi)dengan rajanya yang pertama adalah Romulus. Raja-raja Romawi ini berasal dari keturunan pendatang yaitu bangsa Etruska yang memerintah penduduk asli sebelumnya yaitu suku bangsa Latin. Meskipun di bidang ekonomi kerajaan Roma mengalami perkembangan namun bangsa Latin merasa tidak senang terhadap penguasa asing yang mengenakan undang-undang militer kepada mereka. Terjadilah pemberontakan penduduk Roma yang berhasil menggulingkan raja Tarquin yang sombong

sebagai raja terakhir Romawi pada tahun 509 SM dipimpin oleh Lucius Junius Brutus.

2. Republik Romawi, 500 SM-27 SM

Pada masa Republik Romawi pembagian penduduk didasarkan atas dua golongan yaitu: Patricia dan Plebea. Patricia berasal dari kalangan pemilik tanah yang luas atau orang yang secara turun temurun sudah merupakan kelas aristrokat (bangsawan). Golongan patricia dianggap sebagai warga negara secara penuh.

Patricia berasal dari bahasa Latin patres yang berarti ayah, sedangkan Plebea berasal dari bahasa Latin plebs yang berarti orang banyak. Mereka negara secara tidak penuh, namun masih memiliki beberapa hak politik dan hak untuk mengumpulkan kekayaan. Orang-orang dari golongan patricia memegang kedudukan dalam lembaga-lembaga politik yaitu Konsul, Senat dan Majelis atau Asembly. Masing-masing lembaga politik tersebut dapat Anda pelajari rinciannya sebagai berikut:

a.Konsul:

merupakan jabatan pemegang eksekutif untuk masa jabatan satu tahun. Konsul berjumlah 2 orang. Masing-masing konsul memiliki hak saling memveto sehingga

keputusan penting harus didukung oleh kedua orang tersebut. perang dengan persetujuan senat, konsul dapat menyerahkan kekuasaan hanya ketangan satu orang yang disebut diktator yang pengertiannya sangat berbeda dengan diktator jaman sekarang. Diktator pada jaman Republik Romawi menjaga

kekuasaan secara konstitusional dalam waktu pendek paling lama 6 bulan

b. Senat :

adalah Dewan yang anggotanya hanya terdiri dari orang-orang patricia, berjumlah sekitar 300 orang, berasal dari mantan pejabat konsul. Konsul tunduk pada senat. Senat juga memiliki hak veto terhadap keputusan Majelis. Dari uraian di atas jelas bahwa Senat memiliki pengaruh yang sangat besar di

Romawi.

c. Majelis :

adalah lembaga yang anggotanya berasal dari golongan patricia maupun plebea.

Tugas Majelis adalah :

- memilih para konsul dan pejabat-pejabat yang lain.

- menyetujui atau menolak perundang-undangan yang diajukan oleh konsul

dan senat.

Pada awal pemerintahan Republik Roma merupakan suatu Oligarkhi karena yang menduduki posisi penting dalam pemerintahan adalah sekelompok kecil orang-orang dari golongan patricia. Dalam perkembangan kemudian untuk memberikan kesempatan yang sama bagi golongan plebea duduk dalam lembaga-lembaga pemerintahan dibuatlah undang-undang pertama Roma yang tertulis tahun 449 SM. Yang dikenal sebagai Dua Belas Tabel

Susunan masyarakat setelah bersatunya golongan bangsawan dan masyarakat biasa adalah sebagai berikut :

- optimat : terdiri dari bangsawan dan rakyat biasa yang kaya

- equites : para pedagang dan pengusaha

- populus : rakyat biasa yang memiliki suara di Dewan Rakyat

- budak : tawanan perang, yang tidak mempunyai hak

- poletar : warga negara Roma yang hanya memiliki dirinya sendiri

30

Selama masa Republik apakah wilayah Romawi bertambah luas? Dapat Anda

pastikan wilayah Romawi semakin luas. Untuk memperkuat pertahanannya selain Romawi mengembangkan pemerintahan yang teratur juga meningkatkan angkatan perangnya.

Republik Roma mewajibkan seluruh warganya masuk dinas ketentaraan. Unit angkatan perang dikenal dengan nama Legiun yang terdiri dari 3600 prajurit. Legiun dibagi menjadi kelompok kecil antara 60 hingga 120 orang yang disebut Maniple (secara hurufiah berarti segenggam). Ekspansi yang dilakukan oleh Romawi adalah sebagai berikut:

1. Sampai dengan tahun 265 SM, Romawi berhasil menduduki Jazirah Apenina

termasuk koloni Yunani.

2. Terlibat perang Phunicia yang berlangsung sampai 3 kali.

Sebab perang Phuniciaadalah permintaan raja Syracuse dari Sicilia terhadap Roma untuk membantu menghadapi expansi Kartago.

- Perang Phunicia I tahun (264 241SM)

Romawi menang dan memperoleh Sicilia Barat sebagai penghasil gandum.

- Perang Phunicia II (218 201 SM).

Pasukan Kartago dipimpin oleh Hannibal mengerahkan kekuatannya untuk masuk ke Italia melalui Spanyol dan Pegunungan Alpen. Hannibal juga meminta bantuan Suku Gaul untuk memperkuat pasukannya. Walaupun demikian Hannibal gagal menaklukkan Romawi, bahkan pasukan Romawi yang dipimpin oleh Scipio berhasil menyerbu Afrika Utara. Pada tahun 201 SM Kartago tunduk kepada Roma dan menyerahkan daerah jajahannya di Spanyol kepada Roma.

- Perang Phunicia III (149 146 SM).

Pasukan Romawi dapat menghancurkan Kartago setelah senator Romawi yang bernama Cato berpidato Delenda est Carthago (Karthago harus dihancurkan). Bangunan-banguna dihancurkan rata dengan tanah dan wilayah kekuasaannya dijadikan wilayah kekuasaan Romawi.

3. Pada awal kedua SM, Romawi dapat mengalahkan Macedonia dan Syiria. Setelah berhasil menaklukkan daratan di sekitar Laut Tengah maka bangsa Romawii menganggap Laut Tengah sebagai miliknya. Laut Tengah disebut Marenostrum atau Laut Kita. Negarawan-negarawan Romawi tersebut antara lain:

a. Tiberius Gracchus (163 133 SM). Ia berusaha memperbaiki nasib para petani melalui Land reform (pembaharuan hak pemilikan tanah) namun gagal dan terbunuh.

b. Gayus Gracchus (153 121 SM). Ia melanjutkan tindakan Land reform namun

juga tewas ditangan musuh.

c. Marius (155 86 SM) yang berkuasa secara otokratis namun gagal dalam

memperbaiki kehidupan politik.

d. Sulla (83 79 SM). Semasa pemerintahannya, ia banyak memihak senat. Ia

memerintah sebagai diktator selama 4 tahun.

e. Trium Vurat I (Tiga Serangkai) yaitu Pompeyus, Crussus dan Yulius Caesar.

Dari ketiga tokoh tersebut akhirnya Yulius Caesar tamoil sebagai penguasa

tunggal. Untuk mengenal tokoh Yulius Caesar, amatilah gambar di bawah

ini.

Catatan menarik yang perlu Anda ketahui mengenai tokoh Yulius Caesar adalah:

mengalahkan bangsa Galia di Perancis Selatan,kemudian dibukukan dengan judul Oe Belo Gallica.

Gambar 1.7 Patung Julius Caesar, Sumber Rome and Vatican

Sebagai gambaran mengenai peperangan melawan bangsa Galia perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 1.8 Penyerangan benteng Tentara Romawi diatas menara

sedang menghujankan serangan kepada orang-orang Galia yang sedang

di tekan di bawahnya.

Sumber : Roma Masa Kekaisaran

Gambar 1.9 Onager-Onager atau Ketapel untuk

melemparkan karung batu kecil, suatu bom pecah gaya Romawi.

Sumber : Roma masa kekaisaran

- Dalam peperangannya di Asia Kecil, ia mengirim pesan yang terkenal ke Roma yang berbunyi Veni, Vidi, Vici artinya: saya datang, saya melihat dan saya menang.

- Memperbaharui kalender Romawi sehingga disebut Kalender Julian yang hitungannya setahun ada 365 hari serta dikenal tahun kabisat sepertikalender sekarang.

- Kelahiran Yulius Caesar adalah melalui operasi sehingga persalinan dengan operasi kini disebut operasi caesar.

Keberhasilan Yulius Caesar sebagai penguasa Roma menimbulkan iri hati para musuhnya antara lain Brutus dan Cassius yang membunuh Yulius Caesar tahun 14 SM.

Situasi Romawi sepeninggal Yulius Caesar :

Kematian Yulius Caesar menyebabkan kekacauan di Romawi. Muncullah tigaserangkai yang kedua terdiri dari Octavianus (anak angkat Yulius Caesar) dengan Lepidus dan Antonius.Ketiga tokoh tersebut segera membagi kekuasaan. Leppidus di Afrika Utara, Octavianus menguasai wilayah barat yang berkedudukan di Roma sedangkan Antonius menguasai wilayah timur yang berkedudukan di Mesir yang saat itu diperintah oleh ratu Cleopatra. Mesir mempunyai kedudukan yang strategis antara lain sebagai gudang gandum untuk Roma. Antonius terpikat dan menikahi Cleopatra yang mempunyai keinginan yang sama untuk membebaskan Mesir dari kekuasaan Republik Romawi. Hal ini menimbulkan kemarahan Octavianus sehingga terjadilah peperangan. Kedua pasukan bertemu di Teluk Actium (Italia Selatan) yang dimenangkan oleh Octavianus. Antonius dan Cleopatra kembali ke Mesir dan bunuh diri.

3. Kekaisaran Romawi 27 SM-395

Kekaisaran Romawi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu.

Masa pax Romana (Inperium Romawi) dari tahun 27 SM sampai dengan tahun 180 M Antara tahun 180-395 Kekaisaran Romawi mengalami masa Kemunduran. Pada masa Pax Romana, Imperium Romawi mengalami masa kejayaan yang diperintah oleh 16 orang kaisar mulai dari kaisar Oktavianus Agustus sampai Marcus

Aurelius.

Pax Romana berarti perdamaian dibawah pemerintahan Romawi, maksudnya seluruh wilayah yang dikuasai oleh imperium Romawi tunduk di bawah pemerintah Romawi yang kuat. Sebagai perbandingan, Belanda selama menjajah Indonesia pernah memperaktekan istilah Pax Neer landica di Indonesia (Hindia Belanda).

a. Octavianus Augustus (27 SM 14 SM)

Setelah mengalahkan Antonius, Octavianus menjadi orang terkuat di Romawi. Oleh senat ia diangkat menjadi kaisar yang pertama. Ia memperoleh beberapa gelar yaitu: augustus artinya maha mulia, Imperator artinya panglima tertinggi, Pontifex Maximus artinya kepala agama bahkan kemudian dianggap sebagai dewa, Princep Civitas artinya warga kota yang utama. Kaisar Augustus memerintah secara diktator namun disegani oleh rakyatnya. Pada masa pemerintahannya lahirlah Nabi Isa (Yesus Kristus) di Judea sebagai salah satu propinsi/daerah jajahan Romawi. Ajaran

Kristen kemudian menyebar ke Roma dan pengaruhnya besar sekali terhadap peradaban Eropa. Pemerintahannya maju pesat sehingga disebut jaman keemasan Romawi. Kota

Roma dibangun sangat megah, hubungan dagang yang luas bahkan sampai ke Cina melalui jalan sutera (silk road). Dalam bidang pemerintahan, tindakan kaisar Octavianus yang penting adalah :

- mengadakan konsolidasi pemerintahan,

- menghilangkan kekuasaan Senat,

- membangun administrasi yang tersentralisasir dan efektif,

- peresmian lembaga adopsi (pengangkatan) sebagai pewaris kekayaan, dan

- memberikan subsidi bagi warga negara yang kawin secara syah.

b. Tiberius (14 37 ): merupakan anak tiri yang sekaligus menantu kaisar Augustus.

c. Caligun (37 41 ): dianggap kaisar sinting karena mengangkat kuda kesayangannya menjadi konsul.

d. Claudius (41-54):

menempatkan Inggris selatan dibawah pengawasan Romawi. Ia memperkenalkan adat istiadat kesusasteraan dan bahasa latin sehingga berpengaruh bagi kebudayaan Inggris.

e. Nero (54- 68):

merupakan kaisar yang kejam. Ia tega membunuhibunya, saudaranya, istrinya, bahkan gurunya bernama Seneca. Ia membakar kota Roma namundituduhkan orang-orang kristen sebagai pelakunya sebagai alasan untuk menganiaya mereka.

f. Galba (68 69)

g. Otho (69)

h. Vittellius (69)

i. Vespasianus (69 79), merupakan kaisar yang membangun Colloseum.

j. Titus (79 81), ia diperintah oleh Vespasianus, ayahnya untuk menggempur Yerusalem dan mengusir bangsa Yahudi keluar dari negerinya. Pada masa pemerintahannya meletuslah Gunung Vesuvius yang menghancurkan kota Pompeii.

k. Domitianus (81 96), berhasil menguasai Inggris dan Scotlandia. Ia menuntut dirinya disembah sebagai dewa.

l. Nerva (96-98)

m. Trayanus (98 117).

Imperium Romawi pada masa Trayanus memiliki wilayah terluas meliputi: sebelah

barat adalah Laut Atlantik, sebelah timur adalah sungai Eufrat dan Laut Hitam,

sebelah utara adalah sungai Donau dan sungai Rhein, sebelah selatan adalah

Gurun Sahara dan Gurun Arabia.

n. Hadrianus (117 138).

Merupakan kaisar yang membangun tembok (limes) terutama di Inggris dan Eropa

Tengah antara sungai Rhein dan sungai Donau.

Gambar 1.10 Tembok Hadrianus

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia

dan Umum

Gambar tersebut menunjukkan limes Hadrianus yang dibangun sepanjang 118 km di Inggris.

o. Antonius Pius (138 161)

p. Marcus Aurelius (161 180):

wilayah merupakan kaisar yang gemar ilmu pengetahuan, filsafat dan sastra.Para kaisar mampu memerintah atas imperium yang sangat luas. Hal itu dimungkinkan karena pemerintahan lebih bersifat federasi dari pada desentralisasi. Tiap-tiap negara boleh menyelenggarakan pemerintah sendiridengan kewajiban: membayar pajak, membantu tenaga untuk berperang sertamenyelenggarakan dan mengawasi upacara pemujaan kepada kaisar.Sejak tahun 180 kekaisaran Romawi mengalami kemunduran. Kurang lebih 100 tahun Romawi diliputi oleh kekerasan dan perang saudara. Beberapa kaisar yangmemerintah pada masa kemunduran ini antara lain: Diocletianus (284 305),merupakan kaisar yang kejam. Ia memerintahkan pembunuhan terhadap pengikutagama kristen. Mereka yang berhasil meloloskan diri membuat lubangperlindungan di gua-gua karang yang disebut Catacombe. Kaisar berikutnyaadalah Konstantin yang Agung (324 337). Ia memindahkan ibukota Romawi

dari Roma ke Bizantium (Konstantinopel) yang kini disebut Istambul. Pada tahun 313 Konstantin mengeluarkan Edic Milan yang berisi perintah menghentikanpengejaran terhadap umat kristen dan menetapkan agam kristen menjadi agamaresmi negara: Kaisar Thedosius (378 395) menetapkan agama kristen sebagaagama negara. Ia membagi wilayah kekaisaran untuk kedua putranya: KekaisaranRomawi Barat beribukota di Roma untuk Honorius, putra bungsunya dan putrasulung yang bernama Archadius berkuasa di Romawi Timur dengan ibukotaKonstantinopel.Setelah membaca uraian di atas, mungkin dalam hati Anda timbul pertanyaan:keadaan kekaisaran Romawi Barat dan Timur setelah pembagianpada tahun 395. Keadaan Romawi Barat mengalami kemunduran baik dalam bidang perdagangan maupun industri, akibatnya keuangan negara lemah, inflasi tidak tertahankan lagi dan nilai uang merosot. Para pedagang mengalihkan usahanya ke bidang pertanian, proses ekonomi berubah arah dari perekonomian uang ke rumah tangga perekonomian tertutup. Kota mundur dan keamanan tidak terjamin. Pada abad 5 yaitu tahun 476 Odouker menamakan dirinya raja Germania di Italia.Romawi Barat terpecah menjadi beberapa kerajaan yang diperintah oleh raja-raja Germania. Seperti Goth Timur, Goth Barat, Burgundia, Vandal, Lambordiadan Francia (Perancis, Belgia, Belanda, Jerman Barat).Romawi Timur memiliki wilayah meliputi: Semenanjung Balkan, Asia Kecil (sampaiArmenia), Syiria sampai Eufrat dan Mesir. Setelah tahun 476 hubungan Romawi Barat dan Romawi Timur praktis putus. Romawi Timur dapat bertahan sampai tahun 1453 dengan melakukan perdagangan dan setiap serangan dari bangsa Barbar disikapi dengan memberi upeti. Pada tahun 1453 Konstantinopel dikuasai oleh Sultan Muhammad II dari Turki-kaisar Romawi Timur yang terkenal adalahYustinianus.

C. Sistem Kepercayaan Bangsa Romawi

Ketika kerajaan Romawi berdiri, kepercayaan masyarakat masih bersifat anisme.

Bangsa Romawi memuja beberapa roh seperti:

- Vesta yaitu roh pengurus api tungku

- Lares yaitu roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga

- Penates yaitu roh penjaga lumbung

Peradaban Romawi juga mendapat pengaruh besar dari peradaban Yunani termasuk kepercayaan yang bersifat Polytheisme. Bangsa Romawi juga menyembah dewa dewa bangsa Yunani namun namanya disesuaikan dengan nama-nama Romawi.

Dewa-dewi yang disembah itu antara lain: Tabel 1.1 Dewa bangsa Romawi

D. Peninggalan Budaya Romawi 1. Seni Bangunan: Bangsa Romawi memiliki keahlian yang tinggi dalam bidang seni bangunan-mereka telah menemukan sistem beton sehingga bangunan-bangunan mereka bertahan beberapa abad dan dapat ditemukan bekas-bekasnya sekarang. Peninggalanbangunanbangunan Romawi itu antara lain: - Puluhan kuil yang bertebaran di kota Roma - Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi. - Limes yaitu tembok pertahanan yang panjangnya puluhan kilometer, lebar 2,5 m dan tingginya 6 m - Amphiteater dan Colloseum yaitu bangunan berbentuk stadion yang dapat menampung ratusan ribu penonton. Bangunan itu berfungsi sebagai tempat untuk pertunjukan hiburan. Perhatikan gambar di samping ini.

Gambar 1.11 Collosium, tempat pertunjukan gladiator

Sumber: Lukisan sejarah

Baik kaisar maupun masyarakat Romawi pada umumnya menyenangi hiburan. Pertunjukan di Collosium itu antara lain;

Chairot yaitu kereta perang yang ditarik oleh beberapa ekor kuda, gladiator yaitu perkelahian antara manusia dengan manusia: - Circus Maximus untuk pertunjukan hiburan sirkus. - Forum Romanum yaitu gedung pemerintahan. - Cloaca Maxima adalah saluran pengairan untuk menyalurkan kelebihan air hujan yang hingga sekarang terpelihara dengan baik. - Aquaduk yaitu bangunan saluran air bersih. Bangunan fisik yang dibangun oleh

Romawi memiliki multi fungsi contoh: jalan raya di atas untuk mempercepat gerakan tentara dari pusat ke daerah sedangkan di bawahnya untuk keperluan irigasi.Salah satu jalan raya yang kuat yaitu Via Apia yang masih terpelihara hingga sekarang.

Gambar 1.12 Aquaduk

3. Ilmu Pengetahuan

Dalam bidang ilmu pengetahuan bangsa Romawi meneruskan pengetahuan yang telah berkembang pada jaman Yunani kuno. Diantara para ilmuwan Romawi antara lain Galen, ahli dalam bidang obat-obatan, anatomi, dan fisiologi. Lucretius yang mengikuti jejak Epicurus dan berpendapat materi itu terdiri dari atom.

Penutup Peradaban Romawi kuno yang meliputi kehidupan masyarakat Romawi, sistem pemerintahan Romawi, kepercayaan bangsa Romawi dan bagian terakhir yaitu beberapa hasil peninggalan budaya Romawi.

Dengan mempelajari sistem pemerintahan Romawi menujukkan adanya tindakan tindakan yang kejam antara lain kaisar Nero.Tindakan yang demikian jelas harus dicegah. Karena tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan yang kita junjung tinggi. Nilai saling mengasihi perlu kita pupuk dan kita wujudkan bagi sesama umat manusia sehingga akan tercipta semangat kekeluargaan serta perdamaian.

Hancurnya Kekaisaran Romawi Kuno

Kekaisaran Romawi (Roma) adalah sebuah kerajaan yang cukup besar dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas. Ia pernah mengalami jaman keemasan, dengan tentara perangnya yang disegani semua bangsa. Pada suatu masa, bangsa Romawi sedang berada di puncak kejayaan, sekaligus awal dari kehancurannya. Pada saat yang bersamaan ajaran Kristus sedang berkembang, menerangi umat manusia di wilayah kekaisaran ini.

Karena kebenciannya terhadap agama Tuhan ini, menurut catatan sejarawan Roma, Tacitus bahwa Kaisar Nero sengaja membakar kota Roma, lalu menimpakan kesalahan kepada kaum Kristen. Kemudian Kailelius juga mengambil tindakan yang

serupa, dalam 15 hari di Istana Nihemiya, menciptakan dua musibah kebakaran dan memfitnah, bahwa semua kebakaran tersebut merupakan perbuatan kaum Nasrani, memaksa kaisar pada waktu itu Dioklesian mengambil tindakan yang kejam menindas mereka.

Demi untuk membangkitkan perasaan anti-Nasrani di masyarakat, pemikir Romawi kuno tidak sedikit telah menyusun desas-desus yang khusus ditujukan pada mereka, seperti misalnya akan membunuh pengikut Yesus yang ke gereja, mereka menghirup darah bayi dan memakan dagingnya, lalu mengatakan bahwa mereka berpesta pora, dan melakukan perbuatan maksiat dan lain sebagainya, segala perbuatan jahat masyarakat Romawi kuno semuanya ditimpakan kepada kaum Nasrani.

Pada waktu itu, Kaisar Nero pernah memerintahkan untuk memasukkan tidak sedikit kaum Nasrani ke gelanggang aduan, para pembesar Roma tertawa terbahak-bahak memandangi orang-orang yang dalam keadaan hidup-hidup dicakar dan digigit hingga mati oleh binatang buas. Dia bahkan berpesan agar mengumpulkan kaum Nasrani yang banyak, lalu dijadikan satu ikatan bersama dengan rumput kering, dijadikan obor dan dibariskan ke tengah-tengah taman bunga, kemudian dibakar pada saat menjelang malam, menerangi pesta di taman kekaisaran.

Kaisar Markus Aurellius juga sangat kejam dalam menindas kaum Kristen. Menurut gambaran sejarawan Shafu, "Mayat dari orang yang dikubur hidup-hidup, berserakan di jalan-jalan, dan mayat itu lalu dibakar setelah dipotong-potong anggota tubuhnya,

kemudian abu tulang yang tersisa ditebarkan ke sungai, untuk menghindari seperti dengan apa yang mereka namakan: 'bahwa musuh malaikat, menodai alam semesta'."

Tahun 250 M, penguasa lalim Decius mengeluarkan perintah kaisar, yang memerintahkan bahwa kaum Nasrani dalam perayaan hari penyesalan harus melepaskan kepercayaannya sendiri, jika tidak, akan menerima pengadilan Gubernur Jenderal setempat. Pejabat pemerintah yang menjadi kaum Nasrani akan diganjar dengan hukuman sebagai budak, atau harta bendanya akan disita. Dan akan dihukum mati bagi yang bersikeras. Lalu mengenai rakyat biasa, kondisinya lebih mengenaskan lagi. Tahun 303 M, Raja Dioklesian mengeluarkan perintah lagi, "sebuah penindasan terhadap agama mulai digencarkan oleh pemerintah kekaisaran Romawi," penghancuran gereja oleh massa, perampasan kitab suci dan pembunuhan yang kejam terhadap pastur atau pendeta.

Dalam sejarah, penindasan terhadap kaum Kristiani perempuan merupakan suatu hal yang mengejutkan. Beberapa buku sejarah telah menceritakan tentang beberapa peristiwa yang terjadi antara tahun 209 M hingga 210 M. Konon dikatakan, bahwa para wanita yang telah mengucapkan janji suci kaul kekal, dipaksa untuk menerima cobaan yang berat antara kesucian diri dan kepercayaan pada agama. Seperti yang telah diketahui oleh orang-orang, bahwa sistem hukum Romawi kuno sangat modern, sistem perlindungan hukumnya sudah matang. Namun sistem hukum yang sempurna tidak mencegah kekejaman.penguasa terhadap penindasan keyakinan yang lurus, mengadili dan menghukum malah menjadi semacam pola kekuasaan raja tertinggi.

Pada masa Romawi kuno, seorang pengawas yang bernama Plinius melapor kepada Kaisar Trajanus dengan mengatakan, "Siapa pun yang dituduh sebagai kaum Nasrani, aku pernah menanyai, apakah mereka benar-benar seorang Kristiani. Jika mereka mengaku, aku lalu menakuti mereka dengan hukuman, dan kemudian bertanya lagi, jika mereka tetap bersikeras mengaku sebagai Kristiani, aku akan memerintahkan untuk menghukum mati mereka." Lalu Raja Trajanus memberikan tanggapan dan berkata, "Cara engkau menangani para tertuduh Kristen sangat tepatc." Peristiwa ini dikenal busuk dengan "kasus Cyprianus yang dipancung".

Pendeta Cyprianus menolak melepaskan kepercayaan untuk "mengoreksi kesalahannya dan menjadi manusia baru". Pengadilan lalu memastikan bahwa dakwaannya dinyatakan sah dengan tuduhan "menghimpun secara rahasia kelompok yang melakukan tindak kejahatan" dan juga atas dakwaan "memusuhi semua malaikat Roma", maka akhirnya ia dijatuhi hukuman pancung.

Penindasan terhadap kepercayaan yang lurus tidak bisa dipahami oleh seseorang yang berhati baik, karena hal ini disebabkan oleh sifat iri hati, sewenang-wenang dan kejam. Jika dipandang dari sudut sejarah, keyakinan yang lurus selalu muncul pada masa kemerosotan moral dan kebejatan jiwa manusia. Kekuatan yang baik akan langsung menyerang terhadap bermacam-macam faktor kejahatan yang telah terpupuk lama. Penindasan terhadap keyakinan lurus, hanya merupakan sebuah ekspresi perbandingan kekuatan antara yang baik dengan yang jahat, yang mana juga merupakan rontaan sakaratul maut sebelum musnah.

Jika dipandang dari semua kekuasaan yang sewenang-wenang dan jahat tersebut, maka pemikiran apa pun yang tidak disertai dengan ketulusan, keyakinan, dan populasi semuanya memiliki ancaman serius, yang akan menjadi target penindakan dan pukulan.

Raja Roma Domitian pernah memerintahkan untuk menggeledah dan menangkap kaum Nasrani secara besar-besaran dan dihukum mati, bahkan adik sepupunya sekeluarga juga tidak dilepas. Raja Domitian menindas kaum Kristiani dikarenakan mereka tidak bersedia menyebutnya sebagai malaikat. Raja ini tidak sudi menanti kelaziman bahwa hanya setelah meninggal yang akan dianggap sebagai malaikat. Semasa hidupnya menghendaki rakyat menyebutnya sebagai "Tuhan kami, malaikat kami".

Raja Dioklesian demi untuk supaya berhasil menyatukan kekaisaran Romawi, menghendaki semua rakyat Roma untuk menganut satu kepercayaan saja, dikarenakan demikian, maka kaum Kristiani menjadi suatu kerisauan bagi dirinya, Kemudian, dia memerintahkan untuk menghancurkan gereja, dan kaum Kristiani dipaksa untuk meninggalkan keyakinannya atau memilih di antara kematiannya.

Dalam penyebarannya, kaum Nasrani berpegang teguh pada keistimewaan keyakinannya, tidak bersedia berpadu atau berdiri sejajar dengan agama lainnya, yang mana juga telah menyinggung agama orang yang membela Roma. Pada waktu itu, di kota Roma banyak ajaran dari berbagai bangsa dengan bermacam-macam versi, dan banyak yang merupakan ajaran

sesat, ada sesuatu yang mengganjal dalam hati para penganut sesat itu terhadap keyakinan yang lurus.

Pada masa Romawi, penganut Nasrani berpegang teguh pada kesucian, cinta kasih, kearifan dan keadilan, semua ini tampaknya bukan suatu pemikiran yang praktis pada saat itu. Karena ditimbulkan dari rasa kasih, kaum Nasrani menolak untuk memasuki gelanggang menonton pemandangan adu manusia antara penjahat perang dengan budak belian, mereka melepaskan budak belian mereka sendiri tanpa syarat. Tidak sedikit pendeta yang mengritik pola hidup orang Roma yang mewah dan berpoya-poya yang menyebabkan timbulnya rasa tidak senang beberapa orang. Kehidupan individu kaum Nasrani yang polos sederhana, telah merosotkan suasana kemewahan di masyarakat menjadi semacam perbandingan kuat yang mengancam banyak orang, terlebih lagi bagi penguasa.

Pada masa Romawi kuno, Uskup Paulus dibawa menuju ke gelanggang. Pengawas berkata, asal saja dia menolak Kristen di hadapan massa, maka akan diberikan kebebasan. Paulus mengatakan, "Selama 80 tahun aku tetap mengabdi akan Tuhanku, Dia tidak pernah berlaku tidak adil terhadapku, bagaimana boleh aku menghinaNya penyelamatku?" Pengawas bermaksud membakar Paulus. Dengan tenang Paulus berkata, "Kau ingin menakutiku dengan bara api, kekuatan api tersebut hanya akan membakar selama 1 jam saja, kau malah melupakan api neraka yang tidak pernah padam selamanya." Tidak lama kemudian, sekelompok massa yang brutal, menyembul keluar lalu membakarnya hidup-hidup.

Pada saat itu, banyak sekali pengikut setia Kristen, yang bukan hanya tidak mengerang dalam kobaran api tersebut, malah memuji-muji malaikat mereka dalam kobaran bara api . Semua akhlak bobrok dan pandangan kabur serta kuping yang tuli masyarakat Roma ini merupakan suatu hal yang tidak bisa dipahami. Dalam sejarah, kaum Kristen mengabdikan dirinya untuk suatu kepercayaan yang diyakininya.

Sistem Kepercayaan Bangsa Romawi


Ketika kerajaan Romawi berdiri, kepercayaan masyarakat masih bersifat anisme. Apakah Anda masih ingat apa arti anisme? Anisme adalah kepercayaan dan pemujaan terhadap roh.

Bangsa Romawi memuja beberapa roh seperti: - Vesta yaitu roh pengurus api tungku - Lares yaitu roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga - Penates yaitu roh penjaga lumbung

Peradaban Romawi juga mendapat pengaruh besar dari peradaban Yunani termasuk kepercayaan yang bersifat Polytheisme. Bangsa Romawi juga menyembah dewa-dewa bangsa Yunani namun namanya disesuaikan dengan nama-nama Romawi.

Tabel. Dewa-dewi yang disembah itu antara lain:

Bagaimana perkembangan kepercayaan bangsa Romawi berikutnya? Setelah lahirnya agama kristen, ditanah Judea yang merupakan wilayah kekaisaran Romawi maka agama yang baru ini mulai berkembang bahkan sampai di Roma sebagai pusat pemerintahan. Penyebaran ke arah barat dilakukan oleh Petrus dan Paulus. Penganut agama kristen semakin banyak terutama dari golongan budak (kaum tertindas).

Mengapa para kaisar Romawi lalu memerintahkan pasukannya untuk menindas penganut agama kristen? Karena ajaran agama kristen dapat menggoyahkan sendisendi kekuasaan kaisar. Ajaran tersebut adalah:

a. bersifat monotheisme sedangkan agama Romawi bersifat polytheisme, b. menolak pendewaan kaisar, c. menolak perbudakan, dan d. menolak wajib militer dan berperang.

Berkaitan dengan kepercayaan itu berkembanglah bangunan pemujaan terhadap dewa-dewi seperti gedung Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi. Setelah agama kristen ditetapkan sebagai agama negara maka Roma kemudian menjadi pusat agama Roma Katolik

dengan pemimpinnya yang disebut Paus serta dibangun gereja yang megah dikenal sebagai gereja Santo Petrus.

Taukah kamu !!!

Dari kepercayaan Romawi di atas terdapat nama-nama dewa yang juga dipakai untuk nama-nama planet di jagat raya. a) Yupiter, b) Mars, c) Mercurius d) Venus

You might also like