You are on page 1of 7

Sifat dan jiwa kepempinan seorang wirausahawan

Yang Disusun dan Diajukan Oleh :

y Muh Zulfadha Apri Setiawan

Sebagai Proses Pembelajaran bagi setiap individu agar dapat memiliki jiwa kepempinan yang pantang menyerah

SMKN BPPKT RSBI SULSEL MAKASSAR 2012

Jiwa kepemimpinan jiwa kepemimpinan seorang wirausahawan, Kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan: Selalu penuh dengan inisiatif Selalu berkeinginan untuk maju Mampu beradaptasi dengan lingkungan baik degan bawahan maupun dengan rekan kerjanya Selalu tekun bekerja, tidak mengenal lelah, tidak mudah putus asa atau pantang menyerah dalam menghadapi tantangan Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Pantang menyerah: aspek dari komitmen tinggi, yakni sikap bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang diinginkan kendati mengalami kegagalan, mendapat hambatan dan rintangan. Wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi dan pantang menyerah di dalam berwirausaha, setidaknya harus memiliki 7 kekuatan yang dapat membangun kepribadian: keyakinan yang kuat untuk maju kemauan yang keras untuk maju pemikiran yang konstruktif dan kreatif kesabaran dan ketabahan ketahanan fisik dan mental kejujuran dan tanggung jawab Manfaat sikap pantang menyerah dan ulet: memberi semangat dalam berusaha meningkatkan daya usaha menunjang keberhasilan usaha mengeliminasi keputusasaan

Ulet: tangguh, kuat, dan tidak mudah putus asa Kepemimpinan dalam kerja pantang menyerah dan ulet Efektifitas kepemimpinan dalam penerapan kerja pantang menyerah dan ulet akan membawa keberhasilan berwirausaha, diataranya: mempunyai komitmen tinggi dalam bekerja mempunyai etos kerja yang tinggi menyangkut distribusi kekuasaan dalam bekerja melibatkan orang lain dalm bekerja menyangkut penanaman pengaruh dalam mengarahkan karyawan Karakteristik sikap pantang menyerah dan ulet: kerja keras, ulet dan disiplin mandiri dan realistis prestatif dan komitmen tinggi berfikir positif dan bertanggung jawab memperhitungkan resiko usaha mencari jalan keluar dari setiap permasalahan merencanakan sesuatu sebelum bertindak kreatif dan inovatif kerja efektif dan efisien Faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan: Pembawaan (hereditas): manusia lahir memiliki sifat-sifat bawaan dari orang tuanya Pendidikan dan pelatihan: dengan adanya pendidikan dan latihan maka bawaan lahir akan berkembang lebih baik Lingkungan: manusia cenderung akan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungannya. Pengalaman: semakin banyak pengalaman akan meningkatkan kemampuan dalam menentukan strategi pemecahan masalah

Motivasi: seorang wirausahawan yang komit untuk berhasil dan berkembang dalam usaha kan termotivasi mewujudkan keinginannya, sehingga akan mencari dan menggunakan berbagai cara (positif) untuk mewujudkan obsesinya Tipe-tipe kepemimpinan Tipe instruktif, Tipe ini ditandai dengan adanya komunikasi satu arah. Pemimpin membatasi peran bawahan dan menunjukkan kepada bawahan apa, kapan, di mana, bagaimana sesuatu tugas harus dilaksanakan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata menjadi wewenang pemimpin, yang kemudian diumumkan kepada para bawahan. Pelaksanaan pekerjaan diawasi secaraketatolehpemimpin 2. Tipe konsultatif,

Kepemimpinan tipe ini masih memberikan instruksi yang cukup besar serta penetapan keputusankeputusan dilakukan oleh pemimpin. Bedanya adalah bahwa tipe konsultatif ini menggunakan komunikasi dua arah dan memberikan suportif terhadap bawahan mendengar keluhan dan perasaan bawahan tentang keputusan yang diambil. Sementara bantuan ditingkatkan, pengawasan atas pelaksanaan keputusan tetap pada pemimpin 3. Tipe partisipatif,

Sebab kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seimbang antara pemimpin dan bawahan, pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Komunikasi dua arah makin bertambah frekuensinya, pemimpin makin mendengarkan secara intensif terhadap bawahannya. Keikutsertaan bawahan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan makin banyak, sebab pemimpin berpendapat bahwa bawahan telah memiliki kecakapan dan pengetahuan yang cukup luas untuk menyelesaikan tugas. Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain : Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan : Penyusunan Rencana, Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian, Pelaporan Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secarabaik Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis Menyusun fungsi manajemen secara baik Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas

Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar

B. MENGELOLA KONFLIK Dalam berwirausaha dengan memotivasi sikap pantang menyerah dan ulet maka peserta didik juga akan dapat mengetahui bagaimana konflik yang terjadi pada diri seorang wirausaha.Berikut ini akan dijabarkan pengertian dari Konflik dan bagaimana mengelola konflik tersebut. Sedangkan menurut luthans(1981) konflik adalah yamg ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentangan.Kekuatan-kekuatan ini menjadi bersumber pada keinginan manusia.Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat,persaingan dan permusuhan. Dengan adanya suatu perbedaan tidak selalu berarti perbedaan keinginan.Sumber dari konflik merupakan suatu adanya perbedaan keinginan,maka perbedaan pendapat tidak selalu berati konflik.Dalam dunia usaha,persaingan sangat erat hubungannya dengan konflik karena dalam persaingan usaha terdapat banyak pihak yang menginginkan hal yang sama namun pada akhirnya,tidak semuanya dapat tercapai. Konflik tidak selalu harus dihindari,karena tidak selalu konflik itu membawa efek negatif,berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan ( dikenal dan ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun organisasi. Sebab-sebab terjadinya konflik dalam berwirausaha sangatlah beragam,diantaranya organisasi dalam berwirausaha,praktek hubungan manusia yang kurang seimbang,konflik batin perorangan. Menurut James A.F.Stoner dan Charles Wankel menjelaskan bahwa konflik dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Konflik Intrapersonal Adalah konflik yang terdapat dalam diri seseorang,konflik ini terjadi ketika jika pada suatu waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Ada tiga macam bentuk konflik Intrapersonal yaitu: Konflik Pendekatan-Pendekatan,contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik Konflik Pendekatan-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan Konflik Penghindaran-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada suatu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif 2. Konflik Interpersonal Adalah suatu pertentangan yang terjadi antara seseorang dengan orang lain karena adanya perbedaan kepentingan atau keinginan,konflik ini biasa terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan,

bidang kerja dan lain-lain. Dalam bidang usaha,hal ini dapat terjadi ketika suatu usaha yang telah berkembang dan melibatkan beberapa karyawan yang terlibat di dalamnya konflik interpersonal. 3. Konflik Antar Individu dan Kelompok.
C. MENGAPA VISI dan MISI PERUSAHAAN ITU ? Visi adalah apa yang perusahaan inginkan di masa depan. Visi dapat memberikan aspirasi dan motivasi disamping memberikan panduan atau rambu-rambu dalam menyusun strategi. Sedangkan misi mengandung tujuan pokok perusahaan, dan misi juga merupakan visi dari si pendiri perusahaan. Misi perusahaan adalah sebuah ekspresi dari ambisi untuk mengembangkan perusahaan. Pernyataan misi yang efektif adalah mendefinisikan bisnis dari tiap group kecil dalam organisasi. Pernyataan tersebut akan membuat para karyawan lebih mengerti mengenai tujuan mereka. Sebagai contoh, satu group mungkin menjual aplikasi kepada klien, yang lain mungkin menjual logical data modeling kepada pengembang aplikasi. Misi sangat membantu dalam mengembangkan perusahaan, diantaranya : 1. Memberikan arah 2. Memfokuskan langkah langkah yang akan diambil 3. Objektif, targets dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi yang sudah dibentuk 4. Membantu karyawan karyawan pada tingkat apapun untuk mengerti arah mana yang harus diambil atau melangkah 5. Membimbing aksi dalam berbagai tingkat 6. Membantu mencegah karyawan agar tidak salah melangkah Pernyataan visi yang efektif adalah menggambarkan secara jelas gambaran dari perusahaan yang ingin dikembangkan. Visi digunakan sebagai pemandu untuk merubah hal hal yang berhubungan dengan perusahaan. Visi menjelaskan pada karyawan kemana kita akan menuju. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas kemana kita akan melangkah, contoh pernyataan visi yang efektif adalah Jika kita ingin bersaing pada taraf internasional, perusahaan ini diharapkan untuk . Pada area yang kosong dapat digunakan untuk menggambarkan detail detailnya. Karakteristik Visi dan Misi Yang Strategis Menentukan visi dan misi tidaklah sembarang. Kita tahu bahwa visi dan misi sangat menentukan arah perjalanan sebuah perusahaan. Maka dari itu untuk menentukan visi dan misi tidak boleh asal jadi. Sedikit saja salah dalam menentukan visi maupun misi maka arah perusahaan akan bergerak tidak sesuai dengan keinginan kita. Ada beberapa strategi dalam menentukan visi, yaitu : 1. Mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang ingin dikejar 2. Menetapkan arah yang jauh ke depan (pandangan masa depan) 3. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan siapa "kita", apa yang "kita" lakukan, dan kemana "kita" mengarah Sedangkan strategi dalam membentuk misi adalah : 1. Menetapkan perusahaan menjadi bagian bagian yang kecil 2. Membangun rasa yang kuat terhadap identitas perusahaan dan tujuan bisnis Seorang pemimipin yang strategis akan selalu mulai dengan : 1. Konsep yang harus dan tidak harus dilakukan oleh perusahaan 2. Visi ke mana perusahaan akan melangkah

You might also like