You are on page 1of 26

Neurologi Anatomi Jaringan saraf terdiri dari neuroglia dan sel Schwann (sel- sel penyokong) serta Neuron

(sel-sel saraf). Kedua jenis sel ini sangat berkaitan dan terintergrasi satu sama lainnya sehingga bersama- sama berfungsi sebagai satu unit. Dapat berupa: 1. Akson dari neuron asosiasi di SSP 2. Akson dari neuron motorik 3. Akson &/ dendrit dari neuron sensorik Neuroglia Neuroglia (bersal dari nerve glue) mengandung berbagai macam sel yang secara keseluruhan menyokong, melindungi dan sumber nutrisi sel saraf ( neuron) pada otak dan medulla spinalis; sedangkan sel Schwann merupkan pelindung dan penyokong neuron- neuron di luar SSP. Neuroglia menyusun 40% volume otak dan medulla spinalis. Neuroglia jumlahnya lebih banyak dari sel- sel neuron dan perbandingan sekitar 10:1. Ada 4 sel neuroglia yang berhasil diindentifikasi yaitu: Oligodendroglia, Ependima, Astroglia dan Microglia. Masing- masing mempunyai fungsi yang khusus. Oligodendroglia merupakan sel glia yang bertanggung jawab menghasilkan myelin ddalam SSP. Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak mengelilingi penonjolan atau sepasang sel saraf sehingga terbentuk selubung myelin. Myelin pada SST dibentuk oleh sel Schwann. Sel Schwann membentuk myelin maupun neurolemma saraf tepi. Tidak semua neuron SST bermielin. Neurolema adalah membrane sitoplasma halus yang membungkus semua neuron SST (bermielin atau tidak bermielin). Neurolema merupkan struktur penyokong dan pelindung bagi tonjolan saraf. Gambar

Myelin merupakan suatu kompleks protein lemak berwarna putih yang mengisolasi tonjolan saraf. Myelin mengha;angi aliran ion natrium dan kalium melintasi membrane neuronal dengan hamper sempurna. Selubung myelin tidak kontinu di sepanjang tonjolan saraf, dan terdapat selah- celah yang tidak memiliki myelin, dinamakan nodus ranvier. Tonjolan saraf pada SSP dan SST dapat bermielin atau tidak bermielin. Serabut bermielin, dan dalam SSP dinamakan massa putih (substansia alba). Serabut yang tak bermielin terdapat dalam massa kelabu (substansia grisea) SSP. Transmisi impuls saraf di sepanjang serabut bermielin lebih cepat dengan cara meloncat dari nodus ke nodus yang lain di sepanjang selubung myelin. Cara transmisi seprti ini dinamakan konduksi saltorik. Hal yang terpenting dari peran myelin yaitu pada proses transmisi di serabut saraf dapat terlihat dengan mengamati hal yang terjadi jika tidak lagi terdapat myelin disana. Pada orang- orang multiple sclerosis , lapisan myelin yang mengelilingi serabut saraf menjadi hilang. Sejalan dengan hal itu orang tersebut mulai kehilangan kemampuan untuk mengontrol otot- ototnya dan akhirnya menjadi tidak mampu sama sekali. Ependima berpera dalam produksi Cerebro Spinal Fluid. Ependima adalah yang membatasi system ventrikel SSP. Sel- sel inilah yang merupakan epitel dari plexus coroideus ventrikel otak. Microglia mempunyai sifat- sifat phagocyte yang menyingkirkan debris- debris yang dapat berasal dari selsel otak yang mati, bakteri dan lain- lain. Sel jenis ini ditemukan di seluruh SSP dan dianggap berperan penting dalam proses melawan infeksi. Astocytes atau astroglia berfungsi sebagai sel pemberi makan bagi neuron yang halus. Badan sel astroglia berbentuk bintang dengan banyak tonjolan. Dan kebanyakan pada pembuluh darah sengai kaki perivaskular atau foot processes bagian ni juga membentuk dinding perintang antara aliran kapiler darah dan neuron, sekaligus mengadakan pertukaran zat diantara keduanya. Dengan kata lain membantu neuron mempertahankan potensial bioelektris yang sesuai untuk konduksi impuls dantransmisi sinaptik. Dengan

cara ini pula sel- sel saraf terlindungi dari substansi yang berbahaya yang mungkin saja terlarut dalam darah. Tetapi fungsinya sebagai sawar darah otak tersebut masih memerlukan pemastian lebih lanjut, karena diduga celah endothel kapiler darahlah yang lebih berperan sebagai sawar darah di otak. Walaupun neuroglia secara struktur menyerupai neuron, tetapi tidak dapat menghantarkan impuls saraf, suatu fungsi yang merupakan bagian yang paling berkembang pada neuron. Perbedaan lain yang penting adalah neuroglia tidak pernah kehilanngan kemampuan untuk membelah dimana tidak dipunyai oleh neuron. Karena alas an inilah kebanyakan tumor- tumor otak adalah gliomas atau tumor yang berasal dari sel sel glia.

Neuron Neuron adalah suatu sel saraf dan merupakan unit anatomis dan fungsional system saraf. Setiap neuron mempunyai badan sel yang mempunyai badan sel mempunyai satu atau beberapa tonjolan. Dendrite adalah tonjolan yang menhantarkan informasi menuju badan sel. Tonjolan tunggal dan panjang yang mengahantarkan informasi keluar dari badan sel disebut axon. Dendrite dan akson secra kolektif sering disebut sebagai serabut saraf atau tonjolan saraf. Kemampuan untuk menerima, menyampaikan dan meneruskan pesan- pesan neural disebabkan oleh karena sifat khusus membrane sel neuron yang mudah dirangsang dan dapt menghantarkan pesan elektrokimia. Neuron: unit fungsional dasar sistem saraf - Terdiri dari 3 bagian: badan sel (soma/perikaryon), dendrit dan axon

Soma adalah sitoplasma yang mengelilingi inti sel (nukleus) dari sel saraf, di dalamnya terdapat sitoskeleton (neurofilamen, neurotubulus, neurofibril) dan organel-organel sel (mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, dll) Dendrit adalah bagian penerima input neuron, berukuran pendek dan bercabang-cabang. Di SSP mencapai 80-90% luas permukaan total neuron.

Axon adalah bagian yang menyampaikan impuls (potensial aksi) ke neuron lain, otot dan kelenjar. Berukuran panjang dan berbentuk silinder tipis. - Sitoplasma akson (axopllasm) berisi neurofibril, neurotubulus, vesikel, lisosom, mitokondria, & beberapa enzim. - Aksoplasma diselimuti oleh axolemma (bagi dari membran sel). Di SSP aksolemma biasanya terpapar cairan interstisial atau ditutupi oleh prosesus neuroglia. - Segmen awal akson yang menebal dekat dg soma axon hillock Sepanjang axon terdapat percabangan yang disebut axon kolateral - Di ujung akson, terdapat cabang yang disebut telodendrion berakhir pada ujung sinaps berbentuk gelembung atau tonjolan yang banyak mengandung vesikel berisi neurotransmitter. - Tempat bertemunya satu neuron dengan neuron lain disebut sinaps - Sinaps tdd: sel presinaps yang mengirim pesan & sel pascasinaps yang menerima pesan. - Pengantar pesan di sinaps biasanya berupa neurotransmitter Sel presinaps neuron Sel pascasinaps neuron (di bagian dendrit, soma, atau sepanjang akson) atau jenis sel lain Sinaps antara neuron-otot neuromuscular junction Sinaps antara neuron-kelenjar neuroglandular junction Dendrit dan axon disebut serat saraf, tetapi biasanya mengacu pada axon Saraf (nerve) adalah sekelompok serat saraf, biasanya berisi serat sensorik dan motorik yang dikelilingi oleh jaringan penunjang. Kelompok serat saraf yang tidak dikelilingi jaringan penunjang disebut traktus Soma juga kadang-kadang membentuk suatu kelompok yang disebut ganglion *Di sistem saraf pusat nukleus * Di sistem saraf perifer ganglion

Neuron dapat diklasifikasikan menurut bentuknya atas: Anaxonik akson tidak dapat dibedakan dengan dendrit; hanya tdp di SSP dan organ sensorik khusus Neuron unipolar Hanya mempunyai 1 serabut yang dibagi menjadi satu cabang sentral yang berfungsi sebagai satu akson dan satu cabang perifer yang berguna sabgai satu dendrite. Jenis neuron ini merupakan neuroneuron sensorik saraf perifer ( misalnya, sel- sel ganglion cerebrospinalis). Neuron bipolar Mempunyai 2 serabut, satu dendrite dan satu akson. Jenis neuron ini dijumpai dalam epitel olfaktorius, dalam retina mata dan dalam telinga dalam .

Neuron multipolar mempunyai beberapa dendrite dan satu akson. Jenis neuron ini merupakan yang paling sering dijumpai pada SSP (mis. Sel- sel motoris pada cornu anterior dan lateralis medulla spinalis, sel- sel ganglion otonom). Neurotransmitter merupakan zat kimia yang disintesis dakam neuron dan dismpan dalam gelmbung simpatik pada ujung akson terminal dan juga direabsorpsi untuk daur ulang. Neurotransmitter merupakan cara komunikasi anatr neuron. Setiap neuron melepaskan satu transmitter. Zat- zat kimia ini menyebabkan perubahan permeabilitas sel neuron, sehingga neuron menjadi lebih kurang dapat menyalurkan impuls. Diketahui atau diduga terdapt sekitar 30 macam neurotransmitter, diantaranya adalah norephinefrin, acethylcolin, dopamine, serotonin, asam-gama-aminobutirat (GABA) dan glisin. Tempat- tempat dimana neuron mengadakan kontak dengan neuron lain atau dengan organ- organ efektor disebut sinaps. Sinaps merupakan satu- satunya tempat dimana suatu impuls dapat lewat dari suatu neuron ke neuron lainnya atau efektor. Ruang antara satu neuron dan neuron berikutnya (atau organ efektor) dikenal dengan nama celah sinaptik (sinaptik cleft). Neuron yang menghantarkan impuls saraf menuju ke sinaps disebut neuron prasinaptik. Neuron yang membawa impuls dari sinaps disebut neuron postsinaptik.

Berdasarkan fungsi 1. Neuron Sensoris (aferen): membawa impuls dari reseptor ke SSP Reseptor ekteroseptor, proprioseptor, & intero/viseroseptor 2. Neuron Motorik (eferen):membawa impuls dari SSP ke efektor seperti otot dan kelenjar 3. Interneuron: berada di antara neuron sensorik dan motorik; menganalisis & mengkoordinasi keluaran motorik

Regenerasi saraf - Neuron memiliki keterbatasan kemampuan dlm beregenerasi jika terjadi kerusakan - Jika terjadi kerusakan berat pd saraf perifer, hanya sedikit akson yang mampu memperbaiki diri fungsi saraf terganggu - Sel schwann berperan dlm perbaikan saraf perifer yang rusak (degenerasi Wallerian). - Regenerasi di SSP lebih terbatas karena: (1) akson yg terlibat lebih banyak,

(2) astrosit membentuk jaringan parut yang dpt mencegah akson tumbuh melewati area yg rusak (3) astrosit melepaskan zat kimia yg menghambat pertumbuhan akson kembali Referensi: 1. Guyton, Arthur C, Fisiologi Kedokteran, 148- 168, edisi ke 5, EGC, Jakarta, 2007 Neurologi II PembagianSistemSaraf Secara anatomi: 1. Sistem saraf pusat 2. Sistem saraf tepi Secara Fungsional: 1. Divisi aferen 2. Divisi eferen

Sistem Saraf Pusat (SSP) tdd: otak & medula spinalis - Mrpkn organ kompleks: jar.saraf, pembuluh darah, jar.ikat pelindung & pendukung - Fungsi: mengintegrasi, memproses, dan mengkoordinasi data sensorik dgn perintah motorik - Secara makroskopik tdd: (1) Gray matter (substansi grisea) mengandung badan sel saraf, dendrit, & ujung akson tak bermielin; kumpulan badan sel di otak & med.spinalis disebut nukleus (2) White matter (substansi alba) sebagian besar tersusun atas akson bermielin dan sangat sedikit badan sel; kumpulan akson yg menghubungkan berbagai area di SSP disebut traktus

Os Cranium - SSP dilindungi oleh tulang kranium (os cranium) dan kolumna vertebra,membran jaringan penunjang (meninges), dan cairan serebrospinal (CSF). - Os cranium tdd: os frontal, os sphenoid, os ethmoid, os occipital, os parietal, os temporal - Terdapat lubang tempat keluarnya saraf cranial (foramina) & medula spinalis (foramen magnum) Meninges - Merupakan membran yg melapisi otak & medulla spinalis. - 3 lapisan meninges dari lapisan terluar: (1) Duramater, membran terluar yg berdekatan dg permukaan dalam os cranium; tersusun atas jaringan penghubung tebal dan dipisahkan dg arachnoid oleh ruang tipis berisi air (ruang subdural) (2) Arachnoid, memiliki 2 komponen, yaitu lapisan yg dekat dg ruang subdural & sistem serat penunjang (trabekula) yg membentuk struktur spt jaring antara arachnoid & piamater - rongga di antara trabekula membentuk ruang subarachnoid berisi cairan serebrospinal (CSF) Bbrp bgn arakhnoid membentuk tonjolan (protrusion) yg berakhir di sinus venosus duramater. Tonjolan ini dilapisi sel endotel sinus venosus yg disebut vili arakhnoid yg berfungsi menyerap CSF ke darah

(3) Piamater, membran terdalam meninges yg tipis, transparan, & banyak tdp pembuluh darah Di antara piamater & jaringan saraf terdapat lapisan tipis prosesus neuroglia yg menempel pada piamater. CairanSerebrespinal (CSF) CSF merupakan hasil filtrasi dan sekresi dari jaringan jejaring kapiler yg disebut pleksus khoroid, terletak di dalam ventrikel otak. Jaringan pleksus khoroid membentuk sawar darah otak (brain-blood barrier) yang melindungi otak dari zat berbahaya. CSF juga berperan sbg media penyerap tekanan (shock-absorbing medium) untuk melindungi otak dari tekanan dinding kranial. Komposisi CSF darah; konsentrasi K+, Ca2+, HCO3-, dan glukosa di CSF < di darah; konsentrasi Na+ di CSF = di darah; protein sangat sedikit, & tidak ada sel darah.

Ventrikel di Otak Ada 4 ventrikel di otak, yaitu: (1) ventrikel lateral kanan, (2) ventrikel lateral kiri, (3) ventrikel ke-3 di diensefalon, (4) ventrikel ke-4 di antara pons & serebelum Jejaring kapiler khusus (pleksus khoroid) terletak di dasar setiap ventrikel memproduksi CSF dan menyaring zat berbahaya (sbg sawar darah otak)

OTAK - Diperkirakan otak terdiri atas 100milyar neuron - Otak dibagi menjadi 6 divisi utama: 1. Serebrum \ 2. Diensefalon }forebrain/prosensefalon 3. Serebelum 4. Midbrain \ 5. Pons } brain stem (batang otak) 6. Medula oblongata / Serebrum - Merupakan bagian terbesar dari otak manusia. - Terdapat 2 hemisfer yg tampak simetris ttp struktur & fungsinya berbeda - hemisfer kanan: mengontrol tangan kiri, pengenalan thd musik & artistik, ruang & pola persepsi, pandangan & imajinasi - hemisfer kiri: mengontrol tangan kanan, bahasa lisan & tulisan, ketrampilan numerik & saintifik, & penalaran - Permukaan hemisfer tampak berbentuk tonjolan (gyrus) & lekukan (sulcus); lekukan yg dalam disebut fissura. Serebrum - Substansi alba: serat saraf bermielin yg tdd: 1. serat asosiasi menghubungkan & menghantarkan impuls di antara gyrus pd hemisfer yg sama 2. serat komisura menghantarkan impuls dari gyrus di 1 hemisfer ke gyrus yg berkaitan di hemisfer lain; ada 3 serat komisura, yaitu corpus callosum, komisura anterior, & komisura posterior

3. serat proyeksi membentuk traktus asenden& desenden yg menghantarkan impuls dari serebrum ke bagian otak lain & medula spinalis, contoh: kapsula interna Substansi grisea terutama terbentuk dari badan sel saraf - Ganglia basal (nukleus serebral) massa berpasangan di hemisfer serebral; tiap hemisfer tdd: nukleus kaudatus, nukleus lentikular (putamen & globus pallidus), substansi nigra, nukleus subthalamus, & nukleus merah; fungsi: mengintegrasikan gerakan semivolunter & otomatis spt berjalan, renang, & tertawa Korteks serebri lapisan substansi grisea setebal 3 mm yg menutupi permukaan dalam hemisfer serebri Secara fungsional, korteks serebri dibagi menjadi 3 area, yaitu: (1) area sensorik, (2) area motorik, & (3) area asosiasi Area SensorikKorteksSerebri Area sensorik bertanggung jawab terhadap kesadaran akan adanya berbagai macam sensasi di seluruh bagian tubuh 1. Area somatosensorik primer menerima informasi dari kulit, otot, & organ internal; dipetakan sesuai dengan tempat sensasi dibentuk; terletak di gyrus postsentralis lobus parietal. 2. Area visual primer (pusat penglihatan) menerima informasi dari mata; menginterpretasi bentuk, warna, & gerakan benda; terletak di lobus oksipital. 3. Area auditori primer (pusat pendengaran) menerima informasi dari telinga dalam (koklea); menginterpretasi nada & irama suara; terletak di lobus temporal. 4. Area gustatori primer (pusat pengecap) menerima informasi dari kuncup kecap di lidah; menginterpretasi rasa; terletak di dasar gyrus postsentralis lobus parietal. 5. Area olfaktori primer (pusat penghidu) menerima informasi dari bulbus olfaktorius; menginterpretasi sensasi penghidu; terletak di lobus temporal.

Area MotorikKorteksSerebri Area motorik mengontrol kerja otot scr spesifik atau sekelompok otot; terletak di lobus frontal 1. Area motorik primer mengontrol otot di bagian tubuh tertentu; terletak di gyrus presentral 2. Area bicara motorik (area Broca) mengkoordinasi kontraksi otot-otot untuk bicara & bernapas. Impuls dikirim ke area premotor yg mengontrol otot2 faring, laring, & mulut; pd saat yang bersamaan impuls dikirim ke area motorik primer yg mengontrol otot2 pernafasan (mengontrol aliran udara melalui pita suara). Area Asosiasi KorteksSerebri Area asosiasi bertanggung jawab terhadap kepribadian, kecerdasan, emosi, penalaran, pemecahan masalah, kreativitas, argumentasi, dll. 1. Area asosiasi somatosensorik mengintegrasi dan menginterpretasi sensasi; menentukan bentuk & tekstur obyek tanpa melihatnya, orientasi 1 obyek dgn obyek lain, & hubungan antara 1 bgn tubuh dgn yg lain; menyimpan informasi sehingga bisa membandingkan dgn pengalaman sebelumnya. 2. Area asosiasi visual menghubungkan pengalaman visual saat ini dgn yg lalu untuk mengenali obyek yg terlihat. 3. Area asosiasi auditori (area Wernicke) menginterpretasi makna pembicaraan & menentukan jenis suara (bicara, musik, atau bising). Area gnostik mengintegrasi interpretasi sensoris dari area asosiasi & impuls dari area lain shg terbentuk pikiran; terletak di area asosiasi somatosensori, visual, & auditori; mengirim impuls ke bgn lain dr otak untuk berespons dgn tepat.

5. Area premotorik berkaitan dgn aktivitas motorik yg dipelajari baik gerakan yg kompleks maupun yg bertahap (gerakan terampil, spt: menulis). 6. Area mata frontal mengontrol gerakan scanning volunter mata (seperti ketika mencari kata dlm 1 halaman teks tulisan) LOBUS diCEREBRUM 1. Lobus frontal - pusat fungsi intelektual yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir abstrak dan nalar, bicara (area broca di hemisfer kiri), pusat penghidu, dan emosi - pusat pengontrolan gerakan volunter di gyrus presentralis (area motorik primer) - terdapat area asosiasi motorik (area premotor) 2. Lobus parietal - pusat kesadaran sensorik di gyrus postsentralis (area sensorik primer) - terdapat area asosiasi sensorik 3. Lobus oksipital - pusat penglihatan & area asosiasi penglihatan: menginterpretasi & memproses rangsang penglihatan dari nervus optikus & mengasosiasikan rangsang ini dengan informasi saraf lain & memori - merupakan lobus terkecil 4. Lobus temporal - berperan dlm pembentukan & perkembangan emosi - pusat pendengaran

Beberapa bagian dari otak yg tersembunyi di balik korteks serebri: - Bulbus olfaktorius: menerima informasi dari epitel olfaktorius (reseptor penghidu) - Striatum: menerima informasi dari lobus frontal & dari sistem limbic

Nukleus accumbens (NA): tempat bersinapsnya sel saraf yg melepaskan dopamin; efek menyenangkan (adiktif) dari amfetamin, kokain, & obat2 psikoaktif bergantung pd kadar dopamin yg dilepaskan neuron di NA ini. Sistem limbik: menerima informasi dari berbagai area asosiasi di korteks serebri & sinyal ini melalui nukleus accumbens (NA).

Sistem limbik terdiri dari: (1) Hipokampus bagian yg berperan dlm proses belajar & pembentukan memori jangka panjang (2) Amigdala merupakan pusat emosi (seperti: takut); mengirim sinyal ke hipotalamus & medula oblongata yg kemudian mengaktifkan respons flight or fight dari sistem saraf otonom; Menerima sinyal dari sistem penghidu & menentukan pengaruh bau terhadap emosi

Diensefalon - Terletak di bagian dalam serebrum - Dua struktur utama dari diensefalon: thalamus & hipothalamus Thalamus - terdiri dari 2 massa substansi grisea berbentuk oval terletak di bagian atas tengah otak yang membentuk nucleus - dibagi menjadi 3 area: (1) epithalamus (yg berhubungan dgn system penghidu), (2) thalamus ventral (belum diketahui fungsinya), (3) thalamus dorsal (pemancar sensori, motorik volunter, kesadaran, bahasa, memori, & emosi)

Thalamus Nukleus di thalamus dorsal & fungsinya: 1. Nukleus genikulatus lateral: membawa impuls visual ke korteks visual 2. Nukleus genikulatus medial: membawa impuls auditori ke korteks pendengaran 3. Nukleus ventral posterior : membawa impuls sensorik umum dari kulit & otot ke area somatosensorik 4. Nukleus ventral lateral & ventral anterior: menerima informasi dari ganglia basal dan serebelum & mengirimkannya ke korteks motorik 5. Nukleus midline & intralaminar: menerima impuls dari SAR dikirimkan ke korteks serebri yang bertanggung jawab terhadap kesadaran 6. Nukleus dorsolateral: mengirim impuls ke area asosiasi yg berkaitan dgn fungsi Bahasa 7. Nukleus anterior: menerima impuls dari mammilary body & mengirimkannya ke sistem limbic Hypothalamus - Merupakan area terpenting dlm pengaturan lingkungan internal tubuh (homeostasis) - Pusat-pusat pengaturan yg terdapat di hipotalamus: 1) Suhu: dingin (hipotalamus posterior) otot rangka menggigil, panas (hipotalamus anterior) berkeringat, vasodilatasi pemb.darah kulit 2) Lapar: pusat lapar (hipotalamus lateral) & kenyang (nukleus ventromedial) 3) Haus: osmoreseptor di hipotalamus anterior merangsang nukleus superior lateral di hipotalamus 4) Bau: mammilary body di bgn posterior hipotalamus sbg stasiun pemancar sensasi bau 5) Respons takut & berani: hipotalamus lateral peningkatan TD, dilatasi pupil, & piloereksi. 6)Perilaku seksual; hipotalamus anterior diaktivasi oleh hormon seks (testosteron & estrogen) mengontrol aktivitas seksual pria & wanita. 7) Fungsi endokrin; nukleus suprakhiasma mengontrol sekresi hormon adrenocorticotropic (ACTH) dgn menerima informasi dari mata & mengkoordinasikannya dgn bbg irama tubuh selama 24 jam (irama sirkadian). 8) Sekresi hipofisis posterior; hormon2 kelenjar hipofisis posterior disintesis di badan sel saraf di nukleus supraoptik & paraventrikular hipotalamus kmd ditransport turun mll akson ke ujung akson di lobus posterior. Neuron ini memproduksi oksitosin & antidiuretic hormone (ADH)/ vasopressin. 9) Sekresi hipofisis anterior; 6 hormon yg disekresi hipofisis anterior dikontrol oleh hormon yg disekresi oleh neuron di hipotalamus.

BatangOtak (Brain Stem) Midbrain (Mesensefalon), tdd: - Cerebral aqueduct (Aqueduct of sylvius): menghubungkan ventrikel ke-3 (di diensefalon) & ventrikel ke-4 (di antara pons & serebelum) - Cerebral peduncles: bgn ventral midbrain yg berisi serat saraf sensorik & motorik - Corpora quadrigemina: tdp 2 pasang bgn yg menggelembung di permukaan luar, yaitu - superior colliculi: pusat refleks gerakan kepala & bola mata ketika berespons thd rangsang visual - inferior colliculi: pusat refleks gerakan kepala & tubuh ketika berepons thd rangsang suara

Pons, tdd: - Serat transversal serat saraf yg berjalan di antara pons & serebelum mll cerebral peduncles - Serat longitudinal serat saraf yang naik & turun berisi traktus sensorik & motorik - Pusat pernapasan: Pusat apneustik mengontrol kontraksi otot inspirasi - Pusat pneumotaksik mengontrol relaksasi otot pernapasan shg tjd ekspirasi - Nukleus dari saraf kranial N. V, VI, VII,& VIII Formasio Retikular: bgn inti dr substansia grisea yg terbentang dari medula oblongata ke midbrain & terbentuk dr ribuan neuron kecil yang tersusun spt jaring (reticular=net)

RAS (Reticular Activating System) jalur polisinaps yg terdapat dlm formasio retikular; menentukan tingkat kesadaran & jaga yg memungkinkan terbentuknya persepsi Medula oblongata mrp lanjutan dari medula spinalis, Tdd: - Pyramid: tdp di permukaan ventral, berbentuk triangular (pyramid) berisi berkas saraf desenden yg membawa impuls untuk merangsang otot rangka - Decussation (penyilangan serat saraf) menyilangnya serat saraf dari bag atas medula ke medula spinalis; shg otot rangka bgn kanan dikontrol oleh otak bg kiri - Nukleus-nukleus: Pusat pernafasan: Dorsal group kelompok neuron yg membentuk pernapasan otomatis; Ventral group kelompok neuron yg mempersarafi otot2 pernapasan - Tdp kemoreseptor yg sensitif thd perubahan konsentrasi ion H+ & konsentrasi CO2 Pusat pengaturan jantung: cardioaccelerator center meningkatkan denyut & kekuatan kontraksi jantung (mll saraf simpatis) & cardioinhibitori center menurunkan denyut jantung ke pacemaker N.vagus (saraf parasimpatis) - Pusat vasomotor mengontrol diameter pembuluh darah mll saraf simpatis dlm pengaturan tekanan darah - Pusat refleks nonvital refleks menelan, muntah, batuk, bersin, & tersedak - Nukleus dari saraf kranial N.VIII, IX, X, XI, & XII Anatomy, tdd: - Cerebellar peduncles: tempat menempelnya serebelum ke batang otak; tdp 3 pasang berkas saraf: 1) superior cerebellar peduncles menempel pd midbrain 2) middle cerebellar peduncles menempel pd pons 3) inferior cerebellar pedunclesmenempel pd medula oblongata - Hemisfer; tdd 2 hemisfer yg dihubungkan dg vermis; lipatan & lekukan permukaan > banyak luas permukaan besar - Korteks serebelar substansi grisea yg menutupi permukaan luar serebelum; tdp 3 lapisan: lap.luar, lap. Sel Purkinje, & lap.granula dalam - Nukleus serebelum nukleus dentate, globose, emboliform, & fastigial - Vermis; yg menghubungkan 2 hemisfer serebelum dari bg superior ke inferior: Lingula, Central, Culmen, Declive, Folium, Tuber, Pyramis, Uvula, & Nodulus - Duramater; bgn duramater kranial (tentorium cerebelli) terbentang di atas serebelum & memisahkan serebelum dgn lobus oksipital serebrum Perluasan duramater yg memisahkan 2 hemisfer serebelum: falx cerebella Serebelum membandingkan informasi yg diterima dari: - pusat pengontrolan yg lebih tinggi ttg apa yg sebaiknya otot lakukan - sistem saraf perifer ttg apa yg otot lakukan memberi sinyal umpan balik untuk mengoreksi gerakan dikirim ke serebrum mll thalamus gerakan yg lebih halus, cepat, terkoordinasi, & terampil; mempertahankan posisi & keseimbangan 4 fungsi serebelum (1) Menerima perintah gerakan terencana bds informasi dr korteks motorik & ganglia basal mll nukleus di Pons (2) Menerima gerakan nyata dari reseptor propriosepsi mll traktus spinoserebellar anterior & posterior dari reseptor vestibular di telinga mll traktus vestibulocerebellar dari mata (3) Membandingkan sinyal umum (perintah untuk bergerak) dgn informasi sensorik (gerakan nyata) (4) Mengirimkan umpan balik berupa sinyak korektif ke nukleus di batang otak & korteks motorik mll thalamus Semua akson motorik keluar dari medula spinalis mll akar ventral

JALUR PIRAMIDAL/LANGSUNG (mll piramid medulla oblongata; langsung dari korteks motorik) - Traktus kortikospinal lateral mengontrol ketepatan kontraksi otot2 di ujung ekstermitas - Traktus kortikospinal anterior mengkoordinasi gerakan rangka aksial dgn mengontrol kontraksi otot di leher & lengan - Traktus kortikobulbar mengontrol gerakan volunter kepala & leher JALUR EKSTRAPIRAMIDAL/ TAK LANGSUNG (sirkuit polisinaps di ganglia basal, thalamus, & serebelum) - Traktus vestibulospinal (mulai dr nukleus vestibular) mengatur tonus otot dlm berepons thd gerakan kepala; berperan dlm keseimbangan - Traktus tektospinal (mulai dr kolikulus superior) mengontrol gerakan kepala dlm berespons thd rangsang visual -Interneuron menghubungkan saraf sensorik dengan saraf motorik REFLEKS

Sistem Saraf Tepi - Meliputi semua jaringan saraf di luar SSP - Fungsi: menerima rangsang, menghantarkan informasi sensorik, dan membawa perintah motorik ke jaringan dan sistem perifer - Berkas akson (serat saraf): membawa informasi sensorik dan perintah motorik - Setiap berkas saraf berhubungan dg pemb.darah &jar. Ikat saraf tepi (nerves) - Nerves yang keluar dari otak saraf cranial - Nerves yang keluar dari medula spinalis saraf spinal Divisi aferen - Saraf tepi yang menghantarkan iinfformasi sensorik dari reseptor (somatiik & viiserall) dijjaringan/ organ periiffer ke SSP neuronsensorik - Reseptor: struktur sensorik yang mendeteksi adanya perubahan lliingkungan internall atau yang menerima rangsang tertentu - Reseptor dpt berupa neuron (biasanya berupa dendrit) atau sel khusus dari jjaringan llain (misalnya sel Merkel di epidermis)

Divisi eferen membawa perintah motorik ke otot & kelenjar neuron motorik - Dibagi menjadi: 1. sistem saraf motorik somatic mengontrol kontraksi otot rangka secara volunter/ sadar; dan involunter berupa respons yang sederhana & otomatis, atau gerakan kompleks yg di luar kesadaran (refleks) 2. sistem saraf mottorik otonom/ sistem saraf motorik visceral mengontrol kontraksi otomatis otot polos, otot jantung, & sekresi kelenjar tanpa disadari; tdd saraf simpatis & parasimpatis yg berefek antagonis Klasifikasi bdsknTempat keluarnya 1. Saraf kranial semua saraf yang keluar dari otak mll foramen kranial; ada 12 pasang (3 ps: sensorik, 5ps: motorik; 4 ps: sensorik & motorik) 2. Saraf spinal semua saraf yang keluar dari medula spinalis mll foramen intervertebral; ada 31 pasang, semuanya tdd campuran saraf sensorik & motorik

Klasifikasi bdskanArah Impuls 1. Saraf sensorik: 3 saraf kranial: N. I (n.olfactorius), N.II (n.opticus), & N.VII (n.vestibulocochlearis) 2. Saraf Motorik: 5 saraf kranial: N.III(n.occulomotorius), N.IV (n.trochlearis), N.VI (n.abducens), N.XI (n.accesoris), & N.XII (n.hypoglosal) 3. Saraf Campuran: 4 saraf kranial: N.V (n.trigeminus), N.VII (n.facialis), N.IX (n.glossopharingeal), N.X (n.vagus)

Klasifikasi bdsrkanFungsi 1. Sistem saraf somatik: membawa sensasi disadari dari luar tubuh & perintah aksi volunter kpd otot rangka 2. Sistem saraf otonom: membawa sensasi tak disadari dr dlm tubuh & perintah aksi nonvolunter kpd otot polos, otot jantung, & kelenjar

HISTOLOGI Unit fungsional baik dalam SSP dan PNS adalah sel neuron atau saraf. Sebagian besar neuron terdiri dari tiga bagian (Gambar 9-3): sel tubuh, atauperikaryon, yang merupakan pusat sintetis atau trofik untuk sel syaraf seluruh dan menerima rangsangan, sedangkan dendrit, memanjang banyak proses khusus untuk menerima rangsangan dari lingkungan, sel epitel sensorik, atau neuron lainnya, dan akson (Gr. akson, sumbu), yang merupakan proses tunggal khususdalam menghasilkan dan melakukan impuls saraf ke selsel lain (saraf, otot, dan sel kelenjar). Akson juga dapat menerima informasi dari neuron lain, informasi yang terutama memodifikasi transmisi potensial aksi kepada mereka neuron. Bagian distal akson biasanya bercabang sebagai arborization terminal. Setiap cabang berakhir pada sel berikutnya dalam dilatations disebut bulbs akhir(boutons), yang berinteraksi dengan neuron lain atau nonnerve sel pada strukturyang disebut sinapsis. Sinapsis memulai impuls pada sel berikutnya sirkuit.

(a): Diagram dari suatu neuron "tipikal" memiliki banyak fitur dari sebuah neuronmotor, tetapi menunjukkan tiga bagian utama dari setiap neuron. Sel tubuhbesar dan memiliki inti besar euchromatic dengan nucleolus berkembang dengan baik. Perikaryon ini juga mengandung zat chromatophilic atau badanNissl, yang massa besar polysomes gratis dan RER dan menunjukkan tingkatsel sintesis protein. Dendrit pendek Sejumlah diperluas dari perikaryon, membawa masukan dari neuron lain. Sebuah akson panjang membawa impulsdari sel tubuh dan ditutupi oleh selubung mielin terdiri dari sel-sel lain. Panah menunjukkan arah impuls saraf. Ujung-ujung akson biasanya memiliki banyakcabang-cabang kecil yang disebut terminal arborizations, masing-masing yang biasanya memiliki bengkak yang disebut bouton akhir yang membentuk koneksifungsional (sinaps) dengan neuron lain atau sel lain. Akson juga dapat cabanglebih dekat dengan badan sel dan cabang bentuk jaminan yang terhubung kekelompok lain sel. (b): mikrograf dari neuron motor besar yang menunjukkan sel

tubuh besar dengan akson panjang dan beberapa dendrit muncul dari itu.Merata substansi chromatophilic dap at dilihat di seluruh sel tubuh dan unsure cytoskeletal dapat dideteksi dalam proses. X100. H & E. Sel glial & aktivitas neuronal Sel glial adalah 10 kali lebih berlimpah di otak mamalia daripada neuron. DalamSSP sel glial mengelilingi sebagian besar badan sel saraf yang biasanya jauhlebih besar dari sel glial dan proses akson dan dendrit yang menempati ruang di antara neuron. Kecuali di sekitar pembuluh darah yang lebih besar, SSP hanya memiliki jumlah yang sangat kecil jaringan ikat atau ECM. Sel-sel glial (Tabel 9-2) memberikan mikro yang ideal untuk aktivitas neuronal. Sebuah jaringan padatdari serat dari proses kedua neuron dan sel glial mengisi ruang interneuronaldari SSP dan disebut neuropil (Gambar 9-9).

Neuron neuropil dan sel-sel glial umum dari SSP. (a): Sebagian besar sel tubuh saraf (N) dalam SSP lebih besar daripada sel glialjauh lebih banyak (G) yang mengelilingi mereka. Berbagai jenis sel glial danhubungan mereka dengan neuron sulit dibedakan oleh kebanyakan rutin metodemikroskopis cahaya. Namun oligodendrocytes telah mengembun inti bulat dansitoplasma tak bercacat karena kompleks Golgi sangat berlimpah yang nodaburuk dan sangat mungkin diwakili oleh sel-sel dengan properti-properti terlihat di sini. Sel-sel glial lain yang serupa dalam ukuran secara keseluruhan, tetapidengan sangat sedikit

sitoplasma dan inti yang lebih panjang atau oval sebagian besar astrosit. Rutin pewarnaan H & E tidak mengijinkan neuropil (Np) untukberdiri dengan baik. X200. H & E. (b): Dengan menggunakan emas pewarnaanuntuk neurofibrils neuropil lebih jelas. X200. Emas & hematoxyl in.

Glial sel dari SSP dan PNS. Glial sel dalam SSP. (a): Oligodendrocytes myelinate bagian dari beberapaakson. (b): astrosit memiliki beberapa proses dan bentuk kaki perivascular yangbenar-benar menyertakan semua kapiler (hanya beberapa meter seperti yang ditampilkan di sini untuk memungkinkan morfologi mereka untuk dilihat). (c): selEpendymal adalah sel-sel epitel-seperti itu garis ventrikel dan kanal pusat. (d):sel mikroglial memiliki pelindung fagositosis fungsi kekebalan tubuh terkait. Glial sel-sel dalam PNS. (e): Neurolemmocytes biasa disebut sel Schwann membentuk suatu seri melampirkan akson. (f): sel-sel satelit dibatasi untuk ganglia mana mereka menutupi dan mendukung badan sel saraf besar. Referensi: Mescher, Anthony L. Junquieras Basic Histology Text & Atlas, 12th Edition. The McGraw-Hill Companies: United States, 2010. FISIOLOGI Hirarki Kontrol Motorik Sepanjang sistem saraf pusat neuron terlibat dalam mengendalikan motor neuron rangka otot dapat dianggap sebagai terorganisir dalam sebuah hirarki fashion setiap tingkat hirarki memiliki tugas tertentu dalam kontrol motor (Gambar 12-1). Untuk mulai gerakan, sebuah "niat" umum seperti "mengambil sweater "atau" tulis tanda tangan "atau" telepon jawaban " dihasilkan di tingkat tertinggi dari kontrol motor hirarki. Tingkat tertinggi meliputi banyak daerah dari otak termasuk mereka yang terlibat dalam memori emosi dan motivasi. Sangat sedikit yang diketahui, namun untuk tepat di mana niat untuk gerakan terbentuk di dalam otak. Informasi diteruskan dari hirarki tertinggi neuron disebut sebagai neuron "perintah" pada bagian-bagian otak yang membentuk tingkat tengah hirarki motor kontrol. Struktur tingkat menengah menentukan postur dan gerakan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan yang dimaksudkan. Dalam contoh kami memilih Facebook sweter struktur hirarkis tengah tingkat mengkoordinasikan perintah yang memiringkan tubuh dan memperpanjang lengan dan tangan ke sweter dan shift berat tubuh untuk menjaga keseimbangan. Tengah hirarki struktur terletak di bagian otak korteks (disebut seperti yang akan kita lihat, cortex sensorimotor) dan dalam inti subkortikal otak kecil dan otak (Angka 12-1 dan 12-2a dan b). Struktur ini memiliki interkoneksi yang luas seperti ditunjukkan oleh panah pada Gambar 12-1.

Konseptual Organisasi hirarkis dari sistem saraf yaitu mengendalikan pergerakan tubuh. Semua kerangka otot tubuh dikendalikan oleh neuron motor. Sensorimotor korteks mencakup bagianbagian dari korteks otak yang bertindak bersama- sama untuk mengontrol aktivitas rangka-otot. Tingkat menengah hirarki juga menerima input dari vestibu lar aparatus dan mata (tidak ditampilkan dalam gambar). Sebagai neuron di tingkat menengah hirarki menerima input dari neuron perintah mereka secara bersamaan menerima informasi aferen (dari resepto r pada otot tendon sendi dan kulit, serta dari aparat vestibular dan mata) tentang mulai posisi bagian tubuh yang akan "memerintahkan" untuk bergerak.

Mereka juga menerima informasi tentang alam ruang hanya luar tubuh ke dalam mana yang gerakan akan berlangsung. Neuron dari tingkat menengah hirarki mengintegrasikan semua informasi aferen dengan sinyalsinyal dari neuron perintah untuk membuat program motor-yaitu pola aktivitas saraf diperlukan untuk melakukan gerakan yang diinginkan. Orang dapat melakukan banyak lambat gerakan sukarela tanpa umpan balik indera tetapi gerakan abnormal. Informasi yang ditentukan oleh program motor kemudian ditularkan melalui turun jalan untuk tingkat terendah dari hirarki kontrol motor, local tingkat di mana neuron motor ke otot-otot keluar dari batang otak atau sumsum tulang belakang. Tingkat lokal dari hirarki termasuk motor neuron dan interneuron yang fungsinya berkaitan dengan mereka, itu adalah penentu akhir yang persis motor neuron akan diaktifkan untuk mencapai tindakan yang diinginkan dan ketika ini akan terjadi. Catatan pada Gambar 12-1 yang turun jalur ke tingkat lokal muncul hanya di sensorimotor korteks dan batang otak, ganglia basal thalamus dan pengaruhnya pada otak kecil mengerahkan local hanya secara tidak langsung tingkat melalui jalur menurun dari korteks otak dan batang otak. Sirkuit Neural

Referensi: Purves, Dale. Neuroscience 3rd Edtion. Sinauer Associates: Sunderland, Massachusetts U.S.A. 2004.

NEUROLOGI III Hemiparesis Definisi

You might also like