You are on page 1of 2

Penentuan kadar air Penentuan kadar air baik pada biji kopi maupun pada hasil olahan kopi

dilakukan dengan menguapkan kadar air dari dalam bahan yang dilakukan dengan pengeringan menggunakan oven. Kopi diletakkan pada cawan dan dikeringkan pada oven dengan suhu 1100C selama 2 jam kemudian didinginkan di dalam desikator. PEMBAHASAN KADAR AIR Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering (dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100 persen. Air yang dimaksud dalam analisis proksimat adalah semua cairan yang menguap pada pemanasan dalam beberapa waktu pada suhu 1050-1100C dengan tekanan udara bebas sampai sisa yang tidak menguap mempunyai bobot tetap. Penentuan kandungan kadar air dari suatu bahan sebetulnya bertujuan untuk menentukan kadar bahan kering dari bahan tersebut (Winarno, 1997). Sampel makanan ditimbang dan diletakkan dalam cawan khusus dan dipanaskan dalam oven dengan suhu 1050C. Pemanasan berjalan hingga sampel tidak turun lagi beratnya. Setelah pemanasan tersebut sampel bahan akan disebut sebagai sampel bahan kering dan penggunaanya dengan sampel disebut kadar air (Winarno,1997). Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil praktikum, setiap jenis kopi memiliki kadar air yang tidak sama. Untuk kopi beras memiliki kadar air terkecil yaitu sebesar 0,04%. Selanjutnya kopi jagung dengan kadar air sebesar 0,12% dan kopi butter sebesar 0,66%. Kadar air yang lebih banyak terdapat pada kopi original yaitu sebesar 1,88% dan kopi kelapa sebesar 3,12%. Perbedaan ini dapat terjadi karena pengaruh bahan yang ditambahkan pada kopi saat proses penyangraian. Bahan seperti kelapa cenderung memiliki kadar air yang lebih tinggi daripada beras, jagung dan butter, sehingga berpengaruh pada kadar air yang diperoleh. Kadar air ini akan berpengaruh pada metode penyimpanan bahan selanjutnya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kontaminasi bakteri atau tumbuhnya kapang yang dapat merusak kualitas kopi.

DAFTAR PUSTAKA Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

You might also like