You are on page 1of 10

PERENCANAAN ASESMEN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI

Jenny I.S Poerwanti, M.Pd

PROGRAM STUDI PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SEPTEMBER 2011

1 A. Latar Belakang Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar mejadi manusia yang beriman dan bertakwa keada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Taman Kanak-kanak (TK) sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudlatus Athfal (RA) atau bentuk lain yang sederajat. Dengan diberlakukannya Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), membawa implikasi terhadap model pendekatan pembelajaran dan teknik penilaian. Penilaian terdiri atas penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran dan dilakukan oleh suatu lembaga, dimaksudkan antara lain untuk pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung untuk penjaminan mutu pembelajaran. Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran. Dalam mengamati perilaku belajar peserta didik untuk mengetahui perkembangan belajarnya, dibutuhkan kerjasama multidisipliner yang terpadu. Agar informasi yang diperoleh tentang perkembangan peserta didik akurat, diperlukan prinsip-prinsip tertentu dalam pelaksanaannya. Berbagai bentuk pengukuran, instrumen dan strategi asesmen hendaknya digunakan . Pola perkembangan peserta didik usia dini masih sangat sederhana, mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain, sehingga hendaknya proses asemen yang dilaksanakan tidak dalam situasi terlalu formal. Untuk dapat memotret perkembangan anak usia dini dibutuhkan suasana yang alami yang dilakukan sambil bermain, walau tetap masih dalam suasana proses pembelajaran. Salah satu perkembangan anak usia dini yang akan dibahas adalah perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif terkait erat dengan perkembangan
Makalah disampaikan dalam rangka P2M pada guru-guru PAUD di Kec Dawung Kab Sragen tanggal 19 september 2011

2 intelektual dan pertumbuhan mental. Perkembangan kognitif anak usia dini dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah kematangan fisik, pengalaman dan interaksi peserta didik dengan orang-orang di sekitarnya. Teori perkembangan kognitif menyatakan bahwa pertumbuhan mental individu adalah bagian terpenting dalam perkembangan anak. Anak yang aspek kognitifnya berkembang baik, akan dapat mengembangkan proses berpikir, merespon objek dilingkungannya dan merefleksikan pengalamannya. Dalam melihat perkembangan kognitif anak usia dini dibutuhkan strategi asesmen dan instrumen yang tepat untuk mengukur perkembangan kognitifnya. Dalam melihat perkembangan kognitif peserta didik usia dini, dapat dilakukan dengan pengamatan secara intensif tentang intelektual anak. Disamping itu perlu juga diperhatikan dimensi perkembangan anak lainnya, mengingat belajar bukan hanya merupakan kumpulan pengetahuan dari keterampilan dan kemampuan individu, tetapi mencakup bagaimana anak merespon pengalamannya. Mengingat pentingnya strategi dan instrumen dalam mengumpulkan dan melihat perkembangan kognitif peserta didik anak usia dini maka dalam makalah ini akan diuraikan perencanaan asesmen perkembangan kognitif peserta didik (anak) usia dini. B. Konsep Dasar Asesmen Anak Usia Dini Asesmen (Penilaian) pendidikan prasekolah (usia dini) dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan tentang kedudukan program pendidikan prasekolah (usia dini) yang dilaksanakan. Sedangkan secara lengkap batasan dari penilaian pendidikan prasekolah (usia dini) dapat didefinisikan sebagai suatu upaya dan proses memilih, mengumpulkan, serta menafsirkan informasi tentang posisi program maupun anak, baik terkait dengan pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, perubahan serta kemampuan yang menjangkau berbagai aspek (bidang

pengembangan) melalui cara-cara yang benar, tepat, akurat, terencana dan sistematis pada dimensi proses maupun hasil; sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan kriteria yang semestinya, yaitu tidak merugikan, sesuai tujuan dan nilai sebagaimana yang telah ditetapkan. Pada evaluasi perkembangan anak usia dini, asesmen lebih banyak digunakan dari pada evaluasi yang bersifat formal atau menggunakan tes standar. Hal ini karena pola perkembangan anak masih bersifat sederhana, dan mereka banyak

Makalah disampaikan dalam rangka P2M pada guru-guru PAUD di Kec Dawung Kab Sragen tanggal 19 september 2011

3 menghabiskan waktu melalui kegiatan bermain bersama. Untuk dapat merekam dan mendeskripsikan perkembangan anak dengan tepat dibutuhkan suasana yang alami. Oleh karena itu, asesmen lebih tepat diterapkan untuk anak usia dini, daripada evaluasi. Proses evaluasi pada anak usia dini (AUD)/ TK, adalah pengamatan, pencatatan, dan pendokumentasian kinerja dan karya siswa serta bagaimana proses anak menhasilkan karya tersebut (Grace dan Shore, 1991; Kumano, 2002). Asesmen tidak digunakan untuk mengukur suatu keberhasilan suatu program tetapi untuk mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar anak. Dalam aplikasinya di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), asesmen tersebut tidak dilakukan di kelas pada akhir program atau akhir tahun tetapi dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Dengan cara anak bermain, mengambar, atau dari karya yang dihasilkan. Dengan asesmen guru dapat mengetahui bakat, minat, kelebihan,dan kelemahan anak. Guru bersama orang tua siswa dapat memberi bantuan belajar yang tepat untuk anak sehingga dapat diperoleh hasil belajar yang optimal. Asesmen perkembangan pada anak usia dini meliputi: (1) Perkembangan fisik motorik, (2) perkembangan kognitif /intelektual, (3) perkembangan moral dan sosial, (4) perkembangan sosio emosional, (5) perkembangan bahasa dan seni. Asesmen anak usia dini digunakan untuk berbagai tujuan antara lain: 1. Untuk mengetahui berbagai aspek perkembangan anak secara individual 2. Untuk diagnosa adanya hambatan perkembangan maupun identifikasi penyebab masalah belajar anak. 3. Untuk memberikan tempat dan program yang tepat bagi anak (apakah dibutuhkan program pelayanan khusus) 4. Untuk membuat perencanaan program (curriculum planning) dan memberikan umpan balik bagi anak 5. Untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah perkembangan pada anak. Dengan demikian kegiatan asesmen yang dilakukan hendaknya disesuaikan dengan tujuan asesmen yang hendak dicapai, agar mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk melaksanakan kegiatan asesmen dibutuhkan perencanaan yang baik, serta instrumen (alat) yang tepat untuk mengukur perkembangan anak Dalam pelatihan ini difokuskan pada asesmen perkembangan

kognitif/intelektual yang meliputi: (1) tahap perkembangan kognitif anak usia


Makalah disampaikan dalam rangka P2M pada guru-guru PAUD di Kec Dawung Kab Sragen tanggal 19 september 2011

4 dini,(2) indikator pencapaian tahap perkembangan kognitif, (3) penyusunan instrumen untuk asesmen perkembangan

C. Langkah-Langkah (Asesmen) Penilaian AUD Langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian antara lain: 1. Menentukan jenis penilaian untuk setiap indikator yang dirumuskan di dalam silabus. 2. Penilaian dilakukan seiring dengan kegiatan pembelajaran. 3. Acuan yang digunakan dalam melaksanaan penilaian sehari-hari kompetensi yang tertuang pada satuan kegiatan harian (SKH) untuk setiap anak. 4. Hal-hal dan cara pencatatan hasil penilaian harian dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Catatlah hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian di satuan kegiatan harian (SKH). Ada tiga kelompok anak yang perlu dicatat, kelompok pertama, yaitu: anak yang belum mencapai atau

melakukan/menyelesaikan pekerjaan masih selalu dibantu guru, kelompok kedua, yaitu: anak yang sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar, dan kelompok ketiga, yaitu: anak yang menunjukkan kemampuan melebihi indikatorindikator yang diharapkan dalam SKH. b. Simbol yang digunakan untuk mencatat tingkat pencapaian anak untuk setiap indikator adalah sebagai berikut: Anak yang selalu dibantu guru dalam melakukan/menyelesaikan tugastugas sesuai indikator seperti yang diharapkan dalam SKH, maka pada kolom penilaian dituliskan tanda lingkaran kosong (O) pada nama anak bersangkutan. Anak yang sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar sesuai dengan indikator seperti yang diharapkan dalam SKH, maka pada kolom tersebut dituliskan nama anak dan tanda lingkaran berisi penuh (). Anak yang menunjukkan

kemampuan sesuai dengan indikator yang tertuang dalam SKH, diberi dengan tanda cek (V).

Makalah disampaikan dalam rangka P2M pada guru-guru PAUD di Kec Dawung Kab Sragen tanggal 19 september 2011

5 c. Hasil catatan penilaian yang ada dalam satuan kegiatan harian (SKH) dirangkum dan dipindahkan ke dalam format rangkuman penilaian perkembangan anak di TK. d. Apabila hasil penilaian perkembangan anak dalam 1 (satu) bulan pada SKH lebih cenderung memperoleh bulatan penuh maka hasilnya akan dipindahkan bulatan penuh pada rangkuman bulanan. Dan pada kolom keterangan ditampilkan jenis kegiatan pengayaan yang sesuai untuk anak bersangkutan. e. Apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam 1 (satu) bulan pada SKH lebih cenderung memperoleh bulatan kosing maka hasilnya akan dipindahkan bulatan kosong pada rangkuman bulanan. Dan pada kolom keterangan ditampilkan jenis kegiatan remedial yang sesuai untuk anak bersangkutan. f. Apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam 1 (satu) bulan pada SKH lebih cenderung seimbang perolehan bulatan penuh dan bulatan kosong, maka hasilnya berupa tanda cek yang kemudian dipindahkan ke rangkuman bulanan. Pada kolom keterangan ditampilkan jenis kegiatan remedial dan pengayaan yang sesuai untuk anak ber4sangjutan. g. Data dari buku rangkuman selama 1 (satu) semester ditambah dengan data dari alat penilaian yang lain seperti absensi, catatan anekdot dianalisis dan disimpulkan sebagai dasar pembuatan laporan deskripsi D. Teknik Penilaian Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini di Taman Kanak-kanak (TK). Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan perkembangan dan pertumbuhan anak berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikatorindikator pencapaian hasil belajar yang memuat berbagai aspek perkembangan. Indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian menggunakan alat dan cara penilaian serta serangkaian prosedur. Di bawah ini dipaparkan berbagai teknik (asesmen) penilaian yang dapat dipilih guru untuk melakukan proses asesmen (penilaian), antara lain:
Makalah disampaikan dalam rangka P2M pada guru-guru PAUD di Kec Dawung Kab Sragen tanggal 19 september 2011

6 (1) Unjuk Kerja (Performance), (2) hasi karya produk (product), (3) penilaian sikap, (4) portofolio, (5) penugasan (project) Aspek perkembangan kognitif yang akan diukur terkait erat dengan teknik penilaian dan instrumen yang akan digunakan. Perilaku (kompetensi) yang terkait dengan aspek kognitif antara lain: (a) bertanya tentang alat/media, (b) berhitung angka, (c) mengenal beberapa huruf dan angka, (d) menggolongkan benda berdasarkan ukuran, bentuk dan warna, (e) memahami persamaan dan perbedaan beberapa hal, (f) membangun balok, (g) membaca, dll. Di bawah ini disajikan contoh-contoh instrumen asesmen yang digunakan untuk mengukur perkembangan kognitif anak usia dini. Dengan menggunakan daftar cek Format Penilaian Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin, tanah liat Nama anak Ani Aspek yang dinilai Ide v Bentuk v O Kerapian v O Jumlah yang diperoleh

Instrumen Asesmen Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Kompetensi dasar :anak mampu mengenal berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari hari. Hasil belajar: anak dapat mengurutkan bilangan dan mengenal bentuk geometri. Metode Instrumen Tujuan operasional Petunjuk : 1. Guru memberikan penilaian dengan menggunakan metode ceklis. 2. Guru mengisi tabel penilaian dengan ceklis()pada kolom penilaian. Beri ceklis pada kolom berhasil,kurang berhasil atau belum berhasil sesuai dengan penilaian yang telah dilakukan.
Makalah disampaikan dalam rangka P2M pada guru-guru PAUD di Kec Dawung Kab Sragen tanggal 19 september 2011

: Ceklis : Pemberian tugas : Mengetahui perkembangan kognitif anak usia 3-6 tahun tahap pra-

Nama anak Indikator

: Pemberian tugas Berhasil

Hari/tanggal: Kurang berhasil Belum berhasil Keterangan

Mengelompok kan bentuk geometri

1.anak mampu menyusun benda berbentuk geometri dari yang kecil hingga besar. 2.anak mampu mengelompokam benda geometri yang sejenis (lingkaran,segitiga,s egiempat)

Menyusun kepingan

Anak

mampu

menyusun kepingan bergambar

puzzle menjadi puzzle bentuk utuh Mengurutkan bilangan

hewan yang utuh. Anak mampu

mengurutkan bilangan benar. dengan

Rubrik penilaian: 1. Menyusun benda geometri Berhasil:dapat menyusun benda geometri dari besar ke kecil dengan benar dan tepat waktu. Kurang berhasil:dapat menyusun benda geometri dengan benar tetapi tidak tepat waktu. Belum berhasil:menyusun benda geometri tetapi kurang tepat. 2. Mengelompokan benda geometri: Berhasil:dapat mengelompokan benda geometri dngan benar dan tepat waktu.
Makalah disampaikan dalam rangka P2M pada guru-guru PAUD di Kec Dawung Kab Sragen tanggal 19 september 2011

8 Kurang berhasil:dapat mengelompokan benda geometru dengan benar tetapi tudak tepat waktu. Kurang berhasil:dapat mengelompokan benda geometri tetapi kurang benar. 3. Mengurutkan bilangan: Berhasil:dapat mengurutkan bilangan dengan benar dan tepat waktu. Kurang berhasil:dapat mengurutkan bilangan dengan tepat tetapi tidak tepat waktu. Kurang berhasil:kurang tepat dalam mengurutkan bilangan. E. Penutup Asesmen perkembangan kognitif anak usia dini berbeda karakteristiknya dengan asesmen kelas lanjut. Perkembangan kognitif anak usia dini sangat cepat sehingga dibutuhkan asesmen untuk mengetahui apakah anak berkembang secara baik. Dalam melaksanakan asesmen perkembangan anak usia dini dibutuhkan perencanaan yang matang dengan menggunakan teknik dan instrumen (alat) yang tepat mengukur objek. Dengan dilaksanakannya proses asesmen maka dapat diperoleh karakteristik tingkat perkembangan atau performansi yang dimiliki anak. Hal ini akan bermanfaat untuk merencanakan program kaitannya memberi pelayanan untuk mengatasi perkembangan kognitif anak selanjutnya. Mengingat pentingnya peran asesmen perkembangan pada anak usia dini dalam pembelajaran, diharapkan para guru PAUD untuk lebih meningkatkan penguasaan asesmen secara konseptual maupun praktik dalam melaksanakan. Dengan demikian data mengenai perkembangan kognitif anak usia dini dapat dilaporkan secara bertanggung jawab kepada orang tua siswa.

Makalah disampaikan dalam rangka P2M pada guru-guru PAUD di Kec Dawung Kab Sragen tanggal 19 september 2011

9 Daftar Pustaka

Kurikulum Hasil Belajar KBK, Balitbang Dep. Dik. Nas. Kompetensi Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Puskur Balitbang Dep. Dik. Nas. Model Penilaian Kelas KTSP TK. 2006. Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan. Departemen Pendidikan Nasional. Rumpun Pelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, Puskur Internet, E-mail: Balitbang, @cbn.net.id Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Diknas. 2002. Penilaian Proyek. Makalah Tjierncy, Robert J., dkk. 1991. Portfolio Assessment in The ReadingWriting Classroom. Norwood: Christopher-Gordon Publisher Inc.

Makalah disampaikan dalam rangka P2M pada guru-guru PAUD di Kec Dawung Kab Sragen tanggal 19 september 2011

You might also like