You are on page 1of 5

MATERI

PRAKTIKUM METODE ILMIAH (ITK398) TEKNIK PENATAAN KALIMAT DAN PARAGRAF


1 Pendahuluan

Membuat kalimat dalam suatu tulisan tidak dapat dilakukan secara sembarang, karena tulisan harus dapat dimengerti oleh pembaca secara tepat sesuai dengan keinginan penulis. Disamping itu, menulis juga terikat dengan ketatabahasaan atau aturan penulisan. Kalimat tulis tidak sama dengan kalimat ucapan. Oleh karena itu, pemahaman dalam penulisan menjadi penting bagi seorang penulis. Khusus pada penulisan ilmiah terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu (1) kalimat harus memiliki kesatuan pemikiran yang bulat dan utuh serta terdapat penyatuan (koherensi) antar unsur-unsurnya, (2) kalimat terdiri atas kata yang tepat dan meragamkan konstruksinya agar tidak membosankan, dan (3) kalimat harus menghindari isi yang bersifat emosi. Pemilihan kata yang kurang cermat akan menghasilkan kalimat yang rancu, dan penalaran tidak logis. Menulis paragraf juga sering dijumpai kurang efektif karena tidak faham fungsi paragraf. Paragraf merupakan satu kesatuan kalimat yang koheren dan menghubungkan sebab-akibat serta memberikan alasan yang obyektif untuk menjelaskan kesatuan gagaasan atau tema. Penulisan paragraf yang tidak baik akan menghasilkan paragraf yang sulit dimengerti. Terdapat beberapa jenis paragraf dalam suatu tulisan yaitu paragraf pembuka, paragraf penghubung, dan paragraf penutup. Paragraf adalah satu unit informasi yang memiliki pikiran utama sebagai dasar dan ide pengontrol sebagai pemersatu antar kalimatnya. Hal ini berarti kalimat dalam satu paragraph harus saling berkaitan utuh membentuk satu kesatuan pikiran. Ide pengontrol sebagai pusat ide akan membatasi ide-ide yang dapat masuk dalam satu paragraph. Ide pengontrol dalam paragraf merupakan kalimat topik. Kalimat topik merupakan suatu kalimat utama dalam paragraph karena mengandung pikiran utama atau ide. Kalimat topik bisa diletakkan di awal, tengah dan akhir paragraf. Namun, umumnya kalimat tersebut berada di awal karena penulis dengan mudah menentukan informasi yang dapat dan tidak dapat dalam satu paragraf. Disamping itu, hal ini memudahkan pembaca untuk mengetahui isi paragraph dengan mudah dan cepat. Oleh karena itu, kalimat topik merupakan kalimat lengkap, umum dan mengandung ide pengontrol. Kalimat lain dalam paragraf yang mendukung kalimat topik disebut kalimat pendukung.

Teknik Menyusun Kalimat dan Paragraf

Sebelum menyusun tulisan baik kalimat atau paragraph, penulis perlu mengacu pada buku pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD), khususnya dalam penggunaan jenis huruf (italik, kapital, yunani), penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma, titik dua, tanda Tanya, tanda hubung, tanda pisah, tanda kurung), dan penggunaan/pemilihan kata, serta frase secara baku. Berikut adalah beberapa contoh frase baku dalam kalimat bahasa Indonesia. Contoh Frase baku: 1

Salah Terdiri dari Tergantung pada Bertujuan untuk Berdasarkan kepada Membicarakan tentang Antara dengan . Dalam menyusun Dibanding Walau/meskipun, tetapi

Seharusnya Terdiri atas Bergantung pada Bertujuan Berdasarkan pada Berbicara tentang atau Membicarakan Antara dan Dalam penyusunan Dibandingkan dengan Walau/meskipun., (tanpa tetapi)

Salah Disebabkan karena Agar supaya Dalam rangka untuk Setelah, kemudian Contoh jenis batuan misalnya . baik ataupun .

Seharusnya Disebabkan oleh Agar atau supaya Dalam rangka atau untuk Setelah, . Contoh batuan ialah misalnya. baik maupun

atau

Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun kalimat adalah: Memiliki subjek dan predikat Memakai ejaan dan istilah resmi Menghindari unsur dialek daerah dan bahasa asing yang belum dianggap unsur bahasa Indonesia, kecuali istilah bidang ilmu tertentu. Hindari kalimat yang terlalu menghilangkan/membingungkan arti. panjang sehingga

Penggunaan kalimat kompleks (terdiri atas kalimat utama dan anak kalimat) harus memperhatikan posisi kata/frase yang ingin diterangkan. Hindari kata bersifat emosional, seperti padahal, bahkan, makanya, kata-kata berakhiran lah

Beberapa contoh frase kalimat yang kurang tepat: Salah Seharusnya Dari Tabel 1 memperlihatkan bahwa Tabel 1 memperlihatkan bahwa . .. Berdasarkan hasil penelitian ini Seharusnya Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa . menunjukkan bahwa .. Contoh kalimat sederhana dan kalimat kompleks:

Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun paragraf adalah: Memiliki topik Memiliki kalimat topik Memiliki ide pengontrol fokus yang diperoleh dari informasi pendukung Memiliki kalimat utuh karena mendukung kalimat topik Memiliki susunan kalimat koheren logis dan mengalir melalui bentuk kalimat, makna kalimat dan logika kalimat yang dapat menggunakan kata rangkai. Tidak menggunakan kata sedangkan, sehingga, tetapi, dan diawal kalimat/paragraph, karena kata-kata tersebut bukan kata rangkai tetapi kata hubung.

Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah menyusun kalimat dan paragraph sebagai dasar dalam penyusunan tulisan ilmiah.

Pelaksanaan Praktikum
a. Betulkan kalimat yang telah kalimat 1. Sebagai perairan estuary, perairan ini merupakan tempat air laut dan air tawar bertemu, kemudian bercampur, yang merupakan hasil interaksi antara gaya hidrolik air sungai dengan pasang surut air laut berhubung beban masukan yang diangkut oleh Sungai Cimandiri cenderung meningkat, maka karakteristik dan perairan ini telah berubah, terutama berkenaan dengan stratifikasi salinitas, kualitas air dan kesuburan perairan. 2. Nilai kekeruhan terbesar didapatkan di daerah sungai dan untuk darah laut dan mulut laut memiliki nilai kekeruhan yang rendah hal ini terjadi karena di daerah sungai terjadi proses sedimentasi yaitu material atau pecahan dari batuan, mineral, dan material organik yang melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang dikumpulkan di dasar sungai atau laut oleh pembawa atau perantara alami. 3. Berdasarkan definisi wilayah pesisir di atas, maka lingkup wilayah penelitiantan dan meliputi wilayah daratan dan perairan laut. Berdasarkan definisi di atas, maka lingkup wilayah penelitian meliputi wilayah daratan dan perairan laut. 4. Dalam hal tidak ditemuinya ditemuinya data sekunder untuk nilai awal dan parameter, maka dilakukan perkiraan dari pengolahan data yang tersedia, atau melalui simulasi model yang meliputi per sub model (sector) atau penggunaan fungsi grafik yang terdapat dalam perangkat lunak.

4.1 Tugas di kelas

Dalam hal ini tidak ditemukan data sekunder untuk nilai awal dari parameter, maka dilakukan perkiraan pengolahan data yang tersedia melalui simulasi model yang meliputi per sub model (sector) atau penggunaan fungsi grafik yang terdapat di dalam perangkat lunak. b. Mencari/menentukan kalimat topic dari paragraph yang telah disediakan. Manajemen perikanan biasanya dilakukan secara top-down. Peraturan pemerintah disusun berdasarkan kajian stok, and industry sering berupaya keras mengikuti atau menggagalkan peraturan. Baru-baru ini, konsep manajemen bersama (co-management) telah memodifikasi bagian peraturan/implementasi model top-down ini. Manajemen bersama berarti suatu bentuk tanggungjawab bersama antara pemerintah dan industry, yang makin terus dilibatkan dalam pemantauan dan manajemen teknis. Di beberapa area, satu atau dua perusahaan multinasional memiliki semua armada perikanan dan mendominasi pasar. Perusahaan-perusahaan ini menyatakan pembiaran suatu mode pillage and run jangka pendek dan ketertarikan dalam pengelolaan sumberdaya lestari dan dalam pendekatan berorientasi ekosistem jangka panjang. Namun, pernyataan ini pasti diambil secara kasar , karena industry perikanan berkeinginan mencari tingkat pemotongan yang tinggi.

4.2 Tugas di rumah (tugas kelompok)


a. Menentukan topik dan ide pengontrol untuk dijadikan kalimat topik b. Menyusun data/informasi penunjang yang menunjjang kalimat topik c. Menyusun paragraph yang menunjukkan koherensi kalimat dari kalimat topic dan data penunjang.

Outline laporan
a. Tulis kelompok, nama dan NIM, b. Topic c. Ide pengontrol d. Kalimat Topik e. Data pendukung : : : : 1.. 2 3.. 4.. 5.. 6..dst. f. Susun Paragraf :

--o0 TP 0o-4

You might also like